Anda di halaman 1dari 6

Template Proposal Izin Prinsip 2

Kegiatan Dengan Katagori Perumahan Umum dan MBR

PROPOSAL IZIN PRINSIP

RENCANA KEGIATAN
Jenis Kegiatan yang akan dibangun

LOKASI KEGIATAN

Alamat dimana kegiatan akan diselenggarakan

PEMOHON
Nama Perusahaan / Perorangan

Alamat dan Nomor Telefon

Halaman judul
KOP PERUSAHAAN

Balikpapan, ..........................................

Nomor : ....... Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) berkas persyaratan Walikota Balikpapan
Perihal : Permohonan Izin Prinsip Cq. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Kota Balikpapan
di –
BALIKPAPAN

Berdasarkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor : 03 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Izin Pemanfaatan Ruang, dengan ini kami mengajukan permohonan Izin Prinsip
untuk rencana kegiatan dengan keterangan sebagai berikut :

Nama :
Pekerjaan / Jabatan :
Nama Perusahaan :
Alamat Kantor :
Alamat Diri :
Nomor KTP :
Nomor Telp / HP :
Bertindak untuk dan atas nama :

Adapun rencana kegiatan yang akan diselenggarakan adalah :


Jenis Kegiatan : Perumahan / Perumahan MBR
Jumlah Tenaga Kerja :
Nilai Investasi :
Lokasi Kegiatan :
Luas Tanah :
Peruntukan : (diisi sesuai informasi tata ruang lahan yang dimohon)
Status Perusahaan : PMA / PMDN

Dilampirkan dalam permohonan ini persyaratan sesuai ketentuan :


1. Foto copy KTP Pimpinan/Pemohon yang masih berlaku;
2. Foto copy Akte Pendirian Perusahaan;
3. Foto copy NPWP;
4. SIUP dan TDP;
4. Alas hak penguasaan tanah;
5. Persetujuan pemilik tanah yang akan dikuasai (asli);
6. Informasi Tata Ruang;
7. Dokumen rencana pemanfaatan tanah (Proposal).

Demikian permohonan ini disampaikan, untuk kiranya diproses sebagaimana mestinya.

Pemohon,

______________________
Formulir Permohonan
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


- Kenapa berinvestasi di Kota Balikpapan
- Pertimbangan pemilihan rencana kegiatan pembangunan perumahan / perumahan MBR.

I.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Menerangkan maksud pengajuan proposal untuk mengurus izin prinsip perumahan /
perumahan MBR.
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh pemohon apabila rencana kegiatan pembangunan yang
dimohonkan dapat disetujui.

BAB II
RENCANA KEGIATAN

II.2. Gambaran Umum Lokasi Kegiatan


- Kondisi rona awal area yang dimohon dan sekitarnya (kontur lahan secara umum, vegetasi
diatas lahan, akses jalan menuju lokasi, kondisi drainase secara umum, fasilitas umum dan
sosial yang ada disekitar lokasi). Dilengkapi dengan foto kondisi eksisting.
- Peta lokasi disertai titik koordinat

Contoh Format Peta Lokasi

JUDUL PROPOSAL

Alamat Lokasi Perencanaan

JUDUL GAMBAR

PETA LOKASI

KONSULTAN
A B
Nama dan Alamat Konsultan

C D
PEMOHON

Keterangan Titik Koordinat Nama Perusahaan /


A X : 486424 Y : 9863275 Perorangan
B X : 486428 Y : 9863279 TTD
C X : 486435 Y : 9863260 Nama
D X : 486415 Y : 9863222 Jabatan
II.3. Dasar Perencaan Kegiatan
- Menjelaskan mengenai peruntukan lahan pada lokasi yang dimohon dengan mendasar
pada Informasi Tata Ruang yang diterbitkan oleh Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan).
- Alas hak yang digunakan (Misal: Sertifikat, IMTN, Dll) perlu penjelasan terkait status
kepemilikan. Untuk kegiatan pembangunan yang memerlukan alas hak lebih dari 3 alas
hak perlu disusun dalam Tabel Inventarisasi Lahan.

Contoh Tabel Inventarisasi Lahan


No. Alas hak Nama Luas (M2) Status Keterangan
1. SHM No. 35 Adam 12.000 Belum Terlampir persetujuan
dimiliki pemilik lahan
2. ……. ……. ……. ……. …….

…. ……. ……. ……. ……. …….

Total ………….

- Peta Kadastral (peta yang menunjukkan bentuk lahan, alas hak, luas sesuai alas hak yang
dilampirkan)

Contoh Format Peta Kadastral

Keterangan:
No Alas hak Luas (M2) Nama JUDUL PROPOSAL
1. SHM No. 35 12.000 Adam
2.
Alamat Lokasi Perencanaan
3.

1
JUDUL GAMBAR

PETA KADASTRAL

KONSULTAN

2
Nama dan Alamat Konsultan

PEMOHON

U Nama Perusahaan /
3 Perorangan
TTD
Nama
Skala 1 : ……….
Jabatan
II.4. Rencana Pemanfaatan Lahan
- Rencana pemanfaatan lahan dibedakan menjadi dua, yaitu lahan terbangun dan tidak
terbangun (terbuka). Lahan terbangun merupakan lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan
untuk membangun bangunan masif. Lahan tidak terbangun adalah lahan yang
dimanfaatkan atau berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Komposisi lahan terbangun
maksimal 60 % dari total luas lahan.

Contoh Tabel Rencana Pemanfaatan Lahan


No. Tata Guna Lahan Luas (m2) %
A. Lahan Terbangun 60 %
1. Rumah Type 36 (50 Unit)
2. Rumah Type 70 (45 Unit)
3. Pos Jaga
…. …….
B. Lahan Tidak Terbangun 40 %
1. Taman Bermain
2. Saluran drainase
….. …….
Total Lahan Terbangun dan Tidak Terbangun 100 %

- Penjelasan masing-masing fungsi guna lahan sebagaimana disebutkan dalam tabel rencana
pemanfaatan lahan.
- Dalam pembagian pemanfaatan lahan pengembang perlu menyediakan Prasarana Sarana
Utilitas (PSU) untuk kawasan perumahan, misal : jalan, drainase, sarana umum, sarana
sosial, jaringan utilitas (air bersih, air limbah, listrik, telefon, transportasi), sarana pemadam
kebakaran yang disesuaikan dengan standar minimal pelayanan perumahan.

II.5. Rencana Operasional


Menjelaskan mengenai jadwal pelaksanaan, kebutuhan tenaga kerja dan perhitungan
rencana investasi.
A. Jadwal Pelaksanaan
Tahap I Pengurusan Izin waktu pelaksanaan : …………………..
1. Izin Prinsip
2. Izin Lokasi
3. Siteplan
4. Kajian Lingkungan
5. Kajian Lalu Lintas
6. Izin Mendirikan Bangunan
Tahap II Pembangunan Waktu Pelaksanaan : ……………………..
Tahap III Operasional Waktu Pelaksanaan : ………………………..
B. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja
Menerangkan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan khususnya pada tahap konstruksi
(pembangunan) dan Tahap Operasional.
C. Rencana Kebutuhan Investasi
Menerangkan perhitungan kebutuhan investasi untuk melaksanakan rencana pembangunan
yang dimohon.
BAB III
PENUTUP

Menyampaikan harapan atas pengajuan izin prinsip dan pertimbangan-pertimbangan yang


menguatkan atas disetujuinya proposal Izin Prinsip.

LAMPIRAN
Berkas dilengkapi dengan persyaratan administarsi sebagai lampiran.
1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pimpinan Perusahaan (pemohon badan usaha) atau Kartu
Tanda Penduduk diri (pemohon perorangan) yang masih berlaku;
2. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan (bila ada) yang telah disahkan;
3. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak;
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
5. Informasi Tata Ruang dari Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang;
6. Foto copy alas hak tanah yang dimohon;
7. Persetujuan pemilik tanah yang akan dikuasai (asli) bila tanah belum dimiliki;

Anda mungkin juga menyukai