Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING TERAPI MODALITAS

TERAPI OTOT PROGRESIF PADA LANSIA


DI RUANG GERIATRI LANTAI DASAR RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Praktik Klinik Stase Gerontik


Pembimbing Akademik : Ns. Nurullya Rachma, M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Rita Hadi Widyastuti,M.Kep,Sp.Kom

Oleh:
Erna Febriyanti 22020117220136
Ferdyta Baskara 22020117220105
Fiki Rifada 22020117220131
Intan Galuh Setiarsih 22020117220085
Nurhidayati 22020117220111
Novita Devi Arianti 22020117220050
Ni Made Dwi Parwati 22020117220062
Tri Retno Indah Susanti 22020117220123
Diana Puspa Wardhani 22020117220057
Prayudha Siddiqiyah 22020117220055

ROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXI


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
1. LATAR BELAKANG

Lansia adalah proses penuaan yang bertambahnya usia individu yang ditandai
dengan penurunan fungsi tubuh seperti fungsi dari otak, jantung, hati dan ginjal serta
penurunan kekuatan otot-otot tubuh pada lansia. Penurunan fungsi organ tubuh yang
terjadi akibat dari berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh sehingga kemampuan
fungsi tubuh untuk mempertahankan fungsi kerjanya menghilang. Hal ini mengakibatkan
tubuh lansia dapat rentan mengalami penyakit dan daya tahan tubuh terhadap infeksi
menurun (Fatimah, 2010).

Jumlah penduduk yang berusia 60 tahun dari 11 negara kawasan Asia Tenggara
yang terdaftar dalam World Health Organization (WHO) berjumlah 142 juta jiwa dan di
Indonesia pada tahun 2011 terdapat sekitar 24 juta jiwa atau hampir 10% dari jumlah
penduduk (Yuliati, 2014). Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu dari 3 provinsi
yang memiliki jumlah lansia terbesar di Indonesia yaitu 12,59%, disusul setelahnya
provinsi DI Yogyakarta sebanyak 13,81% dan provinsi Jawa Timur 12,25% (Kemenkes
RI, 2017)
Adanya peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menyebabkan perlunya
perhatian pada lansia. Salah satu aspek utama dari peningkatan kesehatan untuk lansia
bagik dari segi fisik atau psikologis. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi lansia
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kecemasan, batuk, depresi, gangguan
syaraf, gangguan pernafasan, insomnia, gangguan pencernaan dan penyakit kronik
lainnya (Hurlock, 2010). Pada umumnya, para lanjut usia akan banyak mengalami
penurunan-penurunan seperti penurunan fisik, keterampilan kognitif, penurunan mental,
dan lain-lainnya (Pinel, 2009). Masalah psikologis yang dialami lansia salah satunya
adalah kecemasan. Kecemasan adalah masalah psikologis yang dihadapi oleh lanjut usia
dalam pengalaman terhadap hidupnya dan kecemasan dapat dikategorikan kedalam
respon adaptif dan maladatif (Tamher,2009). Kecemasan yang terjadi dapat diatasi
dengan teknik non farmakologi yang salahsatunya menggunakan terapi relaksasi otot
progresif pada lansia.
Terapi relaksasi otot progresif adalah terapi yang merangsang pengeluaran zat
kimia endorpin dan ensephalin untuk merangsang signal otak yang menyebabkan ototo
rileks dan meningkatkan darah ke otak (Stuart, 2013). Hal ini sudah terbukti dalam
penelitian Tobing dkk (2012) yang menemukan adanya penurunan asnietas dan depresi
dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif. Hal ini didukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tak (2016) yang menemukan bahwa kecemasan yang dialami lansia
dapat diturunkan dengan menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan terapi relaksasi otot progresif dapat menurunkan angka
insomnia, angka depresi dan kecemasan pada lansia.
Terapi relaksasi otot progresif dapat diberikan pada lansia yang dirawat diruang
geriatri lantai dasar RSUP Dr.Kariadi Semarang yang sebagian besar mengalami depresi
akibat hospitalisasi yang lama.
.
2. TUJUAN TERAPI MODALITAS

a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari terapi relaksasi otot progresif yaitu untuk membantu mengurangi
kecemasan pada lansia
b. Tujuan Khusus
1. Lansia mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya
2. Lansia merasa lebih rileks dan tenang
3. Skala kecemasan (HARS) dalam rentang normal <14
4. Lansia dan keluarga dapat menerapkan dan melakukan demonstrasi terapi relaksasi
otot progresif dengan benar

4. KRITERIA PESERTA
Peserta terapi relaksasi otot progresif adalah sebagai berikut:
a. Pasien lanjut usia di Ruang Rawat Inap Geriatri RSUP dr. Kariadi Semarang
b. Pasien dengan status hemodinamika stabil
c. Pasien dengan keutuhan anggota gerak
d. Pasien dengan kesadaran Composmentis
e. Pasien dengan nilai indeks barthel ringan dan sedang
f. Pasien dengan masalah kecemasan yang termasuk kedalam kecemasan ringan dan sedang

5. PROSES SELEKSI PESERTA


a. Memilih peserta dari pasien lansia di ruang geriatri
b. Pengukuran status hemodinamik pasien
c. Pengkajian fisik akan kelengkapan anggota gerak dan tidak ada kekakuan sendi.
d. Pengkajian tingkat kesadaran.
e. Pengakajian skala kecemasan dengan kriteria kecemasan ringan (14-20) dan sedang (21-
27)
f. Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien dan keluarga terkait tindakan terapi
yang akan dilakukan. Pasien yang bersedia maka dapat dilakukan terapi.

6. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


a. Tempat pertemuan: Balkon ruang geriatri RSDK
b. Hari/Tanggal : Jum’at , 27 Juli 2018
c. Waktu : 06.30 - selesai
d. Jumlah peserta : 6 orang
e. Setting Tempat :

Keterangan:

: Fasilitator : Pasien

: Leader : Observer

f. Perilaku yang ditampilkan: Latihan relaksasi otot progresif


g. Metode : Leader memperagakan gerakan lansia dan fasilitator.
Kemudian fasilitator dan lansia bersama-sama mengikuti gerakan
h. Pengorganisasian
- Leader : Memimpin jalannya terapi modalitas,
memberikan contoh gerakkan
- Fasilitator : Membantu lansia untuk melakukan gerakkan
- Observer : Mendokumentasikan kegiatan terapi

7. ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN


Dalam terapi relaksasi otot progresif tidak membutuhkan alat apapun bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja.

8. TAHAP PELAKSANAAN TERAPI


- Orientasi: 5 menit
Dalam tahap orientasi dilakukan perkenalan oleh kelompok dan perkenalan oleh para
lansia yang mengikuti terapi, penjelasan singkat terapi yang akan dilakukan, tujuan
dilaksanankannya terapi dan berapa lama terapi akan dilakukan dilakukan.
Kemudian fasilitator membantu memposisikan secara nyaman mungkin. Pasien di
instrusikan dengan posisi semifowler dengan rileks dan membantu melonggarkan
pakaian disekitar leher dan pinggang.
- Kerja: 30 menit
Pada tahapan ini, lansia dibimbing oleh leader dan fasilitator untuk melakukan
tahapan-tahapan terapi, lansia diajarkan latihan pelaksanaan terapi, para lansia juga
diminta untuk mempraktikan bagaimana cara melakukan terapi sesuai dengan yang
sudah diajarkan.
- Hasil: 10 menit
Pada tahapan ini, lansia diminta untuk menyatakan perasaannya setelah melaksanakan
terapi otot progresif yang sudah dilakukan dan tindak lanjut dari terapi yang telah
dilakukan oleh kelompok dan menjelaskan terapi intervensi telah selesai dilakukan.

9. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Mahasiswa mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan 15 menit sebelum
dimulai. Semua lansia datang tepat waktu, pelaksanaan dimulai secara tepat waktu
sesuai jadwal yang sudah dirancang. Pelaksanaan terapi otot progresif dilakukan oleh
lansia dibimbing oleh leader dan fasilitator dari mahasiswa.

b. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir 6 dari seluruh anggota lansia di ruang Geriatri. Pelaksanaan
berjalan sesuai diharapkan dimana peserta antusias dan berperan aktif dalam kegiatan.
Para lansia juga mampu berdiskusi tentang materi pendidikan kesehatan yang
diberikan. Selain itu, lansia mampu mengikuti gerakan otot progresif dengan
bersemangat.

c. Evaluassi Hasil
Lebih dari 3 lansia dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari
mahasiswa tentang materi pendidikan kesehatan yang sudah disampaikan. Ini
membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi dan dapat mengerti materi yang
telah disampaikan. Semua lansia mampu mengikuti latihan otot progresif dengan
antusias sampai akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah.2010. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu pendekatan Proses Keperawatan


Gerontik. CV Trans Info Media, Jakarta

Hurlock, E. B. 2010. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan


(Alih Bahasa Istiwidayanti dkk. Edisi Ke lima. Jakarta : Erlangga.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Analisis Lansia di Indonesia. Diakses pada tanggal 23 Juli
2018 pukul 21.00 WIB.

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/lainlain/Analisis%20Lansia
%20Indonesia%202017.pdf

Pinel, J.P.J. 2009. Biopsikologi 7ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sulidah, Ahamd & Raini. 2016. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresifterhadap Kualitas
Tidur Lansia. 4(1): 13-20.
Tobing, D.L., Keliat, B.A., Wardani, I.Y., 2012. Pengaruh Progressive Muscle Relaxation dan
Logoterapi Terhadap Ansietas Dan Depresi, Kemampuan Relaksasi dan Kemampuan
Memaknai Hidup Klien Kanker di RS Kanker Dharmais, Jakarta. FIK UI: Jakarta

Tak, Maheswari, Manpreet. 2016. Effectiveness of Progressive Muscle Relaxation Technique on


Anxiety among Eldery. International Journal of Therapeutic Application. 32(48-54)

Anda mungkin juga menyukai

  • ASUHAN KEPERAWATAN Made 2A
    ASUHAN KEPERAWATAN Made 2A
    Dokumen67 halaman
    ASUHAN KEPERAWATAN Made 2A
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Analisa Igd
    Analisa Igd
    Dokumen14 halaman
    Analisa Igd
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Penurunan Tik
    Penurunan Tik
    Dokumen1 halaman
    Penurunan Tik
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Analisa Igd
    Analisa Igd
    Dokumen14 halaman
    Analisa Igd
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Angket Orang Tua
    Angket Orang Tua
    Dokumen4 halaman
    Angket Orang Tua
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Analisa Igd
    Analisa Igd
    Dokumen14 halaman
    Analisa Igd
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Planning
    Planning
    Dokumen2 halaman
    Planning
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Askep
    Askep
    Dokumen65 halaman
    Askep
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Pembelajaran
    Kontrak Pembelajaran
    Dokumen1 halaman
    Kontrak Pembelajaran
    nizam fadil
    Belum ada peringkat
  • Askep Manajemen
    Askep Manajemen
    Dokumen81 halaman
    Askep Manajemen
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Askep KMB
    Askep KMB
    Dokumen70 halaman
    Askep KMB
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • SNH
    SNH
    Dokumen17 halaman
    SNH
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen4 halaman
    Anatomi
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Pre Plan
    Pre Plan
    Dokumen8 halaman
    Pre Plan
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • KONFEREN
     KONFEREN
    Dokumen10 halaman
    KONFEREN
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Pre Planning
    Pre Planning
    Dokumen15 halaman
    Pre Planning
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Panti Poa
    Panti Poa
    Dokumen5 halaman
    Panti Poa
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Pembelajaran
    Kontrak Pembelajaran
    Dokumen1 halaman
    Kontrak Pembelajaran
    nizam fadil
    Belum ada peringkat
  • Panti Poa
    Panti Poa
    Dokumen5 halaman
    Panti Poa
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • SNH
    SNH
    Dokumen17 halaman
    SNH
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Format Askep
    Format Askep
    Dokumen29 halaman
    Format Askep
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Sttemiii
    Sttemiii
    Dokumen11 halaman
    Sttemiii
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Partograf Kosong
    Partograf Kosong
    Dokumen1 halaman
    Partograf Kosong
    Muhammad Yusup
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen4 halaman
    Translate
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • SNH
    SNH
    Dokumen17 halaman
    SNH
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Z Score
    Z Score
    Dokumen1 halaman
    Z Score
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Format Askep Neonatus
    Format Askep Neonatus
    Dokumen17 halaman
    Format Askep Neonatus
    Jefri Nugroho
    Belum ada peringkat
  • Planning
    Planning
    Dokumen2 halaman
    Planning
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat
  • Format Antenatal
    Format Antenatal
    Dokumen11 halaman
    Format Antenatal
    nimadedwiparwati
    Belum ada peringkat