Anda di halaman 1dari 17

ANGGARAN DASAR

KOPERASI BERKAH SEJAHTERA BERSAMA

Dengan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Kami yang bertanda tangan di bawah ini,
bersepakat untuk mendirikan suatu badan usaha bernama dalam bentuk Koperasi dengan
syarat-syarat sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar dibawah ini :

BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 1

1. Badan Usaha ini bernama Koperasi Konsumen"BERKAH SEJAHTERA BERSAMA"


2. Koperasi Konsumen BERKAH SEJAHTERA BERSAMA berkedudukan di :

Kelurahan : Tanjung Redeb

Kecamatan : Tanjung Redeb

Kabupaten : Berau

Propinsi : Kalimantan Timur

3. Koperasi Konsumen Berkah Sejahtera Bersama didirikan sejak tanggal 5 April 2017 dengan

jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan tujuannya.

BAB II

LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP


Pasal 2

1. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


2. Koperasi berasaskan kekeluargaan.

3. Koperasi melaksanakan prinsip sbb:

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

\
A=' Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

masing-masing anggota.

Kemandir ian.

Pendidikan Perkoperasian.
Kerjasama antar koperasi.
BAB III

FUNGSI, PERAN DAN TUJUAN

Pasal 3

1. Koperasi berfungsi untuk membangun kebersamaan dalam rangka meningkatkan


kesejahteraan anggota.

2. Koperasi berperan:
1. Meningkatkan kualitas kehidupan anggota dan masyarakat sekitar.
2. Memperkokoh Perekonomian Bangsa dan Negara
3. Berusaha untuk mewujudkan usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan, musyawarah untuk mufakat.

3. Koperasi bertujuan mewujudkan kesejahteraan Anggota pada Khususnya dan Masyarakat


pada umumnya.

BAB IV
VISI DAN MIST
Pasal 4
VISI

Menjadi koperasi mandiri tanpa riba yang dapat memenuhi kebutuhan anggota dan
masyarakat umum.

M1S1
Meningkatkan kesejahteraan anggota melalui usaha-usaha syariah

BAB V

USAHA KOPERASI
Pasal 5

Untuk mencapai tujuannya, maka koperasi menyelenggarakan usaha yang terdiri dari :
a. Usaha Pokok yaitu Usaha Kredit Barang Kebutuhan Anggota.
b. Usaha Pendukung terdiri dari :
· Usaha Perdagangan Sembako

· Usaha Pengadaan Sarana Produksi Pertanian

· • Usaha Pengadaan Sarana Produksi Peternakan


· Usaha Pengadaan Spare Part Alat Mesin Pertanian (Alsintan)

· Usaha Rental Mobil

· Usaha Transportasi Darat

· Usaha Transportasi Air

· Usaha Cafetaria

· Usaha Jasa Konstruksi Umum

· Usaha Jasa Tour & Travel

· Usaha Penyediaan BBM dan LPG

· Usaha Jasa Konsultan

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 6

1. Anggota koperasi terdiri dari seluruh Apartur Sipil Negara, Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kontrak dan Karyawan/Karyawati lingkup "Dinas Pertanian dan Peternakan",

Aparatur Sipil Negara Lintas Sektoral, dan Pensiunan.

2. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa.


3. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
4. Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi sebagaimana Pasal 5 angka 1 adalah yang

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Mempunyai kemampuan penuh melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak

dalam perwalian).

b. Bertempat tinggal di Kabupaten Berau


c. Mengajukan permohonan untuk mejadi anggota koperasi
d. Mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang telah disediakan
e. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta aturan —

aturan lain yang dibuat sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

5. Setiap anggota mempunyai kewajiban:


a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan Rapat

Anggota.
b. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yanascliputuskan oleh

Rapat Anggota.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan Usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.


d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas kekeluargaan.
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (1) UU No. 25/1992

Tentang Perkoperasian

6. Setiap anggota mempunyai hak:


a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat anggota.
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas.
c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan Pasal 7 Anggaran Dasar ini.

d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar atau di dalam Rapat

anggota balk diminta maupun tidak diminta secara lisan atau tulisan.

e. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota.


f. Meminta keterangan mengenai perkembangan Koperasi.
g. Mendapatkan Sisa Hasil Usaha sesuai dengan tingkat partisipasi masing-masing

anggota terhadap Koperasi.

h. Mendapatkan sebagian Sisa Hasil Usaha penyelesaian.


7. Keanggotaan Koperasi mulai berlaku sejak permohonannya diterima oleh pengurus yang

dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota.

8. Sebagai bukti keanggotaan, Pengurus Koperasi menerbitkan Kartu Anggota Koperasi.


9. Caton anggota yang akan masuk menjadi anggota Koperasi diwajibkan:
a. Mengajukan surat permohonan kepada pengurus.
b. Pengurus mempertimbangkan untuk menerima atau menolak calon

anggota, Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka

Pengurus segera memberikan surat penolakannya paling lambat 1 (satu) minggu

setelah diterimanya surat permintaan tersebut.

10. Keanggotaan berakhir bilamana Anggota:


a. Meninggal dunia.
b. Meminta berhenti atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan.
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewaiibannya sebagai
anggota, atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi.
11. Permintaan berhenti sebagai Anggota harus diajukan secara tertulis kepada
Pengurus.

12. Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya.
BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 7

1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

2. Rapat Anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut
Rapat Anggota Tahunan.

3. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan untuk membahas dan mengesahkan perubahan


AD/ART, pertanggung-jawaban Pengurus, Pemilihan pengurus baru, penyusun program
kerja dan pelaksanaannya paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku lampau.
Pasal 8

1. Selain Rapat Anggota Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 3 Anggaran
Dasar ini, Koperasi dapat menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan
mengharuskan adanya keputusan penting yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

2. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak:


a. Pengurus.
b. Pengawas.
c. Atas permintaan tertulis dari minimal lebih dari 10% jumlah anggota.
Pasal 9

1. Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari 50% jumlah anggota yang
tercatat dalam daftar anggota.

2. Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban Pengurus serta
pengawas, tentang pengelolaan Koperasi.

3. Hari, tanggal, waktu dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan
sekurang-kurangnya 7 hari terlebih dahulu kepada anggota.„

4. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai


mufakat.
5. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah maka
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

6. Keputusan Rapat Anggota untuk mengubah Anggaran Dasar, dinyatakan syah


apabila disetujui oleh minimal 3/4 dari jumlah anggota yang hadir.

7. Dalam hal pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak satu suara.

BAB VIII

PENGURUS

Pasal 10

1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah anggota yang memenuhi syarat-syarat sbb:

a. Memenuhi sifat perilaku yang balk, di dalam maupun di luar Koperasi.

b. Mempunyai wawasan yang balk, serta pengetahuan keterampilan kerja yang balk.

0. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

3. Masa jabatan Pengurus maksimal 2 (dua) kali berturut-turut, dan dapat dipilih kembali

untuk masa jabatan berikutnya jika telah diselingi oleh masa jabatan Anggota Pengurus

lainnya.

4. Bilamana seorang Anggota Pengurus berhenti atau diberhentikan sebelum masa

jabatannya berakhir, maka rapat Pengurus dan Pengawas dapat mengangkat gantinya,

akan tetapi pengangkatan itu harus disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 11
1. Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 orang meliputi ketua, sekretaris

dan bendahara.

2. Pengurus adalah mereka yang dicatat sebagai

anggota pengurus dalam daftar Pengurus. Pasal 12

1. Pengurus bertugas :
a. M e n g e l o l a Ko p e r a s i d a n us a h a n y a .
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi.
c. Mewakili Koperasi di hadapan dan di luar Pengadilan.
d. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota, daftar Pengurus dan

buku-buku Iainnya yang dilakukan.

e. Menyelenggarakan managemen usaha, managemen keuangan dan investasi

secara tertib dan teratur.

f. Menyelenggarakan Rapat Anggota.


g. Membuat laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya.
h. Mengajukan Rancangan Rencana kerja dan Rancangan Rencana Anggaran Pen-

dapatan dan Belanja Koperasi.

2. Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat Manager dan Karyawan

sebagai pengelola usaha Koperasi.

Pasal 13

1. Pengurus berkewajiban mencatat masuk dan berhentinya anggota dalam daftar

anggota.

2. Pengurus berkewajiban mencatat dimulainya dan berhentinya pengurus.


3. Pengurus wajib kooperatif dalam memberikan informasi kepada Pengawas,

dalam rangka pengawasan koperasi mehputi catatan pembukuan, persediaan

barang, alatalat perlengkapan inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.

4. Tiap anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau

pemeriksaan sebagaimana tersebut dalam pasal 12 ayat (3) tidak dihambat balk

disengaja atau tidak disengaja oleh anggota Pengurus, Manager maupun Karyawan.

Pasal 14
1. Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian penting dicatat sebagaimana mestinya.

2. Pengurus wajib memberitahukan pada anggota, setiap kejadian penting mengenai

jalannya Koperasi.

Pasal 15
1. Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan keputusan Rapat Anggota.


2. Pengurus wajib memberikan laporan kepada Pemerintah tentang keadaan
serta perkembangan organisasi dan usaha Koperasi sekurang-kurangnya 6 (enam)
bukan sekali.

3. Pengurus wajib mensosialisasikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran


rumah tangga, peraturan Khusus dan keputusan Rapat Anggota Iainnya kepada
anggota koperasi

4. Pengurus wajib memelihara kerukunan di antara para anggota dan mencegah hal
yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

Pasal 16

1. Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat


kelalaiannya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

2. Kerugian tersebut ditanggung bersama oleh pengurus, akan tetapi pengurus bebas
dari pertanggungan jika is dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan karena
kesalahannya serta telah berusaha secara maksimal untuk mencegah kerugian yang
ada.
Pasal 17

1. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Pengurus berwenang menggunakan


fasilias sarana maupun dana yang tersedia, sesuai dengan keperluan.
2. Pengurus berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.

3. Pengurus berhak menerima bagian Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
BAB IX
PENGAWAS
Pasal 18

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.


2. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat-syarat sbb:
a. Mempunyai sifat perilaku yang balk, di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang balk terutama di bidang Pengawasan.
4. Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang, terdiri dari Ketua dan'2 (dua) orang anggota
pengawas

5. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

6. Pengawas bertugas untuk:

a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan


pengelolaan Koperasi sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan


kepada pengurus dan anggota dengan tembusan kepada Pemerintah.

7. Pengawas berhak menerima sisa hasil usaha sesuai dengan keputusan rapat anggota.

BAB X

MANAGER KOPERASI
Pasal 19

1. Usaha Koperasi dikelola berdasarkan prinsip perkoperasian dan prinsip ekonomi.

2. Manager Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus berdasarkan keputusan


rapat Pleno Pengurus dan Pengawas.

3. Tugas, wewenang, tanggung jawab, gaji serta pendapatan lainnya atas Manager dite-
tapkan dalam suatu kontrak kerja.

4. Manager sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) bertanggung jawab kepada Pengurus.
5. Manager sebagaimana ayat 4 bertugas :

a. Melaksanakan kebijakan umum pengelolaan usaha Koperasi dengan


berpedoman pada garis-garis besar kebijakan umum yang ditetapkan oleh
pengurus.
b. Mengelola Usaha-usaha koperasi dengan penuh rasa tanggung jawab.
c. Melaporkan kepada Pengurus koperasi tentang keadaan koperasi, dan
kemajuan usaha yang diselenggarakan sekurang-kurang nya 2 (dua) kali dalam
satu tahun buku.
6. Wewenang dan Tanggung Jawab Manager meliputi :
a. Mengangkat karyawan koperasi atas persetujuan Pengurus koperasi

b. Membuat perjanjian dengan pihak ketiga atas persetujuan pengurus koperasi.


c. Menjalin kemitraan dalam berusaha dengan koperasi lain, firma,
Perseroan Terbatas, CV dan badan hukum Ekonomi lain yang sang
menguntungkan, atas persetujuan pengurus.

d. Manager berwenang mengajukan anggaran sebagai modal usaha, biaya


operasional kepada pengurus koperasi.
BAB XI
SANKSI-SANKSI
Pasal 20

1. Pengurus Pengawas Wajib mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Lain yang berlaku.

2. Apabila ketentuan tersebut pada ayat 1 dilanggar, tidak ditepati, diingkari, maka
Pengurus, Pengawas dan Anggota dapat dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota, berupa :
a. Peringatan
b. Diberhentikan atas kemauan sendiri

c. Diberhentikan dart jabatan pengurus dan pengawas serta di


cabut hak keanggotaan bagi anggota koperasi.

3. Pelanggaran/penyelewengan yang dilakukan Pengurus yang berdampak pada kerugian

koperasi, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan
apabila tidak tercapai kesepakatan dengan musyawarah maka akan ditempuh proses
hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Manager dan Karyawan yang merugikan koperasi akan diselesaikan secara musyawarah
sesuai dengan ketentuan kontrak/perjanjian kerja masing-masing.
BAB XII
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 21
1. Tahun buku Koperasi mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

2. Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang kelembagaan dan usahanya.


3. Koperasi wajib menyusun laporan keuangan.
BAB XIII

KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN

Pasal 22

Pada waktu kantor dibuka, Pengurus dapat memberi kesempatan kepada :

1. Setiap anggota untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan, tanpa biaya

dan untuk mendapatkan salinannya atau petikannya dengan membayar ongkos

menyalin secukupnya.

2. Anggota dan Pejabat Instansi yang berwenang untuk menelaah buku, catatan-

catatan dan perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya dan untuk

mendapatkan salinannya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin

secukupnya.

BAB XIV
MODAL USAHA KOPERASI
Pasal 23

1. Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.


2. Modal sendiri dapat berasal dari

a. S impan an Po ko k
b. S impan an W aj ib
c. Simpanan Sukarela
d. H i b a h
3. Modal Pinjaman dapat berasal dari

a. A n g g o t a
b. Koperasi lain
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Sumber lainnya yang sah.
BAB XV
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 24
1. Simpanan Anggota Koperasi terdiri dari :
a. Simpanan Pokok Anggota
b. Simpanan Wajib Anggota
c. S i m p a n an S u k ar e l a An g g o t a

2. Simpanan pokok Anggota sebesar Rp 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) dan dapat dicicil
2 (dua) kali selama 2 (dua) bulan berturut-turut.

3. Simpanan wajib sebesar Rp 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dibayar setiap bulan.

4. Anggota berhak menyimpan uang di Koperasi berupa simpanan sukarela sesuai


kemampuan anggota.

5. Perhitungan Sisa hasil usaha atas simpanan sukarela anggota dilakukan secara bulanan
dan atau berdasarkan fluktuasi usaha yang dijalankan koperasi.
6. Simpanan Sukarela dapat diambil setiap saat.

7. Simpanan sukarela yang diambil kembali sebelum 6 (enam) bulan tidak dihitung untuk
mendapatkan Sisa Hasil Usaha Koperasi.

8. Simpanan Sukarela yang telah disimpan lebih dari 6 (enam) bulan, akan diperhitungkan
untuk mendapatkan sisa hasil usaha koperasi secara regular.

9. Pada waktu keanggotaan koperasi diakhiri, simpanan pokok dan simpanan wajib
anggota dikembalikan kepada anggota yang bersangkutan setelah dikurangi tanggungan
kerugian koperasi (apabila ada kerugian yang timbul akibat usaha koperasi)
Pasal 25

1. Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama anggota
belum berhenti sebagai anggota.

2. Uang simpanan sukarela sebagaimana pasal 22 ayat 8 adalah simpanan dalam bentuk
penyertaan modal anggota untuk modal usaha koperasi.
Pasal 26

Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 22 ayat (9) Anggaran Dasar ini maka uang
simpanan pokok dan simpanan wajib setelah dipotong dengan tanggungan kerugian yang
ditetapkan, dikembalikan kepada anggota yang berhak dengan segera dan selambat-lambatnya
satu bulan kemudian.

BAB XVI
SISA HAS1L USAHA
Pasal 27

1. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban Iainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai mana ayat 1 tersebut diatas diperuntukan :
a. Dana dibagikan kepada anggota koperasi
b. Dana Cadangan Koperasi
c. Dana Pe nd id ikan
d. Dana Sosial
e. Dana Pengurus dan Pengawas
f. Dana Karyawan
3. Sisa Hasil Usaha sebagaimana ayat 2 tersebut diatas dibagi secara berkeadilan dan
menurut persentase yang ditetapkan dalam rapat anggota.

4. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari hasil usaha non anggota akan dibagi sebagaimana
pembagian sisa hasil usaha yang bersumber dari anggota.
BAB XVII
DANA SOSIAL
Pasal 28

1. Dana sosial sebagaimana pasal 25 huruf (d) dipergunakan oleh koperasi untuk
kegiatan sosial, berupa pinjaman tanpa bunga kepada anggota yang bersifat
emergensi.

2. Persyaratan dan tatacara dana social diatur tersendiri dalam Anggaran Rumah Tangga
Koperasi.
BAB XVIII

TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 29

1. Apabila Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan Koperasi tidak

mencukupi untuk melunasi segala kewajibannya, maka setiap anggota diwajibkan

menanggung kerugian sebatas pada simpanan pokok dan simpanan wajib serta simpanan

sukarela anggota.

2. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir satu tahun buku ditutup dengan dana

cadangan.

3. Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak dapat ditutup dengan dana
cadangan,
maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum
terpenuhi, dapat ditutup atau diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang.
BAB XIX
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 30

Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan:

1. Keputusan Rapat Anggota.


2. Keputusan Pemerintah.
Pasal 31

Keputusan Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam 26 ayat 2

Anggaran Dasar ini dilakukan apabila:

a. Terdapat buki-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi

ketentuan undang-undang Koperasi.

b. Kegiatan yang bertentangan dengan ketertiban umum/atau kesusilaan.

c. Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.


Pasal 32
Untuk kepentingan para anggota koperasi, pembubaran koperasi dilakukan penyelesaian

pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.

Pasal 33
1. Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut

tim likuidasi.

2. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota tim likuidasi ditunjuk oleh

Rapat Anggota dan bertanggung jawab kepada Kuasa Rapat Anggota.

3. Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan pemerintah, tim likuidasi ditunjuk oleh

Pemerintah dan bertanggung jawab kepada pemerintah.

4. Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan

"Koperasi Dalam Penyelesaian".

Pasal 34
Tim likuidasi mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut :
1. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama "Koperasi Dalam

Penyelesaian".

2. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.


3. Memanggil anggota dan bekas anggota tertentu, Pengurus serta Pengawas balk sendiri-

sendiri maupun bersama-sama.

4. Memeriksa dan menggunakan catatan-catatan serta dokumen dan arsip koperasi.


5. Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban koperasi.
6. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota.
7. Membuat berita serta penyelesaiannya.
BAB XX
PENUTUP
Pasal 35

1. Hal-hal yang belum tertuang dalam Anggaran Dasar ini akan diatur tersendiri

dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan khusus koperasi.

2. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dihadapan Rapat Anggota.

Tanjung Redeb, 5 April 2017

PENGURUS KOPERASI BERKAH SEJAHTERA BERSAMA

Ketua Umum : Drh. Mustakim Suharjana


Ketua I : Heru Sahono, S.PKP Ketua II : Ir. Tumiyem
Sekretaris : M. Wahyuddin ( . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................. . . . . . . . . . .....................)

Bendahara : Rina Astiantie, S.P )

(- .......................................................................................................................................................................................................)

PENGAWAS KOPERASI BERKAH SEJAHTERA BERSAMA

Ketua : Ir. Suparno Kasim

Anggota : Ir. Irfan Salman

Anggota : Ir. Sumani

Anda mungkin juga menyukai