Anda di halaman 1dari 5

“HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN SPIRITUAL

PADA LANSIA DI DESA TANAK TEPONG KECAMATAN NARMADA


WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEDAU KABUPATEN

LOMBOK BARAT TAHUN 2018”

DI SUSUN OLEH:

KURNIA HARIANI
NPM: 017.01.3448

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM B

2018
BAB I
Pada lanjut usia (lansia), akan terjadi
perubahan fisik/biologis, psikologis, sosial dan
ekonomi, yang mengakibatkan penurunan kemampuan
lansia dalam beraktivitas, sehingga akan
berpengaruh pada kemandirian lansia (S.Tamher &
Noorkasiani, 2009).
Kebutuhan spiritualitas pada lansia
dipengaruhi oleh faktor usia yang sudah mulai renta
atau uzur dan kondisi tidak aktif karena pensiun
atau tidak bekerja. Upaya yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan spiritualitas lansia adalah
dengan melibatkan keluarga sebagai orang terdekat
akan mencurahkan segala perhatiannya bagi
kesejahteraan lansia khususnya kesejahteraan
spiritualitas lansia (Alvianti, 2008).
Penelitian terkait pemenuhan kebutuhan
spiritual lansia telah banyak di lakukan salah
satunya penelitan yang dilakukan oleh penelitian
Widiastuti (2007) yang dilakukan terhadap lansia di
RW 03 di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten
Malang diketahui 90% mengatakan selalu mengerjakan
sholat lima waktu, 80% sering berdoa dan berzikir
di mushola atau mesjid, 60% kadang-kadang melakukan
ibadah puasa sunnat.

Penelitian lain Santika et al (2014) dalam


jurnal “Hubungan pencapaian tugas perkembangan
keluarga Tahap VIII (aging family) dengan prilaku
pemenuhan kebutuhan spiritual Sholat pada Lansia”
di Desa Sraturejo dengan melakukan wawancara kepada
5 lansia terdapat 4 lansia yang tidak melaksanakan
sholat 5 waktu, tidak melakukan puasa ramadan,
tidak membayar zakat serta tidak melakukan haji dan
merasa kehidupannya tidak terarah. Lansia tersebut
mengatakan tidak melaksanakan sholat karena tidak
ingin meninggalkan pekerjaannya dan tidak mendapat
dukungan dari keluarga untuk melaksanakan sholat.
Selain itu, keluarga seolah beranggapan bahwa
lansia tidak perlu mendapatkan peran keluarga, di
temukan juga bahwa keluarga tidak memberikan
dorongan kepada lansia untuk memahami kekurangan
dan kelebihan pada diri lansia.
Pada studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
di dapatkan 3 dari 5 orang lansia mengatakan jarang
di ingatkan untuk beribadah oleh keluarganya, tidak
pernah di beritahu tentang penyakitnya dan 4 dari
5 lansia tersebut mengaku ada konflik dengan orang
lain (tetangga) bahkan keluarga sendiri. Data ini
menunjukkan bahwa lansia sangat mementingkan
kebutuhan spiritualnya dari aspek hubungan dengan
ketuhanan, namun dari karakteristik spiritual
lainnya belum diperhatikan. Disinilah peran
keluarga dibutuhkan dengan memperhatikan aspek
karakteristik spiritual lainnya yaitu aspek
hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang
lain dan hubungan dengan alam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bentuk dukungan keluarga:


Bentuk dukungan keluarga ada empat yaitu Friedman
(2013) :
1. Dukungan instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan
jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial
dan material berupa bantuan nyata
2. Dukungan keluarga informasional:
Meliputi jaringan komunikasi dan tanggung
jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan
solusi dari masalah,
3. Dukungan penilaian (appraisal)
Keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik,
membimbing dan menengahi pemecahan masalah
4. Dukungan emosional
B. Karakteristik spiritual:
Siregar (2015) menyatakan bahwa pemenuhan spiritual
harus berdasarkan 4 karakteristik spiritual:
1. Hubungan dengan diri sendiri
2. Hubungan dengan orang lain atau sesama
3. Hubungan dengan alam
4. Hubungan dengan Tuhan
C. Hubungan dukungan keluarga dengan pemenuhan
kebutuhan spiritual pada lansia
Keluarga merupakan support system bagi lansia
dalam mempertahankan kesehatannya, peranan keluarga
dalam perawatan lansia antara lain menjaga atau
merawat lansia, mempertahankan meningkatkan status
mentasl, mengantisipasi perubahan social ekonomi,
serta memberikan motivasi dan memfasilitasi
kebutuhan spritiual bagi lansia (Maryam, 2008).
Sistem pendukung individu seperti keluarga dan
pihak yang mempunyai peran penting di dalam hidup
(Archiliandi, 2016). Dengan demikian dukungan
keluarga sangaat erat kaitannya dengan pemenuhan
spiritual pada lansia.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian:
Rancangan penelitian ini adalah deskripsi
analitik korelasi dengan pendekatan “Cross
Sectional”.
B. Populasi:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
lansia yang tinggal dengan keluarganya
C. Sampel:
Sampel pada penelitian ini yaitu lansia yang
tinggal dengan keluarganya yang memenuhi
kriteria inklusi.

Anda mungkin juga menyukai