Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

RHEUMATHOID ARTHRITIS
DIUSUN OLEH : KELOMPOK IV
Aprilia Musika
Dwi Pradka
Ida Ayu Wayan
Kurnia Hariani
Nazamudin
Arif Hidayat
RHEUMATOID ARTHRITIS

Suatu kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang


berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis)
(Pradana, 2012).
Melibatkan bagian-bagian sendi terutama membran sinovial
(membran yang membungkus sendi berisi cairan sinovial).
(Gibofsky, 2012)
ETIOLOGI

Etiologi RA belum diketahui dengan pasti. Namun, kejadiannya


dikorelasikan dengan interaksi yang kompleks antara faktor genetik
dan lingkungan.

(Suarjana, 2009)
STADIUM REUMATIK

 Stadium sinovitis

 Stadium destruksi

 Stadium deformitas

PATOFISIOLOGI RHEUMATOID ARTHRITIS


GEJALA KLINIS

 Gejala-gejala konstitusional ( lelah, anoreksia, berat badan


menurun dan demam. )

 Poliartritis simetris

 Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam

 Artritis erosif (Gambaran Radiologic)

 Nodul-nodul reumatoid
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Rheumatoid Factor

2. UJI ACPA/ tes antibody anti-cyclic citrullinated peptide


(anti-CCP)

3. X-RAY

4. Laju Endap Darah (Erythrocyte Sedimentation Rate)


P E N A TA L A K S A N A A N T E R A P I
RHEUMATOID ARTHRITIS

 Melakukan olahraga teratur


 Melakukan terapi okupasi
 Memberikan edukasi kepada pasien
 Berhenti merokok
 Melakukan operasi penggantian sendi
 Melakukan diet sehat
 Menjaga berat badan agar tetap ideal (Gcelu and Kalla, 2011)
A S U H A N K E P E R A W A TA N
RHEUMATHOID ARTHRITIS

PENGKAJIAN
1. AKTIVITAS/ISTIRAHAT
2. KARDIOVASKULER
3. INTEGRITAS EGO
4. MAKANAN ATAU CAIRAN
5. HIGIENE
6. NEUROSENSORI
7. NYERI / KENYAMANAN
8. KEAMANAN
9. INTERAKSI SOSIAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri

2. Hambatan mobilitas fisik

3. Deficit perawatan diri

4. Gangguan konsep diri citra tubuh

5. Resiko cedera
I N T E RV E N S I K E P E R AWA TA N

A. Diagnose Nyeri (akut/kronik


 NOC :
 Pain level
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal
6. Tidak mengalami gangguan tidur
 NIC :

 Pain management

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi.

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3. Monitor vital sign

4. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

6. Kurangi faktor presipitasi nyeri

7. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

8. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

9. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri

10. Tingkatkan istirahat

11. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
B . H A M B A TA N M O B I L I TA S F I S I K :

NOC:
Mobility level
1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik.
2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas.
3. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah.
4. Memperagakan penggunaan alat bantu untuk mobilisasi (walker)
NIC:
Exercise therapy : ambulation
1. Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
2. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan
3. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera
4. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
5. Latih klien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
6. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs klien.
7. Berikan alat bantu jika klien memerlukan.
8. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
D I A G N O S A G A N G G UA N K O N S E P
DIRI(CITRA TUBUH)

NOC :
1. Pengakuan terhadap perubahan actual pada penampilan tubuh
2. Memelihara hubungan social yang dekat dengan hubungan personal
NIC:
3. Kaji respon verbal dan nonverbal pasien terhadap perubahan
tubuhnya
4. Dorong pasien/keluarga untuk mengidentifikasi mekanisme koping
dan kekuatan personal dan pengakuan keterbatasan
DIAGNOSE RESIKO CEDERA :
NIC & NOC

1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien

2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu pasien

3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan

4. Memasang side rail tempat tidur

5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

6. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.

7. Memberikan penerangan yang cukup

8. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.

9. Mengontrol lingkungan dari kebisingan

10. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan.

11. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai