Anda di halaman 1dari 13

KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN

SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU


PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaaan : Swasta
Alamat : Mataram

Daftar Anggota Keluarga


No Nama L/P Usia (th) Hubungan Pendidikan Pekerjaan Status
Kesehatan
1 Tn. A L 35 KK SD Swasta Sehat
2 Ny. S P 39 Istri SD Swasta Sakit
TBC
3 Anak A L 12 Anak SMP Pelajar Sehat
4 Anak B P 8 Anak SD Pelajar Sehat
5 Nenek C P 75 Nenek - - Sehat

Genogram

Tipe keluarga: nuclear family yang terdiri atas ayah dan ibu.
a. Kewarganegaraan/suku bangsa: Indonesia/Jawa
b. Agama: Agama yang dianut adalah islam
c. Status social ekonomi keluarga:
d. Penghasilan keluarga Bpk. A sekitar 700. 000 perbulan dan Ibu sekitar Rp. 500. 000 perbulan.
e. Aktivitas rekreasi keluarga:
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV dan mendengarkan
radio dirumah. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara dan tetangga dekatnya.
2. RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Saat ini keluarga Bapak A berada pada fase keluarga dengan usia produktif (pasangan usia
subur)
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, sebab Bapak A sebagai kepala
keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan yang diinginkan dalam keluarga.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S (Istri) menderita TB Paru setelah control di RS dan mendapatkan OAT.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga sebelumnya
Tidak ada masalah hanya sakit batuk pilek yang kadang kadang terjadi dan tidak ada yang
menderita penyakit serius sampai harus di bawa ke rumah sakit.
3. KEADAAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar 48m² (4 m x 12 m), terdiri atas 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi, dan didepan ada teras rumah.
Bangunan rumah berbentuk rumah segi empat. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan
keadaan cukup bersih dan penataan alat perabot rumah tangga agak sedikit berantakan dan
kotor. Ventilasi sangat kurang, di kamar tidur dan dapur ventilasi tidak ada. Sumber air dan
air minum menggunakan sumur. WC menggunakan Septik tank yang terletak dibelakang
rumah.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Bapak A hidup di lingkungan pedesaan. Sebagian besar dari tetangga di lingkungan
tempat tinggal keluarga Bp. A adalah penduduk asli yang merupakan pekerja pabrik dan
pekerja bangunan. Interaksi antarwarga banyak dilakukan pada waktu sore dan malam hari,
dikarenakan pada siang hari umumnya warga bekerja.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Bpk A sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga sampai
sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudaranya lainnya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengatakan termasuk keluarga yang aktif berinteraksi dengan masyarakat. Istri Tn
A (yang terkena TBC) juga aktif berinteraksi di masyarakat.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. A ada 4 orang yang terdiri dari suami, istri, 2 anak dan juga nenek. Pasilitas
kesehatan penunjang menggunakan BPJS.
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Anggota keluarga mengatakan diantara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis.
Dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya keputusan diserahkan ke Tn. A sebagai
kepala keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga terdiri dari keluarga inti.
c. Struktur Peran Keluarga
Keluarga mengatakan, Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangga seperti uang belanja bulanan, kegiatan di masyarakat, rekreasi , Pendidikan
anak, kesehatan, dll.
Ny. S selain bekerja di pabrik swasta, juga bertanggung jawab terhadap semua urusan dalam
rumah tangganya seperti memasak, mencuci pakean semua anggota keluarga, merawat
anggota keluarga yang sakit, memelihara kepersihan rumah, menstrika pakean seluruh
anggota keluarga, mengantar anaknya yang duduk di SD kesekolah.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga mengatakan, nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan
nilai dalam agama Islam yang dianutnya. Keluarga mengatakan penyakit Tuberkulosi yang
diderita oleh Ny. S adalah penyakit tua dan kelelahan yang bisasa terjadi. Upaya yang
dilakukan keluarga adalah memeriksa ke dokter Puskesma jika ada keluhan saja. Ny. S
sempat beberapa kali lupa meminum obat OAT yang diberikan oleh Puskesmas.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Funsi Afektif
Keluarga mengatakan cukup rukun dalam membina rumah tangga. Nyonya S juga
mengatakan pekerjaan rumah menjadi terbengkalai jika Ny. S sedang dalam keadaan sakit.
b. Fungsi Sosial
Keluarga mengatakan aktif mengikuti kegiatan di masyarakat terutama pengajian. Tetapi
Nenek dalam keluarga tidak ikut berbartisipasi dalam kegiatan karena usia yang sudah sangat
tua.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mengatakan belum begitu paham tentang penyakit Tuberkulosis. Keluarga
menganggap Ny. S terkena penyakit batuk yang agak lama karena terpapar asap pabrik.
Nyonya S tidak mengetahui pengobatan akan dilakukan dengan jangka watu yang panjang.
Keluarga belum begitu paham mengenai langkah – langkah yang harus dilakukan untuk
mengurangi penularan penyakit ini.
d. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan menggunakan kontrasepsi suntik. Tn. A juga mengatakan masih ingin
istrinya melahirkan dengan mengatakan ‘banyak anak banyak rejeki’.
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU
e. Fungsi Ekonomi
Tn. A bekerja berjualan mainan keliiling dan Ny. S bekerja di pabrik swasta.
6. STRES dan KOPING KELUARGA
a. Stressor yang dimiliki
Strsor yang dirasakan oleh Tn. A adalah penyakit yang diderita istrinya yang menyebabkan
terkadang pekerjaan dirumah menjadi terbengkalai. Kedua penghasil yang sangat kecil
sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
b. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stresor
Keluarga mengatakan cara menghadapi stressor (Istri yang sedang sakit ) adalah dengan
berobat ke Puskesmas. Cara menghadapi stressor dibidang ekonomi adalah, Tn. A
memaksakan diri berjualan walaupun jika dalam keadaan sakit.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan untuk menyelesaikan masalah menunggu keputusan Tn. A sebagai
kepala keluarga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Istri mengatakan, semenjak diberitahukan menderita TBC, penyakitnya belum sembuh.
Istrinya menyatakan penyebabnya karena kelelahan.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum Ny. S Nampak masih kuat (energik), tetapi badanya kurusda nkeceil, makan-
minum masih dalam batas normal. Tampak sering batuk sembarangan dan berludah
sembarangan. Tanda vital: TD: 110/70 mmhg, respirasi rate 20x/menit, suhu 36 derajat
celcius, Tinggi Badan 155 dan Berat badan 35kg.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan leher. Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal
2. Leher: Pada leher tidak Nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri
carotis, tidak teraba adanya pembesar kelnjar tiroid (struma).
3. Mata : Konjungtiva terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan masih baik.
4. Telinga: Ny. S pendengarannya agak berkurang dan sering mendengung.
5. Hidung : Tidak ada kelainan yang ditemukan
6. Mulut: Tidak ada kelainan. Terlihat carries pada gigi
7. Dada. Pergerakan data terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi , suara mur-mur, ronchi (+), wheezing (-) dan pernapasan cuping hidung (-)
8. Abdomen : Paa pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak
kembung, pergerakan peristaltic usus baik, dan tidak ada bekas luka operasi.
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU
9. Ekstremitas atas dan bawah. Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat edema, tidak
terjadi kelumpuhan, dari keempat ekstremitas mampu menggerakan persendian, mampu
mengangkat dan melipat persendian.

8. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan berharap batuk istrinya cepat sembuh sehingga pekerjaan rumah tidak
terbengkalai dan dapat membantu secara maksimal untuk menopang perekonomian keluarga.

ANALISA DATA
No Data Subjective Data Objective Masalah Keperawatan
1 - Keluarga mengatakan - Ny.S Tampak sering batuk Domain 1
termasuk keluarga yang sembarangan dan berludah Promosi Kesehatan
aktif berinteraksi dengan sembarangan. Kelas 2
masyarakat. Istri Tn A - Penataan alat perabot rumah tangga Manajemen Kesehatan
(yang terkena TBC) juga agak sedikit berantakan dan kotor. Kode Diagnosa :
aktif berinteraksi di Ventilasi sangat kurang, di kamar 00099
masyarakat. tidur dan dapur ventilasi tidak ada. Ketidakefektifan
- Upaya yang dilakukan pemeliharaan kesehatan.
keluarga adalah Halaman 233
memeriksa ke dokter
Puskesmas jika ada
keluhan saja.
- Ny. S sempat beberapa
kali lupa meminum obat
OAT yang diberikan oleh
Puskesmas.
2 - Keluarga mengatakan - Ny S tidak mengetahui pengobatan Domain 5:
belum begitu paham akan dilakukan dengan jangka Persepsi/kognisi.
tentang penyakit waktu yang panjang. Kelas : kognisi.
Tuberkulosis. - Keluarga belum begitu paham Kode diagnose :
- Keluarga mengatakan mengenai langkah – langkah yang 00126
penyakit Tuberkulosis harus dilakukan untuk mengurangi Defisiensi pengetahuan
yang diderita oleh Ny. S penularan penyakit ini. tentang penyakit.
adalah penyakit tua dan Halaman 362
kelelahan yang biasa
terjadi
- Keluarga menganggap Ny.
S terkena penyakit batuk
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA TBC PARU
yang agak lama karena
terpapar asap pabrik.
- Istri mengatakan,
semenjak diberitahukan
menderita TBC,
penyakitnya belum
sembuh. Istrinya
menyatakan penyebabnya
karena kelelahan.
3 - Nyonya S juga - Tahap perkembangan keluarga yang Domain 9:
mengatakan pekerjaan belum terpenuhi, sebab Bapak A Koping/toleransi stres.
rumah menjadi sebagai kepala keluarga belum Kelas : 2 : respon koping.
terbengkalai jika Ny. S mampu memenuhi kebutuhan yang Kode diagnosa :
sedang dalam keadaan diinginkan dalam keluarga 00069
sakit. - Stresor yang dirasakan oleh Tn. A Ketidakefektifan koping
- Keluarga mengatakan adalah penyakit yang diderita keluarga.
berharap batuk istrinya istrinya yang menyebabkan Halaman 451
cepat sembuh sehingga terkadang pekerjaan dirumah
pekerjaan rumah tidak menjadi terbengkalai.
terbengkalai dan dapat - Penghasilan yang sangat kecil
membantu secara sehingga tidak cukup untuk
maksimal untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
menopang perekonomian - Cara menghadapi stressor dibidang
keluarga ekonomi adalah, Tn. A memaksakan
diri berjualan walaupun jika dalam
keadaan sakit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Defisiensi pengetahuan tentang penyakit
3. Ketidakefektifan koping keluarga
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Diagnosa Tujuan Sasaran Strategy Methode Rencana Kegiatan
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Seluruh - Penyuluhan NIC :
Leaflet
pemeliharaan Tindakan anggota - Demonstrasi Laptop, a. 5510 : Pendidikan kesehatan
kesehatan keperawatan : keluarga
LCD, - Berikan pendidikan kesehatan tentang cara
Keluarga mampu dan Alat peraga penularan dan pencegahan, serta proses penyakit
mengenal masalah : masyarakat TBC.
- 1847 : Manajemen b. 5520:Memfasilitasi pembelajaran (244).
penyakit kronis - Menyediakan fasilitas untuk mendukung
- 1803 : pembelajaran.
Pengetahuan c. 5618:Pengajaran prosedur/tindakan (371).
tentang proses - Demonstrasikan tehnik batuk yang baik dan benar
penyakit bagi penderita TBC
- 1606 : keluarga Domain 3; Perilaku
mampu
Kelas O; Terapi perilaku
berpartisipasi Level 3;
dalam Intervensi
a. 4310: Terapi aktifitas (73)
memutuskan 1) Beri kesempatan pada penderita untuk
perawatan mempraktikan tehnik batuk yang baik dan benar guna
kesehatan mencegah terjadiny penularan
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

- 1602: perilaku
meningkatkan b. 4350:Manajemen perilaku (92)
- Jelaskan pada penderita dan keluarga penyebab
kesehatan.
penyakit TBC
- 1603: perilaku
- Libatkan keluarga, tokoh masyarakat yang
kepatuhan
berpengaruh untuk memberikan informasi
penggunaan obat
tentang TBC Serta melakukan pencegahan
- 1623: perilaku
penularan
mencari yankes
- Lakukan kerjasama dengan puskesmas setempat
Keluarga mampu
untuk melakukan monitoring terhadap kejadian
memodifikasi
TBC di lingkungan tersebut
lingkungan :
- 1902:
pengendalian
factor risiko
- 1910: Lingkungan
rumah yang aman
-
-
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

2. Defisiensi Setelah dilakukan Keluarga Penyuluhan LCD, NIC :


tindakan keperawatan dan
laptop,
pengetahuan demonstrasi Domain 3: Perilaku
leaflet ,
tentang penyakit. doharapakn terjadi masyarkata angket,
Kelas S; Edukasi klien
peningkatan Intervensi :
pengetahuan dan a. 5510:Pendidikan kesehatan (halaman 210)
1) Berikan penyuluhan kesehatan bagi keluarga dan
menunjukkan prilaku
masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal
pemeliharaan
b. 5520:Memfasilitasi pembelajaran (halaman 244).
kesehatan pada agregat 1) Menyediakan leaflet tentang TBC, penularan ,
usia sekolah dan pencegahan

c. 5604 Pengajaran kelompok (halaman 372)


1) Mengadakan FGD (focus Grup Discussion)
NOC : dengan melibatkan keluarga dan masyarakat

Domain IV; d. 5618:Pengajaran prosedur/tindakan (halaman 371).


Pengetahuan 1) Praktikan bersama penderita dan keluarga serta
kesehatan dan masyarakat upaya untuk pencegahan TBC paru
perilaku.
Domain 7; Komunitas
a. 1602Perilaku
promosi Kelas C; Promosi kesehatan komunitas
kesehatan . a. 8750: Pemasaran sosial di masyarakat (halaman 351).
b. 1603:Pencarian - Lakukan penyuluhan kesehatan secara rutin dan
perilaku sehat berkesinambungan dengan melibatkan pihak
c. 1606Partisipasi puskesmas terdekat, tokoh masyarakat tentang upaya
dalam
pengambilan pencegahan dan penularan serta perawatan pada
keputusan
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

perawatan anggota keluarga yang menderita TBC paru, terutama


kesehatan. pemberdayaan bagi sebagai pengawas minum obat

Kelas R; Health - Lakukan monitoring bersama puskesmaas terdekat


Beliefs dalam upaya deteksi dini penderita TBC
a. 1704:Health
beliefs; perceived
threat

3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Anggota Penyuluhan , NOC:


Laptop,
koping keluarga tindakan keperawatan keluarga demonstrasi lcd, Kelas O : terapi perilaku
keluarga dapat penderita, Level 3 Intervensi :
menyelesaikan masyarakat a. (4352) managemen perilaku (berlebih/kurang
masalah dan perhatian) hal 92-93b
menunjuukan prilaku - Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang
yang adaftip terhadap peran menjadi pengawas minum obat
anggota keluarga b. (4410) Bantuan untuk memodifikasi diri untuk
yang menderita TBC : mencapai tujuan/harapan (hal 270b):
- Berikan penyuluhan tentang pola hidup sehat (
NOC : kecukupan gizi bagi penderita TBC) serta
Domain III : upaya untuk melakukan pencegahan penularan
kesehatan psikososial. c. (4480) Fasilitasi peningkatan tanggung jawab
Hasil yang terhadap perilaku diri (hal 341-342b) :
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

menggambarkan - Menyediakan dukungan pendidikan kesehatan


psikologikal dan seperti leaflet
fungsi social.
Level 1 : Domain 5 : Keluarga. Perawatan yang
Kelas M: memberikan dukungan pada keluarga.
kesejahteraan Kelas X : lifespan care.
psikologis. Hasil ini Intervensi :
menggambarkan a. (7040) dukungan pemberi perawatan (113b, 473,
kesehatan emosi dan 474):
persepsi. - Memberikan penyuluhan bagi anggota
keluarga penderita tentang cara perawatan
(1211) tingkat pasien TBC paru
kecemasan (hal 93) : b. (7100) peningkatan integritas keluarga (hal 189b,
(1201) harapan (hal 492, 493) :
252) - Melakukan bimbingan konseling dan
(1209) motivasi (hal demonstrasi terkait cara pengobatan,
368-369) Perawatan dam pencegahan penyakit TBC bagi
anggota keluarga penderita secala berkala
Kelas N : Adaptasi c. 5370 peningkatan peran (hal 331b):
psikososial. Hasil - Melakukan kolaborasi dengan pihak
menggambarkan pusekesmas terdekat dan tokoh masyarakat
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

adapatasi keluarga yang berpengaruh dalam memberikan


terhadap perubahan penyuluhan dan konseling serta bimbingan
kesehatan. bagi anggota keluarga penderita TBC guna
mengoptimalkan peran keluarga dalam
Hasil : perawatan penderita TBC .
(1302) koping (hal
188)
(1310) resolusi
perasaan bersalah
(hal 241-242)

Kelas X : Keluarga
sejahtera. Hasil
menggambarkan
lingkungan keluarga,
status kesehatan,
kompetensi social
keluarga sebagai
suatu unit.

Hasil :
KASUS 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK A DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA TBC PARU

(2600)koping
keluarga
halaman(217-218)
(2602) fungsi
keluarga (hal 218219)
(2603) integritas
keluarga (hal 221b)
(2609) dukungan
keluarga selama
perawatan (hal 228b)

Anda mungkin juga menyukai