Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Topik : Nausea & Vomiting


Tempat: Rumah Sakit Cahya Kawaluyan
Sasaran : Orang tua pasien yang ada di Ruang Gabriel Kamar 01-5
Materi : Mengatasi anak yang muntah mencegah dehidrasi
Penyaji : Jonathan Yudhistira

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit diharapkan
masyarakat dapat memahami tentang penanganan mual muntah pada anak.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan ,
orang tua dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian muntah
2. Menyebutkan kembali penyebab mual muntah
3. Menyebutkan kembali manifestasi terjadinya mual muntah
4. Menjelaskan kembali cara menangani mual muntah

C. Materi
1. Pengertian muntah
2. Penyebab muntah
3. Manifestasi terjadinya muntah dan komplikasinya
4. Cara menangani muntah
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi

E. Media
Leaflet
F. Pelaksanaan

No Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Waktu


1.
Pembukaan : 

Menjawab salam
Memberikan salam
Memperhatikan
Memperkenalkan diri 2 menit
Memperhatikan
Menyampaikan pokok bahasan
Menyampaikan tujuan Memperhatikan

2.
Pelaksanaan :

Memberikan penjelasan tentang Memperhatikan


pengertian muntah
Menjelaskan penyebab muntah Memperhatikan
dan manifestasinya
Menjelaskan bagaimana cara Memperhatikan 10 menit

menangani muntah
 Memberikan kesempatan untuk Bertanya
bertanya
Mendengarkan
Menjawab pertanyaan

3. Penutup :
Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan
materi penyuluhan 3 menit
Memberikan evaluasi Merespon

Memberikan salam penutup Menjawab salam

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Muntah
Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara paksa melalui mulut
disertai kontraksi lambung dan abdomen. Pada anak biasanya sulit untuk
mendiskripsikan mual, mereka lebih sering mengeluhkan sakit perut atau
keluhan umum lainnya.
B. Penyebab Muntah
Muntah dapat disebabkan faktor makanan yang di konsumsi, adanya
gangguan dalam saluran pencernaan seperti peradangan dll, hingga faktor
psikologi (stress).
C. Manifestasi terjadinya muntah
Muntah umumnya didahului oleh rasa mual (nausea) dan memiliki tanda-
tanda seperti : pucat, berkeringat, air liur berlebihan, denyut jantung tidak
beraturan/meningkat, pernafasan tidak teratur, rasa tidak nyaman, sakit
kepala. Jika mual muntah berlangsung terus-menerus maka akan
mengakibatkan berat badan menurun, demam, dehidrasi.
D. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Terhambatnya proses pertumbuhan
3. Pengosongan isi lambung
4. Iritasi bagian dalam mulut menuju tenggorokan
E. Penanganan
1. Pemberian cairan (minum) untuk menggantikan cairan yang telah hilang
dan mencegah terjadinya dehidrasi.
2. Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke
kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
3. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh
kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-
menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.
4. Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk
mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk
minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter
mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda
mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan
sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, atau
menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer
dibandingkan susu formula yang biasa diberikan. Untuk anak yang lebih
besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam
120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi
sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik atau
tidak muntah lagi, tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila
anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir,
lalu berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam
jumlah sedikit namun frekuensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi
anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
5. Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat, berserat
dan keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama
dicerna dan dapat merangsang muntah
6. Saat muntah berlebihan atau melebihi 5 kali sehari sebaiknya dipuasakan
sementara sambil minum obat muntah. Setelah 1 jam baru boleh minum
sedikit-sedikit tapi sering.

Anda mungkin juga menyukai