ABSTRACT
Occupational accident and occupational diseases that occur in road sweepers are (92.85%), enough (7.15%), well-
categorized (96.42%), sufficient (3.85 very high risk of incomplete street sweepers using personal protective equipment PPE,
this is caused by several factors.This study aims to obtain a description of the factors that influence the use of PPE on street
sweepers along Jl.Veteran city of Makassar. The type of research used in this study is a deductive survey, with a total
sample of 28 people.The results of the study showed that from 28 well-categorized knowledge %), well categorized , 28%),
enough (85,72%), good categorized complaint (25%), enough (50%), less (50%), mask cleaners (42,85%), gloves , 85%),
helmet / cap (96.42%), shoes (28.57%).It can be concluded that the knowledge and attitude of the street sweeper is
categorized well, but the action is less in using PPE while working, therefore it is recommended to be held periodically
counseling.
ABSTRAK
Masalah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang terjadi pada petugas penyapu jalan sangat tinggi risiko
terjadi pada penyapu jalan yang tidak lengkap memakai alat pelindung diri APD, ini disebabkan disebabkan oleh beberapa
faktor. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan APD
pada penyapu jalan di sepanjang Jl.Veteran kota Makassar. Jenis penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah
survai yang bersifat deduktif, dengan total sampel sebanyak 28 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 pengetahuan
yang dikategorikan baik (92,85%), cukup (7,15%), sikap yang dikategorikan baik (96,42%), cukup (3,85%), tindakan yang
dikategorikan baik(14,28%), cukup (85,72%), keluhan yang dikategorikan baik (25%), cukup (50%),kurang (50%),petugas
kebersihan yang menggunakan masker (42,85%), sarung tangan (17,85%), helm/topi (96,42%), sepatu (28,57%). Dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap petugas penyapu jalan dikategorikan baik, tetapi tindakanya kurang dalam
menggunakan APD disaat bekerja, oleh karena itu disarankan untuk diadakan penyuluhan secara berkala.
4. Tindakan Petugas Penyapu Jalan Raya mengetahui pengertian alat pelindung diri,
Tabel 4 ciri-ciri alat pelindung diri, dan jenis-jenis alat
Distribusi Petugas Penyapu Jalan Raya pelindung diri.
Berdasarkan Tindakan Terhadap Meskipun dapat dikatakan
Penggunaan Alat Pelindung Diri pengetahuan dikategorikan baik 26 orang
No Tindakan Jumlah Persentase (92,85%), cukup sebanyak 2 orang (7,15%),
(N) (%) karena dipengaruhi oleh beberapa Faktor
1 Baik 4 14,28 yaitu karakteristik petugas, dan lingkungan
2 Cukup 24 85,72 kerja. Petugas penyapu jalan tidak
3 Kurang 0 0 memakai alat pelindung diri dengan alasan
Jumlah 28 100 merasa tidak nyaman, kemudian sebagian
dari petugas mengatakan merasa sesak
5. Keluhan Petugas Penyapu Jalan raya nafas ketika memakai masker, tidak bebas
Tabel 5 bergerak dan tidak nyaman saat memakai
Distribusi Petugas Penyapu Jalan Raya sepatu.
Berdasarkan Keluhan Hasil tentang pengetahuan ini
Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri sesuai dengan penelitian yang dilakukan
No Tindakan Jumlah Persentase oleh Lastria, dkk (2012) tentang gambaran
(N) (%) perilaku petugas penyapu jalan dalam
1 pemakaian alat pelindung diri (APD) dengan
Baik 7 25
2 hasil 40 orang responden (50,6%)
Cukup 14 50
3 mempunyai pengetahuan yang tinggi
Kurang 7 25
Jumlah 28 100 tentang pemakaian APD.
Pengetahuan merupakan tahap
awal bagi sesorang berbuat sesuatu.
6. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Karena itu kalau dilihat manusia sebagai
Tabel 6 individu (petugas) maka diperlukan unsur-
Distribusi Petugas Penyapu Jalan Raya Berdasarkan unsur agar ia dapat berbuat sesuatu yaitu
Penggunaan Alat Pelindung Diri keyakinan/kepercayaan tentang manfaat
Jumlah Petugas penggunaan alat pelindung diri dan
Total
N Pengguna
Tidak Persenta
dorongan motivasi untuk berbuat yang
o an APD Memak
ai (N)
% Memak % se (%) dilandasi oleh kebutuhan atau kecelakaan
ai (N) yang dirasakan. Faktor lingkungan juga
42,8 53,5
1 Masker 13
5
15
7
100 memberikan pengaruh terhadap
Sarung 17,8 18,1
pengetahuan seseorang, lingkungan
2 5 23 100 mempengaruhi seseorang memperoleh
Tangan 5 4
96,4
pengalaman yang akan berpengaruh pada
3 Helm/Topi 27 1 3,57 100
2 cara berfikirnya. Seperti halnya dengan
4 Sepatu 8
28,5
20
71,4
100 pengetahuan yang merupakan hasil tahu
7 2
seseorang terhadap objek tertentu melalui
indera yang dimilikinya.
PEMBAHASAN 2) Sikap Petugas Penyapu Jalan Raya
1) Pengetahuan Petugas Penyapu Jalan Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri
Raya Dalam Penggunaan Alat Pelindung Berdasarkan hasil yang telah diperoleh
Diri bahwa dari 28 petugas, untuk kategori
Berdasarkan hasil yang telah sikap, dikategorikan baik sebanyak 27
diperoleh bahwa petugas kebersihan di orang (96,42%), kategori cukup sebanyak 1
sepanjang Jl. Veteran kota Makassar orang (3,58% ). Adapun kategori sikap
sebanyak 28 orang, menunjukkan bahwa baikpada petugas penyapu jalan raya
tingkat pengetahuan petugas yang sebanyak 27 orang (96,42%). Meskipun
dikategorikan baik sebanyak 26 orang kategori sikap baik sebanyak 96,42 %
(92,85%) dan kategori cukup sebanyak 2 tentang Pengetahuan tentang penggunaan
orang (7,15%).Dari hasil observasi alat pelindung diri (APD) tapi tidak
wawancara langsung rata-rata petugas
61
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
mengetahui dampak yang ditimbulkan serta orang (85,72%). Perlu diketahui tindakan
penyakit akibat kerja yang dapat terjad. merupakan praktek atau aplikasi dari
Dimana penyakit kerja merupakan penyakit pengetahuan dan sikap pekerja terhadap
yang disebabkan oleh kerentanan terhadap suatu obyek yang dapat langsung dilihat
faktor lingkungan yang terkait dengan atau diamati. Namun, dalam pengamatan
pekerjaan. Hal ini meliputi penyakit akut dan yang dilakukan pada saat penelitian, dimana
kronis yang disebabkan oleh pernafasan, hanya ada 4 orang (14,28%) petugas yang
penyerapan, pencernaan, atau kontak memiliki tindakan yang baik sedangkan ada
langsung dengan alat-alat kerja yang dapat 24 orang (85,72%) petugas dengan tindakan
memicu adanya penyakit kerja akibat dalam bekerja yang tidak baik. Dari tindakan
kurangnya keselamatan kerja pekerja yang tidak baik dengan responden
Pada hakekatnya keselamatan kerja sebanyak 24 orang 85,72% dari 28
sebagai suatu pendekatan keilmuan responden dapat menimbulkan dampak
maupun sebagai suatu pendekatan praktis pada pekerja, seperti pada hasil wawancara
mempelajari faktor-faktor yang dapat bahwa kebanyakan petugas sapuh jalan
menyebabkan terjadinya kecelakaan dan mengeluh tentang penyakit gatal-gatal dan
berupa pengembangan berbagai cara batuk. Sehingga tingkat pengetahuan dan
pendekatan untuk memperkecil resiko sikap dapat mempengaruhi tindakan
terjadinya kecelakaan dan penyakit kerja. seseorang dalam bekerja. Menurut Soekidjo
Faktor pekerjaan memegang peranan Notoatmodjo, 2010 bahwa tindakan atau
dengan faktor risiko yang lain dalam perbuatan adalah perwujudan dari apa yang
berkembangnya penyakit akut dan kronis diketahui terhadap situasi atau rangsangan
pada pekerja, sehingga sikap pekerja dalam dari luar dan suatu sikap belum otomatis
penggunaan APD sangat penting pada terwujud dalam tindakan, untuk terwujudnya
keselamatan kerja. siap menjadi suatu perbuatan nyata
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperlukan faktor pendukung atau suatu
dilakukan oleh Ika Purnama Sari, dkk kondisi yang memungkinkan antara lain
(2012),tentang hubungan pengetahuan dan adalah fasilitas.
sikap petugas penyapu jalan dalam Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ika
pemakaian alat pelindung diri (APD) dengan Purnama Sari, dkk 2012 tentang hubungan
hasil sikap petugas penyapu jalan dalam pengetahuan dan sikap petugas penyapu
pemakaian APD 78 orang, yang telah diteliti jalan dalam pemakaian alat pelindung diri
dengan sikap responden rendah 44 orang dari 78 orang responden didapatkan data
(56,4%). Rendahnya Sikap responden bahwa sebagian besar pemakaian APD
disebabkan karena masih rendahnya tingkat petugas penyapu jalan adalah rendah
pengetahuan petugas penyapu jalan akan dengan jumlah 43 orang responden
pentingnya pemakaian alat pelindung diri (55,1%).
ketika bekerja. Maka diharapkan agar Tindakan responden dalam pemakaian
pemerintah memberikan penyuluhan kepada APD yang rendah dipengaruhi oleh sikap
petugas mengenai pentingnya penggunaan responden yang masih rendah berkaitan
APD saat bekerja serta pemerintah dengan tingkat pengetahuan responden
melakukan pengawasan terhadap dalam pemakaian alat pelindung diri.
penggunaan APD pada petugas, dan juga Petugas penyapu jalan tidak memakai alat
pemerintah membuat peraturan mewajibkan pelindung diri dengan alasan merasa tidak
setiap petugas menggunakan APD saat nyaman, kemudian sebagian dari petugas
bekerja. mengatakan merasa sesak nafas ketika
memakai masker, tidak bebas bergerak dan
3) Tindakan Petugas Penyapu Jalan Raya tidak nyaman saat memakai sepatu,
Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri sehingga perlu diadakan pemeriksaan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh kesehatan secara berkala terhadap petugas
bahwa dari 28 petugas penyapu jalan, untuk penyapu jalan setelah bekerja serta
tindakan kategori baik sebanyak 4 orang pemeriksaan awal sebelum kerja untuk
(14,28%) dan kategori cukup sebanyak 24 mengetahui riwayat kesehatan petugas
62
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
63
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
DAFTAR PUSTAKA
Cecep Triwibowo, Mitha Erlsya Pusphandani. 2013. Kesehatan Lingkungan dan K3. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Delfianda, 2012. Kuesioner Penelitian. Hubungan Perilaku Terhadap Panggunaan Alat Pelindung
Diri. http:respository.usu.ac/bistream/Appendix.pdf. adobe Reader (online). Diakses tanggal
20 Maret 2017
Fatmawati, 2012. Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petugas Kebersihan Kecamatan Rappocini
64
Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Vol.18 No.I 2018
e-issn : 2622-6960, p-issn : 0854-624X
65