DISUSUN OLEH :
2021
Jalan Nyomplong merupakan Jalan dengan satu Jalur dan dua lajur panjang
jalan ini 400m.Penyebab kemacetan yang terjadi disepanjang jalan Nyomp;long ini
adalah aktifitas warga yang sangat tinggi dan kondisi Ruas jalan yang terbilang
kecil. Pada penelitian ini, pengambilan data di peroleh dengan melakukan survey
selama 1 hari di 2 titik lokasi berbeda sekitar jalan Nyomplong seperti survey
volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, Kerapatan lalu lintas, dan kapasitas ruas
jalan. Selain itu, data pendukung di peroleh dari instansi serta dari media sosial.
Dari hasil Penelitian diperoleh volume kendaraan yang tercatat pada waktu sore
hari adalah yang terpadat, perhitungan kecepatan kendaraan untuk di Jl.
Nyomplong yaitu 20 – 30 km/jam, analisa kerapatan untuk Jl. Nyomplong pada
sore hari adalah yang terpadat yaitu 59 kend/Km. Sedangkan Pada lokasi ini
kendaraan masuk didominasi dari dua arah Nyomplong – Jln Pabuaran atau sebalik
nya dengan total pada pagi hari (06.00-09.00) 2.032 kendaraan/jam, pada siang hari
(12.00-15.00) 2.029 kendaraan/jam dan pada sore hari (16.00-18.00) 3.040
kendaraan/jam.dalam Analisa kapasitas jalan di hitung dengan metode MKJI 1997
yaitu C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) maka ditemukan hasil
kapasitas jalan pada pagi hari sebanyak 979 smp/jam, pada siang hari sebanyak 977
smp/jam, dan pada sore hari sebanyak 1464 smp/jam.
Kata Kunci: Jl. Nyomplong, Volume, kecepatan, kerapatan lalu lintas, dan
kapasitas ruas jalan.
Akhir kata penulis menyadari bahwa Tugas Ujian Tengah Semester ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, namun besar harapan kiranya dapat bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknil sipil.
Penulis
PENULIS
Abstrak .................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3
Daftar Tabel........................................................................................................... 5
BAB I ...................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN.............................................................................................. 6
I.1 Latar Belakang ...................................................................................... 6
I.2 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 8
I.3 Literature review ................................................................................... 8
BAB II .................................................................................................................... 9
PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................................ 9
II.1 Gambaran Umum Lokasi ...................................................................... 9
II.2 Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................... 10
II.3 Alat dan bahan .................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................. 16
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 16
III.1 Deskripsi Lokasi / Objek Kegiatan ................................................. 16
III.2 Olahan Data....................................................................................... 17
III.3 Pembahasan....................................................................................... 20
BAB IV ................................................................................................................. 27
PENUTUPAN .................................................................................................. 27
IV.1 Kesimpulan ..................................................................................... 27
IV.2 Saran................................................................................................ 27
IV.3 Kesan ............................................................................................... 27
Lampiran ............................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
Table 1hasil perhitungan 2 arah lajur jalan yang telah di jumlahkan. .......................................... 22
Table 2: emp untuk jalan tak terbagi (MKJ1997) .......................................................................... 24
Table 3: emp pada pagi hari ........................................................................................................ 24
Table 4: emp pada siang hari ....................................................................................................... 24
Table 5 emp pada sore hari.......................................................................................................... 25
Table 6Panjang lintasan .............................................................................................................. 25
Perubahan guna lahan dari lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun atau
perubahan lahan terbangun menjadi lahan terbangun yang semakin tinggi
intensitasnya (seperti perumahan menjadi perkantoran, pertokoan, pabrik) akan
menghasilkan pergerakan baru (bangkitan dan tarikan) dan akan mempengaruhi
kinerja jaringan jalan. Apabila pergerakan tersebut tidak dapat diakomodasi dengan
baik oleh infrastruktur yang tersedia, tentu akan menimbulkan suatu permasalahan
transportasi seperti kemacetan dan tundaan lalu lintas. Pesatnya perkembangan atau
pertumbuhan kota mengakibatkan munculnya berbagai kegiatan beraneka ragam
dan apabila tumbuh dan tak terkendali, dapat berdampak pada salah satunya
gangguan lalu lintas (Ballou 2004)
Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang terletak di Provinsi Jawa
Barat Indonesia. Kota ini merupakan kota dengan luas wilayah urutan ketiga
terkecil di Jawa Barat setelah Kota Cirebon dan Kota Cimahi yakni 48,33 km²
dengan jumlah penduduk 353.455 jiwa (2021), angka ini terbilang cukup besar
dengan luas wilayah yang terbilang kecil. Di sisi lain, ini mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan aktivitas di wilayah kota Sukabumi sehingga
memunculkan beberapa permasalahan, salah satunya di aspek transportasi yaitu
mempengaruhi jumlah pergerakan lalu-lintas.
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka kami tertarik untuk mengkaji
lebih mendalam dan menuangkan dalam tulisan ilmiah, berupa Tugas Ujian Tengah
Semester Dengan judul
MULAI
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA
SELESAI
1. Perencanaan
- Menentukan judul laporan
- Menentukan konsep pengerjaan dan target pengerjaan
- Pembagian angket kepada setiap anggota kelompok
- Persiapan kebutuhan survey : alat & bahan.
2. Pelaksanaan
Dalam tahapan ini seluruh pengumpulan data terfokus pada
pengerjaan lapangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan data
primer dan data sekunder jalan,
yaitu ; pengumpulan data kendaraan yang melintas, observasi keadaan jalan
(geometri jalan), dan mencari rumusan masalah serta solusinya.
a. Pengumpulan data kendaraan
Data kendaraan yang dikumpulkan merupakan data kendaraan
dengan memperhatikan klasifikasi jenis kendaraan,dan lajur
kendaraannya. pengumpulan data ini dikerjakan menggunakan salah
satu aplikasi android yang digunakan oleh masing-masing anggota
kelompok yang bertugas. Adapun permasalahan saat pengumpulan data
kendaraan ialah terjadinya hujan sehingga menyulitkan kita dalam
pengumpulan data.
b. Observasi Keadaan Jalan (Geometrik Jalan)
Data yang dikumpulkan merupakan data hasil pengamatan (survey)
lapangan, yang diperoleh pada tahapan ini adalah mengetahui Panjang
ruas jalan, lebar ruas jalan, lebar trotoar, keadaan fisik dari badan jalan,
dan kelengkapan rambu lalulintas. Pengumpulan data, lebar dan Panjang
jalan dikerjankan dengan mengukur bagian-bagian jalan menggunakan
AMTAST. Untuk pengumpulan data keadaan jalan menggunakan
metode pengamatan.
Angket ini dilakukan untuk melengkapi penelitian Kapasitas di Ruas Jalan Nyomplong kota
Sukabumi dan juga untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Universitas
Nusa Purta. Kami sangat mengharapkan kerja sama nya untuk mengisi atou menjawab setiap pertanyaan yang
di ajukan di dalam agket.
Atas perhatian nyah dan kerja sama nya kami ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Jenis kendaraan :
Pertanyaan TP HTP KK S CS HSA
1. Apakah jalan ini sering terjadi kemacetan.
2. Apakah jalan ini sering terjadi kecelakaan
3. Apakah kendaraan besar (Bus /Truk) sering
melintas dijalan ini?
4. Apakah pernah ada perbaiakan jalan di
jl.nyomplog?
5. Apakah pernah dilakuakan pelebaran
jalan?.
6. Apakah anda pernah melakukan parkir
bebas?
7. Saat berkendara, Anda merasa terancam
ketika pengendara lain terlalu dekat dengan
kendaraan Anda.
8. Apakah sering terjadi peluapan air (banjir)
ketika hujan?
9. Apakah pernah anada merasa terganggu
dengan adanya parkir bebas dijalan ini?
10. Apakah pernah ada kegiatan pemeliharaan
jalan?
• TP - Tidak pernah Petunjuk pengisian :
• HTP - Hampir tidak pernah - Beri tanda ceklis pada kolom sesuai
dengan
• KK - Kadang kadang fakta di jaln
• S - Sering
• CS - Cukup sering
• HSA - Hampir setiap saa
Jalan Nyomplong memiliki panjang 0,391 Km dengan nomor ruas jalan 22.05.
0081 dengan lebar jalan ± 5 M dan bahu jalan 1 M
jalan, seperti ; jalan yang berlubang, kemiringan jalan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan jalan, Speedtrap (polisi tidur) yang tidak teratur, adanya penyalahgunaan
lahan trotoar yang digunaakan oleh para pedang kaki lima, sering terjadinya parkir
bebas sehingga menyebabkan kemacetan,adanya perbaikan jalan yang membuat
elevasi jalan menjadi tidak teratur
2. Data Sekunder
Adalah perolehan data yang dilakukan diluar lapangan.
Data sekunder ini meliputi :
a) Peta Lokasi
b) Data Penduduk.
c) Data jalan.
d) Google Form Quesioner.
III.3 Pembahasan
Ada beberapa cara yang dipakai para ahli lalu lintas untuk mendefinisikan arus
lalu lintas, tetapi ukuran dasar yang sering digunakan adalah konsentrasi aliran dan
kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun istilah aliran lebih
tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan mengandung pengertian jumlah
Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan kenderaan
yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu ruas
jalan dan lingkungannya. Karena persepsi dan kemampuan idividu pengemudi
mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus lalu lintas tidak dapat
diseragamkan, lebih lanjut arus lalu lintas akan mengalami perbedaan karakteristik
akibat dari perilaku pengemudi yang berbeda yang dikarenakan oleh karakteristik
lokal dan kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan
karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun waktunya. Oleh
karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku arus lalu lintas.
emp
Arus Lalu Lintas MC
Tipe Jalan : Jalan
total dua arah Lebar jalur lalu-lintas Wc
tak-terbagi HV
(kend/jam) (m)
≤6 ≥6
Dua-lajur-tak-terbagi 1,3 0,50 0,40
1 ≥ 1800
(2/2 UD) 1,2 0,35 0,25
Empat-lajur-tak- 1,3 0,40
1 ≥ 3700
terbagi (4/2 UD) 1,2 0,25
Table 2: emp untuk jalan tak terbagi (MKJ1997)
20 – 30 0,391
Maka :
- Kerapatan pada waktu pagi hari :
𝑄𝑄 2032
= = 46𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 30
𝑄𝑄 2029
= = 39𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 30
- Kerapatan pada waktu sore hari :
𝑄𝑄 3040
= = 59𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘/𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 30
Lampiran