Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
1
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Transportasi berhubungan erat dengan pergerakan arus manusia,
kendaraan dan barang antar satu tempat ke tempat yang lainnya diangkut dengan
menggunakan jaringan transportasi. Prasarana transportasi seperti jalan raya harus
diperhatikan agar diharapkan mampu memberikan kelancaran dalam melakukan segala
mobilitas kegiatan.
Kota Malang adalah kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur setelah kota
Surabaya, dengan jumlah penduduk sebesar 856,410 jiwa dengan luas wilayah 145,28
km2 (Data Kota Malang Dalam Angka Tahun 2017). Kota Malang sebagai kota
pendidikan di daerah Jawa Timur merupakan kota yang mempunyai pertumbuhan yang
pesat. Dalam hal perkembangan kota yang paling menonjol dan pesat perkembangannya
adalah pendidikan, pariwisata dan perdagangan. Kota Malang sedikitnya terdapat
beberapa pusat perdagangan yang salah satu adalah Swalayan Sardo yang merupakan
tempat penjualan barang rumah tangga yang terbaru dan termurah di kota Malang.
Dengan adanya Swalayan sardo maka akan menimbulkan kepadatan arus lalu lintas
di sekitar Jl. Gajayana dan simpang Jl. Gajayana. Terjadinya penambahan volume
kendaraan maka akan mengakibatkan kepadatan lalu lintas di persimpangan tersebut. Hal
ini diakibatkan lebar jalan yang tidak mengalami perubahan. Beberapa pusat kegiatan di
sekitar persimpangan ini adalah, Universitas Islam Malang, jalur alternatif menuju Kota
Batu yang dari selatan dan yang dari utara menuju ke Kecamatan Sukun, dan adanya
pertokoan di sepanjang jalan tersebut. Adapun yang mempengaruhi kepadatan lalu-lintas
disebabkan pula oleh adanya pergerakan kendaraan keluar masuk Sardo dan kendaraan
yang menyeberang jalan baik yang bertujuan untuk masuk Sardo maupun yang
bermaksud untuk meninggalkan Sardo. Keadaan tersebut makin diperparah dengan
adanya angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang pada bahu jalan yang
menambah kesemerawutan di sekitar persimpangan tersebut. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan di lokasi studi di kawasan Swalayan Sardo dan Jl. Gajayana- simpang Jl.
Gajayana.
2
Untuk mengurangi dampak lalu lintas yang terjadi di daerah tersebut maka penulis
akan melakukan “Analisa Dampak Lalu Lintas Pada Simpang Tak Bersinyal Akibat
Adanya Swalayan Sardo Kota Malang” yang bertujuan untuk mengevaluasi kembali
Kinerja dampak lalu lintas dan selanjutnya diimplementasikan terhadap permasalahan
lalu lintas pada daerah tersebut.
Berdasakan uraian latar belakang diatas maka pada penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut
1. Bagaimana karakteristik tarikan pergerakan lalu lintas yang terjadi akibat adanya
Swalayan Sardo?
2. Apa penyebab dan solusi dari kemacetan yang kerap terjadi pada simpang Gajayana?
3. Bagaimana dampak adanya Swalayan Sardo terhadap kinerja simpang Gajayana ?
Studi tentang “ Analisa Dampak Lalu Lintas Pada Simpang Tak Bersinyal Akibat Adanya
Swalayan Sardo” ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui karakteristik tarikan pergerakan lalu lintas karena adanya Swalayan
Sardo.
2) Menemukan penyebab dan mencari solusi untuk mengatasi kemacetan pada simpang
Gajayana.
3) Mengetahui dampak adanya Swalayan Sardo terhadap kinerja simpang Gajayana.
3
METODOLOGI PENELITIAN
Data primer antara lain jenis kendaraan, jumlah kendaraan, variasi harian , variasi
jam jaman, variasi bulanan, distribusi lajur, lebar jalan, lebar pendekat, waktu tempuh ,
kecepatan kendaraan, jumlah pejalan kaki pada persimpangan.
Hal yang perlu dilakukan pula wawancara untuk mengetahui persepsi masyarakat
tentang rencana yang berkaitan dengan lalu lintas , sosialisasi rencana penerapan
manajemen lalulintas dan lain lain yang berkaitan dengan rencana tersebut.
Data sekunder yang dibutuhkan antara lain jumlah kendaraan umum ,kendaraan
pribadi , kendaraan barang di kota malang panjang jalan , peta jaringan jalan kota malang,
jumlah penduduk.
Observasi Lapangan
Dalam observasi lapangan dilakukan dengan melihat langsung serta ikut naik dalam
angkutan umum untuk mengetahui load factor kendaraan , kecepatan , waktu tempuh ,
tempat menaik turunkan penumpang , perilaku supir. wawancara dengan penumpang ,
wawancara dengan pengendara.
Pengumpulan Data
4
Pengambilan Data Di Lapangan
Kompilasi Data
Kompilasi data adalah data primer dan data sekunder untuk mengetahui data yang
akan digunakan untuk dipilah pilah yang kemungkinan salah sehingga data tersebut
dibuang atau (out layers ).
Analisis Data
Dari hasil kompilasi data primer data sekunder kemudian diadakan analisis untuk
dapat menggmbarkan kinerja jalan dalam upaya mengatasi kemacetan lalulintas baik di
simpang maupun di ruas jalan untuk mencari solusi . Untuk jelasnya terlihat pada bagan
alir penelitian.
5
Identifikasi Pengumpulan
Masalah Data
Tujuan Kompulasi
Penelitian Data
Pengolahan
Studi Pustaka
Data
Data Kesimpulan
Data Primer
sekunder dan Saran
6
PEMBAHASAN
Simpang tak bersinyal adalah persimpangan yang tidak memiliki alat pengatur
lalulintas.
Kondisi Lingkungan
1) Komersial, tata guna lahan komersial seperti toko, restortan, kantor dan lain
sebagainya, dengan jalan masuk langsung bagi pejalan kaki dan kendaraan.
2) Pemukiman, tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan masuk langsung bagi
pejalan kaki dan kendaraan.
3) Akses terbatas, jalan masuk langsung terbatas atau tidak ada sama sekali, misalnya:
adanya hambatan fisik, jalan samping dan lain sebagainya.
Bangkitan Pergerakan
Tarikan Pergerakan
Tarikan perjalanan adalah jumlah pergerakan perjalanan yang terjadi menuju lokasi
tertentu setiap satuan waktu. Dalam hal ini adalah jumlah pergerakan yang menuju
swalayan setiap harinya.
Arus jenuh didefinisikan sebagai besarnya keberangkatan rata – rata antrian didalam
suatu pendekat simpang selama sinyal hijau yang besarnya dinyatakan dalam satuan smp
per jam hijau (smp/jam hijau).
7
Variasi Arus Lalu Lintas
Arus lalu lintas bervariasi sesuai dengan hari dalam seminggu. Maksud dari
seseorang untuk melakukan perjalanan adalah bervariasi dalam satu minggu, dan
pergerakan barang juga bervariasi dalam minggu tersebut. Seperti terlihat pada grafik
pada hari minggu lebih banyak penumpang menggunakan ankutan umum .
Luas tanah Swalayan Sardo Sebesar ± 1296 m2, sedangkan luas bangunan Swalayan
sardo sebesar ± 750 m2 , bangunan yang digunakan untuk tempat parkir sebesar ± 276
m2 dengan bentuk bangunan berlantai 3 (tiga). Jenis usaha yang dilakukan adalah usaha
perdagangan dengan system melayani sendiri untuk perbelanjaan, masing-masing lantai
dimanfaatkan sebagai berikut :
1) Lantai Dasar terdiri dari parkir motor, pos penjagaan, pusat informasi, ATM dan
perbelanjaan.
2) Lantai 1 (satu), terdiri dari pusat penjualan busana
3) Lantai 2 (dua), terdiri dari pusat penjualan kebutuhan rumah tangga.
8
Manajemen Lalu Lintas
Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lau lintas dengan
melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada melalui peredaman atau pengecilan
tingkat pertumbuhan lalu lintas, memberikan kemudahan kepada angkutan yang efisien
dalam penggunaan ruang jalan serta memperlancar sistem pergerakan.
1. Pengendalian ruas Arus lalu lintas yang melalui ruas dapat ditingkatkan unjuk
kerjanya dengan menurunkan friksi yang terjadi antara kendaraan yang
berlawanan arah, dengan sistem jalan satu arah. Disamping menurunkan angka
kecelakaan juga menurunkan konflik dipersimpangan, serta meningkatkan
kapasitas jaringan. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kapasitas jalan adalah dengan sistem arus pasang surut. Dalam Upaya
meningkatkan keselamatan serta meningkatkan kapasitas ruas dapat dilakukan
dengan mengelola kecepatan yang sedemikian sehingga, efisiensi dan faktor
keselamatan dapat ditingkatkan.
9
2. Jalan satu arah Dengan meningkatnya arus lalu lintas banyaknya titik-titik konflik
antar kendaraan dengan kendaraan lain maupan dengan pejalan kaki, hal ini
mendorong di perlakukannya penerapan jalan satu arah. Jalan satu arah biasanya
dilakukan dengan cara :
10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1) Kemacetan lalulintas terjadi aibat volume kendaraan mendekati kapasitas jalan
sesuai dengan standar Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) , derajat
kejenuhan Q < 0,75
2) Kemacetan lalu lintas dapat terjadi pula walaupun volume kendaraan belum
mencapai kejenuhan (< 0,75) akibat dari hambatan samping seperti parkir
sembarangan, adanya pedagang kaki lima, Pejalan kaki , adanya kendaraan
unmotor.
3) Upaya upaya lain yang dapat dilakukan adalah untuk memperlancar arus lalulintas
adalah adalah dengan manajemen lalulintas seperti membuat jalan satu arah,
membatasi kendaraan tertentu meliwati ruas tersebut .
4) Memperlebar jalan ,menambah lampu lalu lintas pada simpang tak bersinyal.
5) Dampak adanya Swalayan Sardo Kota Malang terhadap kinerja simpang Gajayana
berdasarkan survey dan analisa didapat :
a) Besar pengaruh dampak adanya Swalayan Sardo Kota Malang terhadap
kinerja simpang Gajayana. Dengan kondisi kinerja simpang Gajayana
sebelum dan sesudah beroperasinya Swalayan Sardo Kota Malang
berdasarkan Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) jalan tidak mengalami
perubahan ( tetap F) . Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan dan
daerah disekitarnya seperti (Pertokoan, Permukiman dan Kampus).
b) Dari hasil analisa diketahui bahwa dampak beroperasinya Swalayan Sardo
Kota Malang, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap simpang
Gajayana.
11
Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13