Abstrak
Perkembangan perekonomian masyarakat Kota Pontianak menyebabkan meningkatnya
kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi karena sarana tranportasi merupakan faktor
utama pendukung perekonomian. Hambatan samping dinyatakan sebagai interaksi antara arus
lalu lintas dengan aktivitas dipinggir jalan yang dapat berupa pejalan kaki, angkutan umum dan
kendaraan lain yang berhenti, kendaraan yang berjalan lambat, dan kendaraan yang masuk dan
keluar dari lahan di samping jalan. Perputaran arah kendaraan (U-Turn) untuk mengakomodasi
kebutuhan pengguna jalan yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan perubahan arah
perjalanan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui beberapa data lalu lintas dan dampak akibat
hambatan samping, menganalisis besarnya tundaan kendaraan akibat u-turn dan menganalisis
alternatif solusi yang memungkinkan untuk memperbaiki dampak akibat adanya hambatan
samping dan u-turn.
Lokasi penelitian ini di depan Pasar Flamboyan Jalan Gajah Mada Kota Pontianak
sepanjang 232,2 meter. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara
melakukan pengolahan data primer hasil survey lapangan serta mengumpulkan beberapa
informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder. Untuk menganalisa hambatan samping,
karakteristik lalu lintas dan kapasitas dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997.
Hasil pengolahan data diperoleh bahwa volume lalu lintas maksimum terjadi pada hari
Senin pada kedua arah dan pada ketiga zona waktu per 4 jam nya, untuk hambatan samping
tertinggi rata-rata terjadi pada hari minggu, hanya pada 4 jam ketiga di hari senin pada arah 2
memiliki hambatan samping yang tinggi dari hari minggu. Kapasitas jalan Gajah Mada di
kawasan Pasar Flamboyan pada 4 jam pertama sangat rendah yakni 2948 smp/jam sehingga
tingkat pelayanannya F, untuk 4 jam kedua dan ketiga sedikit lebih besar yakni 4774 smp/jam
dan 6499,3 smp/jam sehingga tingkat pelayanan menjadi lebih baik yakni C dan B. Dari hasil
regresi bahwa sebagian besar penyebab pengurangan kecepatan kendaraan adalah hambatan
samping baik karena parkir di badan jalan maupun pejalan kaki. Oleh sebab itu, solusi yang
dapat direncanakan adalah pembangunan gedung parkir dan memberikan edukasi tentang pejalan
kaki pentingnya fasilitas penyeberangan jalan seperti zebra cross dengan demikian diharapkan
kinerja jalan Gajah Mada kawasan Pasar Flamboyan dapat lebih baik.
3
4
Tabel 1. Rangkuman arus lalu lintas harian pada kedua arah jalan Gajah Mada (smp/jam)
Waktu Jl. Gajah Mada- Pasar Flamboyan Pasar Flamboyan-Jl. Gajah Mada
Minggu Senin Sabtu Maks Minggu Senin Sabtu Maks
06.00-07.00 1002,7 1290,5 858,6 1290,5 1060,7 1895,6 1147,5 1895,6
07.00-08.00 1073,1 1329,3 890,7 1329,3 1065,6 2221,2 1272,3 2221,2
08.00-09.00 1054,4 1255,1 1095,8 1255,1 1189,1 1912,5 1487,2 1912,5
09.00-10.00 1090,1 1498,7 824,5 1498,7 1153,9 1675,7 1586 1675,7
10.00-11.00 1280,3 1514,6 1073 1514,6 892 1493,5 1164,2 1493,5
11.00-12.00 1118,7 1490,5 906,1 1490,5 1237,6 1421 1255,8 1421,0
12.00-13.00 1025,7 1415,2 781 1415,2 978,9 1593 1062,1 1593,0
13.00-14.00 1025,6 1373,6 861,1 1373,6 960,2 1526,4 1067,1 1526,4
14.00-15.00 907,5 1613,7 986,1 1613,7 1116,1 1595 1197,1 1595,0
15.00-16.00 1009,6 1676,4 1170,7 1676,4 1125,4 1657,8 1312,4 1657,8
16.00-17.00 1149,7 1736,8 1361,5 1736,8 1365,7 1941 1500 1941,0
17.00-18.00 1063,4 1718,9 1405,4 1718,9 1238 1763,2 1063,6 1763,2
5
15.00-16.00 50,5 44,5 52,6 49,2 36,9 122,2 27 62,0
16.00-17.00 116 110,9 115,8 114,2 46,5 83,6 37,9 56,0
17.00-18.00 92,8 84,8 54,1 77,2 60,9 64,3 13,7 46,3
Tabel 3 Frekuensi Berbobot Hambatan Samping dua arah jalan Gajah Mada
Berdasarkan penelitian di
lapangan, dan terlihat dari tabel 3 dan
grafik 3 untuk hambatan samping pada
arah 1 yang paling tinggi yakni pada hari
Minggu pada zona waktu 4 jam pertama
dan yang terendah terjadi pada hari senin
di zona waku 4 jam ketiga.
Berdasarkan penelitian di
lapangan, dan terlihat dari tabel 3 dan
grafik 4 untuk hambatan samping pada
arah 2 yang paling tinggi yakni pada hari
Minggu pada zona waktu 4 jam pertama
dan yang terendah terjadi pada hari sabtu
di akhir zona waku 4 jam kedua.
6
4.3. Analisa Tingkat Kinerja Jalan Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs),
Gajah Mada di Kawasan Pasar dimana ukuran jumlah penduduk kota
Flamboyan. Pontianak sebesar 0,5-1,0 juta penduduk
4.3.1. Pada 4 Jam Pertama sehingga didapat nilai 0,94.
a. Arus Total
Dari tabel 1 diatas, dapat kita lihat total Dari nilai-nilai tersebut dapat diperoleh
penjumlahan arus kedua arah yakni nilai kapasitas jalan Gajah Mada adalah :
1498,7 + 2221,2 = 3719,9 smp/jam C = 3300 x 1,08 x 1,00 x 0,88 x 0,94 =
2948 smp/jam
b. Perhitungan Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus Jadi kapasitas Jalan Gajah Mada adalah
maksimum melalui suatu titik di jalan sebesar 2948 smp/jam
yang dapat dipertahankan per satuan jam
pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua- c. Perhitungan Derajat Kejenuhan
lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk Derajat kejenuhan dapat diperoleh dari
arus dua arah (kombinasi dua arah), hasil pembagian Qtotal dengan kapasitas.
tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, Dimana Qtotal yang telah didapat adalah
arus dipisahkan per arah dan kapasitas 3726,4 smp/jam dan kapasitas yang
ditentukan per lajur. Perhitungan didapat adalah 2948 smp/jam, maka nilai
kapasitas Jalan Gajah Mada yang derajat kejenuhannya adalah :
tergolong jalan 4 lajur 2 arah dapat
diketahui dengan menggunakan rumus : DS = Q/C
DS = 3719,9 (smp/jam) / 2948 (smp/jam)
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 1,26
(smp/jam)
d. Tingkat Pelayanan (LOS)
Kapasitas dasar (Co) untuk jalan 4 lajur 2 Menurut Edward K.Marlok dalam
arah terbagi atau 2 lajur 1 arah tak bukunya “Pengantar Teknik dan
terbagi pada masing-masing arah pada Perencanaan Transportasi”, untuk Derajat
Jalan Gajah Mada, namun karena Kejenuhan 1,26 masuk kedalam kriteria
memiliki hambatan samping yang sangat tingkat pelayanan F yaitu arus yang
tinggi sehingga ½ jalur dari masing- terhambat, kecepatan rendah serta
masing arah terpakai sebagai tempat volume dibawah kapasitas dan banyak
parkir kendaraan, maka lebar efektif jalan berhenti.
8 m menjadi 4 m.
1.1.1 Pada 4 Jam Kedua
Co = 1650 + 1650 = 3300 smp/jam a. Arus Total
Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas Dari tabel 1 diatas, dapat kita lihat total
(FCw) untuk 1 lajur 1 arah terbagi penjumlahan arus kedua arah yakni
dengan lebar per jalur 4,00 meter adalah 1514,6 + 1593 = 3107,6 smp/jam
1,08.
b. Perhitungan Kapasitas
Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp) Kapasitas didefinisikan sebagai arus
untuk Jalan Gajah Mada (50-50) adalah maksimum melalui suatu titik di jalan
1,00 yang dapat dipertahankan per satuan jam
pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua-
Faktor penyesuaian hambatan samping lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk
(FCsf) untuk hambatan samping sangat arus dua arah (kombinasi dua arah),
tinggi (VH) dengan lebar bahu jalan 1,0 tetapi untuk jalan dengan banyak lajur,
m adalah 0,88 (km/jam). arus dipisahkan per arah dan kapasitas
ditentukan per lajur. Perhitungan
kapasitas Jalan Gajah Mada yang
7
tergolong jalan 4 lajur 2 arah dapat DS = 3107,6 (smp/jam) / 4774 (smp/jam)
diketahui dengan menggunakan rumus : = 0,7
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
(smp/jam) d. Tingkat Pelayanan (LOS)
Menurut Edward K.Marlok dalam
Kapasitas dasar (Co) untuk jalan 4 lajur 2 bukunya “Pengantar Teknik dan
arah terbagi atau 2 lajur 1 arah tak Perencanaan Transportasi”, untuk Derajat
terbagi pada masing-masing arah pada Kejenuhan 0,7 masuk kedalam kriteria
Jalan Gajah Mada, namun karena tingkat pelayanan C yaitu arus stabil,
memiliki hambatan samping yang sedang kecepatan dikontrol oleh lalu lintas
sehingga ½ jalur dari arah 1 terpakai
sebagai tempat parkir kendaraan, maka 1.1.2 Pada 4 Jam Ketiga
lebar efektif jalan 8 m menjadi 6 m. a. Arus Total
Dari tabel 1 diatas, dapat kita lihat total
Co = 1650 + 3300 = 4950 smp/jam penjumlahan arus kedua arah yakni
1736,8 + 1941 = 3677,8 smp/jam
Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
(FCw) untuk 1 lajur 1 arah terbagi b. Perhitungan Kapasitas
dengan lebar per jalur 4,00 meter adalah Kapasitas didefinisikan sebagai arus
1,08. maksimum melalui suatu titik di jalan
yang dapat dipertahankan per satuan jam
Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp) pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua-
untuk Jalan Gajah Mada (50-50) adalah lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk
1,00 arus dua arah (kombinasi dua arah),
tetapi untuk jalan dengan banyak lajur,
Faktor penyesuaian hambatan samping arus dipisahkan per arah dan kapasitas
(FCsf) untuk hambatan samping sedang ditentukan per lajur. Perhitungan
(M) dengan lebar bahu jalan 1,0 m adalah kapasitas Jalan Gajah Mada yang
0,95 (km/jam). tergolong jalan 4 lajur 2 arah dapat
diketahui dengan menggunakan rumus :
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs), C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
dimana ukuran jumlah penduduk kota (smp/jam)
Pontianak sebesar 0,5-1,0 juta penduduk
sehingga didapat nilai 0,94. Kapasitas dasar (Co) untuk jalan 4 lajur 2
arah terbagi atau 2 lajur 1 arah tak
Dari nilai-nilai tersebut dapat diperoleh terbagi pada masing-masing arah pada
nilai kapasitas jalan Gajah Mada adalah : Jalan Gajah Mada, untuk lajur aktif
C = 4950 x 1,08 x 1,00 x 0,95 x 0,94 = semua maka niali Co adalah
4774 smp/jam Co = 3300 + 3300 = 6600 smp/jam
Jadi kapasitas Jalan Gajah Mada adalah Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
sebesar 4774 smp/jam (FCw) untuk 1 lajur 1 arah terbagi
dengan lebar per jalur 4,00 meter adalah
c. Perhitungan Derajat Kejenuhan 1,08.
Derajat kejenuhan dapat diperoleh dari
hasil pembagian Qtotal dengan kapasitas. Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp)
Dimana Qtotal yang telah didapat adalah untuk Jalan Gajah Mada (50-50) adalah
3107,6 smp/jam dan kapasitas yang 1,00
didapat adalah 4774 smp/jam, maka nilai Faktor penyesuaian hambatan samping
derajat kejenuhannya adalah : (FCsf) untuk hambatan samping rendah
DS = Q/C (L) dengan lebar bahu jalan 1,0 m adalah
0,97 (km/jam).
8
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs), Kejenuhan 0,6 masuk kedalam kriteria
dimana ukuran jumlah penduduk kota tingkat pelayanan B yaitu arus stabil,
Pontianak sebesar 0,5-1,0 juta penduduk kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas
sehingga didapat nilai 0,94.
1.2 Kendaraan Memutar Pada U-
Dari nilai-nilai tersebut dapat diperoleh
Turn
nilai kapasitas jalan Gajah Mada adalah :
Analisa kendaraan memutar pada fasilitas
C = 6600 x 1,08 x 1,00 x 0,97 x 0,94 =
putar balik (u-turn) dilakukan langsung
6499,3 smp/jam
dilapangan dengan menghitung jumlah
Jadi kapasitas Jalan Gajah Mada adalah
kendaraan yang melakukan putar balik.
sebesar 6499,3 smp/jam
Kendaraan yang melakukan putar balik
dapat dikelompokkan menjadi tiga
c. Perhitungan Derajat Kejenuhan
kelompok yakni sepeda motor (MC),
Derajat kejenuhan dapat diperoleh dari
kendaraan ringan (LV) dan kendaraan
hasil pembagian Qtotal dengan kapasitas.
berat (HV)
Dimana Qtotal yang telah didapat adalah
Untuk rincian jenis kendaraan yang
3677,8 smp/jam dan kapasitas yang
memutar pada fasilitas putar balik arah
didapat adalah 6499,3 smp/jam, maka
(u-turn) adalah sebagai berikut:
nilai derajat kejenuhannya adalah :
Penyumbang terbesar kendaraan yang
DS = Q/C
melakukan putar balik arah adalah sepeda
DS = 3677,8 (smp/jam) / 6499,3
motor (MC) lalu diikuti oleh kendaraan
(smp/jam) = 0,6
ringan (LV) yang dapat berupa kendaraan
roda empat. Kendaraan berat (HV) sangat
d. Tingkat Pelayanan (LOS)
jarang melakukan putar balik arah pada
Menurut Edward K.Marlok dalam
u-turn didepan pasar Flamboyan.
bukunya “Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi”, untuk Derajat
9
4.5 Analisa Kecepatan Pada Ruas
Jalan Gajah Mada
4.5.1 Waktu Tempuh, Tundaan
Kendaraan Dan Kecepatan
Kendaraan
10
Rekapitulasi Pengurangan Kecepatan Kendaraan (km/jam)
Minggu Senin Sabtu
Arah 1 Arah 2 Arah 1 Arah 2 Arah 1 Arah 2
19,438 22,296 22,35 28,20 16,74 19,94
20,210 24,189 18,69 19,81 14,91 19,07
18,102 17,077 10,42 20,93 20,10 13,87
25,000
20,000
MC
4.6.1 Arah 1
15,000 a. Volume lalu lintas, berdasarkan data hasil
10,000 LV
5,000 survey lapangan yang telah dijadikan
0,000 HV arus kendaraan dalam satuan mobil
1 2 3 penumpang yakni dengan mengalikan
Minggu-Senin-Sabtu (1-2-3) dengan masing-masing nilai ekivalensi
mobil penumpang (emp) kendaraan,
Gambar 5. Pengurangan Kecepatan arah setelah itu, ditotalkan dari ketiga jenis
Jalan Gajah Mada-Pasar Flamboyan kendaraan ini, barulah data siap untuk
dipakai untuk analisa regresi.
Pengurangan Kecepatan b. Volume hambatan samping, hampir sama
Kecepatan (km/jam)
30,000
(km/jam) dengan perhitungan volume lalu lintas
20,000 MC dalam mengkonversikannya. Yakni data
10,000 LV hambatan samping hasil survey lapangan
dikonversikan dengan mengalikan jenis
0,000 HV
1 2 3
hambatan samping dengan faktor bobot
Minggu-Senin-Sabtu (1-2-3) hambatan masing-masing ruas, setelah
itu di jumlahkan hambatan samping
kedua ruas jalan tersebut dan dibagi dua
Gambar 6. Pengurangan Kecepatan arah unutk mencari rata-ratanya sehingga data
Pasar Flamboyan- Jalan Gajah Mada ini bisa dipakai untuk analisa regresi
linier berganda.
Dari garfik 5 dapat kita lihat c. Pengurangan kecepatan, selisih antara
bahwa pengurangan kecepatan paling kecepatan kendaraan pada keadaan bebas
besar terjadi pada sepeda motor (MC) hambatan dikurangi kecepatan kendaraan
pada hari senin, sedangkan pengurangan pada keadaan terhambat, baik karena
kecepatan paling kecil terjadi pada hambatan samping maupun karena
kendaraan berat (HV) pada hari senin. kendaraan memutar pada fasilitas untuk
Untuk kendaraan ringan (LV) cenderung putar balik arah kendaraan (u-turn)
stagnan. Sedangkan dari garfik 6, kita
lihat bahwa pengurangan kecepatan 4.6.1.a Analisa Regresi Arah 1
paling besar terjadi pada sepeda motor Analisis regresi bertujuan untuk
(MC) pada hari senin, sedangkan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
pengurangan kecepatan paling kecil dua atau lebih variabel bebas (x) terhadap
terjadi pada kendaraan berat (HV) pada variabel terikat (y). Dasar pengambilan
hari sabtu,. Untuk kendaraan ringan (LV) keputusan pada analisa regresi berganda
cenderung stagnan. yakni :
Uji t bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri)
11
yang diberikan variabel bebas (x) Persamaan regresinya adalah sebagai
terhadap variabel terikat (y). Uji t, jika berikut :
nilai signifikan < 0,05, atau t hitung > t
tabel maka terdapat pengaruh variabel X Variabel terikat ;
terhadap variabel Y. Jika nilai signifikan Y = Pengurangan Kecepatan
> 0,05, atau t hitung < t tabel maka tidak Variabel bebas ;
terdapat pengaruh variabel X terhadap X1 = Volume Lalu Lintas
variabel Y. t tabel = t (α/2 ; n-k-1) = t X2 = Volume Hambatan Samping
(0,025;10) = 2,228
Dengan rumus Y = a + b1x1 + b2x2
Uji f bertujuan untuk mengetahui ada Maka untuk nilai regresinya sebagai
atau tidaknya pengaruh simultan berikut :
(bersama-sama) yang diberikan variabel Y = 21.821 - 0.017 + 0.007.........1
bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Nilai t hitung koefisien regresi
Uji F, jika nilai signifikan < 0,05, atau F a = 1.400
hitung > F tabel maka terdapat pengaruh Nilai t hitung koefisien regresi
variabel X secara simultan terhadap b = -1.174
variabel Y. Nilai t hitung koefisien regresi
c = 2.510
Jika nilai signifikan > 0,05, atau F hitung
< F tabel maka tidak terdapat pengaruh Hasil regresi linier berganda untuk arah 1
variabel X secara simultan terhadap pada hari Senin hampir sama dengan hari
variabel Y. F tabel = F (k ; n-k) = F (2; Minggu jadi didapat persamaan
11) = 3,98
Persamaan regresinya adalah sebagai
Koefisien determinasi berfungsi untuk berikut :
mengetahui berapa persen pengaruh yang Variabel terikat ;
diberikan variabel bebas (x) secara Y = Pengurangan Kecepatan
simultan terhadap variabel (y). Tingkat Variabel bebas ;
kepercayaan 95%, a = 0,05 X1 = Volume Lalu Lintas ;
X2 = Volume Hambatan Samping
Hasil regresi linier berganda untuk arah 1 Dengan rumus Y = a + b1x1 + b2x2
pada hari Minggu yakni variabel yang Maka untuk nilai regresinya sebagai
paling berpengaruh terhadap berikut :
pengurangan kecepatan sehingga Y= -14.871+ 0.012+ 0.008...........2
berakibat kemacetan adalah volume Nilai t hitung koefisien regresi
hambatan samping yakni diantaranya a = -0.864
terdapat pejalan kaki baik yang Nilai t hitung koefisien regresi
menyeberangi jalan maupun yang hanya b = 1.174
berjalan menuju kendaraannya yang Nilai t hitung koefisien regresi
diparkirkan di pinggir jalan. Selain itu, c = 2.002
hambatan samping yang lain adalah
parkir kendaraan di badan jalan (on street Hasil regresi linier berganda untuk arah 1
parking) dan kendaraan yang keluar pada hari Sabtu juga tidak jauh berbeda
masuk lahan parkir serta kendaraan yang dengan hari Minggu dan Senin sehingga
bergerak lambat. Untuk volume lalu didapat persamaan regresinya adalah
lintas tidak memiliki peranan yang sebagai berikut :
signifikan terhadap pengurangan
kecepatan kendaraan yang dapat Variabel terikat ;
mengakibatkan kemacetan. Y = Pengurangan Kecepatan
Variabel bebas ;
X1 = Volume Lalu Lintas ;
12
X2 = Volume Hambatan Samping Nilai t hitung koefisien regresi
Dengan rumus Y = a + b1x1 + b2x2 b = 0.752
Maka untuk nilai regresinya sebagai Nilai t hitung koefisien regresi
berikut : C = 0.282
Y = -8.267 + 0.007 + 0.021..........3
Nilai t hitung koefisien regresi 4.6.1.c Analisa Regresi pada u-turn
a = -0.946 Seperti yang telah dijelaskan pada
Nilai t hitung koefisien regresi pembahasan pengaruh dari beberapa
b = 0.943 penyebab kemacetan arah 1 dan 2 diatas,
Nilai t hitung koefisien regresi cara pengambilan data yang digunakan
c = 5.606 untuk analisa regresi arah 1 dan 2 dan u-
turn pada hakekatnya adalah sama hanya
4.6.1.b Analisa Regresi Arah 2 saja yang menjadi perbedaan adalah
Karena arah 2 ini metode penelitian selain dari perbedaan arahnya, juga
pengurangan kecepatan hampir sama dengan adanya penambahan data
dengan arah 1, maka untuk analisa kendaraan yang memutar pada fasilitas
regresinya juga sebagian besar sama. berbelok arah (u-turn).
Namun untuk arah 2 ini pengurangan
kecepatan kendaraan cenderung lebih Persamaan regresinya adalah sebagai
kecil dari arah 1 dari faktor hambatan berikut :
samping yang dalam hal ini adalah on Variabel terikat ;
street parking dikarenakan parkir Y = Pengurangan Kecepatan
kendaraan di arah 2 lebih cepat Variabel bebas ;
berkurang dari pada arah 1 sehingga lajur X1 = Volume Lalu Lintas ;
yang aktif dari yang awalnya 2 lajur di X2 = Volume Hambatan Samping
arah 2 hanya pada zona waktu 4 jam X3 = Volume Kendaraan Memutar pada
pertama yang padat untuk selanjunya u-turn
sudah lancar. Untuk rinciannya di lihat
dari persamaan regresinya berikut ini : Dengan rumus umumnya adalah:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3
Hari Minggu, persamaan regresi : Hari Minggu, persamaan regresi:
Y = 8.703 - 0.003+ 0.0141...........4 Maka untuk nilai regresinya sebagai
Nilai t hitung koefisien regresi berikut :
a = 0.795
Nilai t hitung koefisien regresi Y =-1.746-0.009-0.014 + 0.137....7
b = -0.364 Nilai t hitung koefisien regresi
Nilai t hitung koefisien regresi a = -0.112
c = 0.904 Nilai t hitung koefisien regresi
b = -0.784
Hari Senin, persamaan regresi : Nilai t hitung koefisien regresi
Y = -0.031+ 0.000 + 0.039...........5 c = -0.435
Nilai t hitung koefisien regresi Nilai t hitung koefisien regresi
a = -0.008 d = 0.951
Nilai t hitung koefisien regresi
b = 0.052 Hari Senin, persamaan regresi:
Nilai t hitung koefisien regresi Y=0.999+0.003+0.034 - 0.034.....8
c = 3.208 Nilai t hitung koefisien regresi
a = 0.245
Hari Sabtu, Persamaan regresinya: Nilai t hitung koefisien regresi
Y = 0.224 + 0.005 + 0.005...........6 b = 0.700
Nilai t hitung koefisien regresi Nilai t hitung koefisien regresi
a = 0.028 c = 2.411
13
Nilai t hitung koefisien regresi 5.2 Saran
d = -0.790 Untuk mengatasi masalah on street
parking dan faktor hambatan samping
Hari Sabtu, persamaan regresi: lainnya di pasar Flamboyan jalan Gajah
Y = -4.838 + 0.006 - 0.004 + 0.033...9 Mada kota Pontianak kedepannya perlu
Nilai t hitung koefisien regresi dibangun gedung parkir yang memadai,
a = -0.253 selain itu pada area pejalan kaki yang
Nilai t hitung koefisien regresi akan menyeberang perlu dibangun zebra
b = 0.770 cross agar pejalan kaki merasa aman dan
Nilai t hitung koefisien regresi nyaman.
c = -0.102 Untuk menghindari masalah yang
Nilai t hitung koefisien regresi timbul akibat kegiatan bongkar muat
d = 0.296 barang yakni dalam hal ini merupakan
hambatan samping, kedepannya perlu
5. KESIMPULAN DAN SARAN dilakukan penertiban bongkar muat
5.1 Kesimpulan barang yang mana kegiatan ini harus
Arus lalu lintas maksimum terjadi selesai sebelum jam 6 pagi dan
pada hari senin pagi pada arah 2 sebesar diharapkan tidak ada lagi kegiatan
2221,2 smp/jam. Survey hambatan bongkar muat barang pada pagi, siang
samping jalan Gajah Mada khususnya di dan sore hari di depan Pasar Flamboyan
kawasan Pasar Flamboyan per 200 Jalan Gajah Mada kota Pontianak.
meter/jam dan dikelompokan kedalam 3 Untuk meminimalisir besarnya
zona waktu dan didapat hambatan tundaan kendaraan akibat fasilitas U-
samping tertinggi terjadi pada zona Turn, perlu dibangun kantong (Pocket)
waktu 4 jam pertama sebesar 1202,7 pada area U-Turn selebar 1 meter pada
kejadian/jam. Selanjutnya adalah survey masing-masing arah.
kecepatan kendaraan yakni sepeda motor Kedepannya jika ada yang
(MC), kendaraan ringan (LV) dan meninjau kembali lokasi tersebut sebagai
kendaraan berat (HV) didapat hasil tempat penelitian dalam penulisan skripsi
pengurangan kecepatan yang terjadi demi kesempurnaan tulisan ini harus
akibat hambatan samping maupun akibat disertakan dengan analisa mengenai
U-Turn tertinggi adalah pada arah 1 gedung parkir baik dari lokasi dan biaya
dengan nilai rata-rata mencapai 20,21 pembangunan maupun regulasinya.
km/jam.
Dari hasil analisa regresi linier DAFTAR PUSTAKA
berganda didapat hasilnya adalah MKJI, 1997. Manual Kapasitas Jalan
variabel yang paling signifikan Indonesia (MKJI). Direktorat
berpengaruh terhadap pengurangan Jendral Bina Marga Departemen
kecepatan kendaraan adalah volume Pekerjaan Umum, Jakarta.
hambatan samping yang nilai
signifikansinya mencapai 0,001. Sudjana, 1992. Metode Statistik, Tarsito,
Dari hasil analisa tundaan Bandung.
kendaraan pada kedua arah di depan
pasar Flamboyan jalan Gajah Mada Kota
Pontianak dalam hal ini adalah akibat
fasilitas U-Turn, tundaan sebagian besar
terjadi akibat arus kendaraan yang
melewati jalan Gajah Mada terganggu
oleh kendaraan yang melakukan putar
balik arah
14
15