Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.

12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

ANALISIS PENGARUH U-TURN TERHADAP KARAKTERISTIK


ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN ROBERT WOLTER
MONGINSIDI KOTA MANADO

Juliana Maer
Lucia I. R. Lefrandt, James A. Timboeleng
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Email: maer13jully@gmail.com

Jalan di Kota Manado memiliki beberapa fasilitas U-Turn, fasilitas U-Turn dibuat untuk dapat minimalisir
kemacetan yang sering terjadi, akan tetapi fasilitas U-Turn sendiri menimbulkan konflik. Pengaruh U-Turn ini
menimbulkan kemacetan karena kendaraan yang melakukan U-Turn menyebabkan volume kendaraan semakin
tinggi dan kecepatan kendaraan semakin rendah, pada jam-jam sibuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh U-Turn terhadap Karakteristik Lalu Lintas, Kapasitas dan Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service),
dengan Metode Manual Kapasitas Jalan di indonesia (MKJI) tahun 1997, dengan model Greenshield, Greenberg,
dan Underwood.
Penelitian ini dilakukan di Jalan Robert Wolter Monginsidi Studi kasus depan Jurusan Keperawatan Polteknik
Kesehatan Kota Manado Sulawesi Utara, survei dilakukan selama 6 hari, yakni 12 jam dari pukul 06.00 – 18.00
WITA, dimulai dari hari Senin, 26 November 2018 sampai hari Sabtu, 01 Desembr 2018, interval waktu 15 menit.
Data yang ambil dilapangan yaitu, volume lalu lintas dan kecepatan kendaraan yang menerus dan kendaraan
yang melakukan U-Turn.
Hasil analisis hubungan antara Volume (V), Kecepatan (S), dan Kerapatan (D), didapat koefisien determinasi
tertinggi adalah hari Senin dengan R2 = 0,7351 untuk model Underwod dengan persamaan matematis S =
52,8917 e-0,0062. D),Vm = 3143,1053 smp/jam, Dm =161,5348 km/jam, Sm = 19,4578 km/jam. Berdasarkan analisis
data menurut MKJI (1997) didapat Kapasitas sebesar 6700,32 smp/jam, dengan Tingkat Pelayanan Jalan (Level
Of Service ) C (DS = 0,54) dengan karakteristik arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan.

Kata kunci : U-Turn, Greenshield, Greenberg, Underwood, dan Tingkat Pelayanan Jalan (Level Of Service).

1. PENDAHULUAN Fasilitas U-Turn tidak secara keseluruhan


Latar belakang mengatasi masalah konflik, sebab U-Turn itu
Permasalahan arus lalu lintas yang terjadi sendiri akan menimbulkan permasalahan konflik
di kota Manado, seperti meningkatnya volume tersendiri dalam bentuk hambatan terhadap arus
kendaraan setiap tahun akibat perkembangan lalu lintas yang berlawanan arah dan juga arus
teknologi maupun pertumbuhan ekonomi lalu lintas yang searah. Di manado fasilitas U-
masyarakat. Sehingga sering terjadi kemacetan Turn dapat ditemukan di ruas jalan-jalan utama
pada ruas jalan perkotaan, yang mengganggu dengan median, seperti jalan R. W. Monginsidi.
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Salah satu pengaruh ketika melakukan U—Turn
Perkembangan lalu lintas yang terjadi yaitu terhadap kecepatan kendaraan dimana
menunjukan adanya perubahan tata guna lahan kendaraan akan melambat dan berhenti.
sebagai kegiatan masyarakat, seperti timbulnya Perlambatan ini akan mempengaruhi arus lalu
pemukiman, rumah sakit, kampus, sekolah di lintas pada arah yang sama, pergerakan memutar
sepanjang jalan atau di sebelah kanan dan kiri arah ini akan menyebabkan tingginya volume lalu
jalan tersebut. lintas, kecepatan kendaraan semakin rendah, dan
Jalan R. W. Monginsidi Kota Manado kepadatan semakin tinggi di ruas jalan R. W.
Provinsi Sulawesi Utara, merupakan salah satu Monginsidi di Kota Manado.
jalan arteri yang menghubungkan Kota Manado
dengan Kabupaten Minahasa Selatan dengan Rumusan Masalah
volume arus lalu lintas yang relatif tinggi. Ruas Rumusan masalah pada proposal ini adalah :
jalan R.W. Monginsidi telah dilengkapi dengan 1. Berapa besar volume lalu lintas dan
median beserta bukaan median untuk kapasitas yang akan terjadi pada ruas jalan
mengakomodir gerakan U-Turn. Berdasarkan R. W. Monginsidi Studi Kasus depan
observasi awal pada lokasi studi, terlihat adanya Jurusan Keperawatan Polteknik Kesehatan
kendaraan yang tidak dapat melakukan gerakan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
U-Turn dengan lancar, sehingga menimbulkan dengan arus putar balik arah ?
kemacetan yang juga terjadi akibat beberapa 2. Bagaimana menganalisa hubungan antara
akses lalu lintas yang mengarah ke RSUP Prof. arus, kecepatan dan kerapatan lalu lintas
Dr. R. D. Kandou Manado, akses lalu lintas yang pada ruas jalan R. W. Monginsidi Studi
menujuh ke Politeknik Kesehatan Manado dan Kasus depan Jurusan Keperawatan
akses menujuh Terminal Malalayang Kota Politeknik Kesehatan Kota Manado
Manado Sulawesi Utara. Sulawesi Utara ?

1569
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

3. Bagaimana menganalisis Tingkat Jalan perkotaan empat-lajur dua-arah terbagi dengan


Pelayanan Jalan (level of Service) suatu median dan kondisi hambatan samping rendah,
ruas jalan yang di lengkapi dengan fasiitas kendaraan angkutan umum berhenti pada tepi jalan
U-Turn ? sehingga mengurangi kecepatan dan kapasitas jalan.
Didalam Pedoman Perencanaan Putaran
Batasan Masalah Balik (U-Turn) No : 06/ BM/ 2005, Putaran Balik
Adapun untuk mempermudah adalah gerak lalu lintas kendaraan untuk berputar
penelitian ini, maka penulis membuat batasan kembali atau berbelok 1800. Perencanaan lokasi
yakni : putaran balik harus memperhatikan aspek-aspek
1. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya perencanaan geometri jalan dan lalu lintas, yaitu :
pada ruas Jalan R. W. Monginsidi (Studi 1. Fungsi jalan
Kasus depan Jurusan Keperawatan 2. Klasifikasi jalan
Politeknik Kesehatan) Kota Manado 3. Lebar median
Provinsi Sulawesi Utara. 4. Lebar lajur lalu lintas
2. Survei dilakukan pada bukaan median jalan 5. Lebar bahu jalan
4 lajur-2 arah terbagi median (4/2 D) di 6. Volume lalu lintas per lajur
depan Jurusan Keperawatan Politeknik 7. Jumlah kendaraan berputar balik per menit.
Kesehatan Kota Manado Provinsi Sulawesi Gerakan putar balik kendaraan atau U-Turn
Utara. merupakan salah satu cara untuk mengatasi
3. Perhitungan Volume, Kecepatan, permasalahan dalam manajemen lalu lintas jalan
Kepadatan, Kapasitas dan Tingkat arteri kota. Bina Marga telah menerbitkan dua
Pelayanan Jalan (level of service) dianalisa standar yang berhubungan dengan U-Turn, yaitu :
menggunakan metode Manual Kapasitas a. Tata cara Perencanaan Pemisah, No.
Jalan Indonesia Tahun 1997. 014/BTNK/1990
4. Hubungan volume, kecepatan dan b. Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur, SK SNI
kepadatan arus lalu lintas menggunakan S – 04 – 1990 – F.
Model linier Greenshield, Model
Greenberg, dan Model Underwood. Pengaruh U-Turn
5. Waktu penelitian atau survei pengambilan Guna tetap mempertahankan tingkat pelayanan
data dilakukan selama 6 hari, mulai dari jalan, secara keseluruhan pada daerah perputaran
hari senin sampai sabtu, yakni selama 12 balik arah, kapasitas jalan akan terganggu akibat
jam dari pukul 06.00 – 18.00 WITA. sejumlah arus lalu lintas yang melakukan gerakan
putar balik arah (U-Turn).
Tujuan Penelitian Pengaruh U-Turn terhadap arus lalu lintas yaitu
Tujuan dari penelitian ini adalah : :
1. Mengevaluasi Karakteristik arus lalu lintas a. Dalam melakukan U-Turn kendaraan akan
akibat U-Turn di ruas jalan R. W. melakukan pendekatan secara normal dari
Monginsidi Studi Kasus depan Jurusan lajur cepat, dan melambat atau berhenti.
Keperawatan Politeknik Kesehatan Manado Perlambatan ini akan mengganggu arus lalu
Sulawesi Utara. lintas pada arah yang sama.
2. Untuk mengetahui nilai Kapasitas Jalan b. Pada umumnya kendaraan tidak dapat
yang mempunyai fasilitas U-Turn pada ruas melakukan U-Trurn secara langsung dan
jalan R. W. Monginsidi studi kasus depan akan mengganggu gap yang memungkinkan
Jurusan Keperawatan Polteknik Kesehatan di dalam arus lalu lintas yang berlawanan
Manado, Sulawesi Utara. arah.
3. Menganalisis Tingkat Pelayan Jalan (Level c. Kendaraan yang melakukan U-Turn
Of Service) yang mempunyai fasilitas U- dipengaruhi oleh fasilitas U-Turn,
Turn di ruas jalan R. W. Monginsidi studi karakteristik kendaraan dan kemampuan
kasus depan Jurusan Keperawatan pengemudi.
Polteknik Keshatan Manado, Sulawesi
Utara. Karakteristik Arus Lalu Lintas
Karakteristik arus lalu lintas yaitu volume,
Manfaat Penelitian kecepatan, dan kerapatan.
Manfaat dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan bagi a) Volume Lalu lintas
perencanaan yang tepat, efisien dan efektif. Volume arus lalu lintas merupakan jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik pada segmen
2. LANDASAN TEORI jalan selama rentang waktu tertentu, yang dinyatakan
Umum dalam satuan kendaraan per satuan waktu (smp/jam)
Menurut MKJI 1997, jalan perkotaan atau (smp/hari). Dalam pembahasannya volume arus
merupakan segmen jalan yang mempunyai lalu lintas terdiri dari beberapa jenis yaitu :
perkembangan secara permanen dan menerus  Volume harian (daily volumes)
sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, Volume harian ini sering digunakan sebagai
minimum pada suatu sisi jalan, apakah berupa dasar dasar perencanaan jalan dan observasi umum
lahan atau bukan.

1570
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

lalu lintas. Volume harian umumnya tidak diibedakan Kendaraan dibagi menjadi 3 jenis kendaraan
oleh arah atau lajur, tetapi total untuk keseluruhan yaitu :
fasilitas jalan pada lokasi tertentu.  Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan
 Volume jam-an (hourly volumes) bermotor ber as dua dengan 4 roda dan
Volume jam-an adalah volume lalu lintas yang dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi; mobil
terjadi setiap jam pada lokasi tertentu. Volume lalu penumpang, oplet, mikrobis, pick up dan
lintas padat (volume maksimum) terjadi pada pagi truck kecil sesuai sistim klasifikasi Bina
dan sore hari akibat kesibukan orang pergi dan Marga).
pulang kerja, dan pada volume lalu lintas padat  Kenadaraan berat (HV), yaitu kendaraan
terjadi volume jam puncak (peak hour) yang bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi;
digunakan sebagai dasar dan manajemen lalu lintas. bis,truck 2 as, truck 3 as dan truck kombinasi
 Volume per sub-jam (subhourly volumes) sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
Volume per sub-jam merupakan volume yang  Sepeda motor (MC), yaitu kendaraan
lebih kecil dari volume jam-an yaitu volume yang bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi;
diperoleh dari waktu yang lebih kecil dari satu jam, sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai
biasanya diambil periode 15 menit. sistim klasifikasi Bina Marga).
Volume lalu lintas dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut : Data hasil survey setiap jenis kendaraan
Q = n / T………………………………………..…(1) tersebut, selanjutnya dikonversikan ke dalam satuan
mobil penumpang (smp) guna menyamakan tingkat
Dimana : penggunaan ruang keseluruhan jenis kendaraan.
Q = Volume lalu lintas (kend/jam) atau (kend/hari) Untuk keperluan ini, MKJI (1997) telah
n = Jumlah kendaraan (kend) merekomendasikan nilai konversi untuk masing-
T = Interval waktu pengamatan (menit) masing klasiifikasi kendaraan sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 1.
b) Kecepatan
Kecepatan adalah nilai yang di hitung dari Tabel 1. Nilai emp untuk jalan perkotaan
pergerakan kendaraan dalam suatu jarak per satuan terbagi satu arah
waktu. Kecepatan juga didefinisikan sebagai laju Tipe Jalan : Arus Lalu Emp
suatu pergerakan kendaraaan yang dinyatakan dalam Jalan Satu Lintas
suatu km/jam. Kecepatan rata-rata di bagi menjadi 2 Arah dan Per Lajur HV MC
jenis, yaitu : Jalan Terbagi (Kend/Jam)
 Kecepatan Setempat Rata-Rata atau Time Mean Dua Lajur
Speed (TMS), yaitu kecepatan rata-rata dari Satu Arah
seluruh kendaraan yang melewati suatu titik dari (2/1) 0 1,3 0,40
jalan selama periode waktu tertentu. dan
 Kecepatan Ruang Rata-Rata atau Space Mean Empat Lajur ≥ 1050 1,2 0,25
Speed (SMS), yaitu kecepatan rata-rata dari Terbagi
seluruh kendaraan yang menempati suatu penggal (4/2D)
jalan selama periode tertentu. Tiga Lajur
Kecepatan dinyatakan dengan rumus sebagai Satu Arah
berikut : (3/1) 0 1,3 0,40
S = d / t………………………………………........(2) dan
Dimana : Enam Lajur ≥ 1100 1,2 0,25
S = Kecepatan (km/jam) Terbagi
d = Jarak tempuh (km) (6/2D)
t = Waktu tempuh (jam) Sumber : MKJI (1997)

c) Kepadatan Kapasitas Jalan


kepadatan adalah jumlah kendaraan yang
menempati suatu panjang jalan atau lajur, secara Kapasitas suatu jalan didefinisikan sebagai
umum diexpresikan dalam kendaraan per kilometer. jumlah maksimum kendaraan yang melalui suatu ruas
Kerapatan sulit diukur secara langsung di lapangan, jalan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk
melainkan dihitung dari nilai kecepatan dan arus jalan empat lajur dua arah, arus di pisahkan per arah
sebagai hubungan, maka dapat dihitung sebagai dan kapasitas ditentukan per lajur, persamaan dasar
berikut : menentukan kapasitas adalah sebagai berikut :
D = Q / Us ………………………………………. (3) …………...(4)
Dimana : Dengan :
Q = Volume (kend/jam atau smp/jam) C = Kapasitas (smp/jam)
D = Kepadatan (kend/km atau kend/km) Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
Us = Kecepatan lalu lintas (km/jam) FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
dan bahu jalan

1571
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota  Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan
Samping (FCSF) pada jalan berbahu
 Kapasitas Dasar (Co)
Tabel 5. Faktor penyesuaian kapasitas akibat KHS
Tabel 2. Kapasitas dasar jalan perkotaan pada jalan berbahu, (FCSF)
Kapasitas Jalan FCSF
Tipe Jalan Catatan Tipe
(smp/jam) KHS Lebar bahu efektif WS
jalan
4/2 D atau ≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
Jalan satu 1650 Per lajur VL 0,96 0,98 1.01 1,03
arah L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD 1500 Per lajur 4/2 D M 0,92 0,95 0.98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
Total dua
2/2 UD 2900 VH 0,84 0,88 0,92 0,96
arah
VL 0,96 0,99 1.01 1,03
Sumber : MKJI (1997)
L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2
M 0,92 0,95 0,98 1,00
 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur UD
H 0,87 0,91 0,94 0,98
Lalu Lintas (FCW)
VH 0,80 0,86 0,90 0,95
Tabel 3. Penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar 2/2
VL 0,94 0,96 0,99 1,01
jalur lalu lintas untuk jalan perkotaan (FCW) UD
L 0,92 0,94 0,97 1,00
atau
Lebar jalur lalu M 0,89 0,92 0,95 0,98
Jalan
Tipe jalan lintas efektif FCW H 0,82 0,86 0,90 0,95
satu
(WC) (m) VH 0,73 0,79 0,85 0,91
arah
Per lajur Sumber : MKJI (1997)
3,00 0,92
4/2 D atau 3,25 0.96  Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF)
jalan satu arah 3,50 1,00 pada jalan dengan Kereb
3,75 1,04
4,00 1,08 Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas akibat KHS
Per lajur pada jalan dengan kereb (FCSF)
3,00 0,91 FCSF
3,25 0,95 Tipe
4/2 UD KHS Jarak : kerep penghalang WK
3,50 1,00 jalan
< 0,5 1,0 1,5 ˃ 2,0
3,75 1,05 VL 0,95 0,97 0,99 1,01
4,00 1,09 L 0,94 0,96 0,98 1,00
Total dua arah 4/2 D M 0,91 0,93 0,95 0,98
5 0,56 H 0,86 0,89 0,92 0,95
6 0,87 VH 0,81 0,85 0,88 0,92
7 1,00 VL 0,95 0,97 0,99 1,01
2/2 UD
8 1,14 L 0,93 0,95 0,97 1,00
9 1,25 4/2
M 0,90 0,92 0,95 0,97
10 1,29 UD
H 0,84 0,87 0,90 0,93
11 1,34 VH 0,77 0,81 0,85 0,90
Sumber : MKJI (1997) 2/2
VL 0,93 0,95 0,97 0,99
UD
 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah atau
L 0,90 0,92 0,95 0,97
Arah (FCWB) M 0,86 0,88 0,91 0,94
Jalan
H 0,78 0,81 0,84 0,88
satu
Tabel 4. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah VH 0,68 0,72 0,77 0,82
arah
arah (FCSP) Sumber : MKJI (1997)
Pemisah arah 50- 55- 60- 65- 70-
 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Ukuran Kota
SP %-% 50 45 40 35 30
(Fccs)
Dua
lajur 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
2/2
FCSP
Empat
lajur 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94
4/2

Sumber : MKJI (1997)

1572
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Tabel 7. Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran dengan asumsi seakan-akan tidak terdapat
kota (FCCS) pada jalan perkotaan kendaraan bergerak. Sedangkan kecepatannya
Ukuran kota Faktor akan mendekati kecepatan rata-rata pada
(Jutaan penyesuaian untuk kondisi arus bebas.
penduduk) ukuran kota 2. Apabila kerapatan naik dari angka nol, maka
arus juga naik. Pada suatu kerapatan tertentu
akan tercapai suatu titik dimana bertambahnya
< 0,1 0,86
kerapatan akan membuat arus menjadi turun.
0,1 – 0,5 0,90
3. Pada kondisi kerapatan mencapai kondisi
0,5 – 1,0 0,94
maksimum atau disebut kerapatan kondisi jam
1,0 – 3,0 1,00
(kerapatan jenuh) kecepatan perjalanan akan
˃ 3,0 1,04
mendekati nilai nol, demikian pula arus lalu
lintas akan mendekati nilai nol karena tidak
Sumber : MKJI (1997) memungkinkan kendaraan untuk dapat bergerak
lagi.
Derajat Kejenuhan 4. Kondisi arus dibawah kapasitas dapat terjadi
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai pada dua kondisi, yaitu :
rasio arus jalan terhadap kapasitas, yang digunakan a. Pada kecepatan tinggi dan kerapatan
sebagai factor utama dalam penentuan tingkat kinerja rendah (kondisi A),
simpang dan segmen jalan. Persamaan dasar untuk b. Pada kecepatan rendah dan kerapatan
menentukan derajat kejenuhan adalah sebagai berikut tinggi (kondisi B).
: Ada 3 jenis model pendekatan yang digunakan
……………………………………..(5) untuk memperhitungkan data yang diperoleh antara
lain :
Dengan :
DS = Derajat kejenuhan  Model Greenshield
Q = Arus lalu lintas (smp/jam)  Model Greenberg
C = Kapasitas (smp/jam)  Model Underwood

Model Greenshield
Model Hubungan Matematis Volume, Kecepatan, Greenshield (1934) telah melakukan studi pada
dan Kerapatan jalan di luar kota Ohio, mengusulkan bahwa
Analisis karakteristik arus lalu lintas untuk hubungan antara kecepatan rata-rata ruang (SMS) dan
suatu ruas jalan dapat dilakukan dengan mempelajari kerapatan kendaraan dalam suatu arus lalu lintas
hubungan matematis antara kecepatan, volume, dan adalah linier. Hubungan linier Kecepatan -
kepadatan lalu intas yang terjadi pada ruas jalan. Kepadatan ini menjadi hubungan yang paling
Hubungan matematis antara kecepatan, volume, dan populer dalam tinjauan pergerakan lalu lintas,
kepadatan dapat dinyatakan dengan persamaan mengingat fungsi hubungannya paling sederhana
berikut ini : sehingga mudah diterapkan. Dapat dilihat dari
V = D.S………………………………….………...(6) persamaan berikut ini :
US = Q/D……………………………….………….(7) S = Sff - ( Sff/Dj)D ……………………................(8)
Dimana : Dimana :
Q = Volume (kend/jam atau smp/jam) = Kecepatan rata-rata (km/jam)
US = Kecepatan rata – rata ruang (km/jam) Sff = Kecepatan pada kondisi arus bebas
D = Kerapatan (kend/km atau smp/km) (km/jam)
Hubungan matematis antara Kecepatan- D = Kerapatan (smp/km)
Kepadatan (S-D), Volume-Kepadatan (V-D), dan Dj = Kerapatan saat macet (smp/jam).
Volume-Kecepatan (V-S) dapat dilihat pada gambar Memperhatikan rumus diatas, pada dasarnya
1. merupakan suatu persamaan linier, Y = a + b X,
dimana dianggap bahwa Sff merupakan konstanta a
dan Sff/Dj = b sedangakan S dan D masing-masing
merupakan variabel X dan Y. Kedua konstanta
tersebut dapat dinyatakan sebagai kecepatan bebas
(free flow speed) dimana pengendara dapat memacu
kecepatan sesuia dengan keinginan dan puncak
kepadatan dimana kendaraan tidak dapat bergerak
sama sekali.
Hubungan matematis anatara Volume –
Kepadatan dapat diturunkan dengan menggunakan
Gambar 1. Hubungan matematis antara Kecepatan, persamaan dasar (6), dan selanjutnya dengan
Arus, dan Kepadatan memasukan persamaan (9) ke persamaan (7) maka
Sumber : Tamin (2003) menjadi persamaan (10)-(11).
S = V/D…………………………………..(9)
Pada gambar 1 dapat diterangkan bahwa : V/D = Sff – Sff/Dj x D…………....................(10)
1. Pada kondisi kerapatan mendekati nilai nol, V = D x Sff – Sff/Dj x D2……....................(11)
arus lalu linatas juga mendekati nilai nol,

1573
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Hubungan matematis antara Volume - Kepadatan saat volume maksimum(Dm) untuk


Kecepatan dapat diturunkan dengan menggunakan model Greenberg dapat dihitung dengan
persamaan dasar (6), dan dengan memasukkan menggunakan persamaan sebagai berikut :
persamaan persamaan (12) ke persamaan (8), maka D = Dm = (Dj/e)………………………………..…(28)
bisa diturunkan melalui persamaan (13)-(15). Kecepatan saat volume maksimum (Um) untuk
D = V/S………………………………..(12) model Greenberg dapat dihitung dengan
S = Sff – Sff/Dj x V/S………………….(13) menggunakan persamaan :
Sff/Dj x V/S = Sff – S…………………………..…(14) Us = Um………………………………………..…(29)
V = Dj x S – Dj/Sff x S2 …………………………..(15) Apabilah persamaan (28) dan (29)
Volume maksimum(V m) untuk model disubstitusikan pada persamaan (19), maka volume
Greenshield dapat dihitung dengan menggunakan maksimum dapat dihitung dengan persamaan sebagai
persamaan : berikut :
Vm = Dm x Um……………………………….... …(16) Vm = Dm x Um
Kepadatan saat volume maksimum(Dm) untuk = (Dj/e) x Um
model Greenshield dapat dihitungan dengan = (Dj x Um)/e………………………….…...…(30)
menggunakan persamaan :
D = Dm = (Dj / 2)………………………..…..……(17) Model Underwood
Kecepatan saat volume maksimum (Um) untuk Model underwood biasanya digunakan pada
model greenshield dapat dihitung dengan kondisi arus lalu lintas yang rendah karena dapat
menggunakan persamaan : menghasilkan harga kecepatan sama dengan
US = Um = (Uf / 2)…………………………...…...(18) kecepatan pada arus bebas. Hubungan matematis
Apabilah persamaan (17) dan (18) antara Kecepatan – Kepadatan bukan merupakan
disubstitusikan pada persamaan (16), maka volume fungsi linear melainkan fungsi logaritmik. Persamaan
maksimum dapat dihitung dengan persamaan sebagai dasar model Underwood dapat dinyatakan melalui
berikut : persamaan (27).
Vm = Dm x Um S = Sff . eD/Dm……………………………….…….(31)
= (Dj x Uf)/4……………………………..…...(19) Dimana :
Sff = Kecepatan arus bebas
Model Greenberg Dm = Kepadatan pada kondisi arus maksimum
Model Greenberg ini sangat cocok untuk Hubungan matematis antara Kecepatan –
kepadatan arus lalu lintas yang tinggi, karena dapat Kepadatan selanjutnya dapat juga dinyatakan dalam
menghasilkan nilai kecepatan pada saat terjadi macet persamaan (32).
total. Model ini tidak cocok untuk digunakan pada Ln S = Ln Sff – D/Dm………..…………….......…(32)
kondisi arus lalu lintas rendah. Rumus dasar dari Hubungan matematis antara Volume –
greenberg adalah : Kepadatan didapat dengan mengubah persamaan (6)
D = C.eb.Us………………………………….……(20) yang kemudian disubtitusikapada persamaan (31)
dengan C dan b merupakan nilai konstanta. sehingga diperoleh :
Hubungan matematis anatara Kecepatan – V/D = Sff . e-D/Dm…………………………...…….(33)
Kepadatan dapat dinyatakan dalam persamaan (23). V = D . Sff . e-D/Dm……………………..…….…...(34)
Ln D = Ln C + bS………………………….…….(21) Hubungan matematis antara Volume –
bS = Ln D – Ln C………………………….…….(22) Kecepatan didapat dengan mengubah persamaan (6)
S = Ln D/b – Ln C/b………………………......…(23) dengan memasukkan persamaan (12) ke persamaan
Pada model Greenberg ini diperlukan (27), maka bisa diturunkan persamaan (35)-(38).
pengetahuan tentang parameter-parameter kecepatan S = Sff . e-V/S.Dm………………………….….…….(35)
otimum dan kerapatan kondisi jam. Sama dengan Ln S = Ln Sff – V/S x Dm……….………..……....(36)
model Greenshield, kerapatan kondisi jam sangat V/S x Dm = Ln Sff – Ln S……………..………….(37)
sulit diamati dilapangan dan estimasi terhadap V = S x Dm (Ln x Sff – Ln S)………………......…(38)
kecepatan optimum lebih sulit diperkiarakan dari Apabilah persamaan (34) dan (38)
pada kecepatan bebas rata-rata. Estimasi kasar untuk disubtitusikan pada persamaan (19), maka volume
menentukan kecepatan optimum kurang lebih maksimum dapat dihitung dengan persamaan sebagai
setengahdari kecepatan rencana. Ketidakuntungan berikut .
lain dari model ini adalah kecepatan bebas rata-rata Vm = Dm x Um
tidak bisa dihitung. = Dm x Uf / e………………………….……....(39)
Hubungan matematis antara Volume – = (Dj x Um) /e
Kepadatan didapat dengan mengubah persamaan (6) Kondisi kecepatan pada saat arus maksimum
yang kemudian disubstitusikan pada persamaan (24)- (Sm) didapat dengan persamaan :
(25) Sm = eLnSff-1………………………………...……..(40)
V/D = Ln D/b – Ln C/b……………….…………(24)
V = D Ln D/b – D Ln C/b…………………….…(25)
Analisa Regresi dan korelasi
Hubungan antara Volume – Kecepatan didapat
Analisa regresi adalah analisa yang
dengan mengubah persamaan (6), dengan
mempelajari hubungan antara fungsional antara
memasukan persamaan (12) ke persamaan (8), maka
variabel-variabel dalam bentuk persamaan
bisa diturunkan persamaan (26)-(27).
matematik. Hubungan linier antara variabel tidak
V/S = C.eb.Us………………………………..…….(26)
V = S x C.eUs…………………………….…….…(27)

1574
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

bebas dan variabel bebas ditunjukan dengan kecepatan rendah,


persamaan sederhana berikut : volume diatas
Y = a + bx kapasitas, antrian
Dengan : panjang (macet).
a = Koefisien konstanta Sumber : MKJI (1997)
b = Koefisien arah (regresi)
X = Variabel bebas 3. METODOLOGI PENELITIAN
Y = Variabel tak bebas Bagan Alir Penelitian
N = Jumlah data yang diperoleh Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dapat
Nilai konstanta a dan b didapatkan dari digambarkan kedalam bagan alir sebagai berikut :
persamaan berikut :
………………………….…….(41) Mulai

………..……....(42) Persiapan :

 Survei pendahuluan
 Identifikasi masalah
Nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan 1,
yaitu -1< r < 1. Untuk mengetahui sejauh mana
ketepatan fungsi regresi adalah dengan melihat nilai Pengumpulan Data
koefisien korelasi (R). Jika R semakin mendekati 1,
maka persamaan regresi semakin baik.
Data Primer :
Data Sekunder:
Tingkat Pelayanan Jalan  Kondisi geometri
Tingkat pelayanan jalan atau LOS (Level of  Peta lokasi penelitian
 Volume lalu lintas
Service) adalah salah satu metode yang digunakan  Kecepatan kendaraan
untuk menilai kinerja jalan yang menjadi indikator
dari kemacetan. Suatu jalan dikategorikan mengalami
kemacetan apabila hasil perhitungan LOS Pengolahan Data menggunakan
menghasilkan nilai mendekati 1. Level of Service Metode MKJI 1997 dengan
(LOS) dapat diketahui dengan melakukan Model Greenshield, Greenberg,
dan Underwood
perhitungan perbandingan antara volume lalu lintas
dengan kapasitas dasar jalan (V/C). Adapun standar
LOS dalam menentukan klasifikasi jalan disajikan Analisa dan
pada tabel 8. Pembahasaan

Tabel 8. Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service) Kesimpulan dan Saran


Tingkat Karakteristik Lalu NVK
Pelayanan Lintas (Q/C)
Kondisi arus lalu
Survei Geometrik
lintas bebas dengan
Survei geometrik bertujuan untuk mendapatkan
A kecepatan tinggi dn 0,00 – 0,20
data kondisi geometrik jalan. Kondisi umum ruas
volume lalu lintas
Jalan Robert Wolter Monginsidi Studi Kasus Depan
rendah.
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Manado
Arus stabil, tetapi yang menjadi lokasi penelitian dapat di jelaskan
kecepatan operasi
B 0,20 – 0,44 sebaga berikut :
mulai dibatasi oleh  Sistem arus : 4/2D
kondisi lalu lintas.  Arah lalu lintas : Pusat Kota Manado –
Arus stabil, tetapi Terminal Malalayang /Terminal Malalayang – Pusat
kecepatan dan gerak
C 0,45 – 0,74 Kota Manado
kendaraan  Panjang : 100 m
dikendalikan.  Lebar : 2*7,95 m = 15,9 m
Arus mendekati  Median : Ada
tidak stabil,  Lebar Median :1m
kecepatan masih 
D 0,75 – 0,84 Trotoar : Ada
dapat dikendalikan,  Lebar Trotoar :1m
V/C masih dapat  Bahu Jalan : Tidak ada
ditolelir.
volume lalu lintas
mendekati/berada
pada kapasitas arus
E 0,85 – 1,00
tidak stabil,
kecepatan terkadang
terhenti.
F Arus dipaksakan, ≥ 1,00

1575
Turn.
fasilitas U-Turn.
Lokasi Penelitian

Metode Analisis Data

Indonesia (MKJI) tahun 1997,

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Perhitungan Volume Lalu lintas (V)
tersebut adalah dengan sebagai berikut :
Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
Gambar 2. Peta Situasi Lokasi Penelitian

Gambar 3. Jalan R. W. Monginsidi Studi Kasus

dengan tanggal 01 Desember 2018 (hari sabtu).


depan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

dilakukan selama 6 hari yang mulai dilaksanakan


komposisi kendaraan pada periode 06.00 sampai
menganalisis hubungan antara arus, kecepatan,
studi dibatasi dengan panjang segmen 100 meter,

tanggal 26 November 2018 (hari senin) sampai


 Dengan Metode Manual Kapasitas Jalan
(Sumber / Tanggal : Google Earth, 31–Agustus-2018)

Data yang dikumpulkan adalah data volume


Provinsi Sulawesi Utara. Dalam penelitian ini daerah

pengukuran juga dibatasi hanya pada satu dari

dengan jam 18.00 WITA. Pengambilan data


Metode yang digunakan dalam menganalisis
data yang telah dikumpulkan untuk penelitian
W Monginsidi Studi Kasus depan Jurusan

lalu lintas per 15 menit lengkap dengan


Keperawatan Polteknik Kesehatan Kota Manado
Lokasi penelitian dilakukan pada ruas jalan R.

 Analisis Regresi dengan Model Greenshield,


Greenberg, dan Underwood, digunakan untuk

dan kerapatan yang terjadi akibat pengaruh U-

1576
Volume (smp/jam) Volume (smp/jam) Volume (smp/jam)
Volume (smp/jam)

0
200
400
600
800
0
1200

0
400
800
1600

1500
3000
4500
0
400
800
1200
1600
2000
2400

06.00 - 06.15
06.00 - 06.15 06.00 - 06.15
06.15 - 06.30 06.00 - 06.15
06.15 - 06.30 06.15 - 06.30
06.30 - 06.45 06.15 - 06.30
06.30 - 06.45 06.30 - 06.45
06.45 - 07.00 06.30 - 06.45
06.45 - 07.00
06.45 - 07.00 07.00 - 07.15 06.45 - 07.00
07.00 - 07.15 07.00 - 07.15
07.00 - 07.15 07.15 - 07.30 07.15 - 07.30
07.30 - 07.45 07.15 - 07.30
07.15 - 07.30 07.30 - 07.45
07.45 - 08.00 07.30 - 07.45
07.30 - 07.45 07.45 - 08.00 07.45 - 08.00
08.00 - 08.15 08.00 - 08.15
07.45 - 08.00 08.00 - 08.15
08.15 - 08.30 08.15 - 08.30
08.00 - 08.15 08.15 - 08.30
08.30 - 08.45 08.30 - 08.45
08.15 - 08.30 08.30 - 08.45
08.45 - 09.00 08.45 - 09.00
08.30 - 08.45 08.45 - 09.00
09.00 - 09.15 09.00 - 09.15 09.00 - 09.15
08.45 - 09.00 09.15 - 09.30 09.15 - 09.30 09.15 - 09.30
09.00 - 09.15 09.30 - 09.45 09.30 - 09.45 09.30 - 09.45
09.15 - 09.30 09.45 - 10.00 09.45 - 10.00 09.45 - 10.00
10.00 - 10.15 10.00 - 10.15 10.00 - 10.15
09.30 - 09.45
10.15 - 10.30 10.15 - 10.30 10.15 - 10.30
09.45 - 10.00
10.30 - 10.45 10.30 - 10.45 10.30 - 10.45
10.00 - 10.15 10.45 - 11.00 10.45 - 11.00 10.45 - 11.00
10.15 - 10.30 11.00 - 11.15 11.00 - 11.15 11.00 - 11.15
10.30 - 10.45 11.15 - 11.30 11.15 - 11.30 11.15 - 11.30
10.45 - 11.00 11.30 - 11.45 11.30 - 11.45 11.30 - 11.45
11.00 - 11.15 11.45 - 12.00 11.45 - 12.00 11.45 - 12.00
12.00 - 12.15 12.00 - 12.15

Waktu
Waktu

12.00 - 12.15
Waktu

11.15 - 11.30
12.15 - 12.30 12.15 - 12.30 12.15 - 12.30
11.30 - 11.45
12.30 - 12.45 12.30 - 12.45 12.30 - 12.45
11.45 - 12.00 12.45 - 13.00 12.45 - 13.00
12.45 - 13.00
12.00 - 12.15

Waktu
13.00 - 13.15 13.00 - 13.15 13.00 - 13.15
12.15 - 12.30 13.15 - 13.30 13.15 - 13.30 13.15 - 13.30
12.30 - 12.45 13.30 - 13.45 13.30 - 13.45 13.30 - 13.45
13.45 - 14.00 13.45 - 14.00 13.45 - 14.00
12.45 - 13.00
14.00 - 14.15 14.00 - 14.15 14.00 - 14.15
13.00 - 13.15
14.15 - 14.30 14.15 - 14.30 14.15 - 14.30
13.15 - 13.30 14.30 - 14.45
14.30 - 14.45 14.30 - 14.45
13.30 - 13.45
Perhitungan Volume Lalu Lintas

14.45 - 15.00 14.45 - 15.00


14.45 - 15.00
13.45 - 14.00 15.00 - 15.15 15.00 - 15.15
15.00 - 15.15
14.00 - 14.15 15.15 - 15.30 15.15 - 15.30
15.15 - 15.30
15.30 - 15.45 15.30 - 15.45
14.15 - 14.30 15.30 - 15.45
15.45 - 16.00
14.30 - 14.45 15.45 - 16.00 15.45 - 16.00
16.00 - 16.15
14.45 - 15.00 16.00 - 16.15 16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
kendaraan total sebesar 1253,2 smp/jam.
kendaraan total sebesar 2016,8 smp/jam.

16.15 - 16.30 16.15 - 16.30


15.00 - 15.15 16.30 - 16.45
16.30 - 16.45 16.30 - 16.45
15.15 - 15.30 16.45 - 17.00
16.45 - 17.00 16.45 - 17.00
15.30 - 15.45 17.00 - 17.15
17.00 - 17.15 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30
Malalayang – Pusat Kota Manado

15.45 - 16.00 17.15 - 17.30 17.15 - 17.30 17.30 - 17.45


16.00 - 16.15 17.30 - 17.45 17.30 - 17.45

volume kendaraan total sebesar 646 smp/jam.


17.45 - 18.00
16.15 - 16.30 17.45 - 18.00 17.45 - 18.00
16.30 - 16.45
pada hari Senin, 26 November 2018 arah

16.45 - 17.00
LV

Pusat Kota Manado – Terminal Malalayang


HV
MC

17.00 - 17.15

LV
LV

HV
HV

MC
MC
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
Total Volume

Gambar 6. Grafik Perhitungan Volume Lalu lintas


Gambar 5. Grafik Perhitungan Volume Lalu lintas
Gambar 4. Grafik Perhitungan Volume Lalu lintas

17.45 - 18.00

Total Volume
Total Volume
pada hari Senin, 26 November 2018 Arah Terminal

pada hari Senin, 26 November 2018 arah Putar Balik


pengamatan pada hari pertama untuk arah Pusat Kota
pengamatan pada hari pertama untuk arah Terminal

puncak pada jam 13.45-14.00 dengan volume


pucak pada jam 13.45-14.00 dengan volume
Pada gambar 4. dapat dijelaskan bahwa

pengamatan pada hari pertama untuk arah Putar Balik


Manado – Terminal Malalayang diperoleh jam

Pada gambar 6 dapat dijelaskan bahwa


Malalayang – Pusat Kota Manado di peroleh jam

Pada gambar 5 dapat dijelaskan bahwa

diperoleh jam puncak pada jam 15.30-15.45 dengan


Volume (smp/jam)
Kecepatan (km/jam)

0
400
800
1200
1600
2000
2400
2800
3200
3600
4000
06.00 - 06.15

20.00
25.00
30.00
35.00
40.00

0.00
5.00
10.00
15.00
06.15 - 06.30
06.00 - 06.15 06.30 - 06.45
06.15 - 06.30 06.45 - 07.00
06.30 - 06.45
07.00 - 07.15
06.45 - 07.00
07.00 - 07.15 07.15 - 07.30
07.15 - 07.30 07.30 - 07.45
07.30 - 07.45 07.45 - 08.00
07.45 - 08.00 08.00 - 08.15
08.00 - 08.15 08.15 - 08.30
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

dalam km/jam.
08.45 - 09.00
09.00 - 09.15 09.00 - 09.15
09.15 - 09.30 09.15 - 09.30
09.30 - 09.45 09.30 - 09.45
09.45 - 10.00 09.45 - 10.00
10.00 - 10.15
10.15 - 10.30 10.00 - 10.15
10.30 - 10.45 10.15 - 10.30
10.45 - 11.00 10.30 - 10.45
11.00 - 11.15 10.45 - 11.00
11.15 - 11.30 11.00 - 11.15
11.30 - 11.45
11.15 - 11.30
11.45 - 12.00
12.00 - 12.15 11.30 - 11.45

Waktu
12.15 - 12.30 11.45 - 12.00
12.30 - 12.45 12.00 - 12.15

Waktu
12.45 - 13.00 12.15 - 12.30
13.00 - 13.15 12.30 - 12.45
13.15 - 13.30
12.45 - 13.00
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00 13.00 - 13.15
14.00 - 14.15 13.15 - 13.30
14.15 - 14.30 13.30 - 13.45

06.00-06.15 yaitu 33,32 km/jam.


14.30 - 14.45 13.45 - 14.00
14.45 - 15.00 14.00 - 14.15
15.00 - 15.15
November 2018

14.15 - 14.30
15.15 - 15.30
14.30 - 14.45

lintas selama 6 hari


15.30 - 15.45
15.45 - 16.00 14.45 - 15.00

Perhitungan Kecepatan Kendaraan


16.00 - 16.15 15.00 - 15.15
16.15 - 16.30 15.15 - 15.30
16.30 - 16.45 15.30 - 15.45

kendaraan total sebesar 3610,8 smp/jam.


16.45 - 17.00
17.00 - 17.15 15.45 - 16.00
17.15 - 17.30 16.00 - 16.15
17.30 - 17.45 16.15 - 16.30
17.45 - 18.00 16.30 - 16.45

Malalayang – Pusat Kota Manado


16.45 - 17.00
17.00 - 17.15

WITA, selama 6 hari lama waktu pengamatan.


17.15 - 17.30
volume kendaraan total sebesar 3482 smp/jam.

LV
17.30 - 17.45

MC
17.45 - 18.00
Gambar 8 Grafik Perhitungan Total Volume Lalu
Gambar 7. Grafik Perhitungan Total dua arah dan
putar balik Volume Lalu lintas pada hari Senin, 26

pada hari Senin, 26 November 2018 arah Terminal


Rabu
Senin

Sabtu
Kamis
Jumat
Selasa

Kecepatan Rata-rata

Gambar 9. Grafik Perhitungan Kecepatan Lalu lintas


selama 7 hari diperoleh jam puncak pada hari Jumat,

lokasi pengamatan untuk kedaraan yang akan


melakukan U-turn dari arah yang sama dan

pada siang hari pukul 13.15-13.30 yaitu 7,28 km/jam.


pertama, Senin 26 November 2018 untuk arah
pengamatan hari pertama untuk total kedua arah

berlawanan arah setiap lajur, pada periode 15 menit

lokasi penelitian kemudian didapat kecepatan

Terminal –Malalayang kecepatan terendah terjadi


30 November 2018 jam 10.30-10.45 dengan volume

Pada gambar 9 diijelaskan bahwa pada hari


pengamatan untuk total kedua arah dan putar balik
Pada gambar 7. dapat dijelaskan bahwa

dimulai dari jam 06.00 sampai dengan jam 18.00

dari beberapa sampel data yang sudah diambil di


Data kecepatan yang dikumpulkan pada setiap

Kecepatan tertinggi terjadi pada pagi hari pukul


kendaraan dalam m/det dan kemudian dikonvensi
Pada gambar 8 dapat dijelaskan bahwa
diperoleh jam puncak pada jam 13.45-14.00 dengan

Penulis menggunakan data kecepatan rata-rata

1577
Kecepatan (km/jam) Kecepatan (km/jam) Kecepatan (km/jam)
Kecepatan (km/jam)

0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00

0.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00

5.00
40.00
45.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00

06.00 - 06.15 06.00 - 06.15


06.00 - 06.15 06.00 - 06.15
06.15 - 06.30 06.15 - 06.30
06.15 - 06.30 06.15 - 06.30
06.30 - 06.45 06.30 - 06.45 06.30 - 06.45
06.45 - 07.00 06.30 - 06.45 06.45 - 07.00 06.45 - 07.00

km/jam.
07.00 - 07.15 06.45 - 07.00 07.00 - 07.15 07.00 - 07.15
07.15 - 07.30 07.00 - 07.15 07.15 - 07.30 07.15 - 07.30
07.30 - 07.45 07.15 - 07.30 07.30 - 07.45 07.30 - 07.45
07.45 - 08.00 07.45 - 08.00 07.45 - 08.00
07.30 - 07.45 08.00 - 08.15
08.00 - 08.15 08.00 - 08.15
07.45 - 08.00 08.15 - 08.30 08.15 - 08.30
08.15 - 08.30
08.00 - 08.15 08.30 - 08.45 08.30 - 08.45
08.30 - 08.45 08.45 - 09.00
08.15 - 08.30 08.45 - 09.00
08.45 - 09.00 09.00 - 09.15 09.00 - 09.15
09.00 - 09.15 08.30 - 08.45 09.15 - 09.30 09.15 - 09.30
09.15 - 09.30 08.45 - 09.00 09.30 - 09.45 09.30 - 09.45
09.30 - 09.45 09.00 - 09.15 09.45 - 10.00 09.45 - 10.00
09.45 - 10.00 09.15 - 09.30 10.00 - 10.15 10.00 - 10.15
10.00 - 10.15 10.15 - 10.30 10.15 - 10.30
09.30 - 09.45
10.30 - 10.45 10.30 - 10.45

yaitu 40,43 km/jam.


10.15 - 10.30 09.45 - 10.00 10.45 - 11.00 10.45 - 11.00
10.30 - 10.45
10.00 - 10.15 11.00 - 11.15 11.00 - 11.15
10.45 - 11.00 11.15 - 11.30 11.15 - 11.30
10.15 - 10.30
11.00 - 11.15 11.30 - 11.45 11.30 - 11.45
11.15 - 11.30 10.30 - 10.45
11.45 - 12.00 11.45 - 12.00
11.30 - 11.45 10.45 - 11.00 12.00 - 12.15 12.00 - 12.15
Waktu
Waktu

11.45 - 12.00 11.00 - 11.15 12.15 - 12.30 12.15 - 12.30


12.00 - 12.15 11.15 - 11.30 12.30 - 12.45 12.30 - 12.45

Waktu
12.15 - 12.30 11.30 - 11.45 12.45 - 13.00 12.45 - 13.00
12.30 - 12.45 13.00 - 13.15 13.00 - 13.15
11.45 - 12.00 13.15 - 13.30 13.15 - 13.30
12.45 - 13.00 12.00 - 12.15 13.30 - 13.45

Waktu
13.30 - 13.45
Balik

13.00 - 13.15 13.45 - 14.00 13.45 - 14.00


12.15 - 12.30
13.15 - 13.30 14.00 - 14.15 14.00 - 14.15
13.30 - 13.45
12.30 - 12.45
14.15 - 14.30 14.15 - 14.30
13.45 - 14.00 12.45 - 13.00 14.30 - 14.45 14.30 - 14.45
14.00 - 14.15 13.00 - 13.15 14.45 - 15.00 14.45 - 15.00
14.15 - 14.30 13.15 - 13.30 15.00 - 15.15 15.00 - 15.15

November 2018
14.30 - 14.45 13.30 - 13.45 15.15 - 15.30 15.15 - 15.30
14.45 - 15.00 15.30 - 15.45 15.30 - 15.45
13.45 - 14.00 15.45 - 16.00 15.45 - 16.00
15.00 - 15.15 14.00 - 14.15 16.00 - 16.15 16.00 - 16.15
15.15 - 15.30 14.15 - 14.30 16.15 - 16.30 16.15 - 16.30
15.30 - 15.45 16.30 - 16.45 16.30 - 16.45
14.30 - 14.45
15.45 - 16.00 16.45 - 17.00 16.45 - 17.00
16.00 - 16.15 14.45 - 15.00
17.00 - 17.15 17.00 - 17.15
16.15 - 16.30 15.00 - 15.15 17.15 - 17.30 17.15 - 17.30
16.30 - 16.45 15.15 - 15.30 17.30 - 17.45 17.30 - 17.45
Manado – Terminal Malalayang

16.45 - 17.00 15.30 - 15.45 17.45 - 18.00 17.45 - 18.00

Rata-rata Lalu lintas selama 6 hari


17.00 - 17.15 15.45 - 16.00
17.15 - 17.30 16.00 - 16.15
17.30 - 17.45 16.15 - 16.30
LV
LV

17.45 - 18.00
MC
MC

16.30 - 16.45
16.45 - 17.00

dua arah dan Putar Balik pada hari Senin, 26


17.00 - 17.15
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

17.15 - 17.30
siang hari pukul 14.00 – 14.15 yaitu 58,80 km/jam.

Gambar 11. Grafik Perhitungan Kecepatan Lalu

RABU

Gambar 13. Grafik Perhitungan Total Kecepatan


17.30 - 17.45

SENIN

KAMIS

SABTU
JUMAT
SELASA
17.45 - 18.00
Kecepatan Rata-rata
Kecepatan Rata-rata

pada hari Senin, 26 November 2018 arah Pusat Kota

Gambar 12. Grafik Perhitungan Kecepatan Rata-rata


lintas pada hari Senin, 26 November 2018 arah Putar
Gambar 10. Grafik Perhitungan Kecepatan Lalu lintas

hari pertama untuk total kecepatan kedua arah


Pada gambar 12 dapat dijelaskan bahwa pengamatan
14.45 – 15.00 yaitu 3,11 km/jam. Kecepatan tertinggi
yaitu 23,95 km/jam. Kecepatan tertinggi terjadi pada
Kota Manado – Terminal Malalayang kecepatan
pertama, Senin 26 November 2018 untuk arah Pusat

pertama, Senin 26 November 2018 untuk arah Putar


Balik kecepatan tertinggi terjadi pada pagi hari pukul

terjadi pada pagi hari pukul 06.30 – 06.45 yaitu 5,93


Pada gambar 11 dijelaskan bahwa pada hari
Pada gambar 10 dijelaskan bahwa pada hari

terendah terjadi pada pagi hari pukul 08.15-08.30

diperoleh kecepatan tertinggi pada jam 14.00 – 14.15


Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

50.00
Pada gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin 45.00

tinggi volume lalu lintas, maka kecpatan akan 40.00

Kecepatan - S (km/jam)
35.00

semakin rendah. 30.00


25.00
Data Lapangan
20.00
Menurut Greenshield
15.00

Perhitungan Kepadatan Kendaraan 10.00


5.00

Kepadatan sulit diukur secara langsung (karena 0.00


0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 220.00 240.00 260.00 280.00 300.00
Kerapatan - D (smp/jam)

diperlukan titik ketinggan tertentu yang dapat


mengamati juumlah kendaraan dalam panjang ruas Gambar 14. Grafik Hubungan Kepadatan dan
jalan tertentu), sehingga besarnya ditentukan dari dua Kecepatan Model Greenshield
parameter volume dan kecepatan.
Gambar 14 diatas adalah model dari hubungan
Analisa Kapasitas (C) Kepadatan dan Kecepatan dan diperoleh persamaan S
Perhitungan kapasitas menggunakan rumus = 46.5663 - 0.1770. D menghasilkan R2 = 0,7106.
yang ada dalam pedoman MKJI (1997) bagian Kemacetan terjadi pada saat Dj = 263.0545 smp/jam.
perkotaan yang memiliki faktor penyesuaian sebagai Seperti yang terlihat pada grafik, ada beberapa data
berikut : lapangan keluar dari model sehingga mengakibatkan
R (koefisien determian) tidak sama dengan 1.
Tabel 9. Kapasitas untuk jalan empat lajur 4000

- dua arah terbagi 3500

Volume - V (smp/jam)
3000

Kapas Faktor Penysuaian untuk Kapasit 2500


2000
itas Kapasitas as 1500
Data Lapangan
Menurut Greenshield

dasar 1000
500

CO Leb Pemi Hamb Ukur Kapasit 0


0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 220.00 240.00 260.00 280.00
Kerapatan - D (smp/km)
ar sah atan an as
jalu arah sampi kota Gambar 15. Grafik Hubungan Kepadatan dan
r atau ng Volume Model Greensheild
medi bahu
an atau Gambar 15 diatas adalah hasil model dari
kerb hubungan Kepadatan dan Volume dan diperoleh
Smp/j (FC (FCSP (FCSf) (FCC Smp/ja persamaan V = D x 46.5663 - 0.1770.D². Volume
am W) ) S) m maksimum (VM) terjadi pada saat kepadatan
6= mencapai titik DM. Sehingga nilai VM = 3062.3658
1 2 3 4 5 1*2*3* smp/jam didapat DM = 131.5273 smp/km. seperti
4*5 yang terlihat pada grafik, ada beberapa data lapangan
6700,3 yang keluar dari model sehingga mengakibatkan R
6600 1,08 1,00 1,00 0,94 (koefisien determinasi) tidak sama dengan 1.
2
4000

Tabel 10. Nilai DS dan Tingkat Pelayanan Ruas 3500

3000
Volume - V (smp/jam)

Jalan R. W. Monginsidi, Manado 2500

2000

Kapasit 1500
Data Lapangan
Menurut Greenshield

Volume Derajat 1000

500
Hari/tang as LO 0

(smp/ja Kejenuh 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00


Kecepatan - S (km/jam)
35.00 40.00 45.00 50.00

gal (smp/ja S
m) an (V/C) Gambar 16. Grafik Hubungan Kecepatan dan Volume
m) Model Greenshield
Jumat, 30
Gambar 16 diatas adalah hasil model dari
Novembe 3610,8 6700,32 0,54 C hubungan Kecepatan dan Volume dan diperoleh
r 2018 persamaan V = 263.0545 . S - 5.64904 . S². Pada
volume maksimum (VM) = 3062.3658 smp/jam
Sumber : (Analisa Data, 2019) didapat kecepatan maksimum (SM) = 23.2831
km/jam. Seperti yang terlihat pada grafik, ada banyak
Berdasarkan tabel 10 diatas dapat dillhat data lapangan yang keluar dari model sehingga
bahwa pada ruas Jalan R. W. Monginsidi, Manado mengakibatkan R (koefisien determinasi) tidak sama
berada pada nilai level of service C dengan deengan 1.
karakteristik Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan. Analisis Hubungan Kecepatan, Volume dan
Kepadatan dengan Model Greenberg
Analisis Hubungan Kecepatan, Volume dan Greenberg mengemukakan bahwa hubungan
Kepadatan dengan Model Greenshield antara kecepatan dan kepadatan berbentuk logaritmik.
Greenshield mengemukakan bahwa hubungan Berikut ini adalah perhitungan model Greenberg
antara kecepatan dan kepadatan adalah berbentuk untuk hari Senin, 26 November 2018.
fungsi linier. Berikut ini adalah perhitungan model
Greenshield untuk hari Senin, 26 November 2018.

1578
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

60.00

120.00
50.00
100.00

Kecepatan - S (km/jam)

Kecepatan - S (km/jam)
80.00 40.00

60.00 30.00
Data Lapangan Data Lapangan
40.00 Menurut Greenberg
Menurut Underwood
20.00
20.00

10.00
0.00
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00
Kerapatan - D (smp/km) 0.00
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00 550.00 600.00 650.00

Gambar 17. Grafik Hubungan Kepadatan dan Kerapatan - D (smp/km)

Kecepatan Model Greenberg Gambar 20. Hubungan Kecepatan dan Kepadatan


Model Underwood
Gambar 17 diatas adalah hasil model dari
hubungan kepadatan dan kecepatan dan diperoleh Gambar 20 diatas adalah hasil model dari
persamaan S = 102.9356 - 16.1588 Ln D hubungan kepadatan dan kecepatan dan diperoleh
menghasilkan R2 = 0.6963. Kemacetan terjadi pada persamaan S = 52.8917 e(-0.0062 D) menghasilkan R2 =
saat Dj = 584.2009 smp/jam. Seperti yang terlihat 0,7351. Dengan kepadatan maksimum (DM) =
pada grafik, ada beberapa data lapangan yang keluar 161.5348 smp/jam didapat kecepatan (SM) = 19.4578
dari model sehingga mengakibatkan R (koefisien km/jam. Seperti yang terlihat pada grafik, ada
determiian) tidak mendekati 1. beberapa data lapangan yang keluar dari model
sehingga mengakibatkan R (koefisien determinasi)
4000

3500
tidak sama dengan 1.
Volume - V (smpp/jam)

3000 4000
2500 3500
2000 3000

Volume - V (smp/jam)
Data Lapangan
1500
Menurut Greenberg 2500
1000
2000
Data Lapangan
500
1500 Menurut Underwood
0
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 1000
Kerapatan - D (smp/km) 500

0
Gambar 18. Grafik Hubungan Kepadatan dan 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00
Kerapatan - D (smp/km)
1200.00 1400.00 1600.00 1800.00

Volume Model Greenberg


Gambar 21. Hubungan Kepadatan dan Volume
Gambar 18 diatas adalah hasil model dari Model Underwood
hubungan kepadatan dan volume dan diperoleh
persamaan V = 102.9356 D - 16.1588 D LnD. Gambar 21 diatas adalah hasil model dari
Volume maksimum (VM) terjadi pada saat kepadatan hubungan kepadatan dan volume dan diperoleh
mencapai titik DM . Sehingga nilai VM = 3472.7765 persamaan V = 52.8971 D.e(-0.0062 D) . Volume
sm/jam didapat nilai DM = 214.9155 smp/jam. Seperti maksimum (VM) terjadi ppada saat kepadatan
yang terlihat pada grafik, ada beberapa data lapangan mencapai titik DM = 161.5348 smp/jam didapat nilai
yang keluar dari model sehingga mengakibatkan R VM = 3143.1053 smp/km. Seperti yang terlihat pada
(koefisien determinasi) tidak mnedekati 1. grafik, ada beberapa data lapangan yang keluar dari
model sehingga mengakibatkan R (koefisien
4000 determinasi) tidak sama dengan 1.
3500
Volume - V (smpp/jam)

3000
4000
2500
3500
2000
Data Lapangan
3000
Volume - V (smp/jam)

1500
Menurut Greenberg
1000 2500

500 2000
Data Lapangan
0 1500
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00
Menurut Underwood
Kerapatan - D (smp/km) 1000

500
Gambar 19. Grafik Hubungan Kecepatan dan Volume 0
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00 55.00 60.00
Model Greenberg Kecepatan - S (km/jam)

Gambar 19 diatas adalah hasil model dari hubngan Gambar 22. Hubungan Kecepatan dan Volume
kecepatan dan volume dan diperoleh persamaan V = Model Underwood
584,2009 .S. e – 0,0619. S. pada volume maksimum
(Vm) = 3472,7765 smp/jam. Didapat kecepatan Gambar 22 diatas adalah hasil model dai
maksimum (Sm) = 16,1588 KM/JAM. Seperti yang hubungan kecepatan dan volume diperoleh
terlihat pada grafik, ada bnyak data lapangan yang persamaan V = 641,0097 S – 161,5348 S Ln S. Pada
keluar dari model sehingga mengaibatkan R volume maksimum (Vm) = 3143,1053 sm/jam
(koefisien determinasi) tidak mendekat 1. didapat kecepatan maksimum (Sm) =19,4578
km/jam. Seperti yang terlihat pada grafik, ada
Analisis Hubungan Kecepatan, Volume dan banyak data lapangan yang keluar dari model,
Kepadatan dengan Model Underwood sehingga mengakibatkan R (koefisien determinasi)
Underwood mengemukakan bahwa hubungan tidak sama dengan 1.
antara kecepatan dan kepadatan adalah bentuk
eksponensial. Berikut ini adalah perhitungan model Tabel 11. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Underwood untuk hari Senin, 26 November 2018. Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan
lalu lintas dengan menggunakan Model
Greenshield

1579
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Model Greenshield
Hari Vm Sm Dm Model Greenberg
(smp/jam0 (km/jam) (smp/km) Hari Vm Sm Dm
Senin, 26 (smp/jam) (km/jam) (smp/km)
November 3062.3658 23.2831 131.5273 Senin, 26
2018 November 3472.7765 16.1588 214.9155
Selasa, 27 2018
November 2843.3300 18.8849 150.5612 Selasa, 27
2018 November 3531.6472 11.9448 295.6640
Rabu, 28 2018
November 2998.1664 15.4482 194.0783 Rabu, 28
2018 November 4147.4298 9.0579 457.8798
Kamis, 29 2018
November 3066.4083 16.6277 184.4154 Kamis, 29
2018 November 5661.8076 8.2245 688.4075
Jumat, 30 2018
November 3286.4743 21.3907 153.6402 Jumat, 30
2018 November 5950.9633 10.5821 562.3613
Sabtu, 01 2018
Desember 3674.3734 16.5175 222.4532 Sabtu, 01
2018 Desember 10073.2998 6.9196 1455.7633
Sumber : (Analisis Data, 2019) 2018
Sumber : (Analisis Data, 2019)
Tabel 12. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Tabel 14. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Hubungan Karakteristik antara Kecepatan – Hubungan Karakteristik antara Kecepatan –
Kepadatan – Volume untuk Model Greenshield Kepadatan – Volume untuk Model Greenberg

Model Greenshield Model Greenshield


Hari Hari
S-D V-D V-S R2 S-D V-D V-S R2
Dx Senin, 102,93
Senin, 46.566 263.054 102,93
46.5663 26 56 D –
26 3- 5.S- 0,710 56 – 584,2009 0,69
- Novem 16,158
Novemb 0.1770 5.64904 6 16,158 .S.e-0,0619.S 63
0.1770. ber 8D
er 2018 .D . S² 8 Ln D
D² 2018 LnD
Dx Selasa, 79,901
Selasa, 37.769 301.122 79,901
37.7698 27 3D–
27 8- 4.S- 3– 803,6980 0,69
- 0,687 Novem 11,944
Novemb 0.1254 7.9726 . 11,944 .S.e-0,0837.S 1
0.1254. ber 8D
er 2018 .D S² 8 Ln D
D² 2018 LnD
30.896 Dx 388.156 Rabu,
Rabu, 28 5- 30.8965 7.S- 64,551 64.551
28
Novemb 0.0796 - 12.5631 0,329 8– 8D- 1244,6465. 0,39
Novem
er 2018 .D 0.0796. . S² 9,0579 9.0579 S.e-0,1104.S 0
ber
D² Ln D D LnD
2018
Dx Kamis,
Kamis, 33.255 368.830 61,966 61,966
33.2554 29
29 4- 8.S- 3– 3D– 1871,2856 0,56
- 0,576 Novem
Novemb 0.0902 11.0908 8,2245 8,2245 .S.e-0,1216.S 5
0.0902. ber
er 2018 .D . S² Ln D D LnD
D² 2018
Dx 307.280 Jumat, 77,589
Jumat, 42.781 77,589
42.7814 4.S- 30 5D–
30 4- 5– 1440,9539 0,63
- 7.1826 . 0,644 Novem 10,582
Novemb 0.1392 10,582 .S.e-0,0963.S 7
0.1392. S² ber 1D
er 2018 .D 1 Ln D
D² 2018 LnD
Dx Sabtu, 57,317 57,317
Sabtu, 33.035 444.906
33.0350 01 5– 5D– 3957,1749 0,47
01 0- 5.S-
- 0,426 Desemb 6,9196 6,9196 .S.e-0,1445.S 2
Desembe 0.0743 13.4677
0.0743. er 2018 Ln D D LnD
r 2018 .D . S²
D² Sumber : (Analisis Data, 2019)
Sumber : (Analisis Data, 2019)
Tabel 15. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Tabel 13. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan
Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan lalu lintas dengan mnggunakan Model Underwood
lalu lintas dengan mnggunakan Model Greenberg

1580
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

120.00

Model Underwood 100.00

Hari Vm Sm Dm

Kecepatan - S (km/jam)
80.00

Data Lapangan
(smp/jam) (km/jam) (smp/km) 60.00
Menurut Greenshield
Menurut Greenberg
Senin, 26 40.00
Menurut Underwood
3143.1053 19.4578 161.5348 20.00
November 0.00

2018 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00 500.00 550.00 600.00 650.00 700.00
Kerapatan - D (smp/jam)

Selasa, 27
3048.3432 15.0793 202.1542 Gambar 23. Grafik Hubungan Matematis antara
November
2018 Kepadatan dan Kecepatan untuk Model Greenshield,
Rabu, 28 Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 26
3558.0823 11.5357 308.4407 November 2018.
November
2018
Kamis, 29 Pada gambar 23 dapat dilihat bahwa pada Data
3479.8099 12.8369 271.0786 Lapangan kecepatan tertinggi adalah 40,43 km/jam
November
2018 pada kepadatan 63,10 smp/km dan kecepatan rendah
Jumat, 30 adalah 19,40 km/jam pada kepadatan 159,61
3653.2176 16.6292 219.6868 smp/jam. Untuk Model Greenshield, terjadi
November
2018 kemacetan pada Dj = 263.0545 smp/jam. Untuk
Model Greenberg terjadi kemacetan terjadi pada Dj =
Sabtu, 01
4527.5845 12.3317 367.1492 584.2009 smp/jam. Untuk Model Underwood
Desember
Kecepatan maksimum (Sm) = 19,46 km/jam terjadi
2018
Kepadatan maksimum (Dm) = 161,5348 smp/km.
Sumber : (Analisis Data, 2019)
Tabel 16. Rekapitulasi Perhitungan Kapasitas
Hubungan Karakteristik antara Kecepatan – 4000

Kepadatan – Volume untuk Model Underwood 3500

3000
Volume - V (smp/jam)

Model Underwood 2500

Hari Data Lapangan

R2
2000
S-D V-D V-S 1500
Menurut Greenshield
Menurut Greenberg

= Menurut Underwood

S= V= 1000

Senin, 26 641.0097 500


52.891 52.897 0,735
Novemb S-
7 e(- 1 D.e(-
0

1 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00 1800.00 2000.00

er 2018 0.0062 D) 0.0062 D) 161.5348 Kerapatan - D (smp/km)

S Ln S Gambar 24. Grafik Hubungan Matematis antara


= Kepadatan dan Volume untuk Model Greenshield,
Selasa, S= V=
750.6637 Greenberg dan Underwood pada Senin,26 November
27 40.989 40.989 0,695
S- 2018.
Novemb 8 e(- 8 D.e(- 0
0.0049 D) 0.0049 D) 202.1542
er 2018
S Ln S Pada gambar 24 dapat dilihat bahwa untuk Data
= Lapangan, Volume maksimum (V) sebesar 3290,8
S= V=
Rabu, 28 1062.716 smp/jam terjadi pada kondisi kepadatan (D) sebesar
31.357 31.357 0,314
Novemb 3S- 106,41 smp/km. Untuk Model Greenshield, Volume
3 e(- 3 D.e(- 3
er 2018 0.0032 D) 0.0032 D) 308.4407 maksimum (V m ) sebesar 3062.3658 smp/jam terjadi
S Ln S pada kondisi kepadatan (Dm) = 131.5273 smp/km.
= Untuk Model Greenberg, Volume maksimum (V m)
Kamis, S= V=
962.9591 sebesar 3472.7765 smp/jam terjadi pada kondisi
29 34.894 34.894 0,580
S- kepadatan (Dm) = 214.9155 smp/km. Untuk Model
Novemb 3 e(- 3 D.e(- 2
0.0037 D) 0.0037 D) 271.0786 Underwood, Volume maksimum (V m) sebesar
er 2018
S Ln S 3143.1053 smp/jam terjadi pada kondisi kepadatan
= (Dm) = 202.1542 smp/km.
Jumat, S= V=
837.2617
30 45.202 45.202
S- 0,652 4000
Novemb 9 e(- 9 D.e(-
0.0046 D) 0.0046 D) 219.6868 3500

er 2018 3000
S Ln S
Volume - V (smp/jam)

2500
= 2000
Data Lapangan
S= V= Menurut Greenshield
Sabtu, 01 1289.492 1500 Menurut Greenberg
33.521 33.521
Desembe 5S- 0,419 1000 Menurut UUnderwood

1 e(- 1 D.e(- 500


r 2018 0.0027 D) 0.0027 D) 367.1492 0
S Ln S 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 220.00
Kecepatan - S (km/jam)
Sumber : (Analisis Data, 2019)
Gambar 25. Grafik Hubungan Matematis antara
Kecepatan dan Volume untuk Model Greenshield,
Greenberg, dan Underwood pada hari Senin, 26
November 2018.

1581
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Kecepatan maksimum (Sm) = 19,4578 km/jam


Pada gambar 25 dapat dilihat bahwa untuk Data Dari hasil analisa data dilapangan dengan
Lapangan Volume maksimum adalah sebesar 3290,8 menggunakan MKJI (1997) diperoleh nilai
smp/jam terjadi pada kondisi kecepatan (S) = 30,93 Kapasitas Jalan sebesar 6700,32 smp/jam.
km/jam. Untuk Model Greenshield, Volume Volume jam puncak terjadi pada hari jumat,
maksimum (Vm) sebesar 3062.3658 smp/jam, terjadi pukul 10.30 – 10.45 sebesar 3610,8 smp/jam,
pada kondisi kecepatan maksimum (S m) = 23.2831 kecepatan terendahnya terjadi pada jam 17.45 –
km/jam. Untuk Model Greenberg, Volume 18.00 sebesar 22,23 km/jam, dan kepadatan
maksimum (Vm) sebesar 3472.7765 smp/jam, terjadi sebesar 137,54 smp/km.
pada kondisi kecepatan maksimum (S m) = 16.1588 3. Berdasarkan analisis data menurut MKJI (1997)
km/jam. Untuk Model Underwood, Volume dapat dillhat bahwa pada ruas Jalan R. W.
maksimum (Vm) sebesar 3143.1053 smp/jam, terjadi Monginsidi, Manado berada pada nilai Tingkat
pada kondisi kecepatan maksimum (Sm) = 19.4578 Pelayanan Jalan C (DS = 0,54) dengan
km/jam. karakteristik Arus stabil, tetapi kecepatan dan
gerak kendaraan dikendalikan.
Pada grafik yang menunjukkan hubungan
antara kecepatan dengan kerapatan. Semakin tinggi Hal ini terjadi karena adanya penggunaan tata
kecepatan maka kerapatan makin rendah begitu pula ruang lahan, seperti adanya kampus, sekolah, rumah
sebaliknya. Pada grafik hubungan antara volume dan sakit, dan lain-lain.
kecepatan dimana semakin besar volume maka
kecepatan akan semakin rendah sampai disuatu titik
volume maksimum. Selanjutnya kecepatan akan Saran
semakin rendah dan volumepun akan semakin tinggi.
Sedangkan hubungan anatara volume dan kerapatan 1. Perlu kajian terhadap kebutuhan geometrik jalan
dimana semakin tinggi kerapatan maka volume dan fasilitas pendukung lainnya terhadap titik
semakin tinggi sampai suatu titik dimana volume bukaan median (U-Turn) pada lokasi penelitian.
maksimum terjadi dan selanjutnya semakin rapat lalu Seperti pembuatan rambu lalu lintas dilarang
lintas maka volume semakin kecil sampai titik Dj berhenti, dan pembuatan bahu jalan sehingga
(kerapatan pada saat macet). kendaraan yang berhenti tidak berhenti di badan
jalan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 2. Mengingat pertumbuhan arus lalu lintas pertahun
terus meningkat, maka perlu adanya perbaikan
Kesimpulan jalan pada lokasi penelitian, karena pada bagian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah jalan pada lokasi penelitian banyak terdapat
dibahas pada bab sebelumnya, maka didapat beberapa kerusakan jalan.
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hubungan antara Volume (V), Kecepatan (S ),
dan Kerapatan (D), untuk ruas jalan R. W.
Monginsidi, Kota Manado yang paling sesuai
berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2)
tertinggi yaitu sebesar 0,7351 dengan model
Underwood, pada hari Senin, 26 November 2018.
Dengan persamaan sebagai berikut :
Hubungan (S – D), S = 52.8917 e(-0.0062 D)
Hubungan (V – D), V = 52.8971 D.e(-0.0062 D)
Hubungan (V – S), V = 641.0097 S - 161.5348 S
Ln S
2. Volume maksimum (Vm) = 3143,1053 smp/jam
Kepadatan maksimum (Dm) = 161,5348 km/jam

DAFTAR PUSTAKA

Brilia., Rompis. S. Y. R., Longdong, J. (2019). Pengaruh Penyempitan Jalan Terhadap Karakteristik Lalu
Lintas (Studi Kasus : Jalan Wolter Monginsidi, Malalayang II, Kota Manado. Jurnal sipil statik, Vol. 7
No. 6 Juni 2019 (733-742) ISSN : 2337-6732.

Departemen, P. U., & Bina Karya, P. T., (persero). (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Indonesia : Departemen PU. Dirjen Bina Marga.

Direktorat Jendral Bina Marga (2002), Sepesifikasi Bukaan Pemisah Jalur SK SNI 03-2444-2002.

Gland Y. B. Lumintang., Lefrandt . L. I. R., Timboeleng J. A., Manoppo M. R. E. (2013). Kinerja Lalu Lintas
Persimpangan Lengan Empat Bersignal (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Walanda Maramis
Manado). Jurnal sipil statik Vol. 1 No. 3, Februari 2013 (202.208).s

1582
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Hetty Fadriani, Rian Hafits. (2018). Pengaruh Gerakan Putar Balik Arah Kendaraan Terhadap Derajat
Kejenuhan Ruas Jalan Arteri. Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala,
Bandung.

Hobbs, F. D. (1995). Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Jatmiko, E. (2017), Analisa Kinerja Pergerakan Kendaraan Putaran Balik (U-Turn) Ruas Jalan Pahlawan di
Kota Samarinda.

Julianto, E. N. (2010). Hubungan Antara Kecepatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas Ruas Jalan Siliwangi
Semarang. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang.

Kasturi, Z. (1996), Tundaan Operasional Pada Fasilitas U-Turn Dari Dua Lokasi di Bandung. Institut
Teknologi Bandung, Bandung.

Leonard A.S 2007, Studi Kapasitas Dan Tingkat Pelayanan Pada Ruas Jalan Ahmad Yani Manado. Tugas
Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.

Mardinata, L. A. (2014), Pengaruh U-Turn (putar balik arah) Terhadap Kinerja Arus Lalu Lintas Ruas Jalan
Raden Eddy Martadinata Kota Samarinda, Tesis Program Sarjana Teknik Strata Satu (S1), Universitas
17 Agustus 1945 Samarinda.

Muhammad Kasan, Mashuri, Hilda Listiawati, (2005), Pengaruh U-Turn Terhadap Karakteristik Arus Lalu
Lintas di Ruas Jalan Kota Palu, SAMRTek Universitas Tadulako.

Sudjana, M. (1983). Teknk Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung. Tarsito Bandung.

Syarifuddin. (2001). Analisis Kapasitas Layanan Pada Ruas Jalan Gajah Mada di Palu. Universitas Tadulako,
Palu.

Tamin Ofyar Z. (1997), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung.

Timpal, G. SJ., Sendow, T. K., Rumayar, A. L. E. (2018). Hubungan Kapasitas Berdasarkan Pemodelan
Greenshield, Greenberg, dan Underwood dan Analisa Kinerja Jalan Pada Ruas Jalan Sam Ratulangi,
Manado. Program Sarjana Teknik Sipil strata satu (S1), Universitas Sam Ratulangi Manado.

Umboh, A., Timboeleng, J. A., Manoppo, M. R. E. (2014). Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Pada Ruas
Jalan Piere Tendean Untuk Segmen Ruas Jalan Depan IT Center Kota Manado Berdasarkan GAP
Kritis. Jurnal sipil static Vol. 2 Nol. 2, Februari 2014 (66-72) ISSN : 2337-6732.

Wagania, N. F. A., Jansen, F., Rompis, S. Y. R. (2006). Pengaruh Pegerakan Memutar Dan Menyeberang
Kendaraan Terhadap Kecepatan Arus Lalu Lintas Menerus (Studi Kasus Jalan Robert Wolter
Monginsidi Manado). Universitas Sam Ratulangi, Manado.

1583
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1569-1584) ISSN: 2337-6732

Halaman ini sengaja dikosongkan

1584

Anda mungkin juga menyukai