Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JARAK JALAN AKSES

DENGAN U-TURN TERHADAP TINGKAT PELANGGARAN LALU LINTAS

(Studi Kasus : Jalan Gajah Mada, Kota Mataram)

Analysis of the Effect of Different Distance Between Access Road and U-turn
to The Level of Traffic Violations
(Case study : Gajah Mada Street, Mataram City)

ARTIKEL ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :
RIZKA ANNISA SEFTIANA
F1A014128

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JARAK JALAN AKSES DENGAN U-TURN
TERHADAP TINGKAT PELANGGARAN LALU LINTAS
(Studi kasus : Jl. Gajah Mada, Kota Mataram)
Rizka Annisa Seftiana1), I Wayan Suteja2), Hasyim3)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

INTISARI
Salah satu usaha manajemen lalu lintas yang bertujuan meminimalkan permasalahan
lalu lintas yaitu dengan pembuatan median dengan fasilitas u-turn. Pada beberapa ruas jalan
ditemui kondisi dimana terdapat jalan akses yang berada pada kawasan u-turn, salah satunya di
Jl. Gajah Mada Kota Mataram. Kondisi itu berpotensi menimbulkan konflik antar pengendara
yang berada pada jalan utama dengan kendaraan yang keluar dari jalan akses serta dapat
mempengaruhi kinerja lalu lintas pada jalan tersebut. Perlu dilakukan tinjauan terhadap pengaruh
perbedaan jarak jalan akses dengan u-turn. Lokasi penelitian pada studi ini adalah 3 lokasi
dengan pertimbangan perbedaan jarak jalan akses dengan u-turn
Metodologi penelitian yang digunakan yaitu dengan survey counting volume kendaraan,
waktu tempuh kendaraan, hambatan samping dan waktu putar balik kendaraan pada u-turn.
Analisis yang digunakan untuk analisis kinerja jalan perkotaan kondisi eksisting dan kondisi
skenario menggunakan PKJI 2014 serta analisis regresi menggunakan bantuan software SPSS
16.0.
Hasil analisis menunjukkan semakin jauh jarak jalan akses dengan u-turn maka semakin
sedikit volume kendaraan yang melakukan pelanggaran dan semakin baik kinerja jalannya.
Upaya mengatasi permasalahan dengan menerapkan kondisi skenario hanya mampu
mengurangi volume pelanggaran, namun tidak mampu meningkatkan kinerja ruas jalan. Volume
pelanggaran dan kendaraan keluar/masuk samping jalan berpengaruh sebesar 100% terhadap
jarak jalan akses dengan u-turn.

Kata Kunci : U-turn, Jarak, Kinerja Jalan, SPSS 16.0

1)MahasiswaTeknik Sipil Universitas Mataram


2)Dosen Pembimbing Utama
3)Dosen Pembimbing Pendamping

1. PENDAHULUAN lintas yang berlawanan arah. Median


dilengkapi dengan bukaan median untuk
Kota Mataram sebagai pusat memfasilitasi gerakan putar balik (u-turn)
pemerintahan dan perekonomian menjadi dan belok kanan. Gerakan u-turn
daya tarik masyarakat pedesaan untuk dipengaruhi oleh kemampuan pengendara
melakukan urbanisasi, yang tentu akan melakukan manuver yang dibatasi oleh
berakibat pada kenaikan jumlah penduduk lebar badan jalan, lebar median dan bukaan
di Kota Mataram. Seiring dengan median. Pada beberapa ruas jalan dapat
meningkatnya jumlah penduduk, tentu akan ditemui kondisi dimana terdapat jalan akses
diikuti dengan meningkatnya permintaan yang berada pada kawasan u-turn. Dimana
akan sarana dan prasarana transportasi jalan akses merupakan jalan alternatif dari
yang berpotensi memberi dampak pada jalan utama menuju kawasan pemukiman.
aktivitas pergerakan kendaraan di jalan Hal ini berpotensi menimbulkan konflik antar
raya. Jika tidak diimbangi dengan kendaraan yang berada pada jalan utama
penyediaan sarana dan prasarana yang baik dengan kendaraan yang keluar dari jalan
maka akan menimbulkan permasalahan akses yang akan melakukan u-turn.
pergerakan lalu lintas. Kendaraan yang keluar dari jalan akses dan
Salah satu usaha manajemen lalu lintas mau melakukan u-turn akan langsung
yang bertujuan meminimalkan menyebrang menuju lajur dalam atau lajur
permasalahan lalu lintas yaitu dengan cepat, sehingga berpengaruh pada
pembuatan median. Median merupakan kecepatan kendaraan di jalan utama yang
suatu bagian jalan yang berada di tengah akan menurun dan bahkan sampai dengan
dan berfungsi untuk memisahkan arus lalu berhenti.
Jalan Gajah Mada merupakan jalan 2.2 Pelanggaran lalu lintas
kolektor dimana terdapat banyak pertokoan,
pemukiman bahkan terdapat dua buah Romadlon Naning dalam Indrawan
kampus yang menyebabkan volume lalu (2013) menyatakan bahwa yang dimaksud
lintasnya relatif tinggi terutama pada jam dengan pelanggaran lalu lintas jalan adalah
sibuk. Pada ruas jalan ini terdapat beberapa perbuatan atau tindakan yang bertentangan
jalan akses yang berada pada kawasan u- dengan ketentuan-ketentuan peraturan
turn. Salah satunya adalah jalan akses yang perundang-undangan lalu lintas.
menghubungkan jalan Gajah Mada dengan 2.3 Ketentuan-ketentuan bukaan median
jalan Banda Seraya. Pada titik ini terdapat
Berdasarkan Pedoman
dua fasilitas u-turn yang sangat dekat
dengan jalan akses. Fasilitas u-turn pada Perencanaan Median Jalan (2004), bukaan
titik ini mengakomodasi gerakan belok median harus memenuhi ketentuan sebagai
kanan dan u-turn kendaraan yang akan berikut :
keluar masuk jalan akses. Sering dijumpai
Tabel 1. Lebar minimum untuk median
kendaraan yang akan melakukan u-turn
maupun belok kanan langsung menyebrang dengan bukaan
menuju lajur cepat. Hal itu dapat
menimbulkan konflik antar kendaraan lalu
lintas menerus dengan yang keluar dan
masuk jalan akses. Banyaknya kendaraan
keluar dan masuk jalan akses juga dapat
menyebabkan kelas hambatan sampingnya
menjadi tinggi. Selain itu juga pada lokasi Untuk jarak minimum antara bukaan
tersebut sering dijumpai kendaraan yang dan lebar bukaan dapat dilihat pada tabel di
melakukan pelanggaran melawan arus bawah ini :
(contra flow).
Jika permasalahan yang terjadi tidak Tabel 2. Jarak minimum antara bukaan dan
dikelola dengan baik tentu akan berpotensi lebar bukaan
terjadinya kemacetan maupun kecelakan.
Untuk dapat mengurangi dampak negatif
dari persoalan tersebut perlu dilakukan
penelitian mengenai evaluasi pengaruh
perbedaan jarak jalan akses dengan u-turn
terhadap kinerja ruas jalan Gajah Mada.
Dalam Tata Cara Perencanaan
Pemisah (1990) disebutkan ketentuan jarak
2. TINJAUAN PUSTAKA
minimum antar bukaan seperti yang tertera
2.1 Umum pada tabel berikut :
Usaha untuk meminimalisir
permasalahan pergerakan lalu lintas, Tabel 3. Jarak minimum antar bukaan
khususnya terhadap keamanan dan
kenyamanan pada ruas jalan dapat
dilakukan dengan pembuatan median.
(Martadinata, 2014)
Pada Pedoman Perencanaan
Median Jalan (2004) dijelaskan bahwa 2.4 Pengaruh jalan akses pada kawasan
median merupakan suatu bagian tengah u-turn
badan jalan yang secara fisik memisahkan
arus lalu lintas yang berlawanan arah. Pada kondisi dimana jalan akses
Dalam perencanaan median yang berada pada kawasan u-turn, interaksi
disediakan pula bukaan median yang pengguna jalan menimbulkan fenomena
memungkinkan pengendara merubah arah prioritas. Artinya, kendaraan harus menilai
kendaraannya dengan melakukan putaran kendaraan mana yang memiliki prioritas
balik (u-turn). (Bura, 2016) lebih untuk didahulukan melakukan
gerakan. Sehingga terbentuk kelompok arus
mayor (diprioritaskan) dan arus minor
(memprioritaskan). (Sinaga, 2016)
Kendaraan dari jalan akses
merupakan arus minor dan kendaraan pada
jalan utama adalah arus mayor. Kendaraan Kendaraan dari jalan akses (arus
dari jalan akses yang akan menyeberang minor) yang berusaha menuju u-turn akan
menuju u-turn harus menunggu kesempatan langsung menyeberang ke lajur cepat.
yang pas dan aman agar dapat bergerak Sehingga kendaraan tersebut akan
tanpa menimbulkan gangguan. Kesempatan melakukan gerakan menyatu (merging)
yang dimaksud adalah gap (headway) yang dengan kendaraan yang berada di jalan
disediakan oleh kendaraan pada jalan
utama. Hal itu tentu menimbulkan gangguan
utama. Menurut Sinaga (2016) gap sendiri
pada arus lalu lintas dan mempengaruhi
terbentuk tergantung dari pada distribusi
pergerakan kendaraan pada arus mayor kecepatan kendaraan lain yang melewati
sehingga kendaraan pada arus minor ruas jalan yang sama.
merasa dapat melakukan pergerakan yang
• Tipe 2
aman. Kendaraan pada arus minor
seringkali harus menunggu untuk gap
sehingga hal ini menimbulkan antrian
kendaraan pada arus minor.
Setelah mendapatkan gap atau
celah dari kendaraan pada jalan utama,
kendaraan dari jalan akses akan
menyeberang keluar menuju lajur cepat dan
berjalan menuju bukaan median untuk
melakukan u-turn. Namun jika kendaraan
dari jalan akses memaksa berjalan tanpa
menunggu gap, hal itu dapat mempengaruhi Gambar 2. Pergerakan menyeberang tipe 2
laju lalu lintas pada lajur cepat yang searah
dengan kendaraan tersebut. Kendaraan Kendaraan yang telah melakukan
pada lajur cepat akan mengurangi gerakan u-turn berusaha menuju jalan akses
kecepatannya untuk memberikan ruang dan akan membentuk gerakan menyatu
pada kendaraan yang menyeberang dari (merging) dengan kendaraan yang berada
jalan akses. pada ruas jalan yang berlawanan arah. Hal
itu tentu menimbulkan gangguan pada arus
3. Pengaruh pergerakan kendaraan lalu lintas dan mempengaruhi kecepatan
menyeberang menuju u-turn kendaraan lain.
Keberadaan jalan akses pada • Tipe 3
kawasan u-turn akan mempengaruhi
pergerakan kendaraan. Yang mana
pergerakan kendaraan tersebut dapat
menjadi konflik lalu lintas. Apabila konflik
terjadi, maka dapat berpotensi terjadinya
kecelakaan yang menyebabkan adanya
korban jiwa. Beberapa pergerakan yang
mungkin terjadi di lapangan adalah sebagai
berikut :

• Tipe 1 Gambar 3. Pergerakan menyeberang tipe 3

Kendaraan dari jalan akses (arus


minor) berusaha menuju fasilitas u-turn
dengan cara melawan arus. Hal itu tentu
menimbulkan gangguan pada arus lalu
lintas baik yang searah maupun yang
berlawanan arah dari kendaraan tersebut.
Melawan arus sendiri selain berpotensi
menimbulkan kecelakaan juga dapat
dikenakan sanksi oleh pihak berwajib.
Gambar 1. Pergerakan menyeberang tipe 1 Sesuai dengan ketentuan UU No. 22 tahun
2009 tentang LLAJ, pengemudi kendaraan
bermotor yang melanggar aturan perintah
atau larangan yang dinyatakan dengan pada jalan tak terbagi
rambu lalu lintas akan dipidana dengan FCHS = Faktor penyesuaian kapasitas
pidana kurungan paling lama 2 bulan atau terkait KHS
denda paling banyak Rp.500.000,00. FCUK = Faktor penyesuaian kapasitas
Selain berpengaruh terhadap terkait ukuran kota
konflik lalu lintas, kendaraan yang berada di
jalan utama juga akan terpengaruh oleh 4.4 Kelas hambatan samping (KHS)
kendaraan yang keluar dan masuk jalan
Dalam menentukan nilai kelas
akses maupun kendaraan yang akan
hambatan samping digunakan persamaan
melakukan u-turn. Dimana kendaraan yang
sebagai berikut :
keluar dan masuk jalan akses akan menjadi
KHS = PED + PSV + EEV + SMV
hambatan samping, sedangkan kendaraan
dengan :
yang akan melakukan u-turn akan melambat
KHS = Kelas hambatan samping
atau bahkan berhenti. Yang dapat membuat
PED = Frekuensi pejalan kaki
kendaraan di jalan utama melambat
PSV = Frekuensi bobot kendaraan
sehingga berpotensi mempengaruhi kinerja
parkir
di ruas jalan tersebut.
EEV = Frekuensi bobot kendaraan
masuk atau keluar sisi jalan
4. LANDASAN TEORI
SMV = Frekuensi bobot kendaraan
4.1 Parameter arus lalu lintas lambat
Tabel 4. Ekivalen kendaraan ringan untuk 4.5 Derajat kejenuhan (DJ)
jalan terbagi dan satu arah
Nilai DJ dihitung dengan rumus :
𝑄
DJ =
𝐶
dengan :
DJ = derajat kejenuhan
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
4.2 Kecepatan arus bebas (VB)

Persamaan untuk penentuan 4.6 Tingkat pelayanan jalan


kecepatan arus bebas mempunyai bentuk Tabel 5. Karakteristik tingkat pelayanan
umum sebagai berikut :
VB = (VBD + VBL) x FVBHS x FVBUK
dengan :
VB = Kecepatan arus bebas untuk KR
pada kondisi lapangan (km/jam)
VBD = Kecepatan arus bebas dasar
untuk KR (km/jam)
VBL = Nilai penyesuaian kecepatan
akibat lebar jalan (km/jam)
FVBHS = Faktor penyesuaian akibat
hambatan samping
FVBUK = Faktor penyesuaian kecepatan
bebas untuk ukuran kota
4.3 Kapasitas (C)

Kapasitas dianalisis dengan


menggunakan rumus berikut ini :
C = C0 x FCLJ x FCPA x FCHS x FCUK
dengan :
C = Kapasitas (skr/jam)
C0 = Kapasitas dasar (skr/jam)
FCLJ = Faktor penyesuaian kapasitas
terkait lebar lajur atau jalur lalu
lintas
FCPA = Faktor penyesuaian kapasitas
terkait pemisahan arah, hanya
• Counter
5. METODE PENELITIAN • Kamera
5.1 Lokasi peneltian
Waktu pengambilan data
Lokasi penelitian dilakukan pada 3
titik di ruas Jalan Gajah Mada, Kota Pengambilan data geometrik jalan
Mataram. dilakukan selama dua hari dan pengukuran
di lakukan pada pagi hari saat lalu lintas
masih sepi untuk menghindari konflik
dengan arus lalu lintas.
Pengambilan data volume
kendaraan, hambatan samping, waktu
tempuh kendaraan, waktu putar kendaraan
pada u-turn dan jumlah kendaraan yang
melawan arus dilakukan selama tiga hari
yaitu hari Sabtu, Minggu dan Senin. Survei
dilakukan pada jam puncak pagi (06.45-
Gambar 4. Lokasi penelitian 07.45 wita), jam puncak siang (14.00-15.00
wita) dan jam puncak sore (16.30-17.30
5.2 Pelaksanaan penelitian wita).

Metode pelaksanaan penelitian 6. HASIL DAN PEMBAHASAN


dimulai dengan menemukan permasalahan
yang ada di lapangan. Dari permasalahan 6.1 Analisis pelanggaran
yang ditemukan kita dapat menentukan Dari hasil analisis pelanggaran
rumusan masalah. Untuk mencapai tujuan didapatkan hasil bahwa pelanggaran
penelitian, kita harus melakukan tinjauan terbanyak terjadi pada lokasi penelitian 2
pustaka. Setelahnya dapat dilakukan survei yaitu sebesar 101 kendaraan dalam tiga hari
pendahuluan di lapangan. penelitian. Sedangkan yang terendah terjadi
Setelah rumusan masalah dan pada lokasi penelitian 1 yaitu sebesar 20
pemilihan lokasi di tentukan, tahap kendaraan dalam 3 hari penelitian.
selanjutnya yaitu : Sedangkan untuk lokasi penelitian 3, jumlah
pelanggarannya adalah 93 kendaraan
Pengumpulan data dalam 3 hari.
Pelanggaran terbanyak terjadi pada
Sumber data yanfg digunakan lokasi penelitian 2 dengan jarak jalan akses
dalam penelitian ini terdiri dari data primer dengan u-turn yang terdekat yaitu sebesar
dan data sekunder. 30,3 meter. Sedangkan pada lokasi 1 yang
• Data primer memiliki jumlah pelanggaran terendah
Data primer yang digunakan dalam memiliki jrak jalan akses dengan u-turn yang
penelitian ini adalah data geometrik paling jauh yaitu sebesar 120 meter. Dapat
jalan, data volume lalu lintas, data disimpulkan bahwa jarak jalan akses
hambatan samping, data waktu putar dengan u-turn cukup berpengaruh terhadap
kendaraan pada u-turn, data waktu volume kendaraan yang melakukan
tempuh dan data jumlah pergerakan pelanggaran. Yang mana semakin jauh
kendaraan yang melawan arus. jarak jalan akses dengan u-turn maka
• Data sekunder jumlah volume melanggaranya semakin
Data sekunder yang dibutuhkan untuk sedikit.
penelitian ini adalah data jumlah 6.2 Analisis kinerja ruas jalan
penduduk kota Mataram yang diperoleh Dari hasil analisis kinerja ruas jalan
dari BPS dan data volume lalu lintas dari didapatkan hasil bahwa derajat kejenuhan
Dishub Kota Mataram. pada lokasi penelitian 2 lebih besar dan
tingkat pelayanan jalannya tidak sebaik dua
Alat dan Bahan lokasi penelitian lainnya. Yang mana derajat
kejenuhannya adalah 0,46 dan tingkat
• Formulir survei pelayanan jalannya C. Sedangkan untuk
• Papan alas atau clipboard lokasi penelitian 1 didapatkan derajat
• Meteran kejenuhan 0,41 dengan tingkat pelayanan B.
• Stopwatch Dan pada lokasi penelitian 3 detrajat
kejenuhannya 0,44 dengan tingkat dengan kondisi skenario 1, yaitu sebesar 58
pelayanan B. kendaraan. Pada lokasi penelitian 3,
Pada lokasi penelitian 3, kelas kendaraan lebih banyak melanggar pada
hambatan sampingnya sangat tinggi yang bukaan median sebelah Utara. Sehingga
mana lebih banyak disebabkan oleh volume apabila dilakukan penutupan bukaan
kendaraan keluar/masuk jalan akses yang median sebelah Selatan, perubahan yang
sangat besar. Sedangkan untuk lokasi terjadi tidak terlalu besar.
penelitian 1 dan 2, kelas hambatan Analisis kinerja ruas jalan kondisi skenario
sampingnya sedang. Dengan diterapkannya kondisi skenario
dalam menganalisis kinerja ruas jalan
6.3 Analisis upaya mengurangi diharapkan dapat mengurangi jumlah
permasalahan pada lokasi penelitian hambatan samping pada lokasi 3 dan
Dari hasil pengamatan dan analisis menigkatkan kinerja ruas jalan pada lokasi
sebelumnya, pada lokasi penelitian 2 dan 3 2. Namun setelah diterapkan kondisi
lebih banyak ditemukan permasalahan lalu skenario 1, tidak terjadi perubahan pada
lintas berupa pelanggaran dan volume kelas hambatan samping untuk kedua lokasi
hambatan samping yang tinggi. Karena penelitian. Sehingga kinerja ruas jalan pada
permasalahan tersebut, dibuatkan beberapa kedua lokasi penelitian sama saja dengan
kondisi skenario yang diharapkan dapat kondisi eksisting.
mengatasi permasalahan lalu lintas pada Setelah diterapkannya kondisi skenario 2,
kedua lokasi tersebut. terjadi peningkatan kinerja pada lokasi
Analisis pelanggaran kondisi skenario penelitian 2. Dimana derajat kejenuhannya
Dari hasil analisis yang sudah dilakukan menurun dari 0,46 menjadi 0,44. Sehingga
sebelumnya, setelah diterapkannya kondisi tingkat pelayanan jalannya meingkat
skenario untuk mereduksi volume menjadi B. Namun sama seperti skenario
kendaraan yang melakukan pelanggaran. sebelumnya, untuk lokasi penelitian 3 tidak
Setelah diterapkannya skenario 1 yaitu terjadi perubahan kinerja sama sekali.
dengan melakukan penutupan bukaan Perubahan yang terjadi pada lokasi
median sebelah Utara, volume pelanggaran penelitian 2 setelah diterapkannya skenario
pada lokasi 2 menjadi nol (tidak ada 2 juga dirasa tidak terlalu signifikan.
pelanggaran). Hal tersebut dikarenakan Penurunan volume kendaraan keluar/masuk
pada kondisi eksisting pelanggaran pada juga dirasa tidak signifikan.
lokasi ini hanya terjadi pada bukaan median Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jarak
sebelah Utara. Dengan dilakukannya jalan akses dengan u-turn tidak
penutupan bukaan median sebelah Utara berpengaruh terhadap kinerja ruas jalan
maka tidak ada lagi kendaraan yang pada lokasi penelitian yang diteliti. Namun
melakukan pelanggaran. Sedangkan untuk yang lebih berpengaruh terhadap kinerja
lokasi 3, dengan dilakukannya penutupan jalannya adalah hambatan samping yang
bukaan median di sebelah Utara dapat mana adalah kendaraan keluar/masuk
mengurangi volume kendaraan melanggar samping jalan.
sebesar 58 kendaraan. Sehingga dengan 6.4 Analisis hubungan jarak jalan akses
ditutupnya bukaan median sebelah Utara, dengan u-turn terhadap volume
pelanggaran yang terjadi pada lokasi melanggar dan volume kendaraan
penelitian 3 adalah sebesar 35 kendaraan. keluar/masuk samping jalan
Yang mana pelanggaran tersebut terjadi Dari hasil analisis korelasi
pada bukaan median sebelah Selatan. didapatkan hubungan terkuat adalah
Setelah itu, dicoba untuk melakukan hubungan volume pelanggaran terhadap
skenario lainnya dengan melakukan jarak jalan akses dengan u-turn dimana
penutupan bukaan median sebelah Selatan. angka korelasinya sebesar -0,817. Namun
Ketika skenario ini diterapkan pada lokasi karena nilainya negatif, maka artinya volume
penelitian 2, volume kendaraan yang pelanggaran hubungannya tidak searah
melakukan pelanggaran tidak berkurang dengan jarak jalan akses dengan u-turn.
sama sekali jika dibandingkan dengan Semakin jauh jarak jalan akses dengan u-
kondisi eksisting. Karena pada kondisi turn maka semakin sedikit volume
eksisting pelanggaran hanya terjadi pada pelanggaran yang ditemukan.
bukaan median sebelah Utara. Ketika Setelah dilakukan analisis regresi
skenario ini diterapkan pada lokasi antara jarak jalan akses dengan u-turn
penelitian 3, volume kendaraan yang masih (variabel terikat) terhadap volume
melanggar lebih banyak dibandingkan pelanggaran dan volume kendaraan
keluar/masuk (variabel bebas) didapatkan DAFTAR PUSTAKA
angka determinasi 1,00 yang artinya
variabel bebasnya berpengaruh sebesar Anonim. 1990. Tata Cara
100% terhadap variabel terikat. Dari Perencanaan Pemisah. Jakarta : Direktorat
persamaan Y = 133,020 – 1,161X1 – Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan
0,042X2 dapat disimpulkan karena nilai X1 Jalan Kota
dan X2 nya bernilai negatif, maka semakin
besar nilai Y, nilai X akan berkurang atau Anonim. 2004. Pedoman
menurun. Yang artinya semakin jauh jarak Perencanaan Median Jalan. Jakarta:
jalan akses dengan u-turn maka semakin Departemen Permukiman dan Prasarana
kecil volume kendaraan melanggar dan Wilayah, Departemen Pekerjaan Umum
kendaraan yang keluar/masuk samping
jalan. Anonim. 2005. Perencanaan Putaran
Balik (U-turn). Jakarta: Direktorat Jendral
7. PENUTUP Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
1. Kesimpulan
Anonim. 2009. Undang-undang
Berdasarkan hasil penelitain dan Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Lalu
analisis data yang sudah dilakukan dapat Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta
diambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1. Volume kendaraan melanggar Anonim. 2014. Pedoman Kapasitas
terbanyak terjadi pada lokasi penelitian Jalan Perkotaan. Jakarta : Kementerian
2 dengan jumlah 101 kendaraan dalam Pekerjaan Umum
tiga hari penelitian. Sedangkan
pelanggaran dengan jumlah paling Anonim. 2015. Peraturan Menteri
sedikit terjadi pada lokasi penelitian 1 Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015
yaitu sebanyak 20 kendaraan dalam 3 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
hari penelitian. Semakin jauh jarak jalan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.
akses dengan u-turn maka semakin Jakarta
sedikit volume melanggarnya,
2. Derajat kejenuhan tertinggi terjadi pada Audar, Baiq SB. 2018. Pengaruh
lokasi penelitian 2 yaitu sebesar 0,46 Perbedaan Typikal U-turn Ganda Terhadap
dengan tingkat pelayanan C. Kinerja Jalan Berdasarkan MKJI 1997 dan
Sedangkan yang terendah adalah pada Teori Antrian (Studi Kasus Ruas Jalan
lokasi penelitian 1 sebesar 0,41 dengan Udayana di Kota Mataram). Tugas Akhir
tingkat pelayanan B. Semakin jauh jarak Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram:
jalan akses dengan u-turn maka Mataram
semakin baik kinerja jalannya,
3. Untuk mengatasi masalah pelanggaran Barnabas, Peter L. 2017. Evaluasi
dan meningkatkan kinerja jalan pada Kelayakan Median Beberapa Ruas Jalan di
lokasi penelitian, dibuatkan beberapa Kota Palu. Journal Teknik Sipil dan
kondisi skenario. Dimana kondisi Infrastruktur Universitas Tadulako : Palu
skenario 1 dirasa lebih efektif untuk
mengurangi masalah pelanggaran. Gumilar, Rian D. 2017. Evaluasi U-
Sedangkan untuk meningkatkan kinerja turn Ruas Jalan Arteri Supadio Kabupaten
dan mengurangi hambatan samping, Kubu Raya. Tugas Akhir Jurusan Teknik
kondisi skenario 2 lebih baik. Namun Sipil Universitas Tanjungpura: Pontianak
peningkatan kinerja yang terjadi dengan
diterapkannya kondisi skenario 2 tidak Indrawan, Waldi. 2013. Peran Polri
signifikan perubahannya jika Dalam Mengatasi Peningkatan Jumlah
dibandingkan dengan kondisi eksisting. Kecelakaan di Jalan Raya Berdasarkan PP
4. Jarak jalan akses dengan u-turn Nomor 80 Tahun 2012. Tugas Akhir Jurusan
dipengaruhi oleh volume kendaraan Ilmu Hukum Universitas Lampung :
melanggar dan volume kendaraan
Lampung
keluar/masuk samping jalan sebesar
100%. Namun hubungan yang paling Kolinug, Lendy A. 2013. Analisa
kuat adalah antara volume kendaraan Kinerja Jaringan Jalan Dalam Kampus Sam
melanggar dengan jarak jalan akses
Ratulangi. Jurnal Sipil Statik Universitas
dengan u-turn.
Sam Ratulangi : Manado
Mardinata, Lalu A. 2014. Pengaruh U- Risdiyanto. 2014. Rekayasa dan
turn (Putar Balik Arah) Terhadap Kinerja Manajemen Lalu Lintas. Yogyakarta:
Arus Lalu-Lintas Ruas Jalan Raden Eddy LeutikaPrio
Martadinata Kota Samarinda. Tugas Akhir
Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus Romadhona, PJ., Fauzi, RI. 2018.
1945 Samarinda : Samarinda Analisis Dampak Gang pada Putaran Balik
Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Affandi
Mukahfi, Abdul. 2015. Analisis Yogyakarta. Jurnal Teknologi Rekayasa
Pengaruh Jarak Antar U-turn Terhadap Politeknik Sukabumi: Sukabumi
Kinerja Jalan (Studi Kasus di Jalan Zainal
Abidin Pagar Alam Bandar Lampung). Sinaga, Mien SO. 2016. Analisa
Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas Kapasitas Bukaan Median (U-turn). Tugas
Lampung : Bandar Lampung Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara : Medan
Nugraha, Mochamad I. 2016. Analisis
Kinerja Pelayanan Putaran Balik Arah (U- Tamim, Ofyar Z. 2000. Perencanaan
turn) Terhadap Pengadaan Shelter Trans dan Pemodelan Transportasi. Bandung:
Jogja di Universitas Muhammadiyah Penerbit ITB
Yogyakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Wirakse, Lalu BT. 2018 Analisis
Sipil Universitas Muhammadiyah Hubungan Tingkat Kejadian Kecelakaan
Yogyakarta: Yogyakarta Terhadap Parameter Geometrik Tikungan di
Purba, Erick A. 2012. Pengaruh Kabupaten Lombok Barat (Studi Kasus :
Gerak U-turn Bukaan Median Terhadap Tikungan Bwak Bunut, Merembu, Peresak).
Karakteristik Arus Lalu Lintas di Ruas Jalan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Universitas
Kota (Studi Kasus : Jl. Sisingamangaraja Mataram : Mataram
Medan). Jurnal Teknik Sipil Universitas Yusri. 2013. Pelayanan Pada Putaran
Sumatera Utara : Medan Arus Lalulintas (U-turn) di Jalan Achmad
Putra, Adris A. 2008. Pergerakan U- Yani Palembang. Jurnal Teknik Sipil Pilar
turn (Putaran Balik Arah) terhadap Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang
Kecepatan Arus Lalu Lintas Menerus (Studi
Kasus Jalan Brigjen Myoenoes, Kota
Kendari). Jurnal Media Komunikasi Teknik
Sipil Universitas Diponegoro: Semarang

Anda mungkin juga menyukai