ABSTARAK
Ruas JalanJKGajahkMada merupakankksalah satussjalandyang berada di daerah Tiban Kota
Batam. Kepulauan Riau yang memiliki peran menghubungkan antar pusat kegiatan. Secara
mikro terdapat beberapa usaha untuk meminimalisirdpermasalahansspergerakanooarus lalu
lintas. Khususnyaerterhadap keamanandddan kenyamanan pada ruas jalan dapat dilakukan
dengan memasang median untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah. Dalam
perencanaan median perlu di siapkan bukaan median yang memungkinkan kendraan mengubah
arah berupa gerakan putar balik arah atau diistilahkan sebagai gerakan U-Turn. Salah satu
pengaruh ketikaermelakukaneggerak U-Turn terhadap kecepatangfkendaraan di mana
kendaraan akan melambateedan berhenti. Perlambatan ini akan mempengaruhi arus lalu lintas
pada arah yang sama. Pergerakan memutar arahgrakan menyebabkan tingginya volume lalu
lintas. Kecepatan kendaraanersemangkin rendah dan kepadatan semangkin tinggi pada ruas
jalan. Selain itu kasus – untuk kendaraan tertentu. Tidak dapat melakukan secara langsung
melakukan gerakan U-Turn di karena kan kondisi kendaraaneeyang tidak memiliki radius
perputaran yang cukup. Hal tersebut mempengaruhi kecepatan kendaraan pada kedua lajur
karena hambatan oleh pergerakan dari kendaraaneryangggmemutar. Padafgfkasus di atas
menunjukkan bahwa pergerakan U-Turneakan mempengaruhi arus lalu lintas dari arah yang
sama maupundfdari arah yang berlawananfdyang akan di lalui. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui kinerja U-Turn serta tingkat pelayanan jalan yang di lengkapi dengan fasilitas U-
Turn. Dengan hasil penelitian arus volume kendaraan tertinggi pada hari jumat dengan
skr/jam 4781,1 kearah baratedan kearah timur 4498,7 dengan katagori timngkat pelayana
jalan (D). Penelitian pada lokasi studi diperoleh hasil kelas hambatan samping masuk dalam
katagori sangat tinggi, kecepatan arus bebas sebesar 50,61 km/jamedan kapasitas sebesar
6072 skr/jam. Hasil analisiswrpengaruh fasilitas U-Turn menujukan perubahan pada lokasi
studi. Pada lokasi U-Turn ke araherBarat diperoleh perubahan derajat kejenuhan dari 0,79
menjadi 0,81 dan keaarah Timur diperoleh 0,74 menjadi 0,71 dan waktu tempuherata-rata
kendaran melakukan gerak U-Turn dari Baran sebesar 45,63 dtk/jam dan ke arah Timur 42,30
dtk/jam dengan antrian kendaraan sepanjang 54 meter.
Kata kunci : kinerja ruas jalan, kinerja U-Turn, pengaruh
ABSTRACT
Jalan Gajah Mada is one of the roads in the Tiban area of Batam City. Riau Archipelago which
has the role of connecting between activity centers. On a micro basis, there are several efforts
to minimize the problem of the movement of traffic flow. In particular, for safety and comfort
on roads, it can be done by installing medians to separate traffic flows in opposite directions.
In median planning, it is necessaryeto prepare median openings that allow vehicles to change
direction in the form of a U-Turn movement or what is termed a U-Turn movement. One of the
effects when performing a U-Turn is on vehicle speed, where the vehicle will slow down and
stop. This slowdown will affect traffic flow in the same direction. Reversal movements will
cause high traffic volumes. Vehicle speeds are getting lower and density is getting higher on
roads. In addition to the case – for certain vehicles. You cannot directly carry out a U-Turn
movement because the vehicle does not have a sufficient rotation radius. This affects vehicle
speed in both lanes due to obstacles caused by the movement of turning vehicles. In the case
above, it shows that the U-Turn movement will affect the flow of traffic from the same direction
or from the opposite direction that will be passed. The aim of the research is to determine the
performance of U-Turn and the level of road service equipped with U-Turn facilities. Based on
research results, the highest vehicle volume flow was on Friday with cur/hour 4781.1 towards
the west and towards the east 4498.7 in the road service level (D) category. Research at the
study location resulted in the side resistance class being in the very high category, free flow
speed of 50.61 km/hour and capacity of 6072 cur/hour. The results of the analysiswof the
influence of the U-Turn facility show changes at the study location. At the U-Turn location
towards the West, the change in the degreeeof saturation was obtained from 0.79 to 0.81 and
towards the East, it was obtained from 0.74 to 0.71 and the average travel time for vehicles
performing the U-Turn movement from Baran was 45.63 sec/hour and to the East 42.30
sec/hour with a queue of vehicles 54 meters long.
Keywords: road performance, U-Turn performance, influence
I. PENDAHULUAN
Pada Ruas jalan Gajah Mada khususnya kendaraan padaelalu lintas yang terjadi
lalu lintas terutama di jam-jam sibuk Ruas jalan Gajah Mada merupakan jalan
khusunya di pagi hari dari jam 07.00 – utama di tiban ke pusat kota Batam. yang
09.00 dan pada sore dari jam 16.00 – merupakan jalan penghubung dari
18.00. hal ini merupakan dampak dari sekupang ke Batam Center. Kawasan ini
perkembangani ekonomi dan pertubuhan Jalan Gajah Mada merupakan tipe jalan
dua arah empati lajur dan terbagi atau
menggunakan median. Pada ruas jalan ini
khususnya di depang persimpangan
sekolah kemilau bangsa terdapat bukaan
median untuk mengakomodir gerakan
putar balik arah. Kendaraan saat
melakukan gerakan U-turn pada bukaan
median membutuhkan lebih banyak
waktu, sehingga tertundanya pengguna
Gambar :Kondisi arus U-Turn pada ruas
jalan baikfdyang searah maupun
jalan Gajah mada di Persimpangan sekolah
berlawanan arah. Kendaraan yang
kemilau bangsa
melewati ruas jalan inidkhususnya di titik
persimpangan sekolah kemilau bangsa
B. Rumusan masalah
dan kawasan SPBU tiban tiga ini Berdasarkandduraian dari latar
1. Survei yang di lakukan pada titik tengah didefinisikan sebagai suatu jalur
dan di depan kawasan SPBU Tiban Tiga digunakan untuk lalu lintasdkendaraan dan
2. Pengambilan data mencakup geometrik berfungsi memisahkan arus lalu lintas yang
3. Metode analisis yang digunakan adalah adalah bangunan yang terletak dalam ruang
(PKJI 2014) Pedoman kapasitas jalan jalan yang berfungsi memisahkan arah arus
Indonesia dan (PPPB 2005) Pedoman lalu lintas yangdsberlawanan (PKJI, 2014).
arus yang tidakejenuh yaitu kondisi arus diketahui berdasarkan nilai kecepatan
yang lengang yang membuat kehadiran tempuh itu sendiri. Untuk mendapat kan
DJ = Derajat kejenuhan
Q = Arus lalu lintas (skr/jam)
K. kecepatan Arus Bebas DTI = 1,0504/ (0,2742 - 0,2042 xDj) –
nilai kecepatan arus bebas jenis (1- dj ) x 2
kendaraan ringan ditetapkan sebagai
Dimana
krikteria dasar untuk kinerja jalan.
DTI = tundaan
kecepatanwwarus bebas untukekendaraan
Dj =derajat kejenuhan
rianganwbiasanya 10-15% lebih tinggiidari
tipe kendaraanwlainnya (PKJI 2014) M. Analisis Kinerja U-Turn
kecepatan arus bebasooodihitung gerakan U-Turn pada bukaan median
menggunakanwpersamaan sebagai berikut. yang dibuat sebagai kebutuhan khusus.
Fungsi utama dari sistem jalan adalah
VS = (VBD + VBL) X FVBHS X FVBUK
memberikan pelayanan untuk pergerakan.
Keterangan:
jalan arteri dan jalan kolektor yang
VS = kecepatani arus bebas untuki KR mempunyai lajur lebih dari empat dan dua
(KM/Jam) arah biasanya menggunakan median jalan
VBD = kecepatan arus bebas dasar untuk untuk meningkatkan faktor keselamatan
KR dan waktu tempu pengguna jalan.
VBL = Nilai penyesuaian kecepatan
a. Waktu Tundaan :
akibat lebarwjalan (km/jam)
lama kendaraan menempuh dua titik
FVBHS = faktor penyesuaian kecepatan
yang telah ditentukan pada saat masuk
bebas akibat hambatanesamping
ke dalam antrian hingga kendaraan
FVBUK = faktorw penyesuaian kecepatan
tersebut akan melakukan gerak putar
bebas untuk ukuranwkota
balik arah.
L. Tundaan Kendaraan
b. Panjang Antrian:
Suatu kendaraan dianggap mengalami
Panjang antrian merupakan panjang
tundaan apabila kendaraan tersebut tidak
kendaraan yang menunggu dalam suatu
dapat berjalan dengan kecepatan normal.
kelompok kendaraan dan dinyatakan
Tundaan rata-rata (det/skr) dapat
dalam satuan meter.
ditentukan dari kurva tundaan dan derajat
c. Waktu Memutar:
kejenuhan yang empiris
Waktu memutar kendaraan adalah lama
a. Tundaan lalu lintas (DTI) untuk Dj < 0.6 waktu yang dibutuhkan oleh sebuah
DTI = 2+ 8,2078 X DJ – (I-DJ) x2 kendaraan dari mulai melakukan
gerakan akan memutar sampai berada
b. Tundaan lalu lintas DTi untuk DJ > 0,6
pada posisi tertentu sehingga dapat
menyatu dengan arus pada arah
berlawanan (Anggraeni & Supono,
2017).
B. (Timur – Barat)
➢ Jalan Gajah Mada
Dj 𝑸𝒔𝒌𝒓 = 𝟒𝟕𝟖𝟏,𝟏 = 0,79 (D) Nilaiwtingkat
Ruas jalan 4D/2T di peroleh kapasitas 𝒄 𝟔𝟎𝟕𝟐
pelayanan
per lajur
C = Co x FJIJ x FCPA x FCHS x FCUK
= 1650 x 1.00 x 1.00 x 0.92 x 1.00 =
1518 skr/jam
3. Pada Hari Sabtu
➢ Jl. Gajah Mada
A. (barat – Timur)
𝑸𝒔𝒌𝒓 𝟒𝟏𝟖𝟐,𝟎
DJ = = 0,69 (C) Nilai
𝑪 𝟔𝟎𝟕𝟐
tingkat pelayanan
B. (Timur – Barat)
Dj 𝑸𝒔𝒌𝒓 = 𝟒𝟑𝟎𝟗,𝟑 = 0,71 (C) Nilai tingkat
𝒄 𝟔𝟎𝟕𝟐
pelayanan
= 3,87 Km/jam
= 3,95 Km/jam
dengan kecepatan tempuh sebesar 3,87 Turn Terhadap Kinerja Ruas Jalan
I. Derajat kejenuhan
Dari hasil analisis data di atas nilai Derajat kejenuhan yang akan di
perubahan volume pada masing – masing hitung adalah derajat kejenuhan setelah U-
arah. Dapat di lihat pada tabel 4.12 Bahwa tun nilai derajat kejenuhan (DJ) dapat di
adanya fasilitas u-turn mempengaruhi hitung dengan menghubungkan nilai arus
perubahan volume lalu lintas. Dan untuk lalu lintas setelah terjadi perubahan
menghitung perubahan lalu lintas volume.
menggunakan persamaan sebagai berikut.
A. (Arah – Barat)
Q= (skr 0,5 x SM) + (skr 1,0 x KR) + (skr DJ 𝑸𝒔𝒌𝒓 = 𝟒𝟗𝟏𝟒,𝟕 = 0,81 (D) Nilai tingkat
𝑪 𝟔𝟎𝟕𝟐
1,3 x KB)
pelayanan
A. Arah barat 17.00 – 18.00 WIB B. (Arah – Timur)
SM = 4494 x 0,5 = 2,247 skr/jam
𝑸𝒔𝒌𝒓 = 𝟒𝟑𝟎𝟓,𝟔 = 0,71 (C) Nilai tingkat
Dj 𝒄 𝟔𝟎𝟕𝟐
KR = 2604 x 1,0 = 2,604 skr/jam
KB = 49 x 1,3 = 63,7 skr/jam pelayanan
Dari perhitungan di atas adanya mengalami perubahan nilai arus lalu lintas
perubahan arus lalu lintas di mana ke arah di U-turn derajat kejenuhan sebesar 0,71.
barat sebelum U-Turn adalah sebesar Dan dari nilai perubahan derajat kejenuhan
4781,1 skr/jam. Akan tetapi setelah sebelum u-turn dan sesudah u-turn. Dapat
dikatakan bahwa adanya fasilitas u-turn kecepatan rata-rata kendaraan lebih rendah
dapat mempengaruhi perubahan nilai dari batas kecepatan minimal.
derajat kejenuhan.
B. Arah Timur
N. Kecepatan Tempuh Kendaraan Kecepatan tempuh (VT) yang diperoleh
Dari perhitungan sebelumnya maka sebelumnya sebesar 22,92 km/jm. Untuk
diperoleh kecepatan arus bebas sebesar mendapatkan batas kecepatan minimal
50,61 KM/jam pada lokasi studi. dapat diperoleh dengan menghubungkan
derajat kejenuhan sebesar 0,71 dengan
A. Arah barat
kecepatan arus bebas seperti pada gambar.
Kecepatan tempuh (VT) yang diperoleh
Stelah terhubung maka diperoleh batas
sebelumnya sebesar 23,51 km/jm. Untuk
minimal kecepatan pada segmen jalan ke
mendapatkan batas kecepatan minimal
arah barat pada gambar di bawah adalah
dapat diperoleh dengan menghubungkan
sebesar 37,5 km/jm
derajat kejenuhan sebesar 0,81 dengan
kecepatan arus bebas seperti pada gambar.
Stelah terhubung maka diperoleh batas
minimal kecepatan pada segmen jalan ke
arah barat pada gambar di bawah adalah
sebear 36,5 km/jm
lokasi studi pada hari kamiseke arah barat sebelum U-turn ke arah Baratwsebesar
dan ke arah Timur masuk dalam tingkat 0,79 dan sesudah U-turn ke arah Barat
dapat di tolerir dengan tundaan lalu lintas Dan selain itu dari hasil analisa data
Arah barat 8,52 det/jam dan arah Timur yang diperoleh bahwaqkecepatan tempuh
7,54 det/jam. Dan volume tertinggi terjadi kendaraan dariibeberapa sampel kendaraan
pada hari Jumat 4781,1 skr/jam dengan ringan berada di bawah kecepataniminimal
derajat kejenuhan 0,79. Kewarah Barat yang telah diperoleh dari gambar 4.1 dan
dengan tundaan lalu lintas 8,88 det/jam. gambar 4.2. hal ini di sebabkan oleh adanya
yang terbesaresaat melakukan aktifitas pada arus lalu lintas pada ruas jalan yang
U-turn pada lokasi penelitian yaitu pada telah di amati. Selain itu ketika kendaraan
tanggal 16 Februari 2023 pikul 17,30 akan melakukan gerakan putaribalik dengan
WIB pada kendaraan ringan sebesar radius putar maksimalidan waktu memutar
3. Pengaruh U-turn pada kinerja ruas jalan; mengakibatkan kendaraan pada arus