Oleh : Kelompok V
TUJUAN
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu
dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki
persimpangan menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama
dengan lalu lintas lainnya.
Masalah utama yang sering terjadi pada persimpangan adalah 1)Volume dan
kapasitas, 2)desain geomertik dan kebebasan pandang, 3)kecelakaan dan
keselamatan jalan, lampu jalan, 4)parkir dan pembangunan umum, 5)pejalan kaki
dan 6)jarak antar simpang.
Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana berbagai jalan atau ujung
jalan masuk persimpangan mengarahkan lalu lintas masuk kejalan yang dapat
belawanan dengan lalu lintas lainnya.
Persimpangan Sebidang terdiri dari simpang bersinyal dan simpang tidak
bersinyal
Simpang Empat Pasar Sentral Wua-Wua Kendari termasuk simpang
bersinyal yaitu persimpangan jalan yang pergerakan atau arus lalu lintas
dari setiap pendekatnya diatur oleh lampu sinyal untuk melewati
persimpangan secara bergilir.
Hambatan Samping
Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas
samping segmen jalan. Banyaknya aktifitas samping jalan sering menimbulkan
berbagai konflik yang sagat besar pengaruhnya terhadap kelancaran lalu lintas.
Beberapa hampatan samping yang diidentifikasi yaitu Pejalan kaki,
Kendaraan parkir, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan dan kendaraan
yang melambat.
Pelebaran Bidang Jalan
:
Tindakan pengelolaan lalu lintas mengurangi kemacetan dan peningkatan
kapasitas jalan di Kawasan Pasar Sentral Wua-Wua Kota Kendari
(Persimpangan Jl. MT. Haryono- Jl. M. Joenoes dan Jl. Laode Hadi) menurut
pengamatan dan analisa penulis antara lain pelebaran badan jalan,
penanganan permasalahan hambatan samping, penyiapan tenaga personel
dan perhubungan terutama di jam puncak kemacetan dan penerapan ATCS
dan prosedur E-tilang untuk menurunkan tingkat ketidakdisiplinan para
pengguna jasa lalu lintas di jalan raya.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan antara lain:
• Permasalahan transportasi termasuk mengurai kemacetan dan meningkatkan
kapasitas jalan adalah persoalan multidimensional dan melibatkan berbagai
instansi terkait seperti Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas
Perhubungan Kota Kendari, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVIII
Sulawesi Tenggara, Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas PUPR Kota
Kendari Balai Jalan Nasional, Kepolisian Daerah Prov. Sultra, Polresta Kendari dan
hendaknya menggandeng akademisi transportasi dari berbagai universitas yang
ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
• Perlunya mendorong kesadaran berlalu lintas dan taat peraturan masyarakat
pengguna jalan untuk ketertiban berlalu lintas dan tidak menambah kesemrawutan
lalu lintas yang ada.