Anda di halaman 1dari 8

Kedudukan Garis Terhadap Garis dan Bidang

Sebelumnya Mafia Online sudah memposting tentangkedudukan titik terhadap


garis dan titik terhadap bidang serta juga dilengkapi dengan contoh soalnya.
Sekarang Mafia Online akan membahas tentang kedudukan garis terhadap garis
dan garis terhadap bidang. Sebagai ilustrasi sekarang perhatikan gambar di
bawah ini.

Gambar di atas merupakan gambar tiang kabel listrik, jika kabel listrik tersebut
kita anggap sebagai garis. Bagaimanakah letak atau kedudukan kabel dengan
kabel lainnya?

Kedudukan Garis Terhadap Garis


Konsep ini sudah Anda pelajari pada saat Anda duduk di bangku SMP/MTs.
Untuk itu Mafia Online tidak akan membahasnya di sini, akan tetapi untuk
melengkapi materi SMP/MTs tentang kedudukan garis dengan garis pada
postingan ini akan ditambahkan tentang aksioma dua garis sejajar dan contoh
soalnya. Untuk pembahasan konsepnya silahkan baca: kedudukan dua garis.

Aksioma/Postulat Dua Garis Sejajar


Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis, hanya dibuat sebuah garis
yang sejajar dengan garis itu.

Silahkan perhatikan dan dipelajari contoh soal di bawah ini untuk memantapkan
pemahaman Anda tentang konsep kedudukan garis terhadap garis.

Contoh Soal 1
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH di bawah ini
Pada gambar di atas, rusuk AB sebagai wakil dari garis g. Sebutkan rusuk kubus
yang: (a). berpotongan dengan garis g; (b). sejajar dengan garis g; dan (c).
bersilangan dengan garis g

Penyelesaian:
Rusuk kubus yang: (a). berpotongan dengan garis g adalah AD, AE, BF, dan
BC; (b). sejajar dengan garis g adalah DC, EF, HG; dan (c). bersilangan dengan
garis g adalah CG, DH, EH dan FG.

Kedudukan Garis Terhadap Bidang


Kedudukan garis terhadap bidang dapat dibedakan menjadi tiga yakni: garis
terletak pada bidang, garis sejajar bidang, dan garis memotong (menembus)
bidang.

Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada garis tersebut
juga terletak pada bidang, seperti gambar di bawah ini.

Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang tidak mempunyai
satu pun titik persekutuan, seperti gambar di bawah ini.
Sebuah garis dikatakan memotong (menembus) bidang, jika garis dan bidang
mempunyai satu titik persekutuan yang dinamakan titik potong atau titik
tembus, seperti gambar di bawah ini.

Silahkan perhatikan dan dipelajari contoh soal di bawah ini untuk memantapkan
pemahaman Anda tentang konsep kedudukan garis terhadap bidang.

Contoh Soal 2
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar di bawah ini.
Bidang DCGH sebagai bidang u, sebutkan rusuk kubus yang: (a). terletak pada
bidang u, (b). sejajar dengan bidang u, dan (c). memotong atau menembus
bidang u.

Penyelesaian:
(a). Rusuk yang terletak pada bidang u adalah DC, CGm GH, dan DH; (b).
Rusuk kubus yang sejajar dengan bidang u adalah AB, FE, EA, dan FB; dan (c).
Rusuk kubus yang menembus atau memotong bidang u adalah AD, BC, FG dan
EH.

Dalil – dalil tentang kedudukan garis terhadap garis dan garis terhadap bidang:
=> Jika garis a sejajar garis b dan garis b sejajar dengan garis c, maka
garis a sejajar dengan garis c.

=> Jika garis k memotong garis h, garis g juga memotong garis h, garis k sejajar
gaaris g, maka garis h, k, dan g terletak pada satu bidang.
=> Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l menembus bidang, maka garis k
juga menembus bidang.
Kedudukan Dua Garis (Sejajar, Berpotongan, Berimpit, dan
Bersilangan)

Dua garis sejajar


Pernahkah Anda memerhatikan rel atau lintasan kereta api? Apabila kita
perhatikan lintasan kereta api tersebut, jarak antara dua rel akan selalu tetap
(sama) dan tidak pernah saling berpotongan antara satu dengan lainnya. Apa
yang akan terjadi jika jaraknya berubah? Apakah kedua rel itu akan
berpotongan?
Berdasarkan gambaran tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel kereta api kita
anggap sebagai dua buah garis, maka dapat kita gambarkan seperti gambar di
bawah ini.

Garis m dan garis n di atas, jika diperpanjang sampai tak berhingga maka kedua
garis tidak akan pernah berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis
sejajar. Dua garis sejajar dinotasikan dengan “//”.

Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis
tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.

Dua garis berpotongan


Agar Anda memahami pengertian garis berpotongan, perhatikan gambar di
bawah ini.

Gambar di atas tersebut menunjukkan gambar kubus ABCD.EFGH. Amatilah


garis AB dan garis BC. Tampak bahwa garis AB dan BC berpotongan di titik B
dimana keduanya terletak pada bidang ABCD. Dalam hal ini garis AB dan BC
dikatakan saling berpotongan.

Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu
bidang datar dan mempunyai satu titik potong.

Dua garis berimpit


Agar Anda memahami pengertian garis berimpit, perhatikan gambar di bawah
ini.

Pada Gambar di atas menunjukkan garis AB dan garis CD yang saling


menutupi, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja. Dalam hal ini
dikatakan kedudukan masing-masing garis AB dan CD terletak pada satu garis
lurus. Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangan garis yang
berimpit.

Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu
garis lurus, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja.

Dua garis bersilangan


Agar Anda memahami pengertian garis bersilangan, perhatikan gambar di
bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH. Perhatikan garis AC


dan garis HF. Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu
bidang datar. Garis AC terletak pada bidang ABCD, sedangkan garis HF
terletak pada bidang EFGH. Selanjutnya apabila kedua garis tersebut, masing-
masing diperpanjang, maka kedua garis tidak akan pernah bertemu. Dengan
kata lain, kedua garis itu tidak mempunyai titik potong. Kedudukan garis yang
demikian dinamakan pasangan garis yang saling bersilangan.
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.

Garis Horizontal dan Garis Vertikal


Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar tersebut menunjukkan sebuah neraca dengan bagian-bagiannya.


Perhatikan bagian tiang penyangga dan bagian lengan yang berada di atasnya.
Kedudukan bagian tiang dan lengan tersebut menggambarkan garis horizontal
dan vertikal. Bagian lengan menunjukkan kedudukan garis horizontal,
sedangkan tiang penyangga menunjukkan kedudukan garis vertikal. Arah garis
horizontal mendatar, sedangkan garis vertikal tegak lurus dengan garis
horizontal.

Anda mungkin juga menyukai