Anda di halaman 1dari 7

Vol. X No.

2, September 2013 Techno Nusa Mandiri

PEMBUATAN ALAT KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN KARTU


AKSES BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Santoso Setiawan1, Selvi Novita Sari2


1
AMIK Bina Sarana Informatika
Jl. Kramat Raya 18, Jakarta Pusat
santoso.sts@bsi.ac.id

2
STMIK Nusa Mandiri
Jl. Margasatwa
Jakarta Selatan
selvi_bsi@yahoo.com

ABSTRAK
Semakin banyak kejahatan-kejahatan seperti pencurian yang terjadi di mana-mana termasuk di
rumah.Untuk itu maka dibutuhkan solusi untuk memberikan rasa aman terhadap benda-benda
berharga tersebut dan juga memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Perancangan sistem
keamanan brankas dengan menggunakan kartu akses ini bekerja dengan sensor infrared,
memberikan tanda jika pintu brankas terbuka LED indikator menyala, dan buzzer berbunyi.
Dengan alat sistem keamanan brankas menggunakan kartu akses ini diharapkan keamanan tempat
penyimpanan benda berharga dapat dapat ditingkatkan.
Kata kunci: kartuakses, mikrokontroler ATMega16, sensor infrared.

ABSTRACT
The more crimes like theft happens everywhere including at home. For that it is necessary to
provide security solutions to these precious objects and also provide comfort to the user.
Designing a safe security system using an access card works with infrared sensors, giving the sign
if the door is open safes LED indicator lights up, and the buzzer sounds. By means of a safe
security system using security access card is expected to be a valuable object storage area can be
increased.
Keywords: card access, ATMega16 microcontroller, infrared sensors.

I. PENDAHULUAN II. KAJIAN LITERATUR


Brankas merupakan wadah Mikrokontroler ATMega16
penyimpanan benda-benda yang berharga, Mikrokontroler ATMega16
karena pentingnya brankas tersebut maka merupakan seri mikrokontroler
perlu adanya sistem keamanan brankas agar Complementary Metal Oxide Semiconductor
brankas tersebut tidak di masuki oleh orang- (CMOS) 8-bit buatan Atmel berbasis
orang yang tidak bertanggung jawab. Salah arsitektur RISC (ReducedInstruction Set
satu bentuk sistem keamanan tersebut adalah Computer).
di gunakannya kartu akses untuk membuka Beberapa keistimewaan dari mikrokontroler
brankas tersebut. ATMega16 antara lain:
Konsep dari kartu akses brankas ini 1. Memilliki kemampuan tinggi dengan
adalah menghubungkan rangkaian konsumsi daya rendah.
elektronika sehingga saling terintegrasi dan 2. Arsitektur RISC dengan throughput
menghasilkan suatu bentuk fungsi mencapai 16 MIPS pada frekuensi
keamanan. 16MHz.
Dengan dibuatnya rancangan kartu 3. Memiliki kapasitas Flash memori 16
akses sebagai sistem keamanan brankas ini Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM
diharapkan dapat memberikan kenyamanan 1 Kbyte.
dan rasa aman yang lebih baikpada pemilik 4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu
brankas. Port A, Port B, Port C dan Port D.
Tujuan dari perancangan kartu akses 5. CPU yang terdiri dari 32 buah register.
brankas ini adalah membangun suatu sistem 6. Unit interupsi dan eksternal.
keamanan terpadu yang di harapkan akan 7. Port USART untuk komunikasi serial.
mampu mengantisipasi terjadinya hal-hal 8. Fitur peripheral:
yang tidak diinginkan oleh pemilik brankas
tersebut.

33
Techno Nusa Mandiri Vol. X No. 2, September 2013

a) Tiga buah Timer/Counter dengan 3. Port A (PA0 – PA7) merupakan pin


kemampuan perbandingan input/output dua arah (full duplex) dan
(compare): selain itu merupakan pin masukan
‒ Dua buah Timer/Counter8 bit ADC.
dengan Prescalerterpisah dan 4. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin
Mode Compare. input/output dua arah (full duplex) dan
‒ Satu buah Timer/Counter16 bit selain itu merupakan pin khusus, seperti
dengan Prescalerterpisah, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Mode Comparedan Mode
Tabel 1. Fungsi Khusus Port B
Capture.
b) Real Time Counterdengan Pin Fungsi Khusus
Oscillatortersendiri. XCK (USART External Clock
c) Empat kanal PWM. Input/Output)
PB0
d) Delapan kanal ADC. T0 (Timer/Counter0 External
‒ 8 Single-ended Channeldengan Counter Input)
keluaran hasil konversi 8 dan T1 (Timer/Counter1 External
PB1
10 resolusi (register ADCH Counter Input)
dan ADCL). INT2 (External Interupt 2 Input)
‒ 7 Diferrential Channelhanya PB2 AIN0 (Analaog Comparator
pada kemasan Thin Quad Flat Negative Input)
Pack(TQFP). OC0 (Timer/Counter0 Output
‒ 2 Differential Channeldengan Compare Macth Output)
PB3
Programmable Gain. AIN1 (Analaog Comparator
e) Antarmuka Serial Peripheral Negative Input)
Interface (SPI) Bus. PB4 (SPI Slave Select Input)
f) Watchdog Timerdengan Oscillator MOSI (SPI Bus Master
PB5
Internal. Output/Slave Input)
g) On-chip Analog Comparator. MISO (SPI Bus Master
PB6
9. Non-volatile program memory. Input/Slave Output)
Konfigurasi Pin ATMega16 adalah sebagai PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
berikut: Sumber: Atmel Data Sheets covering the
ATmega16
5. Port A (PC0 – PC7) merupakan pin
input/output dua arah (full duplex) dan
selain itu merupakan pin khusus, seperti
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Fungsi Khusus Port C
Pin Fungsi Khusus
SCL (Two-wire Serial Bus Clock
PC0
Line)
SDA (Two-wire Serial BusData
PC1
Input/Output Line)
TCK (Joint Test Action Group
PC2
Test Clock)
PC3 TMS (JTAG Test Mode Select)
PC4 TDO (JTAG Data Out)
PC5 TDI (JTAG Test Data In)
PC6 TOSC1 (Timer Oscillator pin 1)
Gambar 1. Pin ATMega16 PC7 TOSC2 (Timer Oscillator pin 2)
Sumber: Atmel Data Sheets covering the Sumber: Atmel Data Sheets covering the
ATmega16 ATmega16
Fungsi dari masing-masing pin ATMega16 6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin
sebagai berikut: input/output dua arah (full duplex) dan
1. VCC merupakan pin yang brfungsi selain itu merupakan pin khusus, seperti
sebagai masukan catu daya. dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
2. GND merupakan pin Ground.

34
Vol. X No. 2, September 2013 Techno Nusa Mandiri

Tabel 3 Fungsi Khusus Port D sensor selanjutnya akan diproses oleh


Pin Fungsi Khusus Atmega16. Pada proses ini mikrokontroler
PD0 RXD (USART Input Pin) akan melakukan verifikasi angka dari kartu,
PD1 TXD (USART Output Pin) jika angka kartu sesuai dengan angka yang
PD2 INT0 (External Interupt 0 Input) ada pada program, maka akan menghasilkan
PD3 INT1 (External Interupt 1 Input) output yang sesuai dengan program, atau
OC1B (Timer/Counter1 Output sebaliknya jika angka kartu tidak sesuai
PD4 dengan program maka output yang lain akan
Compare B Macth Output)
OC1A (Timer/Counter1 Output tampil. Setelah proses mikrokontroler,
PD5 berikutnya adalah mikrokontroler akan
Compare A Macth Output)
ICP (Timer/Counter1 Input menghubungkan dengan output yang sesuai.
PD6 Dalam hal ini jika angka kartu dianggap
Capture Pin)
OC2 (Timer/Counter2 Output sesuai maka keluarannya akan menuju
PD7
Compare Macth Output) “kartu cocok” yang selanjutnya akan
mengeluarkan suara buzzer kemudian
Sumber: Atmel Data Sheets covering the
mengaktifkan LED berwarna merah
ATmega16
dilanjutkan dengan relay yang akan
7. RESET merupakan pin yang digunakan membuka pintu brankas. Jika mikrokontroler
untuk me-reset mikrokontroler. menerima angka kartu yang tidak sesuai
8. XTAL1 dan XTAL2, merupakan pin sampai 3 kali berturut-turut dengan
masukan external clock. ketentuan program maka output yang
9. AVCC merupakan pin masukan dihasilkan adalah mengeluarkan bunyi
tegangan untuk ADC. buzzer yang lebih lama.
10. AREF merupakan pin masukan Perancangan Catudaya
tegangan referensi untuk ADC. Rangkaian elektronika jenis apapun
Konsep Dasar Program sudah dipastikan membutuhkan catu daya.
Bahasa pemrograman yang Untuk membuat catu daya pada alat sistem
digunakan untuk memrogram kemanan brankas ini dibutuhkan tegangan
mikrokontroler atmega 16 yaitu Bascom- sebesar 5V. Pada rangkaian catu daya disini
AVR yang merupakan salah satu dari sekian ada beberapa komponen yang dibutuhkan
banyak bahasa basic. Operasional bahasa dan masing-masing komponen memiliki
Bascom-AVR ini hampir sama dengan tugas dan fungsi yang berbeda. Berikut
operasional pada bahasa C. adalah penjelasan fungsi dari komponen-
komponen yang dibutuhkan untuk membuat
III. METODE PENELITIAN catu daya.
Blok Diagram Tabel 4. Fungsi Komponen Catudaya
Proses/ Output Nama Jenis/
Input
Pengolaha No Fungsi
Cat
n
Komponen Tipe
u LCD, Led,
Infrared - Sebagai sumber
day Mikro Motor DC & 1 Baterai 9 Volt
Photodiod kontroler Buzzer tegangan DC
a a Penstabil tegangan 5
2 IC Regulator 7805
Gambar 2. Blok Diagram Rangkaian Volt DC
Keamanan Brankas Menyimpan muatan
3 Kapasitor Elco listrik yang bersifat
Sumber : Hasil olahan sendiri sementara
Sesuai dengan blok diagram yang 4 LED Dioda Sebagai indikator
diatas, kartu akan menjadi kunci dari sistem 300 Penghambat
5 Resistor
kemaanan ini. Masing-masing kartu ohm tegangan
memiliki nilai yang berbeda. Kemudian Sumber : Hasil olahan sendiri
diteruskan menuju sensor dalam hal ini
Penjelasan fungsi komponen yang
infrared sensor yang bertugas sebagai
diatas akan memudahkan dalam pembuatan
transceiver dan photodioda sebagai receiver.
rangkaian catudaya. Berikut adalah skema
Sensor infra merah bertugas membaca kartu
rangkaian catudaya yang dipakai pada alat
dan mengenali angka kartu, kemudian
sistem keamanan brankas.
photodioda akan menerima angka dari kartu
yang dibaca. Selanjutnya angka kartu
tersebut dikirim ke mikrokontroler untuk
diproses. Mikrokontroler dalam hal ini
Atmega16 sebagai sistem pengendali dari
alat ini. Angka kartu yang dikirim dari

35
Techno Nusa Mandiri Vol. X No. 2, September 2013

jalur pada sistem minimum terdapat 32 jalur


input tegangan dan 1 output sensor.
Tabel 6. Komponen-komponen pembuatan
sensor
Kode
Nama Komponen Keterangan
Komponen
Photodioda - 1 buah
Gambar 3. Skema Rangkaian Catudaya Infrared - 1 buah
Sumber : Hasil olahan sendiri
Resistor 1K 1 buah
Dari skema rangkaian catu daya Resistor 270 ohm 1 buah
diatas arus yang mengalir 12V kemudian
Sumber : Hasil olahan sendiri
ditransfer menuju dioda bridge, setelah
melalui dioda arus tersebut masuk ke IC Komponen ini harus dipasang sejajar,
regulator LM7809 untuk diturunkan sehingga pada saat cahaya infra merah
tegangannya menjadi 9V. Sedangkan arus terhalang oleh kertas maka cahaya akan
12V dari trafo dialirkan ke motor dc dan dipantulkan oleh kertas ke photodiode
memakai dioda sebagai penyearah dari AC sehingga akan bernilai logika 1. Hal ini akan
menjadi DC, sedangkan elco untuk menyebabkan sinyal terlempar keluar yang
menampung tegangan sementara. kemudian diterima oleh mikrokontroler
Komponen yang digunakan pada sebagai pusat pengolah rangkaian yang
rangkaian catu daya adalah sebagai berikut: meneruskan tegangan menjadi output high
atau tegangan plus.
Tabel 5. Komponen Catu Daya
Nama Kode
Perancangan Proses
Keterangan Perancangan Mikrokontroler
Komponen Komponen
Transformator 500 mA 1 buah
Dioda Bridge 1 buah
IC Regulator 7809 1 buah
Elco 1000 μF/35V 1 buah
Sumber : Hasil olahan sendiri
Perancangan Input
Perancangan Sensor
Sensor ini merupakan rangkaian
sederhana yang memakai media cahaya yang
dihasilkan sebagai pemutus tegangan oleh
led infra merah dengan pancaran sinar yang
harus tegak lurus yang diterima oleh
photodiode sebagai penyerap cahaya
sehingga resistansi pada komponen
photodiode meninggi.

Gambar 5. Skema rangkaian sistem


minimum
Sumber : Hasil olahan sendiri
Dari rangkaian sistem minimum
diatas terdapat rangkaian catu daya yaitu IC
regulator 7805 sebagai penurun tegangan
dari 9V menjadi 5V selain itu terdapat
Gambar 4. Skema Rangkaian Sensor kondensator elco sebagai penyimpan listrik
Sumber : Hasil olahan sendiri sementara agar stabil dan led sebagai
indikator arus masuk. Pada sistem minimum
Untuk rangkaian sistem minimum terdapat X-Tal Frekuensi berfungsi untuk
sensor infra red terdapat komponen resistor clock/delay dan stabilizer terdapat dua buah
270 dan 1 K ohm sebagai penahan arus keramik kapasistor 22pF, resistor 4k7, elco
masukkan sebesar 5 volt. Sensor fotodioda 1000 uF serta elco 10uF.
sebagai penerima sinyal infra red. Untuk

36
Vol. X No. 2, September 2013 Techno Nusa Mandiri

Komponen yang digunakan pada yaitu Port D.2, D.3 yang masuk ke input
rangkaian sistem minimum adalah sebagai driver motor L293D.
berikut
Tabel 9. Daftar Komponen Motor DC
Tabel 7. Komponen-komponen sistem Nama Kode Keterangan
minimum Komponen Komponen
Motor DC 12 VDC 1 buah
Kode
Nama Komponen Keterangan Kapasitor 104 Pf 1 buah
komponen
IC ATMEGA 16 1 buah IC L293D 99047PL 1 buah
Socket IC 40 kaki 1 buah Sumber : Hasil olahan sendiri
Kapasitor 2200 μF/10 V 1 buah
Kapasitor 22 pF 2 buah Rangkaian Keseluruhan
Kapasitor 10 μF/16 V 2 buah Skematik Diagram
Resistor 4k7 Ω 1 buah
Resistor 330 Ω 1 buah
Cristal Pembangkit
11.0592 MHz 1 buah
Detak
IC Regulator LM 7805 1 buah
LED Merah 1 buah
Sumber : Hasil olahan sendiri
Dibawah ini merupakan tabel dari
pemasangan pin-pin mikrokontroler
ATMega 16 pada rangkaian antrian digital.
Tabel 8. Pemasangan Pin-pin Gambar 7. Rangkaian Keseluruhan
Mikrokontroler Sumber : Hasil olahan sendiri
Pin In/Out Keterangan Fungsi
Keluaran dari Cara Kerja Alat
1 Output PA.0
Buzzer Cara kerja pada skema rangakaian
Keluaran dari sensor kunci digital yaitu pertama pada
2-3 Output PA.1-PA.2
Led
Osilator
rangkaian catu daya terdapat komponen IC
12-13 Input XTAL Regulator 7809 digunakan untuk penurun
11.0592MHz
Keluaran tegangan dari 12 volt menjadi 9 volt.
33-36, 38-40 Output PB.0-PB.7
LCD Kemudian diperlukan tegangan 5 volt
10 5 Volt Vcc Vcc sebagai tegangan referensi untuk
Sumber : Hasil olahan sendiri mengaktifkan IC Mikrokontroler ATmega16
Spesifikasi dari sistem minimum ini maka digunakan IC Regulator 7805 untuk
adalah: penurunan tegangan dari 9 volt menjadi 5
1. Dapat menerima dan mengolah volt, selain itu terdapat kondensator elco
masukan dari sensor berupa tegangan 10uF/16 volt dan 2200uF/10 volt sebagai.
aktif low melalui pin B.2 dan pin penstabil tegangan dan penyimpan arus
B.3. sementara. Terdapat 1 buah LED sebagai
2. Dapat menampilkan hasil masukan indicator bahwa listrik masuk ke rangkaian.
dari sensor pada LCD. Pada sistem minimum ATMega16
Perancangan Output terdapat 2 buah kondensator keramik 22 pf/
Perancangan Motor DC 33 pf dan X-TaL Frekuensi sebagai sinyal
penguat delay dan terdapat pula resistor 4k7
kemudian elco 10uF sebagai jalur reset
untuk proses looping atau perulangan pada
sistem.
Kemudian terdapat sistem minimum
LCD 16x2 sebagai sistem informasi
penampil tulisan untuk kondisi kunci digital.
Terdapat 16 pin terdapat jalur data dan jalur
input tegangan masukkan sebesar 5 volt.
Untuk rangkaian sistem minimum
sensor infra red terdapat komponen resistor
Gambar 6. Perancangan Motor DC
270 dan 1 K ohm sebagai penahan arus
Sumber : Hasil olahan sendiri
masukkan sebesar 5 volt. Sensor fotodioda
Dari rangkaian Motor DC diatas sebagai penerima sinyal infra red. Untuk
terdapat output motor untuk menggerakan jalur pada sistem minimum terdapat 32 jalur
pintu brankas pada. Port yang digunakan input tegangan dan 1 output sensor.

37
Techno Nusa Mandiri Vol. X No. 2, September 2013

Terdapat 1 jalur input sensor infra merespon dengan baik maka rangkaian
red yaitu pada port A.3, jalur output buzzer sudah sesuai dengan yang direncanakan.
pada Port B.0, output LED Port B.1 dan Port 3. Pengujian sistem minimum
B.2. Pada kondisi awal LED Merah akan mikrokontroler atmega16
aktif dan pada LCD terdapat tulisan silahkan Pengujian sistem minimum dilakukan
masukkan card id yang berarti kondisi dengan memberi tegangan sumber
tersebut terkunci, kemudian bila card id di 5VDC dan program sederhana. Apabila
dekatkan dengan sensor infra red makan sistem mampu menjalankannya maka
kondisi akan berubah menjadi LED biru sistem dinyatakan telah sesuai dengan
menyala, buzzer bunyi dan pada LCD rencana.
terdapat tulisan “kunci berhasil terbuka”. Hasil Pengujian
Perancangan Program Pengujian catudaya
Flowchart Program Hasil pengujian catu daya dari
tegangan 12VAC diubah menjadi 9 VDC
start
melalui diode bridge dan distabilkan oleh IC
7809.
Tabel 10. Pengujian Catudaya
Inisialisasi LCD Nilai Hasil
No Pengujian
Sebenarnya uji
Tegangan input 220
1 220 VAC
travo VAC
Masukan kartu Tegangan output 12
2 12 VAC
travo VAC
Tegangan pada 12
3 12 VDC
dioda bridge VDC
Pembaca Sensor Tegangan pada IC
Bunyi 4 9-12 VDC 9 VDC
7809
Buzzer
Sumber : Hasil olahan sendiri

Kode T Pengujian sensor


Lampu Pemberian cahaya pada photodiode
Kartu Merah akan menghasilkan tegangan positif dan
dikirim ke IC 2N2222A sebagai sinyal
Y sehingga sensor mejadi aktif atau ON.
Kunci Tabel 11. Pengujian Sensor
Terbuka Nilai Hasil
No Pengujian
Sebenarnya Uji
Tegangan input
1 3-5 VDC 5 VDC
sensor
Lampu Tegangan sensor
Merah 2 2-4 VDC 3 VDC
saat ON
Tegangan sensor
3 0 VDC 0 VDC
saat OFF
End Sumber : Hasil olahan sendiri

Gambar 8. Flowchart Program Pengujian sistem minimum


Sumber : Hasil olahan sendiri Dilakukan dengan cara memberikan
tegangan input sebesar 5VDC.
Tabel 12. Pengujian Sistem Minimum
IV. PEMBAHASAN Nilai Hasil uji
Langkah-langkah Pengujian No Pengujian
Sebenarnya VDC
1. Pengujian catu daya 1
Tegangan pada IC
4-5 VDC 5 VDC
Pengujian catu daya dengan 7805
Tegangan input
memberikan sumber tegangan 12V. 2
mikrokontroler
3-5 VDC 5 VDC
Hasil output tegangan yang dikeluarkan Tegangan output
3 3-5 VDC 4 VDC
dari catu daya yaitu 9VDC. Selanjutnya mikrokontroler
tegangan dirubah menjadi 5VDC Sumber : Hasil olahan sendiri
sebagai proses pada sistem minimum.
Analisa Hasil
2. Pengujian sensor
1. Analisa hasil pengujian catu daya
Pengujian rangkaian sensor dengan
Dari pengukuran tegangan input dan
memberi sumber cahaya sinar laser pada
output catu daya diperoleh hasil yang
photodiode, jika rangkaian sensor
sesuai dengan nilai sebenarnya. Yaitu

38
Vol. X No. 2, September 2013 Techno Nusa Mandiri

nilai tegangan output dari travo pintu brankas terbuka dengan LED
sebesar 12 VAC dan output dari IC indikator.
L293D sebesar 10 VDC. Saran
2. Analisa hasil pengujian sensor Dalam pembuatan dan
Tegangan input yang masuk pada pengembangan alat keamanan menggunakan
photodiode dan infrared sebesar 5 kartu akses pada brankas berbasis
VDC. Tegangan yang keluar dari IC mikrokontroler ini, untuk kesempurnaan
BC237 sebagai sinyal ke lebih lanjut, disarankan hal-hal sebagai
mikrokontroler pada saat sensor berikut:
bekerja atau photodiode menerima 1. Sebaiknya dalam membuat suatu kontrol,
pantulan cahaya dari infrared sebesar harus dipahami terlebih dahulu
3 VDC. Sedangkan pada saat sensor karakteristik mikrokontroller dan
tidak bekerja sebesar 0 VDC peralatan yang akan dikendalikan.
3. Analisa hasil pengujian sistem 2. Agar pembacaan sensor lebih bagus
minimum sebaiknya menggunakan sensor yang
Dari pengujian yang dilakukan dapat membaca kartu, tidak tergantung
diperoleh hasil berupa tegangan input pada letak sensor saja.
di mikrokontroler setelah keluar dari
IC L293D sebesar 5 VDC dan
DAFTAR PUSTAKA
tegangan output yang dihasilkan
Arifianto, Deni. (2011). Kamus Komponen
sebesar 4 VDC.
Elektronika. Surabaya: PT.Kawan
Dari semua pengujian yang dilakukan
Pustaka.
pada catu daya, sistem minimum dan sensor
Budiharto, Widodo. (2011). Aneka Proyek
menghasilkan tegangan yang sesuai dengan
Mikrokontroler. Yogyakarta: Graha
nilai sebenarnya. Dengan demikian maka
Ilmu.
hasil pengujian alat keamanan brankas
Ghofur, dkk. (2010). Pembagunan
berhasil karena telah sesuai dengan hasil
Pengontrol Peralatan Keamanan
yang sebenarnya.
Rumah Dengan Menggunakan
V. PENUTUP AT89C51 dan Borland Dalphi 6.
Dari pembuatan alat keamanan Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain.
brankas menggunakan kartu akses berbasis Yogyakarta: Andi.
mikrokontroler maka penulis dapat menarik Melalolin. (2013). Rancangan Bangun
kesimpulan yaitu: Brankas Pengaman Otomatis
1. Rangkaian keamanan brankas yang Berbasis Mikrokontroler AT89C52.
terdiri dari beberapa komponen seperti Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor:
sensor infrared, photodioda, Ghalia Indonesia.
mikrokontroler atmega16, resistor, Riyadi, Purnama. (2013). Sistem Pengendali
kapasitor, transistor dan ic 7805. Sensor Keamanan Pintu Rumah Berbasis
infra merah dan photodioada sebagai SMS (Short Message Service)
masukan pembacaan kartu, Menggunakan Mikrokontroler
mikrokontroler atmega16 sebagai proses Atmega 8535.
pengolahan data. Setiawan, Sulham. (2006). Mudah dan
2. Pemanfaatan teknologi mikrokontroler Menyenangkan Belajar
ATMega16 cukup ekonomis untuk Mikrokontroler. Yogyakarta: Andi.
membuat alat keamanan, karena Wahyudin, Didin. (2007). Belajar Mudah
mikrokontroler ATMega16 lebih murah Mikrokontroler AT89S52 dengan
dan telah memadai dibandingkan Bahasa Basic Menggunakan Bascom
mikrokontroler jenis lainnya. 8051. Yogyakarta: Andi.
3. Program yang dipakai adalah Bahasa C Willa, Lukas. (2007). Teknik Digital,
dengan menggunakan software Arduino Mikroprosesor, dan Mikrokomputer.
karena lebih mudah dipahami dan Bandung: Informatika.
dimengerti. Zain Hartika. (2013). Sistem Keamanan
4. Bisa diimplementsikan ke dunia nyata. Ruangan Menggunakan Sensor
5. Simulasi alat sistem ini bekerja dengan Passive Infra Red (PIR) Dilengkapi
cara mendeteksi kartu yang disesuaikan Kontrol Penerangan pada Ruanagan
pada program memberikan tanda jika Berbasis Mikrokontroler ATmega
8535 dan Real Time Clock DS1307

39

Anda mungkin juga menyukai