Anda di halaman 1dari 6

1. Apa saja yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada anak?

2. Apa makna klinis dan mekanisme dari napas terlihat cepat dengan
peningkatan usaha napas dan terdengar stridor inspirasi?
Makna klinisnya yuda mengalami kesulitan bernapas yang dapat dilihat
dari adanya peningkatan usaha napas. Hal ini disebabkan oleh karena
Infeksi  pembengkakan pada laring, trakea dan bronkus obstruksi
jalur nafas terdengar stridor saat inspirasi  tubuh berusaha
meningkatkan volume oksigen yang masuk  peningkatan usaha napas
dan napas menjadi cepat
3. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari hasil survey
primer terkait kasus?

Kasus Nilai normal Interpretasi

Meningkat
RR :45 kali/menit, 20-30 kali/menit Suplai O2 ↓usaha peningkatan dengan
RR

Nafas cuping hidung Abnormal


(-)
(+) Peningkatan usaha bernapas

Gerakan dinding
Simetris Normal
dada simetris

Retraksi supra sternal Abnormal


(-)
dan sela iga (+) Peningkatan usaha bernapas
Normal
Auskultasi
Vesikular,(-) Tidak ada gangguan disaluran pernapasan
:vesikular, ronki (-)
bawah

100/140-
HR 135x/menit Normal
190kali/menit

Nadi brachialis kuat


Kuat Normal
Nadi radialis kuat

CRT < 2detik < 2detik Normal

Takipnea:
Pada kasus, terjadi edema pada laring sehingga jalan nafas menjadi
tertutup. Distres pernapasan merupakan respon tubuh atau
kompensasi terhadap peningkatan produksi CO2 atau permasalahan
pertukaran gas di paru-paru. Mekanisme kompensasi pertama
adalah peningkatan laju pernapasan yang dilakukan untuk
meningkatkan laju pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di
paru-paru, dan dengan demikian juga membantu penurunan
PaCO2.
Nafas cuping hidung:
Jalan napas bagian atas menciptakan tahanan tinggi terhadap aliran
udara. Saat terjadi peningkatan usaha bernapas, mekanisme
kompensasi tubuh adalah memperlebar nares (bukaan hidung)
sehingga jalan napas melebar dan tahanan menurun, menyebabkan
manifestasi napas cuping hidung (nasal flaring).
Retraksi supra sternal dan sela iga:
Usaha pernapasan yang meningkat melibatkan peningkatan kerja
otot-otot dinding dada dan perut. Retraksi terjadi ketika tekanan
negatif yang diciptakan di paru tidak dapat tercukupi dengan aliran
udara dari jalan napas bagian atas sehingga dinding dada yang
tidak disokong oleh struktur yang kokoh seperti tulang dapat
terlihat masuk ke rongga dada.
4. Bagaimana cara melakukan survey primer?

Initial Asessment ABCDE


Airway  Jalan napas
Penilaian:
Terdapat suara napas abnormal, ngorok  obstruksi pada saluran
nafas
Manajemen:
 Tempatkan anak pada posisi yang nyaman
 Meletakkan kepala secara “SNIFFING POSITION” (posisi
menghirup): kepala anak digerakkan kearah depan dan atas
dengan manuver chin lift dan jaw thrust.
 Membersihkan rongga mulut dan orofaring. Kepala
dimiringkan ke kiri.
 Pada anak tidak sadar perlu mempertahankan jalan nafas
secara mekanik yaitu oral airways yang dimasukkan secara
langsung dan gentle dengan bantuan spatula lidah. Bisa juga
intubasi orotraceal untuk trauma kepala berat, dan
krikotiroidotomi.
Breathing  Evaluasi pernafasan.
Penilaian:
Retraksi suprasternal dan sela iga, dan nafas cuping hidung 
peningkatan usaha bernapas
Manajemen:
Berikan bantuan napas, oksigen.
Pemberian Oksigen melalui ambu bag dengan tetap mengingat
kerentanan alami dari cabang traceobroncial dan alveoli bayi dan
anak yang belum matang untuk mencegah cedera.
Circulation
Penilaian:
Nilai nadi, warna kulit, apakah pucat, adakah ekstremitas dingin.
Manajemen:
Penanganan/evaluasi perdarahan, resusitasi cairan, penggantian
darah, pengontrolan produksi urin, dan panas.
Disability
Penilaian:
Status neurologis AVPU (Sadar, respon dengan rangsangan
verbal, respon dengan rangsang nyeri, tidak ada respon)  pada
kasus ini kesadaran anak baik.
S Sign and symptoms (Batuk dan kesulitan bernapas)

a. Sudah berapa lama

b. Pola: malam/dini hari?

c. Faktor pencetus

d. Paroksismal dengan whoops atau muntah atau sianosis sentral

A Allergies
{Riwayat atopi (asma, eksem, rinitis, dll} pada pasien atau keluarga

M Medications, obat-obat apa saja yang harus dinilai terlebih dahulu sebelum
memberikan obat ke pasien
P Past medical history, riwayat penyakit sebelumnya
a. Riwayat tersedak
b. Riwayat infeksi HIV
c. Riwayat imunisasi BCG, DPT, Campak, Hib
d. Kontak dengan pasien TB (atau batuk kronik) dalam keluarga
L Last meal, makanan terakhir yang dimakan anak

E Kejadian atau penyakit apa yang mendahului penyakit sekarang

a. Demam (sejak kapan dan berapa lama)?


b. Pilek
c. Wheezing

DAFTAR PUSTAKA

IDAI. 2008. Croup (Laringotrakeobronkitis akut): Buku Ajar Respirologi Anak.

Edisi Pertama. Jakarta: IDAI.

IDAI. 2009. Croup. Buku saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.

Jakarta: IDAI.

Darmawan, A.B, 2008, Croup (Laringotrakeobronkitis), 185, Cermin Dunia

Kedokteran vol.35, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai