Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU :

1.Apa pengertian, tujuan , dan peranan proses pencucian, sortasi, dan grading
bahan hasil pertanian?

2.Faktor-faktor yang menentukan kelas mutu (grade) pada bahan hasil pertanian?

3.Prosedur umum apa yang dapat diterapkan untuk memperbaiki, memelihara,


atau merubah mutu suatu bahan hasil pertanian?

4.Sebut dan jelaskan klasifikasi pada proses pencucian dan sortasi pada bahan
hasil pertanian?

5.Sebut dan jelaskan cara menangani proses pencucian, sortasi, dan grading pada
buah-buahan dan sayuran?

6.Sebutkan dan jelaskan karakteristik bahan yang berperan dalam proses


pencucian, sortasi, dan grading ?

7.Sebutkan prinsip dan cara sortasi pada bahan hasil pertanian?

8. Sebutkan bagaimana cara – cara melakukan grading!

9. Sebutkan kondisi yang diinginkan untuk keberhasilan pelaksanaan grading!

10. Jelaskan mesin yang digunakan untuk melakukan grading produk bijian, sayur
dan buah minimal 3 mesin lengkap dengan (gambar, spesifikasi teknis, fungsi,
mekanisme kerja dan keunggulan)!

11. Bagaimanakah cara-cara melakukan pemeriksaan terhadap produk yang sudah


mengalami proses grading?

JAWABAN

1. Pencucian adalah proses membersihkan kotoran, serta debu, bekas pestisida


yang masih melekat pada permukaan bahan, sehingga diperoleh permukaan bahan
yang bersih. Sortasi adalah proses pemisahan bahan-bahan kotoran yang
tercampur dengan produk utama. Grading adalah pengelompokkan produk yang
sudah bersih ke dalam beberapa kelompok mutu/kualitas tergantung pada
beberapa nilai ekonomis dan penggunaan. Pencucian, sortasi dan grading
dilakukan untuk membersihkan bahan-bahan asing atau bahan yang tidak
diinginkan yang kemungkinan terbawa dalam produk, serta untuk memisahkan
produk ke dalam beberapa kelas atau kelompok. Sedangkan peranannya adalah
meningkatkan, menjaga atau merubah kualitas produk seperti menjaga kondisi
penyimpanan : suhu, kelembaban dan waktu, mencegah tumbuhnya
mikroorganisme : fumigasi, pendinginan dan pemanasan dan meningkatkan
karakteristik fisik bahan : merubah atau menjaga kadar air bahan, membuang
bahan yang tidak diinginkan dalam produk, mengelompokkan produk ke dalam
beberapa kelas/kelompok.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kelas Mutu (grade) bahan hasil pertanian
adalah :
Karakteristik fisik
a. Kadar air
b. Ukuran per unitnya
c. Bobot per unitnya
d. Tekstur
e. Warna
f. Keberadaan bahan asing (kotoran)
g. Bentuknya
Karakteristik kimia
a. Analisis komposisi bahan
b. Rensiditas (ketengikan), indek asam lemak bebas
c. Bau dan rasa
Karakteristik biologi
a. Daya kecambah
b. Tipe dan jumlah bahan yang rusak akibat serangan insekta
c. Tipe dan jumlah bahan yang rusak akibat serangan jamur
d. Banyaknya bakteri pada bahan.
3. Prosedur umum yang mungkin diterapkan untuk memperbaiki, memelihara,
atau mengubah mutu dari suatu bahan hasil pertanian adalah :

1. Pengendalian kondisi penyimpanan, antara lain :

a. Mengendalikan suhu ruang penyimpanan

b. Mengendalikan kelembaban relatif ruang penyimpanan

c. Menentukan lama waktu penyimpanan

2. Membunuh organisme perusak, dengan cara :

a. Melakukan fumigasi terhadap bahan yang disimpan

b. Malakukan pengkondisian udara (Refrigerasi) terhadap udara di


dalam ruang penyimpanan

c. Melakukan pemanasan terhadap udara di dalam ruang penyimpanan

3. Memperbaiki sifat atau karakter fisik, dengan cara :

a. Merubah atau memelihara kadar air bahan yang disimpan


b. Membersihkan kotoran yang tercampur di dalam bahan

c. Melakukan sortasi terhadap berbagai fraksi dari dalam bahannya

4. Operasi pencucian pendahuluan / sebelumnya dengan menggunakan saringan


kasar dalam penangan bahan pertanian tertentu, akan tetapi ada kecenderungan
bahan akan mengalami luka dan memar, dan oleh karena itu dalam proses
pencucian yang sering dilaksanakan adalah dengan mengalirkan bahan ke alat
pencuci secara langsung. Cara pencucian bahan hasil pertanian dapat dilaksanakan
secara “kontinyu” maupun “batch”. Tipe batch pada alat pencuci disarankan
hanya untuk bahan berukuran kecil. Proses pencucian merupakan perwujudan dari
satu atau kombinasi dari pertama direndam di dalam air yang diam (stagnan) atau
dalam air atau fluida lain yang mengalir, kemudian semprotan air, tabung atau
drum yang berputar dan sejumlah sikat yang berputar.

5. Buah-buahan dan sayuran disortasi / dipisahkan berdasarkan warna, tingkat


kerusakan, dan ukurannya. Proses sortasi untuk buah-buahan dan sayuran yang
dilakukan berdasarkan pada warna bahannya pada umumnya ditangani secara
manual, walaupun dikenal pula tindakan sortasi dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan “sensor optik”. Disamping itu buah-buahan dan sayuran akan
mengalami kerusakan jika dalam proses penanganannya dilakukan secara kasar
atau tidak hati-hati. Oleh karenanya persinggungan yang lembut dengan bahan
dan dengan kapasitas yang tinggi diperlukan, beberapa prosedur unik telah
ditemukan. Beberapa alat dan sistem penanganan sortasi pada buah-buahan dan
sayuran, adalah saringan, sabuk diverging, dan pemisah denagan Sistem Rol
(Roller Srters) .

6. Pencucian, sortasi, dan grading dari suatu jenis produk dilakukan berdasarkan
karakteristik bahannya, antara lain ukuran, bentuk, spesifik gravity, dan
karekteristik permukaan. Ukuran, bentuk, dan spesifik gravity merupakan
karakteristik yang sangat penting. Sedangkan karakteristik permukaan merupakan
sifat turunan dari bentuk bahan, yang akan mempengaruhi nilai “koefisien drag”
dari bahan yang ditimbulkan karena tiupan aliran udara yang digunakan dalam
proses pemisahan atau separasi.

7. Prinsip dan jenis peralatan yang digunakan dalam proses sortasi, khususnya
pada biji-bijian adalah sebagai berikut :
1. Saringan
2. Aerodinamik dari butiran-butiran kecil
3. Separator pneumatik
4. Separator gravitasi spesifik
5. Separator spiral
6. Separator piringan dan silinder
7. Separasi berdasarkan pada tektur permukaan bahan
8. Separasi berdasarkan berat dan bahan asing
9. Separasi dengan sistem sentrifugal

8. Pengayakan. Beberapa macam buah-buahan dan sayuran berbentuk bulat


dikelompokkan dengan cara pengayakan yang terbuat dari besi, steinless steel,
atau bahan lain yang tidak bereaksi secara kimia dengan produk. Produk yang
tidak sesuai ukurannya (kecil) akan masuk ke dalam lobang ayakan sedangkan
produk yang berukuran besar akan melewati ayakan. Pengayakan ini dapat dibuat
bertingkat sehingga akan didapatkan produk dengan berbagai macam ukuran.
Untuk meminimumkan kerusakan maka gerakan ayakan harus dikontrol dengan
baik.
Diverging belts. Pengelompokkan produk dengan cara ini menggunakan dua
buah sabuk (belt) berjalan yang jaraknya semakin besar. Buah-buahan diletakkan
diantara kedua sabuk. Karena jarak antara sabuk semakin lama semakin besar,
produk yang lebih kecil akan jatuh ke bawah dan produk yang lebih besar akan
terbawa sabuk, demikian seterusnya sampai didapat produk dengan beberapa
kelompok ukuran.
Roller sorters. Pengelompokkan dengan cara ini bersifat cepat, akurat dan
tidak menyebabkan kerusakan yang berarti pada produk. Metode ini banyak
digunakan pada industri buah-buahan. Setiap roll berputar berlawanan arah
dengan arah jarum jam. Buah-buahan secara kontinyu berputar hingga
mendapatkan dimensi minimum masing-masing. Roller sorter dibagi dalam tiga
unit roll yang jarak diantaranya semakin besar. Sehingga produk yang kecil akan
menempati roll yang jaraknya terkecil, kemudian produk yang lebih besar
menempati roll lebih besar, sedangkan produk dengan ukuran terbesar akan
terkelompokkan pada roll terakhir yang akhirnya akan ditampung dengan
konveyor lain. Dengan demikian produk akan terkelompokkan berdasarkan
ukurannya.

9. Mutu bhp terjamin dan hak konsumen untuk memperoleh produk bermutu
dapat terpenuhi, serta produsen mendapat mutu yang sebanding dengan harganya.
Dan sesuai standar dan standarisasi dan lulus dari inspeksi dan pemeriksaan.

10. Pengayakan. Pengayakan merupakan salah satu metode dalam pemisahan


biji-bijian ke dalam dua atau lebih kelompok menurut ukuran produk. Jika biji-
bijian dimasukkan ke dalam ayakan maka biji-bijian yang ukurannya lebih kecil
dari ukuran ayakan akan turun ke bawah dan biji-bijian yang lebih besar akan
tetap tinggal dalam ayakan. Satu buah ayakan akan dalat mengelompokkan bahan
menjadi dua ukuran, sedangkan ayakan yang bertingkat akan dapat
mengelompokkan bahan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Gambar 2
memperlihatkan contoh pengayakan untuk memisahkan biji-bijian.
Gambar 2.
Pengayakan biji-bijian Selama pengayakan bahan akan bergerak karena
adanya goyangan oleh pengayak. Adapun tujuan dari penggoyangan ayakan ini
adalah untuk menyebarkan bahan ke semua permukaan ayakan, menyebabkan
partikel yang lebih kecil turun ke bawah dan mengelompokkan partikel yang lebih
besar dari ukuran ayakan. Bentuk dan ukuran ayakan tergantung pada bentuk
bahan yang diproses dan ukuran yang diinginkan. Lobang pada ayakan ada yang
berbentuk bundar, elip, segitiga maupun segiempat.
Pneumatic separator. Proses pemisahan ini berdasarkan pada perbedaan
sifat aerodinamik dari bahan-bahan yang dipisahkan. Sifat aerodinamik yang
digunakan terutama adalah sifat terminal velocity yang sangat dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran, dan densitas bahan. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan
kipas atau blower. Seperti pada Gambar 4, bahan mula-mula dimasukkan pada
katup 2, dengan adanya blower (no 4) maka bahan dengan terminal velocity yang
tinggi akan turun ke bawah pada katup 3, sedangkan bahan dengan terminal
velocity yang rendah (bahan yang tidak diinginkan dan kotoran) akan keluar
sebagai pada katup 1.

Gambar 4. Pneumatik separator.

Specific gravity separator. Pemisahan dengan cara ini menggunakan dasar


perbedaan densitas atau spesifik gravity bahan. Prinsip yang dipakai adalah (1)
Karakteristik biji-bijian yang akan jatuh ke bawah pada permukaan yang miring
ke bawah, (2) adanya daya mengambang bahan karena gerakan udara. Pemisah ini
terdiri dari plat berlobang yang berbentuk segitiga, udara yang dihembuskan dan
kotak-kotak yang memisahkan bahan. Dengan adanya perbedaan spesifik gravity
bahan maka bahan yang paling ringan akan mengambang demikian seterusnya
terjadi pemisahan dan bahan yang paling berat akan terbuang pada kotak paling
kanan sesuai dengan arah perjalanan bahan.
Gambar 5. Specific gravity separator
Spiral separator. Pemisahan bahan ini berdasarkan pada perbedaan bentuk
bahan. Seperti pada Gambar 6, bahan dimasukkan dari atas dan karena gaya
gravitasi bahan tersebut turun kebawah. Bahan dengan perbedaan bentuk fisik
akan mengalami kecepatan turun yang berbeda. Bahan yang berbentuk bulat akan
mempunyai kecepatan yang tinggi sehingga akan dengan mudah turun ke bawah
pada piring bagian luar, sedang bahan dengan bentuk lain akan lambat turun
sehingga akan terpisah dan dibuang melewati pipa yang terpasang pada bagian
tengah pemisah ini.

Gambar 6. Spiral separator


Disk separator. Pemisah ini berdasarkan pada perbedaan ukuran bahan. Bahan
yang mempunyai ukuran sesuai dengan ukuran yang ada di dalam piring akan
masuk ke dalam piringan sedangkan bahan yang lebih besar akan terbuang.
Pemisah ini banyak digunakan untuk memisahkan biji-bijian misalnya padi : padi
yang utuh akan dipisahlan dengan padi yang pecah, juga untuk memisahkan biji
yang tidak sama misalnya memisahkan biji gandum dan barley dari biji oat.
Gambar 7 ini memperlihatkan mesin pemisahan jenis ini.

Gambar 7. Disk separator


11. Sudah memiliki ukuran – ukuran yang saudah dilakukan seperti panjang
dan diameter bahan hasil pertanian. Harga produk yang sudah mengalami
grading sesuai dengan kondisi mutu bahan hasil pertanian tersebut dan
sudah mengelompok sesuai permintaan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai