Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kiki Ikrima

NPM : 260110160090

TUGAS PENDAHULUAN ANTIDIARE

1. Jelaskan patofisiogi diare


Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih
patofisiologi/patomekanisme dibawah ini:
a. Diare sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan
elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini
yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa
makan/minum (IDAI , 2011).
b. Diare osmotik
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia
yang hiperosmotik malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi
mukosa usus missal pada defisiensi disakaridase, malabsorpsi
glukosa/galaktosa (IDAI , 2011). 3. Malabsorpsi asam empedu dan
lemak Diare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan/produksi
micelle empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier dan hati (IDAI ,
2011).
c. Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
Diare tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme
transport aktif Na+ K + ATPase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air
yang abnormal (IDAI , 2011)
d. Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
Diare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan iregularitas
motilitas usus sehingga menyebabkan absorpsi yang abnormal di usus
halus. Penyebabnya antara lain: diabetes mellitus, pasca vagotomi,
hipertiroid (IDAI , 2011).
e. Gangguan permeabilitas usus
Diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal
disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada
usus halus (IDAI , 2011).
f. Diare inflamasi
Proses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare
pada beberapa keadaan. Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan
tight junction, Tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan limfatik
menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein dan seringkali sel darah
merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare
akibat inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare
osmotik dan diare sekretorik (Juffrie, 2010).
g. Diare infeksi
Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare.
Dari sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif dan
invasif (merusak mukosa). Bakteri non-invasif menyebabkan diare
karena toksin yang disekresikan oleh bakteri tersebut (IDAI , 2011).

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam obat golongan anti diare

 Kemoterapeutika; mengurangi parah dan lamanya diare dan mungkin


mempercepat pengeluaran toksin. Kemoterapi digunakan untuk terapi
kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare dengan antibiotika.
Contohnya: tetrasiklin, kloramfenikol, dan amoksisilin, sulfonamida,
furazolidin, dan kuinolon (Schanack 1980).
 Obstipansia; Terapi simtomatis yang menghentikan diare dengan beberapa
cara yaitu:
a. Zat-zat penekan perilstatik; akan memperlambat gerakan perilstatik
pada usus sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air
& elektrolit pada mukosa usus. Cont: Loperamida (derivat petidin),
Atropin, Ekstrak Belladona (Tjay, 2007).
b. Adstrigensia; akan menciutkan selaput lendir usus. Cont: Tanin,
garam-garam bismut, aluminium (Tjay, 2007).
c. Adsorbensia; mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil
metabolisme serta melapisi permukaan mukosa usus sehingga toksin
dan mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa
usus (Tjay, 2007). Contohnya: karbon, musilage, kaolin, pektin,
garam-garam bismut, dan garam-garam alumunium) (Departemen
Farmakologi dan Terapi UI, 2007).
 Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang
mengakibatkan nyeri perut pada diare. Cont: Papaverin (Tjay, 2007).
Daftar Pustaka

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi


Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi FK UI.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2011). Kumpulan Tips Pediatrik. Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia

Schanack,W., et al. 1980 . Senyawa Obat Edisi Kedua. Yogyakarta : Penerbit UGM.

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai