BAB
PENDAHULUAN
Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil meliputi
sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan dan sistem
perkemihan?
1.3 Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil yang meliputi
Sistem Reproduksi, Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan dan Sistem
Perkemihan.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar
sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Ibu hamil
mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada tubuhnya sesuai
dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem
reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system
perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan kembali
seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui selesai.
2.1.1 Uterus
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir
kehamilan empat puluh minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus
Uteri) terletak 2-3 jari diatas pusat, Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu
jari dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga
jari dibawah Prosesus xifoideus. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata
menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen
bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal
sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih
tebal daripada SBR
2
3
2.1.2 Serviks
2.2 Payudara
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air
menjadi lancar
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat
terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
2.10 Metabolisme
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12 kg
Janin 3-4
Plasenta 0,6
Lemak 3,5
Total 12,5 kg
8
Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk
orang Eropa dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau
(62,5 – 57) dari berat badan sebelum hamil.
IMT = BB² / TB
Contoh :
Diketahui : BB : 50 kg
Tb : 160 kg
9
Ditanya : IMT ?
1. Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
4. Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang
membungkuk berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus barkialis.
5. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa cemas dan
tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat juga dihubungkan
dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan refraksi, sinusitis atau
migran
6. Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan (sinkop) sering
terjadi pada awal kehamilan. Ketidakstabilan vasomotor hipotensi postural
10
10. gelaja pharethesia ( terbakar / gatal karna kekacauan sistem saraf sensori ) &
rasa sakit pada tangan yang menyebar sampai siku. tangan yang dominan
biasa nya berpengaruh.
11. acroesthesia ( kaku & gatal pada tangan ) di sebabkan oleh stoop-snouldered
sikap menerima oleh beberapa wanita selama kehamilan pada kondisi ini
dihunbungkan dengan penarikan pada segmen dari brachial plexus yaitu
nervus plexus yang berasal dari percabangan ventral empat nervus spinalis
servikalis terakhir dengan nervus spinalis torakalis pertama , memecah
menjadi beberapa nervus utama bahu , dada & lengan
13. kunang2 , letih , lesu , dan pingsan adalah umum terjadi selama kehamilan
vasomotor dan hipotensi postural khususnya setelah duduk atau berdiri dengan
periode yang lama. Hipotensi postural bisa jadi karena kekurangan volume darah
sementara.
12
Sindrom ini bisa menimbulkan perasaan terbakar, gatal dan sakit di tangan
(biasanya di jempol dan 3 jari pertama) sakitnya bisa sampai ke pergelangan
tangan, naik ke lengan bagian bawah, dan kadang-kadang sampai ke pundak, leher
dan dada.
Biasanya terjadi dengan menarik kontraksi otot betis secara berulang. Hal ini
terjadi karena ibu sedang istirahat atau bangun tidur. Kejang ini dikarenakan
rendahnya serum ion kalsium dan meningkatnya fosfat atau ketidakcukupan
intake kalsium. Ketika itu terjadi seharusnya ibu melenturkan atau meluruskan
kaki atau berdiri. Ibu tidak dianjurkan untuk memijat kakinya karena mungkin
saja rasa sakit itu berasal dari tromboplebitis.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini
dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bisa menjaga akhlak terhadap
diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon
maaf yang setulus-tulusnya.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati Yuni, SST, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil, Edisi 3. Yogyakarta.
Fitramaya
Rochmiaty Ummy, 2012, Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu
Hamil, Ilmu Kebidanan Untuk
Semua, http://ummyhannie.blogspot.com/2012/12/pokok-pembahasan-
1.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]
Ratna Dewi, 2013, perubahan anatomis dan fisiologos wanita hamil pada
trimester 123 metabolisme dan bb imt, dewi
ndud,http://dewindudd.blogspot.com/2013/02/perubahan-anatomis-dan-
fisiologos_1243.html [ diakses pada ( 27 Maret 2013)]