1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta;
2009 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman penanggulangan kurang energi kroni (KEK) pada ibu hamil. Jakarta; 2015 3. Hardinsyah W, Yongki L., Gulardi F. 2008. Status Gizi Awal Kehamilan Dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Kaitannya Dengan BBLR. Bogor: Jurnal Pangan Dan Gizi; 2009 4. WHO. World Health Statistics 2015: World Health Organization; 2015. 5. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Litbangkes. Available at: http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesdas2010/ Laporan_riskesdas_2010.pdf. Accessed on October 6. Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir. Edisi ke- 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008 7. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom, KD. Fisiologi Kehamilan. 21st ed. Jakarta: EGC; 2006 8. Purwitasari N. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Nuha Medika; 2009 9. Supariasa, I, D N., Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi.Antropometri Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2013 10. Kemenkes, RI. 2010. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan Makanan Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal. Direktorat Bina Gizi. Jakarta 11. Kemenkes, RI. 2012. Panduan Penyelenggaraan PMT Bagi Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK. Direktorat Bina Gizi. Jakarta 12. Kemenkes RI 2017. Petunjuk teknis pemberian makanan tambahan balita, ibu hamil dan anak sekolah. Direktorat Bina Gizi. Jakarta