Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya yang berjudul
“Miniatur Kereta Api dari Koran Bekas”. Laporan ini diajukan untuk melengkapi tugas Seni
Budaya.

Karya ini merupakan upaya pengembangan kreatifitas, wawasan, penambah ilmu


serta pengalaman bagi penulis dan hasilnya untuk melengkapi tugas Seni Budaya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Winda, S.Pd selaku guru pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
mengerjakan karya ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah mendorong dan memotivasi penulis baik berupa
moral maupun material.
3. Siswa SMA Negeri 1 Bukittinggi yang telah membantu penulis dalam mendapatkan
informasi.
4. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan di masa yang akan datang.

Bukittinggi, 2 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

i
Halaman Judul

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… i

Daftar Isi………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………... .1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………... 1
1.4 Manfaat………………………………………………………………………. 2
BAB II TEORI DASAR…………………………………………………………………. 3
A.Teori Seni………………………………………………………………. 3
B.Pengertian Seni………………………………………………………… . 3
C.Pengertian Seni Rupa……………………………………………………. 4
DLingkup Seni Rupa……………………………………………………… 4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………. 6

A.Kegunaan……………………………………………………………………. 6
B.Alat dan Bahan……………………………………………………………… 6
C.Proses Pembuatan…………………………………………………………… 6
D.Rincian Dana………………………………………………………………… 8
E.Penjualan…………………………………………………………………….. 8

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………… 9

1.1Kesimpulan…………………………………………………………………… 9
1.2Saran………………………………………………………………………….. 9

BAB I

PENDAHULUAN ii

1.1 Latar Belakang


Dalam menanggapi berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari, masing-masing
individu mempunyai cara tersendiri dalam mencari solusinya. Tidak hanya permasalahan
ekonomi, sosial, politik dan moral, tapi juga permasalahan lingkungan hidup dan
kesehatan juga menjadi permasalahan serius ditengah-tengah masyarakat.
Semakin menggunungnya tumpukan sampah disekitar lingkungan masyarakat
menjadi hal yang cukup menggelisahkan warga. Menumpuknya sampah tentu menjadi hal
yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dapat menimbulkan berbagai
permasalahan seperti lingkungan yang kotor, wabah penyakit dan ketidak asrian alam.
Apalagi sampah-sampah anorganik yang sukar didaur ulang seperti plastik, kaca dan
kertas. Keadaan ini memotivasi para pemikir untuk menanggulangi tumpukan sampah
tersebut. Mereka mempunyai berbagai solusi untuk meminimalisir sampah seperti
mendaur ulang, menggunakannya kembali, menjadikannya biogas atau menjadikannya
sesuatu yang baru.
Dalam hal ini penulis juga mempunyai latar belakang untuk meminimalisir sampah,
yaitu dengan mengolah kertas Koran bekas menjadi sesuatu yang mempunyai nilai estetis
sehingga dapat digunakan sebagai pajangan atau hiasan. Penulis mengolah kertas Koran
bekas menjadi sebuah miniatur kereta api batu bara kecil yang dapat difungsikan sebagai
sebuah hiasan atau pajangan. Kertas Koran yang tadinya hanya terbuang sebagai sampah,
kini dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan dibahas yaitu
bagaimana caranya mengolah kertas Koran bekas menjadi sebuah karya seni.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis menciptakan karya seni ini adalah sebagai berikut:
1. Agar seni rupa selalu berkembang dan tidak terlupakan oleh generasi muda
2. Mengajak dan memotivasi generasi muda untuk terus berkarya dalam bidang seni
3. Berusaha agar dapat mendorong masyarakat untuk lebih berfikir kreatif dan kritis
4. Sebagai pelengkap tugas akhir pelajaran Seni dan Budaya kelas XII SMA N 1
Bukittinggi

1.4 Manfaat
1. Menciptakan hal-hal baru yang lebih bernilai dari sebuah bahan biasa
1
2. Menciptakan lapangan kerja baru dengan menciptakan sebuah karya seni
3. Mendorong terbentuknya pola pikir yang kreatif
BAB II

TEORI DASAR
2
1.1 Teori Seni
A. Pengertian Seni
Pengertian seni ditinjau dari bahasa sanskerta berasal dari kata clipa sebagai
kata sifat yang berarti berwarna atau su clipa yang berarti dilengkapi dengan bentuk-
bentuk indah atau dihiasi dengan indah. Pewarnaan yang berarti sebagai kata benda
kemudian berkembang menjadi bermacam kekriaan yang artistik.
Pada masa dahulu, seniman dan tukang belum dibedakan, mereka sama-sama
mempedomani sebuah buku seni dalam menciptakan hal-hal yang indah, yaitu sebuah
buku yang diberi nama Cilpacastra. Pada zaman itu, masyarakat masih belum
mengetahui hakikat seni yang sebenarnya, yang mereka tahu, seni merupakan ekspresi
keindahan yang bersifat kolektif. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia dan India
tapi juga dialami oleh masyarakat di negara Barat dahulunya.
Kata seni juga diartikan dalam bahasa latin yang berasala dari kata ars yang
berarti teknik atau craftsmanship yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu. Seni juga berasal dari kata artes yang berarti sekelompok orang
yang mempunyai ketangkasan atau kemahiran. Dan seni juga berasala dari kata
artista para anggota yang termasuk dalam kelompok yang mempunyai ketangkasan
atau kemahiran. Kata artista memiliki persamaan makna dengan clipa karena
langsung menunjuk individu yang terlibat, bukan kelompok atau masyarakat secara
umum.
Kata ars kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte
(Spanyol) dan art (Inggris). Di Eropa juga terdapat istilah lain untuk kata seni, seperti
di Jerman. Masyarakat Jerman menyebut seni sebagai die Kunst dan masyarakat
Belanda menyebutnya sebagai Kunst. Kedua kata tersebut mempunyai akar kata yang
lain dari ars walaupun mempunyai makna yang sama.
Di Yunani, istilah yang paling dekat dengan makna seni adalah techne yang
perkataannya berhubungan langsung dengan teknik. Yunani yang dikenal sebagai
sumber filsafat dan kebudayaan Eropa ternyata memiliki pandangan yang tidak dapat
disejajarkan dengan bahasa yang kita gunakan dalam menyebut istilah seni dan
pengertiannya walaupun Yunani juga mempunyai filsafat seni yang mendunia.

B. Pengertian Seni Rupa


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dngan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan konsep
3
titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan pencahayaan dengan acuan
estetika.
Zaman dahulu, tidak ada perbedaan antara seniman dan kriawan atau antara
artists dan craftsman. Seorang pemikir, Charels Batteaux (1713-1780) membedakan
seni menjadi sua, yaitu seni murni (fine art atau pure art) dan seni terapan (useful art
atau applied art). Dengan timbulnya sitilah ini, mulailah terjadi perbedaan yang
mendasar tentang seni murni dan seni pakai pada abad 18.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni
rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi
jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya
memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan jika ditinjau dari
segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi dua yaitu seni rupa dua dimensi yang
hanya memiliki panjang dan lebar saja, dan seni rupa tiga dimensi yang memiliki
panjang, lebar serta tinggi (ruang).
Secara kasar, terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik
kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan
desain dan kriya ke dalam bahasan visual art.
C. Lingkup Seni Rupa
Aktivitas dari seniman merupakan penekanan dari pengertia kata seni dari
berbagai bahasa.
Dari pengertian tersebut didapatkan bahwa lingkup seni berupa seni suara,
seni gerak dan seni rupa. Masing-masing seni mempunyai lingkup tersendiri sebagai
sarana yang menjadi batasan-batasan dari seni tersebut.
Pengertian dasar tentang lingkup seni rupa sesuai dengan media aktifitas
adalah sebagai berikut:
1. Seni lukis
2. Seni pahat
3. Seni patung
4. Seni grafis
5. Desain grafis
6. Desain interior
7. Desain produk (desain industry)
8. Kria tekstil
9. Kria kayu
4
10. Kriya keramik
11. Kriya gelas, dll
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kegunaan 5
1. Sebagai usaha pemanfaatan kertas Koran bekas semaksimal mungkin
2. Pajangan atau hiasan
B. Alat dan Bahan
1. Beberapa lembar kertas Koran sesuai kebutuhan
2. Lem kertas
3. Kertas marmer
4. Kertas karton
5. Cat semprot
6. Gunting
7. Pisau Cutter
C. Proses Pembuatan
1. Buatlah gulungan dari kertas Koran
 Untuk membangun badan kereta api diperlukan ¼ lembar kertas Koran yang
digulung
 Untuk membuat tiang digunakan 1 lembar kertas Koran yang digulung
 Untuk membuat roda diperlukan 3 lembar kertas Koran yang digulung
 Untuk membuat cerobong asap digunakan lembar 6 kertas Koran
2. Mulailah menggulung bahan dengan lipatan kecil kemudian dorong kedepan

6
3. Agar hasilnya keras dan kaku, ketika menggulung ditekan dengan kedua tangan
lalu dorong dan putar kearah depan. Kerjakan hingga gulungan menjadi padat dan
kaku.
4. Oleskan lem pada akhir gulungan agar gulungan terkunci dan tidak lepas
5. Setiap hasil dari proses menggulung, rapikan setiap ujungnya dengan memotong
menggunakan pisau cutter

6. Potonglah gulungan Koran sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.


7. Untuk membuat as roda, lilitkan beberapa lembar Koran dengan ketebalan seluas
permukaan roda pada salah satu potongan gulungan Koran. Lilitkan hingga
mencapai ketebalan yang diinginkan

8. Lapisi potongan-potongan gulungan Koran tersebut dengan kertas marmer agar


terkesan berwarna
9. Warnailah bagian roda depan, roda belakang dan cerobong asap menggunakan cat
semprot.

10. Rangkailah potongan-potongan gulungan Koran tersebut hingga menyerupai


sebuah kereta api batu bara kecil.

D. Rincian Dana

No Nama Barang Jumlah Harga per Unit Harga Total


1 Kertas Koran 11 lembar - -
2 Lem Kertas 1 Bungkus Rp. 8000 Rp. 8000
3 Kertas Marmer 2 Lembar Rp. 2000 Rp. 4000
4 Kertas Karton 1 Lembar Rp. 3000 Rp. 3000
5 Cat Semprot 1 Botol Rp. 15000 Rp. 15000
Total Biaya Rp. 30000

E. Penjualan
Dari analisa rincian dana, karya seni tersebut dapat dijual dengan mengambil
keuntungan Rp.5000@produk. Jadi, karya seni tersebut dijual dengan harga
@Rp.35000.

BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan 8
1. Seni adalah sesuatu yang diciptakan oeh manusia yang memiliki nilai keindahan
2. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dngan rabaan
3. Seni rupa terbagi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan
4. Seni rupa murni yaitu pencipataan seni rupa yang menitik beratkan pada ekspresi jiwa
semata seperti lukisan
5. Seni rupa terapan yaitu pembuatan seni rupa dengan memperhatikan tujuan dan fungsi
sebuah karya yang akan dibuat, misalnya seni kriya. Dalam hal ini, miniatur kereta api
termasuk seni rupa terapan.
1.2 Saran
Dalam pembuatan karya ini, penulis menyadari banyaknya terdapat kekurangan dan
karya ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kepada pembaca
untuk menyalurkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya ini dimasa yang akan
datang.

LAPORAN TUGAS AKHIR SENI BUDAYA

“MINIATUR KERETA API DARI KORAN BEKAS”


OLEH

DESSY DASWAR

XII IPA 3
SMA N 1 BUKITTINGGI

T.P 2012/2013

Halaman Pengesahan

Karya Tulis Tugas Akhir Seni dan Budaya yang berjudul


MINIATUR KERETA API DARI KORAN BEKAS

Yang disusun oleh:


Dessy Daswar

Telah diperiksa dan disetujui sebagai karya seni asli dan bukan jiplakan
baik sebagian atau seluruhnya oleh Pembimbing Tugas Akhir Seni dan Budaya
Kelas XII IPA 3 SMA N 1 Bukittinggi

Pada tanggal 02 Maret 2013

Mengetahui:
Guru Pembimbing

WINDA, S.Pd
NIP. 198409072009011002

Anda mungkin juga menyukai