Abstrak—Sekarang ini tes hematologi atau tes darah darah juga dapat menyebabkan banyaknya waktu dan
merupakan suatu pemeriksaan yang penting untuk tenaga yang diperlukan dalam proses pengidentifikasian.
mendiagnosa kondisi medis pasien. Tes ini meliputi Kekurangan pada pemeriksaan hematologi secara
pemeriksaan jumlah, bentuk dan morfologi sel darah yang manual dapat diatasi dengan menciptakan suatu sistem
hingga saat ini umumnya masih dikerjakan secara manual. otomatis dengan bantuan komputer. Manusia dengan
Pemeriksaan dengan cara manual ini sudah pasti memiliki
segala kecerdasan yang dimilikinya berusaha untuk
tingkat ketelitian dan keakuratan yang rendah karena
dilakukan oleh para dokter atau petugas laboratorium mengadopsi bentuk kecerdasannya ke dalam komputer,
kesehatan yang secara manusiawi memiliki kemungkinan maka dikembangkanlah suatu teknologi jaringan syaraf
tingkat perbedaan identifikasi. Masalah kekurangan pada tiruan yang mengadopsi kemampuan manusia dalam
pemeriksaan hematologi secara manual ini dapat diatasi melakukan keputusan, atau dengan kata lain sistem
dengan menciptakan suatu sistem cerdas otomatis dengan tersebut mempunyai kecerdasan buatan (Artificial
bantuan komputer menggunakan jaringan syaraf tiruan. Intelligent). Istilah buatan di sini digunakan karena
Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap jaringan jaringan syaraf ini diimplementasikan dengan
syaraf tiruan menggunakan metode Radial Basis Function menggunakan komputer yang mampu menyelesaikan
untuk menentukan morfologi sel darah merah (eritrosit).
sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran.
Data citra eritrosit normal dan abnormal berasal dari
Lembaga Penelitian ABX dari Montpeller Perancis Pada penelitian sebelumnya yaitu “Penentuan
berjumlah 175 sampel. Citra eritrosit tersebut akan diolah Morfologi Sel Darah Merah (Eritrosit) berbasis
melalui proses akuisisi citra, grayscale, deteksi tepi dan Pengolahan Citra dan Jaringan Syaraf Tiruan”[1] dengan
ekstraksi ciri untuk menghasilkan input bagi jaringan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan yang umum
syaraf tiruan Radial Basis Function. Penentuan morfologi dipakai yaitu Backpropagation. Metode
eritrosit berbasis pengolahan citra dan jaringan syaraf Backpropagation[1] tersebut memberikan keakuratan
tiruan Radial Basis Function ini memiliki akurasi yang baik untuk citra latih sebesar 100%, dan untuk citra uji nilai
dan memuaskan serta memiliki total waktu pemerosesan rata-rata keakuratan 78,33 %, dimana nilai tersebut masih
sistem yang cepat.
perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode lain.
Kata Kunci—morfologi eritrosit; jaringan syaraf tiruan;
Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mencoba
radial basis function memberikan alternatif pemecahan masalah dengan
metode pembelajaran Radial Basis Function, dimana
menurut teorinya akan menghasilkan nilai keakuratan
I. PENDAHULUAN yang lebih tinggi dan waktu iterasi yang lebih cepat
dibandingkan dengan Backpropagation. Sehingga
Tes hematologi atau tes darah merupakan suatu diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk
pemeriksaan untuk mengidentifikasi masalah dengan membantu pekerjaan para dokter dan pihak laboratorium
menggunakan berbagai tes darah diagnostik laboratorium dalam mengidentifikasi morfologi normal dan abnormal
klinis untuk mendiagnosa kondisi medis. Beberapa sel darah merah (eritrosit).
parameter yang diperiksa pada tes hematologi adalah
jumlah sel darah dan morfologi normal dan abnormal sel
darah. Walaupun pemeriksaan parameter hematologi saat II. TINJAUAN PUSTAKA
ini telah mengenal suatu alat hitung sel darah otomatik
yang lebih dikenal dengan nama Blood Cell Counter atau Penelitian ini memiliki tiga teori utama yang
Automatic Cell Counter, namun untuk pemeriksaan disatukan menjadi satu sistem, yaitu fisiologi darah,
morfologi sel darah masih dikerjakan secara manual. Hal pengolahan citra dan radial basis function. Fisiologi darah
ini menyebabkan kurangnya ketelitian serta keakuratan merupakan teori yang mendeskripsikan bentuk, jenis dan
yang dilakukan oleh para dokter dan petugas laboratorium morfologi dari darah. Kemudian pengolahan citra
kesehatan dikarenakan kondisi fisik, pengetahuan, merupakan teori untuk mengoneksikan sistem nyata
ketelitian dan konsentrasi dokter dan petugas dengan sistem komputer dengan input berupa data citra.
laboratorium kesehatan dapat mempengaruhi Sedangkan radial basis function merupakan salah satu
pengidentifikasian penyakit sehingga adanya metode dari jaringan saraf tiruan sebagai sistem cerdas.
kemungkinan perbedaan identifikasi antara dokter yang Ketiga teori tersebut akan dijelaskan secara terperinci
satu dan lainnya. Selain itu, jumlah dan jenis kelainan pada penjelasan selanjutnya.
TABLE I
Gambar. 5. Tampilan GUI Program. PERBANDINGAN METODE BACK PROPAGATION
DENGAN RADIAL BASIS FUNCTION
Pada fase pembuatan sistem, telah dibuat program
dengan menggunakan perangkat lunak Matlab 7.7., GUI
(Graphical User Interface) program kita tampilkan pada
gambar 5.