oleh :
Siti Hadjar Wijayanti Moki
NIM. 711345315034
Kepada
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2018
BAB I.
BAB I.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
A. Latar belakang
Di Indonesia, jumlah pasien Tb Paru
(WHO, 2016) berada pada peringkat ketiga di dunia
10,4 juta kasus baru pada tahun 2015 setelah India dan Cina dengan
dan 1,8 juta kematian di dunia. prevalensi sebanyak 324.00 kasus baru.
(WHO, 2014)
Tuberkulosis (TB)
3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
5. Tinjauan Pustaka
A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan lokasi penelitian
C. Variabel penelitian
D. Definisi Operasional
E. Populasi dan sampel
F. Teknik pengumpulan data
G. Instrumen Penelitian
H. Jalannya Penelitian
I. Analisis Data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian
• pasien dengan rentang usia 15-64 tahun yaitu sebanyak 63 pasien (97%).
• lebih dari separuh penderita tuberculosis paru BTA positif yang berobat di
Puskesmas Wawonasa adalah laki-laki yaitu sebanyak 42 pasien (65%).
• tipe pasien tuberculosis paru BTA positif terbanyak yang ditemukan di Puskes
Wawonasa merupakan kasus baru yaitu sebanyak 60 pasien (92%)
• penggunaan OAT kategori I sebanyak 60 pasien (92%).
• Semua pasien yang berobat di Puskesmas Wawonasa merupakan pasien Klasifikasi
Tuberculosis paru yaitu sebanyak 65 pasien (100%).
• Hasil pemeriksaan sputum BTA sebelum pengobatan sebagian besar 1+ dengan
persentasi (65%).
• Hasil pemeriksaan sputum BTA pada pengobatan akhir bulan ke-2, pengobatan akhir
bulan ke-5/7, dan pada akhir pengobatan mendapatkan hasil negatif dengan
persentase (97%).
• Dan hasil pengobatan pasien yang berobat di Puskesmas Wawonasa Kota Manado
adalah Sembuh dengan persentase (97%) dan gagal (2%).
Saran