Anda di halaman 1dari 10

MANUSCRIPT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG RESUSITASI


JANTUNG PARU (RJP) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI S-1 KEPERAWATAN TINGKAT I

Di STIKes Eka Harap Palangka Raya

(PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL)

OLEH :
M. RIZAL PAYAWAN PUTRA
NIM : 2012.C.06a.0607

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S - 1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
MANUSCRIPT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG RESUSITASI


JANTUNG PARU (RJP) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI S-1 KEPERAWATAN TINGKAT I

Di STIKes Eka Harap Palangka Raya

(PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL)

Dibuat Sebagai Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


(S.Kep) Pada Program Studi S-1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya

OLEH :
M. RIZAL PAYAWAN PUTRA
NIM : 2012.C.04a.0607

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM S - 1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG RESUSITASI
JANTUNG PARU (RJP)TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN MAHASISWA TINGKAT I PROGRAM
STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES EKA HARAP
PALANGKA RAYA

M. Rizal Payawan Putra*, Suryagustina**, Wenna Araya***

Sekoah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya


Program Studi S-1 Keperawatan

Email: payawanrizal8@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Henti jantung merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan


yang dapat mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan sesegera mungkin.
Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan intervensi yang menjadi
penentu penting dalam kelangsungan hidup korban henti jantung. Masyarakat
awam dan remaja yang ada di Indonesia khususnya Mahasiswa Keperawatan
seharusnya sudah tahu dan mampu melakukan tindakan resusitasi jantung paru
(RJP) dengan baik dan benar sehingga dapat menjadi penolong dilingkunganya
masing-masing.
Tujuan Penelitian: Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Resusitasi Jantung Paru (RJP) Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan keterampilan
Mahasiswa Tingkat I Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka
Raya.
Metode Penelitian: Penelitian pre eksperimental. Rancangan penelitian yang
dipilih adalah one-group pra-post test design. Teknik sampling yang digunakan
adalah total sampling dengan jumlah sampel 77 orang serta diuji dengan uji statistik
Wlicoxon.
Hasil Penelitian: Berdasarkan uji statistik P value < nilai α dengan tingkat
significancy α = 0,05. Nilai significancy menggunakan uji Wlicoxon diperoleh Sig.
(2-tailed) sebesar 0,000. Menunjukan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan RJP
terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan RJP
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dan
keterampilan pada mahasiswa.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Resusitasi Jantung Paru, Pengetahuan,
Keterampilan

Daftar Pustaka : 32 (2010-2017)


XVIII + 89 hal + 9 tabel + 21 gambar + 8 diagram + 22 lampiran
"Effect Of Health Education On The Students level knowledge and skill About
Cardiac Pulmonary Resuscitation (CPR) In Program S-1 Study
of nursing level I STIKes Eka Harap Palangka Raya "

M. Rizal Payawan Putra*, Suryagustina**, Wenna Araya***

Sekoah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya


Program Studi S-1 Keperawatan

Email: payawanrizal8@gmail.com

ABSTRAK
Background: Stop the heart is one of the emergency conditions that can be life-
threatening and requires handling as soon as possible. The action of the Heart
Lung Resuscitation (CPR) is an intervention be important in determining the
viability of a victim stop the heart. Lay communities and youth are there in
Indonesia especially Nursing Students should know and be able to perform actions
of heart lung resuscitation (CPR) with good and right so that it can become a
helper dilingkunganya respectively.
Research Objectives: Knowing the influence of health education On Cardiac
Pulmonary Resuscitation (CPR) against the level of Student knowledge and skills
level I Program S-1 Study of nursing STIKes Eka Harap Palangka Raya.
Research Methods: Experimental Research of pre. Research design chosen is the
one-group pre-post test design. The sampling technique used is the total sampling
total sample with 77 people and tested with test statistics Wlicoxon.
Research Results: Based on statistical test P value < value α with α = 0.05 level of
significancy. The value of significancy test using Wlicoxon obtained the Sig (2-
tailed) of 0.000. Indicates there is the influence of health education against the
CPR the level of knowledge and skills in students.
Conclusion: The results of this study showed that health education CPR give
significant effects against the level of knowledge and skills in students.

Keywords: Health Education, Resuscitation Pulmonary Heart, Knowledge, Skills

Bibliography : 32 (2010-2017)
XVIII + 89 + things + table 9 21 pictures + 8 diagram + 22 attachment
PENDAHULUAN namun diperkirakan sekitar 10.000 warga per
Cardiac arrest merupakan keadaan dimana tahun yang berarti
terjadinya penghentian mendadak sirkulasi normal orang per hari mengalami henti jantung.
darah ditandai dengan menghilangnya tekanan Kejadian terbanyak dialami oleh penderita jantung
darah arteri (Hardisman, 2014). Kematian terjadi koroner. Kematian yang disebabkan oleh penyakit
biasanya karena ketidakmampuan untuk jantung pembuluh darah, terutama penyakit
menangani penderita pada fase gawat darurat jantung koroner dan stroke diperkirakan akan
(golden period). Ketidakmampuan tersebut bisa terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada
disebabkan oleh tingkat keparahan, kurang tahun 2030 (Depkes, 2014). Penelitian yang
memadainya peralatan, belum adanya sistem yang dilakukan oleh Shinta dkk (2017) tentang
terpadu dan pengetahuan dalam penanggulangan pengetahuan RJP di masyarakat Binsus Manado.
darurat yang masih kurang, fenomena nya di Hasilnya pengetahuan keterampilan resusitasi
lingkungan sekitar kita hampir semua kalangan umumnya lemah, hanya 1,2% mengetahui jumlah
dari masyarakat awam bahkan remaja dari tingkat kompresi, 2,2% mengetahui perbandingan
pengetahuannya hampir semua tidak tahu tentang kompresi dan ventilasi yang benar pada dewasa,
resusitasi jantung paru (RJP). dan hanya tiga dari 100 subjek (0,6%) mengetahui
Hasil wawancara berupa beberapa keduanya (jumlah kompresi-ventilasi). Pada tahun
pertanyaan apa yang dimaksud RJP, indikasi RJP 2014, remaja yang juga merupakan salah satu
serta cara langkah-langkah bagaimana untuk bagian dari masyarakat awam berjumlah sekitar
melakukannya RJP dengan 5 orang mahasiswa 1,1 miliar penduduk dunia (WHO, 2014). Jumlah
tingkat 1 S1 keperawatan STIKes Eka Harap penduduk Indonesia pada tahun 2014 adalah 237,6
Palangka Raya 4 orang mahasiswa tersebut tidak juta jiwa dan 26,67% atau 63,4 juta jiwa
tahu tentang resusitasi jantung paru serta cara diantaranya adalah remaja (BKKBN dalam
melakukannya dan belum pernah mendapatkan Thoyyibah, 2014). Pengetahuan tentang RJP
informasi tentang RJP serta 1 orang mahasiswa diantara masyarakat umum di negara ASEAN
pernah melihat tindakan resusitasi jantung paru di masih lemah termasuk Indonesia (Rasmus A,
salah satu rumah sakit yang ada di Palangka Raya 2013). Seharusnya masyarakat awam dan remaja
yang seharusnya para remaja kita tahu dan mampu yang ada di Indonesia khususnya mahasiswa
menjadi penolong di lingkungannya. keperawatan seharusnya sudah tahu dan mampu
Menurut penelitian di beberapa Negara melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP)
Eropa, kasus henti jantung merupakan salah satu dengan baik dan benar sehingga dapat menjadi
penyebab kematian dengan angka kejadian sekitar penolong dilingkunganya masing-masing.
700.000 kasus setiap tahunnya. Sementara itu, di . Dampak perilaku yang muncul antara lain
Amerika henti jantung merupakan pembunuh menunda-nunda penyelesaian tugas, malas ke
nomor satu dimana setiap tahunnya terdapat kampus, penyalahgunaan obat dan alkohal, terlihat
sekitar 330.000 orang yang menjadi korban dalam kegiatan mencari kesenangan yang
meninggal secara mendadak karena henti jantung berlebih-lebih.
(Bala et al dalam Dewi, 2015). Setiap tahunnya kurangnya pendidikan kesehatan dan
layanan gawat darurat medis mengkaji adanya pelatihan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
lebih dari 420.000 cardiac arresest terjadi luar yang ada di indonesia untuk semua masyarakat
rumah sakit di Amerika Serikat (American Heart awam dan bahkan remaja yang diharapkan mampu
Association 2014). Pada tahun 2014 Layanan menjadi penolong di lingkunganya. Sehingga
Medis Darurat atau Emergency Medical Service dampak dari kurangnya pengetahuan dan
(EMS) di inggris berusaha menyadarkan sekitar keterampilan dari masyarakat awan dan remaja
28.000 kasus out-of hospital cardiac arrest bisa menyebabkan seseorang yang menjadi korban
(OHCA) British Heart Foundation 2015). kecelakaan dapat semakin memburuk dan bahkan
Kejadian Out-of Hospital Cardiac Arrest berujung kematian apabila tidak ditangani secara
(OHCA) di beberapa Negara yang tergabung cepat, sehingga prevelensi kematian korban akibat
dalam asik pasifik salah satunya Indonesia dalam cardiac arrest setiap tahunnya akan meningkat
tiga tahun terakhir yakni sebanyak 60.000 kasus apabila tidak ada penolong di lingkungan akibat
(Hock, 2014) sedangkan di Indonesia sendiri ketidakmampuan tersebut.
belum didapatkan data yang jelas mengenai Upaya yang dapat dilakukan seorang
jumlah prevalensi kejadian henti jantung di perawat adalah memberikan pendidikan kesehatan
kehidupan sehari-hari atau di luar rumah sakit, agar menambah penolong di lingkungan sebagai
agent penolong pertama dan untuk mengurangi
angka kematian akibat henti jantung. Penelitian mahasiswa tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP)
yang dilakukan oleh Sariputra (2016) berdasarkan di Program Studi S1 Keperawatan STIkes Eka
hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat Harap Palangka Raya.
pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar terhadap
peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa. Tabel 1. Rancangan One Group Pre- Post
maka dibutuhkan penatalaksanaan yang tepat Design Penelitian.
dalam penanganan pasien henti jantung. Salah
satu penanganan yang dikembangkan adalah
resusitasi jantung paru. Hingga saat ini RJP
merupakan penatalaksanaan yang sangat vital
dalam kasus henti jantung. American Heart
Asociation menyebutkan bahwa kejadian henti
jantung dapat terjadi dimana saja, penanganan
RJP pada saat kejadian dapat membantu Pengambilan sampel dalam penelitian ini
mengurangi resiko kematian. Henti jantung dapat adalah dengan teknik total sampling di mana
sangat mematikan, namun ketika RJP dan jumlah sampel yang didapat adalah 77 orang
defibrilasi dapat diberikan secepatnya, dalam responden mahasiswa tingkat I.
banyak kasus jantung dapat berdenyut kembali Penelitian ini dilaksanakan Program Studi
(AHA, 2015). S1 Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka
Raya dan dilaksanakan pada bulan Juni 2018.
TUJUAN PENELITIAN Instrumen penelitian dengan menggunakan
Mengetahui Pengaruh Pendidikan kuesioner dan lembar penilaian keterampilan.
Kesehatan Tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan keterampilan HASIL PENELITIAN
Mahasiswa Tingkat I Program Studi S-1 Berikut hasil dari identifikasi tingkat
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya. pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung
paru (RJP) sebelum diberikan pendidikan
METODE PENELITIAN kesehatan di Program Studi S1 Keperawatan
Jenis penelitian yang digunakan dalam STIKes Eka Harap Palangka Raya.
penelitian ini adalah pre eksperimental, yaitu
suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk
(10%)
mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya
keterlibatan penelitian dalam melakukan (16%)
manipulasi terhadap variabel bebas. Rancangan
penelitian yang dipilih adalah one-group pra-post
test design, yaitu mengungkapkan hubungan
sebab-akibat dengan cara melibatkan satu Baik
kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi Cukup
sebelum dilakukan intervensi, kemudian (74%) Kurang
diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam,
2017 hal: 165).
Pada penelitian ini, peneliti melibatkan satu Tabel 2. Hasil identifikasi tingkat
kelompok subjek yaitu mahasiswa tingkat I pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung
Program Studi S1 Keperawatan yang diobservasi paru (RJP) sebelum diberikan pendidikan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan (pre test) kesehatan di Program Studi S1 Keperawatan
dengan membagikan kuesioner dan menilai STIKes Eka Harap Palangka Raya.
keterampilan, setelah itu peneliti memberikan
perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan Berikut hasil dari identifikasi tingkat
tentang resusitasi jantung paru (RJP), dan pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung
selanjutnya diakhiri dengan observasi setelah paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan (post test) dengan di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka
membagikan kuesioner dan menilai keterampilan Harap Palangka Raya.
yang sama kembali. Dengan demikian peneliti
mengetahui adakah pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
Tabel 5. Hasil identifikasi tingkat
(18%) keterampilan mahasiswa tentang resusitasi jantung
paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan
di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka
Harap Palangka Raya.
Baik
Cukup Berikut ini hasil analisa mengenai pengaruh
(82%) pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru
(RJP) terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa
tingkat I Program Studi S1 Keperawatan STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
Tabel 3. Hasil identifikasi tingkat
pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung
Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon Tingkat
paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan
Pengetahuan Mahasiswa Tingkat I
di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka
Harap Palangka Raya.

Berikut hasil dari identifikasi tingkat


keterampilan mahasiswa tentang resusitasi jantung
paru (RJP) sebelum diberikan pendidikan
kesehatan di Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
Berdasarkan hasil analisa pengaruh dengan
(3%) (13%) menggunakan uji statistik didapatkan nilai
significancy P value < nilai α dengan tingkat
significancy α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha
yang menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan
Baik kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
cukup mahasiswa diterima. Hal ini dibuktikan dengan
(84%) kurang hasil P value 0,000 < 0,05 yang menunjukkan
adanya perbedaan tingkat pengetahuan yang
bermakna antara sebelum dengan sesudah
Tabel 4. Hasil identifikasi tingkat diberikan pendidikan kesehatan.
keterampilan mahasiswa tentang resusitasi jantung
paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan Berikut hasil dari identifikasi tingkat
di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka keterampilan mahasiswa tentang resusitasi jantung
Harap Palangka Raya. paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan
di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka
Berikut hasil dari identifikasi tingkat Harap Palangka Raya.
keterampilan mahasiswa tentang resusitasi jantung
paru (RJP) setelah diberikan pendidikan kesehatan Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon Tingkat
di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Eka Keterampilan Mahasiswa Tingkat I
Harap Palangka Raya.

(16%)

Baik
Cukup
Berdasarkan hasil analisa pengaruh dengan
(84%) menggunakan uji statistik didapatkan nilai
significancy P value < nilai α dengan tingkat
significancy α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha
yang menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat keterampilan
mahasiswa diterima. Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan dan keterampilan tentang resusitasi
hasil P value 0,000 < 0,05 yang menunjukkan jantung paru (RJP). Dengan memberikan
adanya perbedaan tingkat keterampilan yang pendidikan kesehatan akan menambah
bermakna antara sebelum dengan sesudah pengalaman dan informasi, khususnya tentang
diberikan pendidikan kesehatan. resusitasi jantung paru (RJP). Pengalaman dan
informasi merupakan faktor yang mempengaruhi
PEMBAHASAN pengetahuan. Dari informasi yang diperoleh
1) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Resusitasi tersebut dapat membantu menambah pengetahuan
Jantung Paru (RJP) Terhadap Pengetahuan mahasiswa tentang resusitasi jantung paru (RJP).
Mahasiswa Tingkat I Program Studi S1 Dari hasil penelitian yang didapatkan
Keperawatan STIkes Eka Harap Palangka menunjukan bahwa terdapat kesamaan antara
Raya fakta dan teori didapatkan bahwa responden
dominan memiliki tingkat pengetahuan yang
Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed kurang dan sebagian belum pernah mendapatkan
Ranks test pada responden terdapat pengaruh yang informasi mengenai resusitasi jantung paru (RJP).
signifikan dimana nilai p-value = 0,000 ( α = 0,05) Hal tersebut menurut peneliti dapat disebabkan
RJP yang berarti HO ditolak dan menunjukkan karena ada beberapa faktor yang dapat
responden berpengetahuan baik. Berdasarkan hasil mempengaruhi tingkat pengetahuan responden
uji rangking Wilcoxon dengan menggunakan yaitu lingkungan informasi, pengalaman, dan
statistik z didapatkan nilai z-7,908b dengan taraf sosial, yang pada penelitian ini dominan
kesalahan 0,05 dan maka nilai p= 0,000<0,05. Hal responden memiliki tingkat pengetahuan kurang.
ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan Hal ini dikarenakan responden kurang
RJP memberi hasil yang bermakna pada mendapatkan informasi mengenai resusitasi
peningkatan pengetahuan. jantung paru (RJP) baik itu dari lingkungan.
Pada hasil tabulasi dimana 77
responden(100%) pengetahuan kurang dan setelah 2) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Resusitasi
dilakukan pendidkan kesehatan 77 responden Jantung Paru (RJP) Terhadap
memiliki pengetahuan yang baik mengenai RJP Keterampilan Mahasiswa Tingkat I
(100%).Peningkatan pengetahuan sesungguhnya Program Studi S1 Keperawatan STIkes Eka
tidak lepas dari pemberian pendidkan kesehatan, Harap Palangka Raya
sehingga tingkat pengetahuan menunjukkan Berdasarkan hasil uji rangking wilcoxon
adanya perubahan setelah diberikan pendidikan dengan menggunakan statistik z didapatkan nilai z
kesehatan. hal ini sudah dibuktikan peneliti bahwa -8,660 dengan taraf kesalahan 0,05 maka nilai p=
dengan melakukan pendekatan keperawatan, 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian pendidan kesehatan telah membawakan pendidikan kesehatan RJP memberi hasil yang
hasil. Pengetahuan yang baik sangatlah bermakna pada peningkatan keterampilan.
mempengaruhi mahasiswa dalam menerima apa Keterampilan merupakan proses kemampuan
yang diberikan. Menurut analisa univariat sesorang dalam melakukan suatu tindakan.
pengetahuan sebelum pelatihan responden Berdasarkan hasil penelitian 77 responden
berpengetahuan kurang 77 (100%), dan setelah sebelum dilakukan penelitian, keterampilan
dilakukan pelatihan responden Pengembangan responden berada pada kategori kurang 77
suatu pengetahuan terlihat dari kemampuan (100%), dan setelah dilakukan pelatihan tentang
seseorang mampu mengaplikasikannya salah bagaimana melakukan RJP, berada pada kategori
satunya dalam bentuk keterampilan. sangat baik 77 responden (100%).
Penelitian Mahdita (2012) tingkat Dalam melaksanakan keterampilan
pengetahuan sebelum diberikan pendidikan seseorang harus mempunyai dasar yang telah di
kesehatan sebagian besar adalah kurang, yakni dpat baik berupa informasi ataupun berupa
sebesar 56% pada kelompok eksprimen dan 56% pelatihan. Pengembangan keterampilan harus
pada kelompok kontrol. Tingkat pengetahuan dimulai dari apa yang dikuasai mahasiswa ke
yang kurang tersebut dipengaruhi oleh adanya keterampilan yang belum dikuasainya.. Hal ini
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menyatakan bahwa pelatihan menjadi lebih efektif
diantaranya adalah informasi. Informasi tentang untuk meningkatkan keterampilan yang
resusitasi jantung paru (RJP) di peroleh sesungguhnya tidak lepas dari pemberian
mahasiswa dari dosen. Pemberian pendidikan pelatihan. Hasil penelitian terkait Sariputa (2016)
kesehatan terbukti mampu meningkatkan mengatakan bahwa ada pengaruh pendidikan
kesehatan/simulasi terhadap tingkat pengetahuan menambah penolong di lingkungan sebagai agent
dan keterampilan tentang resusitasi jantung paru penolong pertama dan untuk mengurangi angka
(RJP) pada siswa SMA Negeri 2 Lamongan kematian akibat henti jantung.
dengan P value 0,000 < 0,05. Merubah
keterampilan dapat dilakukan dengan pembinaan DAFTAR RUJUKAN
melalui pendidikan kesehatan, karena dapat
meningkatkan pengetahuan sehingga dapat American Heart Association. 2015. Fokus Utama
merespon keterampilan mengarah kepada perilaku Pembaruan Pedoman American Heart
yang lebih baik. Association, 2015.
Berdasarkan hasil penelitian 77 responden
sebelum dilakukan penelitian berada pada kategori Berg R.A, Hemphill R, Abella BS, Aufderheide
kurang 77 (100%), dan setelah dilakukan TP, Cave DM, Hazinski MF, Learner EB,
pelatihan tentang bagaimana melakukan RJP Rea TD, Sayre MR Swor R.A 2010. Part 5:
berada pada kategori baik 77 responden (100%). Adult basic life support American Heart
Proses pengembangan keterampilan dapat Asscoation Guidelines for Cardiopulmonary
dilakukan setelah kegiatan pembelajaran tindak Resusctiation and Emergency
lanjut dan kegiatan pembelajaran dan Cardiovaskluer Circulation
pengembangan suatu pengetahuan terlihat dari
kemampuan seseorang mampu mengaplikasikan Britsh Heart Foundation. (2015). Consensus
nya salah satunya dalam bentuk keterampilan Paper on Out-of-Hospital Cardiac Arrest in
(Ningrum 2012). England
(http://www.bhf.org.uk/~/media/files/public
KESIMPULAN ations/ohca-consensuspaper.pdf. diakses
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggal 19 Januari 2018 pukul 12.30 WIB)
mahasiswa sebagai orang awam dapat
melakukan pertolongan pertama pada siapapun Charles D Deakin. 2010. European Resuccitation
dalam keadaan yang gawat darurat terutama Counchil Guidelines for Resuscitation 2010
pada orang yang mengalami henti jantung dan section 4 Adult Advanced life Support
henti napas yang pada umumnya ditemukan Resuscitation.
oleh orang awam. Dimana peran orang awam
sebagai penemu pertama korban sangat Consensus Paper on Out of Hospital Cardiac
berpengaruh Arrest in England 2015.
2. Keseluruhan pengetahuan mahasiswa Program (http://www.resus.org.uk/pages/OHCA_con
Studi S1 Keperawatan Tingkat 1 memiliki sensus_paper.pdf. diakses tanggal 19 Januari
tingkat pengetahuan kurang sebelum 2018 pukul 12.40 WIB)
pendidikan Kesehatan resusitasi jantung paru
(RJP). Depertemen Kesehatan RI. 2014. Lingkungan
3. Keseluruhan keterampilan mahasiswa Program Sehat Jantung Sehat
Studi S1 Keperawatan tentang resusitasi (http://www.depkes.go.id/article/view/2014
jantung paru (RJP) sebelum pendidikan 10080002/lingkungan-sehat-jantung-sehat
kesehatan pada kategori kurang dan sesudah html diakses tanggal 18 Januari 2018 pukul
pendidikan kesehatan pada kategori baik. 18.35 WIB)
4. Pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru
(RJP) berpengaruh secara bermakna dalam Hardisman. 2014. Gawat Darurat Medis Praktis.
peningkatan pengetahuan dan Keterampilan Yogyakarta: Gosyen Publishing.
mahasiswa.
Hidayat, A.A 2017. Metodologi Penelitian
SARAN Keperawatan dan Kesehatan. Salemba
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu Medika: Jakarta
sumber data atau informasi dalam kegiatan
pengabdian masyarakat dalam memberikan Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu
penyuluhan kesehatan tentang resusitasi jantung Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ed. 4.
paru (RJP) kepada masyarakat dan remaja. Dalam Jakarta: Salemba Medika
meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya
tindakan resusitasi jantung paru (RJP) untuk
Pro Emergency. 2011. Basic Trauma Life Support.
Cibinong:Pro Emergency

RI, Jakarta Kementrian Kesehatan RI 2014 Riset


Kesehatan Dasar, Riskesdas 2014.
Kementerian Kesehatan.

*M. Rizal Payawan Putra. Mahsiswa Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

**Suryagustina. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

***Wenna Araya. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Anda mungkin juga menyukai