Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH RUTIN

MK.
TERMODINAMIKA
PRODI S1
PSPF - FMIPA

“KALOR DAN HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA”

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Termodinamika

OLEH :

KELOMPOK 4

NAMA MAHASISWA : IFFAH KHAIRIYAH I. (4172121023)


NANDA JULFA REZEKI (4173121032)
NUR AZMI (4173321036)
POIBE K. SIMANJUNTAK (4171121024)
RISKI MAULIDAH AFNI (4171121029)

DOSEN PENGAMPU : DEO DEMONTA PANGGABEAN, S.Pd., M. Pd.


MATA KULIAH : TERMODINAMIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini kami buat untuk melengkapi
tugas mata kuliah Termodinamika.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 13 Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 1


1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3.Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2

2.1 Energi Dalam Gas Ideal dan Gas Nyata ..................................................... 2


2.2 Kapasitas Kalor Gas Ideal dan Gas Nyata ................................................. 3

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 6

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 6


3.2. Saran .......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam
memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling
sederhana dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat
dalam memprediksi keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi.
Tetapi persamaan ini menjadi semakin tidak akurat pada tekanan yang makin
tinggi dan temperatur yang makin rendah, dan gagal dalam memprediksi
kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun demikian, sejumlah persamaan
keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk berbagai macam gas dan
cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang dapat dengan
akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi.
Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan, terdapat juga beberapa
persamaan keadaan dalam memperkirakan volume padatan, termasuk transisi
padatan dari satu keadaan kristal ke keadaan kristal lainnya. Terdapat juga
persamaan-persamaan yang memodelkan bagian dalam bintang,
termasuk bintang netron. Konsep yang juga berhubungan adalah
mengenai fluida sempurna di dalam persamaan keadaan yang digunakan di
dalam kosmologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud energi dalam pada gas ideal dan gas nyata?

2. Bagaimana kapasitas kalor pada gas ideal dan gas nyata?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui energi dalam pada gas ideal dan gas nyata

2. Mengetahui kapasitas kalor pada gas ideal dan gas nyata.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Energi Dalam Pada Gas Ideal Dan Gas Nyata

Energi dalam ialah jumlah energi kinetik seluruh partikel gas. Rumus energi
dalam pada gas monoatomik dan gas diatomik memiliki persamaan yang berbeda.
Bahkan pada gas diatomik rumus atau persamaan energi dalam dibedakan
berdasarkan tingkatan suhu gas. Tingkatan suhu dibedakan menjadi suhu rendah,
yaitu pada suhu kisaran 300 Kelvin, suhu sedang pada kisaran 500 Kelvin, dan
suhu tinggi pada kisaran 1000 Kelvin.
Rumus energi dalam untuk gas monoatomik seperti Helium, Neon, Argon,
dan sebagainya:
3 3
𝑈 = 𝐸𝑘 = 𝑁. 𝑘. 𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 = 𝑛, 𝑅. 𝑇
2 2
Dimana :
U = energi dalam
Ek = energi kinetik gas
N = jumlah partikel gas
k = Konstanta Boltzmann
R = tetapan gas
T = suhu gas

Sedangkan rumus energi dalam untuk gas diatomik seperti Oksigen (O2),
Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), dan sebagainya, bisa dihitung dengan persamaan:
a. Pada suhu rendah±300𝐾
3 3
𝑈 = 𝐸𝑘 = 𝑁. 𝑘. 𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 = 𝑛, 𝑅. 𝑇
2 2

b. Pada suhu sedang ±500𝐾


5 5
𝑈 = 𝐸𝑘 = 𝑁. 𝑘. 𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 = 𝑛, 𝑅. 𝑇
2 2

2
c. Pada suhu tinggi ±1000𝐾
7 7
𝑈 = 𝐸𝑘 = 𝑁. 𝑘. 𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 = 𝑛, 𝑅. 𝑇
2 2

2.2 Kapasitas Kalor Gas Ideal Dan Gas Nyata

Kapasitas kalor C suatu zat menyatakan banyaknya kalor Q yang diperlukan


untuk menaikkan suhu zat sebesar 1 kelvin. Pernyataan ini dapat dituliskan secara
matematis sebagai

𝑄
𝐶= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄 = 𝐶. ∆𝑇
∆𝑇

C= Kapasitas Kalor

Q = Qalor

∆T = Kenaikan Suhu

Kapasitas gas kalor adalah kalor yang diberikan kepada gas untuk
menaikan suhunya dapat dilakukan pada tekanan tetap (proses isobarik) atau
volum tetap (proses isokhorik). Karena itu, ada dua jenis kapasitas gas kalor yaitu:

1. Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap

2. Kapasitas kalor pada volum tetap.

Kapasitas kalor gas diperoleh dari fungsi empirik temperatur, dan biasanya
dalam bentuk yang sama. Kapasitas kalor gas sangat dipengaruhi oleh tekanan,
namun pengaruh tekanan pada sifat termodinamika tidak digunakan dalam.
Karena gas pada tekanan rendah biasanya mendekati ideal, kapasitas kalor gas
ideal bisa digunakan untuk hampir semua perhitungan gas real pada tekanan
atmosfir.

a. kapasitas kalor gas pada tekanan tetap (Cp)

Kapasitas kalor gas adalah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
suatu zat satu Kelvin pada tekanan tetap. tekanan system dijaga selalu konstan.
Karena yang konstan adalah tekanan, maka perubahan energi dalam, kalor, dan
kerja pada proses ini tidak ada yang bernilai nol.

3
Maka secara matematis :

𝑄 5
𝐶𝑝 = = (( 𝑃∆𝑉): ∆𝑇)
∆𝑇 2

5
𝐶𝑝 = 𝑛. 𝑅
2

b. Kapasitas Kalor Gas Pada Volum Tetap (Cv)

Kapasitas kalor pada volum tetap artinya kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu suatu zat satu kelvin pada volum tetap. Artinya kalor yang
diberikan dijaga selalu konstan.

Karena volume system selalu konstan, maka system tidak bisa melakukan
kerja pada lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa
melakukan kerja pada system. Jadi kalor yang ditambahkan pada system
digunakan untuk menaikan energi dalam sistem.

Maka secara matematis :

𝑄 3
𝐶𝑣 = =( )
∆𝑇 2𝑛𝑅∆𝑇
∆𝑇
3
𝐶𝑣 =
2𝑛𝑅

Berdasarkan persamaan di atas dapat diperoleh bahwa:

5 3
𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 𝑛𝑅 − 𝑛𝑅
2 2

𝐶𝑝 − 𝐶𝑣 = 𝑛𝑅

Kapasitas yang diperoleh pada persamaan tersebut adalah untuk gas


monoatomik. Sedangkan untuk gas diatomik dan poliatomik tergantung pada
derajat kebebasan gas. Dapat digunakan pembagian suhu sebagai berikut:
3 5
 Pada suhu rendah (± 250 K): 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅

5 7
 Pada suhu sedang (± 500 K): 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅

4
7 9
 Pada suhu tinggi (± 1000 K): 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑣 = 2 𝑛𝑅

Oleh karena itu, konstanta Laplace γ dapat dihitung secara teoretis sesuai
persamaan sebagai berikut:
5
𝐶𝑝 ( 𝑛𝑅) 5
2
 Gas monoatomik: 𝛾 = 𝐶𝑣 = ( 3 ) = 3 = 1,67
( 𝑛𝑅)
2

7
𝐶𝑝 ( 𝑛𝑅) 7
2
 Gas diatomik pada suhu kamar: 𝛾 = 𝐶𝑣 = ( 5 ) = 5 = 1,4
( 𝑛𝑅)
2

Dengan memasukan nilai Qp danQc sertqa W diperoleh :

C p∆T – Cv∆T = p∆V

(C p – Cv ) = p∆V

C p – Cv= p∆V / ∆T

Akhirnya kita mendapatkan rumus lengkap usaha yang dilakukan oleh gas
seperti dibawah ini :

W = p∆V = p (V2- V1)

W = nR∆V = nR(T2- T1)

W = Qp - Qv = (Cp – Cv)∆T

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gas ideal adalah gas teoritis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang
bergerak secara acak dan tidak saling berinteraksi. Gas nyata adalah gas yang
tidak mematuhi persamaan dan hukum gas lainya di semua kondisi suhu dan
tekanan.
Energi dalam ialah jumlah energi kinetik seluruh partikel gas,
3 3
𝑈 = 𝐸𝑘 2 𝑁. 𝑘. 𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 = 2 𝑛, 𝑅. 𝑇. Kapasitas kalor C suatu zat menyatakan

banyaknya kalor Q yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat sebesar 1 kelvin.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dalam memahami dunia fisika khususnya mengenai
termodinamika. Makalah ini juga dapat dijadikan sebagai bahan ajar. Dan mudah-
mudahan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hartatiek. 2009. Paket Tutorial Termodinamika. Malang : FMIPA Universitas

Negeri Malang

Iwanuddin. 2015. Diktat Termodinamika 1. Mataram : Fakultas Teknik

Universitas Mataram

Anda mungkin juga menyukai