Anda di halaman 1dari 4

Bagaimana cara membentuk pribadi yang sehat?

Sejak kecil kita sering diajarkan untuk memiliki kepribadian yang sehat. Tapi
apakah kepribadian itu? bagaimana cara membentuk kepribadian yang sehat?.
Kepribadian didefinisikan sebagai keseluruhan pola pikir dan perilaku yang dimiliki
seseorang dengan karakteristik tertentu, yang menentukan seseorang dalam
merespon lingkungan dan sekitarnya. Kepribadian tersebut biasanya akan terwujud
dalam tindakan, ketika seseorang sedang dihadapkan oleh situasi tertentu tindakan
tersebut berlaku terus menerus secara konsisten, sehingga menjadi ciri khas
kepribadiannya. Karena menjadi ciri khas dan berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar, maka diperlukan kepribadian yang sehat. Kepribadian Sehat (psychological
wellness) merupakan keadaan dimana mental memiliki kesesuaian fungsi, sehingga
individu mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan mentalnya secara lebih
baik. Untuk mengetahui lebih dalam tentang kepribadian, banyak teori – teori yang
dapat menjadi acuan, salah satunya adalah teori kepribadian behaviorisme.
Menurut seorang ahli psikologi yang mengembangkan teori ini yaitu Burrhus
Frederick Skninner, teori behaviorisme merupakan teori tentang belajar tingkah laku ,
karena setiap individu dapat memperoleh tingkah lakunya melalui pembelajaran.
Teori ini berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati yaitu dengan cara
melakukan pengulangan dan pelatihan supaya perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan, itulah hasil yang diharapkan dari teori ini. Burrhus Frederick
Skninner menguraikan secara detail tentang teknik yang digunakan untuk mengontrol
perilaku. Tehnik tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Pengekangan fisik (psycal restraints)


Dimana kita diharuskan untuk mengontrol perilaku melalui pengekangan secara
fisik. Seperti, ketika kita lebih memilih untuk diam daripada menghakimi kesalahan
orang lain disaat kita mengetahuinya. Hal ini serupa dengan lebih memilih untuk
menjauhi orang yang telah melakukan penghinaan terhadap diri kita, agar kita
tidak kehilangan kontrol atas diri sendiri misalnya menyerang secara fisik orang
tersebut.
2. Bantuan fisik (physical aids)
Terkadang obat-obatan digunakan sebagai alat untuk mengontrol perilaku yang
tidak dinginkan. Seperti, seorang pengendara truk yang meminum obat anti
ngantuk tujuannya agar tidak mengatuk saat menempuh perjalanan jauh. Hal ini
serupa dengan bantuan secara fisik, pada seseorang yang memiliki masalah
penglihatan bisa memakai kecamata untuk membantu penglihatannya.

3. Mengubah kondisi stimulus (changing the stimulus conditions)


Contohnya, seseorang yang memiliki berat badan berlebih lebih memilih untuk
menghindari sekotak permen dengan cara membuang sekotak permen tersebut
dari hadapannya sehingga dapat mengontrol dirinya sendiri.

4. Memanipulasi kondisi emosional (manipulating emotional conditions)


Skinner menyatakan, terkadang kita melakukan sesuatu untuk merubah emosional
dalam diri kita dengan tujuan mengontrol diri. Seperti, menggunakan teknik
meditasi untuk mengatasi stress.

5. Melakukan respon – respon yang lain (performing alternativeresponses)


Menurut Skinner, kita bisa mencoba menahan diri dari melakukan tindakan yang
bisa berakibat buruk, caranya dengan melakukan hal lain yang lebih berguna.
Seperti, cobalah untuk menahan diri untuk tidak menyerang orang lain walaupun
orang tersebut adalah orang yang paling kita benci, karena banyak kemungkinan
orang tersebut tidak seperti apa yang kita pikirkan.

6. Menguatkan diri dengan cara yang positif (positif self-reinforcement)


Yaitu kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut dihargai. seperti,
seorang pelajar telah belajar sungguh – sungguh sehingga bisa mengerjakan ujian
dengan baik, maka dirinya sendiri menghadiahi dirinya dengan cara membeli baju
baru.

7. Menghukum diri sendiri (self punishment)


Seseorang mungkin harus menghukum dirinya sendiri karena gagal mencapai
tujuan yang sudah ditargetkan sebelumnya. Seperti, seorang mahasiswa yang
menghukum dirinya sendiri karena gagal mengerjakan ujian dengan cara,
menyendiri dan belajar kembali dengan giat tujuannya tentu agar tidak mengulangi
kesalahan sebelumnya.

Apa saja strategi dalam membentuk kepribadian yang sehat?


Memang tidak mudah untuk mencapai kepribadian yang sehat, dengan banyaknya
hal yang bersifat negatif dan tidak diinginkan. Namun, tidak mudah bukan berarti tidak
bisa, kita dapat mencapai kepribadian yang sehat dengan melakukan beberapa
strategi yang bisa memudahkan kita dalam mencapai kepribadian yang sehat. Inilah
beberapa cara agar dapat mencapai kepribadian yang sehat :

1. Berempatilah kepada orang lain


Mengapa kita harus berempati? Karena berempati bisa mengajarkan bagaimana
kita bisa merasakan dan mengetahui kesedihan orang lain dan mencoba untuk
membantu.

2. Selalu memiliki pemikiran yang positif (Positive thinking)


Berpikir positif akan menghilangkan semua pikiran-pikiran negative, sehingga
dapat menjadikan pribadi kita menjadi lebih baik. Karena kita tidak akan merasa
curiga terhadap siapapun dan pikiran akan menjadi lebih tenang tanpa memikirkan
hal-hal lain yang tidak berguna.

3. Bertanggung jawab atas segala sesuatu hal.


Dengan bertanggung jawab dari hal yang terkecil sekalipun hingga hal yang
terbesar, maka bisa menjadikan diri sendiri untuk lebih hati-hati dalam
menyelesaikan suatu pekerjaannya.

4. Mampu mengakui kesalahannya kepada orang lain.


Mulailah untuk tidak malu mengakui jika diri kita memiliki kesalahan terhadap
seseorang dan segera minta maaf atas kesalahan tersebut. Dengan begitu akan
membuat pikiran dan diri kita menjadi pribadi dengan hati yang bersih.
5. Memaafkan kesalahan orang lain
Berusahalah untuk bisa melupakan kesalahan orang lain tanpa mengungkit atau
menceritakan kesalahan tersebut pada kerabat yang lainnya. Yang berlalu biarlah
berlalu dan cepat memaafkan itu lebih penting.

6. Mampu bersosialisasi dengan baik


Dengan cara tidak memilih - milih teman dalam bergaul, dan mengerti mana yang
baik untuk di tiru dan mana yang pantas untuk ditinggalkan.

Saran
Dalam membentuk kepribadian yang sehat selain dengan melakukan teknik – teknik
pengontrolan perilaku dan strateginya, kita juga bisa melakukan pengontrolan lainnya
yang dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang baik dan sehat. Seperti mengontrol
emosi, mengontrol pola tidur, mengatur pola makan, mengatur pola olahrga kita.
Kenapa begitu? Karena dengan begitu jasmani kita juga ikut sehat. Dimana diri kita
membutuhkan keseimbangan antara jasmani dan rohani tentunya agar tercipta
kepribadian yang sehat seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai