Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dalam era globalisasi dimana perusahaan harus berani bersaing dengan

seluruh perusahaan di dunia, ternyata mereka memerlukan suatu badan atau

departemen yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Untuk itu seorang Public Relations atau yang lebih dikenal dengan Humas yang

handal sangat di butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Karena Humas

merupakan suatu unsur yang dapat menantikan berhasil atau tidaknya suatu

organisasi dalam menjalankan kegiatan kerjanya.

Definisi Menurut Frank Jefkins (2003:9) PR adalah semua bentuk

komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu

organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Hubungan masyarakat ( Humas ) merupakan unit kerja yang memiliki

ruang lingkup yang sangat luas dan menyangkut hubungan dengan berbagai

pihak. Secara umum humas memiliki kedudukan yang cukup strategis, yang

maksudnya berada di antara pihak internal maupun eksternal.Maka dengan

sendirinya akan terbentuk citra yang baik atau positif dari publik kepada

instansi, organisasi, atau perusahaan tersebut.

Penulis melakukan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di (Biro

Komunikasi Publik) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1
2

yang dimana PKL ini juga merupakan salah satu syarat yang wajib dipenuhi

oleh mahasiswa tingkat akhir yang hendak melanjutkan ke tahap akhir masa

perkuliahan yaitu pembuatan outline dan skripsi. Selain itu, kegiatan magang

ini juga penting untuk diikuti oleh mahaiswa mengingat kebutuhan saat ini

bukan hanya sekedar ilmu – ilmu yang sifatnya teoritis, melainkan juga

diperlukan suatu kegiatan atau praktik yang dapat menambah ilmu – ilmu yang

telah dipelajari sebelum pada saat kegiatan perkuliahan, dan untuk nantinya

dipersiapkan sebagai individu yang dapat menghadapi dunia kerja dengan

mantap dan menjalankan pekerjaannya secara professional.

Kementerian PU tentunya dapat memanfaatkan fungsi public relations

(PR) sebagai pelaksana dari berbagai kegiatan media relations. Humas menjadi

jendela Kemeneterian PU bagi masyarakat luas sebagai bagian dari upaya

pelaksanaan pembangunan yang akuntabel, kompetitif, terbuka dan transparan.

Media relations menjadi salah satu bagian yang dapat dimanfaatkan

Humas untuk dapat disusun dan dimanfaatkan sebagai sarana penting guna

mencapai pemahaman dan dukungan publik. Seringnya, publik menilai kinerja

PU berdasarkan informasi dari media massa karena media massa dinilai publik

sebagai pihak yang dianggap netral. Hubungan baik dengan pihak media sangat

penting untuk dibina. Dari situ juga terlihat bahwa media relations memiliki

andil yang sangat besar dalam pembentukan opini publik terhadap citra

Kementerian PU. Dikutip dari hasil pra-wawancara yang dilakukan dengan

kepala sub-bagian hubungan media, media relations menjadi ujung tombak

Kementerian PU dalam berhubungan dengan public. Sehingga Humas


3

Kementerian PUPR mempunyai ruang khusus wartawan agar dapat

memfasilitasi media khususnya wartawan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dari Humas Kementerian PU

dalam menjalin kerjasama yang baik dengan pihak media, sehingga proses

penyampaian informasi atau pesan kepada masyarakat dapat berjalan dengan

baik dan optimal. Melalui kegiatan PKL diharapkan penulis dapat memahami

Peran Humas Dalam Pelaksana Kegiatan Media Relations Di Kementerian

Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kemudian hasil PKL yang di

lakukan oleh penulis direalisasikan dalam bentuk laporan yang disebut dengan

Laporan Kerja Lapangan.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

a. Tujuan Umum Praktik Kerja Lapangan

1) Menambah wawasan mahasiswa dalam melakukan pekerjaan sesuai

dengan keahlian yang dimiliki,

2) Mahasiswa dapat mengaplikasikan pelajaran yang telah diikuti selama

masa studi.

3) Menambah pengalaman mental mahasiswa di dalam dunia pekerjaan.

4) Agar mahasiswa mengetahui cara bersosalisasi dengan rekan – rekan

kerja guna meningkatkan kualitas kerja tim dalam suatu perusahaan.

b. Tujuan Khusus Praktik Kerja Lapangan


4

1) Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pada FakultasIlmu

Komunikasi dengan Konsentrasi Hubungan Masyarakat (Humas) di

Universitas Prof.Dr. Moestopo (Beragama)

2) Memahami dan ikut serta secara langsung kegiatan Humas Internal &

Eksternal di dalam Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR).

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Manfaat dari kegiatan magang antara lain :

a. Mendapatkan wawasan yang tidak hanya mengenai teori, melainkan berupa

pengalaman praktis dan mengenal secara konkret situasi dalam dunia kerja.

b. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam mengahadapi situasi dan kondisi

yang berbeda antara teori dan praktek kerja di lapangan.

c. Meningkatkan kulitas diri, kemampuan, kretifitas maupun keterampilan

yang dimiliki mahasiswa yang umumnya dibutuhkan dalam dunia kerja.

d. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam

lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.

1.4 Waktu dan Tempat

Program Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada Biro Komunikasi

Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertempat

di Gedung Utama Kementerian PUPR , Jalan Pattimura nomor 20 – Kebayoran

Baru – Jakarta Selatan. Kegiatan PKL dijalani selama 2 bulan, yang dimulai

pada tanggal 07 September 2018 – 07 November 2018, dengan hari efektif


5

kerja selama lima hari dalam seminggu yang dimulai pada pukul 07:00 s/d

pukul 16:00.
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PELAKSANAAN PKL

2.1 Sejarah Singkat

Era Hindia Belanda

Istilah "Pekerjaan Umum" adalah terjemahan dari istilah bahasa

Belanda Openbare Werken yang pada zaman Hindia Belanda

disebut Waterstaat swerken. Di lingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh

Dep.Van Verkeer & Waterstaat (Dep.V&W), yang sebelumnya terdiri dari 2

Dept.Van Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare

Werken. Dep. V dan W dikepalai oleh seorang Direktur, yang membawahi

beberapa Afdelingen dan Diensten sesuai dengan tugas/wewenang

Depertemen ini.

Yang meliputi bidang PU (openbare werken) termasuk afdeling

Waterstaat,dengan onder afdelingen. : Lands gebouwen, Wegen, Irrigatie &

Assainering, Water Kracht, Constructie burreau (untuk jembatan). Disamping

yang tersebut di atas, yang meliputi bidang PU (Openbare Werken) juga afd.

Havenwezen (Pelabuhan),afd. Electriciteitswezen (Kelistrikan)dan afd.

Luchtvaart (Penerbangan Sipil).

Organisasi P.U (Open-bare werken) di daerah-daerah adalah sebagai

berikut :

 Di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur urusan

Waterstaat/openbare werken diserahkan pada Pemerintahan Provinsi yang

6
7

disebut :Provinciale Waterstaatdienst" dan dikepalai oleh seorang Hoofd

Provinciale Waterstaatsdients (H.P.W)

 Di wilayah Gouv Yogyakarta dan Gouv Surakarta urusan-urusan Pekerjaan

Umum/Waterstaat dijalankan oleh "Sultanas Werken" (yogya)

"Rijkswerken" (Surakarta), Mangkunegaranwerken". Disamping itu di

wilayah Vorstenlander terdapat 3 organisasi "Waterschap", "s" Lands

gebouwendienst", Regentschap Werken" dan "Gremeente werken".

 Untuk daerah luar jawa Gouv.Sumatera, Borneo (Kalimantan) dan Grote

Oost (Indonesia Timur) terdapat organisasi "Gewestelijke Inspectie v/d

Waterstaat" dikepalai oleh seorang Inspektur. Di

wilayah residentie terdapat "Residentie Water Staatsdienst" yang dahulu

dikenal dengan nama "Dienst der B.O.W". dan kepala dinas ini biasa

disebut "E.A.Q" (Eerst Aanwzend Waterstaatsambtenar).

Ketentuan yang dikeluarkan pada zaman Hindia Belanda untuk

pedoman dalam pelaksanaan tugas dalam lingkungan Pekerjaan Umum dapat

dibaca dalam "A.W.R". 1936 B.W.R 1934 dan "W.V.O/W.V.V.".

Era Jepang

Setelah Belanda menyerahkan dalam perang pasifik pada tahun 1942,

kepada Jepang, maka daerah Indonesia ini dibagi oleh Jepang dalam 3 wilayah

pemerintahan, yaitu Jawa/Madura, Sumatera dan Indonesia Timur dan tidak

ada Pusat Pemerintahan tertinggi di Indonesia yang menguasai ke 3 wilayah

pemerintahan tersebut.
8

Dibidang Pekerjaan Umum pada tiap-tiap wilayah organisasi

Pemerintahan Militer Jepang tersebut di atas, diperlukan organisasi zaman

Hindia Belanda dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dari fihak

jepang,kantor pusat "V & W". di Bandung, dinamakan Kotubu Bunsitsu (交通

部分室), sejak saat itu istilah "Pekerjaan Oemoem" (P.O), Oeroesan

Pekerdjaan Oemoem (O.P.O), "Pekerjaan Umum" (PU), disamping doboku (

土木) lazim dipergunakan.

Kotubu Bonsitsu di Bandung hanya mempunyai hubungan dengan

wilayah Pemerintahan di Jawa/Madura, hubungan dengan luar Jawa tidak ada.

Organisasi Pekerjaan Umum di daerah-daerah, di Karesidenan-Karesidenan

pada umumnya berdiri sendiri-sendiri. Sistem pelaksanaan pekerjaan ada yang

mempergunakan sistem dan nama zaman Ned. Indie, disamping menurut

sistem Jepang.

Indonesia

Setelah Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan pada tanggal 17-

8-1945, maka semenjak itu Pemuda-pemuda Indonesia mulai berangsur-angsur

merebut kekuasaan Pemerintahan dari tangan Jepang baik di pusat

pemerintahan (Jakarta/Bandung) maupun Pemerintahan Daerah-daerah.

Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang pertama,

maka pada Menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya. Pekerjaan

Umum pada waktu itu (1945) berpusat di Bandung, dengan mengambil tempat

bekas gedung V.&W. (dikenal dengan nama "Gedung Sate").


9

Ketika Belanda ingin mengembalikan kekuasaaan pemerintahan di

Hindia Belanda sebelum perang, datang mengikuti Tentara Sekutu masuk ke

Indonesia. Akibat dari keinginan Pemerintahan Belanda ini, terjadilah

pertentangan fisik dengan Pemuda Indonesia yang ingin mempertahankan

tanah air berikut gedung-gedung yang telah didudukinya, antara lain "Gedung

Sate" yang telah menjadi Gedung Departemen Pekerjaan Umum pada waktu

itu (peristiwa bersejarah itu dikenal dengan peristiwa "3 Desember 1945").

Pada waktu revolusi fisik dari tahun 1945 s/d 1949, Pemerintah Pusat

RI di Jakarta terpaksa mengungsi ke Purworejo untuk selanjutnya ke

Yogyakarta, begitu juga Kementerian PU. Sesudah Pemerintahan Belanda

tahun 1949 mengakui kemerdekaan Republik Indonesia maka pusat

pemerintahan RI di Yogyakarta, berpindah lagi ke Jakarta.

Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum (PU) telah sering mengalami

perubahan pimpinan dan organisasi,sesuai situasi politik pada waktu itu.

Sebagai gambaran garis besar organisasi PUT diuraikan sebagai berikut:

 Sebelum tentara Belanda masuk ke Yogyakarta Susunan Kemerdekaan PU.

Perhubungan dapat dibagi menjadi 8 Jawatan dan 4 Balai.

 Khusus pada masa Republik India Serikat Kementerian Perhubungan dan

POU RIS dibagi dalam beberapa Departemen dan beberapa Jawatan dan

beberapa instansi yang hubungan erat dengan tugas dari dep.PU. RIS.
10

Kementerian Perhubungan PU.RIS tersebut terdiri atas penggabungan

3 Departemen prae federal yaitu:

 Departemen Verkeer, Energie dan Mynbouw dulu (kecuali Mynbouw yang

masuk dalam kementerian Kemakmuran).

 Departemen Van Waterstaat di Wederopbouw

 Departemen Van Scheepvaart

Penggabungan dari 3 Departemen dari pemerintahan prae federal

dalam satu Kementerian yaitu Kementerian Perhubungan Tenaga dan PU.RIS

dianggap perlu, supaya hubungan 3 Departemen tersebut satu dengan lain

menjadi sangat erat, terlebih-lebih jika diingat, bahwa untuk pembangunan

Negara akan diadakan koordinasi dan rasionalisasi yang baik dan adanya

tenaga ahli dan pula untuk melancarkan semua tugas yang dibebankan pada

Kementerian Perhubungan Tenaga dan PU.RIS.

Khusus pada permulaan terbentuknya Negara Kesatuan RI, maka

susunan Kementerian berbeda sebagai berikut: Dalam masa prolog G 30 S. PKI

terjadilah dalam sejarah Pemerintahan RI suatu Kabinet yang besar disebut

dengan nama Kabinet DwiKora atau Kabinet 100 Menteri, dimana pada masa

ini dibentuk Koordinator Kementerian. Tidak luput Departemen PUT. yang

pada masa itu ikut mengalami perubahan organisasi menjadi 5 Dept. di bawah

Kompartemen PUT Kabinet Dwikora, dipimpin Jenderal Suprajogi. Adapun

Kompartemen PUT ketika membawahi, antara lain:

 Departemen Listrik dan Ketenagaan

 Departemen Bina Marga


11

 Departemen Cipta Karya Konstruksi

 Departemen Pengairan Dasar

 Departemen Jalan Raya Sumatera

Setelah peristiwa G.30S PKI Pemerintah segera menyempurnakan

Kabinet Dwikora dengan menunjuk Ir.Soetami, sebagai menteri PUT untuk

memimpin Kompartemen PUT. Kabinet yang disempurnakan itu tidak dapat

lama dipertahankan.

Kabinet Ampera, sebagai Kabinet pertama dalam masa Orde Baru.

Kembali organisasi PUT dibentuk dengan Ir.Soetami, sebagai Menteri. Dengan

Surat Keputusan Menteri PUT tertanggal 17 Juni 1968 N0.3/PRT/1968 dan

diubah dengan Peraturan Menteri PUT tertanggal 1 Juni 1970 Nomor

4/PRT/1970. Departemen PUT telah memiliki suatu susunan struktur

Organisasi.

Sebagai gambaran lebih jauh pembagian tugas-tugas dalam

lingkungan Dep. PUT, maka pada waktu itu asas tugas-tugas PU telah

diserahkan pada kewenangan daerah itu sendiri.

2.2 Profil Perusahaan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang

bertempat di Gedung Utama Kementerian PUPR , Jalan Pattimura nomor 20 –

Kebayoran Baru – Jakarta Selatan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik

Indonesia (disingkat KemenPUPR RI)


12

adalah kementeriandalam Pemerintah Indonesia yang membidangi

urusan pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Dahulu Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bernama "Departemen Permukiman

dan Pengembangan Wilayah" (1999-2000) dan "Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayah" (2000-2004). Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Kemenpupera dipimpin oleh seorang Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Basuki

Hadimuljono.
13

2.3 Struktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a) Tugas Pemimpin di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat

1. Sekretariat Jenderal

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi

pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat.


14

2. Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan

intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

3. Ditjen Sumber Daya Air

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

4. Ditjen Bina Marga

Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Ditjen Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan

kawasan permukiman, embinaan penataan bangunan, pengembangan

sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air

limbah dan drainese lingkungan serta persampahan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Ditjen Bina Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


15

pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

7. Ditjen Penyediaan Perumahan

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

8. Ditjen Pembiayaan Perumahan

Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pembiayaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

9. Badan Penelitian dan Pengembangan

Badan Penelitian Dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan

penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan

perumahan rakyat

10. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan

antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum

dan perumahan rakyat.


16

2.3.1 STRUKTUR BIRO KOMUNIKASI PUBLIK

KEPALA BIRO KOMUNIKASI PUBLIK


Status :Friday, 22 March 2019
R.Endra Saleh Atmawidjaja, ST, M.Sc, DEA
19710308 199703 1004

BAGIAN PELAYANAN BAGIAN HUBUNGAN BAGIAN PUBLIKASI DAN BAGIAN PELAPORAN PIMPINAN
INFORMASI PUBLIK DAN MASYARAKAT PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGAN ANTAR
UMUM LEMGABA
Krisno Yuwono, ST, MT Wara Novela, SH, MM
Ir. Joko Karsono, MT 19700711 199803 1004 19630831 199103 2001 Bimo Adi Nursanthyasto, ST,
19610807 199203 1001 MBA
SUB BAGIAN PENYIAPAN BAHAN
PUBLIKASI 19710219 199903 1003
SUB BAGIAN PELAYANAN SUB BAGIAN PENGELOLAAN
INFORMASI PUBLIK MATERI INFORMASI Agustina Budi
Hartati,ST,MA,MT SUB BAGIAN PELAPORAN
Indri Damayanti BSc MAB Warjono, S.Sos, MM 19780812 200604 2003 PIMPINAN DAN HUBUNGAN
19820418 200903 2005 19640318 198503 1002 SUB BAGIAN ANTAR LEMGABA 1
19830831 200604 2002 PEMBERITAAN
Rani Charisma Dewi, ST, MSc
SUB BAGIAN STRATEGI DAN SUB BAGIAN HUBUNGAN Arif Fajar Alfalaqy S.Sos,
EVALUASI KOMUNIKASI 19830304 200604 2007
MEDIA
MSc
Indah Agustina Dewi, S.Sos Gustav Sugiantoro SE ME 19830515 200801 1009
19810828 200604 2001 MIDS SUB BAGIAN PELAPORAN
SUB BAGIAN PERPUSTAKAAN
19800805 200502 1002 PIMPINAN DAN HUBUNGAN
ANTAR LEMGABA 2
SUB BAGIAN TATA USAHA BIRO SUB BAGIAN DOKUMENTASI
Syafarida Nasution, S.Sos.,M.Si
19630708198702 2001 Wibisono Sularso, ST
Abdul Mukmin, ST Mirah Nawangsari SE 19720921 200812 1002
19600120 198403 1001 MSE,M.ec
19840509 200801 2015
17

2.4 Visi-Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun

2015-2019

 Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-

2019 adalah:

"TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDALDALAM MENDUKUNG

INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN

BERKEPRIBADIANBERLANDASKAN GOTONG ROYONG"

 Misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang

merupakan rumusan upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra

2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi serta mendukung upaya

pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang

diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165

Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat

RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang

dinamis adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk

sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan

pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;


18

2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung

konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan

sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup

global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan

maritim;

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan

rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam

rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan

prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;

4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan

perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri

konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan

antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan

kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;

5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan

umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia,

pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan

pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi

perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan

yang tepat, dan pengawasan yang ketat.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN PKL

3.1 Garis Besar yang Dilakukan di tempat PKL

Media Relations adalah suatu usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran

yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam rangka menciptakan

pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang

bersangkutan( Frank Jeffkins,2000 ) . Dalam hal ini penulis dalam melaksanakan

praktek kerja lapangan terfokus pada sub.bagian media relations pada biro

komunikasi publik di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang

berlokasi di Jl. Patimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan selama dua bulan waktu


kerja, selama melakukan kegiatan pkl penulis di bimbing dan di awasi oleh Pak
Gustav Sugiantoro SE ME MIDS kepala sub.bagian Hubungan Media Biro
Komunikasi Publik. Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di
Biro Komunikasi Publik , penulis membantu pekerjaan yang berkaitan dengan
pada sub.bagian hubungan media . Berikut aktivitas penulis selama menjalankan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan di biro komunikasi publik di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat :

NO MINGGU KEGIATAN

1 I (Pertama)
 Membuat kliping guntingan berita dari beberapa media
cetak terkemuka di Jakarta yang isi beritanya berkaitan
dengan Kementerian PUPR.
 Monitoring media tersebut dapat membuat peran Humas
di Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

19
20

mengetahui informasi yang berkembang pada saat itu


baik beita negatif maupun berita positif tentang
kePUPRan.
 Melakukan analisis terhadap wartawan media cetak untuk
dapat mengetahui wartawan dari media cetak mana yang
paling banyak menulis berita tentang PUPR.
 Monitoring followers IG ALL Kementerian
 Membuat Daftar Isi Rilis
 Liputan mengenai Workshop Disruptive Technology For
Affordable Housing
 Liputan pameran foto Konstruksi Indonesia di Pondok
Indah Mall
 Melakukan Rekap Rilis Per minggu beserta foto dari
pemberitaan rilis tersebut.
 Membuat rilis mengenai pameran foto tersebut.
 Membuat Rilis mengenai PUPR atasi bendungan yang
kekeringan
 Transkrip doorstop mengenai “Workshop Dosruptive
Technology For Afforadable Housing
m 2 II II (KE-DUA)  Melakukan Kliping Berita
 Monitoring media cetak
 Monitoring wartawan
 Rekap rilis beserta foto dari pemberitaan rilis tersebut
 Liputan mengenai Indonesia Properti Expo di JCC
 Liputan mengenai rumah RISHA di JCC
 Rekapitulasi Sebaran Berita & Tone Berita
 Transkrip doorstop Sekretaris Ditjen Cipta Karya Rina
Agustin mengenai peringatan hari habitat dunia dan hari kota
dunia pada konferensi pers di Kementerian PUPR
21

3 III (KE-TIGA)  Kliping Berita


 Monitoring media cetak
 Monitoring wartawan per minggu
 Liputan talkshow mengenai upaya pemerintah dalam
meningkatkan akses masyarakat MBR memiliki KPR
bersubsidi yang mengundang Radio Sonora FM
 Membuat rilis dari hasil liputan tersebut
 Melakukan rekap rilis
 Liputan mengenai Rapat Dengar Pendapat SIBBB Dengan
Komisi V DPR
 Membuat rilis dari hasil liputan tersebut
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai Evakuasi Gempa
di Palu Donggala
4 IV (KE-EMPAT)  Klping Berita
 Monitoring Media Cetak
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai kebutuhan
masyarakat konstruksi baja Indonesia
 Transkrip doorstop Direktur Bina Penataan Bangunan
Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengenai Renovasi
GBK di Gelora Bung Karno
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai Kepala Dinas
PU Daerah yang terjerat oleh KPK
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai penanganan
Gempa di Palu
 Transkrip doorstop Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi
mengenai hasil kunjungan Wakil Menteri China meninjau
bendungan
 Transkrip pidato Presiden Jokowi mengenai anggaran bencana
pasca gempa di Palu
22

 Buat Daftar Isi Rilis Per bulan

5 V (KE-LIMA)  Kliping Berita


 Monitoring Media Cetak
 Moitoring wartawan
 Buat Daftar Isi Rilis Perbulan
 Transkrip doorstop direktur Jenderal Penyediaan Perumahan
Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengenai Progres
Sejuta Rumah
 Transkrip doorstop Presiden Jokowi mengenai Realisasi Jalan
Tol Pejaten Pemalang
 Transkrip doorstop Direktur Jenderal Penyediaan Rumah
Khalawi Abdul Hamid mengenai pendapatan Realisasi
 Transkrip mengenai penanganan gempa di palu
23

6 VI (KE-ENAM)  Kliping Berita


 Monitoring Media Cetak
 Press Conference mengenai Pembangunan Kualitas SDM
Infrastruktur melalui Sertifikasi Pekerja Konstruksi di Media
Center Kementerian PUPR
 Transkrip doorstop Sekretaris Badan Litbang Ir. Bernadly,
CES s mengenai Seminar Intelektual
 Rekap Rilis Bulan Oktober
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai pertengahan
November ada 78 Huntara
 Transkrip doorstop Syarif Burhanudin Jenderal Bina
Konstruksi mengenai pengadaan Barang dan Jasa
 Transkrip mengenai SDM Konstruksi Indonesia
 Transkrip doorstop Presiden Jokowi mengenai Kegiatan
Konstruksi Indonesia 2018
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai Infrastruktur
yang di bangun oleh Kementerian PUPR

7 VII (KE-TUJUH)  Kliping Berita


 Monitoring Media Cetak
 Transkrip doorstop Kepala BPSDM, Lolly Martina Martief
mengenai rapat kerja terbatas untuk mengevaluasi kinerja
2018 dan persiapan 2019
 Transkrip doorstop Menteri PUPR mengenai Pelaksanaan
penyerapan Pembangunan Infrstruktur 2018
 Rekap Data Instagram Followers Kabinet Kerja
 Transkrip mengenai proses pembangunan jembatan
terpanjang di Kalimantan Tengah

3.2 Uraian Kegiatan PKL


24

1. Membuat Guntingan Berita


25

Melakukan kegiatan guntingan berita (klipping) yang diperoleh dari media

cetakpagi hari jam 07.00 hingga deadline jam 09.00 untuk diserahkan kepada

pejabat Kementerian PUPR. Ikut serta menentukan berita mengenai Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut termasuk dalam bagian SDA,

Bina Marga, Cipta Karya, atau yang lainnya. Memberikan/mengantarkan kliping

yang telah dibuat kepada Sekjen Kementerian PUPR. Monitoring media tersebut

dapat membuat peran Humas di Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

mengetahui informasi yang berkembang pada saat itu baik beita negatif maupun

berita positif tentang kePUPRan.

Selain media cetak, penulis juga melakukan analisis terhadap wartawan media cetak

untuk dapat mengetahui wartawan dari media cetak mana yang paling banyak

menulis berita yang berkaitan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.

Penulis melakukan monitoring Followers IG semua Kementerian short by large


small.
26

2. Monitoring Media Cetak


27

Pada saat penulis melaksanakan PKL, penulis setiap harinya mengerjakan

monitoring media cetak. Media cetak yang dimonitor oleh Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan ialah Investor Daily, Kompas, Koran Tempo, Media

Indonesia, Pelita, Rakyat Merdeka, Republika, Suara Pembaruan. Monitoring

media cetak tersebut berupa foto maupun artikel, yang berhubungan dengan

kegiatan ke PUan, kemudian diklasifikasikan berdasarkan satmikal (Bina marga,

Cipta Karya, Sumber Daya Air,Penyediaan Perumahan, Pembiayaan Perumahan,

Bina Konstruksi, Badan Pengembang Infrastruktur Wilayah, Balitbang, Umum).

3. Analisis Klipping Media Cetak (Koran) :


28

Kegiatan penulis setelah melakukan monitoring media yang telah

selesai dikirim kepada satmingkal, penulis menganalisa klipping berita-

berita pilihan yang terkait denganinfrastruktur, sarana prasarana serta

kegiatan yang berhubungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan rakyat. Pada analisis yang dibuat biasanya dibagi menjadi tiga

(3) hasil yaitu hasil positif (+) , negatif (-) , dan satu lagi hasil netral (N).

a. Berita yang bersifat Positif (+) :

Berita yang diberikan sudah pasti terkait dengan kegiatan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan biasanya

berita tersebut menghasilkan citra positif melalui tanggapan

masyarakat terhadap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

b. Berita yang bersifat Negatif (-) :

Berita yang diberikan terkait dengan pemberitaan kegiatan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat biasanya

menyangkut pemberitaan tentang masalah-masalah infrastruktur,

sarana prasarana yang belum terselesaikan di masyarakat sehingga

dapat menurunkan citra positif Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat di masyarakat.

c. Berita yang bersifat Netral (N) :

Berita yang diberikan biasanya hanya bersifat memberikan

informasi saja.

4. Liputan
29

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang penulis lakukan ini berupa menghadiri
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Dalam liputan yang penulis hadiri, penulis mendokumentasikan
acara dari awal hingga akhir biasanya dokumentasi yang penulis dapat yaitu
dokumentasi foto maupun dokumentasi wawancara (door stop) pejabat setelah acara.
Penulis melakukan kegiatan Doorstop yaitu mendengarkan serta memperhatikan
detail tata cara dari para wartawan yang memberikan pertanyaan di dalam proses
wawancara kepada pak Budi Hartono selaku Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana
Pembiyaan Perumahan (PPDPP)

selain itu setelah melakukan doorstop penulis melakukan Transkrip dari hasil
wawancara tersebut dan memberikan kepada mentor penulis.
Penulis juga melakukan Liputan Ke DPR mengenai rapat dengar pendapat dengan
komisi V mengenai Pagu Anggaran Kementerian PUPR Dalam RAPBN TA Tahun
2019. Penulis mentraskrip liputan mengenai Komisi V DPR Republik Indonesia.
30

Penulis mengunjungi Pameran Foto Yang Bertemakan “Pembangunan Infrastruktur


Untuk Negeri” yang telah di selenggarakan oleh Kementerian PUPR di Pondok Indah
Mall
31

Penulis juga membuat Rilis mengenai dari Pameran tersebut. Dan penulis juga
sempat mewawancari orang orang yang telah berkunjung mengenai pendapat
Pameran Foto tersebut.

Penulis menghadiri kegiatan Pameran yang dilaksanakan oleh Kementerian pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat mengenai KPR Sejahtera. Dalam liputan yang penulis
hadiri, penulis mendokumentasikan acara dari awal hingga akhir biasanya dokumentasi
yang penulis dapat yaitu dokumentasi foto maupun dokumentasi wawancara (door stop)
pejabat setelah acara.
32

5. Scann Klipping

Scann klipping media cetak dipisahkan sesuai folder tanggal dan

bulan. Kegiatan scann dilakukan setiap hari setelah melakukan klipping

pemilihan berita yang kemudian hasil scann disimpan dalam komputer

sebagai arsip biro komunikasi publik. Hasil scann juga biasanya dikirim ke

email Humas PUPR untuk dijadikan laporan harian.


33

6. Wawancara / Doorstop dengan Menteri pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

Wawancara pada kegatan PKL yang diajarkan berupa

mendengarkan serta memperhatikan detail tata cara dari para wartawan

yang memberikan pertanyaan di dalam proses wawancara. Selain itu,

penulis melakukan proses perekaman wawancara antara Menteri PUPR

dan wartawan untuk mendapatkan data serta informasi yang jelas dari hasil

wawancara tersebut.
34

7. Press Conference

Menurut Jefkins (2002:136), konferensi pers adalah sebuah pertemuan para

jurnalis yang sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi perihal topik yang

tengah hangat dibicarakan.

Press Conference dilakukan atau diselenggarakan apabila ada informasi

yang perlu dengan cepat atau segera disebarluaskan dan memerlukan penjelasan

lebih mendalam. Pada Praktik Kerja Lapangan di Biro Komunikasi Publik,

penulis mengikuti dan mendokumentasikan acara Press Conference yang biasanya

rutin dilakukan pada hari jumat pagi. Penulis mengikuti acara Press Conference

mengenai Pembangunan Kualitas SDM Infrastruktur melalui Sertifikasi Pekerja

Konstruksi di Media Center Kementerian PUPR, Kamis/31 Oktober.


35

Penulis juga melakukan Transkrip mengenai pembahasan Press Conference SDA

mengenai Persiapan Hujan

8. Press release

Menurut Ardianto (2011:171) news release (siaran pers), sebutan lain dari

press release atau broadcast release adalah informasi dalam bentuk berita yang

dibuat oleh pro atau pejabat public relations suatu perusahaan atau organisasi yang

disampaikan kepada pengelola media massa/pers (televisi, radio, surat kabar,

majalah, dan media online) untuk dimuat dalam media tersebut.

Press release dibuat ketika sedang melakukan kegiatan konferensi pers

untuk memberikan segala informasi tertulis yang dikeluarkan oleh Humas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkaitan dengan tema
36

konferensi pers pada saat itu untuk disebarkan kepada para wartawan sebagai data

infromasi yang akurat untuk di informasikan ke masyarakat luas.Teknik penulisan

Press Release di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

memberikan penjelasan berupa informasi pembangunan infrastruktur dan informasi

kegiatan PUPR lainnya secara resmi dengan menggunakan bahan informasi di

setiap acara. Selain itu dalam penulisan rilis nya menggunakan 5W+1H yaitu

menyusun apa yang terjadi, dimana kejadiannya, kapan kejadian tersebut, siapa

narasumbernya, kenapa berita tersebut disajikan dan bagimana kejadiannya. Rilis

di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijelaskan pada

dasar induk kalimat awal penulisan (lead), kemudian diperkuat oleh statement

(Quotes) sambutan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta Pejabat PUPR

lainnya. Kemudian masuk pada isi berita yang juga didapat dari bahan informasi

yang disesuaikan oleh tema acara / berita tersebut. Pada umumnya Press Release di

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terdiri dari 8-10

paragraf dan 1 paragraf terdiri dari 2 kalimat penjelasan. Penulis membuat Rilis

mengenai rapat dengar pendapat SIBB dengan komis V DPR

Rilis mengenai Pameran Foto Konstruksi Indonesia.


37

Rilis mengenai Kementrian PUPR Menerima Penghargan Special Category

Kontribusi Untuk Negeri

Adapun tujuan dari penulis mengerjakan press release yang dilakukan selama PKL

adalah agar penulis dapat memahami dan mendapatkan gambaran Press Release di

yang dilakukan oleh Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
38

Sehingga penulis dapat belajar secara langsung untuk membuat Press Release yang

nanti nya akan di berikan kepada mentor penulis Penulis melakukan Rekap rilis

yang dimana menyusun rilis beserta foto dari rilis tersebut.

Penulis membuat Daftar Isi Rilis per bulan

Penulis melakukan Rekapitulasi Sebaran Berita dan Tone Berita Per-Eslon


39

3.3 Media Relations

Frank Jefkins menjelaskan yang dimaksud dengan Media Public Relations

adalah Usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu

pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan

pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

(2000:98).

Media relation merupakan sarana organisasi untuk saling mengenal dengan

publiknya, sehingga media relations dapat menjadi penghubung informasi yang

dibutuhkan publik mengenai organisasi dan begitu pun sebaliknya. Media relations

dilakukan guna memaksimalkan peran media sebagai sumber informasi publik

terkait dengan informasi-informasi yang diberikan humas. Media relations menjadi

upaya humas pemerintah untuk dapat mejalin hubungan yang lebih baik dengan

media sehingga membuka kesempatan yang lebih baik bagi media untuk

mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan informasi pemerintahan sehingga dapat

menjadikan informasi tersebut sebagai sumber pemberitaan.


40

Standard Operating Procedures (SOP) dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut

: Bagian media relations dan mempunyai tugas menjalin relasi dengan wartawan

serta aktivitas reportase dan dokumentasi informasi. Subbagian Hubungan Media

mempunyai tugas melakukan aktivitas komunikasi dan layanan informasi kebijakan

dalam pengelolaan mengenai aktifitas dari kementerian PUPR untuk di

publikasikan ke masyrakat luas, lalu di bidang lainnya kepada institusi beserta

organ-organ dari media massa cetak (nasional dan daerah), serta media massa

elektronik.

Seringnya, publik menilai kinerja PU berdasarkan informasi dari media massa

karena media massa dinilai publik sebagai pihak yang dianggap netral. Dampak

kemajuan teknologi tersebut merasuk hampir ke seluruh segi kehidupan

masyarakat. Dalam kondisi yang demikian masyarakat menjadi semakin kritis

menyikapi berbagai persoalan, termasuk tingkat keandalan infrastruktur pekerjaan

umum. Keterbukaan informasi mengenai infrastruktur yang menjadi tugas dan

tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum semakin marak di publikasikan

melalui suratkabar, radio maupun siaran televisi serta media sosial. Apalagi

pemberitaan yang terkait dengan terganggunya pelayanan masyarakat, misalnya ke

rusakan jalan, tanah longsor, tanggul jebol yang mengakibatkan terjadinya banjir

dan merendam permukiman serta areal persawahan dan sebagainya memperoleh

porsi yang menonjol. Kesenjangan pemberitaan yang diharapkan Kementerian PU

dengan yang diberitakan para pelaku media dapat diminimalisir dengan cara

melibatkan pers secara lebih aktif pada berbagai kegiatan Kementerian PU.

Berbagai kegiatan media relations yaitu mempublikasikan rilis berita di web


41

pu.go.id semua berita mengenai Kementerian PUPR dari semua bagiannya ada di

web pu.go.id mulai dari bagian (Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Day air,

Penyediaan Perumahan, Pembiayaan Perumahan, Badan Pengembang Infrastruktur

Wilayah, Balitbang dan Umum) dan mempublikasikan kegiatan kegiatan

Kementerian PUPR. Sebagaimana dijelaskan di atas, menjadi salah satu bentuk dari

upaya Humas Kementerian PU dalam mencari publisitas positif.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Biro komunikasi publik berperan aktif dalam menciptakan citra

positif dan reputasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

melaluikegiatan eksternal dan internal, Humas Biro Komunikasi Publik selalu

berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dalam penyebaran

informasi/sosialisasi untuk masyarakat melalui berbagai kegiatan yang slaah

satunya melakukan monitoring media sebagai bahan informasi/masukan

dalam mengambil keputusan. Selain itu, Humas Biro Komunikasi Publik

cepat dalam menanggapi berbagai macam pemberitaan negative maupun

positif yang berhubungan dengan kegiatan Kementerian PUPR.

Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang di lakukan

penulis di Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, penulis mendapat

banyak pegalaman dan masukan – masukan yang berguna sebagai bekal

penulis di dunia kerja yang sebenarnya. Kegiatan yang di lakukan penulis

selama PKL berlangsung dari 7 September- 7 November diantaranya yaitu

:melakukan kegiatan monitoring media cetak dengan menggunakan kliping

guntingan berita sebagai objek pengamatan, Press Conference, liputan

kegiatan, Press Release , Penulis juga beberapa kali mengikuti event-event

baik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat maupun diselenggarakan oleh pihak luar namun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

42
43

Adapun tujuan dari penulis mengerjakan kegiatan yang dilakukan

selama PKL adalah agar penulis dapat memahami dan mendapatkan

gambaran yang dilakukan oleh Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat. Sehingga penulis dapat belajar secara langsung untuk

mengklarifikasi sebuah pemberitaan negatif dan membangun image positif di

tengah masyarakat.

4.2 Saran

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), selama 2

bulan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penulis

mempunyai saran yang diharapkan dapat membangun dan memperbaiki

hubungan kerja sama yang lebih baik.

1. Perlu ditingkatkan lagi kedisiplinan kerja agar dapat mengembangkan dan

meningkatkan

efektifitas kinerja Humas Kementerian PUPR agar hasil yang diperoleh

lebih maksimal.

2. Sikap saling mendukung dalam menyelesaikan pekejaan agar tercipta

suasana yang dapat mendukung keaktifan dalam bekerja

3. Sebaiknya setiap mahasiswa/i yang melakukan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Kementerian PUPR diberikan tempat bekerja yang sesuai.


44

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Dan Lattipmore, Otis Baskin, Suzette T. Heiman, Elizabeth L. Toth, Public


Relations: Profesi dan Praktik Jakarta:

Fariani, Aryanto, Public Relations Profesi dan Prktik, JAKARTA:PT.Salemba


Humanika, 2009.

Frank Jefkins, direvisi Daniel Yadin, Public Relations , Jakarta: Erlangga,2003

Media Relations : Sarana Membangun Reputasi Organisasi (Franks Jefkins 200:98)

Danandjaja, Peranan Humas dalam Perusahaan, Yogyakarta:PT.Graha Ilmu, 2001

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations

Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Sumber lain :

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Biro Komunikasi


Publik (BIRKOMPU)

https://www.pu.go.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Pekerjaan_Umum_dan_Perumahan_R
akyat_Republik_Indonesia
45

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT
(UNIT KERJA BIRO KOMUNIKASI PUBLIK)

OLEH:
Mega Citra Fitrianty
2015 – 41 – 239

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
46

Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang

telah melimpahkan hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam

menyelesaikan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang penulis buat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan PKL ini penulis


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas
segala bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga laporan
PKL ini dapat terselesaikan kepada :
1. Kedua orang tua, Darmawan Noer (Ayah) dan Sutanti (Ibu) yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, cinta dan perhatian yang begitu besar selama
ini.
2. Ibu Novita Damayanti, Dr. S.Sos. M.Si, selaku Dosen Pembimbing PKL
3. Bapak Endra S. Atmawidjaja selaku Kepala Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR, Bapak Krisno Yuwono selaku Kepala Bagian Humas
Kementerian PUPR, Bapak Gustav Sugiantoro selaku Kepala Subbagian
Humas Kementerian PUPR
4. Kakak dan Adikku yang memberikan semangat untuk terus menyelesaikan
Laporan ini.
5. Ari Ardiyanto yang selalu mendengarkan keluh kesah dan membantu penulis
menyelesaikan pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.

Jakarta, 11 November 2018

Penulis.

Persetujuan Laporan PKL


47

Humas di Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat (PUPR)

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan
Pembimbing Program Praktek Kerja Lapangan
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jurusan Hubungan Masyarakat
Universitas Prof Dr. Moestopo (Beragama)

Nama : Mega Citra


NIM : 2015-41-239
Kosentrasi : Hubungan Masyarakat

Jakarta, 11 November 2018

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Lapangan Pembimbing Laporan

(Gustav Sugiantoro SE ME MIDS) (Novita Damayanti, Dr. S.Sos.M.Si)

DAFTAR ISI
48

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ........................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ................... 3
1.3 Manfaat dan Praktek Kerja Lapangan ............................. 4
1.4 Waktu dan Tempat .......................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PELAKSANAAN PKL


2.1 Sejarah Singkat Kementerian PUPR .................................. 6
2.2 Profil Kementerian PUPR .................................................. 11
2.3 Struktur Organisasi Kementerian PUPR ............................ 13
2.4 Visi Misi Kementerian PUPR ............................................ 21

BAB III HASIL PEMBAHASAN PKL


3.1 Garis Besar Kegiatan yang dilakukan di tempat PKL .. . 22
3.2 Uraian Kegiatan .............................................................. . 26
3.3 Media Relations ............................................................... . 31

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................
4.2 Saran................................................................................

Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
A. Data-data terkait
B. Aktivitas Harian Dalam Bentuk Tabel
C. Surat Ijin PKL dari Kampus
D. Formulir Penilaian PKL dari Perusahaan

LEMBAR PERSETUJUAN
49

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui oleh Pembimbing Akademik
dan Pembimbing Program Praktek Kerja Lapangan
Fakultas Ilmu Komunikasi
Jurusan Hubungan Masyarakat
Universitas Prof Dr. Moestopo Beragama

Disusun Oleh:
Nama : Mega Citra
NIM : 2015-41-239
Kosentrasi : Hubungan Masyarakat

Jakarta, 11 Oktober 2018


Menyetujui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Novita Damayanti, Dr. S.Sos. M.Si,) (Gustav Sugiantoro


SE ME MIDS)

SURAT KETERANGAN
Nomor :
50

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat : Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
12110
Menerangkan bahwa :
Nama : Mega Citra
NIM : 2015-41-239
Universitas : Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Fakultas : Ilmu Komunikasi

Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Pada Bagian Hubungan Masyarakat


Biro Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat selama 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal 07 September -07
November 2018 dengan baik.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, 10 November 018


Kepala Bgian Hubungan Masyarakat
Biro Komunikasi Publik

Gustav Sugiantoro SE ME MIDS


Nip.

Jakarta, ….. 2018


Nomor :
51

Lampiran :
Yang Terhormat,
Wakil Dekan I
Di
Jakarta
Perihal :Praktek Kerja Lapangan
Sehubungan dengan surat Wakil Dekan I Studi Komunikasi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) Jakarta Nomor : ………………………….tanggal
………..2018 perihal ………….tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan
bahwa mahasiswa sebagai berikut :
Nama : Mega Citra
NIM : 2015-41-239
Prog.Studi : Ilmu Komunikasi
Dapat melakukan Praktek Kerja Lapngan , mulai tanggal 07 September – 07
November pada Bagian Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi Publik,
Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Demikian disapaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Sub Bagian Tata Biro Komunikasi Publik

Gustav Sugiantoro SE ME MIDS


Nip.

…………………………..
Praktek Kerja Lapangan
52

Kepada Yth :
Kepala Biro Komunikasi Publik
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No. 20
Jakarta

Dengan Hormat,
Untuk memenuhi tugas mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof.
Dr. Moestopo (Beragama) yang namanya tercantum dibawah ini :

Nama : Mega Citra


NIM : 2015-41-239
Kosentrasi : Hubungan Masyarakat
Mengajukan permohonan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Instansi yang Bapak/Ibu pimpin mengenai waktu pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan tersebut, mulai tanggal 07 September – 07 November 2018.
Kami berharap Bapak/Ibu dapat membantu, mengingat PKL tersebut mata kuliah
wajib bagi mahasiswa kami.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Jakarta, 10 November 2018


Wakil Dekan I

……………………….
H.M. Saifulloh, S.Sos. M.Si

Anda mungkin juga menyukai