Anda di halaman 1dari 5

Nama: Syafira Aviola

No.Bp:16101155310549

PENGARUH MUSIK RELIGI TERHADAP PERILAKU ANAK

Reyhan Swarna Medica


Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Pendidikan Seni dan Design
Universiras Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154
Telp.(022) 2013163 – Fax. (022)2013651

Abstrak
Musik merupakanmedia bunyi sebagai sarana pengungkapan ekspresi jiwa seseorang. Musik
menyatu dengan dinamika kehidupan manusia dan mengambil tempat di seluruh fase kehidupan.
Musik tidak saja untuk bersenang-senang, menghibur diri, dan tidak hanya untuk di dengarkan
alunan nada dan nyanyian nya, tetapi lebih dari itu musik bisa merubah perilaku seseorang. Melalui
musik pun seseorang dapat mengeksplorkan perasaannya. Adapun salah satu jenis musik yaitu
musik religi. Musik religi adalah musik yang terikat oleh ajaran-ajaran agama, dimana isi dari tiap
bait lagu dan liriknya mengandung perintah-perintah ajaran dari Tuhan. Musik religi mengandung
kharisma tersendiri bagi pendengarnya, dikarenakan musik religi juga membawa ajaran pada
kebaikan. Tak dapat dipungkiri bahwa musik religi punya nilai tersendiri bagi penggemarnya,
namun mendengarkan musik religi sebaiknya tak sebatas lewat telinga, tapi juga lewat hati karena
musik adalah jiwa dibuat oleh sesuatu yang berjiwa.

Kata kunci: musik dan perilaku anak

Pendahuluan
Musik adalah kehidupan itu sendiri. Dimana musik selalu mengisi dan hadir dalam tiap
fasekehidupan manusia, dari dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa, bahkan
sampai lanjut usia ketika kematian menjemput. Musik juga menghiasi berbagai macam kegiatan
manusia dari acara aqikahan sampai pernikahan, dari acara peresmian gedung sampai kampanye
politik, dari acara budaya, sosial, bahkan sampai acara religius, semua menikmati musik dengan
segala bentuk kedinamisan bunyi dan berbagai macam aransemennya. Termasuk musik religi,
musik ini adalah salah satu jenis musik yang mampu menggugah perasaan emosional dan
mempengaruhi kepribadian atau perilaku anak.
Musik dan emosional merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Ketika musik
diperdengarkan, respon emosioal tiap orang berbeda-beda. Pada anak-anak respon yang diperlihat
pun bermacam-macam, ada yang menghayatinya sampai menangis, menyendiri, dan merenung.
Musik juga mendorong anak untuk mengekspresikan emosi yang ada dalam diri anak sehingga
dalam perkembangannya, emosi anak biasa dikembangkan sesuai dengan tahapan-tahapan usia
perkembangan anak tersebut.
Berdasarkan paparan tersebut, maka masalah yang akan di bahas yaitu pengaruh musik
religi terhadap perilaku anak. Kemudian menjelaskan tentang tingkah laku anak setelah
mendengarkan alunan nada-nada yang berkaitan dengan religi.
Metode Penelitian
Pada pembahasan ini, Metode penelitian yang di gunakan adalah menanyakan langsung
kepada narasumber dosen psikologi UIN ( Universitas Islam Negeri ), dan dari berbagai sumber.
Diantaranya sebagai berikut :
Menurut Djohan (dalam Prawitasari, 2012: 364-365) elemen dasar musikal pada manusia
yang sudah ada sejak dalam kandungan terdiri dari empat, yaitu: (1) tempo (irama) dikenal ketika
janin mendengar detak jantung ibunya; (2) dinamika, ketika janin mendengar desah naik turun nafas
ibu; (3) timbre (warna suara), yang didengar dari berbagai jenis suarayang ada didalam tubuh ibu,
termasuk aliran darah, proses mekanisme metabolisme tubuh, dan lain sebagainya; dan (4) pitch
(nada), akan dialami ketika janin lahir dan mendengar suara ibu serta lingkungan diluar perut. Maka
elemen nada lebih bersifat kultural daripada tiga elemen natural lainnya.
Cooke (dalam Djohan, 2010:129) mendukung teori Meyer tersebut, malah menambahkan
bahwa respon emosi terhadap musik masih terasa bahkan ketika sesaat musik telah berhenti
didengar. Respon emosi tidak hanya berisi pengalaman atau imajinasi terdahulu, tetapi juga segala
sesuatu dari yang paling sederhana dari emosi yang belum pernah dirasakan. Emosi bergerak dari
suatu keadaan yang disadari maupun tidak disadari untuk melengkapi perasaan seseorang terhadap
musik.
Musik menurut Gaston (dalam Djohan, 2010: 3) dapat didefinisikan sebagai bentuk dari
perilaku manusia yang unik dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi. Keunikan dari bunyi alat
musik dan suara penyanyi membuat lagu mempunyai kekuatan psikologis untuk menggerakkan
perasaan sekaligus ekspresi emosi siapapun yang mendengarnya, tidak terkecuali anak-anak. Musik
dapat menimbulkan rasa kesatuan, rasa kebangsaan, rasa keagamaan, rasa kagum, rasa gembira dan
perasaan-perasaan lainnya (Mahmud dalam Nugraha dan Rachmawati, 2004: 8.9). Musik telah
menyatu dengan alam dan dunia anak-anak, sehingga kedekatan yang tercipta menimbulkan sisi
emosional anak yang bergerak dinamis sesuai perkembangan yang dijalani anak. Dalam latihan
gerak dan lagu anak dibimbing untuk mendapat pengalaman yang ekspresif dan betul-betul natural.
Anak bisa merasakan kebebasan dalam gerak dan ruang sehingga ekspresi emosi anak bebas
disalurkan tanpa takut adanya hambatan dari lingkungan. Anak juga secara bersama-sama menjalin
hubungan sosial yang erat dengan berbagi kesenangan, kegembiraan, kebahagian, dan berbagi
pengalaman. Bersama dengan orang tua atau guru anak dibimbing dalam mengeksplor segala sisi
emosional yang selama ini belum tersentuh dan dirasakannya.
Selanjutnya Campbell (dalamNugraha dan Rachmawati, 2004: 8.9) mengatakan bahwa
musik dapat mengangkat jiwa seseorangkarena melalui musik, kasih sayang serta doa didalam diri
seseorang dapat dibangkitkan. Musikmerupakan suatu instrumen atau media bagi anak untuk dapat
merasakan kasih sayang, keagunganilahi, serta semesta alam, dan melakukan transformasi diri ke
alam spritual.Musik dan dunia anak tidak bisa dipisahkan begitu saja. Memperkenal musik pada
anak sejakdini sangatlah besar manfaatnya. Dengan musik juga orang tua bisa membangun
hubungan emosionaldengan anak. Musik secara alami mengembangkan sisi emosional anak dengan
sedikit sentuhan nadadan syair lagu. Orang tua berperan aktif dalam memilih musik yang cocok
buat anak dalam masaperkembangan.

Pembahasan
Orang secara sadar maupun tidak sadar menikmati musik dalam kesehariannya.
Mendengarkan atau memainkan musik secara aktif atau pun pasif akan mempengaruhi kondisi
kognitif, afeksi (emosi), dan motorik seseorang. Kondisi ini memungkinkan orang untuk
menggunakan musik sebagai suatu alat terapi dalam mengatasi berbagai gangguan fisik dan mental,
baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Semua manusia secara fitrah memiliki ketertarikan
terhadap musik sebagai bagian dalam fasefase perkembangan kehidupannya. Keterkaitan terhadap
musik inilah sebagai dasar kemampuan musical pada manusia atau yang biasa disebut kecerdasan
musikal.
Musik religi adalah musik yang terikat oleh ajaran-ajaran agama, dimana isi dari tiap bait
lagu dan liriknya mengandung perintah-perintah ajaran dari Tuhan. Musik religi mengandung
kharisma tersendiri bagi pendengarnya, dikarenakan musik religi juga membawa ajaran pada
kebaikan. Pendengarpun akan merasa tenang dan damai jika dibandingkan dengan mendengarkan
musik yang bernuansa rock ataupun jazz. Tak dapat dipungkiri bahwa musik religi punya nilai
tersendiri bagi penggemarnya. Namun mendengarkan musik religi sebaiknya tak sebatas lewat
telinga, tapi juga lewat hati karena musik adalah jiwa dibuat oleh sesuatu yang berjiwa. Hati
dansense of art dari manusia pembuatnya, dan dibantu oleh campur tangan Tuhan yang tentunya
juga berjiwa (hidup). Maka sebuah lagu religi akan menjadi legendaris bagi pendengarnya bila
memenuhi kaidah seni musik berupa keindahan seni, pemilihan kata dan nilai spiritualnya yang
menonjol. Hingga lagu-lagu mereka menjadi begitu nikmat didengarkan, indah dijiwa, serta mampu
menggugah perasaan dan mempengaruhi kepribadian atau perilaku untuk menjadi hamba Tuhan
yang lebih baik hari ini, ataupun kedepannya.
Menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem
psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya
Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia.Maksud dinamis pada pengertian tersebut
adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-
pengalaman, reward, punishment, pendidikan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian juga bermacam-macam, di antaranya :
1. Pengalaman awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa kanak kanak)
dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang
sulit dihapus dari ingatan.

2. Pengaruh Budaya
Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan pola kepribadian
yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya.
3. Kondisi Fisik
Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kepribadian seseorang.
Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang.
Secara tidak langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga dipengaruhi oleh
perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain
adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan gangguan kelenjar endokrin ke
kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).
4. Daya Tarik
Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih banyak
karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi
mereka yang memiliki karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.
5. Inteligensi
Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan anak yang
kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak
jarang memberikan perlakuan yang kurang baik.
6. Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak matang.
Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan cenderung kasar, tidak mau bekerja
sama dan sibuk sendiri.
7. Nama
Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap konsep diri,
namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang
yang berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil ,mereka (karena nama itu mempunyai
asosiasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan mewarnai
penilainya orang terhadap dirinya.

8. Keberhasilan dan Kegagalan


Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak
konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu.

9. Penerimaan Sosial
Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan
kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci
orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung.
10. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak
adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi sendi dasar kepribadian.
11. Perubahan Fisik
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan kematangan fisik yang
mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada
klimakterium dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang
lebih buruk.
Metode musik lainnya yang digunakan dalam pengembangan kepribadian anak adalah
bernyanyi dan bermain musik. Dengan anak diajak bernyanyi dan bermain musik mengikuti irama,
maka anak sekaligus diajak untuk mengharmonisasikan hubungan manusia, binatang, dan alam.
Dimana ketiga unsur ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari musik secara natural.
Pengaruh musik religi pada kepribadian anak adalah suatu ciri khas perilaku ataupun tingkah
laku yang melekat pada diri anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadianpun bermacam-
macam, salah satunya adalah merawat anak yang masih ada dalam kandungan, dengan cara
memperdengarkan musik pada ibu yang sedang mengandung. Aliran musik yang tenang, syair yang
lembut dan isi dari tiap bait yang dapat penuh ma’na tentunya akan dapat menggugah hati dan
perasaan. Semua ciri musik di atas dapat ditemukan pada musik religi yang kemungkinan besar
akan dapat mempengaruhi kepribadian anak jika musik ini diperdengarkan kepada anak mulai dini
ataupun masih di dalam kandungan.

Kesimpulan dan Saran


Darihasilpenelitiandananalisis datadapatditarik kesimpulansebagaiberikut. Musik religi
adalah musik yang dimana isi dari tiap bait lagu dan liriknya mengandung perintah-perintah ajaan
dari Tuhan. Musik religi mengandung kharisma tersendiri bagi pendengarnya, dikarenakan musik
religi juga membawa ajaran pada kebaikan. Jika dikaitkan dengan perilaku anak, musik religi sangat
baik untuk di perdengarkan karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan
anak tersebut. Musik religi mampu menyentuh kedalaman jiwa seseorang dan mampu menggugah
kesadaran atas kebiasaan buruk seseorang melalui syairnya yang menyentuh. Peran orang tua pun
sangatlah penting walaupun dukungan guru dan lingkungan juga tidak kalahpenting. Jadi dapat
disimpulkan bahwa musik religi dapat berpengaruh terhadap kepribadian anak.
Oleh karena itu, disarankan untuk semua umat manusia senantiasa mendengarkan musik
religi karena banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Khususnya untuk orang tua bimbinglah
anaknya yang masih dalam masa perkembangan dan pertumbuhan, agar anak bisa mempunyai
kepribadian dan perilaku yang baik. Kemudian, untuk anak – anak pun janganlah bosan dan
perbanyaklah mendengarkan musikreligi karena banyak manfaat yang baik untuk dunia maupun
akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan. 2010. Respon Emosi Musikal. Bandung: Lubuk Agung
Hardjana, Suka. 2004. Musik: Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta: Buku Kompas
Hurlock, E, B. 2000. Perkembangan Anak. Jilid 1. Jakarta: ErlanggaMutiah, Diana. 2010. Psikologi
Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Nugraha, Ali, dan Rachmawati, Yeni. 2004. Metode Pengembangan Sosial Emosi. Jakarta:
UniversitasTerbuka
Prawitasari, J. E. 2012. Psikologi Terapan: Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta: Erlangga.
Suryani, L. K. dan Lesmana, C. B.J. 2008. Biarkan Anak Berkembang Wajar. Bekasi Selatan:
Eviexena
Mediatama
Suyudi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Ped

Anda mungkin juga menyukai