Anda di halaman 1dari 11

Rumah Sakit

PROSEDUR
KH. Abdurrahman PENGELOLAAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT
Syamsuri
Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Jl. Raya Deandles KM-74 0
Paciran Kabupaten SPO
Lamongan 62264

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Air Bersih adalah air yang melalui proses pengolahan sebelum diminum yang
merupakan salah satu kebutuhan penunjang kesehatan di Rumah Sakit

Tujuan 1. Untuk menyediakan air bersih dalam jumlah yang cukup dengan kualitas
yang memenuhi standrat kesehatan bedasarkan Permenkes.
No.907/Menkes/SK/2001.
2. Adanya jaminan ketersediaan air bersih di Rumah Sakit
3. Distribusi air yang lancar sesuai kebutuhan Rumah Sakit
4. Terlaksananya pengawasan dan pemeriksaan kualitas air Rumah Sakit
5. Melakukan pengaasan terhadap pengelolaan air bersih Rumah Sakit
6. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dengan pengelolan air bersih
7. Membuat perencanaan pemeliharaan sarana air bersih Rumah Sakit
8. Melakukan pencegahan terhadap penularan penyakit melalui proses
pengolahan air bersih Rumah Sakit
9. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan air bersih Rumah Sakit
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Jendral PPM & PLP No. HK.00.06.6.44
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Prosedur Pelaksanaan 1. Melakukan atau membuat jadwal pengawasan sarana air bersih
2. Melakukan pengawasan terhadap jaringan sarana air bersih
3. Melakukan atau memonitoring kebutuhan air bersih di rumah sakit
4. Mengontrol alat pengoprasian sarana air bersih rumah sakit
5. Melakukan penggantian atau perbaikan sarana air bersih rumah sakit
6. Melakukan Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas air bersih
7. Melakukan kegiatan kaporisasi sarana air bersih
8. Membuat permintaan kebutuhan alat dan bahan pengelolaan air bersih
9. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan

Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman PENGELOLAAN LIMBAH CAIR ATAU SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT
Syamsuri
Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Jl. Raya Deandles KM-74 0
Paciran Kabupaten SPO
Lamongan 62264

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Pengelolaan Sampah Atau Limbah adalah salah satu upaya untuk mencegah
perkembangan dan penularan penyakit di rumah sakit, yang bersumber dari
sampah atau limbah pelayanan kesehatan
Tujuan 1. Mencegah atau Mengurangi infeksi Nosokomial di rumah sakit
2. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang pedoman
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup
3. Surat Edaran Direksi tanggal 20 Septemeber 2007 Perihal Pemisahan
Sampah Padat Medis atau Infeksius.
4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.58/Men LH/12/1995 Tentang Baku
Mutu Limbah Cair Untuk Kegiatan Rumah Sakit
5. SK Gubernur Sulawwesi Selatan No.14 tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Limbah Cair Untuk Kegiatan Rumah Sakit

Prosedur Pelaksanaan 1. Melakukan atau membuat jadwal pengawasan sarana IPAL


2. Melakukan pengawasan jaringan sarana IPAL
3. Melakukan Pengawasan pembersihan sarana IPAL
4. Mengoprasikan alat pengelolaan limbah di rumah sakit
5. Melakukan pengawasan terhadap pemisahan sampah medis
6. Melakukan penggantian atau perbaikan sarana IPAL di rumah sakit
7. Membuat permintaan kebutuhan alat dan bahan pengelolaan limbah atau
sampah
8. Melakukan tugas-tugas yang di beri atasan
9. Membuat pencatatan dan pelaporan
10. Melaksanakan atau mengkoordinir pemilahan dan pengumpulannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI
11. Membantu merencanakan pengadaan sarana dan prasarana sampah
medis.
12. Melaksanakan inventarisasi dan distribusi sarana sampah medis sesuai
kebutuhan di lapangan.
13. Melaksanakan administrasi dan evaluasi pengelolaan sampah medis
14. Mengkoordinir untuk menjadwalkan pemeriksaan udara emisi cerobong
incinerator dan udara ambient oleh laboratorium pihak ke-3 di lingkungan
Rumah Sakit.
15. Mengkoordinir pengumpulan limbah B3 di lingkungan Rumah Sakit.
16. Melakukan pengecekan sarana dan prasarana di TPS limbah B3.
17. Melakukan pencatatan keluar masuknya limbah B3 di TPS limbah B3.
18. Pelaporan log book Limbah B3 + limbah infeksius.
19. Pelaporan neraca limbah B3 + limbah infeksius.

Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman PENGENDALIAN SERANGGA DAN BINATANG PENGGANGGU
Syamsuri
Jl. Raya Deandles KM-74
Paciran Kabupaten Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Lamongan 62264 0
SPO

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Upaya untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang penganggu
lainya sehingga keberadaannya tidak menjadi vektor penularan penyakit
Tujuan 1. Terbebasnya gangguan serangga dan binatang pengganggu
2. Menurukan tingkat penularan penyakit
Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2002 tentang Pedoman
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup
3. Perutaran Menteri Kesehatan No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang hygiene
sanitasi terhadap Pemberantasan Vektor
Prosedur Pelaksanaan 1. Membuat jadwal pengawasan atau pemantauan
2. Melaksanakan koordinasi pemeriksaan jenis dan kepadatan populasi
serangga dan binatang penggangu
3. Melaksanakan survey habitat dan teknik pembasminya
4. Melaksanakan survey ABJ (Angka Bebas Jentik) dengan DKK di lingkungan
rumah sakit
5. Melaksanakan pembasmian jentik aedes dengan abatisasi
6. Melaksanakan koordinasi penyemprotan serangga lalat, kecoa, dan rayap
7. Melaksanakan atau koordinasi penyemprotan serangga lain dan binatang
penyengat
8. Melaksanakan pengawasan penyemprotan serangga atau rayap yang
dilakukan oleh pihak ke-3

Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Syamsuri
Jl. Raya Deandles KM-74
Paciran Kabupaten Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Lamongan 62264 0
SPO

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu keadaan atau kondisi
ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan risiko minimal untuk
terjadinya infeksi silang, dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang atau unit dan
halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan
kelengkapannya) yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan
rumah sakit .

Tujuan Terciptanya kondisi kebersihan lingkungan di Rumah Sakit


Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2002 tentang Pedoman
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup
3. Perutaran Menteri Kesehatan No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang hygiene
sanitasi terhadap Kebersihan Ruangan
Prosedur Pelaksanaan 1. Kegiatan pembersihan ruang minimal dilakukan pagi dan sore hari.
2. Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah
pembenahan/merapi-kan tempat tidur pasien, jam makan,jam kunjungan
dokter, kunjungan keluarga, dan sewaktu-waktu bilamana diperlukan.
3. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus dihindari.
4. Harus menggunakan cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih
(pel) yang memenuhi syarat dan bahan antiseptic yang tepat.
5. Pada masing-masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel tersendiri.
6. Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali setahun
dan di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah pudar.
7. Setiap percikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding harus segera
dibersihkan dengan menggunakan antiseptik.
Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman PENGAWASAN MAKANAN DAN MINUMAN
Syamsuri
Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Jl. Raya Deandles KM-74 0
Paciran Kabupaten SPO
Lamongan 62264

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Makanan dan Minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman
yang disajikan dari dapur rumah sakit untuk pasien dan karyawan, makanan
dan minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit atau dibawa dari luar
rumah sakit.
Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan
cara fisik dan kimiawi.
Tujuan 1. Terciptanya pengawasan makanan atau minuman.
2. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi penyakit yang diakibatkan oleh
penanganan makanan dan minuman yang tidak memenuhi standar.
Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2002 tentang Pedoman
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup.
3. Perutaran Menteri Kesehatan No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang hygiene
sanitasi terhadap Makanan dan Minuman.
Prosedur Pelaksanaan 1. Pengawasan dilakukan oleh petugas sanitasi atau petugas penanggung
jawab kesehatan lingkungan rumah sakit.
2. Pemeriksaan parameter mikrobiologi dilakukan pengambilan sampel
makanan dan minuman meliputi bahan makanan dan
3. minuman yang mengandung protein tinggi, makanan siap santap, air bersih,
alat makanan dan masak serta usap dubur penjamah.
4. Pemeriksaan parameter kimiawi dilakukan pengambilan sampel minuman
berwarna, makanan yang diawetkan, sayuran,daging, ikan laut.
5. Pengawasan secara berkala dan pengambilan sampel dilakukan minimal 2
(dua) kali dalam setahun.
6. Bila terjadi keracunan makanan dan minuman d irumah sakit maka petugas
sanitasi harus mengambil sampel makanan dan minuman untuk
diperiksakan ke laboratorium.

Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman KOORDINATOR PERENCANAAN DAN EVALUASI
Syamsuri
Jl. Raya Deandles KM-74
Paciran Kabupaten Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Lamongan 62264 0
SPO

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian Perencanaan adalah suatu proses untuk merumuskan masalah-masalah


kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok
dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan
Evaluasi adalah suatu cara sistematis untuk mempelajari berdasarkan
pengalamandan mempergunakan pelajaran yang dipelajari untuk memperbaiki
kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan serta meningkatkan perencanaan yang
lebih baik dengan seleksi yang seksama untuk kegiatan masa datang
Tujuan Untuk memperbaiki Perencanaan dan Evaluasi sanitasi di Rumah Sakit

Kebijakan
Prosedur Pelaksanaan 1) Menginventarisasi jenis kerusakan sarana sanitasi yang membutuhkan
perbaikan dan pekerjaan pemeliharaan.
2) Membantu kepala instalasi sanitasi dalam menentukan skala prioritas
permasalahan terkait kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.
3) Melaksanakan survey lapangan dengan saluran kerja lain yang dipandang
perlu.
4) Membuat konsep dasar perkiraan harga dan analisa serta membuat konsep
persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja di instalasi sanitasi di bidang
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
6) Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan sarana
sanitasi oleh pihak ke III.
7) Membantu kepala instalasi sanitasi merencanakan pekerjaan perbaikan dan
pemeliharaan
8) Membuat laporan pelaksanaan anggaran pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
Rumah Sakit
PROSEDUR
KH. Abdurrahman KOORDINATOR MUTU DAN PEMANTAUAN
Syamsuri
Jl. Raya Deandles KM-74
Paciran Kabupaten Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman / dari :
Lamongan 62264 0
SPO

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
(SPO)

Pengertian
Tujuan Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan
sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Kebijakan
Prosedur Pelaksanaan 1) Melaksanakan koordinasi dengan lembaga yang berwenang di bidang
pemeriksaan lingkungan (BLK Surabaya, BLH Provinsi Jatim, BTKL,
Syslab dan lain-lain)
2) Menentukan tempat, jumlah titik sample dan frekuensi pengambilan
sample
3) Melaksanakan pemantauan proses dan hasil pengolahan unsur
lingkungan dalam bentuk grafik dan laporan
4) Melaksanakan identifikasi masalah lingkungan dan menentukan alternatif
pemecahan masalahnya.
5) Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kebersihan dan pengelolaan
kesehatan lingkungan.
6) Melaksanakan supervisi/pengawasan pelaksanaan kebersihan dan
kegiatan pengelolaan unsur lingkungan fisik, biologi dan kimia
7) Memberikan arahan, panduan terkait dengan pelaksanaan kebersihan dan
kesehatan lingkungan.
8) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kebersihan dan pengelolaan
lingkungan fisik, biologi.

Anda mungkin juga menyukai