Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MK. MATRIK DAN RUANG VEKTOR


PRODI S1 PF - FMIPA

Skor Nilai :

MAKALAH
MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
Sistem Persamaan Linear Dan Matriks

MUHAMMAD TAUFIQ ABDILLAH (4171121021)

NOVIA (41721210

NOVRIKA MAWARNI (4171121022)

JURUSAN : FISIKA DIK C 2017

DOSEN PENGAMPU : TOGI TAMPUBOLON M.Si, Ph.D.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
September 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Matrik dan Ruang Vektor” yang berjudul
“Sistem Persamaan Linear dan Matriks”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak orang,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
penulis dalam penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Atas Perhatiannya terima kasih.

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1 Sistem Persamaan ....................................................................................... 2
2.2 Matriks ....................................................................................................... 3
2.2.1 Aturan Cramer .........................................................................................
2.2.2 Aturan Reduksi Gauss Jordan .................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas rutin kelompok dalam membuat makalah yang berjudul
sistem persamaan linear dan matriks
2. Untuk dapat memahami mata kuliah matriks dan ruang vektor
3. Untuk lebih memahami materi tentang sistem persamaan linear dan matriks

1
BAB II

ISI
2.1 SISTEM PERSAMAAN
Suatu persamaan linear dalam n peubah (Variabel) adalah persamaan dengan bentuk

a1x1 + a2x2 + . . . anxn = b

dimana a1, a2, . . ., an dan b adalah bilangan – bilangan real dan x1 x2\. . ., xn adalah peubah
dengan demikian maka suatu sistem linear dari m persamaan dalam n peubah adalah satu
sistem bentuk :

a11x1 + a12x2 + . . . a1nxn = b1


a21x1 + a22x2 + . . . a2nxn = b2
(1) .
.
.
am1x1 + am2x2 + . . . amnxn = bm

Dimana aij dan bi semuanya adalah bilangan bilangan real. Kita akan menyebut sistem sistem
bentuk (1) sebagai sistem linear m x n
Berikut adalah contoh contoh sistem linear :
x1 + 2x2 = 5
2x1 + 3x2 = 8

Yang dimaksud dengan penyelesaian sistem m x n adalah sebuah tupel-n terurut bilangan
bilangan (x1, x2, . . . , xn) yang memenuhi semua persamaan dalam sistem. Sebagai contoh,
pasangan terurut (1, 2) adalah penyelesaian dari sistem (a), karena

1. (1) + 2 . (2) = 5
2. (1) + 3 . (2) = 8

Jika sistem linear tidak memiliki penyelesaian maka kita katakana bahwa sistem tersebut tak
konsisten (inconsistent). Jika sistem linear memiliki paling sedikit satu penyelesaian,maka
kita katakana bahwa sistem tersebut konsisten (consistent).

Sistem 2 x 2
X2
X2
x2

X1
(2,0) X1 X1

(i) (ii) (iii)

2
(i) x1 + x2 = 2 (ii) x1 + x2 = 2 (i) x1 + x2 = 2
x1 + x2 = 2 x1 + x2 = 1 -x1 - x2 = -2
Kedua garis dalam sistem (i) berpotongan pada titik (2,0). Jadi, (2,0) adalah himpunan
penyelesaian dari (i). Dalam sistem (ii) Kedua garis sejajar. Oleh karena itu, sistem (ii) adalah
takkonsisten dan dengan demikian himpunan penyelesaiannya kosong. Kedua persamaan
dalam sistem (iii) kedua-duanya menyatakan garis yang sama. Sembarang titik pada garid itu
akan menjadi penyelesaian dari sistem (iii).

Pada umumnya,terdapat tiga kemungkinan : kedua garis yang berpotongan pada satu titik,
kedua garis sejajar atau kedua persamaan menyatakan garis yang sama. Maka himpunan
penyelesaiannya mengandung satu, nol,atau banyak titik yang tidak berhingga.

Situasinya serupa untuk sistem m x n. satu sistem m x n dapat atau tidak perlu konsisten. Jika
sistem m x n konsisten, maka sistem ini memiliki tepat satu penyelesaian atau tak berhingga
banyaknya penyelesaian.

2.2 MATRIKS

2.2.1 Aturan Cramer

Sistem Persamaan Linear Matriks :

a1x1 + b1x2 + c1x3 = d1 a1 b1 c1 x1 d1


[a2 b2 c2 ] [x2 ] = [𝑑3 ]
a2x1 + b2x2 + c2x3 = d2 a3 𝑏3 c3 𝑥3 𝑑3

a3x1 + b3x2 + c3x3 = d3

a1 adalah unsur baris pertama kolom pertama dinyatakan a11 dengan demikian

a11 b12 c13


A = [a21 b22 c23 ]
a31 𝑏32 c33

Det A = |𝐴| = ∑𝑁
𝑗=1 a 𝑖𝑗 𝐾𝑖𝑗 𝑖 = 1 𝐾𝑖𝑗 = (−1)𝑖+𝑗 𝑀𝑖𝑗

𝑎𝑑𝑗 𝐴
Invers matriks 𝐴−1 = det 𝐴

K11 K21 K31


Adj A = [K12 K22 K32 ]
K13 𝐾23 K33

Adj A : Tronspons Matriks kofaktor A

3
𝑥 det 𝐴𝑗
𝑗=
det 𝐴

Aj : Menggantikan kolom ke j dengan kolom matriks hasil pada matriksA

𝑥 det 𝐴1
1=
det 𝐴

𝑥 det 𝐴2
2=
det 𝐴

𝑥 det 𝐴3
3=
det 𝐴

Atau 𝐴𝑋̅ = 𝐵

𝑋̅ = 𝐴−1 𝐵

Contoh :

Menentukan adjoin dan invers

3 2 −1
A = [1 6 3] K11 = 12 K12 = 6 ` K13 = -16
2 −4 0
K21 = 4 K22 = 2 K23 = 16

K31 = 12` K32 = 10 K33 = 16

12 6 −16 12 4 12
Matriks kofaktor : [ 4 2 16 ] dan adj A [ 6 2 10]
12 −10 16 −16 16 16
Det A = 3(6.0 – 3 (-4) – 2 (1. 0- 3. 2) + (-1) (1(-4) – 6.2)

= 3. 12- 2 (-6) -1 (-16)

= 64
12 4 12
[ 6 2 10] 12/64 4/64 12/64 3/16 1/16 3/16
-1 −16 16 16 6/64 2/64 10/64] = [ 6/64 1/32 5/32]
A = =[
64
−16/64 16/64 16/64 −1/4 1/4 1/4

2.2.2 Aturan Reduksi Gauss Jordan

Matriks elementer E ialah operasi baris terhadap identitas baris terhadap identitas dari
proses reduksi. Masukkan: A 𝑥̅ =𝑜̅ bentukmatriks dari sistem:

a11x1 + a12x2 + ……….+ a1nxn =0

a21x1 + a22x2 + ……….+ a2nxn =0

4
an1x1 + an2x2 + ……….+ annxn =0

dalam bentuk matrik:


a11 a12 a1𝑛 0 1 0 0 0
[a21 a12 a1𝑛 0] direduksi menjadi [1 0 0 0]
a11 a12 a1𝑛 0 1 0 0 0
Penyelesaian trivial

AE1E2 …. Ek = 1
…….
A = E1−1 E2−1 Ek−1

Contoh :

Menentukan X1, X2, dan X3 dengan aturan reduksi Gauss Jordan dari sistem persamaan
linear :

2X1 + X2 + 3X3 = 5

X1 – X2 + 2X3 = 9

4X1 + 3X2 + 5X3 = 5

Penyelesaian :

2 1 3 5 b1 1 −1 2 9
b2 – 2 b1
[1 −1 2 9] [2 1 3 5]
4 3 5 5 b2 4 3 5 5 b3 – 4b1

1 −1 2 9 1 −1 2 9
[0 3 −1 −13] b2 (1/3) [0 1 −1/3 −13/3] b3 – 7b2
0 7 −3 −31 0 7 −3 −31
1 −1 2 9
[ 0 1 −1/3 −13/3 ] b (-3/2)
3
0 0 −2/3 −2/3

9 b1-2b3
1 −1 2 1 −1 0 7
[0 3 −1/3 −13/3] b2 + b3(1/3) [0 1 0 −4]b1 + b2
0 0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 3
[0 1 0 −4] x1 = 3, x2 = -4 dan x3 =1
0 0 1 1

5
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

6
Daftar Pustaka

Gere, James M, dan William Weaver Jr. 1983.Matrix Algebra For Engineers Second Edition.
Jakarta : Erlangga.

Hadley, D. 1983. Linear Algebra. Jakarta : Erlangga.

Leon, Steven j. 2001. Aljabar Linear dan aplikasinya. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai