Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat
No. 380 : Tahun XIV (15 - 31 Maret 2018)
Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai Harga Eceran Rp3.000
 Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 2

U
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Uggla Suara
Amagiat arakera akek sirimanua
situsasappi ka resort sia sibakkat Puailiggoubat
resort ka Mentawai, simaruei nene’
sai anggota DPRD Sumbar rakera Legalitas Resort Wisata
akek bui ratusappi ka Aloita Resort
-3 Mentawai
Maigi peilek pulaggajat ka Mentawai
tak pei anai listrik, oto bulek ibara
P ekan ini, warganet dihebohkan
beredarnya video viral rombongan
DPRD yang dilarang pengelola Aloita Resort
listrik ka pulaggajat sitak pei babara di Pulau Simakakang, Mentawai berlabuh di
ragalai listrik biomassa sai dermaga resort dengan alasan sedang
pemerintah ka pulaggajat nenda - 4 perbaikan atau renovasi. Dalam video yang
kemudian banyak mengundang komentar itu
Ka rura nene dana ka desa terlihat rombongan DPRD marah dan tidak
ratambah iginia 10,5 persen terima karena tidak diperbolehkan turun
sisilokra siboikik - 5 berwisata di pulau tersebut. Belakangan
terungkap melalui klarifikasi dari pengelola
Bulek ibara internet simanangkak Aloita Resort bahwa peristiwa itu hanya
samba simaeruk ka Mentawai, sai salah paham saja.
Telkom rakua ratuppai akek kabel Informasi di internet lalu berkembang
barania ka Padang pat aili ka bahwa peristiwa larangan masuk lokasi
Mentawai ka bagat koat - 6 KARYA SENI - Pelajar SMAN 1 Siberut Utara mengadakan pagelaran seni sebagai tugas akhir resort bukan kali ini saja terjadi. Banyak
pelajaran kesenian komentar yang menyatakan warga lokal yang
Rua sikolah ka Pagai tak pei anai hendak memancing, berwisata atau sekedar
guru bidang studi, bulek ipuenung RALAT EDISI 378 menumpang berlindung kerap disuruh pergi
pasigelaijat ka sikolah nenda rakau Halaman 10 pengelola akomodasi wisata terutama yang
guru pelajaran bagei - 18 berada di pulau-pulau kecil.
Sebelumnya dalam paragraf ke 7, Kemudian terungkap pula bahwa banyak
Tak malangen masigaba iba samba dituliskan; sekali resort-resort di Mentawai yang berada
sualo ka koat sabbat kompresor Masdiar menambahkan, uang su- di dalam kawasan hutan produksi yang
kalulut maigi iba simasot sibailiu dah dicairkan pihak Kemen PUPR notabene adalah milik negara. Dinas
simatei akek sia ketetret rapusinoi ke rekening Dinas PUPR Provinsi Kehutanan Sumatera Barat mencatat, ada
ka bat koat tapoi kalulut kopet Sumatera Barat sesuai laporan 33 resort wisata yang berada di HP,
besinia masigaba purimanuaijat sia progres, tetapi rumah khusus belum beberapa diantaranya memiliki izin seperti
sipulalaggai ka Saibi riu-riu lek raei - rampung. IMB, izin gangguan dan SIUP/SITU, beberapa
21 lainnya tidak.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana
COVER DEPAN: Seharusnya: resort-resort tersebut dapat membangun di
N FOTO: PATRISIUS SANENE
N DESAIN: ZULFIKAR Masdiar menambahkan, uang su- kawasan yang berstatus hutan produksi dan
TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN
dah dicairkan pihak Kemen PUPR bagaimana pula izin seperti IMB, SIUP/SITU
ke rekening Satuan Kerja (Satker) dapat keluar. Apakah pengusaha resort
Puailiggoubat SNVT Penyediaan Perumahan Pro- menyewa tanah dari pemilik lahan atau
Terbit setiap tanggal 1 dan 15
ISSN: 1412-9140 vinsi Sumatera Barat. malah membelinya? Bagaimana pula dengan
PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri Mentawai
munculnya isu penjualan pulau?
PEMIMPIN UMUM: Rifai Terima Kasih Janji Pemda Mentawai membuat tim
PEMIMPIN USAHA: - terpadu untuk mengecek legalitas resort-
PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza resort di Mentawai patut ditunggu. Ini akan
Gaduh Soal Aloita Resort
Sambungan
DEWAN REDAKSI: Rifai Halaman 3 memperjelas status lahan dan perizinannya.
Rus Akbar Saleleubaja Sebab resort tanpa izin atau ilegal tidak bisa
Yuafriza ...Hutan Produksi (HP). apakah dia punya visa atau menetap di Mentawai
REDAKTUR: Rus Akbar
ditarik retribusinya oleh Pemda Mentawai. Ini
Karena itu, banyak resort tidak memiliki izin itu yang kita lakukan ke depan," kata Syaiful Jannah,
Gerson Merari Saleleubaja tentu merugikan dari sisi pendapatan asli
Zulfikar seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tempat Rabu (14/3).“Data dari Disparpora Mentawai akhir
daerah.
usaha dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). tahun lalu, ada 51 akomodasi di lokasi surfing Tugas pemerintah lainnya adalah
ASISTEN REDAKTUR:
Bambang Sagurung Menurut data Dinas Pariwisata Mentawai sampai terutama berbentuk resort dan homestay. Resort memberikan edukasi kepda masyarakat
17 Maret 2017, hanya lima resort yang memiliki terbanyak berada di Siberut Barat Daya, terutama terutama pemilik lahan agar tidak mudah
WARTAWAN DAERAH: TDUP yakni Aloita Resort di Tuapeijat (Sipora di Pulau Nyangnyang. “Sementara dari data Dinas
Rinto Robertus (Saibi) memperjualbelikan tanahnya kepada pihak
Leo Marsen (Sikakap) Utara), Simakakang Village di Tuapeijat (Sipora Kehutanan Sumatera Barat, ada 33 resort yang luar. Kesadaran masyarakat untuk berdaulat
Supri Lindra (Sikakap) Utara), HT’s Resort (Hollow Trees) di Katiet berada di kawasan hutan produksi. Resort Aloita
Patrisius Sanene’ (Sipora) atas tanah harus ditumbuhkan. Jika ada
Hendrikus Bentar (Siberut Selatan) (Sipora Selatan), King Fisher Resort di Bosua termasuk yang bukan berada di hutan produksi. sewa menyewa, jumlahnya mesti
(Sipora Sipora Selatan) dan Macaronis Resort di Hal itu dkatakan Kepala UPTD Kesatuan Pengelo- menguntungkan bagi pemilik lahan.
DISTRIBUTOR DAERAH:
Arsenius Samaloisa (Sioban) Silabu (Pagai Utara). Sementara semua resort yang laan Hutan Produksi (KPHP) Mentawai Tasliatul Selain itu, meskipun usaha wisata bahari
Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) berada di Siberut Barat Daya tidak memiliki TDUP Fuaddi kepada Puailiggoubat, 14 Maret. “Pulau terutama selancar merupakan wisata yang
Bambang (Siberut Utara)
Juanda (Siberut Barat) karena terganjal status kawasan yang ditempati. Simakakang merupakan kawasan Areal penggunaan ekslusif, Pemda harus membuat peraturan
ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: lain (APL),” kata Fuad.“Meski demikian, peristiwa agar pantai dan pulau-pulau kecil merupakan
Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Buat Tim Terpadu tersebut mestinya menjadi evaluasi bersama tentang daerah yang terbuka dan tidak boleh tertutup
Telp. (0751) 35528
REKENING: Sementara, usai berkunjung ke Aloita Resort pentingnya mempertahankan tanah masyarakat. dari akses publik terutama untuk tempat
Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang untuk meminta klarifikasi soal kasus tersebut, “Harusnya ada edukasi masyarakat untuk tidak berteduh maupun berlindung dari badai. Ini
No.2105.0210.0207-1 sejalan dengan Peraturan Menteri Agraria
PENCETAK: Sekda Mentawai, Syaiful Jannah menyatakan lagi menjual tanah kepada investor resort tetapi
Padang Graindo, Padang bahwa akan membentuk tim terpadu untuk skema sewa tanah biar hak masyarakat tidak hilang, dan Tata Ruang No. 17 Tahun 2016.
(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Peraturan tersebut juga harus memuat
mengecek legalitas semua resort yang ada. “Kita kemudian pantai adalah ruang publik bukan ruang
Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan kebebasan bagi nelayan lokal untuk
(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima
sudah berkomitmen bahwa akan membentuk tim usaha sehingga akses orang tidak boleh dilarang,
memancing dan mencari ikan di perairan
suap (‘amplop’) dari narasumber. terpadu untuk melakukan pengecekan terhadap kasus yang terjadi di Simakakang perlu jadi
sekitar pulau-pulau kecil tersebut.
izin-izin penggunaan tenaga kerja, izin tinggal perhatian,” katanya, 14 Maret. (trs/rus/ocha)
www.mentawaikita.com
 3 Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018

Sejumlah resort
dilaporkan juga melarang
warga lokal mampir atau
Gaduh Soal Aloita Resort FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

singgah
Tim Redaksi

ombongan anggota DPRD

R Sumatera Barat dan DPRD
Mentawai dari Partai Nasio-
nal Demokrat (Nasdem) dilarang mela-
buhkan kapalnya di dermaga milik Aloita
Resort yang berada di Pulau Simaka-
kang, Kecamatan Sipora Utara, Menta-
wai, Minggu (11/3), pukul 09.00 WIB.
Rombongan yang menggunakan
Kapal Mego milik Pemda Mentawai ini
bermaksud berwisata ke daerah itu
selama dua jam, usai melakukan rapat
Partai Nasdem di Tuapeijat, Sipora
Utara, sehari sebelumnya.
Video aksi pelarangan rombongan
yang dipimpin Ketua DPW Nasdem
Sumbar Malkan Amin inipun menjadi
viral di media sosial.
Wakil Ketua DPRD Mentawai dari
Partai Nasdem, Nikanor Saguruk yang
ikut dalam rombongan mengatakan,
mereka sebanyak 11 orang pergi Pulau
Makakang tersebut usai Partai Nasdem
mengadakan rapat sejak Jumat hingga
Sabtu. “Jadi pada hari Minggu sambil
menunggu kapal Mentawai Fast untuk
berangkat ke Padang, rombongan ingin
berwisata dulu,” katanya pada Puailig-
goubat melalui telepon, Senin (12/3/
2018).
Namun menjelang kapal merapat di
dermaga, seorang warga negara asing
menghadang Kapal Mego tersebut dari
atas boat yang sedang sandar dan
menyatakan kapal itu tidak boleh
bersandar. Setelah terjadi perdebatan
antara rombongan dengan WNA bule
tersebut, Nikanor lalu turun dari kapal
dan pergi menemui manajer resort.
“Lalu saya bertemu sama manajer
dan menjelaskan maksud kedatangan
rombongan dan saya sebagai jami-
nannya, rencana dua jam mereka jalan-
jalan di pulau tersebut, kalau mereka haus
mereka akan beli kelapa, kalau ada
makanan akan mereka bayar ke resort
tersebut, saya yang bertanggungjawab
kalau ada kerusakan, tapi pihak manajer
tidak membolehkan,” katanya.
Karena tetap tidak dibolehkan,
rombongan DPRD lalu pergi dari sana.
Nikanor mengaku tidak tahu persis
alasan larangan tersebut. Namun se-
pengetahuannya, itu bukan kejadian
pertama. Dua hari sebelumnya tamu
Bappeda Mentawai juga diusir.
“Saya akan sampaikan kepada Desti
(Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan
Olahraga Mentawai) tentang persoalan
ini dan akan melakukan koordinasi degan
pihak Polres untuk memeriksa dokumen
turis asing itu,” tegasnya.
Peristiwa pelarangan yang memicu
viral di media sosial itu sesungguhnya
KLARIFIKASI - Fabrizio, pengelola Aloita Resort memberi klarifikasi terkait pelarangan anggota dewan masuk kawasan
itu
fenomena gunung es. Dari berbagai
komentar warganet di media sosial,
seringkali resort di Mentawai melarang
warga mampir ke lokasi resort bahkan
perairan di sekitarnya, entah untuk
sekedar berlindung, memancing ikan
atau menikmati keindahan alam.
Pengakuan Yusleli Sartika (31), staf
Kantor Kecamatan Pagai Utara, pernah
diusir saat datang ke sebuah resort yang
berada di wilayahnya. Niatnya mau
berfoto-foto di sana bersama dua
temannya yang menjadi tenaga pen-
damping ADD, serta dua aparatur desa.
“Sampai di sana, meski sudah minta
izin, kami disuruh keluar oleh seorang
bapak-bapak, sakit hati juga kami karena
wilayah resort itu kan wilayah kerja
kami juga,” katanya.
Sementara Johakim Salsab Salak-
koikoaik, warga Siberut Utara, menga-
takan bahwa keluarganya yang tinggal
di Siberut Barat Daya juga sering diusir
pengelola resort di wilayah itu, padahal
mereka hanya mau mencari ikan di
pantai sekitar resort.
“Saat musim aggau (kepiting)
banyak yang mencari hingga ke pulau-
pulau, saat itulah (keluarga) kami diusir.
Jadi maila ita sipulaggai (kita yang
punya tanah), masa kita seperti tamu,”
katanya.
Sementara Fabrizio (35) pengelola
Aloita Resort membantah melarang
tamu masuk ke kawasan resort. Ia
menilai semuanya hanya kesalahpa-
haman saja.
“Ini hanya salah paham saja,
kamaren kita menyampaikan tidak bisa
menyandar di dermaga, karena (resort)
sedang direnovasi, anda bisa mendarat-
kan kapal hanya lewat pantai,” ujarnya
kepada Puailiggoubat melalui telepon,
Senin (12/03/2018) malam.
Alasan Fabrizio, pengunjung tidak
boleh melalui dermaga karena dermaga
yang biasa mendaratkan kapal sedang
direnovasi sementara. “Jadi kita kha-
watir ada banyak paku. Jadi, bukan kita
melarang datang ke Aloita, tapi hanya
tidak boleh melalui dermaga dulu,
sampai sekarang juga sebenarnya masih
kita tutup karena tahap renovasi,”
ungkapnya.
Ia pun menyampaikan permintaan
maaf jika perkataannya menimbulkan
kesalahpahaman rombongan DPRD.
Tak Boleh Melarang
Reaksi muncul akibat aksi pelarang-
an itu. Wakil Bupati Mentawai, Korta-
nius Sabeleake menyatakan tindakan itu
tidak beretika dan tidak bisa diterima.
Ia telah meminta Dinas Pariwisata
Pemdua dan Olahraga Mentawai me-
manggil manajemen Aloita Resort untuk
mengklarifikasi kejadian itu.
“Saya tahu kejadian itu karena hari
Minggu saya dan rombongan DPRD
sama-sama berangkat ke Padang satu
kapal, Minggu sore saya minta Kepala
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga,
Ibu Desti, verifikasi minta penjelasan
(ke Aloita), sebab kejadian ini sudah dua
kali terjadi. Apapun alasannya etikanya
tidak diterima apalagi itu kapal peme-
rintah, itu pulau tidak boleh dikuasai
seseorang,” ujarnya.
Mengenai banyak laporan soal
tingkah laku para pengelola resort yang
kerap menolak warga saat mengunjungi
atau melintasi pulau-pulau kecil lokasi
resort, Kortanius berjanji akan mengum-
pulkan para pengusaha resort.
“Kita akan menertibkan mereka
terutama soal perlindungan tenaga kerja,
apakah mereka ada BPJS, asuransi,
selama ini belum ada laporan itu dan itu
perlu dibayarkan kepada tenaga kerja
dan itu akan kita evaluasi,” katanya,
Senin (12/3/2018).
Sementara Kepala Dinas Pariwi-
sata, Pemuda dan Olahraga Mentawai,
Desti Seminora menegaskan siapa pun
pengunjung bisa masuk ke tempat
wisata sebagai ruang publik.
“Tempat wisata tidak ada larangan
untuk dikunjungi tidak ada aturannya,
karena ruang publik,” kata Desti pada
Selasa, 13 Maret.
Peristiwa yang dialami rombongan
anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat
dan salah satu anggota DPRD Menta-
wai dikatakan Desti hanya kesalah-
pahaman.
“Kita sudah minta klarifikasi bahwa
pihak Aloita mengatakan kepada
pengunjung pada waktu itu hanya tidak
boleh bersandar di dermaganya alasan
karena sedang direnovasi, dan mereka
bisa masuk lewat pantai,” kata Desti.
Di tempat-tempat seperti resort
juga tidak ada aturan yang melarang
pengunjung masuk. “Tapi bisa saja saat-
saat tertentu tidak diperbolehkan karena
alasan resort sudah penuh, atau mereka
ingin nyaman, tidak boleh ramai-ramai
atau ribut di sekitar resort karena ada
tamu lain, tetapi kalau soal pelarangan
itu tidak ada aturannya, siapa pun bisa
berhak datang atau berkunjung,” kata
Desti.
Terkait adanya aduan lain tentang
perlakukan sama dari resort lain di
Mentawai, Desti tidak banyak berko-
mentar karena laporan tersebut tidak
diterima Dinas Pariwisata Mentawai.
“Yang kita tahu masih kejadian di
Aloita, yang lain kita tidak tahu dan tidak
kita dapatkan,” katanya.
Kabid Pemasaran Disparpora Men-
tawai, Aban Barnabas Sikaraja dalam
wawancara terpisah menyebutkan,
pemilik saham terbesar Aloita Resort
adalah Eric Besone, seorang warga Italia.
Fabrizio hanya selaku pengelola
Aloita yang dikontrak dari pemiliknya
Eric Besone. “Sepengetahuan saya, dia
(Fabrizio) mengontrak Aloita dari
pemiliknya,” kata Aban.
Data dari Disparpora Mentawai
akhir tahun lalu, ada 51 akomodasi di
lokasi surfing terutama berbentuk resort
dan homestay. Resort terbanyak berada
di Siberut Barat Daya, terutama di Pulau
Nyangnyang.
Dari semua resort dan penginapan
yang ada, hanya dua yang berada di Areal
Penggunaan Lain (APL) yakni Aloita
Resort dan Macaronis Resort di Pagai
Utara. Sedang sisanya berada di kawa-
san Hutan Lindung (HL) atau...
Bersambung
ke halaman 2
 Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 4

Ditargetkan paling lama

Juni sudah beroperasi
Meningkatkan Elektrifikasi
Rus Akbar
Mentawai Melalui Biomassa Bambu FOTO:HENDRIKUS/PUAILIGGOUBAT

Hendrikus Bentar

asio elektrifikasi di Kabu-

R paten Kepulauan Mentawai
baru mencapai angka 27 per-
sen, termasuk rendah dibanding rasio
elektrifikasi nasional yang mencapai 95
persen. Masih ada sekira 23 desa lagi
yang belum teraliri listrik.
“Dampaknya ekonomi sulit ber-
kembang terutama industri kecil karena
tidak ada pasokan listrik sebagai sumber
energi serta tingginya biaya yang
ditanggung oleh masyarakat untuk
membeli bahan bakar minyak untuk
menyalakan diesel pribadi 500 ribu per
kwh. Secara sosial tentu masyarakat
terbatas mengakses pendidikan, kese-
hatan dan kegiatan sosial lainnya,” kata
Wakil Bupati Mentawai, Kortanius
Sabeleake kepada Puailiggoubat, Ming-
gu, 11 Maret 2018.
Program Mentawai Terang menjadi
salah satu upaya Pemda meningkatkan
rasio elektrifikasi, diantaranya mendo-
rong PLN untuk terus meningkatkan
cakupan layanan di desa-desa juga
memfasilitasi PLN untuk bisa berko-
munikasi dengan masyarakat soal
pembebasan lahan dan tanaman yang
terkena.
“Apabila ada penambahan pem-
bangkit dan jaringan, Pemda juga men-
dorong Pemprov Sumatera Barat dan
pemerintah pusat untuk mengalihkan
BIOMASA BAMBU - Mesin biomasa bambu atau power plant di Desa Saliguma sudah rampung 97 persen
anggaran Kementerian ESDM untuk
listrik off grid seperti PLTS (Pem- Indonesia (CPI). Dananya cukup besar, bisa dikonversi (HPK) ke APL dan tahun pembersihan,” katanya kepada Puailig- yang akan menikmati aliran listrik itu,
bangkit Listrik Tenaga Surya) di desa- USD 12,4 juta. ini tata batasnya, itulah peran Pemda,” goubat, Jumat 9 Maret 2018. di Madobak 567 kepala keluarga,
desa dan pulau-pulau terluar serta CPI kemudian menggandeng PT Inti ujarnya. Keterlambatan proyek ini dikarena- Saliguma 388 kepala keluarga, dan
mencari skema hibah dari negara donor Karya Persada Teknik (IKPT) sebagai Untuk keberlanjutan proyek setelah kan ada berbagai hal salah satunya Matotonan 268 kepala keluarga.
untuk membiayai proyek pembangunan kontraktor dan PT. Indopower Interna- program dari MCAI tutup, semua perizinan dan pembebasan lahan. “Nantinya bola lampu pun bisa
pembangkit listrik berbahan biomassa tional untuk konsultan penyusun UKL/ menjadi tanggung jawab PT. CPI dan “Mobilisasi peralatan sudah dilakukan ditambah setelah serah terima. Setelah
bambu di Siberut,” ujarnya. UPL serta Ekologika sebagai konsultan IKPT melalui skema cofinance dengan sejak sejak April 2017 namun baru bisa proyek ini selesai yang mengelola nanti
Melalui program Mentawai Terang, feedstock, pembibitan dan penanaman suvervisi dari Bappenas dan Bappeda melakukan aktivitas itu pada Agustus, itu Kemakmuran Mentawai Hijau
Pemda Mentawai menargetkan rasio bambu. Mentawai. “Bappenas akan supervisi pada bulan itu sempat terhenti karena (KMH) bekerja sama dengan Bumdes
elektrifikasi jadi 100 persen pada 2030 Proyek pembangkit dibangun di tiga dan setelah selesai pembangunan aset masalah perizinan lahan,” katanya. dan PLN,” ucapnya.
melalui bauran energi dan 15 tahun desa, Desa Madobak dan Matotonan di akan dihibahkan ke Pemda,” ujarnya. Jika pembangkit sudah berjalan, Menjawab persoalan rusaknya
setelahnya melalui energi terbarukan. kecamatan Siberut Selatan dan Desa Kerja sama dengan PLN adalah butuh 17 ton bambu untuk mengope- bakau saat pemindahan power plant
Namun ada kendala untuk mencapai Saliguma di Siberut Tengah. Setelah kerjasama b to b (business to business) rasikan pembangkit di tiga desa per hari, karena tertimbun tanah, menurut Seno
target itu, pertama tidak adanya kewena- setahun berjalan, pembangunan pem- dengan skema akses power, dimana Madobak 7 ton, Matotonan 5 ton, dan sudah diselesaikan dengan menanam
ngan Pemda kabupaten untuk mengurus bangkit dan jaringan hampir rampung. PLN akan nembeli dari PT. Kema- Saliguma 5 ton. Karena itu, PT. CPI kembali 35 batang bakau yang rusak
energi sesuai UU 23/2014, kedua, Diperkirakan, sekira Mei atau Juni, kmuran Mentawai Hijau selaku konsor- mempercepat penanaman bambu oleh serta menanam 30 batang di daerah lain.
sulitnya akses dan mahalnya biaya listrik biomassa bambu bisa beroperasi, sium pengelola dengan menyambung ke masyarakat. Mereka juga menggandeng Ditambahkan oleh Erik Saurei,
membangun infrastruktur di kepulauan, jelas Korta. jaringan PLN dan PLN yang menjual ke NGO lokal, Yayasan Kirekat Indonesia. perwakilan PT. CPI di Siberut, dalam
jelasnya. Untuk mendukung proyek tersebut, masyarakat. “Hal ini untuk menjaga Karena bambu baru ditanam, sehari, masyarakat akan menyetor
Pemda Mentawai membangun akses keadaan mutu dan keberlanjutan,” menurut Seno, panggilan Soeseno Adji, bambu 2 batang. Bambu itu dibeli
Program Biomassa Bambu jalan ke Madobak dan Saliguma, mem- katanya. selama tiga tahun ini, mereka akan Kemakmuran Mentawai Hijau (KHM).
Salah satu program Mentawai bangun ketersediaan air bersih, memfasi- Sementara itu Soeseno Adji dari menggunakan potongan kayu bekas “Dalam satu kelompok keluarga
Terang Pemda Mentawai adalah proyek litasi pembentukan Bumdes untuk IKPT mengatakan, hingga saat ini, yang lunak untuk mengoperasikan akan mendapatkan arus listrik 450 Volt
pengadaan listrik terbarukan berbahan dipersiapkan mengelola dan mengope- pembangunan power plant di Saliguma pembangkit. Sebab panen bambu Ampere, kalau ada masyarakat yang
biomassa bambu. Program ini mulai rasikan usaha ini di kemudian hari dan sudah mencapai 97 persen, Madobak diperkirakan baru pada tahun 2021. tidak menyetor bambu, itu tanggung
diluncurkan sejak Maret 2017 lalu menyusun berbagai regulasi dan reko- 80 persen, sedangkan untuk Desa Hingga saat ini, instalasi di tiga desa jawab pemerintah desa karena nantinya
melalui hibah Millenium Challenge mendasi serta koordinasi dengan stake- Matotonan memang terlambat, masih sudah terpasang. Masing-masing rumah akan diserahkan ke Bumdes, tergantung
Account Indonesia (MCAI) dengan holder. “Termasuk pembebasan lahan 65 persen. “Tiga desa ini tinggal mendapat jatah dua bola lampu dan pemerintah apakah pemutusan arus atau
kontraktor pelaksana PT. Clean Power 300 hektar di Saliguma dari hutan yang pemasangan pipa dan kabel-kabel serta satu stop kontak. Ada 1.223 keluarga tidak,” katanya. (o)
MENTAWAINEWS
Anggaran tiap desa naik
sekitar Rp200 juta
Tim Redaksi
akil Bupati Kabupaten Kepu-
W lauan Mentawai, Kortanius
Sabeleake menyatakan Aloka-
si Dana Desa (ADD) Mentawai tahun
ini naik 10,5 persen, atau Rp116 miliar
dari Rp105 miliar. Dana ini bersumber
dari APBN, APBD Sumbar dan APBD
Mentawai.
Jika pada tahun sebelumnya setiap
desa mendapatkan kucuran dana mulai
Rp2 miliar hingga Rp 3 miliar lebih,
tahun ini tentu akan meningkat.
Namun masih ada sejumlah persoa-
lan yang terjadi dalam penggunaan ADD
ini, salah satunya menurut Korta,
laporan keuangan sering terlambat. Ini
akan berdampak pada lambannya
pencairan dan pelaksanaan kegiatan di
desa seperti pembangunan fisik.
Lambannya laporan dan berbagai
persoalan lainnya dalam penggunaan
ADD disebabkan minimnya sumber
daya manusia (SDM) aparatur desa.
Karena itu, perlu peningkatan SDM
yang akan membantu memaksimalkan
pengelolaan keuangan di setiap desa, dan
mempercepat pelaporan keluangan desa.
“Bukan kita merendahkan, tapi ini
fakta bahwa aparatur desa kita masih
ada yang belum mampu mengelola
keuangan secara maksimal, padahal uang
yang dikucurkan di desa itu miliaran,
lalu kendala lain adalah pergantian
aparatur desa misalnya itu bendahara,
kalau bendahara diganti terus tentu ini
akan menghambat karena harus mulai
belajar dari awal lagi,” kata Syamsuddin,
Kepala Bidang Pemerintah Deas Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Pengendalian Penduduk dan KB Menta-
wai, Kamis, 8 Maret 2018.
Tak hanya itu, kendala lain adalah
teknologi, dan juga masih banyak juga
aparatur desa yang belum paham
menggunakan komputer atau perangkat
lain yang sudah tersedia dalam men-
dukung pelaporan keuangan.
“Upaya yang terus kita lakukan
adalah memberikan pelatihan terus
kepada aparatur desa, sehingga mereka
juga mampu mengelola keuangan desa
dan dapat berdampak pada kemajuan
pembangunan yang ada di desa,” kata
Syamsuddin.
Untuk membantu pelaporan keua-
ngan kini desa menggunakan Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes) namun ada
beberapa desa yang belum menggunakan
yakni Desa Muntei Kecamatan Siberut
Selatan dan Desa Bosua Sipora Selatan
karena kedua desa tersebut tidak
mengikuti pelatihan.
Sampai saat ini juga kata Syam-
suddin, belum ada desa yang menyele-
saikan pelaporan keuangan tahun 2017.
Tahun Ini, Alokasi Dana Desa
Mentawai Naik 10,5 Persen
ADD - Suasana pembuatan LPJ ADD 2017 di aula GKPM Sikakap
“Tentu ini akan berdampak pada
pencairan ADD 2018, kalau laporan
keuangannya belum selesai otomatis
dananya tidak akan cair, batasnya pada
16 Maret,” kata Syamsuddin.
“Laporan keuangan 2017 belum
kami terima, sehingga Bupati minta kami
untuk mendampingi menyelesaikan
laporan keuangan dimana juga BPK
sedang berada di lapangan untuk
memeriksa langsung keuangan desa, dan
anggaran desa belum diparaf karena
laporan keuangan desa masih dalam
proses penyelesaian, setiap desa itu
anggaran 2018 naik Rp200 juta yang
bersumber dari APBD,” katanya.
Syamsuddin mengatakan pengelo-
laan ADD selama ini belum berdampak
signifikan di setiap desa, hanya dari segi
infrastruktur sudah mulai ada kemajuan
pembangunan.
Anggaran Banyak, Aparat Desa
Belum Kreatif
Sementara Wakil Ketua DPRD
Kabupaten Kepulauan Mentawai,
Jakop Saguruk menilai besarnya Alokasi
Dana Desa (ADD) yang dikucurkan
pemerintah tiap tahun belum membuat
masyarakat di desa makin maju dan
berkembang. Namun menimbulkan
masalah baru di tengah masyarakat soal
pengelolaan anggaran.
“Desa tidak kreatif dalam memak-
murkan masyarakat dari anggaran desa
yang tiap tahun bertambah. Namun
malah ada masalah soal transparansi
anggaran,” katanya kepada Puailig-
goubat , Rabu, 7 Maret 2018.
Tidak semua desa di Mentawai
yang tidak kreatif dalam memanfaatkan
anggaran desa. Namun makin besar
anggaran makin besar gejolak soal
penyelewengan anggaran. “Sekarang
hampir tiap kecamatan ada desa yang
bermasalah serius. Kita mendorong agar
desa yang bermasalah ini serius diperiksa
Inspektorat agar tidak terulang lagi dan
merambat ke desa lainnya, “ kata politisi
Partai Golkar ini.
Dikatakan Jakop, seharusnya ang-
garan yang besar di tingkat desa dapat
mendongkrak peningkatan perekono-
mian masyarakat setempat, misalnya
membentuk dan memfasilitasi kelom-
pok nelayan, kelompok tani, kelompok
ternak dan kelompok usaha masyarakat
lainnya. “Tapi kalau kita lihat semuanya
dialihkan ke fisik infrastruktur,”
katanya.
Untuk ADD yang bersumber dari
APBN, dikatakan Jakop, semuanya
untuk pembangunan infrastruktur fisik.
Sementara ADD yang bersumber dari
APBD bisa fisik dan pemberdayaan
termasuk operasional desa. “Seharusnya
di sini desa bisa bermain untuk pening-
katan ekonomi masyarakat. Tapi jangan
asal bantu atau asal buat usaha. Betul-
betul dijajaki, “ katanya.
Dasar dari DPRD Mentawai mendo-
rong anggaran desa diperbesar setiap
tahunnya karena biaya operasional
untuk kegiatan di desa lebih kecil
Puailiggoubat
FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT
dibandingkan kegiatan yang dibuat oleh
OPD. “Kalau anggarannya di dinas maka
anggaran itu lebih banyak untuk honor
panitia dan perjalanan dinas dibanding
ke masyarakat, tapi kalau di desa biaya
operasionalnya tidak begitu besar.
Namun desa tidak kreatif dan main-main
juga dengan anggaran yang makin besar,
“ kata Jakop.
Terkait makin banyaknya persoalan
pengelolaan ADD di Mentawai, seperti
upah dan uang material yang belum
dibayarkan oleh pemerintah desa,
dikatakan Jakop, masyarakat harus
aktif dan reaktif untuk melaporkannya
kepada pemerintah untuk ditindaklan-
juti.
“Kalau ada masalah soal pembaya-
ran upah atau uang masyarakat yang
belum terbayar oleh desa, masyarakat
melaporkannya kepasa pihak Inspek-
torat yang melakukan pemeriksaan di
lapangan. Karena biasanya kalau tidak
ada laporan saat pemerilsaan, inspek-
torat hanya memeriksa apakah fisik
sesuai laporan atau tidak saja dilapangan,
“ katanya.
Bila ada kasus yang krusial dari
masyarakat terkait pengelolaan ADD,
dikatakan Jakop, laporan dari masyara-
kat kepada bupati akan ditindaklanjuti
oleh Inspektorat melalui investigasi
khusus atas perintah bupati. Kalau
dalam investigasi betul ada temuan maka
pihak desa yang bermasalah akan
diberikan kesempatan untuk menye-
lesaikan selama 60 hari. Bila dalam kurun
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 5
waktu 60 hari tidak selesai maka akan
berlanjut kedalam hukum pidana.
“Makanya kalau ada desa yang berma-
salah masyarakat harus laporkan
kepada pemerintah dan DPRD untuk
dilakukan pemeriksaan khusus, bukan
pemeriksaan secara reguler,” katanya.
Selama ini pemerintah desa meng-
anggap sepele soal pengawasan dan
pemeriksaan dari inspketorat karena
belum ada dari pemerintah desa di
Mentawai yang tersandung kasus ADD.
“Kalau sudah diperiksa dan tersan-
dung satu pemerintah desa maka ini
akan memberikan efek jerah bagi
pemerintah desa lainnya. Maka kita
meminta keseriusan dari pemerintah
untuk menyikapi laporan masyarakat
yang bersifat krusial agar pengelolaan
ADD di Mentawai makin baik dan
transparan, “ kata Jakop.
Di sisi lain, Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) memberikan batas
waktu pemerintah desa untuk memper-
baiki Laporan Pertanggung Jawaban
(LPJ) penggunaan Alokasi Dana Desa
(ADD) 2017 sampai 29 Maret 2018.
“Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
berikan batas LPJ ADD sampai 29
Maret, kalau ada satu desa saja yang
tidak membuat LPJ maka semua LPJ
Pemerintah Desa di satu kecamatan
tidak akan diterima,” kata Roger
Saleleubaja, Sekretaris Badan Keuangan
Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Senin 5 Maret.
Roger Saleleubaja menyebutkan,
hasil temuan BPK ada beberapa yang
harus diperbaiki oleh pemerintah desa
dalam LPJ 2017 seperti ketidaksin-
kronan LPJ yang dibuat dengan kas di
buku tabungan, kalau ada sisa dana
ADD 2017 setorkan kembali ke kas
daerah, kalau LPJ penggunaan dana
ADD 2017 selesai dibuat camat harus
memeriksa kembali dan menandatanga-
ni LPJ tersebut.
“Kepala desa dan aparat desa harus
berperan aktif dalam membuat LPJ
penggunaan dana ADD 2017, jangan ada
kepala desa yang tidak mau tahu, sebab
kepala desa sekarang penanggungjawab
penggunaan dana desa,” ujarnya.
Sementara Pemerintah Kecamatan
Sikakap melakukan pengawasan dan
verifikasi laporan penggunaan Alokasi
Dana Desa (ADD). Pemerintah Keca-
matan melakukan pengawasan, pem-
binaan dan juga verifikasi LPJ penggu-
naan ADD, yakni dua minggu setelah
cair ADD, melakukan pembinaan
kepada kepala desa, sekretaris dan
bendahara desa itu sudah dua bulan.
“Verifikasi administrasi laporan ADD
dan juga turun lapangan cek pekerjaan
fisik,” jelas Hoskilius, Sekretaris Camat
Sikakap Rabu 7 Maret lalu.
(trs/bs/spr/leo/r)
MENTAWAINEWS
Jaringan telekomunikasi
dan internet di Mentawai
akan mempercepat
pengembangan pariwisata
Herry Sikumbang
T. Telkom akan membangun
P Sistem Komunikasi Kabel
Laut (SKKL) dengan pemasa-
ngan jaringan fiber optic bawah laut dari
Padang menuju Tuapeijat, Kabupaten
Kepulauan Mentawai guna memper-
cepat akses telekomunikasi di daerah
itu.
General Manager PT Telkom Witel
Sumbar, Sulkan mengatakan saat ini
jaringan internet baru bisa dinikmati
masyarakat di Tuapeijat, ibukota
Kabupaten Kepulauan Mentawai,
sedangkan daerah lainnya belum.
“Rencananya kami akan bangun
sistem komunikasi kabel laut untuk
memudahkan akses internet di Menta-
wai,” katanya, Rabu 7 Maret 2018.
Menurutnya, Telkom akan mem-
bangun jaringan SKKL berupa jaring-
an fiber optic bawah laut sepanjang 157
kilometer dari Padang menuju Tuapeijat,
sehingga transfer datanya jauh lebih
cepat.
Selain jaringan fiber optic, juga
dibangun tower besar di Tuapeijat yang
akan memancarkan sinyal melalui
jaringan radio untuk memudahkan akses
internet di pulau-pulau lainnya di daerah
itu. “Kami segera buatkan rencana induk
untuk pengembangan ke arah itu,
sehingga masyarakat Mentawai menda-
patkan akses internet yang baik,”
katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Suma-
tera Barat Nasrul Abit mendesak PT
Telkom dan Pemkab Kepulauan Men-
tawai meningkatkan infrastruktur
telekomunikasi di daerah terluar itu, guna
mempercepat pembangunan. “Kalau
Miliki Sabu, Polisi Tangkap Seorang Warga
Tuapeijat
TUAPEIJAT - Erwin (37), warga
Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara,
Mentawai ditangkap Satresnarkoba
Polres Mentawai atas dugaan kepemi-
likan satu paket kecil sabu pada Senin,
5 Maret.
Erwin ditangkap pada Senin sore
pukul 15.00 WIB di Jalan Raya Tuapei-
jat Kilometer 2, tim Satresnarkoba yang
dipimpin Kanit 2 Zico Nainggolan
beserta 2 orang rekannya Bripda Belly
dan Bripda Deno.
Iptu Pereddi Jontara Nababan,
Kasatresnarkoba Polres Mentawai
membenarkan penangkapan terhadap
pelaku Erwin pada Senin lalu, pelaku
tersebut katanya sudah ditahan dan
dibawa ke LP Muaro Padang pada Rabu
7 Maret 2016.
Untuk Mentawai, Telkom Gunakan
Jaringan Bawah Laut
TOWER - Pemasangan tower di Kilometer 10, Tuapeijat, Sipora Utara, Mentawai
jaringan telekomunikasi dan internet di
Mentawai bagus, ini akan mempercepat
pengembangan pariwisata Mentawai,”
kata Nasrul.
Menurutnya, untuk mempercepat
pengembangan daerah terluar itu, perlu
dikembangkan infrastruktur penting,
mulai dari jalan, pelabuhan, infrastruktur
transportasi, hingga infrastruktur
telekomunikasi yang memadai.
Nasrul Abit menambahkan keterse-
diaan infrastruktur telekomunikasi di
Mentawai penting untuk mempercepat
pengembangan kawasan itu, sekaligus
membuka dari keterisoliran.
“Akan lambat pembangunan Men-
tawai jika jaringan telekomunikasi belum
memadai. Oleh karena itu, kami minta
Pemkab Mentawai dan Telkom berkoor-
“Iya benar kita telah melakukan
penangkapan terhadap seorang pelaku
penyalahgunaan narkoba dan saat ini
sudah ditahan dan akan dibawa ke
Padang,” katanya saat dihubungi.
Erwin ditangkap atas informasi
masyarakat bahwa akan ada transaksi
narkoba jenis sabu di Jalan Raya
Tuapejat Kilometer 2, Kecamatan
Sipora Utara.
Sekira pukul 15.00 WIB dilakukan
pengintaian terhadap pelaku, dan tim
Satresnarkoba melihat pelaku datang
dengan mengendarai kendaraan sepeda
motor dan berhenti di TKP.
Selanjutnya pelaku mengambil satu
bungkus rokok dari semak-semak dan
memasukkannya ke kantong celana
pelaku sebelah kanan pada saat pelaku
dinasi bagaimana meningkatkan infra-
struktur ini,” katanya.
Menurutnya, daerah Mentawai
yang luas memerlukan jaringan teleko-
munikasi yang baik, sehingga memudah-
kan komunikasi masyarakat dan mem-
percepat terbukanya akses ke dunia luar.
Saat ini, imbuhnya, infrastruktur
telekomunikasi yang memadai baru
terdapat di Tuapeijat, Pulau Sipora yang
menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan
Mentawai. Sementara daerah lainnya
mayoritas masih mengalami blank spot.
Bahkan, masih banyak daerah di Men-
tawai yang belum mendapatkan sinyal
seluler.
Nasrul mengatakan pembangunan
infrastruktur telekomunikasi ini disener-
gikan dengan seluruh infrastruktur di
meninggalkan TKP, selanjutnya Satres-
narkoba melakukan pencegatan terhadap
pelaku, kemudian pelaku digeledah.
Dari pemeriksaan pelaku di TKP,
ditemukan sebungkus bungkus rokok
yang didalamnya terdapat 1 (satu) paket
kecil yang diduga sabu dibungkus plastik
bening, setelah dilakukan pemeriksaan
kemudian pelaku dibawa ke Polres
Kepulauan Mentawai proses dan
pengembangan.
Barang bukti yang telah diamankan
yakni satu unit sepeda motor merk
Honda Beat Nomor Polisi (Nopol) BA
2006 BG, paket kecil yang diduga sabu
yang dibungkus dengan plastik bening,
kemudian 1 (satu) buah bungkus rokok
merk Lucky Strike dan satu unit telepon
seluler. (trs/r)
Puailiggoubat
Mentawai, mulai dari jalan raya,
pelabuhan, jaringan transportasi, dan
fasilitas publik lainnya.
Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet
mengatakan pemda setempat siap
memfasilitasi kebutuhan pengembangan
infrastruktur telekomunikasi di daerah
itu.
“Memang tidak banyak wilayah
Mentawai yang sudah terakses tele-
komunikasi. Makanya, kami menyam-
Ruas Jalan Trans Mentawai Tertimbun Longsor
SIOBAN - Longsor menutup
sebagian badan jalan Trans
Mentawai yang menghubungkan
wilayah Sagitci dan Masokut
sampai Beriulou, Desa Nem-nem
Leleu, Kecamatan Sipora Selatan
tertutup tanah longsor sejak 8
Maret lalu.
Separuh badan jalan yang baru
saja dicor selebar 3 meter tidak
bisa dilalui masyarakat yang
melintasi jalan tersebut.
Jalan yang dicor akhir tahun
lalu tertutup tanah dan batu yang
longsor dari bukit bekas gusuran
alat berat di sisi kiri dan kanan
jalan, sehingga masyarakat hanya
bisa melewati bagian jalan yang
tidak tertimbun.
Bilfesian Saogo, pengguna
jalan mengatakan kepada
Mentawaikita.com, pada Sabtu
(10/3), jalan yang tertutup longsor
tersebut mengganggu aktifitas
penduduk setempat.
“Ya benar, jalan utama itu
tertutup tanah longsor bekas
galian yang ada di atas bukit,
kebetulan yang digusur ini kan
batuan, jadi ada batu yang
memang berpotensi longsor dan
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 6
FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT
but baik pihak Telkom yang akan
melakukan pembangunan di Mentawai,
kami akan fasilitasi,” katanya.
Dia menyebutkan Mentawai meru-
pakan kabupaten terluar di Sumbar
dengan kawasannya yang luas serta
memiliki 99 pulau. Terdiri dari empat
pulau besar yakni Pulau Siberut, Sipora,
Pagai Utara, dan Pagai Selatan.
(r)
tinggi, jalan ini satu-satu yang
dilalui masyarakat di sini, jadi
sangat terganggu, untungnya
masih bisa lewat di sampingnya,”
katanya.
Longsor diperkirakan terjadi
sejak tanggal 8 Maret lalu dan
hingga saat ini belum ada
informasi terkait perbaikan jalan
yang tertimbun.
Ia menambahkan, daerah
tersebut merupakan kawasan
rawan longsor saat diguyur hujan
lebat dan berkepanjangan.
Longsor tersebut tidak memakan
korban jiwa.
Sementara itu Pusdalops
Penanggulangan Bencana BPBD
Mentawai melalui akun media
sosialnya membenarkan kejadian
tersebut. BPBD memberikan
arahan kepada satgas yang
berada di Sipora Selatan untuk
meninjau lokasi dan membantu
melakukan pembersihan.
Selanjutnya untuk jalan yang
terdampak longsor hanya bisa
dilewati sebelah saja dan
sebelahnya lagi masih tertutup
tanah dan batu.
(toro/r)
MENTAWAINEWS
Program Keluarga
Harapan ini hadir untuk
membantu meringankan
beban masyarakat
Silvester Suntoro Sarogdok
enerima Program Keluarga
P Harapan (PKH) di Menta-
wai bertambah jadi 5.158 KK
tahun ini. Warga di Kecamatan Siberut
Barat juga masuk dalam daftar penerima,
selain warga 9 kecamatan lainnya. Hal
itu dikatakan Nicolaus Sorot Ogok, staf
ahli bidang hukum, pemerintahan dan
politik Bupati Mentawai saat pelun-
curan PKH di Mentawai, Senin 12
Maret 2018.
Peluncuran penyaluran Bantuan
Sosial (Bansos) tersebut dilakukan di
Aula Sekretariat Kantor Bupati Kepu-
lauan Mentawai. Acara tersebut dihadiri
oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
(Dinsos P3A) Paulinus Sabelepangulu,
Koordinator Wilayah Provinsi Sumatera
Barat, Anisa, Camat Sipora Utara
Narman Ulian, pihak Bank BRI dan
Kepala Desa Tuapeijat, Pusuibiat
Taikatubut Oinan.
Sejak 2015 hingga 2016, mekanisme
pembayaran bantuan sosial tersebut
dilakukan dalam bentuk tunai melalui
kantor pos. Sementara penyaluran
bantuan non tunai baru dilaksanakan
sejak Agustus 2016. Tahun ini meru-
LAN RI Terapkan Sistem
Inovasi di Mentawai
TUAPEIJAT - Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Mentawai bersama Pusat
Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur IV Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Republik Indonesia
menerapkan sistem berinovasi di daerah
kepulauan ini. Untuk itu digelar pelati-
han tersebut selama tiga hari, Senin-Rabu
(12/3-14/3).
Deputi Inovasi LAN RI, Tri
Widodo, mengatakan sistem inovasi ini
merupakan program kerja Pemerintah.
Program itu tujuannya adalah untuk
mencoba mengakselerasi kinerja-kinerja
Pemerintah Daerah seluruh Indonesia
melalui inovasi termasuk Mentawai.
“Ini melihat tingginya peluang dan
layanan masyarakat dari pemerintah,
sehingga LAN RI mencoba melakukan
perbaikan - perbaikan serta terobosan-
terobosan melalui tata kelola pemerintah
maupun mendorong akselerasi kinerja di
sektor - sektor urusan pemerintahan,”
katanya saat sambutan.
Ia berharap selama tiga hari ke depan
sudah bisa menghasilkan usulan-usulan
konkrit di Kabupaten Kepulauan
Mentawai.
Tri menambahkan, ada tiga materi
yang akan diberikan kepada peserta,
yang pertama tahap drum up yaitu
membangkitkan kesadaran berinovasi,
Penerima PKH Mentawai Meningkat
Jadi 5.158 KK
PKH - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Mentawai Paulinus Sabelek Pangulu memberikan arahan Program
Keluarga Harapan
pakan tahun keempat PKH disalurkan.
Nicolaus dalam sambutannya me-
nyampaikan bahwa bantuan dari PKH
yang kedua diagnose merupakan upaya
melakukan analisis organisasi atau
memunculkan ide-ide kreatif, dan ketiga
adalah tahap design, mencoba menurun-
kan gagasan-gagasan kreatif tadi ke
dalam rencana aksi.
“Rencana aksi ini akan menjadi dasar
untuk melakukan pemantauan apa yang
sudah kita lakukan,” katanya.
Sementara, Bupati Kepulauan
Mentawai, Yudas Sabaggalet, menyam-
paikan apresiasinya kepada Deputi
Inovasi LAN RI yang menunjuk Menta-
wai sebagai salah satu tujuan utama
untuk diterapkannya sistem Labora-
torium Inovasi.
“Pertama terima kasih kepada
bapak- bapak Deputi yang sudah datang
di Kepulauan Mentawai untuk mene-
rapkan sistem laboratorium inovasi
kepada kita karena itu yang kita
butuhkan, sehingga Pemerintah dan
ASN bisa menyatakan potensi itu”.
Kata Yudas.
Menurutnya, inovasi itu muncul
karena adanya keterbukaan, keberanian
kepada orang lain, jika ada rasa iri maka
inovasi itu akan tertutup.
Yudas berharap, OPD memanfaat-
kan pelatihan ini, bukan dimanfaatkan
begitu saja, OPD harus dipacu apa yang
diperbuat untuk Mentawai. (toro/r)
ini harus benar-benar dimanfaatkan
sebaik mungkin.”Dalam hal ini saya
sampaikan bisa tepat sasaran, tidak
Wakil Bupati Mentawai Sidak
Instansi Pemerintah di Sikakap
SIKAKAP -Wakil Bupati Kabupaten
Kepulauan Mentawai Kortanius Sa-
beleake inspeksi mendadak beberapa
instansi pemerintah di Kecamatan
Sikakap, Jumat (9/3/2018).
Instansi pemerintah yang dikunjungi
yaitu Puskesmas Sikakap, Kantor Unit
Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Pendi-
dikan Kecamatan Sikakap, dan SMPN
2 Sikakap. Dalam sidak tersebut
Kortanius Sabeleake langsung memerik-
sa absensi pegawai.
Kortanius menemukan pegawai
yang hadir tapi tidak mengisi absensi.
“Absensi harus ditanda tangani tiap hari,
bukan tiap bulan, keterlambatan pem-
bayaran gaji pegawai itu disebabkan
karena keterlambatan pengiriman ab-
sensi, bagian keuangan tidak berani
mencairkan gaji kalau absensi belum
ada,” katanya.
Kortanius menyebutkan, absensi
tanggung jawab Tata Usaha (TU) untuk
mengingatkan kepada pegawai yang
belum menandatangani absensi, jangan
ada absensi dibuat di akhir bulan,
pegawai itu tugasnya memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
“Kita dibayar dengan menggunakan
uang masyarakat, sebagai imbalannya
berikanlah pelayanan sebaik mungkin,
kalau dia petugas kesehatan berikan
Puailiggoubat
FOTO:SILVESTER/PUAILIGGOUBAT
disalahgunakan dengan kebutuhan lain,”
kata Nicolaus.
Sementara Kepala Dinas Sosial
senyuman kepada setiap pengunjung
dalam memberikan pelayanan, kalau dia
guru datang jangan sering terlambat, dan
berikanlah ilmu yang kita punya kepada
generasi penerus agar mereka bisa
mandiri,” katanya.
Korta menambahkan, diantara
anak-anak didik yang diajarkan ini tidak
tahu besok masa depannya bisa jadi
bupati, wakil bupati, gubernur, wakil
gubernur, menteri, pegawai negeri,
bahkan tak tertutup kemungkinan jadi
presiden dan wakil presiden.
“Tugas TU adalah mengontrol
pegawai agar tiap hari mengisi absensi,
kalau ada pegawai yang tidak mengisi
absensi antarkan ke ruangnya atau
langsung keorang yang bersangkutan,
jangan ada saling menyalahkan satu
sama lainnya,” ujarnya.
Tata Usaha SMPN 2 Sikakap, Rudi
Simanjuntak mengatakan, absensi itu
ditanda tangani oleh pegawai tiap hari.
“Tanggung jawab absensi guru piket,”
katanya.
Mariana, staf UPTD Pendidikan
Kecamatan Sikakap, mengatakan,
absensi di buat tiap hari kecuali bulan
dua, Mariana mengakui bulan dua itu
di rekap akhir bulan.
(spr/r)
NO. 378, 15 - 31 Maret 2018 7
P3A, Paulinus Sabelepangulu menyam-
paikan hal yang sama kepada masyarakat
yang hadir dalam peluncuran, PKH
tersebut jangan disalahgunakan.
“Sasaran PKH ini mungkin sudah
kita ketahui, tahun sebelumnya sudah
disampaikan bahwa bantuan meskipun
sedikit jangan disalahgunakan, jangan
iseng- iseng baru diterima ibu- ibu
langsung ke ATM dan belanja ke pasar,
jangan, harus tepat sasaran,” kata
Paulinus.
Ia juga menambahkan tahun lalu ada
warga sembilan kecamatan jadi penerima
dan saat ini sudah bertambah jadi 10
kecamatan yakni Kecamatan Siberut
Barat. Selain itu ada penambahan
penyandang cacat dan lansia masuk
PKH.
Paulinus berharap tidak ada pening-
katan lagi ke depan sebab kalau ada
peningkatan artinya Indonesia belum
mampu mengatasi jumlah kemiskinan,
terutama di Kepulauan Mentawai.
Tahun ini juga akan ada Program baru
yaitu Beras Sejahtera (Rastra).
Program Keluarga Harapan ini hadir
untuk membantu meringankan beban
masyarakat yang membutuhkan. Ban-
tuan diberikan kepada keluarga untuk
kebutuhan pendidikan anak dan kese-
hatan.
(r)
Akibat Jalan Rusak
Banyak Pengendara
Sepeda Motor Jatuh
SIKAKAP - Banyak ruas jalan
yang rusak menuju pemukiman
masyarakat ke Dusun Mabolak,
Desa Sikakap, Kecamatan
Sikakap mengakibatkan banyak
pengendara sepeda motor yang
jatuh.
Kepala Dusun Mabolak,
Marlis mengatakan jalan rabat
beton tersebut dibangun lewat
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan
(PNPM MPd) tahun 2010
dengan panjang 750 meter dan
lebar 2 sampai 3 meter.
“Karena sering kena banjir jalan
tersebut banyak rusak yang
mengakibatkan pengendara
sepada motor jatuh,” katanya,
Senin, 5 Maret 2018.
Katanya dalam seminggu
saja pasti ada pengendara yang
jatuh, selain banyak ruas jalan
yang rusak jalan tersebut tidak
ada penerangan pada malam
hari.
Marlis menambahkan,
sepanjang jalan tersebut tidak
ada drainase, bila hujan datang
air limpahan dari sungai akan
menyeberangi beberapa ruas
jalan. (spr/r)
MENTAWAINEWS
Tukang Segel Mes Milik Pemerintah
Kecamatan Siberut Tengah
Utang kontraktor kepada
pekerja diperkirakan
Rp150 juta
Rinto Robertus Sanenek
enyegelan bangunan peme-
P rintah oleh pekerja (tukang)
kembali terjadi. Kali ini di ke-
camatan Siberut Tengah Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
Pekerja menyegel mes Kantor
Kecamatan Siberut Tengah dengan
menyilangkan dua bilah papan dan
menempelkan kertas putih bertuliskan
“mes ini tidak boleh dipakai karena
kontraktor masih terlilit hutang ke
masyarakat.”
Mes Kantor Kecamatan itu dibang-
un tahun lalu oleh Pemda dengan
kontraktor pelaksana CV. TSI dengan
dana Rp540 juta.
Seorang tukang bangunan, Sertinus
Sagaragara membenarkan penyegelan
mes tersebut, hal itu dilakukan sebagai
bentuk tuntutan kepada kontraktor agar
segera membayar upah. “Kami tidak
mau tahu yang jelas mes kami segel tak
boleh dipakai sebelum upah dibayar-
kan,” katanya, Sabtu 10 Maret 2018.
Sertinus menyebutkan, upah yang
dituntut kepada kontraktor jika dihitung
keseluruhan termasuk upah pekerja
lainnya masih mencapai ratusan juta
lebih. “Saya saja kepala tukang ada sekira
Rp45 juta dan ditambah upah pekerja
ini, uang kita ada sekira Rp150 juta
semuanya,” ujarnya.
Sertinus bersama pekerja menda-
tangi kontraktor di Tuapejat tapi
hasilnya tidak ada sekali. “Kami sudah
ketemu kontraktornya tapi uang itu
sudah tidak ada lagi, yang jelas mes tidak
akan kami bolehkan dipakai sebelum
uang kami dibayarkan, jadi mes hanya
kami segel dan tidak kami rusak,”
ujarnya.
Salah seorang tukang, Eliasman
Akreditasi SMAN 1 Pagai Selatan Tertunda
Sebab Belum Memiliki Lulusan
PAGAI SELATAN - Pelaksanaan akre-
ditasi sekolah di SMAN 1 Pagai Selatan,
Kecamatan Pagai Selatan belum dapat
diajukan sebab sekolah ini belum
memiliki siswa kelas XII yang tamat.
“Salah satu syarat pengajuan
akreditasi, sekolah harus memiliki siswa
yang tamat, sementara SMAN 1 Pagai
Selatan belum ada siswa yang tamat,
karena belum ada siswa yang tamat
maka akreditasi sekolah SMAN 1 Pagai
Selatan belum bisa diusulkan, target
sekolah tahun 2018 bagaimana untuk
DISEGEL - Mes Kecamatan Siberut Tengah yang disegel tukang
Sageileppak saat Musrenbang Kecama-
tan Siberut tengah, 8 Maret lalu juga
menyatakan hal sama. Ia mengakui telah
menyegel mes bersama pekerja karena
menuntut upah. “Kami plang karena
upah kami tak dibayar dan sebelum
dibayar kami tak akan perbolehkan
siapapun yang menempati mes itu,”
ujarnya.
Eliasman yang juga Kepala Dusun
Saibi Muara mengaku ada sekira Rp6
meluluskan 59 siswa kelas XII lulus
100 persen,” kata Kepala SMAN 1
Pagai Selatan, Aziz Prima Syahrial
kepada Puailigoubat, Senin, 5 Maret.
Aziz menyebutkan, tamatan kelas
XII di sekolah ini baru ada pada tahun
ini setelah Ujian Nasional yang rencana-
nya dilaksanakan pada 9-12 April.
Selain adanya tamatan kelas XII,
beberapa hal yang perlu dibenahi
sekolah ini seperti administrasi sekolah,
guru-guru dan perlengkapan sekolah
sebab ini merupakan syarat lainnya
juta upahnya yangtergantung. “Saya
yang buat jendela mes itu tapi sudah
kita bantu namun mereka kontraktor tak
membantu kita,” ujarnya.
Camat Siberut Tengah Akas Sikat-
sila menyebutkan pada tahun lalu
Kantor Kecamatan mendapatkan angga-
ran pembangunan pagar dan mes kantor.
Pembangunan pagar telah selesai terma-
suk pembangunan mes kantor dan untuk
pembangunan mes kantor sudah diba-
dalam penilaian,
“Karena SMAN 1 Pagai Selatan
merupakan sekolah baru 3 tahun berdiri
dibutuhkan sekali dukungan masyarakat,
orang tua atau wali murid agar sekolah
ini berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakan,” ujarnya.
Pada awal berdiri pada 2015,
SMAN 1 Pagai Selatan masih berstatus
SMA Satu Atap bergabung dengan
SMPN 2 Pagai Selatan kemudian pada
2017 SMAN 1 Pagai Selatan berdiri
sendiri. (spr/g)
Puailiggoubat
FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT
yarkan keuangannya termin pertama 40
persen dan kedua 60 persen. “Kita tidak
ada masalah dengan keuangan karena
SMAN 1 Pagai Selatan Masih Menggunakan
Kertas dan Pensil Saat UN
PAGAISELATAN - SMAN 1 Pagai
Selatan, Kecamatan Pagai Sela-
tan, Kabupaten Kepulauan Menta-
wai masih menggunakan kertas
dan pensil pada pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) yang rencananya
digelar pada 9-12 April. Kondisi ini
disebabkan fasilitas sekolah
seperti listrik, komputer dan
internet yang belum ada.
Pada tahun ini peserta Ujian
Nasional Kertas Pensil (UNKP) di
SMAN 1 Pagai Selatan sebanyak
59 siswa terdiri dari dua jurusan
yakni IPA 24 siswa dan IPS
sebanyak 35 siswa. Pelajaran
yang diujikan untuk IPA yakni
bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
matematika, kimia, fisika, dan
biologi. Sementara jurusan IPS
yakni bahasa Indonesia,
matematika, bahasa Inggris,
geografi, ekonomi dan sosiologi.
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 8
sudah kita bayarkan dan persoalan
pemalangan mes yang sebenarnya kita
tak ada urusan kepada pekerja,” katanya
saat Musrenbang Kecamatan.
Akas menyampaikan, persoalan
upah sudah disampaikan ke kontraktor
dan ia meminta kontraktor segera
menyelesaikannya. “Sekali lagi saya
tidak punya urusan ke pekerja dan
masalah ini sudah disampaikan ke
perusahaan untuk menyelesaikannya,”
ujarnya.
Sementara itu pelaksana lapangan
dari CV. TSI untuk pekerjaan mes,
Resman Sanakkat mengatakan semua
anggaran mes sudah cair, Namun Resman
mengaku dirinya juga korban atas
pembangunan mes ini. “Saya yang di
lapangan menyelesaikan bangunan, tapi
saya juga tidak dapat apa-apa, setelah
semua dana cair entah kemana perginya
uang itu di tangan pemilik perusahaan,”
katanya saat dihubungi, Sabtu 10 Maret
2018.
Resman menyebutkan setelah
pencairan anggaran terakhir gajinya juga
tidak dibayarkan sama sekali. “Upah
saya semuanya itu Rp15 juta dan sudah
dibayar Rp6 juta dan sisanya belum
sama sekali,” ujarnya.
Resman yang menuntut pembaya-
ran sisa gajinya juga ikut menyita kunci
mes. “Kunci mes ada sama saya dan saya
tahan, kalau upah saya tak juga dibayar
bukan hanya pekerja di Saibi saja yang
menuntut, saya juga tidak membolehkan
mes itu dipakai siapapun itu,” ujarnya.
Sementara itu, Puailiggoubat ber-
upaya menghubungi pemilik CV. TSI
beberapa kali melalui telepon dan pesan
singkat namun tidak berbalas.
(r)
Kepala SMAN 1 Pagai Selatan,
Aziz Prima Syahrial mengatakan,
UN di SMAN 1 Pagai Selatan
dilaksanakan April mendatang
masih mengunakan kertas dan
pensil. “Kami belum sanggup
memakai sistem UN berbasis
komputer atau UNBK sebab
fasilitas penunjang komputer tidak
ada, listrik tidak , dan sinyal
internet masih terbatas,” katanya
kepada Puailiggoubat, Senin, 5
Maret.
Aziz menargetkan siswa SMAN
1 Pagai Selatan lulus semua
sebab ini merupakan UN perdana
bagi sekolah mereka yang berdiri
pada 2015 lalu.”Untuk
mengantarkan siswa lulus 100
persen pihak sekolah memberikan
jam tambahan belajar kepada
siswa untuk belajar sore,”
katanya. (spr/g)
MENTAWAINEWS
KI Sumbar Kabulkan Gugatan YCMM, Dishut
Sumbar Harus Buka Data Perusahaan
Jika tuntutan tidak
dipenuhi YCMM bisa
melaporkan ke PTUN
atau ke polisi
Rus Akbar
omisi Informasi Sumatera
K Barat memutuskan gugatan
yang diajukan Yayasan Citra
Mandiri Mentawai (YCMM) diterima
sebagian dan memerintahkan Dinas
Kehutanan Sumatera Barat segera
memberikan informasi yang diminta.
Putusan sidang yang dibacakan di
Kantor KI Sumbar di jalan Sawo Padang,
Jumat (9/3) dibacakan secara bergantian
oleh Ketua Majelis Komisioner Komisi
Informasi (MKKI) Sumbar,Syamsul
Rizal dan anggota Adrian Tuswandi.
“Memutuskan sebahagian atas
informasi dan dokumentasi yang diseng-
ketakan pemohon terhadap termohon
(Dishut Sumbar),” ujar Syamsul Rizal.
Menurut Syamsu Rizal, semua dalil
dan bukti yang diajukan ke persidangan
telah menjadi pertimbangan majelis
termasuk melakukan pendalaman
terhadap persoalan sengketa informasi.
“Termohon (Dishut) bersikeras
bahwa memberikan surat tembusan dari
badan publik tidak kewenangannya, dari
penjelasan UU No. 14 tahun 2008 Pasal
1 jelas apa itu informasi publik,” tambah
Adrian Tuswandi.
Informasi publik menurut pasal 1
angka 2 UU 14 tahun 2008 mengatakan
informasi yang dihasilkan, disimpan,
dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh
suatu badan publik yang berkaitan
dengan penyelenggaraan negara dan/atau
penyelenggara dan penyelenggaraan
badan publik lainnya yang sesuai
undang-undang ini serta informasi lain
yang berkaitan dengan kepentingan
publik.
“Artinya tidak ada alasan kalau
surat tembusan tidak bisa diakses
publik, apalagi informasinya terbuka
Dua Jaringan Tower Telkomsel di Siberut Utara Segera Aktif
SIKABALUAN - Dua sentral jaringan
tower mini Telkomsel di Siberut Utara
Kabupaten Kepulauan Mentawai akan
berdering akhir Maret 2018. Dua lokasi
tower tersebut terletak di Desa Sirilogui
dan Desa Sotboyak.
“Untuk Sirilogui tinggal pema-
sangan payung wifi di sentral, sementara
di Sotboyak sedang pemasangan tower
pemancar. Keduanya akan diaktifkan
secara bersamaan,” kata Jakop Saguruk,
Wakil Ketua DPRD Mentawai usai
melakukan monitoring pembangunan
SIDANG - Mendengar putusan Majelis Komisioner Komisi Informasi Sumatera Barat
berdasarkan permohonan publik pula,”
ujar Adrian.
Sementara menurut Syamsu Rizal,
dengan diputuskannya sengketa ini
maka termohon harus memberikan
informasi dan dokumen sesuai yang
diminta pemohon. “Dan pemohon juga
diperintahkan untuk mengajukan permo-
honan informasi terkait dokumen Amdal
kepada badan publik yang berwenang
menerbitkannya,” ujar Syamsu Rizal.
Dengan diputusnya sengketa infor-
masi antara YCMM dengan Dinas
Kehutanan Sumbar, menurut Syamsu
Rizal, berdasarkan ketentuan para pihak
punya waktu 14 hari kerja sejak putusan
diterima untuk mengajukan keberatan
kepada PTUN atau pengadilan.
“Atas putusan MKKI Sumbar, jika
para pihak keberatan bisa mengajukan
ke PTUN atau Pengadilan Negeri,
proaktifnya ada di para pihak, kalau
termohon keberatan maka di PN menjadi
pemohon dan YCM Mentawai menjadi
termohon, begitu juga sebalik-nya kalau
tower di dua lokasi pada Puailiggoubat,
Kamis, 8 Maret 2018.
Dengan aktifnya dua tower baru di
Siberut Utara akan menambah jangkauan
dan kemudahan masyarakat dalam
layanan komunikasi.
“Tinggal Malancan dan Bojakan.
Untuk sementara komunikasi di dua
desa ini terbantu dengan wifi yang ada
di pustu (puskesmas pembantu), “
katanya.
Sementara tower Telkomsel yang
ada di Sikabaluan sejak Sabtu, 3 Maret
YCM Mentawai keberatan diajukan ke
PTUN,” ujar Syamsu Rizal.
Usai sidang, Adrian menjelaskan jika
14 hari kerja sejak putusan diterima
tidak ada keberatan para pihak maka
putusan Majelis Komisioner KI Sum-
bar inkracht. “Putusan berkekuatan
hukum tetap dan para pihak harus
melaksanakan amar putusan,” ujarnya.
Kalau tidak ada keberatan dan para
pihak tidak menjalankan putusan
misalnya termohon tidak memberikan
informasi dan dokumentasi sesuai
keputusan maka ada dua upaya yang
bisa ditempuh pemohon.
“Pertama, mengajukan permo-
honan eksekusi putusan kepada peng-
adilan negeri berdasarkan Peraturan
Mahkamah Agung RI nomor 2 tahun
2011, atau kedua, pemohon melaporkan
ke polisi berdasarkan pasal pidana UU
14 tahun 2008,” ujar Adrian.
Pasal 52 UU 14 tahun 2008 yang
juga menjadi pertimbangan majelis dalam
putusannya menyatakan, badan publik
2018 mengalami gangguan pada sentral.
“Ada alatnya yang rusak dan sudah
dipesan pada Selasa kemaren ternyata
tidak sesuai dan sudah dipesan ulang
lagi, “ kata Pasaribu, petugas sentral
tower Telkomsel Sikabaluan.
Di Kecamatan Siberut Barat, sejak
jaringan tower mini Telkomsel di
Simalibbeg Desa Simatalu aktif pada
Februari lalu, beberapa masyarakat
Betaet mengejar kelokasi jangkauan
jaringan Simatalu.
“Jangkauannya sampai di Mariat.
Puailiggoubat
dengan sengaja tidak menyediakan,
tidak memberikan dan/atau tidak
menerbitkan informasi publik berupa
informasi publik secara berkala, infor-
masi publik yang wajib diumumkan
serta merta, informasi publik yang
wajib tersedia setiap saat, dan/atau
informasi publik yang harus diberikan
atas dasar permintaan sesuai undang-
undang ini, dan mengakibatkan kerugian
bagi orang lain dikenakan pidana
kurungan paling lana satu tahun dan/
atau pidana denda paling banyak Rp5
juta.
“Dan tuntutan pidana atas perintah
undang-undang ini merupakan delik
aduan dan diajukan melalui peradilan
umum, itu pasal 57 UU 14 2008,” ujar
Adrian.
Sengketa informasi antara Yayasan
Citra Mandiri Mentawai dengan badan
publik Dinas Kehutanan Provinsi
Sumbar terjadi karena tidak dipenu-
hinya keberatan atas permohonan
informasi YCM Mentawai.
Kalau kita butuh informasi atau
menyampaikan informasi kita mengejar
kesana, “ kata Juanda, salah seorang
warga Betaet, Desa Simalegi.
Jarak Betaet dengan Mariat lokasi
yang masih dijangkau oleh jaringan
tower mini Telkomsel di Simatalu sekira
10 KM.
Jaringan Telkomsel yang ada di
Betaet sebagai pusat kecamatan Siberut
Barat sudah mengalami gangguan
jaringan sejak 2017 lalu.
“Kita sudah menyurati alamat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 9
FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT
Informasi dan dokumentasi yang
diminta YCM Mentawai kepada Dinas
Kehutanan itu terkait dokumen penge-
lolaan hutan produksi PT. Suma Salaki
Sejahtera di Mentawai.
Sementara Syamsul Bahri, Kasi
Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan
Dishut Sumbat sebagai kuasa termohon
belum bisa memberikan keterangan,
apakah pihaknya akan banding atau
menerima putusan. “Kita belum bisa
kasih putusan sikap kita, saya kasih
laporan dulu sama atasan saya baru
memutuskan apa tindakan yang dila-
kukan,” katanya pada Puailiggoubat
usai sidang.
Sebelum memutuskan sengketa ini,
MKKI terlebih dahulu melakukan
mediasi antara YCMM dan Dishut
Sumbar sejak 26 Januari 2017 dan 31
Januari 2017 namun gagal. Setelah gagal
mediasi dilanjutkan sidang ajudikasi
non-litigasi, pembuktian, penyampaian
kesimpulan dan putusan hari ini.
(o)
layanan perbaikan jaringan telkomsel,
namun hingga saat ini belum ada
perbaikan, “ kata Jop, Camat Siberut
Barat.
Untuk membantu masyarakat di
pusat kecamatan Siberut Barat dalam
memberikan informasi keluar atau
mendapatkan informasi dari luar, pihak
kecamatan membuka layanan wifi
kepada masyarakat secara terbuka
selama jam kerja kantor camat dan
selama adanya layanan listrik yang
menyuplai arus ke jaringan wifi. (bs/r)
MENTAWAINEWS
YCM Mentawai Kerjasama dengan Pemerintah
Desa untuk Pembangunan Inklusif
Kelompok marginal ini
sulit menyuarakan dan
mempengaruhi kebijakan
di tingkat pemerintah
Bambang Sagurung
ntuk memperjuangkan ma-
U syarakat yang marginal dan
terasing karena faktor geogra-
fis dan jumlah penduduk yang sedikit di
tingkat pemerintah, Yayasan Citra
Mandiri Mentawai (YCMM) melalui
program Kemitraan bekerjasama dengan
pemerintah desa untuk membuat peren-
canaan pembangunan yang inklusif.
Kegiatan pelatihan penyusunan
perencanaan pembangunan yang iklusif
ini dilaksanakan 12-14 Maret 2018 di
Padang.
“Orang yang marginal, terpinggirkan
harus dirangkul, diperjuangkan kepen-
tingan kelompoknya sehingga kebutuhan
atau kepentingan mereka dapat tersua-
rakan,” kata Rifai, Direktur YCM
Mentawai dalam membuka acara.
Salah satu langkah yang dapat
dilakukan untuk menyuarakan dan
memperjuangkan kepentingan masya-
rakat ketingkat pemerintah melalui
pemerintah desa. “Desa sebagai salah
satu pelaku inklusi untuk merangkul
kelompok marginal karena kewenangan
desa yang dimiliki saat ini lebih diban-
ding sebelumnya,” katanya.
Kelompok marginal terjadi karena
berbagai hal. Misalnya karena faktor
geografis dan faktor jumlah penduduk.
“Karena pemerintah berpikir dua kali
mengeluarkan biaya yang sama pada
kelompok masyarakat kecil dibanding-
kan kepada masyarakat banyak dengan
akses yang lebih dekat,” katanya.
Pengumuman Hasil Seleksi Tenaga Kontrak Tunggu Hasil Verifikasi Lapangan
TUAPEIJAT - Pengumuman hasil
seleksi tenaga kontrak daerah Kabu-
paten Kepulauan Mentawai masih
menunggu verifikasi ke lapangan yang
akan dilakukan oleh tim penyeleksi
tenaga kontrak.
Verifikasi terkait aktif tidaknya
tenaga kontrak yang bekerja di daerah
seperti guru kontrak, tenaga kesehatan
kontrak, kemudian tenaga kontrak yang
bekerja di UPTD PU dan penyuluh yang
mendampingi masyarakat.
“Kita akan cek memastikan, aktif
atau tidaknya tenaga kontrak di lapangan
dulu maksimal atau tidak dia melakukan
pelayanan kepada masyarakat, kalau
tidak kita coret,” kata Wakil Bupati
Mentawai, Kortanius Sabeleake, Senin,
5 Maret 2018.
Pengumuman hasil seleksi tenaga
DISKUSI - Peserta diskusi membuat perencanaan anggaran desa
Karena geografis dan jumlah pen-
duduk yang sedikit, kelompok marginal
ini sulit menyuarakan dan mempenga-
ruhi kebijakan ditingkat pemerintah.
Untuk sasaran program YCM Menta-
wai dalam kegiatan inklusi (Kemitraan)
terdapat di tiga dusun yang berbeda desa
dan kecamatan.
kontrak sebelumnya direncanakan awal
Maret 2018. “Namun karena kita banyak
agenda kemaren salah satunya kunjungan
Wagub Sumbar tentu belum kita lanjut-
kan, ini kita betul-betul melakukan
seleksi,” kata Korta.
Tenaga kontrak daerah telah meng-
ikuti seleksi di Kabupaten Kepulauan
Mentawai pada pertengahan Januari
2018 lalu, ada sekitar 4000 orang yang
mengikuti seleksi. Penataan tenaga
kontrak daerah tersebut dilakukan untuk
menata kembali formasi tenaga kontrak
yang kekurangan atau pun berlebihan di
setiap OPD.
Penataan tenaga kontrak tersebut
juga merupakan terusan catatan BPKP
Sumbar dimana jumlah tenaga kontrak
di Mentawai tersebut jumlahnya lebih
banyak dibandingkan dengan Aparatur
Di Kecamatan Siberut Utara, kegia-
tan inklusi dilaksanakan di Gorottai
Desa Malancan. Di Kecamatan Siberut
Tengah dilaksanakan di Dusun Tinambu
Desa Saliguma, sementara di Kecamatan
Siberut Selatan dilaksanakan di Dusun
Bekkeiluk Desa Muntei.
“Kita melakukan kegiatan pendam-
Sipil Negara (ASN) yang berjumlah
sekitar 2.400 orang.
Tak hanya pertimbangan jumlah
banyak, tapi jumlah tenaga kontrak
melebihi dan tidak sesuai lagi dengan
beban kerja yang dikerjakan di OPD.
Jumlah tenaga kontrak yang paling
banyak menjadi sorotan terutama di
Sekretariat DPRD Mentawai yang
berjumlah sekitar 87 orang, kemudian
Dinas PUPR termasuk UPTD ada 360
orang, lalu di RSUD Kabupaten Kepu-
lauan Mentawai ada sekitar 300 orang.
Sementara di Kecamatan Siberut
Tengah beberapa pegawai kontrak yang
telah ikut tes seleksi yang diseleng-
garakan pemerintah daerah sambil
menunggu pengumuman hasil seleksi ada
yang diaktifkan kembali bekerja dan ada
yang dirumahkan namun tetap mela-
Puailiggoubat
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT
pingan ditiga wilayah ini bukan karena
adanya program Kemitraan, namun tiga
wilayah ini sudah kita mulai dari
program pendidikan dimana pendi-
dikan merupakan layanan dasar dan
layanan sosial yang harus diberikan
kepada semua warga negara. Namun
karena faktor geografis dan jumlah
kukan pelayanan publik di luar kantor.
Salah seorang pegawai kontrak
kesehatan Puskesmas Saibi Samukop,
Wahidul Akbar Sabolak mengaku sejak
selesai tes penyeleksian tetap masuk
kerja setiap hari karena dibutuhkan
masyarakat. “Saya tenaga medis
ditugaskan di Polindes Totoet dan
selesai ujian kemarin diwajibkan masuk
dinas sampai sekarang ini dan ini
memang atas kebijakan Dinas kese-
hatan,” katanya Rabu 7 Maret 2018.
Namun meski sedang bertugas
sambil menunggu hasil pengumuman
seleksi keluar,Wahidul yang menjadi
pegawai kontrak kesehatan di puskes-
mas sejak 2015 tidak merasa terbebani
apapun hasilnya nanti. “Yang penting
sekarang kita bekerja saja kalau hasil
seleksi nanti keluar dan hasilnya lulus
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 10
penduduk tadi pemerintah mengabaikan
mereka,” kata Rifai.
Proyek Manager Kemitraan Partner-
ship Jakarta, Moch. Yasir Sani menga-
takan berdasarkan Undang-undang No.
6 Tahun 2014 tentang Desa menjelaskan
salah satunya soal kewenangan desa.
Kewenangan desa tersebut yaitu
kewenangan berdasarkan hak asal usul,
kewenangan lokal skala desa, kewenang-
an yang situgaskan oleh pemerintah,
pemerintah daerah provinsi atau kabupa-
ten dan kewenangan lainnya sesuai
demgan ketentuan perundang-undangan.
“Bidang kewenangan desa itu ada pada
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksa-
naan pembangunan, pembinaan kema-
syarakatan dan pemberdayaan masya-
rakat, “ katanya.
Kewenangan berdasarkan hak asal
usul desa meliputi sistem organisasi
perangkat desa, organisasi masyarakat,
pembinaan kelembagaan masyarakat,
pembinaan lembaga dan hukum adat,
pengembangan peran masyarakat desa.
Kewenangan lokal berskala desa itu
sendiri meliputi kewenangan yang
mengutamakan kegiatan pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat, kewenangan
yang melingkup pengaturan dan kegiatan
didalam wilayah desa yang mempunyai
dampak internal, kewenangan yang
berkaitan dengan kebutuhan dan kepen-
tingan masyarakat desa, kegiatan yang
telah dilaksanakan desa berdasarkan
prakarsa desa. “Prinsip tata kelola desa
harus partisipatif, transparansi dan
akuntabilitas. Inklusif masuk didalam
transparasi, “ katanya.
Dalam pelatihan penyusunan peren-
canaan pembangunan yang inklusif
diikuti pemerintah Desa Saliguma,
pemerintah Desa Muntei, perwakilan
masyarakat Dusun Tinambu, Bekkeiluk
dan Gorottai.
(r)
atau tidak iya kita terima saja apa
adanya,” ujarnya.
Pegawai kontrak Catatan Sipil yang
berkantor di Kecamatan Siberut Tengah,
Aktasari Sumita Satoko yang bertugas
sejak 2015 mengaku belum bisa masuk
kantor sebelum pengumuman seleksi
keluar. “Karena kita mengikuti arahan
dinas untuk tidak masuk kantor sebelum
keluar hasil seleksi,” katanya.
Selama menunggu hasil seleksi
keluar, pelayanan masyarakat terkait
kependudukan tetap berjalan. “Kita
melayani masyarakat sekarang di rumah
saja dulu dan kalau untuk kerja lainnya
tidak ada yang bisa dilakukan menunggu
hasil keluar meskipun menunggu hasil
ini dapat membuat kita sedikit cemas
tapi saya yakin bisa dapat lulus nanti-
nya,” ujarnya. (rr/r)
MENTAWAINEWS Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 11

Pembangunan jalan
diutamakan untuk
meningkatkan ekonomi
Pembangunan Infrastruktur Masih
masyarakat

Rinto Robertus Sanenek

Prioritas Kecamatan Siberut Tengah FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

embangunan infrastruktur
P masih menjadi prioritas
usulan warga tiga desa di Ke-
camatan Siberut Tengah Kabupaten
Kepulauan Mentawai saat Musyawa-
rah Perencanaan Pembangunan Renca-
na (Musrenbang), Kamis, 8 Maret
2018.
Usulan pembangunan infrastruktur
tersebut berupa jalan sepanjang 23
kilometer baik di pusat kecamatan dan
menghubungkan antar desa ditambah
rehab jalan peternakan 2 kilometer,
lanjutan jalan penghubung Subelen-
Saibi dan jalan penghubung Cimpung-
an-Sirilogui serta jalan pertanian 2
kilometer di Cimpungan.
Kemudian jembatan Tailoppu 12
meter, Liggite 12 Meter dan 15 meter,
talud jalan, talud sungai dan talud
abrasi, dermaga Saibi Muara, dermaga
apung Sibuddaoinan, perumahan sosial
dan rumah layak huni, pembangunan
lapangan baru (stadion mini) keca-
matan, air bersih, pemeliharaan sumur
dan pantai Sibuddaoinan, pengadaan
MCK sekolah serta pengadaan pakan
peternakan, total keseluruhan sebanyak
32 item pembangunan.
Di sektor pendidikan, ada 22 item
pembangunan dan di sektor kesehatan
ada 22 item usulan. Sementara di sektor
ekonomi, dua item usulan. Warga juga
mengusulkan pemekaran desa, serta
penambahan jaringan listrik. MUSRENBANG - Suasana Musrenbang di Kecamatan Siberut Tengah
Camat Siberut Tengah, Akas Sikat- agar jalan masyarakat dapat terhu- sini jadi penghasil pinang, ada banyak Nikanor Saguruk mengatakan peme- kan sebesar Rp1,2 triliun. “Jadi semua
sila, mengatakan kemajuan pembangu- bungkan,” katanya. hasil pertanian tapi biasanya hanya rintah daerah masih tetap fokus pada semua pembangunan akses jalan sedang
nan di Siberut Tengah makin mengalami Terhubungnya akses jalan masya- terjadi pada saat musim saja tapi pinang pembangunan terutama jalan trans berjalan yang anggarannya tahun ini juga
peningkatan, namun masih banyak rakat tersebut dinilai dapat mening- jadi unggulan dan kami rindu akan hal Mentawai untuk menghubungkan multiyears dan target jalan ini di semua
usulan jalan oleh masyarakat karena katkan ekonomi yang saat ini mengarah itu,” ujarnya. kecamatan. Untuk mendukung pemba- sektor tersambung tahun ini,” katanya.
sangat banyaknya jalur jalan. “Jadi ini ke pertanian. “Hampir tiga desa kita di Wakil Ketua DPRD Mentawai, ngunan, APBD tahun ini sudah disah- (r)

KPU Mentawai Lantik PPK dan PPS untuk
Pemilu 2019
TUAPEIJAT - KPUD Mentawai
melantik Panitia Pemilihan Kecamatan
(PPK) dan Panitia Pemungutan Suara
(PPS) untuk pemilu 2019. Pelantikan
dilakukan Ketua KPUD Mentawai,
Laurensius Sarogdok di Tuapeijat.
Senin, 5 Maret 2018.
PPK dan PPS yang dilantik ber-
jumlah tiga orang dari perwakilan desa
dan perwakilan kecamatan dan desa
yang telah lolos mengikuti ujian seleksi
KPUD. Total jumlah PPS/PPK yang
dilantik 159 orang yang terdiri 129
orang PPS dan 30 orang PPK yang
tersebar di 10 kecamatan dan 43 desa
di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Laurensius dalam sambutannya
mengatakan, PPK dan PPS yang telah
lulus seleksi dapat bekerja secara
profesional. “Kita adalah tokoh, keto-
kohan ini perlu diimplementasikan
kepada masyarakat, kalau menjadi tokoh
ada beban yang menjadi tanggung jawab
kita, kita harus mau belajar, kita harus
bekerja mengikuti azas dan undang-
undang Pemilu sebagai dasar kita,” kata
Lauren.
“Tunjukkan kualitas anda, kita harus
berpikir ke depan jangan bekerja zaman
yang kemaren-kemaren, kita bekerja
sesuai dengan roda aturan, anda juga
harus menjadi profesional, tinggi pun
pendidikan anda kalau tidak punya niat
membangun Mentawai kita hancur,
tidak akan maju,” tambah Lauren.
Sementara Wakil Bupati Mentawai,
Kortanius Sabeleake yang hadir di acara
tersebut mengatakan agar PPK dan PPS
yang dilantik melaksanakan tugas untuk
membantu KPU dalam menyukseskan
penyelenggaraan Pemilu.
“Lakukan tugas anda dengan baik
dengan ikhlas dengan iman anda, karena
pileg dan pemilu adalah pemilihan
pemimpin nasional juga harapan masya-
rakat, anda akan disumpah laksanakan
tugas anda dengan sungguh-sungguh,
kalau anda bekerja tidak baik atau tidak
benar maka nasib bangsa 5 tahun akan
menerima risikonya, manfaatnya, jangan
sampai kita mencoret demokrasi kita,”
kata Korta.
Pemilihan PPK dan PPS disiapkan
untuk membantu penyelenggaraan
pemilu di tingkat kecamatan dan desa.
Anggaran penyelenggaraan pemilu 2019
di Mentawai, Rp11 miliar. (trs/r)
Sibudda Oinan Dikelola Jadi Destinasi Wisata
Tahun Ini
SAIBI SAMUKOP - Dinas Pariwi-
sata, Pemuda dan Olahraga Men-
tawai akan mengelola Dusun Si-
buddaoinan di Desa Saibi Samu-
kop Kecamatan Siberut Tengah
mulai tahun ini untuk dijadikan
destinasi wisata.
Spot wisata unik dan menarik
di dusun itu adalah sumur air ta-
war di pinggiran pantai, serta pan-
tai dan teluknya yang tenang.
Kepala Dusun Sibuddaoinan,
Linus Sanenek membenarkan pe-
ngelolaan dusunnya jadi tempat
wisata. “Dinas Pariwisata sudah
melihat langsung kemarin ke tem-
pat kita dan kita disuruh meng-
urus penghibahan tanah untuk
tempat bangunan sarana pendu-
kung,” katanya, Kamis 1 Maret
2018.
Rencana penghibahan tanah
untuk sarana pendukung wisata
seluas 3 hektar. “Tanah ini milik
suku Sanenek dan Saguruk dan tak
ada masalah dan kedua suku mau
menghibahkannya,” ujarnya.
Setelah pengurusan surat hibah
tanah, penyerahan ke Dinas Pariwi-
sata akan dilakukan seegera mung-
kin.
Sebelum menjadikan lokasi itu
sebagai destinasi wisata, pemerin-
tah harus memperbaiki akses jalan
yang rusak dari pusat desa ke Si-
buddaoinan. Menurut Linus, ADD
tahun ini direncanakan memper-
baiki jalan itu. “Jadi ketika tempat
wisata kita dibangun, akses jalan
juga dibangun tahun ini dan pelan-
pelan ini dapat berjalan serta ter-
penuhi semuanya,” ujarnya. (rr/r)
SOSOK
Anderson Syam
Guru Sukarela 12 Tahun Sebelum Diangkat
Jadi PNS
M enjadi guru sukarela selama
kurun waktu 12 tahun bukan-
lah waktu yang sebentar, namun bagi
Anderson Syam yang pernah mengala-
minya hanya mampu mensyukuri
ketabahan hatinya sehingga berbuah
manis sampai saat ini.
Anderson menjadi tenaga guru
sukarela di SDN 10 Saumanganya, yang
berada di Dusun Beubukku, Kecamatan
Pagai Utara sejak 2003 hingga 2015.
Selama menjadi guru sukarela ia hanya
mendapat gaji Rp150 ribu per bulan.
Upah yang minim tidak menyurut-
kan semangat Anderson untuk tetap
menjadi guru di SDN 10 Saumanganya.
Ketabahannya kemudian terbayar
ketika pada Oktober 2015 dia menjadi
salah satu guru yang masuk data base
kategori satu. Ketika dilakukan tes
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
ia kemudian lulus.
Bagaimana perjalanan karir Ander-
son menjadi guru sukarela hingga
menjadi guru PNS, berikut bincang-
bincang wartawan Puailiggoubat, Leo
Marsen dengan Anderson Syam, Sabtu,
3 Maret.
Anda memiliki pendidikan apa saat
menjadi guru sukarela?
Saya tamat Sekolah Teknik Me-
nengah (STM ) jurusan Elektro di STM
Taman Siswa di Padang 1998, dari pada
saya pikir menganggur, saya menjadi
guru sukarela saja pada 2003 dan mulai
mengajar di SDN 10 Saumanganya.
Saya diberi honor Rp150 ribu
per bulan dengan dana
Bantuan Operasional Sis-
wa (BOS) yang dite-
rima tiap triwulan
selama dua belas
tahun.
Honor yang
diterima tidak
mencukupi
u n t u k
kebutuhan
sehari-
Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018
12
hari, apa ada sumber penghasilan
Anda yang lain?
Untuk menambah kebutuhan se-
ma delapan tahun lamanya akhirnya
2014 saya dapat Strata Satu atau S,Pd.
Karena keterbatasan biaya saya
ter, terima honor tersebut untuk
menutupi bayar hutang saja.Untuk beli
baju dinas dan sepatu , ya cari sumber
Sangat, sangat bahagia, senang dan
beryukur kepada Tuhan dan terharu
karena perjuangan, kesabaran saya
hari-hari saya mengolah kelapa dan
membantu kakak saya di kedai, dan
selain itu saya sebagai operator admi-
tidak ikut acara wisuda di Padang,
hanya saya terima ijazah saja, walupun
saya sudah dapat S1 tetap juga saya
lain seperti olah kelapa di kebun.
Selain itu, yang tidak pernah saya
lupakan ketika tidak punya uang kuliah,
selama 12 tahun waktu yang sangat
cukup lama. Bayangkan jika hari
sekolah mulai hari Senin-Sabtu selama
nistrasi sekolah, ada penghasilan sebagai sukarela selama setahun lagi waktu itu saya semester empat dan enam hari mulai pukul 08.00-12.30
tambahan dan pada 2006 -2009 menjadi dengan honor Rp150 ribu per bulannya harus registrasi ulang dan butuh uang WIB berada di sekolah dan juga jalan
tutor paket A dan paket B. dan tetap di SDN 10 Saumanganya. Rp800 ribu dan juga biaya transportasi kaki yang menempuh 6 kilometer
boat ke Sikakap. pulang pergi.
Berapa jauh jarak rumah Anda Apa kesan yang tidak pernah Anda Saya permisi kepada kepala sekolah Gaji saya yang pertama saya buat
dengan sekolah ? lupakan ? untuk izin selama dua minggu tidak nazar sumbangan ke gereja dan gaji
Jarak dari rumah ke SDN 10 Ya, dengan honor ha- mengajar karena saya butuh biaya bulan berikutnya adakan acara syuku-
Saumanganya sekira 3 km nya Rp150 ribu ya- kuliah, untung saya diberi izin. Kemu- ran bersama keluarga dan warga.
dengan berjalan kaki sekira ng diterima tri- dian saya mengolah kelapa di kebun
30 menit. Berangkat dan wulan bah- Sungai Rimau melintasi laut dengan Apa pesan dan saran Anda kepada
pulang sekolah setiap kan per sampan boat 15 pk sekira 1 jam rekan-rekan tenaga pendidik suka
hari sekolah saya ber- semes- perjalanan. Selama dua minggu saya di rela dan tenaga kontrak yang
jalan kaki . sana untuk mengolah kelapa, dan mengabdi di Mentawai?
uangnya cukup untuk biaya semester Pesan dan saran saya kepada rekan-
Bagaimana cara dan transpor ke Sikakap. rekan tenaga pendidik sukarela maupun
Anda meningkat Kesan ini tidak terlupakan karena kontrak yang mengabdi di Mentawai,
kapasitas sebagai memang sangat mendesak dalam agar rekan-rekan bersabar, bersemangat,
guru? keadaan ekonomi yang sangat sulit pada hati yang ikhlas menjadi guru, mudah
Saya masuk waktu itu, saya tidak putus asa tetap mudahan pengabdian dan doa kita
Universitas semangat. Tuhan menjawab dan pemerintah
Terbuka pada memperhatikan kita.
2006 yang Setelah itu?
pengurusan- Selama 12 tahun saya menjadi guru Selain itu apa harapan Anda
nya harus ke sukarela, dan saya salah satu yang Disdikbud Mentawai terkait
Sikakap, me- terdaftar data base Pemerintah Kabu- dengan dunia Pendidikan di
numpang dengan paten Kepulauan Mentawai kategori 1. Mentawai ?
perahu boat dengan Oktober 2015 saya Calon Pegawai Harapan saya sebagai tenaga pendi-
jarak tempuh 3 jam. Negeri Sipil (CPNS). Ternyata dengan dik kepada Disdikbud (Dinas Pendidi-
Biaya saya kumpul-kum- kesabaran, semangat, keikhlasan men- kan dan Kebudayaan) Mentawai untuk
pul untuk dapat kuliah. jadi guru sukarela selama dua belas memperhatikan tenaga sukarela yang
Dengan keterbatasan tahun membuahkan hasil. Syukurlah cukup lama menjadi guru yang cukup
biaya, sela- mengabdi tidak sia-sia dan saya tetap serius, terutama di pelosok Mentawai.
menjadi guru di SDN 10 Saumanganya Pengabdian bertahun-tahun untuk
sampai sekarang. anak-anak Mentawai dan juga butuh
fasilitas pendukung untuk sekolah dan
Bagaimana saat ini butuh jaringan internet atau wi-
perasaan Anda fi di daerah yang jauh dari jangkauan
setelah jaringan internet, setiap sekolah butuh
menjadi mengirim dapodik dan terkhusus
CPNS ? informasi pendidikan. (leo/g)
BIODATA
Nama:
Anderson Syam SPd
Tempat Tanggal Lahir:
Mabulau Buggei 3 Nopember 1979
Alamat:
Dusun Mabulau Buggei, Desa
Saumanganya, Kecamatan Pagai
Utara
Nama Istri:
Netti Herawati Saleleubaja
Anak:
Asnat julia sabbathin Syam
(6 Tahun)
Ferry Budiharto Syam
(2 tahun)
SISILAIN
Natalis Satoko
Ingin Semangat Menjaga Lingkungan Kembali
N atalis Satoko, pria kelahiran
Saibi Samukop, Kecamatan Si-
berut Tengah, 25 Desember 1980 sangat
peduli dengan lingkungan di sekitarnya.
Ketika banyak sampah berserakan di
jalanan dia tak ragu memunguti dan
membersihkannya seorang diri terma-
suk juga menambal jalan yang rusak.
Ia juga menanam pohon pinus di
pinggiran pantai dan pohon palem raja
di setiap samping jalan raya sendiri
tanpa peduli kata dan pandangan orang
padanya.
Kepedulian Natalis terhadap
lingkungan dimulai sejak masih kecil
hingga sekarang ini dan di daerah
manapun dia singgah ada saja yang
dilakukan yang bermanfaat untuk
lingkungan sekitarnya.
Menurut Natalis kepeduliannya
terhadap lingkungan sangat sederhana
yakni agar lingkungan dipandang indah
dan asri didasari dari hati tanpa adanya
dorongan orang lain.
“Misalnya ketika saya melihat
sampah berserakan iya saya turun
tangan memungutnya
agar terlihat bersih
dan yang lainnya
juga begitu apa
yang bisa
s a y a
laku-
kan
Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018
13
iya saya lakukan,” katanya saat ditemui
Puailiggoubat di rumahnya di Saibi,
Selasa, 6 Maret.
belumnya tidak menetap di Saibi namun
tinggal di kota Padang dan menikah
dengan orang Padang.
ke kampung halamannya di Saibi
Samukop bersama keluarganya pada
2013.
saya tambal sebisa mungkin,” ucapnya.
Natalis menyadari untuk mengajak
orang peduli lingkungan tempat ting-
Natalis merupakan putra asli Selama beberapa Ketika sudah di kampung, kecin- galnya bukanlah persoalan gampang
Saibi Samukop berlatar tahun di Padang, taan Natalis terhadap lingkungan dia sebab beberapa masyarakat masih ada
pendidikan ahli Natalis me- praktikkan dengan menanam pinus di yang belum mau menerima hal itu.
madya pari- mutuskan sepanjang pantai yang terkena abrasi. “Tapi apapun itu pandangan orang,
wisata kem- “Sejak 2013 saya sendiri mulai mena- saya tak peduli yang penting buat saya
yang bali nam pohon pinus setiap hari Minggu bagaimana lingkungan sekitar kita itu
se- sebanyak 50 batang dan sampai dapat kita nikmati keindahannya di
sekarang kadang hanya tumbuh be- setiap saat,” katanya.
berapa karena kadang dirusak ternak Natalis berpandangan kepedulian
dan juga orang-orang yang tidak masyarakat terhadap lingkungan seki-
bertanggung jawab tapi meski begitu tarnya sudah mulai menipis, maka
saya tetap tanam lagi dan tanam lagi,” untuk mengajak mereka ia praktikkan
ujarnya. sendiri dengan kegiatan lingkungan yang
Selain menanam pinus, Natalis menurutnya sangat bermanfaat.
menanam pohon palem raja yang Soal ketidakacuan terhadap ling-
bibitnya dia bawa dari Padang di pinggir kungan, menurut Natalis bukan hanya
jalan mulai dari rumah warga di bibir dialami oleh masyarakat namun terma-
pantai hingga kantor kecamatan Siberut suk pemerintah setempat. “Sepertinya
Tengah agar kampungnya terlihat indah. di pemerintahan juga tidak peduli
“Tapi saya sangat kecewa sekali terhadap lingkungan ini, jadi sebenarnya
palemnya tak ada yang tumbuh karena kalau di tingkat masyarakat memiliki
tak dirawat warga itu sendiri,” ujarnya. partisipasi kepedulian namun harus ada
Soal sampah, selain dirinya, Natalis yang mengarahkan yaitu pemerintah itu
mengajak ibu-ibu PKK untuk member- sendiri,” ujarnya.
sihkan sampah yang berserakkan di Meski harus berjalan sendiri Nata-
sepanjang jalan. Namun Natalis kecewa lis mengaku tak merasa minder, ia
beberapa ajakan agar tidak membuang percaya suatu saat nanti masyarakat
sampah sembarangan yang dibuatnya akan menyadari pentinganya menjaga
dirusak oleh oknum warga. lingkungan bagi kehidupan mereka.
“Saya juga memasang (rr/g)
larangan di setiap selo-
kan untuk jangan me-
mbuang sampah sem- BIODATA
barangan dan esok-
nya larangan itu su- Nama:
dah hilang,” tutur- Natalis Satoko
nya.
Bukan hanya Alamat:
sampah, jalan ra- Saibi Muara
ya Saibi yang
berdebu diber- Kelahiran:
sihkan Natalis Saibi Samukop 25 Desember 1980
seorang diri
terutama ja- Agama:
lan yang me- Kristen Protestan
nuju kantor
kecamatan. Pekerjaan:
“Ka- Pemandu Wisata dan Ketua Tim
lau jalan Inovasi Desa Siberut Tengah(2017-
bersih sekarang)
kan ba-
g u s Karir:
jadi- Tenaga Pengajar jurusan
n y a Parawisata SMK Saureinuk (2014)
d a n
juga Pendidikan terakhir:
a d a Sarjana (A.md Parawisata Bunda
jalan padang Sumbar)
berlu-
bang Istri:
Ferawati
Anak:
Gimbha Fernata Satoko
Jaimer Fernanda Satoko
Aditya Natarel Satoko

Menebang Kayu di Tanah Sendiri
Dua Orang Masyarakat Agam Dituntut 10
Bulan Penjara
Kayu yang ditebang itu
untuk membuat kedai di
tepi Danau Maninjau
Zulfikar Efendi
ua orang masyarakat hukum
D adat Nagari Koto Malintang,
Kabupaten Agam dituntut 10
bulan penjara akibat menebang kayu di
tanahnya sendiri. Tuntutan tersebut
dibacakan dalam persidangan di Peng-
adilan Negeri Lubuk Basung, Selasa, 13
Maret 2018.
Jaksa Penuntut Umum menyatakan
dua orang terdakwa, Agusri Masnepi dan
Dt. Samiak terbukti melakukan tindak
pidana penebangan kayu tanpa izin dalam
kawasan hutan, sebagaimana pasal 82,
ayat 2, undang-undang nomor 18, tahun
2013 tentang Pencegahan dan Pembe-
rantasan Persuakan Hutan.
Nagari Koto Malintang sendiri
adalah nagari yang memiliki Kearifan
Lokal. Untuk menebang sebatang kayu
pun harus melewati mekanisme izin yang
sangat ketat. Sekalipun kayu yang akan
ditebang ada di tanah ulayat atau pusako
tinggi sendiri.
Izin-izin diperoleh secara berjenjang
mulai dari pemilik ulayat, ninik mamak,
KAN dan terakhir Wali Nagari.
Berkat kearifan ini pula nagari ini
diberikan penghargaan Kalpataru tahun
2013 yang diserahkan langsung oleh
Mulai Tahun Ini, Calon Haji Meninggal Bisa
Digantikan Keluarga
tan kemudian wafat boleh digantikan
JAMAAH HAJI - Jemaah haji menunggu jadwal keberangkatan di bandara
PADANG - Pemerintah bakal menerap-
kan kebijakan baru terkait pelaksanaan
ibadah haji mulai tahun ini. Yaitu, calon
jemaah haji yang meninggal sebelum
masuk asrama dapat digantikan kebe-
rangkatannya oleh keluarga atau ahli
waris secara langsung.
Dirjen Penyelenggara Haji dan
USAI SIDANG - Salah seorang terdakwa menemui keluarga dan memeluk anak-anaknya usai sidang di Pengadilan
Negeri Lubuk Basung, Agam
presiden Susilo Bambang Yudiyono kala
itu dan juga menerima penghargaan
Wahana Lestari tahun 2014 dari Kemen-
terian Lingkungan Hidup, tulis Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Padang melalui
pers rilisnya, Selasa, 13 Maret 2018.
Kasus tersebut berawal dari Agustri
Masnefi yang berencana membuat kedai
di tepi Danau Maninjau untuk usaha
berjualan sate dan sekaligus sebagai
Bus Gratis untuk Wisatawan di
Pantai Padang
FOTO:IST/HUMAS-EMBAKARSIPADANG
Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali
mengatakan mulai tahun ini ada kebijakan
baru terkait calon haji oleh pemerintah.
“Dulu kalau ada yang sudah antri
bertahun-tahun untuk berangkat, lalu
tiba-tiba meninggal dunia tidak bisa
digantikan siapa pun. Mulai tahun ini,
kalau sudah masuk estimasi keberangka-
tempat tinggal meminta izin kepada
Ninik Mamak sebagai pemilik ulayat
di Koto Malintang serta disetujui oleh
Kerapatan Adat Nagari (KAN) serta
Wali Nagari Koto Malintang untuk
mengambil kayu milik kaum Istri
Agustri Masnefi yang terletak di Jorong
Muko Muko.
“Tiba-tiba Kepolisian Resor (Pol-
res) Agam dan BKSDA menangkap
ahli waris,” katanya di Padang, Rabu
(7/3/2018).
Menurutnya, kebijakan itu diambil
sebagai bentuk keadilan bagi calon
jemaah haji, sehingga tidak ada rasa
penyesalan bagi keluarga yang sudah
menabung atau antre untuk berangkat
haji.
Dia menuturkan proses pergantian
calon haji yang meninggal oleh ahli
warisnya tidak membutuhkan waktu
lama, atau mendaftar kembali. Langsung
gunakan jatah haji yang diwariskan.
Dia mengungkapkan ahli waris
yang berhak menggantikan calon haji
yang meninggal adalah ahli waris yang
ditunjuk keluarga.
Selain itu, juga akan mempriori-
taskan calon haji yang berusia lanjut,
jika ada sisa kouta keberangkatan haji
mulai tahun ini.
(Herry)
FOTO:IST/LBHPADANG
masyarakat yang menebang kayu, sesuai
kearifan lokal ini dengan dasar klaim
sepihak sebagai kawasan hutan cagar
alam. Nyatanya sampai saat ini pada
area tersebut belum ada penetapan
status kawasan hutan dan masyarakat
tidak pernah mengetahui proses klaim
kawasan hutan cagar alam oleh negara,”
ungkapnya.
Persidangan sebelumnya, pihak
PADANG - Pemerintah Kota Padang,
Sumatera Barat menyediakan bus gratis
bagi wisatawan untuk menjelajahi
sejumlah objek unggulan di daerah itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Padang, Medi Iswandi
menyebutkan bus gratis adalah bentuk
promosi untuk meningkatkan kunjung-
an wisatawan ke daerah itu.
“Kami sediakan bus untuk wisata-
wan. Tetapi hanya beroperasi pada
Sabtu dan Minggu, serta hari libur,”
kata Medi, Senin (12/3/2018).
Dia mengatakan, bus itu bisa digu-
nakan gratis bagi wisatawan dan warga
Kota Padang untuk memudahkan
mobilitas di kawasan objek wisata.
Bus yang disediakan, akan berope-
rasi sejak pukul 09.06 WIB hingga 18.08
WIB pada hari yang telah ditentukan
dengan melewati sembilan lokasi
sepanjang kawasan Pantai Padang.
Lokasi-lokasi yang dilewati bus
Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 14
kuasa hukum menghadirkan ahli-ahli
untuk memberikan keterangan, dian-
taranya Sandra Moniaga, komisioner
Komnas HAM yang merupakan ahli
masyarakat adat dan Hak Asasi Ma-
nusia, Dr. Kurniawarman, S.H., M.Hum,
ahli hukum Agraria dan hukum adat serta
Abdul Fickar Hadjar, ahli pidana dari
universitas Trisakti.
“Ahli-ahli ini menjelaskan bagai-
mana pengakuan terhadap masyarakat
adat, bagaimana banyaknya konflik-
konflik negara dengan masyarakat akibat
penetapan kawasan hutan yang sewe-
nang-wenang serta bagaimana kasus-
kasus semacam ini tidak tepat meng-
gunakan pendekatan pidana,” jelasnya.
Abdul Fickar Hadjar, dalam kete-
rangan ahlinya menyampaikan kedua
terdakwa tidak dapat dipidanakan,
karena unsur pidananya tidak terpenuhi.
“Bagaimana mungkin seseorang dipidana
pada kawasan hutan yang penetapan
kawasannya sendiri tidak ada, sehingga
belum dapat disebut sebagai kawasan
hutan,” ujarnya.
Sidang berikutnya, akan digelar
Senin, 19 Maret 2018 dengan agenda
pembelaan.
Keluarga berharap hakim mem-
berikan keadilan dengan membebaskan
kedua terdakwa. Vonis bersalah terhadap
kedua terdakwa merupakan bentuk
pengingkaran terhadap hak-hak masya-
rakat adat terhadap tanah yang telah
dikelola secara turun temurun, tulis LBH
Padang. (o)
pariwisata itu adalah Danau Cimpago,
Pantai Purus, Pantai Muaro Padang,
Tugu Gempa, Museum Aditwarman,
Klenteng Kota Tua Padang, Simpang
Nipah hingga ke Gunung Padang.
Selanjutnya, bus akan terus bergerak
ke Pantai Air Manis, Bukit Gado-gado,
dan Jembatan Siti Nurbaya, menuju
Masjid Raya Sumbar dan kembali lagi
ke Danau Cimpago.
Setiap beroperasi, kata Medi, bus
tersebut akan mengikuti rute yang telah
ditetapkan selama lima kali putaran.
“Banyak hal yang ditawarkan dalam
perjalanan bus saat ujicoba. Jadi, satu
kali putaran melewati rute-rute tadi
menghabiskan waktu satu setengah
jam,” kata Medi.
Dia meyakini kebijakan pemda
setempat memberikan fasilitas bus gratis
saat weekend dan hari libur itu, akan
meningkatkan animo wisatawan menda-
tangi Kota Padang. (Herry)
SEPUTARSUMBAR
Kendaraan curian
disimpan di kamar mandi
Rus Akbar
kontrakan mereka
olresta Padang berhasil mem-
P bekuk pasangan suami istri
yang sehari-hari bekerja seba-
gai pencuri kendaraan roda dua, kedua
pasutri itu bernama Irvan Forzul (34) dan
Merry Corina (38), keduanya dibekuk Sat
Reskrim Polresta Padang di Perumahan
Puri Kartika, Kelurahan Gunung Sarik,
Kecamatan Kototangah, Kota Padang,
Sumatera Barat.
Keterangan Kapolresta Padang,
Kombes Pol Chairul Aziz, saking
banyaknya lokasi tempat mencuri kenda-
raan, pelaku hingga lupa dimana saja
lokasinya, sampai hari ini, pelaku baru
ingat 30 lokasi kejadian, namun dicurgai
sudah mencapai 100 lokasi pencurian
dilakukan pasutri tersebut.
“Penangkapan tersangka ini berawal
ditangkapnya penadah hasil curian
bernama Arya Putra (28) di Jembatan
Ujung Tanah, Kelurahan Pampangan,
Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) Kota
Padang, Senin malam (12/03/2018) pukul
21.30 WIB, kemudian dikembangkan,
sampai kepada pasutri tersebut,” ujar
Chairul, Rabu, 14 Maret 2018.
Hasil curian dijual di Kota Padang
hingga ke luar kota, seperti ke Kabupetan
Solok Selatan dan Dharmasraya hingga
Kerinci, Provinsi Jambi. Saat ini delapan
unit sepeda motor hasil curian pelaku telah
berhasil disita. “Hasil curian dijual daerah
pelosok dan perkebunan, satu unit sepeda
motor dijual kisaran Rp3 juta sampai Rp5
juta, tergantung merk,” ujarnya.
Tersangka Irvan dan Merry dalam
melakukan aksi, biasanya pada dini hari
hingga subuh, kisaran mulai pukul 01.00
WIB sampai 04.00 WIB, lokasi operasi-
nya di kos-kosan dan pemukiman masya-
Awal 2018, Kunjungan Wisman ke Sumbar
Turun
PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumatera Barat mencatatkan bulan
pertama tahun ini, kunjungan wisatawan
mancanegara (wisman) ke daerah itu
mengalami penurunan signifikan hingga
62,39 persen dibandingkan bulan sebe-
lumnya.
Kepala BPS Sumbar Sukardi menye-
butkan dibandingkan Desember tahun
lalu, kunjungan wisman turun hingga
62,39 persen, sedangkan dari periode
yang sama tahun sebelumnya atau
dibandingkan dengan Januari 2017 juga
turun 19,69 persen.
“Memang ada kecenderungan (kun-
jungan wisman-red) di awal tahun itu
turun, karena kan puncak liburnya
Desember,” ujarnya, Minggu, 04 Maret
2018.
Total jumlah wisman yang mengun-
Pasutri Curanmor Dibekuk, Satu
Hari Bisa Mencuri di Dua Lokasi
CURANMOR - Pelaku curanmor diminta petugas kepolisian mempraktekkan aksi pencurian yang kerap ia lakukan
rakat. “Dalam sehari, pelaku mengaku
menargetkan dua lokasi bahkan apabila
pelaku beruntung bisa tiga TKP.
Aksinya tersebut sudah dilakukan lebih
kurang satu tahun,” ungkap Chairul.
Pasutri ini adalah residivis, suami
kasus curanmor sedangkan istrinya
kasus pencurian. Setelah keluar dari
Lembaga Permasyarakatan (Lapas)
mereka kembali melakukan aksi curan-
mor sejak tahun 2017, kata Chairul.
Menurutnya, sepak terjang pasutri
tersebut sudah profesional dalam
melakukan aksi kejahatannya, hanya
membutuhkan waktu lima detik, kenda-
raan roda dua yang dicuri langsung
dibawa kabur. “Dari pengakuan kedua
tersangka, untuk mencuri kendaraan roda
jungi Sumbar melalui pintu Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) dan
Pelabuhan Teluk Bayur per Januari 2018
hanya 3.246 orang, jauh lebih rendah
dari bulan sebelumnya yang mencapai
8.630 orang.
Jumlah itu baru berkontribusi
sebesar 0,31 persen terhadap total
kunjungan wisman ke Tanah Air yang
jumlahnya mencapai 1.039.639 orang.
Adapun, wisatawan yang datang ke
Sumbar masih didominasi wisatawan
Malaysia. Diikuti Australia, Perancis,
Jepang, Inggris, China, Amerika Serikat,
Jerman, Thailand, dan Filipina.
Adapun, total sepanjang tahun lalu
kunjungan wisman ke Sumbar mening-
kat 13,34 persen menjadi 56.313 orang
dari tahun sebelumnya yang hanya
49.686 orang, dan diperkirakan tahun
dua ini hanya membutuhkan lima detik.
Modalnya hanya menggunakan kunci T
untuk merusak kontak sepeda motor,”
jelasnya.
Dalam melakukan aksi, pasutri ini
membagi kerja, suami menjadi eksekutor,
istri pengintai di lokasi. “Awalnya kedua
pelaku ini berboncengan dengan satu
sepeda motor, kemudian suaminya
melakukan eksekutor dan istrinya
menunggu di sepeda motor miliknya,”
ungkap Chairul.
Setelah berhasil mencuri satu kenda-
raan, kedua pelaku membawa sepeda
motor hasil curian ke rumahnya, kemu-
dian pelaku kembali melakukan aksi,
setelah terkumpul kemudian pelaku
menjualnya.
ini bakal meningkat signifikan.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar
Oni Yulfian menyebutkan perbaikan
sejumlah objek wisata di Sumbar
berkontribusi meningkatkan kunjungan
wisatawan ke daerah itu, baik domestik
maupun wisman sepanjang tahun lalu.
“Tahun ini bakal meningkat pesat,
karena sejumlah pembenahan di objek
wisata tengah dilakukan pemda. Juga
berbagai promosi, dan adanya pener-
bangan langsung ke Padang,” ujarnya.
Dia meyakini kunjungan wisman ke
Sumbar bakal kian meningkat sepanjang
2018 ini, sejalan dengan fokus peme-
rintah daerah yang memprioritaskan
pengembangan pariwisata, terutama
pariwisata halal.
(Herry)
Puailiggoubat
Kronologis penangkapan pasutri
itu di Perumahan Puri Kartika, saat
penggrebekan, Selasa (13/03/2018),
pukul 02.30 WIB, tersangka Irvan
Forzul sembunyi di atas plafon rumah
kontrakannya. Sementara tersangka
Merry, mematikan listrik dan mem-
buat kediaman pelaku gelap.
Bahkan saat itu polisi sempat
memberikan tembakan tiga kali,
sayangnya kedua tersangka tidak
menyerahkan diri. Nahas bagi Irvan
saat di atas plafon rumah ternyata
plafon yang dipakai sebagai tempat
persembunyiannya ambruk dan terja-
tuh ke lantai sehingga dapat langsung
ditangkap.
Saat penggeledahan, sepeda motor
Pemko Padang Bangun Pasar Ikan Higienis
PADANG - Pemerintah Kota Pa-
dang berencana membangun pa-
sar ikan higienis untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap
ikan bersih dan segar di ibukota
provinsi Sumatera Barat itu.
Kepala Dinas Perdagangan
Padang Endrizal mengatakan Pe-
mda setempat sudah merenca-
nakan pembangunan pasar ikan
higienis di Lubuk Buaya dengan
kebutuhan anggaran untuk pem-
bangunan Rp3 miliar.
“Pembangunan itu bantuan
dari Kementerian Perikanan dan
Kelautan. Jadi untuk pasar ikan
higienis,” katanya, Senin, 12 Ma-
ret 2018.
Menurutnya, pembangunan
pasar ikan higienis yang diarah-
kan di Pasar Lubuk Buaya dinilai
tepat karena dekat dengan sentra
perikanan di Pasie Nan Tigo. Se-
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 15
FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT
hasil curian ternyata dalam kamar
mandi. Sementara kunci T yang
digunakan disembunyikan dibawah
kompor gas.
Sedangkan Arya, penadah hasil
curian, berdasarkan pemeriksaan kepo-
lisian, hingga saat ini pelaku telah
menerima sebanyak 11 unit sepeda
motor.
Atas pelanggaran yang dilakukan
ketiga terdangka tersebut, mereka akan
dijerat pasal yang berbeda, pasutri pasal
363 KUHP sedangkan pelaku penadah
480 KUHP. “Ketiga pelaku diancam
hukuman penjara diatas lima tahun,”
jelasnya.
(z)
hingga, memudahkan untuk di-
jangkau masyarakat.
Endrizal mengatakan pasar
ikan tersebut akan dibangun satu
lantai yang bisa menampung hing-
ga 125 pedagang.
“Tender (pembangunannya-red)
sudah dimulai, nanti targetnya
akan selesai akhir tahun ini,”
katanya.
Dia menyebutkan standar higi-
enis untuk pasar ikan itu adalah
menyangkut kenyamanan masya-
rakat dalam berbelanja. Mulai dari
luas wilayahnya, struktur bangu-
nan, hingga sarana pendukung.
Adapun, Kota Padang meru-
pakan salah satu sentra perikanan
laut di Sumbar, selain daerah Ke-
pulauan Mentawan, Pesisir Se-
latan, Padang Pariaman, Kota Pa-
riaman, Agam, dan Pasaman Ba-
rat. (Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 16

Namun, kenaikan BBM

nonsubsidi ikut menahan
Februari Deflasi, Harga Komoditas
Herry Sikumbang
laju deflasi
Pokok Diyakini Bakal Stabil FOTO:DOK/PUAILIGGOUBAT

ank Indonesia meyakini gejo-

B lak harga komoditas di Su-
matera Barat bakal lebih sta-
bil menyusul deflasi sebesar 0,10 persen
per Februari lalu dari sebelumnya pada
bulan Januari mengalami inflasi 0,46
persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan
deflasi itu akan mendorong makin
stabilnya harga komoditas pokok di
pasaran, sehingga diyakini laju inflasi
Sumbar sepanjang tahun ini stabil.
“Perkiraan kami jauh lebih stabil,
apalagi di awal tahun ini sudah deflasi.
Jadi akan membantu angka inflasi yang
lebih rendah sepanjang tahun,” katanya,
Selasa, 06 Maret 2018.
Dia menyebutkan deflasi bulan lalu
ditopang turunnya harga komoditas
pokok atau kelompok pangan bergejolak
(volatile food) dan kelompok barang
yang diatur pemerintah (administered
prices).
Bahkan, imbuhnya, kelompok
pangan mengalami deflasi 0,83 persen.
Padahal, pada bulan sebelumnya masih
mencatatkan inflasi sebesar 0,93 persen.
Beberapa komoditas yang meng-
alami penurunan harga itu antara lain
JUAL BELI - Aktifitas jual beli bahan makanan pokok di Pasar Raya Padang
beras, bawang merah, dan daging ayam
ras. Baru yang sudah berlalu. pesawat kembali stabil dan menye- yang mengalami kenaikan harga itu kan komoditas pangan pokok serta
Endy mengatakan mulai masuknya Selain itu, kelompok barang yang babkan harga kembali turun. Meski adalah batubara dan emas perhiasan. menjamin mobilitas barang tidak ter-
musim panen gabah dan bawang merah diatur pemerintah juga mengalami deflasi begitu, kenaikan BBM nonsubsidi ikut Meski inflasi cenderung stabil, ganggu, sehingga harga bisa dikendalikan
di daerah itu meningkatkan pasokan di sebesar 0,02 persen. Untuk Sumbar menahan laju deflasi tersebut. Endy mengingatkan pemerintah daerah dengan baik.
pasaran, sehingga harga pelan-pelan sendiri, penyumbang terbesar penu- Sementara itu, kelompok barang untuk memastikan ketersediaan paso- (z)
mengalami koreksi turun. runan harga itu adalah dengan stabilnya inti masih mengalami inflasi sebesar
Sementara itu, untuk daging ayam harga tiket pesawat, setelah melonjak 0,24 persen, lebih rendah dari laju inflasi Dilarang, BI Ingatkan Masyarakat Soal Bitcoin
ras mengalami penurunan permintaan, tajam saat akhir tahun. di bulan sebelumnya yang mencapai PADANG - Bank Indonesia Apalagi, imbuhnya, bitcoin
setelah berakhirnya puncak permintaan Berakhirnya periode liburan pan- 0,46 persen. mengingatkan masyarakat untuk atau mata uang serupa rentan
tinggi pada momen Natal dan Tahun jang menyebabkan permintaan tiket Beberapa komoditas kelompok inti tidak menggunakan virtual terhadap spekulasi karena tidak
currency seperti bitcoin dalam ada jaminan dari otoritas yang
Tahun Ini, Investasi ke Sumbar Dipatok transaksi pembayaran maupun
untuk investasi karena memiliki
bertanggungjawab, serta tidak ada
administrator resmi yang
Tembus Rp8,5 Triliun risiko tinggi dan tidak masuk
dalam pengawasan regulator.
mengeluarkannya.
Selain itu, nilai perdagangan
PADANG - Pemerintah Provinsi an sudah menanamkan modalnya untuk kawasan ekonomi khusus (KEK) Kepala Perwakilan Bank bitcoin juga sangat fluktuatif dan
Sumatera Barat dipatok mampu mereali- pengembangan energi terbarukan di pariwisata di Mandeh, Kabupaten Indonesia Sumatera Barat Endy rentang terhadap berbagai risiko
sasikan investasi sebesar Rp8,5 triliun Sumbar, terutama dari energi panas bumi Pesisir Selatan seluas 400 Ha dan Dwi Tjahjono mengatakan bitcoin termasuk menjadi sarana
tahun ini, atau meningkat hingga 20 atau geothermal. Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepu- dan mata uang virtual currency pencucian uang dan pendanaan
persen dari target tahun sebelumnya Beberapa perusahaan yang mena- lauan Mentawai seluas 2.600 Ha. lainnya tidak diakui sebagai alat terorisme, sehingga tidak bisa
sebesar Rp6,5 triliun. namkan modalnya di bidang panas bumi Selain itu, tentu saja pengembangan pembayaran yang sah. dijadikan alat pembayaran yang
Kepala Dinas Penanaman Modal adalah PT Supreme Energy Muara objek wisata dan pengembangan “Virtual currency berisiko dan sah.
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Laboh di Kabupaten Solok Selatan, serta infrastruktur penunjang pariwsiata syarat akan spekulasi karena tidak Endy meminta seluruh
ada otoritas yang masyarakat untuk tidak melakukan
(DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi PT Hitay Daya Energy di kawasan yang tersebar di seluruh kabupaten dan
bertanggungjawab. Juga rentan penjualan maupun pembelian
mengatakan target dari pemerintah pusat Gunung Talang Kabupaten Solok. kota yang ada di daerah itu.
penggelebungan dan rawan virtual currency karena tidak diakui
itu bisa tercapai dengan memaksimalkan Menurutnya, untuk energi panas Potensi lainnya, yang dikem-
digunakan untuk cuci uang,” dan dilarang sebagai alat
potensi investasi yang ada, terutama dari bumi, Sumbar memiliki potensi lebih bangkan adalah industri pengolahan di katanya, Senin, 05 Maret 2018. pembayaran.
sektor energi. dari 1.600 MW yang tersebar di 16 titik sektor perikanan. Sumbar menawarkan Menurutnya, sesuai UU No.7/ Bank Indonesia juga melarang
“Paling besar di Sumbar ini dari potensi panas bumi. Saat ini, baru dua investasi pengembangan pelabuhan 2011 tentang mata uang, yakni seluruh penyelenggara jasa sistem
potensi energi terbarukan, yakni panas perusahaan yang ambil bagian mengem- perikanan dan pembangunan pabrik mata uang yang dikeluarkan oleh keuangan, baik perbankan,
bumi. Kemudian dari sektor pariwisata bangkan potensi tersebut. pengolahan ikan di sepanjang pantai negara republik Indonesia, dan penyelenggara switching, kliring,
dan perikanan,” katanya, Selasa, 06 Kemudian, Sumbar juga menawar- Sumbar dan Mentawai. seluruj transaksi di wilayah payment gateway, dan lain-lain
Maret 2018. kan potensi pengembangan pariwisata (Herry) Indonesia wajib menggunakan melakukan transaksi penjualan
Dia mengatakan sejumlah perusaha- yang difokuskan untuk pengembangan rupiah. virtual currency. (Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 17

Miras tersebut hasil

sitaan selama enam bulan
Ratusan Miras Sitaan Pol PP Padang
Rus Akbar
Digilas Habis FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

roma alkohol menyengat

A hidung di jalan Tan Malaka,
Kota Padang, Sumatera Bar-
at membuat ratusan pasukan penegak
Perda atau akrab dipanggil Satuan Polisi
Pamong Praja (Sat Pol) menutup hidung.
“Ada pemusnahan minuman keras
hasil sitaan Pol PP,” kata Andi (20)
warga setempat yang menyaksikan
pemusnahan minuman keras sekaligus
dalam rangka ulang tahun Sat Pol PP
ke-68, Kamis (15/3/2018).
Pemusnahan miras itu dilakukan
oleh alat berat roller hingga botol-botol
yang berisi miras menyembur keluar dan
botol-botol hancur berkeping-keping.
Menurut Kasat Pol PP Padang
Yadrizon ratusan miras yang dimus-
nakah ini merupakan hasil sitaan yang
dilakukan selama enam bulan ada
sebanyak 540 botol berbagai merek.
“Miras itu tangkapan selama enam bulan
atau selama saya menjabat Kasat Pol
PP, ada 540 botol miras berbagai merek.
Miras ini hasil sitaan kita yang dijual di
tempat-tempat yang tidak memiliki izin
dan gampang dibeli anak-anak dibawah
umum,” terangnya.
Ada banyak lokasinya, dari se-
banyak itu, ada satu orang yang memiliki
dalam jumlah yang banyak dan sudah
MIRAS - Petugas menghancurkan botol miras menggunakan alat berat roller di jalan Tan Malaka, Padang
ditindak pidana ringan. “Kita juga sudah
pantau industri miras oplosan, namun Pjs. Wali Kota Padang, Alwis tugas secara prefentif, tidak refresif lagi. mendapatkan informasi kalau pelaku pelanggaran Perda harap dilaporkan
belum ada bukti yang kuat, itu baru mengapresiasi yang dilakukan oleh Sat Ini mencegah tidak kekerasan,” terang- usaha tidak memiliki izin, silahkan kepada Pol PP, karena tidak semuanya
laporan. Miras oplosan itu merupakan Pol PP, dulu Pol PP kerjanya meng- nya. dilaporkan kepada pihak berwajib. terpantau oleh Pol PP, maka untuk itu
usaha rumah tangga, kalau bukti sudah geruduk sekarang tidak lagi. “Saat ini Kemudian, soal penyitaan, Alwis “Kita mengharapkan keterlibatan masyarakat juga harus terlibat,” jelasnya.
kuat, akan kita grebek,” ungkapnya. Sat Pol PP sudah melaksanakan tugas- meminta jika ada masyarakat yang masyarakat, kalau ada yang melihat (z)

Proyek Irigasi Batang Sinamar Masih
Terkendala Pembebasan Lahan
PADANG – Penyelesaian proyek Irigasi
Batang Sinamar di Nagari Pangian,
Kecamatan Lintau Buo hingga saat ini
masih terkendala pembebasan lahan.
Sejak 2008, proyek tersebut belum
dapat dilaksanakan sebagaimana yang
diharapkan.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera
Barat, Nasrul Abit, banyak permasa-
lahan yang harus dituntaskan agar irigasi
Batang Sinamar dapat diselesaikan.
“Salah satunya persoalan pembebasan
lahan. Jika persoalan ini tidak dapat
diselesaikan, maka pelaksanaan proyek
ini hanya dapat direalisaikan 65 persen
dan itu belum dapat berfungsi untuk
kebutuhan pengairan lahan sawah seluas
3.200 ha seperti yang diharapkan
sebelumnya,” ujar Nasrul dalam rapat
pembahasan pembangunan Batang
Sinamar bersama tim terpadu di ruang
rapat Gubernuran, Rabu, 14 Maret
2018.
Sebelumnya, Masyarakat di Nagari
Pangian, Kecamatan Lintau Buo,
Kabupaten Tanah Datar, Sumatera
Barat, membloki jalan ke lokasi proyek
irigasi Batang Sinamar. Hal tersebut
dilakukan sebagai wujud protes karena
telah dua tahun menunggu ketidak-
pastian ganti rugi lahan sawah yang
tertimbun akibat galian proyek.
Pemblokiran merupakan buntut
dari ketidakjelasan ganti rugi sawah
masyarakat yang tidak bisa digarap,
akibatnya irigasi tradisional yang
tertimbun galian proyek. Setidaknya
ada sekira 20 haktare lahan sawah
masyarakat yang tidak bisa digarap.
Lebih lanjut, dikatakan Nasrul Abit,
Pemprov akan segera menyelasaikan
permasalahan yang terjadi. “Kita akan
bentuk tim, akan kita selesaikan
permasalahan ini. Jika masalahnya
terkait tidak setujunya masyarakat,
akan kita temui mereka. Kalau soal
ganti rugi, akan kita selesaiakn dan
bayar ganti ruginya,” ungkap Nasrul.
Dikatakannya, sekalipun persoalan
tanah bulan Maret ini dapat dise-
lesaikan, perkiraan pelaksanaan proyek
tersebut baru sekitar 75 persen. “Belum
dapat diselesaikan 100 persen juga,”
ujarnya.
Namun, ini lebih baik dari pada dana
itu dikembali ke pemerintah pusat, dan
entah kapan lagi dapat dianggarkan
untuk penyelesaikan proyek Batang
Sinamar yang amat dibutuhkan untuk
meningkatkan produktifitas pertanian
di daerah kita, katanya.
Mudah-mudahan saja anggaran
tahun 2019 nanti, pemerintah pusat
kembali menganggarkannya, sehingga
masih dapat kita tuntaskan proyek ini
100 persen. “Semoga saja irigasi Batang
Sinamar ini sesuai dengan harapan kita
bersama,” ungkap Nasrul.
(kar)
Pemprov Sumbar Minta Aktifitas CV. Alam
Semesta Sejahtera Dihentikan Sementara
PADANG - Melihat perkembang-
an gejolak masyarakat yang ter-
jadi, Peme-rintah Provinsi Suma-
tera Barat meminta agar aktifitas
tambang galian C milik CV. Alam
Semesta Sejahtera yang berope-
rasi di Air Haji Tengah dihentikan
untuk sementara waktu.
Wakil Gubernur Sumatera Ba-
rat, Nasrul Abit menyebutkan,
selesaikan dulu persoalan batas
di wilayah itu. “Aktifitasnya harus
dihentikan sampai selesai soal
batas patok wilayah tambang ya-
ng berizin dan tanah masya-rakat
yang ada di dalamnya,” ujar Nas-
rul di sela-sela rapat pembahasan
aduan masyarakat terhadap CV.
Alam Semesta Sejahtera, di
ruang kerjanya, Senin, 12 Maret
2018.
Hadir dalam kesempatan itu
Kadis ESDM Sumbar, Kadis
Lingkungan Hidup, PTSP, Dinas
PSDA, Dinas Kehutanan, Ketua
KAN dan tokoh masyarakat Nagari
Air Haji Tengah.
Lebih lanjut, Nasrul Abit me-
nyampaikan, pemberhentian akti-
fitas tam-bang tersebut agar peso-
alan batas segera diselesaiakan.
“Kita berharap dengan penghentian
aktifitas tambang ini, akan muncul
jalan keluar yang baik dalam pe-
nyelesaian kasus tersebut,” je-
lasnya.
Pemprov juga akan melakukan
kunjungan fisik kelapangan untuk
memastikan persoal patok batas,
apakah cocok dengan izin yang di-
berikan, atau berkas penetapan
lahan yang dikakukan Agri Mus-
taqin pemilik CV. Alam Semesta
Sejahtera ada yang bermasalah.
“Jumat, (16/03/2018) tim
yang diketua Kadis ESDM akan
terjun langsung ke lokasi,” ungkap
Nasrul.
Kita harap persoalan ini segera
berakhir, kata Nasrul. (kar)

Saat ini guru non bidang
studi terpaksa memberi
pelajaran
Supri Lindra
Leo Marsen
MAN 1 Pagai Selatan, Keca-
S matan Pagai Selatan masih
kekurangan enam guru mata
pelajaran yang terdiri dari bidang studi
kimia, fisika, biologi, guru agama Katolik
dan ekonomi. Sementara di SMPN 1
Pagai Utara yang berlokasi di Desa
Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara,
Kabupaten Kepulauan Mentawai be-
lum memiliki guru yang berstatus
Pegawai Negari Sipil (PNS) yang
mengajar mata pelajaran bahasa Indo-
nesia dan matematika. Selama ini mata
pelajaran itu diajarkan oleh guru kon-
trak.
“SMAN Pagai Selatan berdiri tahun
2015, sejak berdiri sampai sekarang
SMAN 1 Pagai Utara masih kekurangan
enam guru bidang studi,” kata Kepala
SMAN 1 Pagai Selatan, Nofik Afriko
kepada Puailiggoubat, Senin, 5 Maret.
Aziz mengatakan, kekurangan guru
pelajaran itu kini diisi dengan guru
bidang studi lain. “Seperti guru kimia
saya sendiri yang mengisinya 14 jam
per minggu, begitu juga dengan guru
bidang studi lainnya,” ujarnya.
Pelajaran geografi dan biologi
diajarkan oleh guru honor bidang studi
PKN sebanyak 14 jam perminggu, guru
agama Katolik diisi oleh guru agama
Kristen Protestan, belajar agamanya
digabungkan. Sementara itu jurusan
ekonomi diisi oleh guru agama Islam,
Warga Siberut Tengah Sampaikan Keluhan SDN 10 Saumanganya Butuh Ruang
Soal Pendidikan Saat Musrenbang Perpustakaan dan Majelis Guru
SAIBISAMUKOP - Warga Siberut Tengah dan
guru di daerah tersebut menumpahkan keluhan
mereka terkait pendidikan saat Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
tingkat kecamatan yang digelar di Saibi, Kamis,
8 Maret.
Andan Sabil, perwakilan dari SDN 13
Cimpungan mengatakan, sebanyak dua lokal
sekolahnya belum memiliki mebeler. “Sampai
hari ini mebeler sekolah kita tak ada,” katanya.
Ananda menyebutkan, kondisi itu telah
beberapa kali disampaikan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Kabupaten Kepulauan Mentawai namun tak
ada realisasinya.
Ketua BPD Saliguma, Anselmus menyebut-
kan SD yang berada di Dusun Sitakmonga tak
memiliki kepala sekolah. “Tiap musrenbang
selalu juga kita sampaikan bahwa belum adanya
kepsek di sekolah itu,” ujarnya.
Menyambung kata Anselmus, Sepriadi,
guru SMPN 2 Siberut Tengah yang berlokasi di
Saliguma mengatakan, sejak SMP di daerah itu
diresmikan tiga tahun lalu hingga sekarang
Dua Sekolah di Pagai Kekurangan
Guru Bidang Studi
TRY OUT - Siswa SMPN 1 Pagai Utara Selatan sedang mengikuti try out bulan lalu
Honor guru kontrak dan honorer Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.
diambil dari Biaya Operasional Pendi- Menurut Aziz, ini menjadi tan-
dikan (BOP) Dinas Pendidikan dan tangan berat memajukan mutu pendi-
sebanyak 19 guru yang terdiri dari 1 PNS dan 1
CPNS ditambah sebanyak 9 guru honor dan 8
guru kontrak setelah selesai seleksi belum jelas
statusnya sampai sekarang.
“Jadi kami guru yang ikut tes seleksi kapan
nomor ini keluar dan kemudian sejak selesai ikut
seleksi sampai saat ini ragu untuk mengajar yang
sementara pendidikan itu kemajuan suatu
daerah,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Disdikbud
Mentawai Dominikus Saleleubaja menyebutkan,
tahun ini ada pengadaan mebeler sekolah senilai
Rp1,3 miliar. “Kami tidak tahu apakah termasuk
di SDN 13 Cimpungan nantinya tapi jika tidak
masuk jadi catatan kami,” katanya.
Sementara soal SD di Dusun Sitakmonga,
Domi menjawab sekolah itu masuk sebagai filial
SDN 16 Saliguma.
Terkait guru kontrak, Domi menyampaikan
aar mereka terus mengajar setelah seleksi, “kami
tidak tahu kenapa informasi mengajar tidak
sampai di sini mungkin ini kelemahan kami, kalau
di Sikakap kami sampaikan tetap mengajar, jadi
harus kembali mengajar lagi,” ujarnya. (rr/g)
FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT
dikan sebab pendukung pendidikan
belum lengkap. “Harapan kita ke depan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
BEUBUKKU - SDN 10 Saumanganya yang berlokasi
di Beubukku, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai
Utara membutuhkan ruang perpustakaan sekolah dan
majelis guru.
Sekolah tersebut memiliki enam ruang belajar
namun salah satu ruangan dijadikan ruang kantor
sekaligus ruangan penyimpanan buku-buku sekolah.
Untuk mencukupi ruang belajar, kelas I dan II
digabung menjadi satu ruangan dengan menyekat agar
kelihatan pembagiannya.
Anderson Syam, salah seorang guru di SDN 10
Saumanganya mengatakan, ruangan sekolah yang ada
tidak mencukupi digunakan siswa yang berjumlah
53 orang.
“Harapan kami pihak sekolah ada bantuan untuk
pembangunan pustaka dan ruang majelis guru ,
minimal satu ruang pustaka sudah dapat difungsikan
disekat jadi ruang majelis guru, enam ruang kelas
dipakai untuk proses belajar dan mengajar,” kata
Anderson kepada Puailiggoubat, Sabtu, 3 Maret.
Menurut Anderson, kebutuhan ini telah disampai-
kan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kabupaten Kepulauan Mentawai,
bahkan Kepala Bidang SD dan SMP Disdikbud
Puailiggoubat 18
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018
Provinsi Sumatera Barat dapat memenu-
hi kekurangan guru bidang studi terse-
but, sebab sekarang ini SMA dan SMK
di bawah naungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Sumbar,” ujarnya.
Kepala SMPN 1 Pagai Utara,
Marius Ringo Saroro mengatakan, kedua
mata pelajaran itu merupakan bidang
studi yang menjadi materi Ujian Nasional
pada tahun ini.
Pihaknya, kata Marius telah memo-
hon kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten
Kepulauan Mentawai untuk membe-
rikan dua guru PNS pada pelajaran
tersebut namun tidak pernah dikabulkan.
Menurut Marinus, beban mengajar
guru kontrak tersebut telah melebih
jumlah jam yang semestinya sebab
mereka mesti mengajar mulai dari kelas
VII, VIII dan IX yang mencapai enam
rombong belajar dengan jumlah siswa
sebanyak 199 orang.
“Pihak sekolah sering memohon ke
Disdikbud Mentawai tentang butuhnya
dua orang tenaga guru dari PNS tapi
tidak ada realisasi, juga di koran juga kita
beritakan, juga belum ada respon dari
Disdikbud Mentawai,” kata Marius
kepada Puailiggoubat, Jumat, 2 Maret.
Bidang studi tetap yang diajarkan
di SMP tersebut sebanyak 10 ditambah
satu pelajarn muatan lokal budaya
Mentawai. Jumlah guru PNS sebanyak
tujuh orang, guru kontrak sebanyak
empat orang dan empat orang guru
sukarela.
(spr/leo/g)
Mentawai telah melakukan monitoring beberapa bulan
lalu.
SDN 10 Saumanganya berdiri 1972 masih status
SD inpres Pinairuk, sebelumnya gedung sekolah
berlokasi dekat pantai sekira 50 meter. Pada 25
Oktober 2010 terjadi gempa dan tsunami sekolah rusak
tidak dapat dipakai lagi, kemudian pada 2011 dibangun
lagi oleh pemerintah di lokasi baru sekira 500 meter
dari pantai. Sekolah ini memiliki lima guru PNS, satu
guru kontrak dan empat guru sukarela.
Selain SDN 10 Saumanganya, SMPN 1 Pagai Utara
yang berada di Desa Saumanganya yang menjadi ibu
kecamatan Pagai Utara juga membutuhkan ruang
pespustakaan. “Sebenarnya 7 tahun lalu Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Mentawai telah membangun
ruangan perpustakaan sekolah namun ketika gempa
dinding bangunan itu retak dan mereng sehingga sekolah
khawatir menggunakannya,” kata Kepala SMPN 1
Pagai Utara, Marius Ringo Saroro, Jumat, 2 Maret.
Selain gedung perpustakaan yang tidak dipakai,
satu gedung laboratorium IPA juga belum di fungsikan
sebab kondisinya memprihatinkan ditambah mebeler
yang belum ada.
(leo/g)
PENDIDIKAN Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 19

Kepala SD di Saumanganya Tempuh

Perjalanan 50 Km untuk Kirim Dapodik
Internet sekolah belum
ada untuk mengirim data
Leo Marsen
D di Desa Saumanganya,
S Kecamatan Pagai Utara, Ka-
bupaten Kepulauan Menta-
wai kesulitan mengirimkan Data Pokok
Pendidikan (Dapodik) ke Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan secara
online sebab sekolah belum memiliki
jaringan internet.
Agar Dapodik terkirim, kepala SD
di Desa Saumanganya harus ke Keca-
matan Sikakap yang memiliki jaringan
internet yang berjarak 50 kilometer.
Perjalanan tersebut ditempuh dengan
sepeda motor dengan lama perjalanan
sekira 2 jam.
Anderson Syam, salah seorang guru
dan operator data SDN 10 Saumanganya
yang berlokasi di Dusun Beubukku
mengatakan, ketiadaan jaringan internet
menyebabkan sekolah kewalahan me-
ngirim dapodik. Ketika mengirim
dapodik, ia berangkat ke Sikakap pada
pukul 07.00 WIB dan tiba di tempat
tujuan sekira pukul 18.00 WIB.
“Satu hari menghabiskan waktu
untuk mengirim dapodik saja, setiap
sekolah wajib mengirim dapodik secara
online ke Kemendikbud, pengiriman
dapodik minimal satu bulan satu kali,
INTERNET - Fasilitas internet di SMPN 1 Pagai Utara yang berlokasi di Saumanganya Kecamatan Pagai Utara bantuan
dari Kementerian Kominfo 2017
tetapi jika ada perubahan seperti ada
siswa pindah sekolah ataupun berhenti
sekolah, meninggal dunia dan juga guru
yang mengajar pindah tugas ataupun
sewaktu waktu ada perubahan terkait
pendididikan harus dikirim segera
melalui dapodik,” katanya kepada
Puailiggoubat, Sabtu, 3 Maret.
Selain menghabiskan waktu saat
pengiriman data, sekolah juga harus
mengeluarkan biaya konsumsi, trans-
portasi dan akomodasi selama proses
pengiriman di Sikakap.
Menurut Anderson, ada sekitar
lima sekolah tingkat SD negeri di
Saumanganya yang mengalami kesu-
litan yang sama seperti dari Mapinang
Utara, Beubukku, Pasapuat, Gulu-
guluk, dan Manganjo. “Tetapi kalau di
sekolah yang berlokasi di pusat
Kecamatan Pagai Utara di Saumanga-
nya sudah ada wi-fi di Kantor Camat,
FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT
Puskesmas, SMPN 1 Pagai Utara, masih
ada internet yang dipakai untuk mengi-
rim dapodik,” ujarnya.
Anderson berharap, Dinas Pendi-
dikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Kabupaten Kepulauan Mentawai me-
nyediakan jaringan internet sekolah agar
mereka tidak kesulitan mengirim
dapodik. Selain itu, internet membuat
informasi makin mudah diakses yang
berguna untuk kemajuan pendidikan.
Sementara di SMPN 1 Pagai Utara
yang berada di Desa Saumanganya telah
terpasang wi-fi bantuan dari Kemen-
terian Komunikasi dan Informatika pada
Februari 2017. Internet tersebut masih
aktif sampai saat ini, bebas dipakai tanpa
kata sandi.
Kepala SMPN 1 Pagai Utara,
Marius Ringo Saroro mengatakan,
jaringan wi-fi tersebut hanya titipan
kepada sekolah agar dijaga dan diman-
faatkan secara tepat. Jika ada gangguan,
sekolah telah memiliki nomor kontak
teknisi yang dapat dihubungi untuk
memandu penyetelan perangkat. Daya
listrik menghidupkan peralatan tersebut
ditanggung oleh sekolah.
“Pulsa pemakaian gratis dan untuk
semua masyarakat dan pegawai, tidak
ada kata milik sekolah saja itu pesan
yang saya terima dari teknisi Kemenin-
fokom pusat, bebas untuk semua, hanya
di sekolah diaktifkan pada waktu sekolah
mulai pukul 07.30- 12.30 WIB karena
genset sekolah belum ada PLN menyam-
bung ke sekolah, kalau ada PLN 24 jam
diaktifkan,” ujarnya.
Marius menyebutkan, pihaknya
telah menyampaikan kepada Kepala
Dusun Biubiu dan Kepala Desa Sau-
manganya dan diumumkan di gereja agar
masyarakat menjaga wi-fi tersebut untuk
dimanfaatkan bersama.
Ia mengaku sejak adanya wi-fi di
sekolah tidak lagi kesulitan mengirimkan
dapodik, itu juga berlaku bagi sekolah
lain jika ingin menggunakan jaringan di
SMPN 1 Pagai Utara.
(leo/g)

Siswa SMAN 1 Siberut Utara Gelar Pagelaran
Seni Tanda Perpisahan Jelang UN
SIKABALUAN - Tomas, Yosep dan Kaipi terlihat
sibuk memperindah guci tanah liat yang mereka
buat di lapangan upacara SMAN 1 Siberut Utara,
Kecamatan Siberut Utara, Sabtu, 10 Maret 2018.
Bagian-bagian yang masih terlihat kasar dan
menonjol dihaluskan dengan pisau sebelum
dipercantik dengan pernis.
“Hari ini merupakan hari penampilan karya
akhir kami kelas XII,” kata Tomas pada
Puailiggoubat, Sabtu, 10 Maret 2018.
Mereka bertiga sengaja memilih membuat guci,
agar berbeda dengan yang lainnya.
“Namanya tugas akhir, ya kita buat yang lain
dari teman-teman namun sesuai kemampuan kita
karena ini kenangan kita yang terakhir selama di
SMA, “ katanya.
Semua siswa-siswi SMAN 1 Siberut Utara
yang akan mengikuti Ujian Nasional menampilkan
karya seni mereka sebagai tugas akhir dalam bentuk
pagelaran seni.
“Hasil karya tergantung dari kami siswa. Ada
yang memilih membuat seni ukir, seni lukis, seni
tari. Bahan yang diperlukan disediakan oleh
sekolah, “ kata Amida Simamora, siswa yang
membuat seni lukis.
Rince Safrita, guru seni SMAN 1 Siberut
Utara mengatakan pagelaran tugas akhir ini
merupakan kegiatan yang pertama kalinya
diadakan.
“Ibarat bagi mahasiswa ini merupakan skripsi
mereka. Salama ini tugas akhir hanya dinilai guru
bidang studi saja namun tahun ini kita buat dalam
bentuk pagelaran dengan dewan juri dari guru
bidang studi lain dan dari sekolah lain,” katanya.
Karya yang ditampilkan dalam pagelaran
tugas akhir diantaranya seni tari kontemporer,
seni tari tradisional, seni tari modern, seni ukir,
seni lukis, seni musik.
“Semua karya seni yang dipelajari ditampilkan
siswa sesuai dengan keinginan dan kesenangan
masing-masing. Guru dan sekolah hanya memfa-
silitasi saja,” kata Yustinus Sabebegen, guru bidang
studi seni.
Ke depan, kata Yustinus, untuk tugas akhir
siswa akan diadakan dalam pentas seni atau
pagelaran. “Ini masih perdana. Nantinya akan
menjadi evaluasi bersama akan yang akan dibenahi
ke depannya,” ujarnya.
(bs/g)
Jalan Menuju SMPN 1 Pagai
Utara Butuh Rehabilitasi
SAUMANGANYA - Jalan menuju SMPN 1
Pagai Utara yang berlokasi di Saumanganya,
Kecamatan Pagai Utara sepanjang 150
meter dari jalan umum di Dusun Biubiu
butuh rehabilitasi. Jalan beton yang sudah
berumur 10 tahun tersebut telah mengalami
kerusakan parah yang dapat menyebabkan
rawan kecelakaan.
Kepala SMPN 1 Pagai Utara, Marius
Ringo Saroro mengatakan, beton coran telah
rusak sehingga jalan menjadi becek dan
menyulitkan siswa yang berjumlah 199
orang dan guru sebanyak 15 orang ke
sekolah.
Selain siswa, jalan yang sama juga
dilewati oleh staf Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Pagai Utara menuju ke
kantornya. “Sepanjang sekira 150 meter
jalan tersebut butuh direhabilitasi agar siswa
datang ke sekolah tidak becek,” kata
Marius kepada Puailiggoubat, Jumat, 2
Maret.
Dari pantauan Puailiggoubat, kondisi
jalan menuju SMPN 1 Pagai Utara sangat
memprihatinkan sebab badan jalan yang
rusak ditambah adanya tanjakan membuat
jalur tersebut rawan kecelakaan. (leo/g)
RKB dari Disdik Provinsi
Sumbar untuk SMAN 1 Pagai
Selatan Digunakan
PAGAISELATAN - Dua Ruangan Kelas Baru
(RKB) untuk SMAN 1 Pagai Selatan, Kecamatan
Pagai Selatan dari bantuan Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Barat pada 2017 sudah
digunakan siswa untuk belajar.
Kepala SMAN 1 Pagai Selatan, Aziz Prima
Syahril mengatakan, pada 2017 SMAN 1 Pagai
Selatan mendapatkan bantuan dua Ruang Kelas
Baru (RKB) lengkap dengan 2 set mebeler
dengan dana Rp600 juta dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Barat.
“Sesuai dengan petunjuk teknis DAK
tersebut langsung dikerjakan secara swakelola.
Pekerjaan dilakukan masyarakat sementara
pengelolaan dana oleh pihak sekolah,” katanya
kepada Puailiggoubat, Senin, 5 Maret.
SMAN 1 Pagai Selatan sebelumnya hanya
memiliki empat ruang kelas, dengan jumlah
siswa 182 orang. Dengan adanya bantuan 2
RKB tahun 2017 jumlah ruang belajar siswa
yang dimiliki SMAN 1 Pagai Selatan menjadi 6
lokal.
“Sekolah tidak akan berjalan maksimal
kalau tidak ada dukungan dari komite, dan
masyarakat,” katanya.(spr/g)

Dulu tak pernah melihat
laut kini jadi pencari ikan
Bambang Sagurung
aut di kawasan pantai Sika-
L baluan, Kecamatan Siberut
Utara terlihat tenang. Di bi-
bir pantai, pada sore, Kamis, 8 Maret
201, Terlihat Resto Manai (8) bersama
ibu dan saudaranya melepas ikan tamban
dari jaring hasil tangkapannya.
“Sudah lumayan. Kalau pergi menja-
ring pasti dapat. Sedikitnya untuk ikan
di rumah, “ kata Resto pada Puailig-
goubat, Kamis , 8 Maret.
Resto Manai Salelenggu berasal dari
pedalaman Simatalu Lubaga yang
dulunya tidak pernah melihat laut.
Namun sejak keluarganya pindah dari
Simatalu Lubaga, Desa Bojakan, Keca-
matan Siberut Utara ke bagian pantai
Sikabaluan tiga tahun lalu, hidup mereka
berubah.
“Biasanya kami mainnya di sungai
saat sekolah, tapi di pantai selain mandi
laut kami bisa cari uang,” kata murid
SDN 09 Sikabaluan yang duduk di
bangku kelas I.
Resto mengatakan, setiap sore ia dan
saudaranya Sandi melakukan aktifitas
melaut. Menjaring ikan dan memancing.
“Kadang kami ganti-gantian pergi.
Kadang berdua, “ katanya.
Bila berangkat sendiri, mereka hanya
membawa jaring ikan. Namun bila
berangkat berdua mereka membawa
jaring dan alat pancing. “Sambil menung-
gu jaring kami memancing. Karena jaring
yang dibeli bapak hanya untuk jaring
ikan tamban hasilnya hanya ikan kecil.
Untuk dapat ikan yang agak besar
makanya kami memancing,” katanya.
Bengkel Roda Empat dan Suplai Material Bangunan Program Utama BUMD Mentawai
TUAPEIJAT - Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) Kabupaten Kepu-
lauan Mentawai menetapkan dua bidang
usaha utama yang dilakukan pada tahun
ini berupa membuka bengkel untuk roda
empat dan penyediaan material kontrak-
tor bangunan.
BUMD Mentawai terbilang baru
sebab didirikan pada awal November
2017 yang beralamat di Kilomter 7,
Tuapeijat, Sipora Utara. BUMD ini
diperuntukkan mengelola potensi sum-
ber daya yang ada di daerah Kabupaten
Kepulauan Mentawai untuk menja-
dikan Mentawai lebih sejahtera.
Direktur BUMD Mentawai, Kam-
ser Sitanggang yang dilantik Bupati
Mentawai, Yudas Sabaggalet November
tahun lalu mengatakan, pemilihan
bengkel roda empat karena selama ini
kendaraan di Mentawai seperti mobil
Pemda Mentawai melakukan perawatan
Anak Pedalaman Mentawai yang
Mengais Rezeki di Laut
MENJARING IKAN - Sandi (kiri) pulang menjaring ikan
Sandi (11) mengatakan, mereka
melakukan aktifitas melaut selain untuk
mencari belanja juga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. “Bapak tidak ada.
Dia bekerja di perkebunan sawit di
Pekan baru. Satu tahun sekali bapak
baru pulang karena mereka dibayar satu
tahun sekali,” kata siswa kelas V SDN
09 Sikabaluan.
Sebelum berangkat ke Pekanbaru,
Umbek Lakeu Salelenggu, ayah Sandi
dan Resto, membuatkan pondok keluar-
kendaraan selalu di Padang.
“Jadi dengan adanya bengkel ini
tidak perlu dibawa ke Padang bisa
diperbaiki di Mentawai, ini akan
membantu dari segi biaya dan akomo-
dasi,” kata Kamser Sitanggang kepada
Puailiggoubat, Kamis, 8 Maret.
Bengkel untuk kendaraan roda
empat tersebut merupakan bengkel milik
PU Mentawai yang sebelumnya tidak
beroperasi. “Bengkelnya dalam tahap
renovasi, bengkel tersebut merupakan
milik PU yang tidak beroperasi lagi yang
berada di SP 2,” jelas Kamser.
Kemudian terkait dengan rencana
penyediaan kebutuhan kontraktor
seperti ketersediaan material, batu, pasir
menurut Kamser selama ini material
pembanguan infrastruktur masih dida-
tangkan dari Padang dan harganya cukup
mahal. Lokasi penyediaan material
tersebut berada di Simaobbuk, Desa
ga dan membeli sampan, alat pancing
dan jaring ikan. “Bapak beli jaring,
sampan dan buat rumah. Untuk belajar
memancing dan menjaring kami lihat
sama orang lain caranya,” katanya.
Awal-awal dapat hasil tangkapan
hanya untuk mereka konsumsi. “Untuk
ikan sudah dapat, tapi untuk beli
gula,beras dan belanja di sekolah tidak
dapat. Makanya saya bilang sama
kakak dan mamak untuk dijual (ikan)
kalau dapat banyak,” katanya.
Goiso Oinan, Sipora Utara dengan luas
tanah 10 hektar milik Pemda Mentawai.
“Kita berharap dengan program ini
bisa menetralisir harga, pengguna
material bisa terbantu, ini juga kita
bergerak atas keluhan kontraktor, kita
siap untuk memfasilitasi mereka, kita
bergerak tahap demi tahap yang bisa
kerjakan soal izin-izinnya dulu baru
kemudian kita koordinasi dengan
Bupati,” kata Kamser.
Selain itu, pihaknya berencana
mengelola Solar Pack Dealer Nelayan
(SPDN) yang sebelumnya dikelola
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Mentawai namun sampai saat ini tak
lagi beroperasi. Saat ini mereka tinggal
menunggu surat dari pemerintah untuk
mengelola SPDN di Tempat Penda-
ratan Ikan (TPI) untuk nelayan.
“Nelayan sangat membutuhkan
solar mereka, karena juga terkait
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT
Pertama menjual hasil tangkapan,
ikan tamban satu kantong plastik ukuran
1 kg diisi penuh dengan harga jual Rp10
ribu. Ikan yang bagus dijual Rp20 ribu
dengan isi yang banyak.
“Akhirnya bapak-bapak nelayan
Sikabaluan menegur karena ikan kami
laku karena isinya banyak. Mereka minta
supaya kami kurangi atau harga kami
naikkan. Kami lihat bagaimana isinya
sama mereka, tapi kami lebihkan sedikit
biar laku,” katanya.
kebutuhan ikan, kita menunggu reko-
mendasi kepada kita rencana ini me-
mang belum bisa kita lakukan tahun ini
semua bertahap,” kata Kamser.
“Untuk tahun ini fokus kita yaitu
pembangunan bengkel dan penyediaan
material,” lanjut dia.
Terkait dengan pengelolaan potensi
pertanian di Mentawai seperti kelapa,
cengkeh, kata Kamser masih dalam
proses perencananaan.
“Soal potensi pertanian juga men-
jadi fokus kita untuk ke depan karena
salah satu tujuan kita adalah menetralisir
harga, dalam rangka membantu petani
agar tidak menjadi korban monopoli
harga, itu memang sudah disiapkan
sementara kita akan mengelola batok
kelapa dan kita sudah survei itu dan
prosesnya, hitungan harga juga sudah
dapat, dalam waktu dekat kita akan
bangun industri pengolahan batok kelapa
Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 20
Lanjut Sandi, kalau berangkat
melaut pada sore hari hasilnya mulai
banyak biasanya mereka antar dulu
untuk dijual dan mereka berangkat lagi.
“Kalau pergi dapatnya sedikit maka
sekali pergi saja. Tapi kalau banyak
dapat biasanya kami antar dulu lalu
berangkat lagi. Kami hanya pakai tenaga,
kalau bapak-bapak yang lain mereka
pakai pompong, “ katanya.
Dalam sehari minimal mereka men-
dapat penghasilan Rp20 ribu, saat hasil
banyak mereka bisa memperoleh
penghasilan hingga ratusan ribu. “Untuk
uang belanja kami dikasih sama mamak
(ibu) masing-masing Rp2 ribu satu
orang,” kata Resto.
Hasil yang diperoleh dari penjualan
ikan disimpan dan dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari. Resto mem-
punyai empat saudara. Saudara sulung
Resto bernama Herlina, lalu Sandi,
Resto, Alfon dan Revan.
Herlina dan Sandi sama-sama duduk
dibangku kelas V, Resto duduk dibangku
kelas I karena tahun pelajaran lalu tidak
naik kelas. Sementara Alfon dan Revan
belum bersekolah.
“Melihat anak-anak saya semangat
saya jadi semangat juga. Apalagi sejak
tinggal di pantai dan anak-anak mencari
ikan hasilnya ada. Kalau dulu di Lubaga
susah menemukan uang karena ayam,
babi, hasil ladang tidak ada yang beli, “
kata Menua, ibu Sandi dan Resto.
Menua mengatakan, tidak mau kalau
anaknya tidak sekolah karena sudah bisa
menikmati hasil keringat sendiri.
“Makanya walaupun mereka tinggal
kelas tetap saya paksa untuk sekolah
supaya mereka bisa berpendidikan.
Tidak seperti kami,” katanya. (g)
untuk dijadikan arang yang kemudian
kita jual ke pabrik untuk diekspor ke
luar Mentawai,” katanya.
BUMD Mentawai belum berani
mengelola potensi cengkeh sebab
modalnya sangat besar. “Jadi sektor-
sektor itu akan menjadi program kita
juga kelautan pertanian, tapi kita akan
lakukan secara bertahap,” katanya.
Banyak program lain yang direnca-
nakan dikelola oleh BUMD Mentawai
juga terkait dengan pengelolaan alat-alat
berat yang rencana akan diberikan juga
kepada BUMD.
“Tentu butuh penilaian baru dise-
rahkan kepada kita dan kapal Pemda
tentu ini butuh penilaian juga nilai aset
berapa, kemungkinan juga tahun depan,
kemudian PAM kita belum tahu juga
sekarang berapa jaringannya, karena
tanggung jawabnya juga berat,” kata
Kamser. (trs/g)
EKOKER Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 21

Risiko kematian tiap saat

mengintai Mengais Rezeki di Dasar Laut FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertus Sanenek

enjadi penyelam kompresor

M merupakan pekerjaan yang
berbahaya karena harus me-
nyelam berjam-jam ke dasar laut untuk
mengambil hasil laut berupa teripang,
lobster dan ikan untuk dijual.
Selain karena di laut terdapat
beberapa ikan buas, ancaman kesela-
matan jiwa juga bisa disebutkan karena
hipotermia karena tubuh tidak bisa lagi
menahan suhu dingin karena kelamaan
berendam di air.
Meski sangat berbahaya, Nilus
Sakailoat (31), warga Dusun Simabolak,
Desa Saibi Samukop, Kecamatan
Siberut Tengah tetap bertahan menja-
lani pekerjaan itu. Ia sering menyelam
dengan mesin kompresor mencari
teripang laut atau dalam bahasa lokalnya
dikenal dengan nama sualo untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
“Ini teripang hasil menyelam
kemarin dan pulang dini hari pukul
05.00 WIB tadi, ada juga dapat sedikit
ikan dan lobster. Lumayanlah untuk hari
ini,” kata Nilus sambil membelah kayu
bakar untuk memasak teripang di kuali
besar, Kamis, 1 Maret.
Nilus mengaku hari itu, sorenya
TERIPANG - Johan Riky Sauddeinuk (25) penyelam kompresor di Saibi Samukop sedang memasak teripang
setelah mengolah hasil tangkapan
kemaren akan berangkat lagi menye- Berselang sejam berangkat atau sekira per kilogram hingga Rp1 juta. Besar hoki maka hasil yang didapat akan Nilus, kecelakaan itu terjadi karena
lam,”tapi tergantung cuaca juga dan pukul 19.00 WIB, mereka mulai menye- harga itu ditentukan jenis teripang yang banyak. Biasanya mereka dapat hasil penyelam tidak berhati-hati ketika
kami ada empat orang penyelam yang lam ke dasar laut. Keempat orang ditangkap. banyak jika menemukan titik sebaran melaut dan kurang berpantang.
akan berangkat nanti,” ujarnya. tersebut turun secara bergantian terma- Sementara harga lobster untuk teripang dan lobster, namun hal itu jarang “Jadi kalau kita mau berangkat ke
Nilus menyebutkan, telah 10 tahun suk Nilus. Sekali turun dua orang dan ukuran kecil Rp100 ribu per kilo- terjadi. laut tidak boleh cekcok sama istri atau
menjadi penyelam kompresor. Mula- dua orang lagi berada di atas sampan gramdan yang besar Rp200 ribu per Nilus mengatakan, risiko kese- teman penyelam,dan mengganggu
nya ia hanya ikut-ikutan dengan mengoperasikan mesin kompresor. kilogram. Sementara ikan dijual dengan lamatan jiwa sebagai penyelam kom- wanita serta makan sambil jalan, dan
penyelam lain, namun lama-kelamaan Setelah dua jam lamanya dua orang kisaran harga RP20 ribu-50 ribu per presor sangat tinggi, salah satunya ini benar-benar dijaga dan kami yakini
ia tertarik dan mulai mahir menjadi yang turun pertama naik ke permukaan kilogram. ancaman ikan buas seperti hiu sebab jika itu terjadi pasti selalu saja ada
penyelam kompresor seperti yang lain. dan duanya lagi turun. “Ada empat kali “Yang langsung kami jual itu ikan mereka menyelam pada malam hari. ancaman dan halangan, jadi kita pergi
Setelah mahir ia mulai melengkapi turun menyelam dan sekira pukul 05.00 dan lobster untuk biaya ransum kami Selain ikan, ancaman hipotermia ke laut itu dengan pikiran senang saja
peralatan menyelam seperti yang lain WIB dini hari baru pulang,” kata Nilus. lagi dan untuk keluarga juga, kalau yang di kalangan mereka dikenal dengan dan mudah-mudahan tak akan ada
dari hasil menjual hasil laut yang Menurut Nilus, kedalaman laut yang teripang kami olah dulu dan menam- istilah terkena air tawar di laut juga bisa ancaman itu,” harapnya.
diselam. mereka selam sekitar 50-60 meter. Hasil pungnya kalau udah banyak kami jual saja terjadi, ketika terkena itu organ Johan Riki Sauddeinuk (25), penye-
“Jadi bersama teman-teman pergi laut yang ditangkap berupa teripang, ke Siberut Selata,” ujarnya. tubuh bisa lumpuh dan beberapa kasus lam lain mengaku, risiko keselamatan
menyelam sudah memakai alat sen- lobster dan ikan. Biasanya teripang kering yang siap menyebabkan kematian. jiwa menjadi penyelam kompresor
diri,” ujarnya. “Kami menyelam hanya malam hari jual dikumpulkan selama dua minggu “Ini lebih banyak para penyelam cukup besar.
Nilus bersama tiga orang rekannya karena kalau malam teripang, udang dan yang mencapai 30 kilogram dan bisa yang kena air tawar (hipotermia) itu “Tapi penyelam ini sudah jadi
pergi menyelam sekira pukul 18.00 ikan lebih banyak bermunculan dari pada mendapat pendapatan sekitar Rp3 juta. kadang bisa disembuhkan kadang bisa profesi sehari-hari dan kita bisa dapat
WIB menggunakan perahu pongpong. siang hari jadi kalau lancar kami menye- “Itulah yang kami bagi tapi kali ini kami lumpuh dan bisa jadi kita mengalami cepat untuk memenuhi kebutuhan
Peralatan yang mereka bawa berupa lam sehari itu hasilnya jika di uangkan mau kumpulkan teripang selama sebulan kematian,” kata Nilus. keluarga tapi kalau ada waktu juga kita
mesin kompresor sebagai sumber bisa mencapai Rp500 ribu,” tutur Nilus. baru kami jual,” ujarnya. Ancaman lain dapat disebabkan masih bisa ke ladang dan kalau untuk
udara,tabung gas, selang , dakor, senter Harga teripang kering dari ukuran Nilus mengaku mencari rezeki di laut kecelakaan peralatan berupa terlilit biaya hidup keluarga iya harus menye-
dan ramsum sekira Rp300 ribu. kecil sampai besar berkisar Rp30 ribu hanya untung-untungan dan jika sedang selang kompresor. Namun menurut lam,” jelas Riki. (g)

Warga Bekkeiluk Budidaya Tanaman Cabai

BEKKEILUK - Warga Bekkeiluk, Desa
Muntei, Kecamatan Siberut Selatan
mulai membudidayakan tanaman cabai
di pekarangan rumah.
Budidaya tanaman cabai di peka-
rangan rumah dengan cara polibag
merupakan salah satu kegiatan dari
Program Peduli yang dilakukan Yaya-
san Citra Mandiri Mentawai dengan
warga Bekkeiluk yang bertujuan me-
ningkatkan ekonomi masyarakat di
daerah yang kesulitan akses.
Seluruh warga yang berjumlah 26
kepala keluarga ini telah menanam cabai
dan kini tinggal menunggu hasil panen.
Erianna Sagoisok Uma, salah seorang
kader Program Peduli di Bekkeiluk
mengatakan, ada tiga kelompok binaan
pengembangan tanaman cabai di Bekkei-
luk. Tiap kelompok berjumlah 6 orang,
masing-masing kelompok tersebut
diberikan 15 polibag.
“Dan ini sudah dibagikan dan
masyarakat sudah menanam di pekarang-
an rumahnya masing masing,” kata
kepada Puailiggoubat, Rabu, 28 Feb-
ruari.
Menurut Erianna, penanaman cabai
di polibag untuk memudahkan warga
mengangkat tanaman jika daerahnya
terkena banjir sebab Bekkeiluk rawan
banjir ketika musim hujan.
Mengantisipasi agar tidak dirusak
hewan, kata Erianna, warga membuat
pagar tanaman yang terbuat dari bambu.
Namun menurut dia, warga meminta
polibeg berukuran besar ditambah
dengan penambahan jumlah bibit sebab
yang sebelumnya kurang banyak.
Erianna mengatakan, khusus kepada
orang lanjut usia yang sudah kesulitan
bertanam diberikan bibit mentimun
supaya gampang ditanam sebab jika bibit
cabai yang diberikan mereka tidak
sanggup lagi untuk mengurusnya.
Stefanus, salah seorang warga
Bekkeiluk mengatakan, dirinya senang
sebab diberikan bibit cabai dan polibeg
oleh YCMM. Menurut dia, warga
sangat antusias menanam cabai. “Jika
kita serius untuk bertani hasil yang
didapatkan memuaskan,” katanya.
Jika ini berhasil, mereka akan
mengembangkannya dalam skala besar
agar hasilnya bisa dijual. (hd/g)
EKOKER Puailiggoubat NO. 380, 15 - 31 Maret 2018 22

Keuntungan bersih sehari Rahmi Aplina, Hidupi Keluarga

Rp150 ribu
dengan Jualan Sayur FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertus Sanenek

emanfaatkan lahan tidur un-

M tuk bertanam berbagai macam
sayuran sudah menjadi rutini-
tas Rahmi Aplina (34), seorang ibu
rumah tangga asal Dusun Simoilalak,
Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut
Tengah, Kabupaten Kepulauan Men-
tawai.
Hasil Tanaman kebun sayur Rahmi
Aplina yang biasa dipanggil Mama
Memi ini dijual di pusat kecamatan
setiap harinya.
Rutinitas Rahmi Aplina menjual
sayuran dimulai pagi sekira pukul 08.00
WIB. Rahmi Aplina meluncur dari
Simoilalak dengan sepeda motor supra-
nya membaya sayuran kacang panjang
yang telah diikat sekira puluhan ikat serta
keranjang kecil berisi sayur terung
diletakkan di belakang motor melewati
jalan rabat beton sampai di pusat
kecamatan sekira setengah jam perja-
lanan.
Sampai di pusat kecamatan Rahmi
menjajakan sayurannya dengan singah
di rumah dinas bahkan di instansi
perkantoran. Tak beberapa lama motor
dihentikannya di depan rumah dinas
kecamatan sembari mengambil seikat
kacang panjang. JUALAN - Rahmi Aplina, berjualan sayur di Saibi Samukop, Siberut Tengah
“Sudah ada yang pesan ini sayurnya antar langsung selain sayur jika ada yang Sehari Rahmi Aplina dua kali bolak sehingga dalam seminggu mendapat Rp1 ujarnya.
dan kita langsung antar dan kalau mau pesan pisang iya kita bawakan juga,” balik dari Simoilalak ke Saibi Samukop juta. Uang tersebut digunakan untuk Namun setiap hari menjual sayuran
beli ditunggu sebentar iya Pak,” katanya ujarnya. untuk berjualan sayur. “Saya bolak memenuhi kebutuhan keluarga dan juga di pusat kecamatan, Rahmi Aplina
kepada Puailiggoubat yang baru saja Menjadi penjual sayuran sudah balik itu ketika habis sayur dan ada kebutuhan sekolah kedua anaknya yang terpaksa meninggalkan anaknya yang
sampai di pusat kecamatan, Sabtu,10 setahun digeluti Rahmi, sebelum men- yang pesan lagi saya balik lagi menjem- duduk di SMPN 1 Siberut Tengah. masih bayi berumur 8 bulan. “Memang
Maret. jual sayuran sejak 2015 bersama sang putnya dan pulang sore harinya dan “Sejak saya menjual sayuran hasil ada juga yang menjaga bapaknya tapi
Rahmi menyebutkan harga sayuran suami Joni Sauddeinuk(36) membuka paginya datang lagi jual sayuran,” kebun, ekonomi kami lumayanlah seharusnya anak seusia itu belum dapat
yang dijualnya seperti kacang panjang kebun tak jauh dari rumahnya seluas 1 ujarnya. terbantu meski masih untuk kebutuhan kita tinggalkan tapi karena hidup ini yang
dan terung Rp5 ribu per ikat dan cabai hektar yang ditanami segala jenis Menurut Rahmi, penghasilan keluarga, dan selain itu disisakan sedikit menuntut kita iya mesti harus dilaku-
Rp5 ribu per ons. “Harganya murah dan sayuran sehingga hasilnya baru bisa bersih yang didapat dari penjualan untuk beli bibit kembali yang rencana- kan,” kata.
praktis kan, kalau ada yang pesan kita dijual pada tahun yang lalu. sayur sehari sebanyak Rp150 ribu nya untuk memperluas kebun lagi,” (g)

Warga Silak Oinan Andalkan Pinang Sebagai Mata Pencarian

SILAK OINAN - Warga Silak Oinan,
Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan
mulai mengembangkan tanaman pinang
di daerahnya sebab harganya komoditas
ini cukup menggiurkan.
Kristaporus (50), salah seorang
warga Magosi mengatakan, saat ini yang
menjadi andalan ekonomi berupa pinang,
pisang dan coklat. Tetapi hasil panen
dari komoditas tersebut belum banyak
sebab penanamannya belum teratur.
Selama ini pengembangan komo-
ditas pertanian di Silak Oinan tergantung
harga jual, yakni ketika harga jual suat
hasil pertanian tinggi, warga ramai-ramai
mengembangkannya tetapi saat anjlok
tanaman tersebut ditinggalkan.
Menurut Kristaporus , pinang yang
memiliki harga jual cukup tinggi mulai
dilirik warga. Harga pinang kering pada
Februari lalu mencapai Rp5 ribu per
kilogram pada pembeli lokal, sementara
di pusat kecamatan (Muara Siberut)
harga pinang mencapai Rp8 ribu per
kilogram.
Biasanya saat pinang banyak, warga
langsung mengantarkannya ke Muara
Siberut menggunakan perahu pongpong.
Sedikit yang menjadi andalan eko-
nomi mereka itu ada pinang,pisang dan
coklat tetapi yang sedikit mereka geluti
saat ini ada pinang, karena harganya
tinggi saat ini katanya pada puailig-
goubat 01 Maret.
“Kalau pinang sedikit mereka tidak
akan menjualnya sampai di Muara
Siberut mengingat biaya ke kecamatan
lumayan besar,” kata Kristaporus
kepada Puailiggoubat, Kamis, 1 Maret.
Ia mengatakan, biaya transportasi
yang dikeluarkan ke Muara Siberut
Rp300 ribu sampai Rp500 ribu.
Dari kampung Kristaporus di
Magosi ke Muara Siberut memakan
waktu perjalanan sekira 4-5 jam
melewati sungai yang berkelok. Warga
belum dapat melewati jalan darat sebab
belum dibeton.
“Dari hasil yang didapatkan ter-
sebut bisa digunakan untuk kebutuhan
sehari hari beli sabun, beras, bumbu-
bumbu masak, dan minyak tanah, jika
sedikit berlebih akan digunakan untuk
biaya anak anak sekolah,” ujarnya.
Kepala Dusun Magosi, Boas
mengatakan, pertanian yang dikem-
bangkan warga Magosi belum jelas dan
fokus. Semua tanaman ditanam seperti
pinang, coklat, pisang dan kelapa tetapi
perawatannya kurang.
Ia sendiri tidak mengetahui jumlah
warga yang menanam pinang, yang jelas
dari 23 kepala keluarga yang ada di
dusun itu semuanya menanam pinang.
Sunardi (60), warga Dusun Salap-
pak mengatakan, bagi dia mengembang-
kan tanaman pinang merupakan pilihan
bagus, selain harganya bagus juga
perawatannya tidak sulit.
Ia memiliki sekitar 20 batang pinang
dengan hasil yang tidak menentu,
“hasilnya pun tiap hari atau tiap bulan
tidak tahu berapa karena panen lalu
dijuala dapat uang dan dipakai itu saja
yang saya tahu, yang jelasnya tergan-
tung banyaknya kalau banyak yang
masak hasilnya pun lumayan mencapai
Rp50 ribu sekali jual,” ujarnya.
Harga pinang di Dusun Salappak
saat ini Rp6 ribu per kilogram, harga itu
berbeda di Magosi yang hanya Rp5 ribu
per kilogram.
Sunardi mengaku tidak pernah
menjual pinang ke Muara Siberut karena
jumlahnya masih sedikit yang hanya
berkisar 5 kilogram. Pinang tersebut juga
tidak bisa dikumpulkan sedikit-demi
sedikit sebab terdesak dengan kebutuhan
sehari-hari.
“Dari hasil pertanian tersebut uang
itu digunakan untuk kebutuhan sehari
membeli minyak tanah, bera, dan
peralatan rumah tangga lainnya, jadi
kalau untuk peningkatan ekonomi itu
belum cukup karena tiap bulannya
hasilnya tidak menentu,” ucapnya..
Sunardi berencana membuka lahan
penanaman pinang yang luas agar hasil
panennya makin banyak.
Warga Silak Oinan berharap peme-
rintah desa setempat memberikan
bantuan itu ditambah dengan pembukaan
akses jalan agar mobilitas warga lebih
gampang sehingga jual komoditas lokal
lebih menguntungkan.(hd/g)
 23 Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018
Harmonisasi Dunia Roh dan Manusia
dalam Budaya Mentawai (7)
...pulang.
Setelah ritual itu selesai dilanjutkan dengan
lia gougou (lia ayam) yakni ritual memper-
sembahan ayam kepada leluhur yang bertuju-
an mememinta kedamaian dan kemakmuran
uma. Ayam ini pertama kali dipersembahkan
sikebbukat uma kepada bakkat katsaila
kemudian setelah mengucapkan mantra, ayam
tersebut diusap-usapkan kepada bagian dada
seluruh anggota uma. Bagian ayam yang
diusapkan kepada anggota uma yakni ekor
ayam, ini sebagai simbol bahwa semua hal
buruk telah tinggal jauh di belakang dan tak
akan mendekati anggota uma.
Setelah prosesi itu, ayam tersebut
kemudian dipotong untuk santapan lia,
bersamaan dengan itu, babi yang berjumlah 5
ekor sekira berat 50 kilogram dipotong.
Sebelum dipotong, sikerei membacakan
beberapa mantra pada bagian leher babi dengan
melekatkan beberapa daun. Tujuan dari ritual
yang dilakukan pada babi ini yakni agar babi
tersebut meski telah dipotong tetapi diminta
kepada roh penjaga babi untuk tidak membina-
sakan babi itu melainkan menambah jumlah
babi tersebut.
Kemudian babi dipotong beberapa bagian
daging babi diambil khusus santapan sikeb-
bukat uma, bagian daging ini dianggap sebagai
makanan jimat. Biasanya diambil pada bagian
kanan dan memiliki daging yang besar.
Potongan daging ayam dan babi yang telah
selesai kemudian didoakan sikerei, mereka
duduk jongkok mengelilingi daging yang telah
dipotong kecil-kecil sambil berkomunikasi
melalui bahasa roh dalam bentuk nyanyian.
Ritual ini merupakan doa pelepasan seluruh
roh yang dipanggil pada saat acara ritual
pertama kali dimulai. Saat roh berangkat seluruh
tangan sikerei terangkat setengah badan
mengarah di tempat daging tersebut. Ini menjadi
cara para sikerei memberikan salam pelepasan
roh untuk pergi.
Dalam kaca mata sikerei, seluruh daging
tersebut telah dibawa secara utuh oleh para
roh-roh secara tidak kasatmata. “Sebenarnya
tidak ada lagi yang tersisa,” jelas Teu Legei
Kunen.
Setelah ritual pelepasan itu, seluruh daging
itu kemudian dibagikan kepada setiap anggota
uma—jatah daging ini disebut otcai yang
beralaskan daun pisang dan pelepah batang
pisang. Otcai itu kemudian dibawa ke rumah
masing-masing anggota uma. Sebagian lagi
disisakan untuk dimasak di dalam uma sebagai
makanan untuk santap bersama.
Malamnya, seluruh anggota uma bersantap
bersama sambil bergembira, Sikerei yang
membantu ritual sebagian telah pergi. Sikerei
yang pergi setelah pembagian otcai adalah
sikerei yang memiliki rumah yang dekat,
sementara yang jauh masih menginap di uma
dan baru berangkat keesokan harinya.
Paginya, anggota uma pergi muera (ber-
FOTO:ZULFIKAR/PUAILIGGOUBAT
buru) binatang di hutan, muera ini merupakan
ritual penutupan secara resmi acara lia bubuk
uma. Muera ini harus dilakukan, ada atau tidak
binatang yang diburu ritual ini harus dila-
kukan.
Kebetulan saat itu, Suku Sabulukkungan
tidak mendapat apa-apa, selanjutnya keeso-
kan harinya sikebbukat uma sekeluarga
mengasingkan diri ke hutan atau dikenal
dengan istilah masibujuk. Masibujuk ini untuk
memberi kesempatan kepada uma untuk
hening. Setelah itu ia kembali dan melanjutkan
melakukan ritual pasibulu jurutet (persem-
bahan makanan). Ritual ini sebagai penanda
bahwa seluruh anggota uma telah dipersi-
lahkan melakukan kegiatan rutinnya seperti
berladang atau kegiatan lainnya.
Sebagai penutupan mereka harus melaku-
kan kegiatan menyagu sebagai penutup ritual,
namun mereka tidak boleh membuat sampan
selama satu tahun karena itu sangat pantang
bagi orang Mentawai. Membuat sampan
dengan model isi sampan yang terbuka
merupakan simbol kematian.
Siang berganti sore, kesunyian meng-
hampiri Malinggai Uma setelah ditinggal
anggota uma yang mulai beraktivitas di ladang
masing-masing. Tinggal Daniel Toggilat yang
tersisa di uma sebab ia tinggal di uma tersebut.
Beberapa keluarga intinya juga berada di sana
bersiap bersantap malam bersama.
(Gerson)
Suara
Daun
Rifai
FABRIZIO
S ebelum video perdebatannya dengan
beberapa orang yang mengaku legislator
viral, Fabrizio bukanlah sosok yang terkenal. Dia
hanya salah satu dari sekian WNA yang
mengelola resort di pulau-pulau kecil yang
eksotik di Mentawai. Sejak video perdebatannya
viral, Fabrizio mungkin menjadi “musuh” atau
paling tidak menjadi sosok yang tidak disukai
banyak orang. Statusnya yang WNA, membuatnya
rentan terimbas sentimen “asing”.
Meskipun sedang tidak disukai oleh banyak
orang, saya ingin berterimakasih kepada Fabrizio.
Sebuah sikap yang tentu juga layak
dipertanyakan. Terkadang kita perlu mengambil
pelajaran dari musuh atau orang yang paling
tidak kita senangi sekalipun.
Konteks terimakasih saya kepada Fabrizio
adalah - lepas dari kontroversi yang muncul, bagi
saya Fabrizio telah mengajarkan kepada mereka,
sakitnya rasa tidak dihargai, tidak dihormati dan
tidak diakui. Karena pengingkaran Fabrizio atas
rasa itulah, yang membuat mereka tersinggung
lalu marah, sebagai respon atas larangan
Fabrizio memasuki areal resort yang dikelolanya.
Kita juga layak bertanya kepada mereka yang
terekam marah kepada Fabrizio. Siapa
sesungguhnya dalam diri mereka yang
mengalami ketersinggungan lalu bereaksi
marah? Adakah dia yang marah tersebut, karena
rasa sebagai anak bangsa yang terlecehkan oleh
larangan seorang WNA, untuk memasuki
sebagian dari wilayah negaranya, yang sedang
diizinkan untuk dimanfaatkan oleh Fabrizio? Atau
justru yang marah tersebut adalah ego
jabatannya sebagai legislator, yang selalu
menginginkan kemudahan, prioritas dan
keistimewaan pelayanan. Dan ketika predikat
tersebut tidak dipedulikan oleh pihak lain, maka
ego kepejabatan menguasai dan mengendalikan
kesadarannya. Lalu mengumbar kemarahan dan
menantang adu kuat antara dirinya yang pejabat
dengan Fabrizio.
Namun, siapapun yang marah pada diri
mereka masing-masing, kesamaannya adalah
mereka marah karena merasa eksistensinya
sedang tidak dihargai, tidak dihormati dan tidak
diakui. Suatu rasa yang sesungguhnya sudah
sangat lama dirasakan oleh Masyarakat Adat
Mentawai, karena eksistensi mereka tidak
dihormati, tidak dihargai dan tidak diakui oleh
kebijakan dan regulasi, yang dibuat oleh institusi,
dimana sebagian dari mereka yang terekam
marah dalam video, menjadi anggotanya. Mereka
telah melarang Masyarakat Adat Mentawai
memasuki kawasan hutan, dengan ancaman
pidana jika mereka melanggarnya.
Semoga legislator yang tersinggung dan
marah terhadap ulah Fabrizio, sadar bahwa
mereka juga telah melakukan hal yang sama
terhadap Masyarakat Adat Mentawai melalui
pembentukan hukum dan perundang-undangan.
Jika bapak-bapak sakit dengan ulah Fabrizio,
maka kami juga tersakiti oleh undang-undang
yang bapak-bapak buat. Agar kami tidak terlanjur
mempersamakan bapak-bapak yang legislator
dengan Fabrizio, pulihkan kembali hak-hak adat
kami.
LINGKUNGAN Puailiggoubat
NO. 380, 15 - 31 Maret 2018
24

Baby lobster itu rencananya

akan diselundupkan ke
Lobster Dilepasliarkan di Taman
Lia Ahmad
Vietnam via Batam
Wisata Perairan Pulau Pieh
terdapat terumbu karang, jadi kita lepas
FOTO:LIA/PUAILIGGOUBAT

di sebelah selatan yang ada rataan

terumbu yang cukup panjang, hara-

S ebanyak 37.730 ekor baby lobster

yang bernilai sekira Rp7,56 miliar di-
lepasliarkan di Taman Wisata Perairan
(TWP) Pulau Pieh tepatnya di sekitar pulau
Pandan, Rabu, 7 Maret lalu. Bayi lobster
tersebut merupakan hasil sitaan yang gagal
diselundupkan di Inderagiri Hilir, Riau untuk
dikirim ke Vietnam.
Kegiatan pelepasliaran itu diikuti
Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu
dan Keamanan (SKIPM) Pekanbaru dan
Padang, Polisi Perairan Polresta Padang,
Polres Tembilahan, Loka KPPN Pekanbaru,
BPSPL Padang.
Penanggung jawab wilayah kerja TWP
Pulau Pieh dan Laut di sekitarnya, Darma-
wan mengatakan perairan Pieh khususnya
pulau Pandan sangat cocok untuk habitat
lobster karena berupa perairan karang.
“Lobster itu habitatnya di daerah-
daerah yang punya terumbu karang, seperti
perairan Pulau Pandan yang di sekilingnya
pannya lobster-lobster ini bisa hidup dan
tumbuh besar karena sesuai dengan
habitat aslinya,” katanya.
Menurutnya, di kawasan ini kondisi
terumbu karangnya juga cukup bagus,
Selain itu perairan Pieh juga sangat kaya
dengan ikan karang, baik berupa ikan
hias, maupun ikan konsumsi. “Ikan hias
laut di kawasan Pieh ini cukup potensial
untuk didayagunakan, khususnya bagi
wisata bawah air maupun objek pene-
litian,” katanya.
Disamping aneka ikan, di perairan
Pieh juga dapat ditemui penyu, yaitu
penyu hijau (Chelonia mydas) dan
penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Di perairan pulau pandan sendiri
sudah yang kedua kalinya dilakukan
pelepasliaran lobster, sebelumnya pada
Januari 2017 juga dilepaskan sebanyak
26 induk lobster, sitaan dari stasiun
karantina Padang. LOBSTER - 37.730 ekor baby lobster yang akan dilepaskan di perairan Pulau Pieh
ADVETORIAL

Temu Kader, Partai Perindo Mentawai Sumbangkan Alat Pertanian

S ebagai ungkapan terimakasih kepada kader, Partai Perindo
Kabupaten Kepulauan Mentawai menyerahkan sejumlah
bantuan di sejumlah desa di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara
perjuangan dan kerjasama semua, Partai
Perindo lolos Verifikasi KPU tingkat
Kabupaten Mentawai dan lolos verifi-
Masabuk, Taikako dan Bulak Monga
Kecamatan Sikakap, serta alat perta-
nian berupa sulingan nilam untuk
dan Gereja Bethesda,Mapinang Pagai
Utara.
“Ini baru berupa sumbangan ala
dan Pagai Selatan, saat temu kader partai, 9-10 Maret lalu. kasi KPU RI di Jakarta. Kini, Perindo Pagai Selatan, perlengkapan olah raga kadarnya walaupun belum semua
Bantuan diserahkan langsung Ketua DPD Partai Perindo memiliki nomor urut 9 sebagai peserta sepak bola, voli dan takraw, bantuan menerima itulah kepedulian Partai
Mentawai, Kristinus Andre Satoko didampingi Sekretaris DPD pemilu. semen 50 zak, paku untuk kelompok untuk Mentawai Sejahtera,” kata
Partai perindo Mentawai, Ijonti Taileleu seraya menyampaikan Alat pertanianyang diberikan nelayan binaan Partai Perindo di Andre .
terima kasih kepada pengurus DPC, DPRT, dan TPS di 10 tersebut berupa tangki semprot pesti- Dusun Taikako Barat dan bantuan Saat ini, Partai Perindo Mentawai
kecamatan dan 43 desa di Mentawai karena dengan semangat, sida untuk kelompok tani sawah di uang tunai kelompok ibu-ibu Sikakap membuka bakal calon legislatif 2019.