Puailiggoubat Edisi 390
Puailiggoubat Edisi 390
Puailiggoubat
No. 390 : Tahun XIV (15 - 31 Agustus 2018)
Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai Harga Eceran Rp5.000
Puailiggoubat
NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 2
Uggla
FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT
Suara
Puailiggoubat
U
Tak pei anai karoniet ibailiu bakkat
purimanuaijat ka lalep Huntap,
ibailiu sia sikuddu sedda masigaba Derita Penghuni Huntap
purimanuaijat ka pulaggajatda Mentawai
siburu sikaddiu akenenda kalulut
tsunami--3
D elapan tahun sejak peristiwa
gempa dan tsunami terjadi di Pa-
gai Utara dan Selatan Kepulauan Men-
Lionia 552 ngahektar polak
tawai, perekonomian warganya belum
sipulaggajira ka Pagai Utara
sepenuhnya pulih. Mereka masih
malabbei iorak tsunami -- 5
berjibaku membangun kehidupan
Aratatda akekan sidang pagalaijat ekonomi keluarga dengan sebagian
bulagat porprov 2012 sikuara besarnya dari hasil pertanian.
sipakatai Adri Mentawino -- 6 Peristiwa traumatis pada Oktober
Kemenkominfo masitarek akek 2010 itu menyebabkan pemerintah
listrik sirimanuakek ka sulu bulek merelokasi warga ke zona aman melalui
ipumata 16 internet ka Mentawai -- skema bantuan hunian tetap. Sementara
7 warga yang tidak dapat huntap,
mendapatkan bantuan rumah khusus/
Sipulaggai ka Sabeuguggung rusus.
ratiddou ka pamarentah bulek PERAJIN Pemukiman baru tersebut terletak
ramataakek listrik sibara ka PLN - Kelompok kerajinan ukiran kayu good suvenir Silabu jauh dari garis pantai yang menjadi
11 pemukiman lama masyarakat.
Setidaknya berjarak 5-10 kilometer lebih
Iginia otut juta bulagat sibara ka dengan waktu tempuh 1-3 jam.
Kemdikbud rakau masigalai samba Relokasi masyarakat ini bukan tanpa
pasipaeruk uman sikolah ka SMAN Redaksi menerima tulisan penolakan. Waktu itu, sejumlah warga
1 Pagai Utara -- 18 berupa artikel atau untuk dimuat dan beberapa lembaga kemanusiaan
di Podium. Kirimkan karya tulis meminta pemerintah memikirkan
Sakit gouk-gouk sangamuneng ka ke redaksi Puailiggoubat Jalan kebijakan tersebut karena bisa
Sikakap iaili Rp70 ribu -- 20 berdampak pada ekonomi masyarakat.
Gunung Semeru IV, No. 3, Sebab, perladangan sebagai sumber
Tak maigi buat berak rasilok ka Kelurahan Gunung Pangilun, ekonomi utama berada di kampung
Makalo samba Betumonga kalulut Kecamatan Padang Utara, lama.
maigi aipakatai birut - 23
Padang Padang atau melalui Selain itu, kepemilikan tanah di
lokasi baru juga tidak jelas. Tanah
COVER DEPAN: email relokasi tersebut berstatus Kawasan
N FOTO: PUAILIGGOUBAT
N DESAIN: ZULFIKAR rus.akbar08 Hutan Negara yang kini sedang dikelola
TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN @gmail.com PT. Minas Pagai Lumber sebagai pemilik
Puailiggoubat Sertakan identitas lengkap Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK).
Terbit setiap tanggal 1 dan 15 beserta foto terbaru. Setiap
ISSN: 1412-9140 Namun waktu itu pemerintah
PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri Mentawai
karya yang dimuat akan menjanjikan akan ada dana untuk
PEMIMPIN UMUM: Rifai diberikan royaliti program pemulihan ekonomi serta
PEMIMPIN USAHA: - program pembangunan infrastruktur
PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza serta kejelasan kepemilikan tanah
DEWAN REDAKSI: Rifai melalui sertifikat hak milik.
Rus Akbar Saleleubaja
Yuafriza Sekarang apa yang dikhawatirkan
REDAKTUR: Rus Akbar warga terbukti. Sertifikat tanah di lokasi
Gerson Merari Saleleubaja
Zulfikar huntap hingga saat ini belum keluar.
Mereka tidak bisa berladang di kampung
ASISTEN REDAKTUR:
Bambang Sagurung baru. Konsekuensinya, warga kembali ke
kampung lama, mengolah lagi ladang
WARTAWAN DAERAH: kelapa, pinang, coklat dan pisang
Rinto Robertus (Saibi)
Leo Marsen (Sikakap) mereka dan baru kembali ke lokasi
Supri Lindra (Sikakap) huntap di akhir pekan.
Patrisius Sanene’ (Sipora)
Hendrikus Bentar (Siberut Selatan) Kedua lokasi yang terpisah jarak
tentu menyulitkan mobilisasi warga
DISTRIBUTOR DAERAH: sebab infrastruktur jalan masih terbatas.
Arsenius Samaloisa (Sioban)
Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Selain itu, sarana di kampung baru juga
Bambang (Siberut Utara) belum lengkap, misal masih ada
Juanda (Siberut Barat)
kampung yang belum berlistrik.
ALAMAT REDAKSI DAN USAHA:
Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Mereka seolah tertimpa musibah dua
Telp. (0751) 35528 kali. Didera tsunami dan kepahitan
REKENING:
Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang ekonomi. Dijauhkan dari kampung lama,
No.2105.0210.0207-1 dari sumber ekonominya sementara
PENCETAK:
Padang Graindo, Padang tidak ada kepastian hukum terkait status
(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) tanah tempat tinggalnya.
Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan Penderitaan masyarakat ini tentu
(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima harus menjadi perhatian pemerintah.
suap (‘amplop’) dari narasumber.
Pemulihan ekonomi bagi mereka
www.mentawaikita.com haruslah menjadi prioritas.
3 Puailiggoubat
NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018
Sumber ekonomi
sebagian besar warga
masih bergantung pada
Jalan Terjal Warga Huntap Mentawai
ladang di pemukiman
Supri Lindra
lama Membangun Ekonomi FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT
sertifikat tanah huntap,” ujarnya.
Leo Marsen
Butuh Listrik
Sementara itu, warga huntap di KM
arga Pagai Utara dan Pagai 14 Dusun Sabeuguggung meminta
W Selatan yang kini tinggal di
pemukiman baru hasil reloka-
Pemda Mentawai segera menyalakan
listrik dari Perusahaan Listrik Negara
si pemerintah masih hidup susah. (PLN).
Mereka dipindahkan ke lokasi yang Musa Sabelau mengatakan, tahun
dianggap lebih aman setelah gempa dan lalu instalasi PLN di huntap sudah
tsunami menimpa daerah itu pada 2010. dipasang tapi meteran, bola lampu dan
Sebagian besar warga tersebut juga alirannya belum menyala. Ada 65
berprofesi sebagai petani namun unit rumah di Sabeuguggung.
perladangan mereka berada di pemu- Ia menyebutkan, kondisi mereka
kiman lama yang letaknya jauh. Misal- berbeda dengan warga huntap yang
nya warga Dusun Muntei, Baru-baru tinggal di Bulak Monga, Muntei dan
dan Sabeuguggung, Desa Betumonga, Dusun Baru-baru di KM 10 yang telah
Kecamatan Pagai Utara yang harus rela menikmati aliran listrik dari PLN pada
berjalan kaki sejauh 7 kilometer ke 2016.
pemukiman lama. “Padahal kami sudah berharap
Pemukiman mereka yang dibangun rumah kami ada listrik, informasi kata
dari dana rehabilitasi dan rekonstruksi mereka yang memasang jaringan tiang
gempa 2010 berada di KM 8, KM 10 PLN, April 2018 dan diundur lagi setelah
dan KM 12 Pagai Utara. Tanah di lebaran, tetapi belum ada tanda-tanda,
sekitar pemukiman tak bisa digarap warga berharap kepada Pemkab Menta-
karena status tanahnya hingga saat ini wai untuk disambungkan aliran PLN ke
belum jelas. Sebagian besar korban huntap,” katanya kepada Puailiggou-
tsunami tersebut direlokasi di wilayah bat, Minggu, (12/8/2018).
Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Minas Selama ini, lanjut dia, anak-anak
Pagai Lumber (MPL). sekolah belajar menggunakan pene-
Demas Saogo, warga Sabeugunggung rangan dari lampu minyak saat di rumah.
yang dulu pernah menjadi kepala dusun Kadang juga menggunakan mesin genset
mengaku terpaksa berjalan kaki sejauh namun hanya menyala selama 2 jam.
7-12 kilometer untuk ke ladang. “Itu Selain di Sabeuguggung, huntap di
sekitar 2-3 jam perjalanan,” ujarnya Silabu Desa Silabu, Kecamatan Pagai
kepada Pualiggoubat, Senin (06/08/ Utara di KM 16 yang berjumlah 120
2018). unit juga belum dialiri listrik dari PLN.
HUNTAP - Jalan poros huntap di Pagai Utara, Mentawai
Jalan yang harus dilalui ke kampung Menurut Sutrisno, rumah mereka
lama hanya jalan setapak, tidak bisa lama. yang sudah empat tahun bermukim di bangunan jalan di tiga dusun tersebut, telah empat tahun belum dialiri listrik
dilewati kendaraan. “Jadi, kalau mau ke “Jauhnya 7 km dan kami jalan kaki huntap namun sertifikat tanah belum sampai ke kampung lama. dari PLN. “Tahun lalu tiang PLN sudah
ladang, kami jalan kaki. Terkadang, ke sana 1,5 jam,” katanya. kunjung dapat. “Kasihan kita dengan mereka dipasang dari sambungan Dusun Baru-
masyarakat menginap di ladang, pergi Saat ini, sudah ada jalan yang dirabat Pemukiman baru di Silabu berada di (korban tsunami-red). Di lokasi huntap, baru KM 10 sampai perbatasan antara
hari Senin dan pulangnya Sabtu,” beton sepanjang 3 km dengan lebar 2 sepanjang jalan raya milik PT. Minas mereka tidak bisa berladang, status Silabu Maguiruk, instalasi di huntap
ungkapnya. meter. Jalan itu bisa dilalui sepeda Pagai Lumber (MPL). tanahnya belum jelas. Bahkan, hingga yang berjumlah 120 huntap sudah
Ketika kembali dari ladang, tidak motor. Namun masih ada 4 km jalan yang “Huntap (hunian tetap) yang kami saat ini, lokasi berdirinya huntap masih dipasang tetapi meteran belum, kami
banyak yang dapat dibawa pulang. “Kita belum dibeton serta butuh dua jembatan tempati sertifikat lahannya belum ada, ada yang belum selesai pelepasan masih menunggu lanjutan dari peme-
bawa pisang, kelapa, pinang, lobster, agar bisa lancar dilewati kendaraan. keraguan kami ada warga lain atau kaum tanahnya, hingga sekarang masih ada rintah untuk menyambungkan aliran
anggau (kepiting) dan hasil kebun “Biarlah kami mencari ekonomi suku lain mengklaim bahwa lahan yang tanah huntap yang belum bisa diserti- PLN,” ujarnya.
lainnya. Itupun tidak bisa kita bawa keluarga bergantung di perkampungan kami tempati milik mereka, khawatir fikatkan,” jelasnya. Menanggapi permintaan warga
banyak-banyak, hanya semampu kita lama asal ada jalan yang dapat dilintasi sekali akan terjadi yang tidak diinginkan, Ursinus bertekad akan mengusa- Sabeuguggung dan Silabu tersebut,
membawa saja,” jelasnya. kendaraan roda dua ataupun mobil truk, harapan kami Pemerintah Kabupaten hakan pembangunan jalan ke kampung Remon, staf PLN Sub Ranting Sikakap
Demas berharap ada solusi dari hasil kebun kelapa, pisang, pinang Mentawai menerbitkan sertifikat lahan lama. “Kita akan coba usulkan di mengatakan, PLN Sikakap belum me-
pemerintah. “Terus terang, kami merasa ataupun hasil laut dapat diangkut oleh dan bangunannya,” ujar Hasan. musrembang nanti, agar tiga dusun miliki surat tugas dari Kantor PLN
takut bila menginap di kampung lama, kendaraan roda empat hingga ke pemu- Sutrisno, warga KM 16 Desa Silabu tersebut dibangun jalan rabat beton, Padang Sumbar dan PLN Tuapeijat
sering teringat ketika tsunami dulu. Tapi, kiman lama, mudah-mudahan ada akses juga berharap hal yang sama. Ada 120 mulai dari huntap sampai ke kampung Mentawai untuk melanjutkan pema-
apa boleh buat, terpaksa harus kami jalan ekonomi warga di huntap ada unit rumah huntap dan 180 unit rumah lama, supaya masyarakat tidak susah sangan jaringan PLN di huntap.
jalani, kalau ada pekerjaan lain, kami perubahan, jika ekonomi keluarga kami khusus yang berada di KM 16 dan belum lagi pergi ke ladang,” ujarnya. “Juga belum ada serah terima yang
memilih pekerjaan lain itu. Kalau sudah baik tentu anak-anak mampu kami biayai memiliki sertifikat. Sementara itu, Kepala Seksi Infra- kami terima yang sebelumnya dari
tidak ada, baru kami ke ladang,” katanya. sekolah mereka, tentu juga sebaliknya,” “Harapan kami warga huntap mulai struktur Agraria Badan Pertanahan pelaksana Program BPBD Mentawai
Hal sama dikatakan Musa Sabelau, katanya. dari Bulak Monga, Muntei, Baru-baru, Nasional (BPN) Kabupaten Kepulauan pada 2017, untuk melanjutkan pema-
mantan kepala Dusun Sabeuguggung , Selain mengharapkan adanya infra- Sabeuguggung, Silabu dan Maguiruk ada Mentawai, Sutyana mengatakan serti- sangan PLN di huntap kami siap, jika
12 Agustus lalu. Mereka tinggal dua struktur ke kampung lama, warga juga sekira 500 unit rumah butuh sertifikat fikat tanah huntap belum bisa diterbit- sudah ada perintah tugas sesuai prose-
tahun di hunian sementara di KM 6 meminta pemerintah segera merealisa- kepemilikan dari Pemerintah,” katanya. kan karena pelepasan tanah belum dur dari atasan kami kerjakan,” katanya
Bulak Monga, dua tahun di huntara KM sikan sertifikat tanah rumah mereka. Menanggapi itu, Camat Kecamatan selesai. di kantor PLN di Sikakap.
10 Baru-baru dan sekarang di KM 14 Hasan, salah seorang warga Magui- Pagai Utara, Ursinus Sakerebau merasa “Kalau status tanahnya belum jelas, (ocha)
Sabeuguggung, penghidupan masih ruk Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara prihatin. Dikatakannya, pemerintah bagaimana kita (BPN-red) akan meng-
bergantung pada lading di pemukiman mengatakan, ada 80 KK di daerah itu kecamatan akan mengusulkan pem- ukur dan mengusulkan untuk penerbitan
Puailiggoubat
NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 4
Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Mentawai
harus mencari lokasi
baru untuk dijadikan
pemukiman masyarakat
Supri Lindra
Pemerintah Siapkan 1.500 Sertifikat Tanah Jalan Pogari-Rokot di Sipora Dipalang Warga
POGARI - Jalan nasional mengaku sebagai pemilik tanah
Pertanian untuk Warga Sikakap penghubung antara Pogari dan
Rokot, Kecamatan Sipora Utara
makanya mereka memalang tanah
itu, kalau persoalan itu sudah kita
SIKAKAP - Pemerintah Pusat melalui haknya. Termasuk juga, tanah yang menguasai dan mengusahakan sendiri
Kepulauan Mentawai dipalang selesaikan sebelumnya, itu sudah
Badan Pertanahan Nasional (BPN) berasal dari pelepasan hutan dan atau secara aktif atas tanah pertanian tersebut orang yang mengaku pemilik beres,” katanya.
menyiapkan 1.500 sertifikat tanah hasil perubahan batas kawasan hutan. dengan bukti surat pernyataan pengua- tanah minggu lalu. Yang jadi persoalan baru, kata
melalui program Redistribusi Tanah Tanah yang ditetapkan sebagai tanah saan fisik dari penggarap yang bersang- Pelaksana Tugas (Plt) Camat Marsen, pihak pertama (Darman)
Pertanian (RTP) di Kecamatan Sikakap terlantar.Tanah hasil penyelesaian kutan. Sipora Utara, Marsen, ikut campur persoalan itu,
Kepulauan Mentawai. Program ini sangketa atau konflik.Tanah bekas Kepala Seksi Infrastruktur Agraria menjelaskan jalan yang dipalang padahal dia tidak masuk lagi di
bagian dari program Reforma Agraria. tambang yang telah direklamasi dan BPN Kabupaten Kepulauan Mentawai, tersebut merupakan jalan nasional dalam masalah itu.”Tanahnya
Sertifikat dan pengukuran program berada di luar kawasan hutan. Suyatna, mengatakan program redistri- yang saat ini sedang dalam sudah dijual kepada Pak Muliadi,
RTP tersebut diberikan pemerintah “Sertifikat tanah RTP diberikan busi tanah pertanian merupakan salah proses pembangunan. sebenarnya dia sudah lepas
kepada masyarakat secara gratis. Tanah pemerintah secara gratis kepada petani, satu program prioritas Presiden Joko “Persoalannya sebenarnya bukan tangan, sekarang yang jadi
RTP atau disebut Tanah Obyek Land tanah tersebut berada dalam satu Widodo, dimana para petani yang belum baru-baru ini, itu sudah lama, persoalan antara warga Saureinu
Reform (TOL) didapat dari tanah Hak hamparan luas maksimal 2 hektar,” kata mendapatkan tanah atau sertifikat tanah cuma baru kali ini dan Pak Muliadi,” ujarnya.
Guna Usaha (HGU) yang tidak diper- Rahmad Syah, Kasi Hubungan Hukum diberikan tanah lengkap dengan serti- permasalahannya semakin rumit, Disayangkan Marsen,
panjang kontraknya maupun tanah Pertanahan BPN Kabupaten Kepulauan fikatnya, tujuannya agar tanah pertanian karena ada warga Saureinu juga persoalan sebelumnya yang sudah
mengaku sebagai pemilik tanah,” selesai diungkit kembali, sehingga
negara yang digunakan oleh pemegang Mentawai, Jumat (3/8). mendapatkan status yang jelas, sehingga
katanya kepada minggu lalu pihaknya langsung
HGU yang melebihi luas sesuai tercan- Syarat yang harus dipenuhi oleh tidak ada lagi sangketa tanah pertanian
PuailiggoubatSenin 30 Agustus turun ke lapangan untuk
tum dalam surat keputusan pemberian calon penerima program Redistribusi tersebut.
lalu. menyelesaikan masalahnya
izin hak pemakaian HGU dantanah Tanah Pertanian, yaitu Warga Negara “Kami BPN Kabupaten Kepulauan Lebih lanjut dikatakannya, bersama dengan aparat desa, dan
yang diperoleh dari kewajiban menye- Indonesia, bertempat tinggal di kecama- Mentawai hanya membantu penguku- pemilik tanah sebenarnya adalah dusun serta pemilik tanah, baik
diakan minimal 20 persen dari luas tan atau di kecamatan yang berbatas ran saja sementara program merupakan warga Goisok Oinan atas nama pembeli, penjual maupun yang
tanah negara yang diberikan kepada langsung dengan batas letak tanah yang program pusat,” katanya. Darman, kemudian dijual kepada mengklaim tanah tersebut warga
pemegang HGU dalam proses pembe- bersangkutan, calon penerima berumur (spr) Muliadi, salah seorang warga Saureinu.
rian, perpanjangan, atau pembaharuan minimal 18 tahun atau sudah menikah, Pogari. “Jadi warga Saureinu ini (toro/r)
MENTAWAINEWS Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 6
16 titik tersebut
disediakan oleh
Kemenkominfo, sekaligus
penambahan bandwidth
Patrisius Sanene
Patrisius Sanene
Warga Huntap Sabeuguggung Minta Dinas Kesehatan Akan Beri Sanksi Pegawai
yang Tak Disiplin Bekerja
Pemerintah Segera Nyalakan Listrik PLN SIKAKAP - Dinas Kesehatan ramah melayani masyarakat. Jika
SABEUGUGGUNG - Warga korban huntap,” katanya kepada Puailiggou- PLN. Kabupaten Kepulauan Mentawai petugas kesehatan tidak disiplin
tsunami Mentawai 2010 yang tinggal di bat, Minggu, 12 Agustus 2018. “Tahun yang lalu tiang PLN sudah akan memberikan sanksi pegawai dan tidak ramah melayani pasien,
hunian tetap (huntap) di KM 14 Dusun Selama ini, lanjut dia, anak-anak dipasang dari sambungan Dusun Baru- kesehatan yang tidak disiplin dan tentu pasien tidak merasa aman
Sabeuguggung, Desa Betumonga, Keca- sekolah belajar dengan menggunakan baru KM 10 sampai perbatasan antara serius bekerja. dan nyaman berkunjung ke
“Kita akan berhentikan puskemas atau rumah sakit.
matan Pagai Utara meminta Pemerintah penerangan dari lampu minyak saat di Silabu Maguiruk, instalasi di huntap
pegawai kesehatan yang tidak “Senyuman petugas
Kabupaten Kepulauan Mentawai se- rumah.Kadang juga menggunakan mesin yang berjumlah 120 huntap sudah di
bekerja atau tidak disiplin dalam kesehatan itu merupakan obat
gera menyalakan listrik dari Perusahaan genset namun hanya menyala selama 2 pasang tetapi meteran belum, kami melaksanakan tugasnya, untuk itu mujarab bagi pasien, sehingga
Listrik Negara (PLN). jam. masih menunggu lanjutan dari peme- diharapkan kepada kepala pasien tidak enggan datang ke
Musa Sabelau, mantan kepala dusun Musa menyebutkan, sejak Oktober rintah untuk menyambungkan aliran puskesmas dimanapun berada puskesmas atau rumah sakit
Sabeuguggung mengatakan, tahun lalu 2010 mereka direlokasi di KM 6 Bulak PLN,” ujarnya. agar dapat memberitahukan untuk berobat, ini merupakan
instalasi PLN di huntap sudah dipasang Monga, Desa Taikako, Kecamatan Menanggapi permintaan warga nama-nama pegawai kesehatan salah satu cara kita promosi
tapi meteran, bola lampu dan juga aliran Sikakap dan bermukim di hunian semen- Sabeuguggung dan Silabu tersebut, tersebut,” kata Lahmuddin kesehatan, untuk itu diperlukan
listriknya belum menyala. Huntap di tara (huntara) yang dibangun pemerintah Remon, staf PLN sub ranting Sikakap Siregar, Kepala Dinas Kesehatan sekali satu komando, apa kata
Sabeuguggung sebanyak 65 unit. dan organisasi swadaya masyarakat mengatakan, pihak PLN Sikakap belum Kabupaten Kepulauan Mentawai, pimpinan, komando itu yang
Ia menyebutkan, kondisi mereka selama dua tahun. memiliki surat tugas dari Kantor PLN Selasa, 31 Juli lalu. harus kita jalani, apa kata
berbeda dengan warga huntap yang “Setelah itu kami dipindahkan ke Padang Sumbar dan PLN Tuapeijat Ia menyebutkan, Aparatur Sipil pimpinan harus dijalani, jangan a
tinggal di Bulak Monga, Muntei dan Sabeuguggung dan telah tinggal di sana Mentawai untuk melanjutkan pema- Negara (ASN) yang tidak bekerja kata pimpinan tapi b yang dijalani
Dusun Barubaru di KM 10 yang telah selama 3 tahun, hingga saat ini kami sangan jaringan PLN di huntap. atau tidak disiplin akan diberikan oleh bawahan, itu sudah
menikmati aliran listrik dari PLN pada belum mendapat penerangan listrik dari “Juga belum ada serah terima yang sanksi berupa pemotongan gaji menyalahi aturan,” katanya.
atau pemotongan tunda, “Saya tidak mau lagi
2016. PLN,” ujarnya. kami terima yang sebelumnya dari
sementara bagi tenaga kontrak mendengar tentang ada komando
“Padahal kami sudah berharap Selain di Sabeuggung, huntap di pelaksana Program BPBD Mentawai
dan honor akan diberikan teguran lain selain dari komando dari
rumah kami ada listrik, informasi kata Silabu Desa Silabu, Kecamatan Pagai pada 2017, untuk melanjutkan pema-
langsung, kalau tidak diindahkan kepala puskesmas atau kepala
mereka yang memasang jaringan tiang Utara di KM 16 yang berjumlah 120 sangan PLN di huntap kami siap, jika bisa diberhentikan, sebab masih rumah sakit, dalam mendapatkan
PLN, April 2018 dan diundur lagi setelah unit juga belum dialiri listrik dari PLN. sudah ada perintah tugas sesuai prosedur banyak yang membutuhkan pekerjaan tidak mudah bahkan
lebaran, tetapi belum ada tanda-tanda, Menurut Sutrisno, salah satu warga dari atasan kami kerjakan,” katanya di pekerjaan. ada yang mengandalkan dekingan,
warga berharap kepada Pemkab Menta- huntap Silabu, rumah mereka telah kantor PLN di Sikakap. Petugas Kesehatan, menurut tapi balaslah dengan cara bekerja
wai untuk disambungkan aliran PLN ke empat tahun belum dialiri listrik dari (leo/r) Lahmuddin, harus disiplin dan maksimal. (spr/r)
MENTAWAINEWS Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 10
Untuk membudayakan
olahraga dari usia dini
Kemenpora Gelar Festival Olahraga
Silvester Suntoro Sarogdok
Anak Pulau di Mentawai FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT
Nama Pemilik Kartu Indonesia Sehat di KEK Boleh Masuk, Hak Atas Tanah Harus Jelas
Mentawai Banyak Tak Sesuai
SAIBI SAMUKOP - Rencana sebagai pimpinan wilayah yang baru
Pemerintah membangunan ini, program nasional suka dan
Pariwisata dan Kawasan Ekonomi tidak suka dan mampu atau tidak
MUARASIBERUT - Sebagian Kartu bat, Minggu 29 Juli 2018. yang benar namun setelah keluar datanya
Khusus (KEK) di Peipei kalau ini jalan harus sesuai yang
Indonesia Sehat (KIS) di Salappa, Mariani menambahkan, jika warga tidak sesuai dengan Kartu Keluarga. Kecamatan Siberut Barat Daya kita harapkan,” katanya pada
Magosi, Desa Muntei, Kecamatan berobat di pustu atau poskesdes, KIS “Ada tanggal lahir semuanya disamakan Kabupaten Kepulauan Mentawai Puailiggoubat.
Siberut Selatan, dan Dusun Tinambu, tersebut bias diterima oleh petugas yakni tanggal 1,” kata Alexander, menjadi tantangan camat baru di Dalam hal itu, kata Mateus
Desa Saliguma, Kecamatan Siberut namun jika harus dirujuk ke Tuapeijat wargaTinambu. Siberut Barat Daya, Mateus Lajo Lajo, sebagai pimpinan wailayah
Tengah Kabupaten Kepulauan Menta- atau ke Padang, kartu tersebut tidak Menurutnya percuma saja kartu itu Sapojai yang dilantik 6 Juli dan Kecamatan Siberut Barat Daya
wai tidak berlaku akibat kesalahan nama berlaku. ada namun tidak berfungsi jika berobat dikukuhkan wakil Bupati tidak boleh melepaskan diri dengan
dantanggal lahir. Kepala Dusun Magosi, Boas keluar daerah dan pihak pemerintah asal Mentawai Kortanius Sabeleakek kepentingan masyarakat apa yang
Mariani Satoinong, warga Salappa Sabojiat membenarkan di dusunnya ada buat saja tanpa memperhatikan data pada 1 Agustus 2018. menjafi haknya. “Hak masayarakat
mengatakan untuk data Kartu Indonesia 35 orang yang menerima KIS yang salah terlebih dahulu. “Padahal data di dusun Mateus Lajo Sapojai terutama soal tanah harus jelas,
Sehat (KIS) yang tidak akurat di Dusun nama dan tanggal lahir, dia tidak tahu dan desa sudah akurat kenapa ada lagi mengatakan sampai sejauh ini nah mudah-mudahan selama ini
Salappa ada 58 orang lebih. “Kesalahan dimana letak kesalahannya. kesalahan,” katanya. belum diketahui soal program yang saya tahu hak mayarakat tetap
terjadi pada penulisan nama dan tanggal Sedangkan untuk warga Dusun Kartu yang salah data sudah dikum- pemerintah tentang pariwisata ada disitu,” ujarnya.
lahir, semua datanya tidak sesuai Tinambu ada 8 orang yang salah data, pulkan dan rencana akan dilaporkan ke dan KEK di Peipei Siberut Barat Namun sampai saat ini, tambah
Daya. “Sampai sejauh ini secara Mateus belum dapat informasi yang
dengan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda dan kartu tersebut tidak berlaku, BPJS Kabupaten Kepulauan Mentawai.
jelas kita belum tahu persis, tapi lebih jelasnya terkait KEK ini. (rr/r)
Penduduk,” katanya pada Puailiggou- padahal mereka sudah memberikan data (hd/r)
MENTAWAINEWS Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 11
Herry Sikumbang
Gerakan Sungai Bersih, Ratusan Warga Padang Sumbar Prioritaskan Bangun Jalan
Penghubung Dharmasraya-Solok Selatan
‘Serbu’ Batang Arau PADANG - Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat memprioritaskan
pembangunan jalan penghubung
tersebut.
PADANG - Ratusan warga Padang, utama dari gerakan tersebut. Melainkan sungai akan berdampak terhadap keseim- pembangunan jalan penghubung Nasrul mengatakan banyak
Sumatera Barat turun tangan membersih- mengajak masyarakat untuk sadar bangan ekosistem di air. Kabupaten Dharmasraya dan potensi daerah yang bisa
kan sungai Batang Arau setelah mendek- lingkungan dan tidak membuang sampah Juga menyebabkan buruknya este- Solok Selatan, guna membuka dikembangkan, jika akses
larasikan “Gerakan Sungai Bersih” di sembarang tempat. tika karena semraut yang menggangu akses transportasi kedua daerah. transportasi sudah memadai,
untuk menciptakan lingkungan yang “Tujuannya bukan mengajak ma- pemandangan. Apalagi, sungai Batang Wakil Gubernur Sumbar sekaligus diyakini bakal
sehat. syarakat untuk membersihkan sungai Arau juga berada di kawasan wisata Nasrul Abit menyebutkan jalan meningkatkan kesejahteraan
Syafriawati, Ketua Yayasan Gera- ini, tetapi menumbuhkan kesadaran Kota Tua Padang dan Taman Siti yang menghubungkan dua masyarakat.
kan Masyarakat Peduli Lingkungan dan dalam diri masyarakat,” ujarnya. Nurbaya Gunung Padang. kabupaten dari Abai, Solok Sebelumnya, Bupati Solok
Pariwisata (Gema Pelita) yang meng- Dia berharap gerakan itu ke depan- “Jika sungai dijaga dengan baik akan Selatan hingga Pulau Punjung, Selatan Muzni Zakaria
inisiasi deklarasi tersebut mengatakan nya akan memberikan dampak positif menghadirkan banyak keuntungan bagi Dharmasraya perlu dipercepat menyebutkan pembangunan jalan
pembersihan sungai Batau Arau itu timbulnya kesadaran masyarakat untuk masyarakat sekitar. Apalagi, sungai ini untuk mendorong pertumbuhan sepanjang 45 kilometer itu
bagian dari upaya mengajak masyarkaat menjaga lingkungan, terutama menjaga bagian dari kawasan wisata,” ujarnya. ekonomi daerah itu. “Usulan menargetkan tuntas pada 2021.
peduli terhadap lingkungan. kebersihan sungai. Menurutnya, sungai yang bersih (pembangunan) sudah masuk ke “Targetnya bisa tuntas tahun
pusat, dan telah dikomunikasikan 2021, sehingga membuka
“Sekarang kepedulian terhadap Adapun, aksi bersih-bersih Sungai berpotensi menggerakkan pariwisata dan
ke Menteri PUPR,” katanya, keterisoliran wilayah itu,”
lingkungan ini sangat rendah, sedangkan Batang Arau itu diikuti sejumlah berdampak terhadap peningkatan
Selasa (31/7/2018). katanya.
permasalahan sampah tidak bisa lepas BUMN, seperti PT Angkasa Pura II, ekonomi masyarakat setempat. Dia mengatakan pemerintah Adapun, Pemprov Sumbar
dari kesadaran masyarakat. Itu yang jadi Bank BRI, PT Pelindo II, PT Pertamina, Dia mendorong Pemprov Sumbar pusat sudah menganggarkan menargetkan Kabupaten Solok
dasar kegiatan ini, mengajak masyarakat PT Pegadaian, dan PT Telkom Indo- dan Pemkot Padang lebih giat berkon- sebesar Rp196 miliar untuk Selatan lepas dari status daerah
untuk penduli,” katanya, Minggu (29/ nesia. tribusi mendorong terciptanya sungai pembangunan jalan tersebut. tertinggal pada tahun depan.
7/2018). Komisaris Utama Bank BRI Andri- Batang Arau yang bersih yang akan Menurutnya, pemda setempat Termasuk dua kabupaten lainnya,
Dia mengatakan aksi bersih-bersih nof Chaniago yang ikut dalam aksi berdampak terhadap pengembangan juga harus aktif membuat peta yaitu Kepulauan Mentawai dan
sungai Batang Arau itu bukan lah tujuan tersebut mengatakan tercemarnya aliran pariwisata setempat. (Herry) jalan dan mendorong percepatan Pasaman Barat. (Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 15
Telur dan Daging Ayam Jadi Penyebab Inflasi OJK Nilai Potensi Penyaluran KUR di Sumbar
Lebih dari Rp25 Triliun
di Sumbar PADANG - Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menilai potensi
tuntas sebelum tutup tahun.
Menurutnya, potensi besar
PADANG - Komoditas telur dan daging mengalami inflasi 8,09 persen di Padang sebesar 2,15 persen dan Kota Bukit- penyaluran kredit usaha rakyat penyaluran KUR itu dihitung dari
ayam ras menjadi penyebab inflasi di dan 7,53 persen di Bukittinggi. Kedua- tinggi 0,83 persen. (KUR) di Sumatera Barat bisa jumlah usaha mikro kecil dan
Sumatera Barat. Per Juli 2018, dua kota nya menyumbang andil inflasi masing- Sedangkan jika diukur dengan melebihi Rp25 triliun mengingat menengah (UMKM) di daerah itu
yang menjadi barometer perekonomian masing 0,06 persen dan 0,07 persen. membandingkan inflasi bulan yang sama masih banyaknya pelaku usaha yang jumlahnya melebihi 1 juta
daerah itu Padang dan Bukittinggi Kemudian, daging ayam ras meng- tahun lalu atau year on year (yoy), yang belum tersentuh akses unit.
mencatatkan inflasi masing-masing 0,62 alami kenaikan harga sebesar 11,12 inflasi Padang tercatat 3,34 persen dan permodalan dari bank. Jika satu unit usaha saja
persen dan 0,09 persen. persen di Padang dan 6,79 persen di Bukittinggi sebesar 2,54 persen. Kepala OJK Perwakilan mendapatkan KUR senilai Rp25
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bukittinggi, dengan sumbangan inflasi Sukardi menilai laju inflasi tersebut Sumbar Darwisman menyebutkan juta, maka jika dikalikan dengan 1
Sumbar Sukardi menyebutkan dua masing-masing 0,10 persen dan 0,09 masih sangat terkendali dan sesuai potensi penyaluran KUR di daerah juta UMKM yang ada di daerah
daerah itu mengalami inflasi didorong persen. dengan target pemerintah daerah untuk itu sangat besar. Terbukti, setiap itu, nilainya mencapai Rp25
kenaikan sejumlah harga kebutuhan Selain dua komoditas itu, inflasi mengejar inflasi rendah dan stabil. alokasi KUR yang dipatok triliun. “Jadi besar sekali
pemerintah selalu mencapai potensinya. Makanya, kita dorong
pokok seperti telur dan daging ayam ras, Kota Padang juga disebabkan kenaikan Dia juga mengingatkan pemerintah
target penyaluran. “Selama ini, pelaku usaha maksimalkan
yang mengalami kenaiakan di berbagai harga bensin, angkutan udara, beras, daerah untuk mewaspadai potensi
berapa pun alokasi KUR dari pusat pendanaan dari bank,” ujarnya.
daerah. jengkol, dan biaya bimbingan belajar. peningkatan inflasi agar inflasi daerah
selalu tercapai (penyalurannya). Adapun, bank penyalur KUR di
“Juli 2018 untuk Kota Padang Sedangkan di Bukittinggi kenaikan itu lebih terkendali, dengan menjamin Artinya masih bisa berkembang Sumbar saat ini adalah Bank BRI,
inflasi 0,62 persen dan Bukittinggi terjadi pada komoditi beras, jengkol, ketersediaan pasokan barang, menjaga lagi,” katanya, Senin (6/8/2018). Bank BNI, Bank Mandiri, dan BPD
mengalami inflasi 0,09 persen,” katanya, bensin, dan tarif pulsa ponsel. distribusi dan melakukan pengawasan Dia mengatakan untuk tahun Sumbar alias Bank Nagari.
Rabu (1/8/2018). Adapun, dengan peningkatan inflasi harga di pasaran. ini alokasi KUR senilai Rp3,8 Juga perlu didorong perbankan
Komoditas telur yang beberapa itu, maka laju inflasi kalender dari (Herry) triliun diyakini bakal tersalurkan alokasikan KUR untuk bidang pa-
pekan terakhir hangat dibicarakan Januari-Juli 2018 untuk Kota Padang dengan baik, bahkan diyakini bisa riwisata, kata Darwisman. (Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 16
Luas Panen Bawang Merah Solok Ditargetkan Pelaku UMKM Didorong Proaktif Akses Modal
Capai 8.000 Ha Tahun Ini Perbankan
PADANG - Otoritas Jasa mikro dan ritel dengan bunga
PADANG - Pemerintah menargetkan tersebut. “Saat ini Solok adalah salah priori- Keuangan (OJK) mendorong rendah, sehingga tidak ada alasan
luas panen komoditas bawang merah di Adapun, saat ini luas panen bawang tas. Bentuk keberhasilan swasembada pelaku usaha mikro kecil dan UMKM kesulitan mengakses
Kabupaten Solok, Sumatera Barat bisa merah di Kabupaten Solok mencapai bawang merah yang tidak hanya terkon- menengah (UMKM) lebih proaktif modal bank.
mencapai 8.000 hektare tahun ini, guna 7.300 hektare per tahun dengan produk- sentrasi di Jawa,” ujarnya. mengakses pendanaan dari Menurutnya, jumlah UMKM di
meningkatkan produksi bawang merah si mencapai 825.000 ton. Dia mengatakan pemerintah me- perbankan guna meningkatkan daerah itu sesuai data pemerintah
daerah itu. Produksi bawang merah Solok mang melakukan pemerataan sebaran modal usaha. setempat mencapai 1 juta usaha.
Kepala OJK Sumbar Sebagian besar bergerak di sektor
Candra, Kepala Dinas Tanaman mencapai 85% dari total produksi pertanian bawang merah untuk mening-
Darwisman menyebutkan potensi perdagangan dan pertanian.
Pangan Hortikultura dan Perkebunan bawang merah Sumbar yang sebesar katkan produksi guna memenuhi kebu-
UMKM di daerah itu masih sangat Jumlah itu mendekati 20 persen
Sumbar mengatakan potensi pengem- 955.000 per tahun. Solok juga dikenal tuhan dalam negeri, sehingga tidak ada besar dan perlu didorong melalui dari total populasi masyarakat
bangan bawang merah di Solok masih sebagai penghasil bawang merah terbesar lagi impor bawang. akses permodalan untuk Sumbar yang mencapai 5,3 juta
sangat besar, termasuk beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Menurutnya, saat ini sentra perta- pengembangan lebih lanjut. jiwa.
lainnya di Sumbar. Direktur Jenderal Hortikultura nian bawang merah tidak hanya terfokus “Potensinya besar sekali, Adapun, salah satu
“Targetnya bisa mencapai luas Kementerian Pertanian Suwandi me- di Jawa seperti di Brebes, Cirebon tetapi masih banyak UMKM yang permodalan murah untuk pelaku
panen (bawang merah) 8.000 hektare nyebutkan untuk di luar Jawa, Solok maupun Nganjuk. Tetapi sudah menye- belum tersentuh akses usaha setempat yakni melalui
tahun ini. Juga mencoba pengembangan adalah salah satu daerah prioritas bar ke seluruh Indonesia, seperti di permodalan bank. Kami dorong kredit usaha rakyat (KUR) yang
potensi komoditas bawang putih hingga penghasil bawang merah. Solok, Bali, Bima, Sumbawa, Belu, pelaku usaha lebih proaktif,” alokasinya untuk Sumbar
5.000 hektare,” katanya, Sabtu (4/8/ Apalagi, imbuhnya, sejak pemerin- Maluku Tenggara, Enrekang, Tapin, dan katanya, Senin (6/8/2018). mencapai Rp3,8 triliun tahun ini.
2018). tah melakukan pemerataan produksi daerah lainnya. Dia mengatakan hampir Dia menuturkan potensi
Menurutnya, tidak hanya bawang bawang merah di sejumlah daerah di Kedepan, dia mengungkapkan seluruh bank yang beroperasi di penyaluran pembiayaan terutama
merah, komoditas bawang putih juga Tanah Air, produksi bawang merah asal pertanian bawang merah akan terus daerah itu memiliki program dalam bentuk KUR di daerah itu
potensial dikembangkan di daerah Solok terus meningkat. diperluas. (Herry) pembiayaan untuk pelaku usaha juga masih sangat besar. (Herry)
Puailiggoubat
NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 17
Rehabitasi Lokal SDN 18 Saumanganyak Rampung Kepulauan Mentawai datang meninjau fasilitas tersebut.
Indah menjelaskan fasilitas yang terdapat di sekolahnya
SAUMANGANYAK - Rehabilitasi tiga hari kalender. tenaga kerja. berupa kelas belajar dan kantor semuanya berjumlah 8
ruang belajar SDN 18 Saumanganyak, Desa Ia menyebutkan sejak Surat Perintah “Dengan dikebut kerja tiga ruang kelas ruangan, 1 unit perpustakaan yang dibangun Kementerian
Saumanganyak, Kecamatan Pagai Utara Kerja (SPK) diterbitkan Dinas Pendidikan tersebut pada hari sekolah dapat difungsikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2016,
selesai dilakukan pada Senin, 23 Juli. dan Kebudayaan (Disdikbud) Mentawai untuk PBM,pada hari sekolah 9 Juli masih toilet tiga unit.
Lokal yang sebelumnya mengalami pada 15 mei mereka kemudian memulai tahap pekerjaan,syukurlah pekerjaan sudah “Ruang belajar siswa kelas I-VI cukup dengan jumlah 80
siswa,” jelasnya.
kerusakan tersebut sudah digunakan sekolah pekerjaan pada 25 Mei. rampung pada Senin 23 Juli sudah dapat
Sementara Chandra Richardo, Pejabat Pelaksana Teknis
melakukan proses belajar mengajar (PBM). Rehabilitasi tersebut meliputi pema- dipakai,” kata Ade kepada Puailiggoubat,
Kegiatan (PPTK) Disdikbud Mentawai menyebutkan, Surat
Ade (30), pelaksana pekerjaan di sangan keramik lantai 3 ruangan, penggan- Minggu, 22 Juli.
Perintah Kerja (SPK) yang diberikan kepada kontraktror
lapangan mengatakan, rehabilitasi kelas tian plafon, mengganti pintu dan seng, Saat rehabilitasi, tiga ruang kelas CV.Matobe Mandiri mulai 24 Mei -23 Agustus 2018.
tersebut beranggaran Rp181 juta dari APBD termasuk jendela. Kemudian dilanjutkan tersebut dikosongkan, berkebetulan pada Dana rehabilitasi sebanyak Rp177,8 dari Anggaran
Mentawai 2018. Kontraktor pelaksana dari dengan pengecatan bangunan. saat itu sedang libur panjang sekolah. Saat Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Mentawai 2018.
CV. Reo Smith yang mulai bekerja pada Untuk mempercepat penyelesaian kerja masuk, sementara siswa belajar di ruangan Konsultan proyek melibatkan CV.Marchindo Consultant.
kontrak terhitung 15 Mei 2018 selama 90 mereka melakukan lembur dengan 6 orang lain. (leo/g) (leo/g)
PENDIDIKAN Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 19
Supri Lindra
Supri Lindra
Bambang Sagurung
Jual Suvenir Khas Mentawai, Pontanius Raup Badai dan Gelombang Tinggi, Nelayan
Tradisional Tak Melaut
Rp3 Juta Tiap Dua Bulan SIKAKAP - Musim badai dan
gelombang tinggi mencapai 1
Ikan hasil tangkap nelayan
tersebut dijual oleh istri nelayan
PEIPEI - Pontanius (50) seorang penjual dalam rentang waktu dua hari. “Tergan- ribu, berbentuk sampan Rp100 ribu, meter sampai 3 meter di perairan yang bersangkutan atau diupahkan
dan pengrajin suvenir berbentuk ukiran tung ukuran juga, rata-rata saya membuat kotak Rp50 ribu dan gelang Rp30 ribu,” Kabupaten Kepulauan Mentawai ke pedagang penjual ikan. Sejak
kayu khas Mentawai mampu hasilkan satu suvenir itu, dua hari baru selesai,” jelasnya. membuat nelayan tradisional di musim badai harga ikan di pasar
Rp3 juta dalam satu kali berjualan. jelasnya. Selama ini hasil kerajinan yang ia Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap ikan sangat mahal sekali, ikan
Suvenir tersebut dia produksi sendiri, Berbagai macam suvenir, selama tiga buat selalu habis terjual. “Banyak turis takut melaut. ambu-ambu 1 kg Rp25 ribu
lalu menjualnya dua bulan sekali. tahun terakhir sudah ia produksi. Ada yang membeli, ada dari Brazil, Australia Menunggu badai dan biasanya Rp15 ribu, begitu juga
Pontanius, biasa menjual suvenirnya yang berbentuk papan surfing, kotak, dan negara lainnya. Suvernir ini tidak gelombang tenang para nelayan dengan ikan karang jenis kerapu
tersebut ke resort-resort yang ada di pendayung, sampan, dan ikan, serta juga sempat dijual keluar Mentawai, karena tradisional tersebut melakukan saja harganya sekarang Rp40 ribu-
wilayah Siberut Barat Daya. “Jika bisa diukir nama pembeli, resort atau di sini saja, selalu habis kejual,” katanya. kegiatan perbaikan alat tangkap Rp45 ribu per kilogram, begitu
berjualan di resort, keuntungan yang nama pulau. “Selain itu, ada juga gelang Selain itu, Pontanius juga menjual seperti memperbaiki jaring yang juga ikan karang jenis lainnya.
diperoleh lebih besar juga,” ujarnya tangan,” ungkapnya. hasil kerajinannya dengan barter. robek dan kegiatan lainnya. “Sudah empat hari tidak pergi
Biasanya nelayan tradisional di kelaut, hal ini disebabkan karena
ketika diwawancarai Puailiggoubat, Pontanius menawarkan satu suve- “Kalau di resort, ada juga turis yang
Masabuk, Dusun Sikakap Barat, badai dan ombak besar, tinggi
Minggu, 5 Agustus. nirnya dengan harga Rp30 ribu-Rp500 mau menukarkannya dalam bentuk
Desa Sikakap pergi melaut pada gelombang 1 meter sampai 3
Warga Dusun Toloulaggok, Desa ribu. “Tergantung bentuk dan ukurannya. barang, seperti papan surfing, celana, sore hari sekitar pukul 17.00 WIB meter,” kata Udin (52), nelayan
Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya Kalau bentuk papan surfing, dijual bahkan ada yang menukar dengan pulang pagi sekitar pukul 06.00 tradisional Desa Sikakap, Kamis,
ini mampu memproduksi satu suvenir Rp400-500 ribu, pendayung Rp100 handphone,” kata Pontanius. (hd/g) WIB lama di laut sekitar 13 jam. 2 Agustus. (spr/g)
EKOKER Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 21
Disparpora Mentawai Berharap
Pasokan Tak Tetap Penyebab Ada yang Buka Toko Selancar
TUAPEIJAT - Dinas Pariwisata Pemuda dan
Belajar Membuat Batik Motif Mentawai di Siberut Selatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta)
Siberut Tengah, Tri Murni mengatakan masa
MUARASIBERUT - Kelompok Usaha Bersama dibuat, yaitu motif tato, laut dan bulugukteitei, Mariani juga berencana akan mengem- turun ke sawah ini sudah disepakati anggota
(KUB) Toroiji yang terdiri dari ibu-ibu di tiga yang jelas semua motif yang akan dibuat itu bangkan belajar membuat batik di desa lain. kelompok melalui rapat bersama.
desa se-Kecamatan Siberut Selatan belajar motif Mentawai, mungkin juga nanti akan ada “Yang jelas, kita mantapkan di sini dulu. Setelah Tidak turunnya warga untuk bersawah lagi
membuat batik dengan motif Mentawai. paduannya,” jelas Mariani. itu, baru kita kembangkan ke desa lain,” ujarnya. selesai panen sebelumnya,kata Trimurni di
Ketua KUB Toroiji, Mariani mengatakan Setelah pembuatan motif, kain tersebut Selain itu, Bendahara Kelompok Usaha sebabkan adanya kesibukan. “Mungkin sibuk
kerja ke proyek, makanya tidak bisa berjalan
proses belajar pembuatan batik motif Mentawai rencananya akan dijadikan sebagai bahan dasar Bersama (KUB) Toroiji, Lina menyebutkan
bersawah sampai saat ini,” katanya kepada
sudah ditekuni sejak satu bulan terakhir. “Ada pakaian. “Bisa jadi nanti akan dibuat dalam proses belajar membuat batik dimuali dengan
Puailiggoubat, Selasa, 31 Juli.
tiga desa yang ikut, saat ini anggotanya 35 orang. bentuk baju ataupun kain pantai. Ini sudah dilirik mendesain motif hingga ngelorot, yaitu tahapan
Penyuluh Pertanian Lapangan Saibi Samukop,
Ada dari Desa Muara, Muntei dan Maileppet, oleh Pemda Mentawai, rencananya Agustus ini untuk melepas lilin, dengan cara merendam kain Bayu Pranata membenarkan sampai saat ini
masing-masing desa diwakili 5-6 orang,” ujarnya akan dibuat pameran di Tuapeijat,” ungkapnya. ke dalam air mendidih dan dibilas, lalu diangin- warga belum turun bersawah kembali.
kepada Puailiggoubat, Sabtu, 4 Agustus. Hingga saat ini, proses pembelajaran anginkan hingga kering. “Kesibukannya itu dimulai adanya pembangunan
Proses pembelajaran, kata Mariani baru dibiayai dari iuran anggota. “Satu minggu kita “Saat ini proses belajar di rumah ketua, proyek perumahan tahun lalu termasuk juga
sampai tahap melukis. Rencananya, ada tiga iuran Rp5.000 per orang. Bahan-bahan yang karena KUB Toroiji belum memiliki tempat adanya kesibukan lainnya juga dan mudah-
bentuk batik yang akan dibuat, yaitu batik tulis, dibutuh-kan untuk membatik, kita beli di Padang. khusus untuk membatik. Ya, seadanya saja, yang mudahan bulan ini kalau tak ada kendala warga
cap dan batik kontemporer. “Motif yang akan Untuk belajarnya, itu setiap hari,” katanya. penting kami bisa membatik,” katanya. (hd/g) kembali bersawah,” katanya. (rr/g)
EKOKER Puailiggoubat NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018 22
Ibu-Ibu Puro Lestarikan Makanan Tradisional Mentawai syarat mendapatkan bantuan untuk kelompok harus
memiliki SKT,” katanya.
PURO - Kelompok ibu Dusun Puro 2, Desa yang dibambu, ikan yang disalai, ikan yang “Setiap tamu dari luar datang mereka akan Saat ini di Siberut Utara sudah ada 15
Muntei Kecamatan Siberut Selatan Kepulauan disup, batra atau tamra (ulat sagu),dan berapa mencari makanan khas Mentawai itu dimana kelompok nelayan yang tersebar di Desa Sirilogui,
Mentawai membuat usaha kecil untuk menjual jenis ikan lain disediakan tergantung permintaan. dan sangat sulit kita menemukan tempat Desa Malancan, dan Desa Muara Sikabaluan.
kuliner khas Mentawai. Kelompok ini telah menyediakan bahan- tersebut, makanya ia mempunyai ide mengajak Sementara di Kecamatan Barat yang baru terbentuk
Ketua Kelompok Makanan Tradisional bahan yang akan dimasak seperti sagu, ikan salai, ibu-ibu siapa saja yang berminat untuk sama kelompok nelayannya yaitu di Betaet Desa Simalegi
Mentawai (KMTM), Susanna mengatakan, daun sagu, keladi, pisang, ubi,dan bumbunya sama mengembangkan kuliner Mentawai ini,” satu kelompok dan di Saikoat desa Simatalu dua
saat ini kuliner Mentawai mulai ditinggalkan ada taratti yang berbentuk buah, garam. katanya. kelompok. “Tahun lalu di Betaet ada tiga kelompok
dan mereka sudah mendapat bantuan alat tangkap
oleh masyarakat dan pemerintah,dengan adanya Untuk saat ini, kegiatan kelompok dipusat- Ia juga mengajak semua ibu dan anak- anak
nelayan dan mesin tempel 15 PK,” katanya.
kelompok makanan khas Mentawai, mereka kan di uma kecil yang dibangun secara swadaya Mentawai agar tidak melupakan makanan khas
Zulkisman, salah seorang nelayan di Dusun
siap menerima pesanan atau pun dikunjungi, oleh warga Puro 2. Didalamnya tersedia berbagai Mentawai yang diturunkan oleh nenek moyang
Muara, Desa Muara Sikabaluan mengatakan saat
katanya kepada Puailiggoubat, Sabtu, 28 Juli. macam peralatan masak tradisional Mentawai karena sekarang ini ia melihat membuat makanan ini nelayan yang menjual hasil tangkapannya dalam
Ada beberapa bentuk makanan Mentawai mulai dari lulak, gigiok untuk mengukur kelapa, khas Mentawai mulai dilupakan, bahkan anak menentukan harga tergantung dari kondisi ekonomi
yang akan disediakan yakni ada sagu kapurut, tututduk untuk menumbuk keladi, gogotjai zaman sekarang tidak tahu lagi cari memasak lokal, sementara untuk diluar Mentawai tergantung
sagu kaobbuk, subbet, pisang, keladi, ubi dan untuk menghaluskan tepung sagu, sisip untuk makanan tradisional. negosiasi antara nelayan, agen dan penampung
yang lainnya, sedangkan untuk lauknya ada ikan kua ikan dan peralatan masak lainnya. (hd/g) yang bersifat perorangan. (bs/g)
23 Puailiggoubat
NO. 390, 15 - 31 Agustus 2018