Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat
No. 384 : Tahun XIV (15 - 31 Mei 2018)
Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai Harga Eceran Rp5.000

Uggla
Ragalai demo sai mahasiswa
samba tatogat Mentawai kalulut
tak pasese kabagadda ituguruk
KEK - 3
Bulagat pasigalaiakek pamiliat
kepala desa tak pei makolou - 5
Kalulut maigi pagolukat bailiu sia
Sipugagalai Sibaddat galajet rakera
masibaddat galajet ka kapak
Mentawai Fast sambat Antar pulau
kek tujolou ia ka Pokai - 6
Ka o oira turis ibailiu tuguruk bulagat
kaujetda masienung akek negara - 9
Satoga sikolah sibara ka epat SMA
ka Mentawai aralepak akek at
rurukra pasigelaijat kateteret ujian
ibailiu io rariu-riu akek mei
musikolah simabuak - 18
Dinas Pariwisata Mentawai
rabailiuakek telu desa kudduat
wisata budaya - 21
COVER DEPAN:
N FOTO: RUS AKBAR
N DESAIN: ZULFIKAR
TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN
Puailiggoubat
Terbit setiap tanggal 1 dan 15
ISSN: 1412-9140
PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri Mentawai
PEMIMPIN UMUM: Rifai
PEMIMPIN USAHA: -
PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza
DEWAN REDAKSI: Rifai
Rus Akbar Saleleubaja
Yuafriza
REDAKTUR: Rus Akbar
Gerson Merari Saleleubaja
Zulfikar
ASISTEN REDAKTUR:
Bambang Sagurung
WARTAWAN DAERAH:
Rinto Robertus (Saibi)
Leo Marsen (Sikakap)
Supri Lindra (Sikakap)
Patrisius Sanene’ (Sipora)
Hendrikus Bentar (Siberut Selatan)
DISTRIBUTOR DAERAH:
Arsenius Samaloisa (Sioban)
Vincensius Ndraha (Siberut Selatan)
Bambang (Siberut Utara)
Juanda (Siberut Barat)
ALAMAT REDAKSI DAN USAHA:
Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang.
Telp. (0751) 35528
REKENING:
Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang
No.2105.0210.0207-1
PENCETAK:
Padang Graindo, Padang
(Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)
Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan
(sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima
suap (‘amplop’) dari narasumber.
www.mentawaikita.com
Sampah berserakan di perairan Selat Sikakap
Redaksi menerima tulisan
berupa artikel atau untuk dimuat
di Podium. Kirimkan karya tulis
ke redaksi Puailiggoubat Jalan
Gunung Semeru IV, No. 3,
Kelurahan Gunung Pangilun,
Kecamatan Padang Utara,
Padang Padang atau melalui
email
rus.akbar08
@gmail.com
Sertakan identitas lengkap
beserta foto terbaru. Setiap
karya yang dimuat akan
diberikan royaliti
Bersambung
ke halaman 2 Pro dan Kontra KEK
...yang tinggal di lahan masuk KEK,” ujarnya.
Kepala Bappeda Mentawai Naslindo Sirait
menambahkan soal harga tanah, tanah yang telah
dijual oleh masyarakat kepada orang lain,
pengusaha kembali membeli tanah tersebut
kepada orang membeli tanah. Seperti tanah milik
Sakerebau itu dijual seharga Rp5 juta dengan luas
40 hektar kepada warga Mentawai. Kemudian
orang yang membeli tanah kembali menjual ke
pengelola KEK dengan nilai Rp400 juta itu sudah
sangat mahal,” katanya.
Data dari Bappeda Kepulauan Mentawai
mencatat, hingga saat ini lahan seluas 2. 639
hektar untuk lahan KEK, 2. 533 hektar sudah
dibebaskan, sedangkan sisanya, 86 hektar masih
dalam proses negosiasi.
Karena itu, persoalan lahan dan ganti rugi
tanah oleh para pendemo yang menolak KEK
Jumat (11/5) lalu menurut Yudas tidak perlu
ditimpakan ke investor. “Di sana kan ada anggota
suku, camat juga, cobalah bicarakan soal lahan
itu. Kalau ada salah seorang anggota suku yang
Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 2
FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT
Suara U
Puailiggoubat
Risiko Bencana di Lokasi
KEK Mentawai
R encana pemerintah membangun
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwi-
sata di Pasakiat Taileleu Kecamatan
Siberut Barat Daya, Kepulauan
Mentawai berada di daerah berisiko
gempa dan tsunami. Para ahli dan
peneliti dari LIPI dan California Institute
of Technology melakukan penelitian di
zona subduksi pantai barat Sumatra
dan menemukan adanya patahan aktif
di zona subduksi Siberut yang disebut
megathrust karena potensi
kekuatannya bisa di atas 8 SR. Gempa
megathrust itu memiliki periode
pengulangan 200 tahun dan saat ini
sudah memasuki siklusnya hingga 50
tahun ke depan.
Dengan potensi gempa besar yang
juga berpotensi menimbulkan
gelombang tsunami, bisa dibayangkan
dampak yang akan terjadi jika gempa
megathrust mengguncang Siberut. Dari
pemodelan rendaman tsunami yang
dibuat LIPI dan Earth Observatory of
Singapore, potensi tsunami mulai dari
5 meter hingga 15 meter. Namun
daerah-daerah yang akan terkena
gelombang tsunami, ketinggiannya
berbeda.
Penelitian ini tentu harus menjadi
rujukan bagi pemerintah dan investor
sebab di areal KEK seluas 2.639
hektar, akan dibangun 23 sarana
seperti bandara, pelabuhan, marina,
kantor, taman hiburan dan taman air,
museum, pasar seni, kebun binatang,
resort, hotel, apartemen, villa,
pemukiman, area komersil, lapangan
golf, club house, golf recidence,
retirement, rumah sakit, sekolah,
spiritual tourism, area industri, mess
pekerja dan pemakaman.
tidak setuju, jangan bilang investor yang salah,”
Dengan pembangunan sarana
katanya.
wisata yang demikian lengkap, tentu
Dijelaskan Yudas, seharusnya semua pihak
wisata yang diharapkan berkonsep
berpikir struktural. Persoalan tanah suku itu
mass tourism bukan ekslusif. Mungkin
adalah persoalan internal di Mentawai. “Tanya
seperti Singapura atau Hongkong.
sama yang jual, kenapa kamu jual tanah?
wisatawan yang diharapkan datang
Harusnya begitu, bicarakan di tataran suku. tentu akan massal.
Kalau ada persaoalan lahan, itu tugas kita bersama Karena itu, pemerintah apalagi
yang selesaikan itu,” kata Yudas. investor harus menyusun dan
Tentang dampak negatif dengan adanya menyiapkan upaya mitigasi
KEK, diakui Yudas tentu ada. “Meskipun selama pengurangan risiko bencana. Bangunan
ini baru dampak positifnya yang dibicarakan, yang dibuat haruslah sesuai standar
pasti ada juga dampak negatifnya. Makanya, bangunan aman gempa yang sudah
nanti di sana akan ada kantor Polres, Kodim dan
ditetapkan pemerintah, lalu
juga Imigrasi. Selain itu, kita juga akan koordinasi menyediakan shelter sebagai lokasi
dengan pemuka agama,” jelasnya.
untuk pengungsian sementara dari
Selain itu, setelah keluarnya Perpres tentang tsunami, sebab Taileleu berada di
KEK Mentawai, akan dibangun kantor bersama
pinggir pantai. Pemerintah dan investor
di lokasi tersebut. “Selain kita bangun rumah juga harus mengedukasi masyarakat
ibadah, kita juga akan bangun kantor satu atap di serta wisatawan terkait risiko bencana
Peipei, itu nanti itu juga akan menyerap tenaga dan upaya penyelamatan.
kerja,” ungkap Yudas. (o)
 3 Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
Program KEK diyakini
dapat mempercepat
pembangunan
infrastruktur di Mentawai
Rus Akbar
Zulfikar
uluhan mahasiswa dan pemu-
P da dari Mentawai melakukan
aksi demo menolak rencana
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang
akan dibangun di Kecamatan Siberut
Barat Daya. Aksi demo dilakukan di
Kantor Gubernur Sumatera Barat, Jumat
(11/5).
Para pendemo berasal dari Badan
Musyawarah Masyarakat Mentawai
(BM3), Ikatan Pemuda Pelajar dan
Mahasiswa Mentawai (IPPMEN)
Sumatera Barat, Himpunan Islam
Mentawai (HIM) Sumbar, Yayasan
Pembinaan Masyarakat Mentawai
(YPMM) dan Forum Masyarakat
Bersatu (FMB).
Penolakan itu dilakukan atas ana-
lisis dan kajian mendalam terhadap
dokumen Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (Andal) PT. Putra Mahakarya
Sentosa selaku pengelola rencana
pembangunan KEK Mentawai By
Resort di Desa Pasakiat Taileleu,
Kecamatan Siberut Barat Daya.
Ketua Umum BM3 Cornelius
Sabailatti yang menjadi orator aksi
mengatakan investasi menjadi masalah
bagi masyarakat Mentawai sejak dulu,
masyarakat sudah trauma.
“Kita mulai dari HPH kemudian
IPK masuk lagi, masalah resort wisata
tapi belum selesai legalitas, sekarang
datang lagi masalah KEK dan itu juga
tidak jelas masalah hak masyarakat
hukum diatas hitam putihnya,” katanya
di sela-sela aksi.
Corne meminta kejelasan apa yang
menjadi legalitas masyarakat (pemilik
tanah) dalam bentuk hukumnya misal-
nya kedua belah pihak ada perjanjian
harus di notaris.
“Untuk diketahui dulu ada perjan-
jian antara PT. MPLC di Pagai dengan
IPPMEN sejak tahun 1998 sampai hari
ini belum direalisasi padahal itu di
hadapan notaris. Apalagi sekedar
omongan, kami datang bapak dikasih
beasiswa anak-anaknya, kasih peker-
jaaan, dikasih ini, dikasih itu, luas
tanah KEK 2.693 hektar, itu tidak
sedikit, berapa orang tergusur, berapa
tanaman yang dibabat, ada kelapa kurang
lebih 6.000 batang,” katanya.
Padahal menurutnya, orang Menta-
wai secara kultural, hidupnya sangat
tergantung pada alam, pada hutan, pada
tanah.
“Di atas tanah (KEK) itu ada
kelapa, ada durian ada tanaman yang lain
itu akan dibabat, (masyarakat) kemana
lagi mereka. (Masyarakat) Mentawai itu
tidak hidup 10 tahun lagi tapi 100 tahun
PRO DAN KONTRA KEK
DISKUSI - Formma Sumbar diskusi bersama Bupati dan OPD terkait tentang KEK Mentawai di Gedung KNPI Sumbar
lagi dan seterusnya mereka beranak cucu,
butuh lahan butuh pemekaran oleh
karena itu tanah sangat penting. Kami
menuntut KEK tidak boleh ada di
Mentawai atau sejenisnya karena
akhirnya nanti masyarakat dirugikan,”
katanya.
Selain itu, KEK juga dikhawatirkan
akan menimbulkan konflik sosial
diantaranya warga dan suku dan pemilik
tanah serta pemilik tanah. “Kami
menolak rencana pembangunan KEK di
Pulau Siberut Desa Pasakiat Taileleu
Kecamatan Siberut Barat Daya karena
merugikan masyarakat pemilik tanah,
khususnya masyarakat Mentawai
secara umum serta program pem-
bangunan tersebut berpotensi merugikan
keuangan negara dan perekonomian,”
kata Ketua IPPMEN Sumbar, Hendrikus
Nopianto Saleleubaja.
Tuntutan pemuda dan mahasiswa
Mentawai itu langsung diserahkan
kepada Wakil Gubernur Sumatera Barat
Nasrul Abit yang langsung datang ke
lokasi aksi mahasiswa.
Menjawab tuntutan para pendemo,
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul
Abit menyatakan izin lingkungan Ka-
wasan Ekonomi Khusus (KEK) Menta-
wai masih diproses Gubernur.
“Belum ada izinnya dari Pemerintah
Provinsi, sedang proses, baru menda-
patkan dokumen pada Sabtu dan Rabu
kemarin dan baru diserahkan ke 10 OPD.
Tugas mereka adalah untuk meneliti satu
persatu sesuai dengan kewenangannya,
seperti masalah tanah, kelautan, perhu-
bungan, kehutanan. Jadi sekarang belum
bisa kami jawab apakah KEK ini bisa
kita teruskan ke Jakarta walapun di
Jakarta karena ini prioritas nasional
sudah dibahas, di sini juga dibahas tentu
apa yang disampaikan masalah peren-
canaan ini perlu clear and clean,”
katanya saat berdialog dengan pendemo.
Nasrul mengaku pada 15 Mei nanti
dia akan memimpin rapat KEK dan soal
ini akan menjadi salah satu topik
pembahasan. “Pada saat nanti kita bahas
masalah tersebut sebelum rekomendasi
gubernur akan dikeluarkan untuk
disampaikan ke Dewan KEK,” katanya.
Nasrul menambahkan persoal-
an KEK di Mentawai tidak ada kaitanya
dengan Kawasan Mandeh, menurutnya
saat ini sistem yang dipakai adalah
paralel. “Mandeh saat ini tanah sudah
diselesaikan, nanti Menkomaritim akan
mencarikan investornya karena sampai
sekarang investornya belum dapat, kita
menyelesaikan masalah tanah, saya
dapat informasi sudah ada pembebasan
hak. Jadi proyek KEK Mentawai tidak
bisa dipindahkan ke Kawasan Mandeh
karena masing-masing memiliki potensi
yang berbeda,” katanya.
Bupati: KEK Program Pusat
Sementara itu, Forum Mahasiswa
Mentawai (Formma) Sumatera Barat
menggelar diskusi terbuka soal rencana
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Desa
Pasakiat Teileleu, Kecamatan Siberut
Barat Daya, Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat. Acara
tersebut diadakan di Gedung KNPI
Sumbar di kawasan Gor H. Agus Salim
Padang, Sabtu (12/5).
Formma mengundang Bupati Men-
tawai Yudas Sabaggalet untuk hadir dan
memberikan penjelasan terkait KEK.
FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT
Bupati hadir bersama Kepala Bappeda
Mentawai, Naslindo Sirait serta
sejumlah pimpinan OPD lain.
Ketua Formma Sumbar, Ignasius
Joko Mulyono mengatakan diskusi ini
merupakan diskusi terbuka, tujuannya
untuk mengajak kawan-kawan menya-
tukan pendapat soal KEK yang direnca-
nakan pemerintah. “Ini tujuannya agar
mengetahui bagaimana KEK sebenarnya
yang direncanakan di Mentawai.
Mahasiswa Mentawai harus lebih
cerdas dalam mengelola informasi yang
lebih jelas,” ujarnya.
Dalam diskusi itu, Yudas menjelas-
kan KEK merupakan program dari
pusat, untuk Sumatera Barat ini ada tiga
program yang dilaksanakan, yaitu
merehab Kawasan Seribu Rumah
Gadang di Kabupaten Solok Selatan,
KEK di Kawasan Mandeh, Kabupaten
Pesisir Selatan dan KEK di Mentawai.
“Sebagai penunjang KEK ini, kita
membangun jalan Trans Mentawai
sepanjang 339 kilometer, kalau dari
APBD kita sendiri, tidak akan sanggup,
makanya dengan adanya KEK ini,
APBN bisa membantu membangun
jalan Trans Mentawai untuk membuka
akses-akses ke seluruh Mentawai,”
katanya.
Untuk memudahkan akses, maka
akan dibangun pelabuhan yang saling
terhubung, diantaranya di Sipora dengan
Sumatera Barat dan Pagai Selatan dengan
Bengkulu.
“Selain itu kita juga akan mem-
bangun pelabuhan yang menghubung-
kan antara pulau-pulau yang ada di
daerah kita, dengan adanya jalan Trans
Mentawai tidak jauh lagi kita berlayar,
kemudian akan membangun tiga bandara
di Sikakap ada bandar udara yang
dibangun oleh PT. MPL, di Sipora
Bandara Rokot dan di Siberut ada
bandara di daerah KEK dengan adanya
fasilitasi ini akan menunjang akses di
seluruh Mentawai dan daerah lain,”
paparnya.
Kemudian tiga program besar juga
akan dikembangkan di Sikakap, akan
dibangun kawasan perikanan, nanti hasil
bisa langsung diterbangkan ke luar negeri
dengan harga yang lebih tinggi, di Sipora
akan dikembangkan pembangunan
infrastruktur dan di Siberut wisata salah
satunya adalah KEK.
“Nah untuk kawasan KEK sendiri
itu akan dibangun di Desa Pasakiat
Taileleu, kampung-kampung tradisional
kita tidak akan kita ganggu, nanti kita
ingin dari kawasan KEK ini para
wisatawan akan berkunjung ke daerah
lain yang ditetapkan oleh desa wisata
seperti Madobag, Muntei dan daerah
lainnya sehingga itu juga mengun-
tungkan masyarakat, masyarakat harus
memanfaatkan kondisi itu,” ujarnya.
Terkait soal demo yang dilakukan
sejumlah mahasiswa dan masyarakat
Mentawai, Yudas menyebut sudah
menghubungi Corne sebelum aksi
tersebut untuk membahas soal KEK.
“Saya sudah menghubungi dengan
Corne tapi belum ada respon saat saya
di Yogyakarta, rencananya saya mau
diskusi, setelah kembali ke Padang
ternyata Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) sudah menunggu saya di Tuapei-
jat, pada saat di Mentawai meledaklah
itu demo,” katanya.
Kemudian Yudas dihubungi Form-
ma Sumbar menanyakan soal KEK ini.
“Saya langsung mengatakan siap untuk
diskusi soal ini akhirnya di sinilah kita
bertemu,” ujarnya.
Mengenai tuntutan beberapa organi-
sasi yang melakukan aksi demo tersebut,
soal Andal yang menjadi sorotan berupa
ada rencana masuknya industri kelapa
sawit dibantah bupati. “Itu kajian Andal
sudah perbaharui, tidak itu lagi, saya
sudah tegas-tegas mengatakan kepada
konsultan bukan industri kelapa sawit
yang tapi minyak kelapa,” katanya.
Mengenai dugaan korupsi, Yudas
menegaskan tidak ada, semua diawasi,
kalau Perpres nanti keluar ada Badan
Administrasi KEK bukan swasta yang
melakukan pegawasan, tidak sama
dengan HPH. “Swasta hanya mengelola
tapi yang mengawasi itu adalah sebuah
badan dari pemerintah,” tegasnya.
Persoalan pembebasan lahan dan
kelapa, hampir seluruh kelapa dan lahan
yang ada di kawasan KEK tersebut
sudah dijual kepada pendatang dan
kepada orang Mentawai sendiri. “Tidak
ada masyarakat...
Bersambung
ke halaman 2
MENTAWAINEWS Puailiggoubat NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 4
Siberut Barat Daya
termasuk dalam kawasan
yang berisiko tinggi
KEK DAN ZONA RAWAN BENCANA FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

diguncang gempa
megathrust Mentawai
Rus Akbar
Zulfikar

emerintah akan membangun

P Kawasan Ekonomi Khusus di
Pasakiat Taileleu, Kecamatan
Siberut Barat Daya, Kepulauan Menta-
wai. Di areal seluas 2.639 hektar, akan
dibangun 23 sarana seperti bandara,
pelabuhan, marina, kantor, taman
hiburan dan taman air, museum, pasar
seni, kebun binatang, resort, hotel,
apartemen, villa, pemukiman, area
komersil, lapangan golf, club house, golf
recidence, retirement, rumah sakit,
sekolah, spiritual tourism, area industri,
mess pekerja dan pemakaman. Penga-
juan KEK dilakukan Pemkab Mentawai
dan Pemprov Sumatera Barat dengan
investor PT. Putra Mahakarya Sentosa.
Namun lokasi KEK ini termasuk
dalam zona merah gempa dan tsunami
dengan potensi kekuatan besar, para ahli
menyebutnya megathrust Mentawai
yakni patahan naik berkemiringan landai
yang sedang berproses di zona subduksi
Mentawai. Zona subduksi merupakan
zona yang terdapat pada batas antar
lempeng yang bersifat konvergen.
Akibat perbedaan massa jenis antara
kedua jenis lempeng tersebut, maka
lempeng yang lebih besar massa jenisnya
menunjam ke bawah lempeng lainnya
atau adanya tekukan. Ini terjadi karena
lempeng samudera bertemu dan bertab-
rakan dengan lempeng benua. Dua dari
tiga lempeng bumi yang aktif di Indo-
nesia berada di jalur pantai barat
Sumatera (Mentawai) yakni lempeng
Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Pakar geologi gempa dari Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Danny Hilman Natawidjaja yang ikut
meneliti megathrust Mentawai mengata-
kan hingga saat ini Mentawai masih
menyimpan potensi gempa yang ber-
kuatan 8,8 SR. Dari pemodelan renda-
man tsunami yang dibuat LIPI dan
Earth Observatory of Singapore, potensi
tsunami mulai dari 5 meter hingga 15
meter.
“Gempa-gempa yang terjadi di
sekitar Mentawai menandakan aktivitas
seismik masih tetap tinggi, oleh karena-
nya potensi gempa megathrust harus
terus diwaspadai,” kata Danny kepada
Puailiggoubat melalui email, Jumat (11/
5).
Megathrust Mentawai, jelas Danny
didasarkan dari catatan sejarah gempa
Mentawai yang pernah terjadi pada
1797,1833 dengan kekuatan di atas 8
SR. Gempa besar ini memiliki peng-
ulangan 200-300 tahun. “Sekarang ini
sudah masuk ke masa pelepasan energi
gempa, dan sudah dimulai sejak gempa
2007, disusul gempa 2010, dan masih
Perairan Taileleu, Siberut Barat Daya, Mentawai
bersisa energinya yang bisa mencapai
kekuatan 8.8 SR,” katanya.
Meskipun tidak bisa memper-
kirakan kapan waktu pasti gempa
megathrust akan terjadi, namun menurut
Danny kemungkinannya tinggi. “Tidak
tahu (kapan akan terjadi), tapi kemung-
kinan terjadinya tinggi,” katanya.
Bahkan dia mengingatkan, khusus
Siberut harus lebih diwaspadai meng-
ingat hampir sekeliling kuncian megat-
hrust Mentawai tekanannya meninggi
akibat gempa-gempa besar yang terjadi
di sekitarnya.
Sedangkan perkiraan tinggi gelom-
bang tsunami jika terjadi, dikatakan
Danny bervariasi. “Untuk masing-
masing wilayah, ketinggian gelom-
bangnya tidak sama,” jelasnya.
Dalam hal ini, menurut Danny,
pemerintah dan juga masyarakat Menta-
wai perlu memperhatikan dan mempe-
lajari peta potensi bahaya tsunami yang
dibuat Australia-Indonesia Facility for
Disaster Reduction (AIFDR) Badan
Nasional Penagulangan Bencana (BN-
PB). “Petanya itu cukup detail, ini harus
dijadikan referensi utama untuk mitigasi
tsunami,” ujarnya.
Selain itu, dalam hal pembangunan
fisik, Danny menyarankan agar memper-
hatikan dua faktor, sebagai salah satu
upaya penanggulangannya. “Perhatikan
faktor guncangan dan wilayah tsunami
inundasi (ketinggian gelombang),”
ungkapnya.
Danny berharap, masyarakat Men-
tawai tidak mendirikan bangunan di nan KEK harus diawasi dari peme- tugasnya mengawasi pengunjung di tepi
wilayah yang berpotensi terkena tsuna- rintah. “Kemudian kita juga siapkan pantai dan itu sudah dilatih oleh Badan
mi. “Selain dua faktor di atas, bangunan tenaga kerja khusus penyelemat yang Penanggulangan Bencana Daerah (BP-
itu juga harus dibangun sesuai standar biasa disebut dengan Baywatch, dimana BD) atau Basarnas,” pungkasnya. (o)
ketahanan goncangan gempa, itu sudah
ada pada peta bahaya gempa tahun 2017
dan sudah dipublikasi Kementerian
Pekerjaan Umum (Kementerian PU-
PR),” jelasnya.
Menanggapi itu, Bupati Mentawai
Yudas Sabaggalet mengatakan, Pemerin-
tah Kabupaten Kepulauan Mentawai
sudah menetapkan standar yang diberi-
kan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) untuk pembangunan
gedung-gedung di Mentawai atau
wilayah rawan gempa termasuk lokasi
KEK, diantaranya gedung tidak boleh
lebih dari dua lantai.
“Tidak boleh gedung lantai 3, harus
lantai 2, kalau dipaksakan lantai 3
gedung tersebut harus kuat, itu sudah
kita buat standar yang direkomen-
dasikan BNPB,” katanya usai dialog
terbuka dengan Forum Mahasiswa
Mentawai Sumatera Barat (Formma
Sumbar), Sabtu, 12 Mei 2018.
Kemudian pemukiman warga dan
kawasan KEK itu harus di areal perbu-
kitan yang jauh dengan pantai, kalau di
pantai itu hanya tempat rekreasi atau
wisata saja tidak pemukiman. “Kemu-
dian rekomendasi dari BNPB harus ada
shelter lokasi pengungsian ketika terjadi
bencana gempa dan tsunami,” ujarnya.
Agar hal itu berjalan lancar sesuai Subduksi di sebelah barat Sumatera
(Sumber Danny Hilman, LIPI)
dengan rekomendasi BNPB, pembangu-
 5 Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018

Bila anggaran tidak jelas

ada tahapan yang tidak
akan dilaksanakan P2KD
Anggaran Tak Jelas, Panitia Pilkades
sesuai dengan Perbup

Bambang Sagurung
anitia pemilihan kepala desa
P untuk 2018 kesulitan meng-
ikuti petunjuk teknis dan ta-
hapan yang telah ditentukan karena
anggaran yang tidak jelas.
“Awal sosialisasi pembentukan
dan tahapan Pilkades di dalam perbup
jelas mengatakan bahwa anggarannya
ada dalam APBD Mentawai, bukan
dalam ADD, “ kata Samuel Sabebegen,
ketua P2KD Sikabaluan, Kecamatan
Siberut Utara pada Puailiggoubat,
Rabu, 9 Mei 2018.
Sesuai dengan Perbup No. 14
Tahun 2018 tentang Tahapan, Program
dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Kepala Desa Serentak 2018, tertanggal
20 Maret 2018 mengatur soal pemben-
tukan P2KD (Panitia Pemilihan Kepala
Desa) dan tugas.
P2KD terdiri dari satu orang
perangkat desa, dua orang unsur
lembaga desa dan empat orang unsur
tokoh masyarakat desa.
Satu orang perangkat dari perangkat
desa ini diajukan kepala desa, dua orang
unsur lembaga kemasyarakatan oleh
BPD, dan empat orang unsur tokoh
masyarakat diajukan oleh lembaga desa.
Tugas P2KD diantaranya meren-
canakan, mengkoordinasikan, meng-
awasi, dan mengendalikan semua
tahapan pemilihan, merencanakan dan
mengajukan biaya pemilihan kepada
bupati melalui camat, melakukan
Kesulitan Ikuti Juknis
KANTOR DESA - Kantor Desa Mangonpoula, desa ini salah satu yang akan ikut pemilihan kepala desa serentak di
Siberut Utara
pendaftaran dan pentapan pemilih,
mengadakan penjaringan dan penyaring-
an bakal calon, menetapkan calon yang
telah memenuhi persyaratan penetapan
calon kepala desa.
“Saat semua P2KD mengikuti
Bimtek di Tuapeijat, bagian pemerintah
sekretariat daerah hanya menyampaikan
soal honor panitia, sementara ATK,
biaya operasional tidak jelas,” katanya.
Dikatakan Samuel, untuk satu kali
penyelenggaraan pemilihan kepala desa
menghabiskan Rp58 juta. “SK panitia
P2KD itu dari April hingga Agustus
setelah kepala desa terpilih dilantik. Tapi
informasi yang terima dari ketua BPD
hanya dianggarkan tiga bulan. Jadi tidak
ada yang sinkron,” katanya.
Bila anggaran tidak jelas, kemung-
kinan ada tahapan yang tidak akan
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT
dilaksanakan P2KD sesuai dengan
Perbup.
“Pada Mei dan Juni tahapannya
padat, sementara anggaran tidak jelas.
Kalau mereka bebankan kembali ke
ADD maka akan merusak sistem
keuangan desa yang sudah disusun, “
katanya.
Pada Mei, tahapan yang dilaksana-
kan diantaranya pembukaan pendaf-
taran bakal calon, melakukan verifikasi
data semua bakal calon. Pada bulan Juni
yaitu pemilihan kepala desa.
“Yang berat itu untuk verifikasi
ijazah dan verifikasi data bakal calon
tidak masuk didalam partai politik,”
katanya.
Untuk Mei, dikatakan Samuel
anggaran yang dibutuhkan sekira Rp26
juta untuk honor, ATK dan biaya
melakukan verifikasi ijazah dan tidak
terlibat di partai politik.
Sebelumnya, Camat Siberut Utara,
Agustinus pada rapat sosialisasi P2KD
untuk empat desa yang akan melaksana-
kan pilkades mengatakan anggaran
pilkades langsung dari kabupaten.
“Anggaran pemilihan kepala desa ini
langsung dari kabupaten, bukan diambil
dari ADD, “ katanya.
Lebihlanjut dikatakan Agustinus,
anggaran yang diajukan P2KD termasuk
melakukan verifikasi ijazah bakal calon.
“P2KD wajib melakukan verifikasi
keabsahan ijazah bakal calon ke sekolah
atau lembaga pendidikan yang menge-
luarkan ijazah bakal calon, “ katanya.
Berdasarkan SK P2KD, ketua
menerima honor Rp700 ribu, sekretariat
Rp650 ribu dan lima orang anggota
masing-masing Rp500 ribu selama lima
bulan, terhitung dari April hingga
Agustus
Untuk di Kecamatan Siberut, ada
empat desa yang akan melangsungkan
pemilihan umum kepala desa serentak
2018 diantaranya Desa Sikabaluan, Desa
Malancan, Desa Monganpoula dan Desa
Sotboyak. (r)

KM. Harapan Bersama Akhirnya Ditemukan,
Semua ABK Selamat
TUAPEIJAT - Kapal Motor (KM), Harapan Bersama
yang mengangkut kopra dan manau dilaporkan hilang
kontak sejak Senin, 7 Mei lalu, akhirnya telah
ditemukan pada Kamis pagi pukul 08.00 WIB di
perairan Pulau Pandan, Kecamatan Padang Barat, Kota
Padang.
“Kapal KM. Harapan Bersama sudah kita
temukan, semua ABK selamat dan kini sedang dibantu
tarik dengan kapal KM. Eva yang juga kapal kargo
menuju Muara Padang, prediksi kita pukul 18.00 WIB
tiba di Padang,” kata Akmal Kepala Kantor SAR
Mentawai pada Kamis, 10 Mei 2018.
Penyebab hilangnya kapal tersebut dijelaskan
Akmal karena kapal yang bermuatan kopra mengalami
mati mesin. Akmal menjelaskan kondisi 7 ABK yang
berada dalam kapal tersebut selamat. “Semuanya
selamat, dan stok makanan yang mereka setelah
terapung-apung itu tersedia,” kata Akmal.
KM. Harapan Bersama dilaporkan hilang sejak
Senin, 7 Mei lalu. Kapal tersebut hendak menuju
Padang dengan membawa angkutan kopra dan manau.
Kapal tersebut ditemukan oleh KM. Eva di daerah
pulau Pandan, setelah diketahui kapal tersebut
ditemukan kapal tim SAR langsung menuju lokasi
memberikan bantuan logistik. “Tim kita sudah
bergabung untuk ikut mengiringi kapal menuju Muaro
Padang,” kata Akmal.
Hilangnya KM Harapan Bersama milik Andreas
tersebut ketika dari Pelabuhan Maileppet, Siberut
Selatan menuju Padang pada pukul 09.00 WIB yang
diperkirakan tiba di Padang pada pukul 22.00 WIB,
namun kapal tersebut tidak tiba sesuai waktu yang
diprediksikan dan hilang kontak.
Selain pemilik kapal Andreas ada tujuh orang ABK
yang ada di atas kapal yaitu Zalnudin sebagai Nahkoda,
Herman, Asrul, Talsisius, Melki, Safrizal dan Ambrizal.
Tim Search And Resque Mentawai sudah turun
melakukan pencarian terhadap kapal tersebut bersama
Tim SAR dari Padang. Namun kapal itu yang
kehilangan konta tersebut tidak ditemukan. Dua kapal
yang dimaksud Akmal yakni KN Rahmawijaya milik
SAR Mentawai dan KN Yudistira kapal SAR Padang
melakukan pencarian di peraian Siberut.
Selain tim SAR yang mencari kapal tersebut tim
yang lain ikut adalah Pol Air Polres Kepulauan
Mentawai, Syahbandar, RAPI, BPBD dan POS TNI
AL.
(trs)
Sudah Lama Rusak, Jalan Dusun
Teteisinabak Tak Kunjung Diperbaiki
MAILEPPET - Jalan yang dipenuhi lumpur
di depan Bethani di Dusun Teteisinabak Desa
Maileppet Kecamatan Siberut Selatan tak
kunjung diperbaiki. Lumpur yang berasal dari
galian perbukitan telah menimbun saluran air
dan merembes ke jalan.
Kepala Dusun Tetesibak Anjelo Satoko
mengatakan jalan berlumpur di Tetei Sinabak
memang sudah lama rusak dan berlumpur
akibat aliran tanah dari bukit bekas proyek
rencana pembangunan puskesmas yang tidak
jadi.
“Sebenarnya yang bertanggung jawab
jalan itu lebih kepada Pekerjaan Umum (PU)
memang wilayah Dusun Teteisibak namun
sudah pernah dilaporkan ke pemerintah Desa
Maileppet namun di desa tidak ada anggaran,”
katanya Puailiggoubat Jumat 11 Mei.
Sampai saat ini pemerintah desa sendiri
belum menemukan solusi yang tepat agar jalan
itu bisa diperbaiki dan padahal selama ini
sudah banyak masyarakat jatuh karena licin.
“Ketika hujan sedikit saja tanah yang ada di
bukit akan turun dan masuk ke badan jalan,
dimana tanah itu akan menimbun jalan setebal
5 centimeter dengan panjang 50 meter,”
katanya.
Kepala UPTD PUPR Siberut Selatan,
Yulita Busrali menanggapi, memang sebenarnya
itu tanggung jawab PUPR namun mereka tidak
mempunyai anggaran untuk memperbaiki
jalan, ia tidak tahu bagaimana caranya agar jalan
itu kembali diperbaiki dan masyarakat tidak
jatuh lagi.
Untuk bulan ini status dia sebagai kepala
UPTD PU di Siberut Selatan juga belum jelas,
karena masih menunggu Surat Kerja (SK)
makanya ia tidak tahu dan tidak ada kewe-
nangan lagi melobi anggaran. “Sampai saat ini
anggaran PUPR Siberut Selatan tidak ada,”
katanya.
Warga Dusun Puro Falen mengakui setiap
hujan jalan tersebut sangat licin dan ketika roda
dua lewat pasti ada yang terpeleset. “Saya
berharap jalan tersebut secepatnya diperbaiki
dan tidak ada lagi korban,” ujarnya. (hd/r)
MENTAWAINEWS
Jasa Buruh untuk Kapal Mentawai Fast dan
Antar Pulau Ditiadakan di Pokai
Kalau menurunkan
barang harus persetujuan
pemilik barang
Bambang Sagurung
ibut-ribut soal jasa dan tarif
R buruh di pelabuhan Pokai
Desa Sikabaluan Kecamatan
Siberut Utara akhirnya terselesaikan
dalam musyawarah bersama antar pihak
TKBM Pokai, pedagang, tokoh masya-
rakat dan unsur musyawarah pimpinan
kecamatan pada April lalu.
Dalam keputusan bersama tersebut,
jasa buruh di pelabuhan Pokai khusus
untuk MV. Mentawai Fast dan kapal
antar pulau ditiadakan. Terkecuali di
kapal penyeberangan milik ASDP dan
kapal dagang.
“Kalau penumpang punya barang
yang mau dinaikkan atau diturunkan di
kapal MV. Mentawai Fast dan kapal
antar pulau, tinggal negosiasi dengan
buruh yang ada di pelabuhan. Kalau tidak
ada permintaan dari pemilik barang maka
pihak buruh tidak berhak mengambil
pungutan, kalau itu dilakukan maka
termasuk pungli,” kata Elias Laia, salah
seorang tokoh umat Katolik Sikabaluan
yang ikut dalam pertemuan, Selasa, 8
Mei 2018.
Lebihlanjut dikatakan Elias, bila
pihak pemilik barang bersedia untuk
Tingkatkan Penghijauan, Kodim 0319 Mentawai
Tanam Pohon Buah
PENGHIJAUAN - Penanaman pohon buah untuk penghijauan lingkungan
TUAPEIJAT - Dalam rangka mening-
katkan program penghijauan lingkungan
di Kabupaten Kepulauan Mentawai,
Kodim 0319 Mentawai, lakukan kegia-
tan tanam pohon, pada Jumat 4 Mei
2018, di Desa Sipora Jaya, Kecamatan
Sipora Utara.
Kasiter Kodim 0319 Mentawai
Kapten Syarial menyampaikan, kegiatan
KAPAL - Kapal bersandar di Pelabuhan Pokai Siberut Utara
dinaikkan atau diturunkan barangnya
maka tarif yang dipakai sesuai dengan
tarif yang ditetapkan untuk jasa buruh
di kapal ASDP dan kapal dagang.
“Kalaupun diturunkan atau dinaikkan
tanpa persetujuan pemilik barang maka
tidak ada bayaran jasa buruh,” katanya.
Kepala Dusun Pokai, Desa Sikaba-
luan Kecamatan Siberut Utara, Monang,
mengatakan dalam penetapan tarif jasa
FOTO:SUNTORO/PUAILIGGOUBAT
yang dilakukan ini merupakan program
pemerintah Mentawai dengan tujuan
dapat manghasilkan buah serta berman-
faat bagi masyarakat. Selain itu ia juga
guna mewujudkan lingkungan yang
sehat. “Dengan tujuan untuk mening-
katkan hidup bersih, nyaman dan
meningkatkan derajat kesehatan, kese-
jahteraan masyarakat serta mening-
buruh di pelabuhan Pokai untuk kapal
ASDP dan kapal dagang untuk menjaga
kesimpangsiuran informasi tarif buruh.
“Jadi antara buruh dan pedagang atau
pemilik barang sudah ada pedoman.
Tidak main terka begitu saja,” katanya.
Dari tarif yang ditetapkan pihak
TKBM Pokai untuk dibawa dalam
forum bersama antara pedagang, tokoh
masyarakat, unsur muspika, desa hanya
katkan hubungan TNI dan Rakyat,”
lanjutnya.
Disisi lain, guna menyiapkann
ruang, alat kondisi juang secara dini
untuk kepentingan pertahanan Negara.
Pohon yang di tanam merupakan pohon
tanaman buah, antara lain Kadondong,
Nangka, Kuini, Mangga dan Manggis.
Sementara Kepala Dinas Ketahana
Panga dan Pertanian (DKPP) Kepu-
lauan Mentawai, Novriadi menam-
bahkan, kegiatan ini sangat mendukung,
dan baik.
“Kita dari Dinas Pertanian siap
menyediakan bibit buah-buahan spesifik
lokasi, siapapun yang butuh kita
salurkan, saat ini fokusnya pada
tanaman buah, karena masyarakat
Mentawai konsumsi buah masih rendah,
juga masih minim suplay vitamin pada
anak-anak,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia katakan, akan ada
pendistribusian tanaman buah di 2 Desa,
yaitu Desa Goiso’Oinan, dan Desa
Sidomakmur pembagiannya setiap
Kepala Keluarga (KK). (ss/r)
Puailiggoubat
FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT
terdapat perubahan pada jasa angkutan
yang bergerak.
Misalnya untuk tarif becak viar
yang sebelumnya TKBM Pokai mema-
tok Rp150 ribu menjadi Rp50 ribu per
unit. Mobil L300 dari Rp250 ribu
menjadi Rp100 ribu, mobil coll diesel
Rp350 ribu menjadi Rp200 ribu, mobil
Fuso dari Rp500 ribu menjadi Rp350
ribu dan excavator dari Rp750 ribu
Bak Penampung Air Bersih, Solusi Warga Saat
Krisis Air Bersih
SIKAKAP - Bak penampung air
bersih yang dibuat dari Alokasi
Dana Desa (ADD) tahun 2015
sampai sekarang masih
digunakan masyarakat Dusun
Bakat Mongga, Desa Sikakap,
Kecamatan Sikakap.
Bak penampung air bersih
terbuat dari lobrik berbentuk
kotak, ukuran bak penampung
air Panjang tiga meter, lebar dua
meter, dan tinggi dua meter.
Untuk melayani 27 kepala
keluarga.
“Berkat bak penampung air
bersih yang dibuat Pemerintah
Desa Sikakap melalui ADD tahun
2015 sekarang ini masyarakat
Dusun Bakat Monga tidak
kesulitan mendapatkan air bersih
lagi,” kata Portius Samaloisa,
Kepala Dusun Bakat Monga,
Rabu, 9 Mei 2018.
Portius Samaloisa,
menyebutkan, sebelum ada bak
penampung air bersih warga
Dusun Bakat Monga kesulitan
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 6
menjadi Rp500 ribu.
“Ini pertimbangannya karena mobil
dan alat berat bisa bergerak dab
memiliki mesin. Dia tidak diangkat.
Maka biaya buruhnya kita sesuaikan
bersama lagi,” katanya.
Untuk tarif barang lainnya masih
seperti biasa, diantaranya ayam potong
Rp10 ribu per keranjang, beras dan gula
Rp75 ribu per ton, besi antara Rp1500-
5000 per batang, besi tua Rp200 ribu
per ton, coklat Rp15 ribu per karung,
sepeda motor Rp30 ribu per unit,
kelapa bulat Rp10 ribu per karung,
lemari es Rp50 ribu per unit, kaca
Rp20 ribu per lembar, keramik Rp5
ribu per kotak, mesin pompong Rp30
ribu per unit, mesin diesel dinamo 3 kg
Rp150 ribu per unit dan mesin diesel
ukuran besar Rp700 ribu per unit.
Untuk fiber Rp35 ribu per buah,
pinang ukuran karung 50 kg Rp7.500
per karung, pisang songer Rp1500
pertandan dan pisang biasa Rp1000 pee
tandan, rotan Rp100 ribu per ton, sapi
Rp75 ribu per ekor, sampan antara
Rp50-200 ribu per buah.
Bendahara Koperasi TKBM Po-
kai, Helmut mengatakan tarif jasa buruh
pelabuhan Pokai ini belum disebarkan
dimasyarakat karena surat keterangan
penyebaran dan penetapan tarif ini
belum ditanda tangani Danramil Sikaba-
luan. “Tinggal tandatangan Danramil
lagi. Untuk Kapolsek, camat sudah ada.
Kalau ini sudah lengkap maka akan kita
sebar dimasyarakat,” katanya. (r)
mendapatkan air bersih. Mereka
harus pergi ke sungai berjarak
satu kilometer.
Sekarang ini setelah ada bak
penampungan air bersih
masyarakat tidak perlu lagi ke
sungai untuk menghidupkan air.
Kalau air di bak penampung mati
masyarakat akan berswadaya
untuk menghidupkan kembali.
“Karena di bak penampung hanya
dua lubang sementara penduduk
27 KK, bagi masyarakat yang
sudah penuh air di rumah nya
bergantian dengan yang lainnya,”
katanya.
Randi Rahmat, staf Desa
Sikakap, mengatakan,
pembuatan bak penampung air
bersih tersebut dianggarkan
tahun 2015 sumber dananya dari
ADD. “Karena bak penampung air
bersih termasuk salah satu
kegiatan prioritas Desa Sikakap
menganggarkan dana untuk
pekerjaan tersebut,” katanya.
(spr/r)
MENTAWAINEWS
Panei dan Cuchutcut yang Tak
Lagi Eksis
Panei dan cuchutcut alat tradisional di Sikabaluan, Siberut Utara
Panei bisa disebut lulak dan
cuchutcut adalah alat tumbuk
Bambang Sagurung
eladi yang sebelumnya dimasak di
K dalam bambu secara perlahan terlihat
halus. Wiwik Sulatri, menumbuk ke-
ladi tersebut didalam sebuah wadah yang disebut
panei (Sikabaluan) atau luklak (Siberut Selatan)
dan alat tumbuknya disebut cuchutcut
(Sikabaluan) atau tutunduk (Siberut Selatan).
“Dalam acara seperti ini kita dapat pengalaman,”
kata perempuan asal Kalimantan.
Keladi yang dimasak dalam bambu akan
dihaluskan semuanya, nantinya akan dibulatkan
Tak ada Kendaraan, 42 Pelajar Terpaksa Jalan Kaki 4 Km
Tiap hari
SIKAKAP - Tiap hari 42 siswa dari Dusun
Bakkat Monga, Desa Sikakap Kepulauan
Mentawai terpaksa berjalan kaki 4 Km ke
sekolah tiap hari, hal ini disebabkan tidak ada
kendaraan sementara siswa serta lokasi jauh dari
sekolah.
42 siswa tersebut terdiri dari siswa PAUD/
TK tiga orang, SD 31 orang, dan SMP delapan
orang. Mereka berjalan kaki dari Dusun Bakkat
Monga ke Dusun Pinatektek untuk Paud/TK
dan SD, sementara yang SMP sekolah di SMPN1
Pagai Utara Selatan (PUS).
sebesar bola pimpong dan bagian luarnya dikasih
kelapa yang sudah diparut. Orang Sikabaluan
menyebutnya tinemei, untuk daerah lain di
Mentawai disebut subbet.
Tinemei, di Sikabaluan biasa dibuat pada acara
punen putalimogat (pesta pernikahan), karena
makanan yang disajikan saat memberikan
makanan anak yang telah melangsungkan acara
pernikahan yaitu tinemei.
Panei dan cuchutcut di Sikabaluan mulai sulit
ditemukan dikalangan perempuan, terutama yang
sudah berkeluarga. Salah satu faktor penyebab
langkanya panei dan cuchutcut ini karena di
Sikabaluan orang mulai jarang membuat sampan.
“Biasanya kalau orang buat sampan, bagian
pangkal kayu yang ditinggalkan itu yang dibuat
panei dan cuchutcut. Karena kayunya kayu
pilihan agar kuat, tahan dan ringan, “ kata Salim
Tasirilitik, guru Budaya Mentawai di Sikabaluan
pada Puailiggoubat, Selasa, 8 Mei 2018.
“Tiap hari anak-anak kita terpaksa berjalan
ke sekolah kaki 2 km pergi dan 2 km pulang, tiap
hari anak kita berjalan 4 km, ini karena tidak ada
sekolah di kampung dan tidak ada kendaraan ke
sekolah,” kata Portius Samaloisa, Kepala Dusun
Bakat Monga, Rabu, 9 Mei 2018.
Tiga anak Portius yang sekolah saat ini ada
tiga orang, dua di SDN 38 Sikakap di Dusun
Pinatektek, dan satu lainnya sekolah di SMPN
1 PUS di Dusun HVA, Desa Sikakap.
“Ketiga anak saya pergi pukul 5.30 WIB
sudah harus turun dari rumah untuk pergi ke
Puailiggoubat
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT
Biasanya kayu yang dipakai untuk membuat
panei dan cuchutcut yaitu katuka dan mencemen.
“Orang Mentawai buat sampan dari kayu itu,”
katanya.
Faktor lain dikatakan Salim, karena sulitnya
mencari kayu mencemen dan katuka. “Panei dan
cuchutcut ini peralatan dapur yang wajib dimiliki
seorang perempuan Mentawai, terutama yang
sudah berkeluarga karena mereka tidak bisa lepas
berperan dalam sebuah punen,” katanya.
Maria Sikaraja, salah seorang ibu rumah
tangga yang mempunyai panei dan cuchutcut
mengatakan, dalam kegiatan punen yang
dilaksanakan keluarga besar Sikaraja selalu
bangga membawa panei dan cuchutcut miliknya.
“Punya saya itu sudah lebih dari puluhan
tahun. Sudah banyak punen yang dilewatinya.
Itu menjadi sebuah kebanggaan bagi saya karena
saat yang lain tidak lagi punya, sama saya itu
masih ada,” katanya. (r)
sekolah sampai di sekolah nanti sekitar pukul
7.30 WIB. Sampai di rumah sekitar pukul 15.30
WIB kalau ada transportasi atau sekolah di
tempat kami tentu anak-anak kami tidak harus
berjalan kaki sejauh itu,” katanya.
Sebagai orang tua, Portius merasa kasihan
pada anaknya juga tapi bagaimana lagi demi
mewujudkan cita-cita anak, mau tidak mau harus
tetap dijalankan oleh anak-anak. “Kami selaku
orang tua hanya bisa memberi semangat dan doa
supaya tidak terjadi apa-apa terhadap anak-anak
kami selama menuntut ilmu,” katanya. (spr/r)
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 7
TNI Peduli Lingkungan Bersih
Bantu Tujuh Unit Toilet Warga
Sibaibai
SIBAIBAI - Melalui karya bhakti lingkungan ber-
sih Jumat 5 Mei 2018, TNI membantu tujuh
unit toilet warga Sibabai, Desa Sikakap Keca-
matan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Menta-
wai.
Anggota Koramil 04 Sikakap Sertu Jafril me-
ngatakan, melalui karya bhakti TNI peduli ling-
kungan bersih, TNI membantu tujuh unit toilet
warga Sibaibai, toilet tersebut dibangun di ru-
mah warga lengkap dengan bak penampungnya.
“Bantuan tersebut bahan berupa closet, pipa,
semen, pasir dan di bangun sampai selesai se-
cara bertahap selain anggota Koramil berjumlah
lima orang, warga juga ikut membantu,” ujarnya
Rabu 9 Mei 2018.
Jafril menambahkan karya bhakti ini mencip-
takan lingkungan bersih, sehingga warga tidak
lagi membuang hajat sembarangan tempat
ataupun di laut.
“Mudah-mudahan dengan bantuan toilet ini
di gunakan dengan baik tidak lagi membuang
hajat sembarangan,” terusnya.
Selain di Sibaibai ada satu unit rumah lagi
yang akan di pasang toilet di Desa Saumanga-
nya Kecamatan Pagai Utara. “Pengerjaannya
setelah selesai tujuh unit dulu di Sibaibai dan
akan lanjut ke Saumanganya lagi,” katanya.
(leo/r)
Antena Jaringan Internet Sering
Digoyang Membuat Jaringan
Wifi Dusun Puro Mati
PURO - Akibat payung antena untuk menangkap
jaringan internet sering digoyang oleh warga me-
mbuat internet di Pustu Puro, Desa Muara Sibe-
rut, Kecamatan Siberut Selatan mati total sela-
ma dua minggu.
Petugas medis di Dusun Puro Megah Putri
Siska mengatakan jaringan wifi di Puro ini su-
dah tidak aktif selama dua minggu, kerusakan
ini karena ada beberapa pengguna wifi memutar-
mutar payung yang mengakibatkan sinyal hilang.
“Sinyal tersebut terhubung ketika pengguna
menghidupkan wifi namun tidak bisa mengak-
ses. Meski lampu sinyalnya hidup tapi tidak ter-
koneksi, jaringan ini dihidupkan 24 jam dan tan-
pa di kata kunci, tapi justru tidak terkontrol,”
katanya pada Puailiggoubat, Sabtu 12 Mei.
Ia juga sangat menyayangkan warga mem-
buang sampah begitu saja di jalan atau di sam-
ping pustu padahal tempat sampah sudah dise-
diakan oleh petugas namun tidak difungsikan
yang lebih parahnya buang air kecil di samping
pustu. “Ada botol-botol minuman keras berse-
rakan di jalan dan berbahaya bagi pejalan kaki,”
katanya.
Selama ini memang mereka belum mem-
buat pagar pustu karena tidak ada anggaran, di
belakang pustu juga sama sampah kebersihan-
nya tidak terjaga, kalau misalnya rumput pan-
jang mereka bersihkan juga.
Kepala Dusun Puro Heronimus juga menang-
gapi, sebenarnya dari awal masuk jaringan wifi
petugas medis dan Kominfo tidak melapor ke
dusun.
“Pengawasan tidak diserahkan ke dusun,
kebersihan memang tidak terjaga, dulu di pustu
tersebut ada jualan makanya banyak sampah,”
katanya.
Kalau misalnya ada kerja sama ia akan me-
mbuat pengumuman di gereja atau di tempat-
tempat umum agar masyarakat bisa paham dan
tidak sembarangan lagi. (hd/r)
MENTAWAINEWS
Ruandu Foundation Ajak Dinkes
Mentawai Berantas Bahaya Rokok
DISKUSI - Wanda, manager program Ruandu Foundation berbincang dengan Lahmuddin, Kepala Dinas Kesehatan Mentawai
Menghadirkan siswa
menyampaikan pesan bahaya
rokok
Silvester Suntoro Sarogdok
uang Anak Dunia (Ruandu) Founda-
R tion Provinsi Sumatera Barat mengajak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan
Mentawai berkolaborasi mengatasi kebiasaan
merokok di tengah masyarakat di seluruh
Indonesia terkhusus Mentawai.
Ruandu Foundation ini dinaungi oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Pemenuhan dan
Perlindungan Anak Sumatera Barat dengan
melakukan sosialisasi tour di daerah-daerah
Mentawai Tuan Rumah Rakor Dukcapil Seluruh
Kabupaten di Sumatera Barat
TUAPEIJAT - Kabupaten Kepulauan Mentawai
jadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor)
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Administrasi
Kependudukan Kabupaten/Kota Se-Sumatera
Barat yang dilaksanakan di Aula Bupati, KM 5
Kecamatan Sipora Utara, Jumat, 20 April 2018.
Rakor tersebut dilakukan secara bergiliran
yang dihadiri 90 orang dari Dinas Pengendalian
Penduduk, Keluarga Berencana dan Kependu-
dukan Catatan Sipil (DPPKBKPS) Provinsi
Sumatera Barat bersama Forum Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kab/Kota se-Sumatera Barat
dengan tema Konsep Pelayanan Publik Berdasar-
kan Aturan Undang-Undang.
Pekan pelayanan Dukcapil ini dilaksanakan
berdasarkan ide bersama Kepala Dinas PPK-
BKPS Provinsi Sumbar dengan kadis-kadis
Dukcapil kabupaten/kota. Kegiatan ini dilaksana-
kan dalam rangka percepatan pencapaian
seluruh Indonesia termasuk Kepulauan Menta-
wai yang terfokus pada anak-anak di bawah 18
tahun.
Kedatangan Ruandu Foundation sebenarnya
untuk menjalin kerja sama memberantas rokok
yang membahayakan kesehatan, sekaligus
sosialisasi kepada anak-anak sekolah serta
masyarakat Mentawai melalui pesan dengan
pertunjukan Wayang FCTC (Framework
Convention on Tobacco Control) dimana wayang
nantinya berperan sebagai salah satu tindak
pelarangan iklan produksi rokok.
Ada sekitar 30 kota yang akan dikunjungi
oleh Wayang FCTC dalam rangka sosialisasi anti
rokok, saat ini tinggal 15 kota lagi, salah satunya
yaitu Kepulauan Mentawai dimana pada Mei
tahun ini, selain itu akhir bulan nanti (31/5) akan
diperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
“Beberapa daerah membuat wayang FCTC
warrior ini simple, dengan menghadirkan siswa
perekaman e-KTP, akta, dan Kartu Keluaragn
(KK) 100 persen yang menjadi target nasional.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ikon
Disdukcapil secara bersama yang akan dilaksa-
nakan bergilir di setiap kabupaten/kota.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Korta-
nius Sabeleake yang membuka acara tersebut
menyampaikan, ucapan terima kasih kepada
perwakilan Kabupaten/Kota yang hadir.
“Jarang-jarang ada acara seperti ini di
Kepulauan Mentawai jadi tuan rumah, ini
tentunya menjadi suatu motivasi bagi kami
sebagai pemerintah di sini untuk lebih menjalin
kerja sama dengan daerah-daerah lain,” ujarnya.
Lanjut Korta, selama ini Mentawai lebih
dikenal dengan hal yang negatif seperti bencana
dan lain sebagainya.
“Kita lebih sering dikenal yang buruk-
buruknya saja, baik dari gempa, tsunami,
Puailiggoubat
FOTO:SUNTORO/PUAILIGGOUBAT
atau anak-anak lalu ditunjukkan pesan bahaya
rokok itu melalui pertunjukan wayang, lalu
wayangnya dimainkan,” kata Wanda, Manager
Program Ruanda Foundation kepada Puailiggou-
bat pada Senin, 7 Mei 2018.
Kepala Dinas Kesahatan Mentawai Lahmud-
din Siregar menyambut baik niat dari Ruandu
Foundation untuk berkalaborasi dalam mensosia-
lisasikan bahaya rokok di tengah masyarakat.
“Kita nanti akan mempersiapkan sedemikian
rupa, karena ini perdana maka kita akan membuat
acara ini seperti sosialisasi atau kampanye akbar
tentang bahaya rokok di tengah masyarakat,”
kata Lahmuddin saat di temui di ruang kerjanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, acara sosialisasi
ini harus ditunjukkan dengan budaya daerah
masing-masing, dengan tujuan masyarakat atau
anak-anak muda mencerna maksud darikegiatan
tersebut, sekaligus penyerahan sertifikat kepada
orang-orang yang tidak merokok. (r)
makanannya yang kurang sehat, bahkan ada dari
daerah luar yang ditugaskan di Mentawai adalah
yang punya masalah atau berupa hukuman,”
sambungnya.
Tetapi kenyataannya Mentawai di mata
dunia merupakan daerah yang indah dan memiliki
kekayaan alam. Dia berharap peserta rakor
menikmati keindahan alam Mentawai
Sementara itu, Sekretaris Dinas PPKBKPS
Sumbar Putri Reno Sari mengapresiasi kehadiran
peserta sebab estimasinya yang hadir sekira 60
orang namun ternyata lebih banyak.
“Kita sudah sering rencanakan rakor ini di
Mentawai, namun belum terealisasi, dan baru
kali ini rakor dilaksanakan di Mentawai dengan
jumlah peserta perwakilan dari kabupaten/kota
mencapai 90 orang, padahal pertemuan-
pertemuan sebelumnya tidak sampai segini,”
katanya. (ss/r)
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 8
Enam Dusun di Desa Sikakap
Kesulitan Menggiling Padi
SIKAKAP - Karena tidak ada mesin penggiling
padi petani di enam dusun di Desa Sikakap,
Kecamatan Sikakap kesulitan untuk
menumbuk padi. Enam dusun tersebut yakni
Dusun Bakat Monga, Dusun Pinatektek, Dusun
Berkat Lama, Dusun Berkat Baru, Dusun Seay
Baru, dan Dusun Seay Lama.
Bagi petani yang enam dusun tersebut bila
menumpuk padi terpaksa harus ke KM 9 Pagai
Selatan atau menumpuk padi dengan sistem
tradisional mengunakan lesung.
“Tidak ada huller, kami petani kesulitan
sekali bila menumbuk padi, untuk menumbuk
padi terpaksa harus ke KM 9 Pagai Selatan
dengan menyewa ojek Rp40 ribu pergi dan
Rp40 ribu pulang,” kata Kepala Dusun Bakat
Monga, Portius Samaloisa, Rabu, 9 Mei
2018.
Portius Samaloisa, menyebutkan
sebenarnya telah dianggarkan dalam Alokasi
Dana Desa (ADD) tahun 2017 tentang
pengadaan satu unit mesin heller dan itu
sudah di setujui oleh Pemerintah Desa
Sikakap. “Tapi karena ada pengurangan dana
Rp150 juta per desa di Kabupaten Kepulauan
Mentawai, pengadaan mesin heller terpaksa di
hilangkan,” katanya.
Kepala Dusun Berkat Lama Markus sudah
setuju menyediakan tanah tempat akan di
letakkan huller tersebut, bahkan kepala Dusun
Berkat lama telah menyediakan sekitar 1/2
hektar lahan tempat huller. “Atas nama
masyarakat pertanian di enam dusun yang
kesulitan menumbuk padi berharap sekali
kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan
Mentawai terutama sekali kepada Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian agar dapat
membantu kami satu unit huller agar kami
tidak lagi kesulitan dalam menumbuk padi,”
katanya. (spr/r)
Jaringan Telkomsel Ngadat di
Sikakap
HVA - Akibat jaringan telekomunikasi di
Sikakap mati membuat warga yang memakai
telepon genggam kewalahan mencari titik yang
berasal dari tower Malakkopa, Kecamatan
Pagai Selatan, bahkan warga dari Sikakap
harus pergi ke Nemnem Leleu dan ke
pelabuhan kapal ASDP di Hva.
Stewar Syam (37) warga Mabulau Buggei,
Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara,
untuk mendapatkan jaringan telekomunikasi
harus menempuh jalan sepanjang 65 km ke
Sikakap dengan sepeda motor.
“Saya sudah sejak pagi sekira pukul 08.00
WIB hendak menelepon ke Medan tetapi sinyal
tidak ada, saya kecewa sekali karena saya ada
urusan sangat penting,” katanya, Rabu 9 Mei
di pelabuhan kapal ASDP Hva Sikakap.
Stewar menambahkan untuk menelepon
harus ke Nemnem Leleu atau pelabuhan ASDP
agar sinyal dari tower Malakoppa bisa
menangkap di telpon.
Menurut informasi bahwa jaringan
tekomsel di Sikakap itu akan menyala saat
PLN hidup sore hari dari pukul 18.00 dan
mati pukul 07.30 WIB, mulai pukul 07.00 -
18.00 WIB tidak aktif lagi. “Kalau berharap
nyala dari PLN, otomatis fungsi
telekomunikasi untuk masyarakat kurang
bermanfaat, mudah mudahan pihak dinas
terkait memperhatikan persoalan jaringan
telkomsel yang ada di Sikakap,” ujarnya.
(leo/r)
MENTAWAINEWS
Wisata Beri Kontribusi Terbesar
Pendapatan Negara
EVALUASI - Rapat evaluasi aplikasi Silainge. Salah satu aplikasi yang dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja OPD di Mentawai
(berita terkait di bawah)
Pemkab Mentawai sudah
siapkan perencanaan jangka
panjang, menengah dan pendek
untuk wisata
Patrisius Sanene
ariwisata merupakan salah satu
P industri yang memberikan kontribusi
besar bagi pendapatan negara dimana-
pun kegiatan itu berada, jelas Wakil Bupati
Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake.
Berkembangnya industri pariwisata di suatu
daerah, menurut Korta, tak terlepas dari
keterbukaan masyarakat di wilayah itu dan
dukungannya menciptakan kondisi yang aman
dan nyaman bagi wisatawan. “Sebab wisatawan
lebih suka tempat yang aman dan nyaman,
mereka tidak mungkin suka dengan daerah yang
Pemda Mentawai Luncurkan Aplikasi Silainge
TUAPEIJAT - Pemerintah Daerah Kabupaten
Kepulauan Mentawai menggunakan aplikasi
Silainge untuk mengevaluasi kinerja Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Rapat evaluasi
kinerja dilakukan Kamis, 3 Mei 2018.
Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabelea-
ke, mengatakan evaluasi penggunaan aplikasi
bertujuan agar setiap kegiatan Pemda Mentawai
selalu dilaporkan melalui aplikasi Silainge,
sehingga kegiatan OPD bisa dipantau.
“Ini sangat efektif karena setiap OPD melalui
PPTK akan melaporkan setiap kegiatannya, baik
itu anggaran, pembangunan, maupun yang
lainnya, jadi nampak dia,” katanya.
memiliki konflik,” kata Korta, 3 Mei lalu.
Hal lain yang juga menarik bagi wisatawan
selain tempat yang indah adalah keunikan
budayanya.
“Program kita kan ada jangka pendek,
menengah dan ada yang jangka panjang, mungkin
satu ini kita mempersiapkan perangkat-
perangkat kita,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya saat ini pemeri-
ntah sedang mempersiapkan Badan Usaha
Daerah (BUMD), di bidang pariwisata. “Tidak
hanya kunjungan manca negara, tetapi juga
kunjungan wisatawan nasional dan lokal, sekecil
apapun masyarakat bisa ambil bagian,”
lanjutnya.
Mengenai pemanfaatan tenaga kerja lokal,
ia menjelaskan dengan adanya pariwisata maka
akan berdampak dengan lingkungan sekitarnya.
“Kalau sudah ada pariwisata, tentu tenaga lokal
akan dipakai, baik dari mankanannya, sayuran,
buah-buahan, sehingga wisatawan bisa mem-
belinya kepada masyarakat kita,” jelasnya.
Aplikasi tersebut akan menunjukkan warna
merah, artinya OPD bersangkutan belum
melaporkan atau melakukan pembaharuan, dan
datanya belum dimasukkan.
“Setiap OPD ada adminnya masing-masing,
jadi kalau ada kegiatan, misalnya ada pengadaan
fisik, uangnya sudah diambil, tetapi belum
dilaporkan melalui aplikasi atau website, maka
tulisannya berwarna merah. Di situ ada merah,
kuning, hijau, masing - masing warna ada
artinya,” katanya.
Menurut Korta, dengan adanya aplikasi
Silainge ini semua laporan hasil kerja OPD
langsung bisa dipantau kapan saja, selagi ada
Puailiggoubat
FOTO:SUNTORO/PUAILIGGOUBAT
Sementara terkait hal - hal lain yang
menyangkut pariwisata, seperti penggunaan
mangrove sebagai bangunan rumah, atau resort,
menurut Korta sudah masuk dalam Peraturan
Daerah (Perda) sebagai RPJMD dimana
pariwisata sebagai pihak pertama.
Untuk itu, tim terpadu gabungan vertikal
akan turun lapangan untuk cek langsung di
lapangan. “Hari jumat kita akan turun, bersama
dengan unsur vertikal untuk cek langsung, selain
memantau juga mengevaluasi beberapa kegiatan
pariwiasata Mentawai”.
Masalah lain yang bersifat negatif juga
merupakan cambuk, serta tantangan pemerintah,
baik dikalangan pengusaha, dari pemerintah.
Selain itu pihak Pemerintah juga sudah
menyurati resort-resort yang melanggar aturan
melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.
Hal ini merupakan tujuan utama Pemerintah
untuk membangun Mentawai, dimana Pariwi-
sata merupakan salah satu Dasa Cita atau
program Mentawai Emas. (r)
jaringan internet, terutama bagi kepala daerah.
“Dari situ kita bisa pantau, apa-apa saja
yang sudah dikerjakan OPD, bagi yang
daerahnya jauh bisa masukkan datanya lang-
sung, tidak perlu harus datang ke Tuapeijat,
sehingga biaya tidak banyak yang keluar, ini
salah satu keuntungannya aplikasi ini,” jelas
Korta.
Lebih lanjut dikatakannya, masih ada
beberapa OPD tidak peduli dengan program
aplikasi tersebut, padahal katanya program yang
dibuat ini merupakan pantauan bagi anggotanya
bekerja atau tidak.
(toro/r)
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 9
Warga Bakat Monga Minta
Pemerintah Buka Jalan ke Dusun
Tubeket
SIKAKAP - Warga Dusun Bakat Monga, Desa
Sikakap, Kecamatan Sikakap minta Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk membuka
jalan menuju Dusun Tubeket, Desa Makalo,
Kecamatan Pagai Selatan.
Panjang jalan ada sekitar 10 kilometer, jalan
tersebut bekas jalan yang dibuat perusahaan kayu
PT. Mundam Sati. “Disepanjang jalan yang dibuat
bekas perusahaan kayu PT. Mundam Sati
tersebut banyak perladangan masyarakat, saat ini
tinggal jalan setapak saja,” kata Kepala Dusun
Bakkat Monga, Portius Samaloisa, Rabu, 9 Mei
lalu.
Portius Samaloisa menyebutkan, perusahaan
Mundam Sati masuk di Dusun Bakat Monga
sekitar tahun 2007 luas jalan yang dibuatnya
lebar 10 meter, tapi karena tidak ada yang
merawat jalan tersebut tinggal jalan setapak
ukurannya lebih kurang 15 cm saja. “Jalan yang
dibuat Mundam Sakti tersebut sampai ke Dusun
Tubeket, Desa Makalo, Kecamatan Pagai
Selatan,” katanya.
Karena tidak ada jalan darat sekarang ini
masyarakat dari Desa Makalo terpaksa harus
lewat jalur laut, kalau cuaca tidak bagus
masyarakat Desa Makalo tidak bisa ke Desa
Sikakap untuk belanja keperluan sehari-hari.
“Kalau pemerintah Kabupaten Kepulauan
Mentawai membuka jalan bekas perusahaan
Mundam Sati, masyarakat di Desa Makalo tidak
perlu lagi tunggu cuaca bagus kalau mau ke
Desa Sikakap,” katanya. (spr/r)
Berada di Pulau Terluar,
Mentawai Harus Tingkatkan
Pertahanan
TUAPEIJAT - Kolonel INF Choirul Mustafa,
perwakilan Kementerian Pertahanan Wilayah
Provinsi Sumatera Barat mengatakan, sebagai
daerah kepulauan, Mentawai harus meningkatkan
sistem keamanannya, apalagi ada sejumlah
pembangunan yang akan membuka jalur luar,
seperti pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK), dan pembangunan pelabuhan baru di
Labuan Bajau dan Mabukku.
“Makanya kita hadir di sini untuk melihat
kawasan Kepulauan Mentawai, selain kita masih
baru dan wajib kita memantau wilayah kita,
orientasi juga perkenalan dengan masyarakat,”
katanya saat diwawancarai Puailiggoubat,
Selasa, 17 April lalu.
Peningkatan keamanan itu, menurut Choirul
terutama di sejumlah titik seperti Siberut Barat,
Siberut Barat Daya serta wilayah Sikakap.
“Kepulauan Mentawai ini salah satu daerah
strategis dan terletak paling barat, jadi kita perlu
ke depan meningkatkan pertahanan baik darat,
udara, maupun laut,” katanya.
Lagi pula, pertahanan di daerah bukan hanya
menyangkut mempertahankan dari perang militer,
namun juga perang melawan narkoba misalnya,
karena jika masyarakat tidak memerangi
narkoba, maka pertahanannya bisa lemah.
“Banyak sistem pertahanan yang mesti kita
lakukan, musuh bukan hanya perang dengan
tentara dari negara luar, namun perang secara
sembunyi-sembunyi, baik itu narkoba, media
sosial tentang hoax maupun informasi-informasi
yang tidak jelas, kita jangan tertipu dengan
sumber informasi yang tidak jelas dan pasti,”
katanya.
Ia berharap bersama masyarakat dan TNI
saling membantu dan kerja sama, karena
bersama rakyat TNI kuat. (ss/r)

Bermoral dan Berbudaya Melalui Pendidikan
Karakter
P erkembangan kehidupan yang
terjadi saat ini, pelan tapi pasti
menjadikan manusia seolah terkotak-
kotakkan. Perubahan ini, lambat laun
mengantarkan kita pada tingginya rasa
individualitas, terkikisnya nilai-nilai
moral secara perlahan serta ambisi
untuk menonjolkan keegoannya sebagai
manusia berani. Semua ini menye-
babkan kita lupa bahwa sesungguhnya
manusia tak dapat hidup tanpa peran
orang lain.
Kondisi ini pulalah yang saat ini
menghinggapi anak didik kita. Anak
didik sebagai objek dari pelaksanaan
pendidikan, telah mulai menunjukkan
kondisi ini. Dengan dalih ingin dika-
takan sebagai manusia yang mengikuti
perkembangan zaman, etika dan sopan
santunpun berani di “tabrak”. Ujung-
ujungnya, anak didik mulai bertindak
lebih berani. Guru yang tidak disukai
pun berani didemo.
Kebiasaan mengemukakan pen-
dapat yang biasanya diajarkan dalam
salah satu mata pelajaranpun, dianggap
sebagai cara yang jitu untuk mengkritik
gurunya. Mengkritik apa saja yang
tidak disukai ala mereka, tanpa pernah
merasa bersalah atau merasa sikapnya
itu tidak benar. Nonsen katanya! Ini
zaman reformasi, setiap orang bebas
mengemukakan pendapat. Itulah dalih
untuk membenarkan sikapnya. Saya
jadi teringat pada sebuah syair lagu:
Kita bisa pandai menulis dan
membaca karena siapa ?
Kita bisa tahu beraneka bidang ilmu
dari siapa ?
Tentu kita semua sepakat dengan
satu jawaban : “dari guru”.
Melihat kondisi demikian, tentu
kita sangat mendukung sekali adanya
upaya untuk mengembangkan pendi-
dikan berkarakter di sekolah-sekolah.
Diharapkan dengan pendidikan karakter
anak didik yang memiliki etika akan
tetap ada, sehingga tercipta kembali
Guru, diantara Mengajar dan Mendidik
M engajar merupakan suatu ke-
giatan dalam mendidik dan me-
mbimbing serta membina peserta didik
untuk mendapatkan pengetahuan
ataupun ketrampilan yang dimiliki anak.
Dalam proses belajar mengajar, sudah
menyangkut kegiatan mendidik, dalam
arti kata mengantarkan anak pada
tingkat kedewasaannya, baik secara
fisik maupun mental.
Berdasarkan Kamus Pelajar Pusat
Bahasa Depdiknas arti mendidik adalah
memelihara dan memberi pelatihan
(pelajaran) mengenai akhlak dan kecer-
dasan pikiran, sedangkan arti mengajar
adalah memberi pelajaran dengan kata
lain dapat diartikan sebagai usaha guru
Ilustrasi (Sumber: all-free-download.com)
generasi yang bermoral dan bertanggung
jawab serta mampu menunjukkan jati
dirinya sebagai manusia yang berbu-
daya.
Doni Koesoema (2007) meng-
ungkapkan secara singkat, bahwa
pendidikan karakter diartikan sebagai
sebuah bantuan sosial agar individu itu
dapat tumbuh dan menghayati kebeba-
sannya dalam hidup bersama dengan
orang lain. Pendidikan karakter, bertu-
juan membentuk setiap pribadi menjadi
insan yang memiliki keutamaan.
untuk menyampaikan dan menanamkan
pengetahuan kepada peserta didik.
Tapi, kenyataan yang kita lihat
sekarang dan hasil pengajaran di
sekolah-sekolah diantara pengertian
kedua kata tersebut diatas hampir sama
pengertiannya. Guru sebagai pekerjaan
profesi secara holistik berada pada
tingkatan tertinggi dalam sistem pen-
didikan nasional.
Seperti yang dikatakan Bobbi De
Porter, dkk dalam bukunya Quantum
Teaching (1999) “Siswa sering mencari-
cari alasan untuk tidak tertarik, lubang-
lubang dalam cerita kita, kontradik-
si,ketidaksesuaian antara kata-kata dan
tindakan kita, tetapi semakin banyak
Mengembangkan pendidikan karak-
ter di sekolah, lebih diutamakan dari
pada bagaimana menanamkan nilai-nilai
tertentu pada diri anak didik. Nilai-nilai
yang dimaksud, adalah yang berguna
bagi pengembangan pribadinya sebagai
makhluk individual sekaligus sebagai
makhluk sosial dalam lingkungan
sekolah.
Pendidikan karakter di sekolah
secara sederhana bisa didefinisikan
sebagai, “pemahaman, perawatan, dan
pelaksanaan keutamaan (practice of
kita memberi teladan, semakin mereka
tertarik dan mulai mencontoh kita”. Jadi
dengan memberi teladan, merupakan
salah satu cara ampuh untuk mem-
bangun hubungan dan memahami orang
lain. Peran guru yang ditampilkan akan
dapat membentuk karakteristik anak
didik dan lulusan yang beriman, berahlak
mulia, cakap, mandiri, berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.
Oleh karena itu, mendidik dikatakan
sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap
mental dan akhlak anak didik. Apabila
kita bandingkan dengan pengertian
mengajar maka mendidik lebih mendasar.
Mendidik tidak sekedar menstranfer
ilmu pengetahuan saja, tetapi juga
Puailiggoubat
virtue). Oleh karena itu, pendidikan
karakter di sekolah mengacu pada
proses penanaman nilai berupa pema-
haman-pemahaman, tata cara merawat
dan menghidupkan nilai-nilai itu, serta
bagaimana seorang siswa memiliki
kesempatan untuk dapat melatih nilai-
nilai tersebut secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Para insan pendidik, seperti guru,
orang tua, staf sekolah, dan masyarakat
diharapkan perlu menyadari betapa
pentingnya pendidikan karakter sebagai
menstranfer nilai-nilai yang harus kita
tanamkan untuk bekal mereka dike-
mudian hari. Menurut pendapat Sardi-
man AM dalam bukunya Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar (2000)
bahwa mendidik diartikan lebih kompre-
hensif, yakni membina diri anak didik
secara utuh, baik segi kognitif, psikomo-
torik maupun afektifnya, agar tumbuh
dan berkembang sebagai manusia-
manusia yang memiliki kepribadian.
Dengan demikian, berkaitan dengan
soal pembentukan kepribadian anak
didik maka mendidik juga merupakan
usaha memberikan tuntutan kepada
anak didik untuk dapat berdiri sendiri
dengan norma-norma kemanusiaan yang
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 10
sarana pembentuk pedoman prilaku,
pengayaan nilai individu dengan cara
menjadi figur keteladanan bagi anak didik
serta mampu menciptakan lingkungan
yang kondusif bagi proses pertumbuhan
berupa kenyamanan dan keamanan yang
dapat membantu suasana pengembangan
diri individu secara keseluruhan dari segi
teknis, intelektual, psikologis, moral,
sosial, estetis dan religius.
Pendidikan karakter tidak semata-
mata bersifat individual, melainkan juga
memiliki dimensi sosial struktural.
Meskipun pada gilirannya kriteria
penentu adalah nilai-nilai kebebasan
individual yang bersifat personal. Pendidi-
kan karakter yang berkaitan dengan
dimensi sosial struktural, lebih melihat
bagaimana menciptakan sebuah sistem
sosial yang kondusif bagi pertumbuhan
individu. Dalam konteks inilah, kita bisa
meletakkan pendidikan moral dalam
kerangka pendidikan karakter. Pendidikan
moral itu sendiri merupakan pondasi bagi
sebuah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter, lebih meng-
utamakan pertumbuhan moral individu.
Penanaman nilai-nilai dalam diri siswa dan
pembaharuan tata kehidupan bersama
yang lebih menghargai kebebasan individu
merupakan dua wajah pendidikan karakter
dalam lembaga pendidikan. Anak didik
sebagai individu, jika memiliki moral yang
baik tentu akan melahirkan kepribadian
yang luar biasa, sikap dan perilaku yang
dilakoni dalam kehidupan sehari-hari,
merupakan cermin dari kepribadian
dirinya. Berikutnya, tentulah akan
memunculkan anak didik yang bermoral
dan berbudaya diatas kebebasannya
sebagai individu.
Terlepas dari apa yang diuraikan di
atas, semua kembali pada guru sebagai
motivator dan penggerak di lapangan.
Mampukah setiap guru menyematkan
pendidikan karakter pada anak didik?
Sumber:http://www.pendidikankarakter.org/
Penditer/educationconsulting/articles-
bermoral-dan-berbudaya-melalui-
pendidikankarakter.html
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Itulah sebabnya mendidik merupakan
usaha untuk memberikan motivasi kepada
anak didik agar terjadi proses internalisasi
nilai-nilai pada dirinya yang akan melahir-
kan suatu sikap yang baik. Sedangkan
mengajar harus diartikan dalam kegiatan
belajar mengajar secara konseptual,
disinkronisasikan dengan pengertian
mendidik.
Sumber: https://urayiskandar.com/
2010/10/guru-diantara-mengajar-dan-
mendidik.html

PUISI
Oleh: Arnesa Sutisna Sageileppak
Kelas 11 IPA SMAN 1 Siberut Tengah
Laut
Di bibir pantai ini
Aku bersimpuh menatapmu
Biru lautmu
Decak kagumku atas ciptaan-Mu
Aku enggan melangkah
Pesona keindahan-Mu
Menahanku beranjak ditempatku
Tuk tetap bersamamu
Sungguh indah ciptaan-Mu
Aku bersyukur atas anugrah-Mu
Ayah
Sebelum matahari terbit
Engkau telah berangkat bekerja
Menyusuri jalan yang penuh
Dengan embun
Ayah...
Engkau bekerja mencari
Nafkah bagi kami anakmu
Di bawah teriknya matahari
Yang membakar kulitmu
Engkau tetap bertahan
Tetesan demi tetesan keringatmu
Yang jatuh membasahimu
Hanya kami yang engkau ingat
Ayah...
Engkau pahlawan buat kami
Yang selalu mendoakan kami
Ayah...
Engkau yang terbaik buat kami
Aku sayang ayah
Aku takkan melupakan ayah
Ayah yang terbaik
Mentalitas Sosial Pendidikan
P endidikan juga bertali-temali
dengan persoalan mentalitas atau
kejiwaan. Vygotsky (1978), pakar
psikologi pendidikan dari Rusia menga-
takan, kemampuan mental pembelajar
amat ditentukan oleh dua tataran. Yakni,
tataran sosial dan psikologis.
Pada tataran sosial kemampuan
mental pembelajar itu dipengaruhi oleh
interaksi sosial di sekitarnya. Pengeta-
huan, pengalaman, hingga suara hati
(kesadaran moral) tidak hanya ditentu-
kan oleh guru sekolah. Melainkan juga
orang tua, teman sebaya, serta dimensi
kehidupan masyarakatnya. Inilah yang
disebut sebagai intermental atau inter-
psikologis pembelajar.
Pada tataran psikologis, para pem-
belajar menginternalisasikan nilai-nilai
yang didapatkannya dari lingkungan
sosialnya. Hal ini yang bisa menentukan
kejiwaan, kebiasaan, motivasi, emosi,
sikap mental mereka. Dari sinilah
Ibu
Ibu...
Engkau yang mengandungku
Selama 9 bulan
Engkau yang merawatku
Menjagaiku saat aku bangun
Sampai aku tertidur pulas
Ibu...
Engkau yang mengajariku
Berbagai hal
Engkau yang mendidkku
Hingga aku dewasa
Ibu...
Aku bingung bagaimanakah
Aku membalas kebaikanmu
Tiada yang bisa aku berikan
Dan tiada kata yang dapat ku
Rangkai
Hanya doa yang dapat ku beri
Sebagai tanda terimakasih ku
Perjuanganku
Aku berjalan ke depan
Ku mau tak seorangpun merayu
Tidak juga kau
Aku memang miskin
Dari kumpulan waktu yang terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap berjalan
Berjalan ke depan
Menuju masa depan yang bersinar
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih bersemangat
Sampai menuju puncak
Masa depanku datang
Menjemputku
pemahaman tentang jati diri, martabat,
dan penajaman empati sosialnya menjadi
penting bagi proses pendidikan.
Itulah sebabnya, para pembelajar
membutuhkan banyak pendampingan
dan pembimbingan dari banyak orang-
orang strategis selama menjalani jenjang
pendidikan. Maka, mengantarkan anak-
anak ke sekolah merupakan strategi yang
baik bagi psikologi pendidikan para
pembelajar.
Namun, menjadi tidak sehat secara
psikologis bila anak-anak terlalu lama di
sekolah. Karena, mereka akan jauh dari
lingkungan sosialnya dan kehilangan
waktu bersama keluarganya.
Apalagi, di tengah ketimpangan
sosial ekonomi yang melanda masya-
rakat industrial saat ini. Membuat
mereka yang terhempas dari program
pemerataan pembangunan mudah
mengambil jalan pintas sebagai pelaku
kejahatan.
Oleh: Ovir Ikesiaswita Sageileppak
Kelas 12 IPS SMAN 1 Siberut Tengah
Ayahku Pahlawanku
Ayah...
Engkau adalah pahlawan bagiku
Engkau menghiasi hari hari ku dengan kasih
sayangmu
Ayah...
Engkau tak pernah lelah
dalam setiap pekerjaan yang mu
Engkau rela bekerja keras untuk anak anakmu yang
kau sayangi.
Ayah...
Aku berjanji padamu.
Aku akan membuatmu bangga dengan
kesuksesanku
Demi jasamu yang kau berikan padaku.
Terima kasih ayah atas cintamu padaku
Kudoakan engkau selalu sehat dan panjang umur
aku sayang ayah.
Guruku Tanpa Tanda Jasa
Guruku...
Terima kasih buat kasih sayang mu padaku
Terima kasih buat semua motivasi yang kau berikan
padaku
Terima kasih buat semua jasa jasamu
Guruku...
Engkau tak perna meminta balas jasa padaku
Engkau tak pernah menuntut balas padaku
Engkau selalu sabar menghadapi semua sikapku
yang buruk
Guruku...
Terkadang aku membuatmu marah dengan
tinkahku.
Aku minta maaf,atas semua sikap burukku yang
menyakitimu
Maafkan guruku
Jasamu akan selalu kukenang dalam hidupku
Terima kasih guruku
Selain perempuan, korban paling
rentan dari kondisi masyarakat yang
sakit ini adalah para pembelajar,
terutama anak-anak. Bukankah kita
sering mendengar kasus penculikan anak
karena minimnya pengawasan orang tua?
Bukankah kita juga sering menyaksi-
kan berbagai kasus kekerasan terhadap
anak di sekolah karena ulah guru yang
semena-mena dan teman sebaya yang
berbeda kasta sosial ekonominya?
Pendidikan pertama-tama yang
dijalani ras manusia adalah pendidikan
di rumah, pendidikan berbasis keluarga.
Guru utama dan pertama anak manusia
adalah ibu.
Namun, kultur patriakhi yang terus
berkembang dalam kehidupan masyara-
kat kita, berhasil memposisikan kaum
perempuan sebagai objek domestifikasi
kaum laki-laki. Efek lanjutnya membuat
pendidikan yang mulanya bernilai
matriarkal berubah menjadi pendidikan
Puailiggoubat NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 11
Oleh: Nari Ratih Sakatsilak
Kelas 11 IPA SMAN Siberut Tengah
Ayah dan Ibu
Ibu sembilan bulan sepuluh hari
Engkau mengandung aku menjagai aku
Mama
dengan
Hati-hati di dalam perutmu agar aku Ketika aku terpuruk
Dapat lahir di dunia ini... Tak sanggup menjalani
Dan kini aku lahir, lahir sebagai bayi hidup ini
yang imut. Engkau selalu ada
Engkau merawat aku dengan penuh untukku
ketulusan
Mama engkau adalah
Menjagaiku hingga sebesar ini
sosok pahlawan
Dengan kesabaran engkau mendidik aku.
Bagiku
Engkau selalu membagi
Ayah
pelitamu
Engkau adalah ayah yang paling baik Ketika pelita yang
buat kumiliki
Aku... Mulai padam
Engkau membanting tulang demi Kadang ketika mama
Menafkahi kami engkau tak pernah menasehatiku
Mengeluh dalam menafkahi kami Aku selalu mengomel
Dengan semangat engkau dalam hati
menyekolahkan kami. Dikit-dikit nasehat
Ngak capek apa mulut
Ayah-ibu... bicara
Tak pernah bosan bosannya kalian Kadang nasehat mama
Beri aku nasehat agar aku sukses di hari selau aku abaikan
yang Tapi aku tidak sadar
Akan datang kalau semua itu
Namun nasehatmu kadang aku Demi kebaikan aku
Abaikan kadang juga tak kudengar Mama aku ucapkan
Kadang aku berfikir kenapa sih beribu terimakasih
Slalu nasehat? Atas semua yang kau
Tapi aku tidak sadar kalau semua itu ajarkan padaku
demi Mama tiada kata yang
Kebaikan aku bisa aku ucapkan
Ayah-ibu terimakasih atas semua yang Selain kata terimakasih
Engkau berikan semuanya. dan doa
Aku tak dapat membalas jasamu hanya Semoga Tuhan memberi
doa mama umur panjang
Untuk mu semoga tuhan selalu
memberkatimu
sarat dominasi patriarkal.
Sistem birokrasi yang dibangun
melalui rasionalitas instrumental adalah
manusia adalah kunci budaya cinta.
Melalui budaya cinta, semestinya
belajar memberi makna dan menamai
wujud transformasi dominasi patriarkal. sesuatu di dalam maupun di luar
Karena, kultur patriarkhi adalah mene- pendidikannya harus dilakukan guna
kan perasaan dan intuisi sebisa mungkin memperkokoh akar pendidikan yang
supaya laki-laki tampak lebih kokoh terdiri dari rasa saling menghormati,
dan kuat dihadapan perempuan. Sistem menyayangi, dan peduli di antara
birokrasi membekukan dan meniadakan sesamanya (Raditya, 2014).
sifat-sifat kebatinan dan kejiwaan dalam Akhirnya, kita harus terus bergerak
hubungan antar manusia. bersama merawat akal budi, mentalitas
Sehingga, sistem birokrasi ini para pembelajar, dan kesehatan jiwa
membuat agen-agen pendidikan, baik masyarakat melalui trayek pendidi-
guru maupun siswa, kehilangan makna kannya. Semoga, inilah yang disebut
keintiman dan kehadiran dalam proses mendidik pendidikan kita dalam rangka
interaksi sosial di lembaga pendidikan. merawat kehidupan manusia agar terus
Mereka pun lantas terasing tidak hanya tumbuh dengan pelita cinta.
dari dirinya sendiri, melainkan juga dari
tujuan hakiki pendidikan untuk mencip- Sumber: http://www.koranopini.com/
takan manusia bermartabat dan saling antitesis/mendidik-pendidikan-
mencintai di antara sesama. merawat-kehidupan
Penyatuan diri dengan sesama tanpa
mengabaikan pengembangan jati diri
SOSOK
Kornelius Turi Saruruk, S. Pd
Mengabdi Walau Honor Tidak Cukup
P erpindahan kewenangan penge-
lolaan SMA dari tangan kabupa-
ten ke provinsi tidak membuat nasib
guru honor di SMA menjadi baik.
Begitulah yang dialami Kornelius Turi
Saruruk, salah seorang guru honor di
SMAN 1 Siberut Selatan, Kecamatan
Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan
Mentawai.
Kornelius telah menjadi guru honor
pada 7 Januari 2013 setelah mena-
matkan kuliah di STKIP PGRI Padang,
Sumatera Barat.
Sebagai imbalan jasa, Kornelius
menerima honor sebesar Rp1,2 juta per
bulan. Gaji tersebut menurut Kornelius
tidak cukup membiayai kehidupan
keluarga dengan tanggungan dua anak
dan seorang istri.
Meski digaji sedikit pekerjaan
menjadi guru honor tetap ia jalani
seperti hari-hari biasa sebagai bentuk
pengabdian buat daerah sembari
berharap hari esok akan lebih baik.
Untuk kebutuhan sehari-hari ia harus
berhemat minimal dapat mencukupi
kebutuhan bahan bakar minyak sepeda
motornya menuju ke sekolah yang
berjarak sekitar 2 kilometer.
Bagaimana keseharian dana pa yang
dirasakan Kornelius di sekolah, berikut
bincang-bincang wartawan Puailig-
goubat, Hendrikus Samonganuot
pada Mei lalu.
Apa ada kendala yang
Anda temui selama
mengajar?
Sebenarnya kendala
tidak ada, di sekolah
setiap hari saya
tetap masuk me-
ngajar anak-
anak, wala-
upun kese-
jahteraan
tidak men-
cukupi sa-
ya tetap se-
mangat ka-
rena yang
diajar-
Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
12
kan bukan anak-anak luar melainkan
anak-anak Mentawai juga.
Pertama saya mengajar di SMAN
memang tidak mencukupi, gaji tersebut
h a r u s
dimanfaatkan sebaik mungkin dan bisa
mengatur keuangan agar semuanya bisa
dicukupi.
saya berharap sembilan orang ini
dijadikan guru kontrak oleh Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Mentawai dan
1 Siberut Selatan dengan cara meng- diperhatikan dan diberi peluang.
ajukan lamaran kepada sekolah, Apakah Anda berharap Jadi sembilan orang guru honor ini
kemudian saya diterima. menjadi Pegawai Negeri nasib mereka sama dimana belum ada
Sipil (PNS)? kepastian akan diangkatnya mereka
Apakah gaji tiap bulan yang Jangan kan PNS di- menjadi guru kontrak di sekolah.
Anda terima mencukupi angkat menjadi guru
kebutuhan hidup? kontrak saja saya su- Apa harapan Anda?
Dari honor yang saya terima dah bersyukur se- Saya berharap kepada pemerintah
jelas tidak mencukupi, apalagi perti kawan-kawan Mentawai bisa memperhatikan guru-
saya sudah mempunyai 2 orang kontrak lainnya ya- guru honor yang ada di sekolah khusus-
anak yang masih kecil yang ng sudah mengabdi nya bagi mereka yang lama mengabdi
membuat biaya makin meningkat sebagai guru kon- agar diangkat menjadi guru kontrak
tiap bulan. trak. karena mereka mengabdi di sekolah
Honor yang saya terima tiap bukan lagi satu tahun atau dua tahun
bulannya Rp1,2 juta, gaji ini Ada berapa guru melainkan sudah ada yang mengabdi
diberikan oleh Provinsi Su- honor di SMAN hampir lima tahun.
matera Barat sedangkan dari 1 Siberut (hendrikus/g)
sekolah atau yang diambil dari Selatan?
dana komite sebesar Guru honor
Rp400 ribu per bulan. yang senasib deng-
Memang kalau an saya di SMAN 1
gaji didapat ya- Siberut Selatan se-
BIODATA
ng dihara- banyak sem- Nama:
pkan bilan ora- Kornelius Turi Saruruk, S. Pd
ng,
Tempat & Tanggal Lahir:
Muntei, 24 April 1986
Pekerjaan:
Guru Honor SMAN 1 Siberut
Selatan,Kabupaten Kepulauan
Mentawai
Alamat:
Desa Muntei, Kecamatan
Siberut Selatan
SOSOK Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
13

Kepala Desa Tuapeijat, Pusuibiat

Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

D esa Tuapeijat, Kecamatan
Sipora Utara merupakan pusat
dari ibu kota Kabupaten Kepulauan
ngun yaitu jembatan di Dusun Puka-
raijat sebanyak satu buah, sele-
bihnya jalan, itu merata,” katanya,
Rabu, 8 Mei.
Selanjutnya Pusuibiat melanjutkan
un. Pembangunan ini dilakukan secara
merata. Pada tahun yang sama Pemdes
Tuapeijat di bawah kepimpinan Pusui-
ladang masyarakat agar nantinya
kendaraan yang dibawa bisa masuk dan
memudahkan masyarakat membawa
Mentawai. Sebagai ibu kota sudah pembangunan di Desa Mapad- biat membangun jembatan sebanyak 2 hasil panennya.
hal yang pasti infrastruk- degat berupa 1 unit jem- unit di Dusun Pukaraijat serta jalan Ia mengaku pihaknya telah meran-
turnya harus memadai batan pada 2016. Ke- lingkar di setiap dusun dan gang. cang pembangunan 2019 berupa fasi-
sebab bukan hanya mudian pada tahun Tak berhenti di situ, Pusuibiat litas olah raga, seperti lapangan sepak
warga desa itu sen- 2017 Pusuibiat bersama warga pada tahun ini telah bola di Dusun Jati dan Dusun Mapad-
diri yang berakti- membangun merancang program pembangunan desa degat serta lapangan voli dan takraw.
vitas di daerah jalan rabat baik yang baru maupun rehabilitasi. “Tahun depan kita rencana akan
tersebut namun b e t o n Pembangunan dan perehaban insfra- membangun lapangan untuk olah raga,
dari berbagai wi- peng- struktur tersebut disesuaikan dengan lapangan sepak bola di Jati dan Mapad-
layah Menta- hubu- arahan dari Badan Perencanaan Pem- degat termasuk voli dan takraw,”
wai termasuk ng di bangunan Daerah (Bappeda) Men- ujarnya.
dari luar. dus- tawai. Lahan untuk pembangun fasilitas
Untuk “Kita sudah membuat RKP (Ren- tersebut telah tersedia, untuk lapanga
mewujud- cana Kerja Pemerintah) desanya, sepak bola yang berada di Jati telah
kan hal itu, termasuk produk hukum sudah kita dibeli langsung sementara lapangan
Desa Tua- serahkan di Kabag Hukum maupun di yang berada di Mapaddegat tepatnya
peijat di ta- Bappeda, beberapa pembangunan juga di belakang Puskesmas tanahnya
ngan kepe- ada tahun ini, seperti di Dusun Turonia dihibahkan oleh pemiliknya. Sementara
mimpinan dan Karoniet itu jalan”. Lanjutnya. lapangan voli dan takra di Dusun
Pusuibiat Lebih lanjut dikatakannya, pem- Turonia dan Jati lahan sudah ada tinggal
yang men- bangunan infrastruktur di setiap dusun rehab.
jabat menjadi dengan tujuan untuk menghubungkan Namun beberapa program pem-
kepala desa dusun satu dengan dusun lainnya di bangunan pada tahun ini belum berjalan
Tuapeijat sejak Desa Tuapeijat. sebab ada sedikit masalah pada pen-
2015 memprio- Tahun 2013/2014, dijelaskan Pu- cairan Alokasi Dana Desa (ADD)
ritaskan pada pem- suibiat pembangunan Desa Tuapeijat Tuapeijat karena ada perbaikan Ang-
bangunan infrastruk- masih ditangani oleh penjabat kepala garan Pendapatan dan Belanja Desa
tur jalan dan jembatan desa sebelumnya, yang ia ketahui yang belum selesai. Tahun ini Desa
merata di setiap dusun. pembangunan jalan pada saat itu, di Tuapeijat mendapat ADD sebesar
Pusuibiat mengatakan Desa Tuapeijat di Dusun Mapaddegat Rp3,1 miliar.
dirinya fokus melakukan pem- dan kawasan Jati sudah rusak, terma- (Suntoro/g)
bangunan di setiap desa yang suk Dusun lainnya dan saat ini yang
terdiri dari sembilan Dusun masih bagus jalannya pembangunan
yakni Dusun Camp, Kam- jalan awal tahun 2017, namun sudah
pung, Jati, Tuapeijat, Ka- mulai retak.
roniet, Pukaraijat, Ber- “Kalau tahun 2013 sampai 2014,
kat, Mapaddegat, dan itu masih kepala desa lama, kita
Dusun Turonia. kurang tahu persoalan itu,
“Kita sejak kitakan baru menjabat tahun
2015, jadi itulah yang kita
BIODATA
menjabat ta-
hun 2015, ketahui, untuk jalannya
yang per- sudah rusak karena su-
tama ki- dah lama, yang rusak Nama:
ta ba itu sudah kita rehab, Pusuibiat
yang berlubang ju-
ga,” jelasnya. Tempat/Tanggal Lahir:
Selain pem-
Mapaddegat,
bangunan jalan
lingkar di se-
20 Maret 1973
tiap Dusun, ia
juga akan Pekerjaan:
memba- Kepala Desa
ngun jalan
menuju ke
sawah-
Alamat:
sawah Dusun Padegat,
atau Desa Tuapeijat,
Kecamatan Sipora Utara

Lobi Manajemen Air Asia, Sumbar Usulkan
Frekuensi Terbang Dikurangi
Wagub Sumbar, Nasrul
Abit meminta agar
penerbangan langsung
Padang-Singapura tidak
ditutup
Herry Sikumbang
emerintah Provinsi Sumatera
P Barat mengharapkan rute
Padang-Singapura yang baru
beroperasi selama tiga bulan oleh
maskapai Air Asia tidak ditutup, karena
berdampak positif terhadap kunjungan
wisatawan asing ke daerah itu.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit
mengatakan penutupan rute itu akan
merugikan bagi pengembangan pariwi-
sata Sumbar. “Kami akan coba lobi
manajemen Air Asia agar rute ini tidak
ditutup. Harapan kami tetap (ber-
operasi) mungkin frekuensi terbangnya
saja dikurangi,” katanya, Jumat, 11 Mei
2018.
Menurutnya, karena baru berope-
rasi dan melayani terbang setiap hari,
sehingga promosi juga belum maksimal
dan berdampak rendahnya load factor
atau tingkat keterisian penumpang di
rute itu.
Dia mengatakan, Pemda akan me-
minta manajemen PT. Indonesia Air Asia
untuk tidak menutup rute itu dan
mengubahnya dengan menurunkan
frekuensi terbang dari setiap hari
menjadi hanya tiga kali atau empat kali
seminggu.
Nasrul mengatakan, soal rencana
penutupan rute Padang-Singapura pada
17 Mei 2018, Pemprov akan meng-
agendakan pertemuan dengan mana-
jemen perusahaan pada 15 Mei untuk
membicarakan penghentian rencana
penutupan dan peningkatan promosi.
“Kami akan bantu promosi, karena
dengan promosi itu akan menarik minat
Pertamina MOR I Jamin Stok BBM dan LPG Aman Jelang Ramadan
PADANG - PT Pertamina (Persero)
menjamin ketersediaan pasokan bahan
bakar minyak (BBM) dan LPG terpe-
nuhi jelang Ramadan dan Lebaran tahun
ini.
General Manager PT. Pertamina
Marketing Operation Region (MOR) I
Joko Priyono memastikan pasokan
untuk wilayah Sumatera bagian utara
meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan
Kepri terjaga, terutama jelang Ramadan.
“Stok bahan bakar untuk kebutuhan
konsumen menjelang puasa mencukupi,
DISKUSI - Wakil Gubernur Sumatera Barat berdialog dengan manajemen Air Asia membicarakan terkait tutupnya
penerbangan langsung Padang-Singapura
wisatawan datang ke Sumbar, sekaligus
juga meningkatkan keterisian pesawat
Air Asia,” ujarnya.
Sementara itu, manajemen PT.
Indonesia Air Asia mengumumkan
penghentian layanan penerbangan
langsung rute Padang-Singapura yang
telah beroperasi sejak tiga bulan lalu.
Head of Communication PT. Indo-
nesia Air Asia, Baskoro Adiwiyono
mengatakan penghentian layanan
penerbangan rute baru tersebut, meru-
pakan bagian dari rektrukturisasi
jaringan perusahaan guna efesiensi.
“Air Asia Indonesia akan meng-
hentikan layanan penerbangan langsung
kami sudah antisipasi,” katanya melalui
siaran pers, Sabtu, 12 Mei 2018.
Menurutnya, saat ini perseroan
memiliki pasokan BBM yang cukup
terutama untuk jenis premium dan solar.
Kedua jenis BBM tersebut memiliki
stok yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan selama 13 hari ke depan
untuk premium dan 16 hari untuk solar.
Joko memprediksi akan terjadi
peningkatan konsumsi yang cukup
signifikan, yakni untuk gasoline sekitar
10 persen. Sedangkan gasoil diper-
yang menghubungkan Padang dan
Singapura sebagai bagian dari upaya
restrukturisasi jaringan untuk efisiensi
operasional,” katanya.
Dia menyebutkan, penghentian
layanan itu mulai dilakukan pada 17 Mei
2018. Artinya, penumpang yang akan
menggunakan jasa layanan rute tersebut
hanya bisa menikmatinya sampai 16 Mei
2018.
Manajemen, imbuhnya, sudah
memberitahukan penghentian rute
tersebut kepada seluruh penumpang
melalui SMS dan email.
Anak perusahaan Air Asia Grup,
maskapai asal Malaysia itu pun mem-
kirakan turun 10 persen selama Rama-
dan dan Lebaran.
Dia mengatakan guna memenuhi
kebutuhan konsumsi BBM masyarakat,
Pertamina MOR I telah meningkatkan
penyaluran sejak April lalu.
Peningkatan itu, yakni untuk jenis
premium sebesar 35 persen diban-
dingkan bulan sebelumnya, atau dari
3.932 kiloliter per hari menjadi 5.306
kiloliter per hari.
Peningkatan penyaluran premium
diimbangi dengan turunnya penyaluran
FOTO:IST/HUMASPROVSUMBAR
berikan kompensasi kepada calon
penumpangnya yang telah membeli
tiket dengan pilihan.
Pertama, mengubah jadwal kebe-
rangkatan sampai tanggal 16 Mei 2018
tanpa dikenakan biaya tambahan.
Kedua, mengubah rute penerbangan
melalui Kuala Lumpur dalam rentang
waktu tujuh hari tanpa dikenakan biaya
tambahan.
Ketiga, deposit harga tiket yang
dapat digunakan untuk pembelian tiket
Air Asia lainnya dengan masa berlaku
180 hari sejak diterbitkan, dan terakhir,
pengembalian dana secara penuh.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pari-
pertalite sebesar 11 persen menjadi
hanya 6.300 kiloliter per hari pada bulan
lalu. “Yang lain, untuk jenis pertamax
dan pertamax turbo tetap stabil, trennya
malah positif,” ujarnya.
Adapun, untuk penyaluran solar
yakni meningkat 7 persen menjadi 7.200
kiloliter, dan pertamina dex serta jenis
dexlite masih tetap stabil.
Selain BBM, Pertamina juga men-
jamin pasokan LPG 3 kg juga mencukupi
jelang bulan puasa. Bahkan, penyaluran
di bulan ini bakal dinaikan 10 persen
Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
14
wisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan
pihaknya sudah menerima informasi
penutupan rute tersebut dari Kemen-
terian Pariwisata.
Menurutnya, alasan penutupan rute
itu disebabkan karena rendahnya load
factor atau tingkat keterisian rute
tersebut, terutama dari Singapura ke
Padang. “Itu hanya dugaan saja, karena
memang load factornya hanya di bawah
30 persen,” katanya.
Dia menyebutkan, Pemda masih
akan melakukan koordinasi dengan
Kementerian Keuangan untuk memas-
tikan rute tersebut masih tetap ber-
operasi.
Adapun, maskapai Air Asia mulai
melakukan penerbangan langsung Pa-
dang-Singapura sejak 9 Februari 2018,
dengan penerbangan setiap hari.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar
menyatakan dibukanya rute Padang –
Singapura cukup berdampak signifikan
terhadap kunjungan wistawan ke daerah
itu.
Kepala BPS Sumbar, Sukardi
mengatakan kontribusi rute Padang-
Singapura sudah mulai tampak dengan
peningkatan kunjungan wisman ke
daerah itu yang naik 13,41 persen per
Maret lalu, dibandingkan dari bulan
sebelumnya. “Ada dampaknya, per
Maret ini ada kenaikan 13,41 persen
dibandingkan bulan sebelumnya,” kata
Sukardi.
Khusus wisawatan asal Singapura,
terjadi peningkatan hingga 48,76 persen
dari 363 wisman di bulan Februari
menjadi 540 wisman per Maret ini. Jika
dibandingkan dengan bulan yang sama
tahun sebelumnya, kenaikan mencapai
5.300 persen.
Secara keseluruhan, kunjungan
wisman ke Sumbar per Maret 2018
mencapai 5.057 orang atau naik 13,41
persen dari bulan Februari yang hanya
4.459 orang, dan naik tipis 1,3 persen
dari periode yang sama tahun sebe-
lumnya sebanyak 4.992 orang.
` (z)
menjadi 62.290 MT.
Lonjokan signifikan untuk LPG
bersubsidi 3 kg diperkirakan terjadi
jelang Lebaran. Pertamina memastikan
kebutuhan masyarakat akan terpenuhi
dengan baik.
“Kami jamin untuk pasokan LPG 3
kg untuk masyarakat miskin dan usaha
mikro. Untuk LPG non subsidi juga
terjaga pasokannya baik untuk rumah
tangga maupun komersial,” katanya.
(Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 15

Angka pengangguran
meningkat 0,22 persen
atau 341 orang dari
152.000 Angkatan Kerja Sumbar
periode yang sama tahun Menganggur FOTO:IST/BPS-SUMBAR

Herry Sikumbang

adan Pusat Statistik (BPS)

B Sumbar merangkum seba-
nyak 152.240 orang angkatan
kerja di Sumatera Barat masih masuk
kategori pengangguran per Februari
2018.
Kepala BPS Sumbar, Sukardi
menyebutkan jumlah angkatan kerja
Sumbar mengalami pertumbuhan 4,75
persen menjadi 2,59 juta dari periode
yang sama tahun lalu sebanyak 2,46
juta orang. Atau meningkat sebanyak
124.399 orang. “Jumlah angkatan kerja
meningkat 4,75 persen, dengan total
mencapai 2,59 juta orang. Sedangkan
penduduk usia kerja mencapai 3,76 juta
orang,” ujarnya pada Puailiggoubat,
Senin, 07 Mei 2018.
Lebih lanjut, dia menjelaskan dari
jumlah angkatan kerja tersebut, seba-
nyak 152.240 orang masih pengang-
guran atau meningkat 0,22 persen atau
341 orang dari periode yang sama
tahun lalu sebanyak 151.901 orang.
Sukardi menuturkan jumlah angka-
tan kerja yang menggangur itu masuk
dalam kategori pengangguran terbuka.
Menurutnya, tingkat pengang-
guran terbuka (TPT) adalah indikator
untuk mengukur tingkat penawaran
tenaga kerja yang tidak terserap
lapangan kerja.
RILIS - Jumpa pers dalam rangka rilis berita resmi statistik oleh kepala BPS Sumatera Barat, Sukardi
Dia menjelaskan angka TPT Sum-
bar per Februari 2018 sebesar 5,55 perkotaan lebih tinggi daripada pede- mencapai 9,52 persen, SMK 9,50 persen, kerja, sehingga saat diwisuda masih Sedangkan angka TPT untuk lulusan
persen atau turun tipis sebesar 0,03 saan dengan angka TPT masing-masing SMA 7,97 persen dan lulusan universitas banyak lulusan yang belum mendapatkan SMP di daerah itu hanya 3,41 persen
persen dibandingkan angka Agustus 6,69 persen dan 4,56 persen. 7,27 persen. pekerjaan. “Karena diploma kan biasanya dan lulusan SD hanya sebesar 3,34
2017 sebesar 5,58 persen. Dari sisi pendidikan, angka tingkat Dikatakan Sukardi, mengapa lulusan memang disiapkan untuk langsung persen.
BPS juga merangkum bahwa ting- pengangguran terbuka paling tinggi diploma lebih dominan karena memang bekerja, namun belum terserap oleh (z)
kat pengangguran terbuka di daerah didominasi lulusan diploma DI/DII/III disiapkan untuk langsung terjun ke dunia lapangan kerja,” katanya.

Jelang Ramadan, Pemprov Sumbar Diminta
Waspadai Harga Sejumlah Komoditas
PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat diminta mewaspadai kenaikan sejumlah
komoditas pokok yang rentan menyebabkan
inflasi jelang Ramadan dan Lebaran. Apalagi,
kecenderungannya permintaan juga tinggi.
Sukardi, Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Sumbar menyebutkan, ada beberapa
komoditas yang paling rentan menyebabkan
inflasi saat Ramadan. “Kami perlu ingatkan
Pemda untuk memantau beberapa komodi-
tas, karena sangat rentan menyebabkan
inflasi,” ujarnya, Rabu, 02 Mei 2018.
Dia mengatakan, beberapa komoditas itu
antara lain adalah cabai merah, bawang merah,
beras, dan jengkol.
Menurutnya, setiap kali Ramadan dan
Lebaran, harga-harga komoditas itu memiliki
kecenderungan meningkat, karena permintaan
masyarakat juga tinggi.
Makanya, kata Sukardi, jauh hari
pemerintah harus menyiapkan strategi
memastikan pasokan, mata rantai pasokan,
dan harganya terkendali di pasaran.
Adapun, per April 2018, dua kota di
Sumbar yakni Padang dan Bukittinggi
mencatatkan inflasi cukup stabil masing-
masing 0,01 persen dan 0,12 persen.
“(Inflasi-red) cukup stabil bulan ini,
dengan inflasi Padang hanya 0,01 persen dan
inflasi Bukittinggi 0,12 persen,” ujar Sukardi.
BPS merangkum inflasi tahun kalender
Kota Padang sampai April yakni sebesar 0,66
persen dan Bukittinggi 0,93 persen. Sedang-
kan inflasi year on year (yoy) dari tahun
sebelumnya, yakni Padang 2,68 persen dan
Bukittingg 2,48 persen.
Sejumlah komoditas yang ikut berkontri-
busi menyebabkan inflasi daerah itu antara
lain bawang merah, bensin, bawang putih,
dan jengkol.
Sedangkan komoditas yang menghambat
laju inflasi daerah itu adalah cabai merah,
beras, teri, daging ayam ras, cabai rawit, tuna,
jeruk, kentang, dan ikan tongkol. (Herry)
Bulog Pastikan Stok di Sumbar Aman Jelang
Ramadan
PADANG - Perusahaan Umum
Badan Urusan Logistik (Perum
Bulog) memastikan pasokan komo-
ditas pokok di Sumatera Barat
mencukupi jelang Ramadan dan
Lebaran.
Kepala Bulog Divre Sumbar
Suharto Jabar memastikan stok
kebutuhan pokok di daerah itu
bahkan aman untuk kebutuhan hingga
lima bulan ke depan. “Untuk beras,
kami pastikan aman hingga 5 bulan
ke depan. Jadi tidak hanya saat puasa
dan Lebaran,” ujarnya, Minggu, 06
Mei 2018.
Dia menyebutkan saat ini Bulog
Divre Sumbar sudah memiliki paso-
kan beras sebanyak 14.000 ton yang
diyakini mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan daerah selama Ramadan
hingga pasca Lebaran.
Menurutnya, pasokan itu masih
akan datang dalam beberapa bulan ke
depan, sesuai kebutuhan di masya-
rakat.
Suharto menuturkan selain me-
mastikan ketersediaan pasokan
komoditas pokok, pihaknya juga
akan menggelar operasi pasar di
sejumlah lokasi untuk memastikan
harga-harga terkendali.
Selain beras, dia mengatakan
Bulog Sumbar juga telah menyiapkan
pasokan gula sebanyak 2.000 ton, dan
pasokan sejumlah komoditas pokok
lainnya, seperti minyak goreng dan
tepung terigu.
Bahkan, dalam waktu dekat,
imbuhnya, Bulog juga ambil bagian
dalam penyediaan stok daging untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Begitu juga dengan cabai merah
dan bawang merah. Menurutnya,
Bulog akan melakukan pengadaan
pasokan dan operasi pasar jika harga
mengalami fluktuasi yang signifikan,
tergantung kebutuhan daerah.
Sebelumnya, Pemerintah Provin-
si Sumbar memastikan pasokan
kebutuhan pokok terpenuhi selama
Ramadan dan Lebaran, sekaligus
mengantipasi tidak terjadinya kenai-
kan harga yang signifikan di pasaran.
“Kami sudah kumpulkan distri-
butor-distributor kebutuhan pokok,
untuk menjamin pasokan bahan
pokok terpenuhi, dan harganya juga
terkendali,” kata Heri Nofiardi,
Kepala Biro Perekonomian Sumbar.
Dia mengatakan pemda akan
memperketat pengawasan barang di
pasaran, guna memastikan tidak
adanya kelangkaan pasokan, dan
menggelar sejumlah operasi pasar.
(Herry)
SEPUTARSUMBAR Puailiggoubat NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 16

Koalisi Masyarakat Sipil Sumbar Minta KPK

Ambil Alih Kasus SPj Fiktif FOTO:IST

Penanganan kasus
tersebut tidak cukup
hanya sampai pada
terdakwa Yusafni
Herry Sikumbang

oalisi Masyarakat Sipil Su-

K matera Barat (KMSS) yang
terdiri dari berbagai lembaga
swadaya dan akademisi meminta Ko-
misi Pemberantasan Korupsi (KPK)
mengambil alih penanganan kasus
korupsi surat pertanggungjawaban (SPj)
fiktif yang merugikan negara Rp62,5
miliar.
Charles Simabura, mewakili KMSS
mendesak KPK mengambil alih atau
setidaknya lebih intens melakukan
supervisi terhadap kasus SPj fiktif di
Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan
Pemukiman (Prasjaltarkim) Sumbar
tahun anggaran 2012-2016 itu. “Kami
(koalisi-red) meminta KPK melakukan
supervisi lebih intens, atau mengambil
alih penanganan kasus ini,” katanya,
Selasa, 01 Mei 2018.
Menurutnya, penanganan kasus
tersebut tidak cukup hanya sampai pada
terdakwa Yusafni dan mantan Kadis
Prasjaltarkim Sumbar Suprapto, tetapi
melibatkan jaringan yang lebih luas.
Apalagi, dalam persidangan, Yusafni
sudah menyebutkan sejumlah nama
KONPERS - Konferensi pers KWAK terkait SPj fiktif di Rumah Ikhlas
yang menerima aliran uang korupsi itu.
Selain itu, KMSS mendesak aparat Kemudian, mendesak aparat pene- penuntut umum untuk mengoptimalkan penerima aliran dana korupsi tersebut. menerima Rp7,5 miliar, serta sejumlah
penegak hukum melakukan penuntutan gak hukum untuk memeriksa nama- penggunaan UU Tindak Pidana Pencu- Beberapa nama yang disebutkan nama lainnya.
terhadap Suprapto sebagai pihak yang nama yang disebutkan terdakwa Yusaf- cian Uang dalam penuntasan kasus SPj Yusafni, termasuk di dalamnya Gube- Sejumlah nama penerima aliran dana
disebut secara bersama-sama melakukan ni baik di dalam dan di luar persidangan fiktif itu. rnur Sumbar Irwan Prayitno yang itu adalah pejabat pemerintah, BPK,
perbuatan tindak pidana korupsi deng- sebagai penerima aliran uang dugaan Sebelumnya, dalam persidangan menerima dana Rp500 juta melalui LSM, dan beberapa nama yang lain.
an Yusafni, sebagaimana dinyatakan korupsi. Jumat (27/4/2018) terdakwa Yusafni Pejabat Pemprov Sumbar, mantan Wakil (z)
dalam surat dakwaan Yusafni. Terakhir, mendesak penyidik dan membeberkan sejumlah nama sebagai Gubernur Muslim Kasim (alm) yang

BNPB Resmikan Taman Edukasi Bencana
di Padang
PADANG - Badan Nasional Penanggu-
langan Bencana (BNPB) meresmikan
Taman Edukasi Bencana di kawasan
Danau Cimpago, Purus, Kota Padang,
sebagai upaya sosialisasi kebencanaan
kepada masyarakat.
Kepala BNPB Willem Rampangilei
mengatakan edukasi dan pemahaman
masyarakat terhadap bencana menjadi
penentu meminimalisir dampak korban
jika terjadi bencana.
“Edukasi ini penting, dengan Taman
Edukasi Bencana ini menjadi instrumen
dalam membangun kapabilitas dan
kapasitas masyarakat menyiapkan diri
dalam menghadapi bencana,” ujarnya di
Padang, Selasa, 01 Mei 2018.
Dia menyebutkan, Taman Edukasi
Bencana tersebut dilengkapi dengan
buku-buku bacaan mengenai mitigasi
bencana, dan mural tentang kebencanaan
yang dapat meningkatkan kewaspadaan
masyarakat pesisir pantai terhadap
bencana.
Apalagi, masyarakat Kota Padang
memiliki ancaman bencana yang sangat
tinggi. Masyarakat pesisir pantai
misalnya, rentan menghadapi potensi
bencana gempa dan tsunami, serta
berbagai macam potensi bencana
lainnya.
Secara nasional juga demikian,
Willem mengungkatkan setiap tahun
ratusan ribu orang terdampak bencana
yang tidak bisa diselesaikan sendirian
oleh pemerintah.
“Indonesia negara yang rawan
bencana. Bahkan, setiap tahun ratusan
ribu orang terdampak becnana. Nah,
mengatasinya pemerintah tidak bisa
sendiri, tetapi semua pihak masyarakat
dan dunia usaha harus terlibat,” kata-
nya.
Dia mengatakan tantangan keben-
canaan di Tanah Air kian meningkat
karena perubahan iklim dan potensi
munculnya bencana-bencana baru.
Makanya, imbuh Willem, pendi-
dikan kebencanaan kepada masyarakat
sangat penting diberikan untuk menyiap-
kan masyarakat yang sadar terhadap
bencana.
Menurutnya, 34 persen masyarakat
yang selamat dari bencana karena
memiliki kapasitas dan pemahaman
yang baik terhadap bencana, dan 32
persen orang selamat dari bencana
karena ditolong keluarga dan 28 persen
karena ditolong orang sekitar.
(Herry)
Peserta SBMPTN 2018 42.000 Lebih di Sumbar
PADANG - Panitia lokal (Panlok)
17 Sumatera Barat mencatatkan
jumlah peserta Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) di daerah itu mencapai
42.490 orang.
Ketua Panlok 17 Sumbar
Dachriyanus mengatakan puluhan
ribu calon mahasiswa itu
memperbutkan tiket masuk untuk
tiga perguruan tinggi yaitu
Universitas Andalas (Unand),
Universitas Negeri Padang (UNP),
dan Institut Seni Indonesia (ISI)
Padang Panjang.
“Itu data dari pendaftar hingga
hari terakhir pendaftaran. Calon
mahasiswa ini akan
memperebutkan masuk tiga
perguruan tinggi, Unand, UNP,
dan ISI Padang Panjang,” ujarnya
kepada Puailiggoubat, Selasa, 08
Mei 2018.
Dia mengatakan jumlah itu
berasal dari kalkulasi Ujian Tulis
Berbasis Cetak (UTBC) sains
teknologi sebanyak 15.500 orang
yang menempati 774 ruangan,
sosial humaniora 17.300 orang
menempati 862 ruangan, dan
campuran 8.700 orang
menempati 433 ruangan.
Selain itu, kelompok Ujian
Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
dengan ketersediaan 990 kouta
diikuti sebanyak 337 peserta
bidang sains teknologi, sosial
humaniora sebanyak 447 orang
dan campuran sebanyak 206
orang.
Adapun, ujian dilaksanakan di
22 sektor lokasi kampus Unand
Limau Manis, kampus UNP dan
beberapa kampus swasta dan
sekolah di Kota Padang.
Pelaksanaan ujian itu
menggunakan 2.067 lokal.
(Herry)
SEPUTARSUMBAR
Pelabuhan tersebut
dikembangkan untuk
kebutuhan ekspor
Herry Sikumbang
emerintah Kabupaten Pesisir
P Selatan (Pessel), Sumatera
Barat merevisi Rencana Induk
Pengembangan Pelabuhan (RIPP)
pelabuhanan Panasahan, guna menjadi
pelabuhan penyangga bagi Teluk Bayur
di Kota Padang.
Kepala Dinas Perhubungan Pessel,
Nuzirwan menyebutkan selain RIPP,
pemda juga memperbarui Detail Engine-
ering Design (DED) kawasan pelabuhan
tersebut. “Karena RIPP dan DED yang
lama sudah dianggap kadaluarsa, jadi
harus diperbarui,” ujarnya kepada
Puailiggoubat, Kamis, 10 Mei 2018.
Menurutnya, perubahan RIPP dan
DED pelabuhan tersebut dialokasikan
melalui anggaran 2019, karena tidak ada
alokasi anggaran untuk pelabuhan
tersebut tahun ini. Revisi itu sesuai
rencana dianggarkan melalui APBD
Pessel sebesar Rp2 miliar.
Dia mengungkapkan saat ini pemda
tengah memfokuskan pembebasan lahan
untuk pengembangan kawasan pela-
buhan itu.
Ditargetkan, imbuhnya, pembeba-
san lahan mencapai 8 hektare yang akan
menjadi lokasi pengembangan pelabuhan
di ibukota Kabupaten Pesisir Selatan itu.
Hendrajoni, Bupati Pessel menga-
takan pelabuhan tersebut layak dikem-
bangkan menjadi pelabuhan berskala
internasional untuk kebutuhan ekspor
impor, mengingat banyak komoditi
potensial di daerah itu yang bisa
dipasarkan ke mancanegara.
“Secara teknis, Pelabuhan Panasa-
April 2018, Inflasi Padang dan
Bukittinggi Terendah di Sumatera
PADANG - Dua kota di Sumatera Barat
yakni Padang dan Bukittinggi menca-
tatkan inflasi cukup stabil sepanjang
April tahun ini. Kedua kota itu, masing-
masing mengalami inflasi 0,01 persen
dan 0,12 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumbar Sukardi mengatakan inflasi
daerah itu merupakan yang terendah di
Sumatera. Bahkan, inflasi Kota Padang
merupakan yang paling rendah secara
nasional bersama Kota Kudus dengan
hanya 0,01 persen. “Cukup stabil bulan
ini, dengan inflasi Padang hanya 0,01
persen dan inflasi Bukittinggi 0,12
persen,” ujarnya, Rabu, 02 Mei 2018.
Adapun inflasi tahun kalender Kota
Padang sampai April yakni sebesar 0,66
persen dan Bukittinggi 0,93 persen.
Sedangkan inflasi year on year (yoy)
dari tahun sebelumnya, yakni Padang
2,68 persen dan Bukittingg 2,48 persen.
Pessel Revisi RIPP dan DED
Pelabuhan Panasahan
Pelabuhan Panasahan, Pesisir Selatan
han lebih bagus dari pelabuhan lainnya
di Sumbar, termasuk Pelabuhan Teluk
Bayur,” ujarnya.
Menurutnya, jika pelabuhan terse-
but bisa dikembangkan untuk kebutu-
han ekspor, maka komoditas masyara-
kat di Pessel dan kabupaten tetangga
seperti Solok Selatan, Muko-muko dan
daerah Bengkulu bagian utara, bisa
memanfaatkan pelabuhan itu.
Dikatakannya, pengembangan
pelabuhan tersebut bakal menjadi salah
Sejumlah komoditas yang ikut
berkontribusi menyebabkan inflasi
daerah itu antara lain bawang merah,
bensin, bawang putih, dan jengkol.
Sedangkan komoditas yang meng-
hambat laju inflasi daerah itu adalah
cabai merah, beras, teri, daging ayam
ras, cabai rawit, tuna, jeruk, kentang,
dan ikan tongkol.
Sukardi mengingatkan menjelang
Ramadan dan Lebaran inflasi daerah itu
berpotensi naik karena tingginya
permintaan masyarakat terhadap
komoditi bahan pangan pokok. “Jadi
perlu diwaspadai. Kalau kami lihat
kecenderungannya, adalah cabai merah,
bawang merah, beras dan jengkol. Jadi
perlu diwaspadai,” katanya.
Bank Indonesia memperkirakan laju
inflasi Sumatera Barat sepanjang tahun
ini lebih stabil di kisaran 3,5 persen
plus minus 1 persen. (Herry)
satu prioritas pembangunan pemerintah
daerah, sehingga biaya logistik daerah
itu bisa lebih murah.
Hendrajoni mengungkapkan, selama
ini komoditas hasil perkebunan Pessel
dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur,
Padang untuk kemudian diekspor ke luar
negeri. Padahal, jarak tempuh untuk
jalur darat dari daerah paling ujung
Pessel yang menghasilkan sawit dan
komoditi lainnya mencapai 10 jam
perjalanan untuk sampai ke Padang.
Triwulan I/2018, Industri Besar dan Sedang Sumbar Anjlok 16,27 Persen
Ilustrasi
PADANG - Kinerja produksi
manufaktur industri besar dan
sedang (IBS) di Sumatra Barat
sepanjang triwulan pertama tahun
ini mengalami penurunan
signifikan hingga 16,27 persen
dari periode yang sama tahun
sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Sumbar Sukardi
mengatakan penurunan itu terjadi
di sektor produksi industri
makanan dan industri bahan kimia
dan barang dari bahan kimia yang
Puailiggoubat
Dia meyakini dengan beroperasi-
nya Pelabuhan Panasahan bisa diman-
faatkan sebagai pelabuhan transit
maupun untuk kebutuhan ekspor di
masa mendatang.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk
pengembangan pelabuhan itu, tidak lagi
harus menguras anggaran besar, karena
tidak perlu lagi dilakukan pengerukan,
sebab kedalaman laut di kawasan
pelabuhan mencapai 15 meter, sehingga
kapal besar juga bisa bersandar.
mengalami kejatuhan masing-
masing 21,27 persen dan 7,41
persen.
“Penurunan ini karena
terjadinya penurunan produksi pada
industri makanan dan industri
bahan kimia. Kalau untuk IKM
[industri kecil dan menengah]
Sumbar masih tumbuh,” katanya,
Rabu, 02 Mei 2018.
Menurutnya, penurunan
terbesar dari industri makanan
berasal dari bahan makanan
berbahan dasar sawit. Banyaknya
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 17
FOTO:IST
Dia mengatakan anggaran yang
dibutuhkan tinggal untuk perluasan
dermaga, pembangunan fasilitas pen-
dukung pelabuhan, tangki timbun untuk
CPO dan beberapa sarana pendukung
lainnya.
Pemkab Pessel juga menyiapkan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
untuk mengelola pelabuhan tersebut
dengan bermitra dengan swasta ataupun
BUMN.
(z)
kebun yang sudah tua disinyalir
menjadi penyebab penurunan
produksi tersebut.
Begitu juga untuk industri
bahan kimia, yang paling besar
yakni bahan dasar semen juga
mengalami penurunan di awal
tahun. “Kalau untuk bahan
makanan itu dari sawit. Karena
ternyata sawit di Sumbar sudah
banyak yang tua, dan perlu
direplanting, sehingga produksi
juga turun,” katanya.
Meski dua sektor itu
mengalami kejatuhan, IBS dari
jenis industri karet, barang dari
karet dan plastik justru masih
tumbuh 1,12 persen dan industri
barang galian bukan logam tumbuh
2,82 persen.
Secara keseluruhan BPS
merangkum kinerja IBS Sumbar
paling anjlok secara nasional.
Sedangkan industri kecil dan
menengah masih mampu tumbuh
tipis 1,06 persen. (Herry)
 Puailiggoubat 18
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018

Sekolah melarang siswa

mencoret baju seragam
Tim Redaksi
iswa dari empat SMA di
S Kabupaten Kepulauan Men-
tawai berhasil lulus 100 per-
sen. SMA tersebut yakni SMAN 2
Sipora SMA Plus Setia Kecamatan
Sipora Utara, SMAN 1 Pagai Utara,
Kecamatan Pagai Utara dan SMAN 1
Siberut Selatan Kecamatan Siberut
Selatan.
Di SMAN 2 Sipora sebanyak 188
siswa yang mengikuti Ujian Nasional
(UN) pada bulan lalu berhasil lulus.
Pengumuman kelulusan dilakukan sore
hari di sekolah, Kamis, 3 Mei.
Kepala SMAN 2 Sipora, Bisronel
mengatakan, pengumuman sengaja
dilakukan sore hari agar para siswa tidak
melakukan perayaan kelulusan berlebi-
han seperti aksi mencoret baju dan
konvoi di jalan sampai balapan. “Karena
ada pengalaman, di Padang tahun lalu
ada yang kecelakaan, jadi ini yang kita
hindari,” katanya usai pengumuman
kelulusan.
Sementara di SMAN 1 Pagai Utara
yang tahun ini perdana mengikuti UN
dengan jumlah siswa 61 siswa kelas XII
dengan dua jurusan IPA sebanyak 24
siswa, jurusan IPS sebanyak 37 siswa
juga lulus semua.
“Alhamdulillah UNKP (Ujian
Nasional Kertas dan Pensil) perdana
yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Pagai
Utara tahun ajaran 2017/2018 berhasil
mengantarkan siswa kelas XII lulus 100
persen,” kata Kepala SMAN 1 Pagai
Utara, Nopik Afriko kepada Puailig-
Siswa dari Empat SMA di Mentawai
Lulus Semua
PENGUMUMAN - Siswa SMAN 2 Sipora menerima amplop hasil UN
goubat, Rabu, 2 Mei.
Kelulusan 61 siswa kelas XII
merupakan kado terindah yang diberi-
kan siswa terhadap sekolah dalam Hari
Pendidikan Nasional (Hardiknas).
SMAN 1 Pagai Utara tahun ajaran
2017/2018 belum mengusulkan siswa-
nya ikut bidikmisi dikarenakan SMAN
1 Pagai Utara belum terakreditasi.
Kelulusan 100 persen ini merupakan
langkah awal SMAN 1 Pagai Utara
untuk usulan akreditasi tahun ajaran
2018/2019, sekolah juga akan usulkan
siswa kelas XII ikut bidikmisi.
“Harapan kita pihak sekolah agar
semua pihak dapat bekerjasama ter-
utama komite sekolah, orang tua dan
wali murid, sekolah tidak akan berjalan
dengan baik kalau tidak ada dukungan
dari komite sekola, orang tua dan wali
murid, kalau semua pihak berjalan
dukungannya apa yang di cita-cita
sekolah akan terhujud,” katanya.
Rimno Sapalakkai, salah seorang
siswa yang berhasil lulus mengaku
senang dengan hasil yang didapatnya.
FOTO:SUNTORO/PUAILIGGOUBAT
“Saya merasa gembira sekali lulus Ujian
Nasional (UN),” ujar Rimno.
Selain kedua SMA tersebut, siswa
SMAN 1 Siberut Selatan tahun ini
sebanyak 198 siswa yang terdiri dari
jurusan IPA sebanyak 84 orang dan IPS
sebanyak 114 siswa juga lulus semua.
Kepala SMAN 1 Siberut Selatan,
Anjelo mengatakan, hasil ini sesuai
dengan rapat dinas kelulusan yang telah
dilaksanakan 2 Mei 2018 dan berdasar-
kan kriteria maka sekolah menetapkan
198 siswa SMAN 1 Siberut Selatan
dinyatakan lulus semua.
“Nomor kelulusan diambil pada hari
ini yang dibagikan langsung kepada
siswa dalam bentuk amplop, mereka
sendiri nanti yang langsung mem-
bukanya,” kata Anjelo, Kamis, 3 Mei.
Khususnya anak anak yang lulus di
SMAN 1 Siberut Selatan, ia sangat
melarang membuat aksi seperti coret
baju, karena itu tidak mendidik.
Sedangkan siswa SMA Plus Setia
yang berlokasi di Desa Sidomakmur,
Kecamatan Sipora Utara, meski siswa-
nya yang berjumlah 27 orang dinyatakan
lulus, sebanyak 20 siswa diharuskan
memperbaiki nilai ujian sekolah.
“Siswa kita ada 27 orang yang ikut
ujian, dan hari ini merupakan hari
pengumuman hasil ujian mereka, kita
bersyukur mereka lulus semua, tidak
ada yang tidak lulus, namun ada 20 siswa
yang harus perbaiki nilai praktiknya
untuk melengkapi nilai yang masih
kurang,” kata Kepala SMA Plus Setia,
Labita, Kamis, 3 Mei.
Kelulusan siswa, jelas Labita,
tergantung nilai Ujian Sekolah Berstan-
dar Nasional (USBN). “Jadi ada nilai
siswa kita yang seharusnya bisa lebih
baik lagi, seperti praktik yang kurang
angka nilainya satu atau dua, itu kan
masih bisa diperbaiki, kekurangan nilai
ini karena siswanya saat praktik tidak
ikut atau sakit,” katanya.
Karena itu, Labita menunda pengu-
muman kelulusan para siswa, penyera-
han surat kelulusan diberikan setelah
siswa memperbaiki nilainya. Tahun lalu,
peserta UN di sekolah itu 41 orang dan
satu orang tidak lulus. (sun/spr/hd/g)

Tahun Depan Sejumlah Gedung SD
Direhabilitasi
PAGAISELATAN - Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepulauan
Mentawai merencanakan rehabilitasi dan bangun
gedung baru SD yang ada di daerah Pagai.
Menurut data yang disampaikan Kepala
Disdikbud Mentawai, Sermon Sakerebau, tahun
depan SDN 30 Sinaka yang berlokasi di Mabolak,
Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan direlokasi.
Sekolah tersebut dibangun pada 2014 oleh
Disdikbud Mentawai yang terdiri enam ruang
belajar, satu unit ruang kantor dan ruang majelis
guru.
“Relokasi itu dilakukan sebab posisi bangu-
nan rawan longsor sebab di lereng bukit,” kata
Sermon, Kamis, 26 April.
Lokasi baru berjarak sekitar 500 meter dari
pemukiman warga Mabolak dan saat ini sedang
tahap pengurusan penghibahan lahan oleh warga
setempat seluas 2 hektar.
Selain SDN 30 Sinaka, tahun depan juga akan
dibangun gedung sekolah baru untuk SDN 30
Sinakak Filiar Mangka Baga yang berlokasi di
Mabolak. Siswa SD filial ini hanya belajar di gedung
berukuran 2x4 meter yang berdinding bambu dan
beratap daun sagu. Sekolah tersebut didirikan
secara swadaya oleh warga setempat.
Sermon menyebutkan direncanakan sekolah
itu akan dibangun enam ruang belajar, satu ruang
kantor dan ruang majelis guru lengkap dengan
mebelernya. Lokasi pembangunan telah tersedia
seluas 2 hektar yang dihibahkan warga. “Diren-
canakan bangunan berlokasi di atas perbukitan,”
ujarnya.
Selain kedua sekolah tersebut, SDN 06 Sinaka
yang berlokasi di Korit buah butuh mebeler tiga
lokal, SDN 13 Bulasat filial Kinumbuk butuh
empat ruang belajar, SDN 25 Malakopa filial
Asahan empat ruang belajar, SDN 12 Malakopa
filial Muntei tahun depan dibangun empat ruang
belajar lagi sebab ruangannya baru dua. Pemerintah
juga akan merehab berat gedung SDN 13 Bulasat.
Selain di Pagai, Disdikbud Mentawai juga memiliki
rencana prioritas pada tahun depan di daerah
Siberut dan Sipora. (leo/g)
SMPN 2 Siberut Tengah Kekurangan Komputer dan Buku
SAIBISAMUKOP - SMPN 2 Siberut Tengah
berlokasi di Desa Saliguma, Kecamatan
Siberut Tengah yang dibangun pemerintah
pusat dari dana hibah Australia pada 2015
belum memiliki komputer dan buku.
Kepala SMPN 2 Siberut Tengah,
Helman Sakeru menyebutkan, fasilitas fisik
seperti gedung dan mebeler yang dimiliki
sekolahnya sangat bagus dibanding SMP
lain yang ada di Mentawai. Namun
masalahnya sekolahnya tak memiliki
komputer.
’’Tapi kekurangan kita itu tak punya
komputer selama ini ada laptop saya itu
yang saya berikan ke sekolah dan termasuk
juga buku-buku sekolah,” katanya kepada
Puailiggoubat, Senin, 23 April.
Buku media belajar, kata Helman juga
kurang sebab selama tiga tahun sejak
berdiri 2015 hingga sekarang tak ada
bantuan langsung dari dinas (dinas
pendidikan). Sekolah ini memiliki 8 guru
kontrak dan 3 guru PNS.
“Buku anak-anak itu baru bisa kita beli
dari dana BOS (Bantuan Operasional
Sekolah) tahun lalu karena sesuai juknis
sebesar 20 persen dan untuk beli buku
untuk menghidupkan pustaka sekolah, kalau
tidak ada juknis itu mungkin kita belum juga
punya buku sampai sekarang ini,” ujarnya.
Helman menyebutkan, tahun ini sebesar
20 persen dana BOS yang akan cair pada
triwulan kedua sebesar Rp29 juta akan
digunakan membeli buku.
“Dana ini akan kita belikan ke buku
semua selain buku bidang studi yang utama
kita juga belikan buku bacaan anak-anak
sekali lagi buku bantuan langsung dari dinas
selama tiga tahun tidak ada dan memang
kita juga akui untuk melengkapi buku ini
harus pelan-pelan dan tergantung dari dana
BOS saja,” jelasnya.
Pihaknya juga kesulitan mengirim Data
Pokok Pendidikan (Dapodik) sebab sekolah
belum memiliki fasilitas internet. Selama
ini, pengiriman data tersebut dilakukan di
pusat kecamatan.
“Sinyal tower itu hanya baru ada tahun
ini di Saliguma itupun belum maksimal,
makanya kami juga sangat kekurangan
informasi terkait kepentingan sekolah,”
kata Helman. (rr/g)
PENDIDIKAN
Tempat pelaksanaan
ujian dipusatkan pada 29
Tim Redaksi
titik
ebanyak 2.032 murid sekolah
S dasar (SD) di Mentawai dari
118 sekolah mengikuti Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
mulai Kamis, 3 Mei. Ujian tersebut akan
berlangsung selama tiga hari yakni 3-5
Mei setelah itu dilanjutkan dengan Ujian
Sekolah (US) pada 6-9 Mei.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabu-
paten Kepulauan Mentawai, ujian
diikuti 118 sekolah yang terdiri dari 6
sekolah swasta dan 112 adalah sekolah
negeri. Sementara pelaksanaan USBN
sendiri tersebar pada 29 titik sekolah.
Selama tiga hari ada tiga mata pelajaran
yang diuji yakni pada hari pertama
Bahasa Indonesia, hari kedua mate-
matika dan hari ketiga Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
“Penentuan beberapa sekolah seba-
gai titik penyelenggaran USBN dapat
mempermudah monitoring kita juga,
kalau masing-masing sekolah yang
melaksanakan ujian, ada beberapa
jumlah pesertanya sedikit, jadi langkah
yang kita lakukan menentukan titik
terdekat agar sekolah yang jauh dapat
terjangkau,” kata Kepala Bidang SD dan
SMP Disdikbud Mentawai, Qamaisir
kepada Puailiggoubat di sela-sela
pengawasan USBN di Tuapeijat,
Kamis, 3 Mei.
Qamaisir menyebutkan, 29 sekolah
penyelenggara USBN tersebar di seluruh
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Di
Kecamatan Sikakap pelaksanaan USBN
dipusatkan di 3 sekolah yakni SDN 01
Sikakap, SDN 15 Sikakap dan MI
Swasta Sikakap yang diikuti sebanyak
14 sekolah dengan total peserta USBN
238 murid
Lalu di Kecamatan Pagai Selatan ada
3 sekolah sebagai titik atau penyeleng-
gara USBN yakni di SDN 16 Makalo,
SDN 25 Makalo dan SDN 29 Sinaka
yang diikuti sebanyak 16 sekolah dengan
total peserta 240.
Di Kecamatan Pagai Utara, ada 3
titik penyelenggaraan USBN yakni
SDN 05 Silabu, SDN 18 Saumanganya,
total sekolah yang mengikuti USBN di
dua lokasi tersebut ada 10 SD dengan
total peserta 147 orang.
Kemudian di Kecamatan Sipora
Selatan ada 4 titik penyelenggaraan
USBN yakni SDN 01 Sioban, SDN 03
Beriulou, SDN 09 Saureinu, SDN 10
Mara. Diikuti sebanyak 14 sekolah
dengan total peserta sebanyak 210
murid.
Lalu di Sipora Utara ada 4 titik
penyelenggaraan USBN yakni di SDN
12 Betumonga, SDN 13 Tuapeijat, SDN
16 Tuapeijat, SDN 05 Goiso Oinan.
2.032 Murid SD di Mentawai Ikuti
USBN
UJIAN - Murid SDN 16 Tuapeijat mengikuti USBN
Diikuti 14 sekolah dengan total peserta
258.
Kemudian di Kecamatan Siberut
Selatan dilaksanakan hanya satu titik
yakni di SDN 13 Muara Siberut diikuti
10 sekolah, dengan total peserta 219
murid. Sementara ujian di Kecamatan
Siberut Tengah dilaksanakan di dua titik
yakni SDN 01 Saibi Samukop dan SDN
16 Saliguma, total sekolah yang meng-
ikuti USBN di kecamatan tersebut
sebanyak 7 sekolah dengan total peserta
UN sebanyak 149 orang.
Lalu di Kecamatan Siberut Barat
Daya ada 4 titik yakni di SDN 08
Sagulubbeg, SDN 14 Pasakiat Taileleu,
SDN 18 Pasakiat Taileleu dan SDN 19
Katurei, dengan total 8 sekolah dan 167
peserta.
Di Kecamatan Siberut Barat ada 3
titik yakni SDN 16 Sigapokna, SDN 18
Simalegi dan SDN 22 Simatalu dengan
total sekolah 11 sekolah, dengan total
peserta USBN sebanyak 205 peserta.
Kemudian di Kecamatan Siberut
Utara ada 3 titik yakni di SDN 03
Sotboyak, SDN 08 Muara Sikabaluan
dan SDN 09 Muara Sikabaluan, dengan
total 13 sekolah dan 199 peserta USBN.
Penyelenggaraan USBN tingkat SD
dilakukan dengan sistem ujian berbasis
kertas pensil. Penerapan UNBK di
tingkat SD, kata Qamaisir belum wajib.
“Yang wajib itu SMP dan SMA, kalau
SD belum diwajibkan, lagi pula masih
terkendala jaringan,” kata Qamaisir.
Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Disdikbud Kecamatan Pagai
Utara, Agus Lamar kepada Puailig-
goubat mengatakan jumlah peserta
USBN di daerah itu sebanyak 146
orang, data itu terdapat selisih 1 orang
peserta dari data yang dilansir Disdik-
bud Mentawai.
Ia bersikukuh bahwa data yang
mereka miliki valid sebab USBN yang
dilaksanakan di dua titik itu yakni titik
pertama di SDN 18 Saumanganya.
Sekolah yang bergabung di sana yakni
SDN 37 Saumanganya, SDN 10 Sau-
manganya, SDN 11 Saumanganya,
SDN 20 Saumanganya dan SDN 19
Saumanganya dengan jumlah peserta 94
murid.
Sementara pada titik kedua yakni
di SDN 05 Silabu yang terdiri dari SDN
27 Silabu, SDN 33 Betumonga dan SDN
04 Betumonga termasuk SD pelaksan
jumlah peserta 52 murid
Aguslamar menambahkan USBN
hari pertama sukses, “ujian mulai pukul
08.00- 10.00 WIB satu hari satu soal
ujian, lembaran soal ujian dan peserta
semua cukup dan pengawas lengkap
,dan tim monitoring dari Dinas Pendidi-
kan dan kebudayaan (Disdikbud )
Mentawai satu orang,” kata Agus
Lamar.
Menurut dia, jumlah peserta US-
BN pada tahun ini menurun dibanding
tahun lalu yang berjumlah 152 siswa
dan semuanya lulus.
Sementara Maya Romantir, penga-
was dari Disdikbud Mentawai menga-
takan, lembaran soal USBN berasal dari
Kementerian Pendidikan dan Kebuda-
yaan (Kemendikbud ) yaitu Bahasa
Indonesia, matematika dan IPA. Lembar
Puailiggoubat
FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT
Jawaban Ujian Nasional (LJUN) akan
dikumpul di Disdik Mentawai kemu-
dian diantar ke Puskom Disdikbud
Provinsi Sumatera Barat. “Pengumuman
nilai sekira Juni,” ujarnya.
Sementara soal US berasal dari
Disdikbud Mentawai yang terdiri dari
agama, PKn, IPS dan PJOK. Lembaran
ujian ini nanti dinilai Disdikbud di
Tuapeijat, sedangkan untuk soal ujian
SBK dan muatan lokal Budaya Menta-
wai dibuat dan nilai masing-masing
sekolah.
Sementara di Kecamatan Siberut
Tengah, menurut Ketua Panitia Pelak-
sana USBN di tempat itu, Sion Sakeru,
peserta ujian yang ikut hanya 94 orang
dari 98 peserta yang terdaftar. Pelaksa-
naan USBN dilaksanakan pada dua SD
yakni SDN 01 Saibi Samukop dan SDN
16 Saliguma
Menurut Data Pokok Pendidikan,
kata Sion, peserta ujian yang tidak ikut
semua berada pada titik SDN 01 Saibi
Samukop yakni dari SDN 01 Saibi
Samukop sebanyak 39 orang namun
yang mengikuti hanya 38 murid,
kemudian SDN 03 Sabi Samukop yang
terdaftar sebanyak 13 murid namun
yang ujian hanya 12 peserta sedangkan
SDN 10 Cimpungan yang ikut ujian
hanya 16 orang dari 18 peserta yang
terdaftar.
“Kalau murid kita seorang yang
tidak ikut, kita pihak sekolah maunya
semua ikut kalau murid sakit kita
fasilitasi karna kita punya tanggung
jawab tapi yang tidak ikut ini tak tahu
apa alasannya, “ kata Sion yang juga
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 19
menjabat sebagai Kepala SDN 01 Saibi
Samukop.
Setelah selesai pelaksanaan USBN
selama 3 hari, kata Sion akan dilanjutkan
US. “US ini akan berlangsung di hari
Senin sampai Rabu usai USBN,”
ujarnya.
Sementara pengawas USBN dari
UPTD Disdikbud Kecamatan Siberut
Tengah yang bertugas di SDN 16
Saliguma, Parmenas Sakeru mengatakan,
peserta ujian sebanyak 51 orang yang
terdiri dari dua SD yakni SDN 16
Saliguma dan SDN 10 Saliguma ikut
semua. “Dari SDN 16 Saliguma seba-
nyak 43 orang dan SDN 10 Saliguma
sebanyak 8 orang,” ujarnya.
Kepala SDN 03 Saibi Samukop,
Bartholomeus mengaku seorang murid-
nya yang sudah terdaftar di Dapodik
namun tak ikut ujian. “Murid kita ini
sudah tidak bisa lagi ikut ujian karna
pergi kerja di Tuapejat, ini sangat kita
sayangkan sekali,” katanya.
Soal kelulusan, lanjut Bartho semua
tergantung masing-masing hasil kemam-
puan murid, “semua tergantung murid
kita yang tentunya kita juga sebagai
kepsek punya harapan lulus semuanya,”
ujarnya.
Terkait soal ujian, Jarpin Siribaru
(15), salah seorang peserta USBN dari
SDN 10 Cimpungan mengaku soal yang
sulit dikerjakan berupa esai yang terdiri
dari 5 soal. “Sulitnya itu menjawabnya
dengan baik karena soalnya susah-susah
kemudian kita tulis lagi jawabannya
kalau soal yang tinggal jawab A, B dan
C itu mudah jawabnya walaupun
soalnya susah dan kita tinggal jawab saja
tidak harus kita tulis, tapi saya yakin
pasti bisa lulus nanti,” katanya usai ujian
hari pertama.
Kepala UPTD Disdikbud Kecama-
tan Siberut Tengah Jendam Purba
menyebutkan, belum mengetahui selu-
ruh peserta ikut ujian sesuai dapo-
dik.”Kalau jumlah muridnya apakah ikut
semua sesuai di dapodik kita belum tahu
iya, besok(4/5) mau kesana monitoring
pelaksanaanya,” katanya.
Akibat penyatuan tempat pelak-
sanan USBN ini, SDN 21 Makalo,
Dusun Berkat Baru, Desa Sikakap,
Kecamatan Sikakap harus mengang-
garkan Rp320 ribu per murid yang
berjumlah 22 orang dari Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
“Agar proses ujian tidak berganggu
sekolah menganggarkan dana Rp320 ribu
per siswa untuk transportasi dan
pasfoto supaya murid dapat belajar
dengan serius,” kata Kepala SDN 21
Makalo, Enjum Frida.
Enjum Frida mengatakan, tempat
pelaksanaan USBN muridnya berga-
bung dengan SDN 01 Sikakap. Ia
menargetkan muridnya lulus 100 per-
sen.(trs/leo/rr/spr/g)
PENDIDIKAN
Deki Sagaragara Bertarung dengan
Penyakit Agar Dapat Ikut USBN
Sempat berhenti sekolah
Rinto Robertus Sanenek
uangan itu hanya diisi oleh
R seorang murid SD yang te-
ngah konsentrasi mengisi lem-
bar jawaban Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) yang dilaksanakan di
SDN 01 Saibi Samukop, Kecamatan
Siberut Tengah, Kamis, 3 Mei.
Di sampingnya ada seorang perem-
puan dan di depan seorang pengawas
ujian duduk di bangku yang telah
disediakan. Biasanya pada USBN dalam
satu lokal diisi 10 orang murid namun
lokal yang ditempati oleh Deki Sagara-
gara (16), murid SDN 01 Saibi Samukop
hanya diisi oleh dirinya sendiri.
“Peserta Deki kita pisahkan ujian
di satu ruangan yang ditemani ibunya
dan kita juga pengawas mendampingi
karena dirinya punya penyakit dan
kurang stabil agar tenang menyelesaikan
ujiannya namun kita tidak paksakan,”
kata pengawas ujian dari Unit Pelak-
sanan Teknis Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Siberut Tengah,
Sending Sabolak.
Di dalam ruang ujian Deki, ia
ditemani ibunya Tarida Sagitcik (39).
Ekspresi Deki dalam mengisi lembar
jawaban terlihat begitu tenang dan tak
terpengaruh siapapun yang berada di
sampingnya. Jika dilihat dari segi
fisiknya tidak terlihat seperti orang sakit
hanya tatapan matanya yang terlihat
sayu.
“Waktu ujian hari ini, paginya
sepertinya tak peduli bahwa hari ini dia
ujian, hanya saya sebagai ibunya yang
Kala Kelas Sahabat Inspiratif Menginspirasi
Siswa dan Pengajar SD Fransiskus
SIKABALUAN - SD Fransiskus Sikaba-
luan membuat kelas sahabat inspiratif
untuk guru dan murid SD Fransiskus
Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara
untuk memperingati Hari Pendidikan
Nasional, Rabu, 2 Mei.
“Ini dalam rangka memberikan
inspirasi bagi guru dan murid sehingga
termotivasi untuk lebih maju,” kata
Dominikus Puu, Kepala SD Fransiskus
Sikabaluan pada Puailiggoubat, Rabu,
2 Mei.
Dominikus Puu mengatakan, bentuk
pembela-jaran sahabat inspiratif dalam
bentuk lisan dan tertulis. Dalam bentuk
tertulis dengan cara mencari bahan
referensi terkait tokoh-tokoh dunia yang
menginspirasi dalam hidup. “Dalam
bentuk lisan kita mengundang masya-
UJIAN - Deki murid SDN 01 Saibi Samukop mengikuti USBN
mengingatkan dan suruh Deki mandi
baru saya antar ke sekolah untuk ujian,”
kata ibu Deki,Tarida Sagitcik.
Tarida menyebutkan penyakit yang
diderita Deki berupa kejang-kejang
seperti kesurupan. Penyakit itu telah
menjangkitinya sejak Deki duduk di
bangku sekolah TK B sampai sekarang.
“Awalnya penyakit ini datang
mendadak kita tidak terlalu tahu dasar-
nya dari mana, kalau informasi dari tabib
rakat yang kita lihat cocok untuk
memberikam inspirasi, “ katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Siberut Utara, Sumarno yang menjadi
inspektur upacara bendera memperingati
Hardiknas sekaligus menjadi narasumber
sahabat inspiratif mengatakan, apapun
situasi dan keadaan tetap untuk ber-
usaha.
Sumarno mengatakan, saat masih
duduk dibangku SD (Sekolah Dasar)
pernah tinggal kelas karena sering
meninggalkan sekolah untuk mencari
biaya beli buku dan peralatan sekolah.
“Kami dari keluarga miskin. Karena
tinggal kelas akibat dari mencari biaya
beli buku, saya belajar untuk dapat juara
sehingga dapat hadiah buku,” katanya.
atau dukun, ada sesuatu atau seseorang
dalam diri anak saya ini, kalau sedang
normal seperti biasa dia ngerti apa yang
kita bilang seperti manusia normal,” jelas
Tarida.
Tarida mengatakan, kejang-kejang
Deki ini sering muncul ketika ada orang
yang meninggal, dalam satu hari bisa
empat kali kejang-kejang atau kayak
kesurupan. ‘Kalau di hari biasa kadang
muncul kadang tidak tapi kasihannya
Untuk guru, lanjut Sumarno, tak
mesti mengeluh kalau sekolah tempat
bertugas tidak seperti yang dibayangkan.
“Saya dulu pernah menjadi guru di
Simalegi Muara dengan mengajar di
semua kelas. Saya berusaha untuk
mempertahankan proses belajar meng-
ajar tetap berjalan,” katanya.
Yesica Salamang, salah seorang guru
muda di SD Fransiskus mengatakan kelas
sahabat inspiratif memberikan semangat
bagi guru dan murid. “Ternyata sebelum
orang berhasil atau sukses pernah berada
dalam keadaan ekonomi yang sulit,
pernah berada di tempat yang lebih sulit
dari yang kita alami,” katanya.
Selain kelas sahabat inspiratif dan
upacara Hardiknas, juga ada lomba puisi
dan paduan suara. (bs/g)
Puailiggoubat
FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT
ketika penyakitnya ini datang saat lagi
bermain seluruh badannya luka-luka
akibat benturan saat kejang-kejang ini,
di sekolahnya pernah juga muncul
penyakitnya dan diantar guru-guru di
rumah,” ujarnya.
Soal penangannan, kata Tarida,
mereka sudah pernah berobat secara
medis hingga dukun, mulai dari Saibi
sampai ke Tuapeijat (ibu kota Kabu-
paten Mentawai) untuk melakukan
Buku Pelajaran Muatan Lokal Budaya
Mentawai Masih Minim
HVA - Buku pelajaran muatan lo-
kal Budaya Mentawai (Bumen)
masih minim di sekolah yang ada
di daeragh Pagai yang menyebab-
kan pengajarna materi ini tidak
maksimal.
Andre Sakoikoi, salah seorang
guru di SMPN 1 Pagai Utara, Ke-
camatan Pagai Utara mengata-
kan, buku muatan lokal Bumen
yang dipakai oleh tenaga pengajar
hanya satu yang difotokopi dari
guru Bumen SMAN 1 Pagai Uta-
ra.
“Untuk pegangan siswa tidak
ada, selain itu buku tersebut ha-
nya satu yang diajarkan dari kelas
XII, XIII dan kelas IX, untuk meng-
ajarkan Bumen kepada siswa satu
orang guru PNS,” katanya kepada
Puailiggoubat, Kamis, 26 April.
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 20
terapi namun tak kunjung sembuh.
“Terakhir ini pengobatan tabib atau
dukun, diajurkan Deki mandi dengan air
garam itu yang kami pakai tapi terka-
dang muncul juga,” keluhnya.
Ia mengatakan, jika Deki tidak
mengalami gangguan kesehatan, Deki
sudah tamat SMP tahun ini, namun
akibat penyakit yang tak kunjung
sembuh sejak duduk di bangku SD sudah
tiga kali sempat berhenti sekolah. “Yang
meminta Deki berhenti sekolah itu
karena kita karena penyakitnya namun
setelah badannya dirasa sehat sedikit
dia minta lagi harus sekolah dan kita
sebagai orang tua beri pemahaman tapi
dia tidak mau dan terus minta sekolah
lagi dan sampai sekarang beginilah
keadaannya,” ujarnya.
Kepala SDN 01 Saibi Samukop,
Sion Sakeru membenarkan seorang
muridnya bernama Deki memang
mengalami penyakit seperti kejang-
kejang dan pernah terjadi di sekolah pada
saat jam pelajaran.
“Makanya saat ujian ini kita pisah-
kan Deki dalam satu ruangan yang
ditemani orang tuanya biar tenang ujian,
karena kalau murid atau para peserta
ini sakit itu tanggung jawab kita
bagaimana bisa ikut ujian,” katanya.
Dari pengalaman Sion, jika Deki
tidak mengalami gangguan penyakit, ia
dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
“Kalau penyakit itu tidak muncul Deki
bisa belajar dengan baik dan bahkan kalau
ada soal pembelajaran di sekolah dia bisa
jawab dengan hasil yang bagus sekali,
hanya penyakit saja ini yang meng-
ganggu dan mudah-mudahan ujiannya
bisa diikuti sampai selesai,” ujarnya.
Namun Deki yang coba diajak
bincang-bincang oleh Puailiggoubat
hanya diam sambil menunduk, ia tak
mau menanggapi saat ditanya cita-cita
yang dimilikinya. (g)
Selain SMPN 1 Pagai Utara,
SMPN 2 Sikakap, Kecamatan Si-
kakap yang berlokasi di Bulak Mo-
nga KM 6 Desa Taikako juga me-
ngalami hal yang sama. Lambok,
salah seorang guru kontak di SM-
PN 2 Sikakap menyebutkan , bu-
ku pelajaran yang mereka dapat
juga hanya dalam bentuk foto-
kopi.
Hardyansyah, guru SDN 27
Silabu menyebutkan, sekolahnya
juga kekurangan bahan buku ajar.
“Berharap kepada Disdikbud Men-
tawai memperhatikan kebutuhan
buku bidang studi muatan lokal
terutama buku budaya Mentawai,
buku referensi yang terkait buku
budaya Mentawai tidak ada,”
katanya.
(leo/g)
21 Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
Keamanan daerah wisata
berpengaruh pada jumlah
kunjungan turis
Silvester Suntoro Sarogdok
inas Pariwisata Pemuda dan
D Olah Raga Kepulauan Men-
tawai akan membuat desa wi-
sata budaya. Dua desa yang akan
dijadikan desa wisata budaya adalah
Desa Madobak dan Muntei di Keca-
matan Siberut Selatan.
“Ya Madobak itu kita jadikan
kawasan konservasi wisata berbasis
budaya, karena budayanya di Menta-
wai yang ada saat ini hanya di sana,
jadi harus kita pertahankan itu, jangan
sampai hilang,” katanya kepada Puai-
liggoubat, Rabu, 2 Mei.
Di desa wisata budaya akan dibang-
un sejumlah fasilitas seperti kantor,
toilet serta penunjang fasilitas wisata
lainnya. “Kita memang akan mem-
bangun fasilitasnya di sana sebagai
penunjang, tidak mungkin pariwisata
tidak ada fasilitasnya,” kata Desti.
Desa wisata budaya yang ada di
daerah Muntei yang dekat dengan
Pelabuhan Maileppet di Siberut Selatan
bertujuan agar pengunjung bisa langsung
melihat seperti apa budaya Mentawai
sehingga bisa dikatakan menjadi pintu
masuk bagi wisatawan lokal dan
mancanegara.
“Kalau di Muntei itu strategis,
karena dekat dengan dermaga, jadi saat
wisatawan datang, dimana bisa kita lihat
budaya Mentawai, atau uma (rumah
DKP Mentawai Bangun TPI Mini di Saibi
Samukop
SAIBISAMUKOP - Pemerintah Kabu-
paten Kepulauan Mentawai melalui
Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP)
Mentawai membangun Tempat Pele-
langan Ikan (TPI) mini di Dusun
Simabolak, Desa Saibi Samukop,
Kecamatan Siberut Tengah.
Berdasarkan kontrak kerja antara
DKP Mentawai dengan rekanan dari
CV.Cipta Usaha Mandiri, dana pem-
bangunan TPI tersebut menelan dana
Rp199.440.000 dari Dana Alokasi
Umum (DAU) APBD Mentawai 2018.
TPI yang dibangun tersebut berukuran
5 x 10,5 meter berkontruksi beton
dengan lama pekerjaan 100 hari kalen-
der.
Pelaksana pekerjaan TPI Mini dari
CV. Cipta Usaha Mandiri, Surkino
Sanenek mengatakan, pekerjaan peng-
galian tanah untuk pengecoran tapak
pondasi yang berkerangka besi sudah
dimulai Senin, 7 Mei. “Sekarang
pekerjaannya masih berjalan lancar,”
katanya saat ditemui Puailiggoubat di
Mentawai Akan Buat Desa Wisata
Budaya
MADOBAK - Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan yang menjadi tujuan wisata alam
adat) Mentawai, mereka bisa lihat di
sana,” ujarnya.
Sementara di Desa Madobak akan
terdapat dua pemandangan yang dinik-
mati oleh wisatawan, yaitu budaya
sekaligus alamnya. “Madobak itu sangat
bagus ada alamnya yang masih bersih,
tambah lagi pengunjung yang datang suka
berpetualang, mereka bisa menikmati
lokasi pekerjaan, Rabu, 9 Mei.
Bahan material bangunan, lanjut
Surkino sudah tersedia di lokasi kerja
berupa pasir, kerikil, kayu, semen dan
besi.
“Kalau kondisi tanahnya memang
sedikit lunak namun ini tidak berpenga-
ruh karena tapak bawahnya digali dan
pakai tulang besi, jadi tapaknya cukup
tinggi berkisar 80 cm naik ke atas dan
memang kalau pasang besar masuk di
lokasi bangunan gangguan geografis ini
masih bisa di tangani karna sekali lagi
tapaknya kita buat tinggi,” jelas Surkino.
Menurut Surkino, jika tak ada
kendala cuaca atau yang lainnya peker-
jaan bisa rampung sesuai tenggat waktu.
“Selagi tak ada kendala pekerjaannya
pasti berjalan cepat karena kita sukses-
kan dulu TPI ini dan jika berjalan mulus
penambahan bangunan lainnya akan ada
tahun depan seperti dermaga mini
nelayan,” ujarnya.
Pembangunan TPI mini ini disambut
baik oleh nelayan di Saibi Samukop,
keindahan alamnya yang eksotis,”
jelasnya.
Untuk menunjang itu, dibutuhkan
peran masyarakat karena budaya itu ada
pada masyarakat itu sendiri, wisatawan
bisa menikmati makanan tradisional
Mentawai yang mana disajikan masya-
rakat setempat, termasuk rumah yang
menjadi penginapan. “Jadi, pengunjung
Juasno Salakkau (36), salah seorang
nelayan di Saibi mengatakan pem-
bangunan fasilitas tersebut sangat
mendukung peningkatan ekonomi
nelayan.
Sebab selama ini, kata Juasno hasil
tangkapan yang didapat dijual dengan
cara menjajakannya ke rumah-rumah
warga seharga Rp20 ribu per ikat.
“Itupun tergantung warga yang membeli,
kadang habis dan kadang tidak, kalau
TPI ini kita langsung jual ikan kita di
situ dan warga sudah tahu dan datang di
TPI beli ikan,” ujarnya.
Juasno menyebutkan saat ini sudah
ada yang menampung ikan di Saibi
Samukop meski harga yang belum
memadai namun menurutnya jika TPI
mini selesai harus ada manajemen
pengelolaannya agar TPI memiliki
manfaat peningkatan ekonomi nelayan.
Pengelola yang kita maksudkan itu
agar apa yang kami butuhkan nelayan
seperti polipom dan es batu tersedia di
TPI,” kata Juasno. (rr/g)
FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT
bisa langsung berinteraksi dengan
masyarakat, karena mereka tinggal
bersama,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati
Mentawai, Kortanius Sabeleake menga-
takan Pemerintah Kabupaten Kepu-
lauan Mentawai akan terus membenahi
sektor pariwisata dengan melakukan
sejumlah evaluasi untuk meningkatkan
Memasuki Ramadan, Muspika Sikakap Razia
Produk Kedaluwarsa
SIKAKAP - Memasuki bulan
puasa Musyawarah Pimpinan Ke-
camatan (Muspika) Sikakap mela-
kukan razia gabungan menyasar
makanan dan minuman serta pro-
duk lain yang kedaluwarsa serta
tidak memiliki label bea cukai.
Razia tersebut dimulai pada pukul
10.00-16.00 WIB pada Senin, 7
Mei.
Razia tersebut melibatkan Ca-
mat Sikakap Happy Nurdiana be-
serta staf, Kapolsek Sikakap Iptu
Jennedi beserta anggota, anggota
Koramil Sikakap, Puskesmas Si-
kakap dan dokter yang ada di sa-
na, anggota Satuan Polisi Pamo-
ng Praja dan anggota pemadam
kebakaran sekira 10 orang.
Razia dimulai dari Sikakap
Timur menyusur ke Sikakap Teng-
ah hingga Hva. Produk yang dira-
zia terdiri dari makanan, minum-
an dan rokok di kedai. Kemudian
di toko memeriksa makanan ring-
an mi instan, susu, sardines, su-
su kaleng, susu kotak dan pulu-
han slop rokok yang tidak ada la-
kunjungan wisatawan ke Mentawai.
Sebab pariwista merupakan sektor
andalan Mentawai.
Korta menyebutkan, tim terpadu
gabungan akan turun ke lapangan guna
mengecek dan memantau langsung
kegiatan pariwisata. “Hari Jumat kita
akan turun, bersama dengan unsur
vertikal untuk cek langsung, selain
memantau juga mengevaluasi beberapa
kegiatan pariwisata Mentawai,” kata-
nya, Kamis, 3 Mei.
Selain memantau langsung, Pemda
Mentawai juga telah menyurati resort-
resort wisata yang diindikasi melanggar
aturan melalui Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olahraga.
“Pariwisata masuk dalam program
Mentawai Emas, jadi pembenahan
wisata jadi prioritas, sebab wisata
memberi kontribusi yang besar bagi
pendapatan negara terutama di Menta-
wai, jadi pendapatan untuk daerah,”
katanya.
Untuk mendukung kemajuan pari-
wisata Mentawai, Korta juga meng-
imbau masyarakat ikut serta mencip-
takan lingkungan yang aman dan
nyaman serta damai. “Mereka (wisata-
wan) tidak mungkin suka dengan negara
atau daerah yang punya konflik,
wisatawan lebih suka dengan daerah
yang tentram, damai,” katanya.
Pemda sudah merancang sejumlah
program jangka pendek dan panjang
untuk membangun pariwisata Menta-
wai. “Yang penting kita siapkan
perangkatnya dulu dan fasilitasnya,”
katanya. (g)
bel bea cukai.
Sersan Satu Jafril, salah satu
anggota Koramil 04 Sikakap me-
ngatakan, razia tersebut dilaku-
kan untuk melindungi masyara-
kat dari produk yang telah keda-
luwarsa namun masih dijual oleh
pedagang.
“Razia gabungan tersebut
untuk menyambut bulan puasa ,
supaya makanan dan minuman
tidak ada di jual di pasar Sikakap
yang sudah kadarluarsa , dan
masyarakat tidak membeli atau
mengkonsumsi makanan , minu-
man yang sudah kadarluarsa ,
mengantisipasi ini pihak Muspika
melakukan razia gabungan,” ka-
tanya kepada Puailiggoubat, Ra-
bu, 9 Mei.
Jafril menyebutkan ada pulu-
han jenis makanan ringan, susu
kotak, sardines, susu kaleng ya-
ng di ambil sampelnya dibawa ke
kantor camat Sikakap.
Jafril menyarankan agar mas-
yarakat memperhatikan masa
kedaluwarsa produk. (leo/g)
EKOKER
Beras Sejahtera di Sikakap: Beli Gratis
Ongkos Angkut Ditanggung Masyarakat
RASTRA - Distribusi beras sejahtera di Sikakap
Beras tak dipungut bayaran
Supri Lindra
eras Sejahtera (rastra) untuk warga
B Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepu-
lauan Mentawai dibagikan gratis untuk
1.091 keluarga penerima manfaat. Keluarga yang
menerima, hanya dikenai biaya transportasi sesuai
dengan jauh dekat dusun, seperti Desa Taikako
sesuai dengan kesepakatan masyarakat, biaya
transportasi Rp10 ribu per kepala keluarga.
Jatah rastra Kecamatan Sikakap 10.910 kg per
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai Latih Para Petani
TUAPEIJAT - Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (DKPP) Kabupaten Kepulauan Menta-
wai menggelar pelatihan teori penerapan teknologi
budidaya Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) dan
Perkebunan (BUN) kepada petani di ruang rapat
DKPP, Km 4 Kecamatan Sipora Utara, Jumat, 27
April.
Peserta yang mengikuti berasal dari 9 desa, yaitu
Desa Malakkopa (3 orang), Bulasat (2), Silabu (3),
Betumonga (3), Bosua (2), Beriulou (2), Mara (7),
Goiso Oinan (7), dan Sidomakmur (3 orang). Selain
petani, DKPP juga melatih Petugas Penyuluh
Lapangan (PPL) dari Pagai Selatan 5 orang, Pagai
Utara 3, Sipora Selatan 5 dan Sipora Utara 5 orang.
Pelatihan diberikan sesuai komoditas yang
dimiliki desa masing-masing, seperti Desa
Malakkopa dan Bulasat komoditasnya yaitu
jagung, sementara Silabu, Betumonga, Bosua,
Beriulou komoditasnya tanaman buah, untuk Mara
dan Goiso Oinan, komoditasnya yakni pala dan
cengkeh sedangkan Desa Sidomakmur yaitu padi.
Adapun kegiatan pembangunan pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di
bulan, sementara beras rastra yang dibagikan
sekarang untuk 6 bulan, jadi total beras rastra
Kecamatan Sikakap 65.460 kg. Jatah untuk Desa
Sikakap 20.580 kg dengan jumlah penerima 343
KK. Desa Matobe 17.520 kg dengan penerima
manfaat 292 KK, dan Desa Taikako 27.360 kg,
dengan keluarga penerima manfaat 456 KK.
“Rastra untuk Kecamatan Sikakap selama
65.469 kg untuk 6 bulan, dengan keluarga penerima
manfaat 1.091 KK, beras rastra dibagikan gratis
kepada keluarga penerima manfaat,” kata Ibrahim,
penyalur rastra Kecamatan Sikakap kepada
Puailiggoubat, Rabu, 2 Mei.
Ia mengatakan, tidak dibenarkan kepala dusun,
kepala desa untuk menjual beras tersebut. Karena
Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018,
antara lain, demplot padi sawah dengan volume 4
hektar, demplot jagung 30 hektar, kebun contoh
pala 4.200 batang, kebun contoh cengkeh 800 batang,
kebun aneka buah-buahan (manggis, durian dan
sebagainya) sebanyak 2.000 batang, dan kebun
contoh mangga sebanyak 2.000 batang.
Sekolah lapang TPHP dan Fielday tersebar
pada empat lokasi yakni Kecamatan Pagai Selatan,
Pagai Utara, Sipora Selatan dan Kecamatan Sipora
Utara. “Ini kita masih fokus di empat lokasi dulu,
rencana kedepan, kita akan ke wilayah Siberut ini
kan bertahap, tidak bisa sekaligus,” kata Kepala
DKPP, Novriadi kepada Puailiggoubat saat ditemui
di ruang kerjanya.
Ia juga menjelaskan, untuk demonstrasi plot
padi benihnya sudah ada sekitar 100 Kg. “Untuk
di Desa Sidomakmur, di sana kan ada demplot padi
sawah empat hektar, benihnya itu sudah ada,
kualitasnya sangat bagus jenisnya batang Piaman,
termasuk pupuk sudah datang sekitar 1,6 ton,”
ujarnya.
Ia menyebutkan, padi sawah di Sidomakmur
Puailiggoubat
FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT
tidak ada biaya transportasi sesuai dengan petunjuk
Dinas Sosial, kepala dusun hanya bisa memungut
biaya transportasi, itu harus ada kesepakatan dulu
dengan masyarakat,
“Biaya transportasi tidak boleh memberatkan
keluarga penerima manfaat, sebab beras rastra di
berikan buat keluarga tidak mampu,” katanya.
Kaur Pemerintahan Desa Taikako, Rindung
Paigot, mengatakan biaya transportasi pengangkutan
beras diserahkan sepenuhnya kepada kesepakatan
masyarakat. “Pesan yang disampaikan oleh
Pemerintah Desa Taikako kepada kepala dusun
dalam menetapkan biaya transportasi tidak
memberatkan kepada keluarga penerima manfaat,”
katanya.(g)
minggu depan kelompok tani masyarakat sudah
mulai mempersiapkan lahan. Meski demplot atau
lahan percontohannya ada empat hektar, namun
nantinya akan berdampak di lahan padi sawah
masyarakat yang ada di sekitarnya, menurutnya
dengan adanya demplot tersebut masyarakat bisa
belajar untuk melihat budidaya padi, cara penana-
man maupun hasil panennya nanti.
Tanaman hortikultura mangga akan diberikan
kepada Desa Silabu dan Betumonga sebanyak 2.000
batang, sedangkan tanaman buah Manggis dan durian
untuk Bosua dan Beriulou sebanyak 2.000 batang.
Sedangkan tanaman jagung sekitar 30 hektar dibagi
menjadi dua bagian, 15 hektar di Bulasat dan 15
hektar di Malakkopa. Sementara Mara dan Goiso
Oinan diberikan pala dan cengkeh sebagai dem-
plotnya.
“Jadi spesifik nantinya, apa masing- masing
daerah penghasilan buah- buahan atau tidak, jadi
setiap daerah sudah ada jatahnya atau klasternya
masing- masing untuk tanaman buah, jadi satu desa
satu komoditi,” jelasnya.
(toro/g)
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018 22
BP3 Medan Latih Nelayan
Tangkap Ikan Sikakap
SIKAKAP - Badan Pelatihan dan
Penyuluhan Perikanan (BP3) Medan
melatih nelayan tangkap di Kecamatan
Sikakap cara menggunakan alat tangkap
modern agar memperoleh hasil yang
maksimal.
Peserta pelatihan yang berjumlah 30
orang itu merupakan awak kapal
bantuan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) RI melalui Sentra
Kelautan Perikanan dan Kelautan
Terpadu (SKPT) Mentawai di Sikakap 7-
11 Mei.
Pelatihan tersebut diberikan sebab
sejak Februari 2018 nelayan Sikakap
yang menggunakan 16 unit kapal
bantuan belum mahir menggunakan
jaring dan alat tangkap pancing lainnya
seperti jaring milenium. Pelatihan
tersebut berupa cara menjalin tali res,
pembentangan di laut , pemasangan
pelampung dan juga sistem pemberat
jaring.
Bambang Priyatno, pelatih dari BP3
Medan mengatakan, belum semua
nelayan mahir menggunakan alat
tangkap ikan tersebut, mudah mudahan
dengan pelatihan ini nelayan dapat hasil
tangkap yang banyak.
“Pelatih ada tiga orang dari BP3
Medan, kami akan latih nelayan supaya
mahir menggunakan alat tangkap jaring
milenium mulai pelatihan 7-11 Mei,
pelatihan secara teori 3 hari dan 2 hari
praktik langsung dengan kapal di laut
bersama 30 orang nelayan,” katanya
kepada Puailiggoubat, Rabu, 9 Mei.
Bambang menyebutkan, BP3 Medan
akan datang lagi jika ada pengajuan
permohonan SKPT ke Kementrian
Kelautan dan Perikanan. “Dengan
perintah dari kementerian kami datang
selain SKPT Mentawai wilayah kerja BP3
Medan meliputi 8 provinsi yakni Aceh,
Sumatera Utara , Sumatera Barat, Riau,
Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu dan
Bangka Belitung, ujarnya.
Selain melatih menggunakan alat
tangkap, lanjut Bambang, BP3 Medan
juga melatih nelayan sebagai nakhoda
dan masinis kapal serta mendapat
ijasah Ahli Nakhoda Kapal Perikanan
(ANKAPIN) dan Ahli Teknika Kapal
Perikanan (ATKAPIN).
Bambang Priyatno menyebutkan,
pelatihan untuk menjadi nakhoda dan
masinis wajib bagi nelayan di BP3
Medan yang beralamat di kelurahan
nelayan indah Kecamatan Medan
Labuhan, Kota Medan ujarnya.
Arifin Siahaan, pengurus Koperasi
Amanah mengakui, mereka belum
mampu menggunakan bantuan dari KKP
RI . “Sejak Februari nelayan mendapat
16 unit kapal bantuan dari KKP RI, kapal
tersebut di 5 Gros tonase dilengkapi
dengan alat tangkap jaring, pancing
dengan kotak tempat es, selama
melaut nelayan belum maksimal sejak
mereka melaut, hasilnya belum
memuaskan, nelayan mengakui bahwa
belum mahir menggunakan alat tangkap
jaring milenium dengan itu BP3 Medan
datang untuk melatih nelayan, harapan
kita dengan pelatihan ini nelayan , mahir
dan hasil tangkap memuaskan,”
katanya. (leo/g)
23 Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
Asal Muasal Kampung Taikako di Pagai
Utara (Sipulaggai Siboiki Kai Kako)
D ahulu kala di Pulau Siberut Kepulauan
Mentawai hiduplah seorang kerei (se
macam dukun/tabib) besar yang sudah pernah
melakukan hal-hal ajaib, diantaranya, pada
suatu hari ia memisahkan sebagian daratan di
Siberut, yaitu suatu tanjung besar. Tanjung
itu sekali lepas dari pulau besar, mulai hanyut
dan menjauhkan diri. Di atas sebidang tanah
yang hanyut itu, ada juga seorang wanita yang
sedang bekerja di kebun ubinya. Wanita itu
namanya ialah Takelaggai, dari Uma Sapalak-
kai.
Ketika anggota-anggota uma (suku)
mendengar tentang musibah yang dialami oleh
wanita itu, mereka dengan segera menyiapkan
kalabba (perahu besar) untuk mengejar
sebidang tanah yang hanyut itu. Orang-orang
itu kemudian menjadi penduduk pertama
kampung Silabu dan Taikako dan sejak saat
itu seluruh tanah di sekitarnya menjadi milik
mereka (Sampai sekarang ini orang-orang
Taikako disebut sebagai pemilik utama Pulau
Pagai/sibakkat laggai).
Sebelum Uma Sapalakkai itu meninggal-
kan tanah airnya, mereka telah membelah
sepotong rotan, dan setengah dari padanya
diberikan kepada sanak keluarga yang lain di
desa itu. Dari sepotong rotan mereka akan
saling mengenal dimanapun mereka akan
bertemu.
Secara kebetulan kedua perahu itu
bertemu satu sama lainnya di Pulau Sanding,
yaitu sebidang tanah yang sudah hanyut dan
sekarang menjadi pulau tersendiri. Akan
tetapi, dari kedua belah pihak orang mengira
berhadapan dengan lawan. Mereka saling
memanah begitu hebat, akan tetapi mereka
tercengang melihat bahwa satu panah pun tidak
mengenai sasarannya. Oleh sebab itu, kedua
kelompok itu saling mendekati, dan dari
pembicaraan mereka dengan segera menjadi
nyata bahwa mereka satu sama lain masih ada
hubungan darah. Hal ini menjadi bilamana
kedua potong rotan telah dipertemukan dan
ternyata cocok satu dengan yang lainnya.
Mereka bersama-sama berlayar kembali.
Uma Sabelau yang tiba terakhir, mengatakan
bahwa mereka hendak menetap di Selat
Sikakap, antara Pagai Utara dan Selatan. Akan
tetapi uma Sapalakkai tidak mengizinkannya
karena mereka sendiri sebagai pendatang
pertama telah memiliki pulau itu. Akhirnya
kedua uma tersebut mencapai satu persetujuan.
Uma Sapalakkai membeli perahu dari Uma
Sabelau karena memiliki perahu yang lebih
besar dan lebih bagus dari kepunyaan Uma
Sapalakkai. Dengan demikian, Uma Sabelau
mengakui ia tidak berhak atas daerah itu.
Dengan demikian, Uma Sabelau mengakui ia
tidak berhak atas daerah itu. Orang-orang ini
membangun Desa Taikako.
Ketika Uma Sapalakkai ternyata telah
kembali tanpa membawa wanita itu, maka
kakaknya memutuskan untuk berangkat
kembali dengan dua kawannya. Mereka tiba di
Pulau Sanding, akan tetapi wanita yang dicari
tidak dapat ditemukan. Samar-samar mereka
mendengar suara dari seorang roh hutan
(taikaleleu) yang memberitahukan bahwa ia
telah menikah dengan wanita itu dan wanita
itu tidak dapat turut kembali dengan mereka.
Maka ketiga orang itu pergi. Setibanya di
ketinggian Pulau Sibarubaru (di sebelah barat
Pagai Selatan), mereka sudah kehabisan
makanan dan terpaksa mendarat di suatu
tempat di Pagai selatan yang bernama
Matapi. Di situ mereka pasti akan mati
kelaparan bila roh-roh hutan tidak memelihara
mereka. Dalam hubungannya dengan roh-roh
hutan, ketiga laki-laki itu memperoleh
kekuatan gaib yang luar biasa (kerei).
Kemudian roh-roh hutan memperbolehkan
mereka pergi, karena mereka sangat rindu
kepada anak-anaknya. “Baiklah,” kata roh
hutan, “pergilah dan bila kalian tiba di rumah,
letakkanlah busur melintang di anak tangga,
dan setelah itu panggillah anak-anak Anda.”
Ketika ketiganya telah tiba di desa
mereka, mereka berbuat seperti yang
dikatakan oleh roh-roh hutan. Waktu anak-
anaknya melihat ayah mereka berdiri di
halaman rumah, mereka turun dari rumah
dan mematahkan busur melintang di anak
tangga, karena disangkanya laki-laki itu
menghilang dan mereka hidup terus sampai
sekarang sebagai “sabulungan” yaitu sebagai
roh-roh hutan yang datang untuk menolong
sikerei laki-laki dan wanita, bila mereka
mencoba mengobati orang-orang sakit.
Tempat itu selalu dihormati dan sewaktu orang
melewatinya, orang harus hati-hati bagaimana
berbicara, jangan sampai kata-kata tidak
pantas atau kotor keluar dari mulut.
(Sumber: Mitos dan Legenda Suku
Mentawai, Bruno Spina, PN Balai
Pustaka, 1981)
Suara
Daun
Rifai
MERAGUKAN KEK
B eberapa hari terakhir ini perhatian
terhadap Kawasan Ekonomi Khusus
Mentawai Bay Resort atau yang umum disebut
dengan KEK cukup besar. Jumat, tanggal 11
Mei, puluhan mahasiswa Mentawai melakukan
aksi penolakan di kantor gubernur. Berselang
dua hari, Bupati Kepulauan Mentawai
memberikan penjelasan kepada semua
organisasi mahasiswa Mentawai tentang KEK.
Dua peristiwa ini, menggambarkan pentingnya
persoalan KEK, baik dalam pandangan
mahasiswa yang melakukan aksi penolakan,
maupun dalam pandangan bupati, sehingga
merasa perlu memberikan penjelasan.
Upaya menjelaskan ini tentu positif. Karena
akan membuat KEK menjadi terang. Sehingga
tidak tersisa ruang gelap dan tersembunyi,
tempat berbagai prasangka disemai banyak
pihak. Karena itu, kejelasan harusnya
menjernihkan dan menyelesaikan masalah. Jika
masih ada silang pendapat setelah itu, berarti
tujuan penjelasan tidak tercapai. Mungkin karena
masing-masing pihak merasa hanya versi dia
yang harus didengarkan. Sehingga penjelasan
bersifat serah, tanpa proses yang dialogis antar
pihak untuk mencari konklusi atas apa yang
masih menjadi keraguan.
Pengembangan sektor pariwisata adalah
pilihan program yang tepat dalam pembangunan
dan perekonomian daerah. Inilah sektor
pembangunan yang memungkinkan tetap terjaga
dan terpeliharanya alam dan kehidupan budaya
melayu tua yang eksotik. Dua hal yang menjadi
pesona Mentawai, dan merelakan pelancong
menjalani ribuan mil untuk menikmatinya.
Namun investasi sektor pariwisata bisa
berakibat sama dengan investasi sektor hutan.
Karena itu, rumusan konsep dan implementasi
KEK perlu kehati-hatian. Tujuananya adalah
memastikan investasi sektor pariwisata tidak
berdampak sama buruk dengan dampak
investasi sektor hutan.
Untuk itu perlu memperhatikan aspek hak
atas tanah. Menurut PP Nomor 2/2011,
pengusul yang bisa berupa BUMN/BUMD,
Swasta, Pemkab maupun Pemprov,
bertanggungjawab untuk membebaskan lahan.
Karena itu pengusul KEK harus melepaskan
hubungan hak antara pemegang hak dengan
tanahnya. Karena itu, pembebasan tanah akan
menyebabkan lahan seluas 2.639 ha beralih hak
menjadi hak negara. Ini harusnya tidak boleh
terjadi.
Lepasnya hak atas tanah mungkin masih bisa
diterima jika dipastikan kehadiran KEK bisa
memberikan kesejahteraan kepada pemilik
tanah. Namun ini juga tidak pasti. Mencermati
kelemba-gaan pengelolaan KEK, memang
terbuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi
pelaku usaha. Tapi apakah masyarakat kita
sudah cukup mampu menjadi pelaku usaha. Atau
peluang ini justru akan diisi masyarakat lain,
yang sudah terbukti lebih berjiwa wira usaha.
Jika gagal menjadi pelaku usaha, maka
peluang selanjutnya hanyalah menjadi tenaga
kerja di usaha-usaha yang dibuka oleh pelaku
usaha. Kerjaannya bisa berupa pramuniaga di
toko atau cuci piring direstoran. Jika hanya ini
yang mungkin, apakah KEK merupakan pilihan
investasi pariwisata yang tepat?
LINGKUNGAN
Populasi penyu di dunia
terus menurun karena
perburuan yang terus
menerus
Bambang Sagurung
2 3 Mei diperingati sebagai Hari
Penyu Dunia atau World Turtle
Day. Peringatan ini pertama kali dimulai
sejak tahun 2000 oleh American Tortoi-
se Rescue yang bertujuan mengkam-
panyekan penyelamatan penyu yang
semakin langka serta mendorong semua
pihak terlibat dalam aksi penyelamatan.
Dikutip dari Wikipedia, penyu
udah ada sejak akhir zaman Jura (145 -
208 juta tahun yang lalu) atau seusia
dengan dinosaurus. Penyu memiliki
sepasang tungkai depan yang berupa
kaki pendayung yang memberinya
ketangkasan berenang di dalam air.
Walaupun seumur hidupnya berkelana
di dalam air, sesekali hewan kelom-
pok vertebrata, kelas reptilia itu tetap
harus sesekali naik ke permukaan air
untuk mengambil napas. Itu karena
penyu bernapas dengan paru-paru.
Penyu pada umumnya bermigrasi deng-
an jarak yang cukup jauh dengan waktu
yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilo-
meter dapat ditempuh 58 - 73 hari.
Penyu mengalami siklus bertelur
yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali.
Sementara penyu jantan menghabiskan
seluruh hidupnya di laut, betina sesekali
mampir ke daratan untuk bertelur.
Penyu betina menyukai pantai berpasir
yang sepi dari manusia dan sumber
bising dan cahaya sebagai tempat
bertelur yang berjumlah ratusan itu,
dalam lubang yang digali dengan sepa-
sang tungkai belakangnya. Pada saat
mendarat untuk bertelur, gangguan
berupa cahaya ataupun suara dapat
membuat penyu mengurungkan niatnya
dan kembali ke laut, juga penyu menggu-
nakan magnetism bumi sebagai bantuan
untuk kembali ke kampung halamannya
ketika saat masih menjadi tukik, dan
kembali saat sudah dewasa untuk
bertelur.
Tidak banyak regenerasi yang
dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan
butir telur yang dikeluarkan oleh seekor
penyu betina, paling banyak hanya
belasan tukik (bayi penyu) yang
berhasil sampai ke laut kembali dan
tumbuh dewasa. Itu pun tidak memper-
hitungkan faktor perburuan oleh
manusia dan pemangsa alaminya seper-
ti kepiting, burung dan tikus di pantai,
serta ikan-ikan besar begitu tukik
tersebut menyentuh perairan dalam.
Di dunia saat ini hanya ada tujuh
jenis penyu yang masih bertahan, yaitu:
Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu
sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu
Kemp’s ridley (Lepidochelys kempi),
Penyu lekang (Lepidochelys olivacea),
Penyu belimbing (Dermochelys coria-
cea), Penyu pipih (Natator depressus)
SAATNYA MENYELAMATKAN PENYU
Seekor penyu yang berada di salah satu kolam penangkaran Penyu Kota Pariaman
dan Penyu tempayan (Caretta caretta).
Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu
Kemp’s ridley yang tidak pernah
tercatat ditemukan di perairan Indo-
nesia.
Dari jenis-jenis tersebut, penyu
belimbing adalah yang terbesar dengan
ukuran panjang badan mencapai 2,75
meter dan bobot 600 - 900 kilogram.
Penyu lekang adalah yang terkecil,
dengan bobot sekitar 50 kilogram.
Namun demikin, jenis yang paling sering
ditemukan adalah penyu hijau.
Penyu, terutama penyu hijau,
adalah hewan pemakan tumbuhan yang
sesekali memangsa beberapa hewan
kecil.
Dalam laporan Conservation Inter-
national (CI) yang diumumkan pada
simposium tahunan ke-24 mengenai
usaha pelestarian penyu di Kosta
Rika disebutkan, banyaknya penyu
belimbing turun dari sekitar 115.000
ekor betina dewasa menjadi kurang dari
3.000 ekor sejak tahun 1982. Penyu
belimbing telah mengalami penurunan
97 persen dalam waktu 22 tahun
terakhir. Selain itu, lima spesies penyu
juga beresiko punah, meski tidak dalam
jangka waktu yang singkat seperti
penyu belimbing.
Hampir semua jenis penyu terma-
suk ke dalam daftar hewan yang
dilindungi oleh undang-undang nasio-
nal maupun internasional karena dikha-
watirkan akan punah disebabkan oleh
jumlahnya makin sedikit. Di samping
penyu belimbing, dua spesies lain,
penyu Kemp’s Ridley dan penyu sisik
juga diklasifikasikan sebagai sangat
terancam punah oleh The World Con-
servation Union (IUCN). Penyu hijau
(Chelonia mydas), penyu lekang atau
penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea),
dan penyu tempayan atau logger-
head (Caretta caretta) digolongkan
sebagai terancam punah. Hanya penyu
pipih (Natator depressus) yang diperki-
rakan tidak terancam.
Konsumsi Penyu di Mentawai
Kepulauan Mentawai termasuk
lokasi pendaratan penyu saat bertelur.
Seperti banyak di daerah lain, daging
penyu dan telurnya dikonsumsi masya-
rakat lokal. Biasanya yang menemukan
telur penyu ini nelayan yang berangkat
melaut pada waktu subuh atau ibu-ibu
yang menagkap ikan dengan tangguk pada
pintu muara sungai.
Seorang perempuan yang enggan
namanya ditulis ditemui Puailiggoubat,
Rabu (2/5) sedang menjajakan telur penyu
dalam kotak di Desa Muara Sikabaluan,
Kecamatan Siberut Utara. Ia mengaku,
mendapatkan telur penyu itu dari
suaminya yang bekerja sebagai nelayan.
“Saya jual Rp2 ribu per butir untuk
yang belum dimasak,” kata perempuan
itu.
Puailiggoubat lalu menemui suami
penjual telur penyu. Ia pun enggan
mengungkap nama aslinya, sebab mereka
paham, menjual telur penyu adalah
perbuatan dilarang.
Ia mengaku menemukan telur penyu
saat hendak menurunkan sampan untuk
menangkap ikan pada Rabu, 2 Mei 2018
sekira pukul 05.15 wib. “Saya melihat
jejak kaki penyu. Kemudian saya coba
cari kemana pergerakannya, “ katanya.
Lebihlanjut dikatakan Anto, biasanya
penyu suka membuat jejak palsu saat
bertelur. “Biasanya saat naik dan turun
Puailiggoubat
NO. 384, 15 - 31 Mei 2018
FOTO:ZULFIKAR/PUAILIGGOUBAT
berbeda jalur. Yang saat turun ini kadang
dia menggunakan posisi terbalik sehing-
ga saat kita lihat seakan penyu tidak
turun ke laut, “ katanya.
Setelah membaca pergerakan, akhir-
nya Anto melihat bagian sampah kayu,
bambu dan semak lainnya yang berjarak
sekira 10 meter dari bekas pergerakan
penyu.
“Saya ambil kayu kecil untuk saya
tusuk-tusuk ke tanah untuk mengetahui
bagian tanah padat atau tidak. Kalau
tusukkannya ke dalam tidak padat
berarti telur penyu disimpan di sana, “
katanya.
Saat membongkar sampah dan pasir
tempat penyu bertelur hasilnya 100
butir.
Pada April lalu, dikatakan Anto, ia
juga menemukan telur penyu namun
jumlahnya dibawah 100 butir. “Kalau
tidak dapat ikat hasil memancing,
dengan menjual ini sama halnya kita
Telur penyu yang dijual di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Mentawai
24
mendapat 10 ikat ikan,” katanya.
Menanggapi itu, Nofri Yani dari
Yayasan Cahaya Maritim mengimbau
masyarakat Mentawai tidak lagi kon-
sumsi telur dan daging penyu karena
sangat berbahaya bagi kesehatan.
“Saat dulu memang masyarakat di
kawasan pesisir mengkonsumsi telur
penyu, karena belum ada budidaya telur
ayam dan telur itik. Namun saat
sekarang semua bisa konsumsi telur
ayam dan itik, juga telur puyuh,” kata
aktivis perlindungan penyu ini.
Konsumsi telur dan daging penyu
yang cukup tinggi di masa lampau,
menurut Yani, mengakibatkan berku-
rangnya populasi penyu, tidak ada lagi
penyu yang menetas dan tumbuh
menjadi dewasa untuk terus kawin dan
bertelur lagi.
Padahal, sejak tahun 1995, semua
jenis penyu menjadi terancam punah
dan masuk dalam daftar CITES (hewan
langka terancam punah di dunia).
“Dengan menjaga pantai dan tidak
mengkonsunsi penyu dan telurnya,
berarti masyarakat telah menjaga
kelestarian alam ini, sehingga anak cucu
kita masih bisa bertemu dengan penyu
di pantai penelurannya dimasa yang
akan datang, tidak seperti dinosaurus
yang hanya bisa direka-reka bentuknya
saja. Selain komodo, penyu adalah salah
satu hewan purba selevel dinosaurus
yang masih bisa kita temui di dunia saat
ini,” katanya.
Menurut dia, bulan-bulan ini hingga
Juni biasanya memang jadwal rutin
penyu naik ke darat untuk bertelur di
pantai-pantai sepanjang perairan Indo-
nesia karena merupakan daerah tropis.
“Penyu cenderung naik ke pantai
saat pasang naik, pada malam hari dan
kembali ke laut setelah bertelur, namun
jika penyu tidak menemukan tempat
yang cocok untuk menggali sarang,
merasa terganggu oleh cahaya dan
aktivitas manusia, maka penyu akan
kembali ke laut tanpa bertelur di pantai.
Penyu-penyu ini pada umumnya mem-
buat sarang di atas pasang tertinggi
sekitar 3-5 meter dari bibir pantai. (o)
FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT