1-10 - 7-PDF - Buletin Pasak Bumi Edisi 3 2015 PDF
1-10 - 7-PDF - Buletin Pasak Bumi Edisi 3 2015 PDF
METAMORFOSIS
SANGKIMA
JANGAN TERULANG KEMBALI
Fotogenik
\\\ Pagi di Sangkimas 19
Jasa Lingkungan
\\\ Mari Melakukan penelitian di
Taman Nasional Kutai
21
Lintas Peristiwa
25
Orangutan Kutai
\\\ El Nino and Kutai National Park For
2015 -2016
35
Pengamanan Hutan
\\\ Teknik Dasar Mengoperasikan
Mobil Berpenggerak 4 Roda (4 WD)
39
METAMORFOSIS
Dalam rubrik jejak kutai, kami mencoba
untuk mengingatkan semua pihak akan bahaya
kebakaran hutan. Taman Nasional Kutai yang
mengalami kebakaran besar dua kali telah merasakan
kerugian yang cukup nyata berupa kehilangan
M
etamorfosis merupakan sebuah
keanekaragaman hayati. Dalam menghadapi musim
proses untuk berubah bentuk
kemarau panjang tahun ini, Balai Taman Nasional
menjadi lebih baik. Demikian pula
Kutai perlu bermetamorfosis agar kejadian yang
dengan pengelolaan Taman Nasional
sama tidak terulang kembali.
Kutai yang harus bermetamorfosis menjadi
Rubrik jasa lingkungan membahas tentang
bentuk baru. Perubahan ini mencakup perubahan
penelitian di Taman Nasional Kutai dimana Taman
dari perencanaan, perlindungan, pengawetan,
Nasional Kutai menyediakan bahan yang sangat
pemanfaatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
cukup untuk melakukan penelitian yang bermanfaat
Edisi kali ini mengambil judul tajuk utama
bagi manusia.
metamorfosis Sangkima. Obyek wisata Sangkima
Lintas peristiwa banyak diisi dengan kegiatan
merupakan obyek wisata andalan Taman Nasional
pembentukan kader konservasi dan pembinaan
Kutai. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh
kader konservasi yang nantinya akan menjadi agen-
pelajar dan keluarga yang ingin berekreasi ke
agen konservasi di lingkungan mereka masing-
Sangkima. Potensi Sangkima adalah trekking di
masing. Besar harapan Balai Taman Nasional Kutai
hutan tropis dan pohon ulin raksasa yang menjadi
selaku pengelola agar agen-agen konservasi nantinya
ikonnya.
menjadi penyambung lidah untuk menyebarkan isu
Perubahan Sangkima menjadi lebih
konservasi ke masyarakat luas.
baik sedang dilakukan. Dasar perubahan ini
Akhir kata, kami dari tim redaksi
adalah bagaimana pemanfaatan Sangkima untuk
mengucapkan selamat membaca, semoga apa yang
wisata alam dapat menunjang perlindungan dan
kami sajikan kali ini mampu menambah wawasan
pengawetan keanekaragaman hayati di dalamnya.
bagi para pembaca.
Program-program diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran pengunjung terhadap pentingnya menjaga
kelestarian hutan. Selain itu, pengunjung juga
dirangsang untuk belajar dari alam sekitar sekaligus
bertualang bersama alam.
Redaksi
Penanggung jawab :Kepala Balai Taman Nasional Kutai
Redaktur : Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Editor : Yulita Kabangnga, S.Hut.MP., Zahrotun Nisaa’ A.D., SP.M.Sc.
Sekretariat : Sugianur, Abdullah, Djumadi S.
Desain Grafis : Edy Purwanto
Fotografer : Haryadi
Page Dibiayai oleh DIPA BTN Kutai Tahun 2015
JANGAN TERULANG
KEMBALI
T
aman Nasional Kutai pernah mengalami pada tahun ini relatif lebih tinggi.
tragedi yang cukup besar berupa Mengingat resiko ini kita harus waspada
kebakaran hutan yang terjadi dua kali dan jangan sampai kejadian kebakaran hutan pada
yaitu tahun 1982/83 dan 1997/1998. tahun-tahun sebelumnya terulang kembali ditahun
Faktor pendorong kedua kebakaran ini adalah musim ini. Kewaspadaan ini tidak hanya dibebankan
kemarau yang panjang sehingga menyebabkan bahan kepada Manggala Agni Daops Sangkima namun juga
bakar berupa ranting-ranting kering dan serasah kepada seluruh pegawai Balai Taman Nasional Kutai.
berlimpah dan mudah sekali terbakar. Banyak teori Untuk itu, tindakan-tindakan pencegahan harus
yang mengatakan bahwa kebakaran hutan dapat dilakukan mulai dari sosialisasi ke rumah-rumah,
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor manusia dan pemasangan spanduk, himbauan melalui media
faktor alam namun pada kenyataannya kebakaran cetak dan elektronik, pemantauan dari menara api
yang terjadi di Taman Nasional Kutai disebabkan dan patroli secara rutin. Perilaku peladang yang
oleh faktor manusia. sering melakukan pembakaran dalam membuka
Tahun ini kita memasuki fenomena yang lahan untuk kepentingan pertanian dan perkebunan
sama, kemarau yang panjang telah menyediakan meningkatkan resiko terjadinya kebakaran hutan.
banyak bahan bakar bagi terjadinya kebakaran Perilaku peladang ini menjadi resiko tertinggi
hutan. Disisi lain, aktifitas manusia di dalam kawasan terjadinya kebakaran hutan di Taman Nasional Kutai.
Taman Nasional Kutai lebih banyak jika dibandingkan Dalam kasus-kasus sebelumnya kebakaran hutan
dengan tahun 1982/1983 dan 1997/1998. Dengan terjadi karena tidak terkendalinya api yang berasal
demikian maka resiko terjadinya kebakaran hutan dari pembakaran ladang yang menjalar akibat Page
hembusan angin yang kencang. Peristiwa kebakaran dan Kalimantan tidak hanya merugi secara ekonomi
hutan tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi namun juga telah banyak nyawa yang melayang
juga secara ekologi. Kebakaran yang terjadi di Taman akibat kabut asap dari kebakaran hutan. Disisi lain,
Nasional Kutai pada tahun 1997/1998 telah merusak penegakan hukum terhadap pelaku kebakaran
lebih dari 70% kawasan, hal ini mengakibatkan hutan seakan-akan kontraproduktif dengan
kematian berbagai jenis keanekaragaman hayati upaya pemerintah dalam mengatasi kebakaran
yang ada di dalamnya. Imbas dari kebakaran tahun hutan. Perusahaan-perusahaan pembakar hutan
1997/98 itu juga mengakibatkan perubahan perilaku dibebaskan dengan alasan tidak merusak lingkungan
beberapa jenis satwa yang mencoba bertahan hidup. padahal negara sudah dirugikan sangat besar akibat
Dampak yang terlihat jelas adalah orangutan, pada kebakaran hutan.
tahun 1998 berdasarkan hasil pengamatan, banyak Mengatasi kebakaran hutan bukanlah
orangutan yang bermigrasi ke areal HTI untuk pekerjaan yang mudah, namun memperbaiki hutan
mencari makan. Kambium pohon akasia menjadi yang rusak jauh lebih sulit. Untuk itu kita berharap
pilihan ditengah kesulitan memperoleh makanan jangan sampai kejadian kebakaran hutan tahun
buah-buahan akibat kebakaran hutan. Tidak hanya 1997/1998 terulang kembali. Mari! Perkuat barisan
itu, berdasarkan cerita petugas Balai Taman Nasional untuk menghadapi resiko yang sama ditahun ini.
Kutai, mereka pernah menemukan orangutan yang Sejatinya mencegah terjadinya kebakaran hutan jauh
mati terbakar karena tidak sempat melarikan diri lebih murah jika dibandingkan memadamkan apalagi
pada saat terjadi kebakaran. Hal yang sama terjadi memperbaiki kerusakan akibat kebakaran hutan.
pula pada satwa yang lain. # Edy Purwanto
Indonesia sendiri seringkali mengalami
kebakaran hutan dan mengalami kerugian yang
Page tidak sedikit. Kebakaran yang terjadi di Sumatera
METAMORFOSIS SANGKIMA
Oleh Edy Purwanto
M
etamorfosis adalah suatu proses sekarang lebih mengedepankan pemanfaatan untuk
perkembangan biologi pada hewan yang menunjang perlindungan dan pengawetan.
melibatkan perubahan penampilan Dalam kerangka pemanfaatan, kegiatan-
fisik dan/atau struktur setelah kegiatan yang dilakukan dalam pemanfaatan
kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya harus
akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang dapat meningkatkan kualitas ekosistemnya.
secara radikal berbeda. Metamorfosis juga dimaknai Meningkatkan kualitas ekosistem ini berarti fungsi
sebagai perubahan kedudukan atau perubahan perlindungan dan pengawetannya berjalan dengan
menjadi lebih baik. Pengelolaan kawasan konservasi baik. Dalam pengembangan Sangkima sebagai
di Indonesia juga mengalami metamorfosis yang obyek wisata andalan Taman Nasional Kutai perlu
tadinya menekankan perlindungan dan pengawetan juga melakukan metamorfosis menjadi bentuk
Page
Page