Anda di halaman 1dari 10

Buletin Triwulan

pasak bumi Taman Nasional Kutai

METAMORFOSIS
SANGKIMA
JANGAN TERULANG KEMBALI

MARI MELAKUKAN PENELITIAN


DI TAMAN NASIONAL KUTAI

EL NINO AND KUTAI NATIONAL PARK


FOR 2015-2016

TEKNIK DASAR MENGOPERASIKAN


MOBIL PENGGERAK 4 RODA

Balai Taman Nasional Kutai


Jl. Awang Long Tromol Pos I Bontang
Kalimantan Timur 75313
Telp (0548) 27218, Fax (0548) 22946

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


Foto By Haryadi

BURUNG MADU BELUKAR JANTAN


RUBY CHEEKED SUNBIRD
(Chalcoparia singalensis)

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


Daftar Isi
Dari Redaksi
1
Jejak Kutai
\\\ Jangan Terulang Kembali 2
Tajuk Utama
\\\ Metamorfosis Sangkima 4
Seri Kehati
\\\ Nipah
\\\ Yellow Assassin Bug
13
\\\ Elang Laut Perut Putih
\\\ Luntur Putri

Fotogenik
\\\ Pagi di Sangkimas 19
Jasa Lingkungan
\\\ Mari Melakukan penelitian di
Taman Nasional Kutai
21
Lintas Peristiwa
25
Orangutan Kutai
\\\ El Nino and Kutai National Park For
2015 -2016
35
Pengamanan Hutan
\\\ Teknik Dasar Mengoperasikan
Mobil Berpenggerak 4 Roda (4 WD)
39

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


Dari Redaksi

METAMORFOSIS
Dalam rubrik jejak kutai, kami mencoba
untuk mengingatkan semua pihak akan bahaya
kebakaran hutan. Taman Nasional Kutai yang
mengalami kebakaran besar dua kali telah merasakan
kerugian yang cukup nyata berupa kehilangan

M
etamorfosis merupakan sebuah
keanekaragaman hayati. Dalam menghadapi musim
proses untuk berubah bentuk
kemarau panjang tahun ini, Balai Taman Nasional
menjadi lebih baik. Demikian pula
Kutai perlu bermetamorfosis agar kejadian yang
dengan pengelolaan Taman Nasional
sama tidak terulang kembali.
Kutai yang harus bermetamorfosis menjadi
Rubrik jasa lingkungan membahas tentang
bentuk baru. Perubahan ini mencakup perubahan
penelitian di Taman Nasional Kutai dimana Taman
dari perencanaan, perlindungan, pengawetan,
Nasional Kutai menyediakan bahan yang sangat
pemanfaatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
cukup untuk melakukan penelitian yang bermanfaat
Edisi kali ini mengambil judul tajuk utama
bagi manusia.
metamorfosis Sangkima. Obyek wisata Sangkima
Lintas peristiwa banyak diisi dengan kegiatan
merupakan obyek wisata andalan Taman Nasional
pembentukan kader konservasi dan pembinaan
Kutai. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh
kader konservasi yang nantinya akan menjadi agen-
pelajar dan keluarga yang ingin berekreasi ke
agen konservasi di lingkungan mereka masing-
Sangkima. Potensi Sangkima adalah trekking di
masing. Besar harapan Balai Taman Nasional Kutai
hutan tropis dan pohon ulin raksasa yang menjadi
selaku pengelola agar agen-agen konservasi nantinya
ikonnya.
menjadi penyambung lidah untuk menyebarkan isu
Perubahan Sangkima menjadi lebih
konservasi ke masyarakat luas.
baik sedang dilakukan. Dasar perubahan ini
Akhir kata, kami dari tim redaksi
adalah bagaimana pemanfaatan Sangkima untuk
mengucapkan selamat membaca, semoga apa yang
wisata alam dapat menunjang perlindungan dan
kami sajikan kali ini mampu menambah wawasan
pengawetan keanekaragaman hayati di dalamnya.
bagi para pembaca.
Program-program diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran pengunjung terhadap pentingnya menjaga
kelestarian hutan. Selain itu, pengunjung juga
dirangsang untuk belajar dari alam sekitar sekaligus
bertualang bersama alam.

Redaksi
Penanggung jawab :Kepala Balai Taman Nasional Kutai
Redaktur : Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Editor : Yulita Kabangnga, S.Hut.MP., Zahrotun Nisaa’ A.D., SP.M.Sc.
Sekretariat : Sugianur, Abdullah, Djumadi S.
Desain Grafis : Edy Purwanto
Fotografer : Haryadi
Page Dibiayai oleh DIPA BTN Kutai Tahun 2015

1 B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


Jejak Kutai

JANGAN TERULANG
KEMBALI

T
aman Nasional Kutai pernah mengalami pada tahun ini relatif lebih tinggi.
tragedi yang cukup besar berupa Mengingat resiko ini kita harus waspada
kebakaran hutan yang terjadi dua kali dan jangan sampai kejadian kebakaran hutan pada
yaitu tahun 1982/83 dan 1997/1998. tahun-tahun sebelumnya terulang kembali ditahun
Faktor pendorong kedua kebakaran ini adalah musim ini. Kewaspadaan ini tidak hanya dibebankan
kemarau yang panjang sehingga menyebabkan bahan kepada Manggala Agni Daops Sangkima namun juga
bakar berupa ranting-ranting kering dan serasah kepada seluruh pegawai Balai Taman Nasional Kutai.
berlimpah dan mudah sekali terbakar. Banyak teori Untuk itu, tindakan-tindakan pencegahan harus
yang mengatakan bahwa kebakaran hutan dapat dilakukan mulai dari sosialisasi ke rumah-rumah,
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor manusia dan pemasangan spanduk, himbauan melalui media
faktor alam namun pada kenyataannya kebakaran cetak dan elektronik, pemantauan dari menara api
yang terjadi di Taman Nasional Kutai disebabkan dan patroli secara rutin. Perilaku peladang yang
oleh faktor manusia. sering melakukan pembakaran dalam membuka
Tahun ini kita memasuki fenomena yang lahan untuk kepentingan pertanian dan perkebunan
sama, kemarau yang panjang telah menyediakan meningkatkan resiko terjadinya kebakaran hutan.
banyak bahan bakar bagi terjadinya kebakaran Perilaku peladang ini menjadi resiko tertinggi
hutan. Disisi lain, aktifitas manusia di dalam kawasan terjadinya kebakaran hutan di Taman Nasional Kutai.
Taman Nasional Kutai lebih banyak jika dibandingkan Dalam kasus-kasus sebelumnya kebakaran hutan
dengan tahun 1982/1983 dan 1997/1998. Dengan terjadi karena tidak terkendalinya api yang berasal
demikian maka resiko terjadinya kebakaran hutan dari pembakaran ladang yang menjalar akibat Page

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


2
Kebakaran Permukaan. Jumlah serasah yang tebal
dan kering membuat api mudah sekali menyebar
di permukaan tanah. Tebalnya serasah ini juga
mengakibatkan asap tebal yang menyulitkan
pemadaman.

hembusan angin yang kencang. Peristiwa kebakaran dan Kalimantan tidak hanya merugi secara ekonomi
hutan tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi namun juga telah banyak nyawa yang melayang
juga secara ekologi. Kebakaran yang terjadi di Taman akibat kabut asap dari kebakaran hutan. Disisi lain,
Nasional Kutai pada tahun 1997/1998 telah merusak penegakan hukum terhadap pelaku kebakaran
lebih dari 70% kawasan, hal ini mengakibatkan hutan seakan-akan kontraproduktif dengan
kematian berbagai jenis keanekaragaman hayati upaya pemerintah dalam mengatasi kebakaran
yang ada di dalamnya. Imbas dari kebakaran tahun hutan. Perusahaan-perusahaan pembakar hutan
1997/98 itu juga mengakibatkan perubahan perilaku dibebaskan dengan alasan tidak merusak lingkungan
beberapa jenis satwa yang mencoba bertahan hidup. padahal negara sudah dirugikan sangat besar akibat
Dampak yang terlihat jelas adalah orangutan, pada kebakaran hutan.
tahun 1998 berdasarkan hasil pengamatan, banyak Mengatasi kebakaran hutan bukanlah
orangutan yang bermigrasi ke areal HTI untuk pekerjaan yang mudah, namun memperbaiki hutan
mencari makan. Kambium pohon akasia menjadi yang rusak jauh lebih sulit. Untuk itu kita berharap
pilihan ditengah kesulitan memperoleh makanan jangan sampai kejadian kebakaran hutan tahun
buah-buahan akibat kebakaran hutan. Tidak hanya 1997/1998 terulang kembali. Mari! Perkuat barisan
itu, berdasarkan cerita petugas Balai Taman Nasional untuk menghadapi resiko yang sama ditahun ini.
Kutai, mereka pernah menemukan orangutan yang Sejatinya mencegah terjadinya kebakaran hutan jauh
mati terbakar karena tidak sempat melarikan diri lebih murah jika dibandingkan memadamkan apalagi
pada saat terjadi kebakaran. Hal yang sama terjadi memperbaiki kerusakan akibat kebakaran hutan.
pula pada satwa yang lain. # Edy Purwanto
Indonesia sendiri seringkali mengalami
kebakaran hutan dan mengalami kerugian yang
Page tidak sedikit. Kebakaran yang terjadi di Sumatera

3 B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


Tajuk Utama

METAMORFOSIS SANGKIMA
Oleh Edy Purwanto

M
etamorfosis adalah suatu proses sekarang lebih mengedepankan pemanfaatan untuk
perkembangan biologi pada hewan yang menunjang perlindungan dan pengawetan.
melibatkan perubahan penampilan Dalam kerangka pemanfaatan, kegiatan-
fisik dan/atau struktur setelah kegiatan yang dilakukan dalam pemanfaatan
kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya harus
akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang dapat meningkatkan kualitas ekosistemnya.
secara radikal berbeda. Metamorfosis juga dimaknai Meningkatkan kualitas ekosistem ini berarti fungsi
sebagai perubahan kedudukan atau perubahan perlindungan dan pengawetannya berjalan dengan
menjadi lebih baik. Pengelolaan kawasan konservasi baik. Dalam pengembangan Sangkima sebagai
di Indonesia juga mengalami metamorfosis yang obyek wisata andalan Taman Nasional Kutai perlu
tadinya menekankan perlindungan dan pengawetan juga melakukan metamorfosis menjadi bentuk

Page

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


4
Jembatan gantung. Salah satu atraksi wisata di
Sangkima berupa jembatan gantung yang terbuat
dari kayu ulin yang diikat dengan sling besi. Jembatan
ini digunakan untuk menyeberangi Sungai Sangkima.

Page

5 B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


yang lebih baik. Untuk melakukan metamorfosis, • Toilet. Toilet dibangun dengan memperhitungkan
Sangkima harus melakukan tiga tahapan awal jumlah pengunjung yang datang dalam suatu
yaitu inventarisasi potensi, penataan wilayah dan waktu. Selain jumlah, hal yang perlu diperhatikan
penyusunan program. dalam membangun toilet adalah kebersihan dan
Inventarisasi potensi. Kegiatan ini merupakan jarak. Toilet yang bersih dan rapi akan membuat
kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan nyaman pengunjung yang datang. Demikian
dan kelemahan yang dimiliki oleh Sangkima. halnya dengan mudahnya menjangkau toilet akan
Potensi yang ingin diketahui mencakup potensi memberikan rasa nyaman pada pengunjung.
kehati, potensi sosekbud, potensi pasar, potensi Menjadi pertimbangan pula untuk membangun
permasalahan dll. Potensi-potensi ini kemudian toilet di area-area yang lain untuk memudahkan
dianalisa dan dipilah mana yang merupakan pengunjung dalam menikmati alam di Sangkima.
kekuatan dan mana yang berupa kelemahan. Sebagai • Musholla. Dikarenakan kunjungan ke Sangkima
contoh apakah masyarakat yang berada di sekitar membutuhkan waktu lebih dari 3 jam. Pengelola
Sangkima itu merupakan kelemahan atau kekuatan. wajib menyediakan sarana peribadatan berupa
Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan maka musholla yang dapat dimanfaatkan oleh
perubahan Sangkima dapat berjalan dengan baik dan pengunjung. Untuk itu, pembangunan musholla
tepat sasaran. terletak agak jauh dari lokasi bermain agar tidak
mengganggu orang yang sedang beribadah.
Penataan wilayah. Kegiatan ini adalah kegiatan • Pondok Kuliner. Salah satu permasalahan
selanjutnya setelah potensi, kekuatan dan tempat wisata adalah tidak teraturnya kawasan
kelemahan pengembangan obyek wisata Sangkima akibat tidak terkendalinya penjual kaki lima
sudah teridentifikasi. Pembagian wilayah ini dapat sehingga terkesan kumuh dan tidak menarik.
didasarkan pada dua wilayah besar yaitu zona Dalam pengembangan Sangkima pondok
publik dan zona usaha. Namun secara detil, wilayah kuliner ditata untuk menambah daya tarik
Sangkima dibagi menjadi; welcome area, support bagi Sangkima. Pengelolaan pondok kuliner
area, activity area, adventure and research area. diberikan kepada mereka yang mendapatkan ijin
Welcome area dirancang sebagai pintu masuk penyediaan jasa kuliner.
wisata alam Sangkima. Sebagai bagian terdepan • Toko Souvenir. Toko souvenir dibangun untuk
dari obyek wisata Sangkima, welcome area harus menyediakan peluang usaha bagi masyarakat
ditata dengan baik untuk memberi kesan pertama sekaligus memfasilitasi pengunjung untuk
yang baik terhadap pengunjung. Di dalam welcome memperoleh kenang-kenangan. Keberadaan
area, pengunjung dapat bersantai sambil menikmati toko souvenir juga dapat menjadi sarana
suasana hutan tropis yang ada. Untuk itu, welcome kampanye pelestarian Taman Nasional Kutai
area ini merupakan prioritas dalam pengembangan pada umumnya dan Sangkima pada khususnya.
Sangkima. Adapun sarana dan prasarana yang perlu • Playground. Kebutuhan playground sangat
dikembangkan dalam welcome area adalah sebagai penting untuk memberikan ruang bagi
berikut : pengunjung untuk dapat bermain dan
• Areal Parkir. Areal parkir dirancang agar beraktifitas kelompok dengan baik. Playground
kendaraan besar seperti bis dapat dengan mudah juga dapat menjadi lapangan upacara atau
memarkirkan kendaraannya. Luas area parkir lapangan yang digunakan untuk kepentingan
diproyeksikan untuk mendukung daya tampung seremonial sebuah acara.
lokasi wisata. Parkir yang luas akan memberi • Pusat Infromasi. Pusat informasi dibangun
kenyamanan bagi pengunjung. Parkir dibagi untuk memberikan informasi kepada
menjadi tiga bagian yaitu untuk kendaraan roda pengunjung tentang apa dan dimana serta
2, roda 4 dan kendaraan besar seperti bus. Selain bagaimana kegiatan yang dapat mereka lakukan
lahan parkir, perlu juga dibangun fasilitas seperti di Sangkima. Pusat informasi juga berguna
loket parkir, pos jaga sekuriti dan penitipan sebagai wadah kampanye dan pendidikan bagi
helm atau barang lainnya. pengunjung khususnya pelajar. Page

B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015


6
Design By Rakata Solusi

Barak Komunal. Gambar di atas memperlihatkan


desain barak komunal yang akan di bangun
di Sangkima. Barak ini akan berfungsi untuk
menampung kelompok pengunjung yang ingin belajar
atau melakukan penelitian di Sangkima.
• Pergola. Merupakan bangunan dimana buat yang berkeluarga dan bangunan barak
pengunjung dapat duduk bersantai sembari untuk pekerja yang tidak membawa keluarga
menikmati pemandangan. atau yang belum berkeluarga. Di dalam staff
• Ruang Pertemuan. Ruang pertemuan sangat house terdapat fasilitas ruang tamu, dapur dan
dibutuhkan untuk mengakomodasikan ruang makan serta kamar kecil.
kepentingan pengunjung grup yang ingin • Gudang. Gudang digunakan untuk menyimpan
beraktifitas di Sangkima. seluruh keperluan baik yang berhubungan
Support area digunakan sebagai tempat dengan fasilitas wisata maupun barang sehari-
dimana diletakkan fasilitas-fasilitas penunjang hari. Bangunan gudang terdiri dari tiga bagian
wisata. Di dalam tempat ini akan berisi : yaitu gudang bahan bakar, gudang makanan dan
• Kantor Pengelola. Bangunan kantor pengelola gudang peralatan.
berada pada bagian depan dan mudah diketahui • Workshop. Workshop dibuat sebagai tempat
sehingga memudahkan pengunjung dalam pelatihan dan praktek terkait dengan program-
berkoordinasi dengan petugas yang sedang program yang disiapkan bagi pengunjung.
berjaga. Kantor pengelola dibutuhkan guna • Klinik. Wadah untuk pertolongan pertama
mengkoordinasikan seluruh kegiatan wisata sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut.
yang ada di Sangkima dan merupakan tempat • Power House. Merupakan bangunan untuk
untuk staf resort Sangkima melakukan pekerjaan menaruh mesin pembangkit listrik.
sehari-hari. Kantor pengelola terbagi menjadi • Water Treatment Instalation. Digunakan
ruang kepala resort, ruang staf dan ruang rapat. untuk menghasilkan air bersih bagi pemenuhan
• Staff House. Staff house merupakan penginapan kebutuhan pengunjung.
bagi penjaga atau pelayan tamu yang sedang • Garasi. Tempat bagi kendaraan operasional
bertugas. Staff house terdiri dari dua bangunan pengelola.
Page

7 B u l e t i n PASAK BUMI Edisi III/XII/2015

Anda mungkin juga menyukai