Anda di halaman 1dari 57

IKAN AIR TAWAR

DI EKOSISTEM BUKIT TIGAPULUH


IKAN AIR TAWAR
DI EKOSISTEM BUKIT TIGAPULUH

TEDJO SUKMONO & MIRA MARGARETHA

Ikan Macrognathus maculatus (Tilan) ditangkap pada malam hari di areal


Hulu Sungai Manggatal menggunakan alat pancing dengan umpan cacing
Yayasan Konservasi Ekosistem Frankfurt Zoological Society
tanah. Saat ditangkap, kondisi air keruh karena sehabis hujan dengan Hutan Sumatera
substrat dasar berbatu dan kedalaman 1.2 m.
IKAN AIR TAWAR
DI EKOSISTEM BUKIT TIGAPULUH
[FRESHWATER FISHES OF THE BUKIT TIGAPULUH ECOSYSTEM]

Penulis: Tedjo Sukmono dan Mira Margaretha


Tata Letak: Mira Margaretha
Ilustrator: Franz Anthony
Foto dan Peta: Ganjar Cahyadi (sebelah halaman judul), Stephanie Rahn
(hlm. iii), Norbert Guthier (hlm. 1), Tedjo Sukmono (hlm. 2, 5a, 5c, 5d), dan
Mira Margaretha (hlm. 4, 5b)
KATA PENGANTAR
ISBN: 978-602-51102-0-7

Keragaman luar biasa dari spesies ikan yang ditampilkan di buku ini
Diterbitkan pada tahun 2017 oleh Yayasan Konservasi Ekosistem Hutan mempertegas pentingnya sistem perairan yang stabil untuk konservasi
Sumatera dan Frankfurt Zoological Society.
biodiversitas. Namun, sebenarnya semua makhluk hidup bergantung
pada air selama siklus hidup mereka, mulai dari gajah Sumatera yang
Saran untuk sitasi: Sukmono, T. & Margaretha, M. (2017). Ikan Air Tawar di agung hingga capung yang mungil, dan juga tentunya kita, manusia.
Ekosistem Bukit Tigapuluh. Yayasan Konservasi Ekosistem Hutan Sumatera
& Frankfurt Zoological Society, Jambi. Oleh karena itu, konservasi perairan perlu menjadi prioritas dalam
konservasi alam dan kami berharap buku ini dapat menginspirasi
Mitra Kerja: pembaca untuk menyelam ke bagian krusial dari ekosistem tropis
yang sering diabaikan. Selamat membaca!

Didukung oleh:

Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh iii


Persemaian

Daftar Isi RINGKASAN


Air begitu berarti bagi kehidupan dan merupakan rumah bagi berbagai
spesies yang luar biasa beragam. Buku ini merupakan panduan lapangan
pertama untuk fauna ikan air tawar di Sumatera bagian Tengah yang semua
Kata Pengantar iii Belonidae - Needlefishes 76 spesiesnya dilukis. Buku ini disusun berdasarkan hasil dari dua survei yang
Ringkasan 01 Syngnathidae - Pipefishes and 78 dilaksanakan di Lanskap Bukit Tigapuluh, di dalam dan sekitar Konsesi
Ekosistem Bukit Tigapuluh 03 Seahorses Restorasi Ekosistem PT Alam Bukit Tigapuluh Blok I, Jambi, Sumatera. Survei
dilakukan pada musim kemarau tahun 2015 dan musim hujan tahun 2016.
Menggunakan Buku Ini 07 Pristolepididae - Mud Perches 79
Cyprinidae - Carps and Minnows 16 Osphronemidae - Gouramis 81
Sejumlah 78 spesies ikan berbeda ditemukan, yang termasuk ke dalam 46
Balitoridae - Hillstream Loaches 49 Channidae - Snakeheads 83
genera, 18 famili, dan delapan ordo. Semua spesies yang dijumpai merupakan
Nemacheilidae - Stone Loaches 52 Mastacembelidae - Spiny Eels 87
spesies asli Sumatera. Delapan spesies mewakili catatan baru bagi Provinsi
Cobitidae - Loaches 55 Cynoglossidae - Toungefishes 90 Jambi dan 11 spesies diperkirakan belum secara formal dideskripsikan pada
Bagridae - Bagrid Catfishes 56 Soleidae - Soles 91 tingkat spesies. Selain itu, beberapa jenis yang ditemui memiliki potensi
Siluridae - Sheatfishes 65 Tetraodontidae - Puffers 92 untuk digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kualitas hutan. Jenis-
Akysidae - Stream Catfishes 66 Ucapan Terima Kasih 94 jenis ini menunjukkan kepekaan terhadap perubahan kondisi lingkungan,
Sisoridae - Sisorid Catfishes 68 Daftar Istilah 95 seperti perubahan tutupan hutan dan/atau tingkat polutan.
Zenarchopteridae - Viviparous 70 Daftar Pustaka 97
ii Halfbeaks Indeks 100 Berdasarkan Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN, fauna ikan di
Ekosistem Bukit Tigapuluh meliputi 42 spesies belum dievaluasi, tiga spesies
informasi kurang, 30 spesies berisiko rendah, dua spesies hampir terancam,
dan satu spesies rentan.

iv Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 1


EKOSISTEM BUKIT TIGAPULUH
Lanskap Ekosistem Bukit Tigapuluh merupakan hutan tropis dataran
rendah yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Riau.
Lanskap tersebut mencakup kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh
(TNBT) dan area penyangga yang sebelumnya merupakan kawasan
konsesi penebangan kayu. Salah satu kawasan penyangganya, yaitu
kawasan Restorasi Ekosistem PT Alam Bukit Tigapuluh yang pemben-

SUMMARY tukannya dipelopori oleh Frankfurt Zoological Society, The Orang-


utan Project, dan World Wildlife Fund. Kawasan Restorasi Ekosistem
PT Alam Bukit Tigapuluh terdiri dari dua blok: Blok I seluas 28.885 ha
Water is essential to all life forms and home to an incredible diversity dan Blok II seluas 16.644 ha.
of species. This book represents the first illustrated field guide to the
freshwater fish fauna of Central Sumatra. It was compiled based on the Area Blok I PT Alam Bukit Tigapuluh memiliki beberapa sungai ke-
results of two surveys conducted in the Bukit Tigapuluh Landscape, inside
cil dalam hutan, baik yang bersifat permanen maupun temporal
and in the surroundings of the Ecosystem Restoration Concession PT Alam
dan beberapa rawa-rawa tangkapan air. 10 lokasi perairan dipilih
Bukit Tigapuluh Block I, Jambi, Sumatra. Surveys were done during the dry
season of 2015 and the rainy season of 2016. sebagai stasiun penelitian pada dua survei yang dilakukan.

A total of 78 different fish species were recorded, belonging to 46 genera, Dua Daerah Aliran Sungai (DAS) utama di area Blok I, yaitu DAS Mang-
18 families, and eight orders. All species detected are native to Sumatra. gatal dan DAS Sekalo secara artifisial dibagi menjadi tiga area me-
Eight species represent first records for Jambi Province and 11 species are wakili hulu, tengah, dan hilir yang masing-masing memiliki karakter
thought to be not yet formally described at a species level. In addition,
berbeda. Secara geografis, terdapat 3 stasiun penelitian yang be-
several of the detected species have the potential to be used as bioindicators
rada di luar kawasan Blok I, namun tetap dimasukkan sebagai stasiun
to evaluate forest quality. These species exhibit sensitivity to changes in
environmental conditions, such as changes in forest cover and/or levels of pembanding. Stasiun 8 dan 9 secara berurutan merupakan hilir dari
pollutants. Sungai Manggatal dan Sungai Sekalo, sedangkan stasiun 10 (Sungai
Batang Sumay) merupakan area pertemuan antara Sungai Manggatal
Based on the IUCN Red List of Threatened Species, the fish fauna in the dan Sungai Sekalo. Ketiga lokasi tersebut memiliki peranan penting
Bukit Tigapuluh Ecosystem includes 42 not evaluated species, three data baik dari segi ekologi persebaran ikan maupun segi ekonomi bagi
deficient species, 30 least concern species, two near threatened species,
masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
and one vulnerable species.

2 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 3


Koordinat Lebar Kecera-
Stasiun Lokasi Substrat
Lintang Bujur (m) han (cm)
Tengah Sungai batu dan
St 6 -1.2244 102.6087 25 100
Sekalo kerikil
batu kecil
St 7 Hulu Sungai Sekalo -1.2147 102.6051 30 96-140 hingga
sedang
pasir dan
St 8 Hilir Sungai Sekalo -1.2563 102.5520 34.2 140
kerikil
Hilir Sungai Mang- pasir dan
St 9 -1.2265 102.5117 28 150
gatal batu putih
Sungai Batang
St 10 -1.2685 102.4679 35 30 pasir
Sumay

Lokasi stasiun penelitian ikan di Blok I PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT)

Karakter stasiun penelitian ikan di di Blok I PT Alam Bukit Tigapuluh


Koordinat
Lebar Kecera-
Stasiun Lokasi Substrat
Lintang Bujur (m) han (cm)
a b
pasir dan c d
St 1 Sungai Kemumu -1.1971 102.5724 7.8 45
kerikil
Rawa Km 31/
St 2 -1.2215 102.5696 300 65 lumpur
Rawa Toman
Rawa Km 29/
St 3 -1.2248 102.5671 180 43 lumpur
Rawa Gajah
Hulu Sungai Mang-
St 4 -1.1646 102.5283 15 160 batu
gatal
Tengah Sungai pasir dan Ekosistem perairan di Blok I PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT) dan sekitarnya:
St 5 -1.1799 102.5232 13 90-150 a) Sungai Kemumu, b) Rawa Toman, c) Hulu Sungai Sekalo, d) Sungai Batang
Manggatal batu kecil
Sumay.

4 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 5


Distribusi Ikan
Karakter ikan yang hidup di hulu hingga hilir berbeda-beda. Keanek- MENGGUNAKAN BUKU INI
aragaman ikan di hulu lebih tinggi dibandingkan di hilir. Di hulu, ikan
umumnya memiliki organ penempel dari modifikasi moncong maupun
sirip pelvic (perut) dan sirip pectoral (dada) sebagai alat melekat- Setiap spesies ikan dalam buku ini dideskripsikan dengan: ilustrasi,
kan badan di batu. Contohnya, famili Nemacheilidae dan Balitoridae nama ilmiah, nama autor, nama lokal dari beberapa daerah, karak-
yang dikenal sebagai ikan batu dan beberapa anggota dari Cyprini- ter, rumus meristik, habitat, potensi, ukuran maksimal, dan status
dae. Di hulu umumnya ditinggali perenang cepat, seper- IUCN. Nama autor dan tahun publikasi diapit dengan tanda dalam
ti Epalzeorhynchos kalopterus (Flying Fox) dan Tor soro (Semah). kurung ketika spesies dikategorikan ke genus (nama pertama dari
Sementara, semakin ke hilir, ditemukan ikan yang telah beradaptasi nama latin) yang berbeda dari genus pada saat dipublikasikan per-
dengan substrat pasir seperti ikan pasir Acantopsis dialuzona. tama kali.

Ketika mengidentifikasi ikan, pembandingan sketsa setiap famili


Ancaman
dapat membantu mengerucutkan pencarian. Kemudian, identifikasi
Banyak jenis ikan di Ekosistem Bukit Tigapuluh yang bergantung
dapat dilanjutkan dengan memeriksa ilustrasi dari berbagai spe-
pada vegetasi yang menaungi sungai dalam hutan. Bahkan beberapa
sies dalam famili tersebut yang dibandingkan dengan karakter dan
spesies hanya bisa hidup pada kondisi hutan yang masih baik, se-
deskripsi meristik.
hingga spesies-spesies tersebut dapat berperan sebagai bioindikator
kondisi sungai dalam hutan.
Nama ilmiah yang ditampilkan merupakan nama terbaru (valid
name). Referensi utama untuk identifikasi spesies dalam buku ini
Aktivitas antropogenik berupa perambahan hutan dan pembalakan
merujuk pada Kottelat et al. (1993)1 dan Kottelat & Whitten (1996)2,
liar dapat mempengaruhi kehidupan biota ikan. Aktivitas peramba-
yang dibandingkan dengan informasi dari website fishbase.org3 un-
han hutan dan pembalakan liar yang berada dekat sempadan sungai
tuk nama latin teraktual. Urutan ordo dan famili disesuaikan dengan
akan menyebabkan tingginya sedimentasi pada sungai karena saat
Kottelat et al. (1993)1, namun spesies diatur sesuai abjad di dalam
hujan tidak ada lagi penahan material tanah dan terjadi runoff. Su-
famili.
ngai pun menjadi lebih dangkal dan keruh. Lebih lanjut, kanopi yang
terbuka akan meningkatkan suhu air dan berdampak pada penurunan
Beberapa nama global dan lokal disediakan untuk hampir semua spe-
oksigen terlarut.
sies. Nama global didasarkan pada informasi dari fishbase.org3, ke-
cuali disebutkan berbeda. Nama lokal yang terdapat di judul meru-
Selain itu, penangkapan ikan menggunakan racun juga merupakan an-
pakan nama di area survei yang bersumber pada Sukmono et al.
caman. Pestisida dan insektisida berdampak sistemik terhadap ikan
(2016)4 dan Sukmono et al. (2013)5. Nama dari Nanga Lauk (Kalbar)
yang terpapar, sehingga secara langsung mengganggu kelangsung-
dan Punan (Kaltara) didasarkan pada Sukmono et al. (2017)6,7. Se-
an hidup ikan.

6 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 7


mentara tambahan nama lokal dari daerah lain mengacu pada ber- Karakter Morfologi
bagai sumber yang disebutkan.
Identifikasi ikan di buku ini dilakukan secara morfometrik (mengukur
tubuh ikan) dan meristik (menghitung atribut ikan). Sebagai contoh:
Semua ilustrasi didasarkan pada foto yang diambil penulis selama sur-
vei dan disesuaikan dengan deskripsi meristik. Hampir semua ilustrasi Deskripsi meristik dari Hampala Barb (Hampala macrolepidota)
menggambarkan ikan dewasa yang tidak diketahui jenis kelaminnya, D I,8; A I,6; Pv 9; P I,13; SMB 4.5; SMBt 4; Li 27.
kecuali beberapa ikan yang diberikan keterangan. Deskripsi meristik
Formula di atas berarti ikan ini memiliki 1 jari-jari keras (spine) yang
semua spesies ikan bersumber pada pemeriksaan di lapangan dengan
diikuti dengan 8 jari-jari lemah (rays) pada sirip dorsal (D). Jari-jari
bantuan alat sederhana (kaliper, lup, dan pinset). Informasi pem-
keras yang umumnya berduri ditulis dengan angka romawi, semen-
banding disediakan untuk spesies yang jumlah penemuannya kurang
tara jari-jari lemah yang umumnya bercabang ditulis dengan angka
dari lima individu. Untuk menghindari kesalahan identifikasi, karak-
arab.
ter meristik dari beberapa spesies ikan dibuat dalam rentang karena
adanya variasi dalam setiap individu dan sebagai penyesuaian de- Kode Keterangan Karakter untuk Identifikasi
ngan referensi utama. Morfometrik
PT Panjang total Jarak moncong hingga ujung ekor
Referensi untuk distribusi global, ukuran maksimal, dan status IUCN PB Panjang baku Jarak moncong hingga pangkal ekor
setiap spesies mengacu pada fishbase.org3, kecuali disebutkan ber-
Jarak moncong hingga ujung oper-
beda. - Panjang kepala
culum
Jarak terjauh di antara bagian dor-
- Tinggi badan
sal/punggung dan ventral/perut
Status Konservasi IUCN Meristik
Pada buku ini hanya terdapat 5 kategori status konservasi berda- D Sirip dorsal/punggung Jumlah jari-jari keras dan lemah
sarkan Daftar Merah IUCN8. Simbol berikut menandakan status untuk A Sirip anal/dubur Jumlah jari-jari keras dan lemah
setiap spesies ikan: P Sirip pectoral/dada Jumlah jari-jari keras dan lemah
Pv Sirip pelvic/perut Jumlah jari-jari keras dan lemah
VU
Vulnerable (VU; Rentan)
.

Li Lateral line/gurat sisi Jumlah sisik sepanjang lateral line


NT Near Threatened (NT; Hampir terancam) - Sirip adipose/lemak Ukuran sirip
- Barbel/sungut Jumlah sungut
LC Least Concern (LC; Berisiko rendah)
Jumlah sisik antara sirip dorsal de-
SMB Sisik melintang badan
DD Data Deficient (DD; Informasi kurang) ngan lateral line
Sisik melintang batang Jumlah sisik melintang pada bagian
NE Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi) SMBt
ekor paling sempit di depan ekor

8 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 9


Skema Pengukuran Morfometrik dan Meristik
Sisik Melintang Nasal barbel
Badan (SMB)
Sirip dorsal (D) Jari-jari keras
Tinggi badan umumnya berduri
Insang
Lateral Sisik Melintang Jari-jari lemah aaa
line (Li) Batang Ekor (SMBt) umumnya bercabang
Lubang
Dua tipe sirip dorsal: jari-jari keras ditulis Mandibular
hidung
dengan angka romawi, jari-jari lemah ditulis barbel Maxillary barbel
dengan angka arab. Rumus meristik: D XII,16.

Sketsa Famili
Operculum Kloaka Sirip ekor Berikut merupakan sketsa dari 18 famili ikan yang ditemukan di Eko-
Sirip pectoral (P) sistem Bukit Tigapuluh. Nama spesies dan nomor halaman dicantum-
Sirip anal (A) kan untuk setiap famili.
Sirip pelvic (Pv)
Panjang
Kepala Ordo Cypriniformes
Panjang Baku (PB)
Panjang Total (PT)
1. Cyprinidae
Sirip dorsal (D) Carps and Minnows
33 spesies, hlm. 16
Lateral line (Li)
Operculum
Cyclocheilichthys apogon
Sirip adipose
Lubang
hidung

2. Balitoridae
Hillstream Loaches
Barbel
3 spesies, hlm. 49
Sirip ekor
Sirip pectoral (P) Kloaka
Homalopteroides nebulosus
Sirip pelvic (Pv) Sirip anal (A)

10 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 11


3. Nemacheilidae 7. AKYSIDAE
Stone Loaches Stream Catfishes
3 spesies, hlm. 52 2 spesies, hlm. 66
Nemacheilus selangoricus Acrochordonichthys rugosus

4. Cobitidae 8. Sisoridae
Loaches
Sisorid Catfishes
1 spesies, hlm. 55
2 spesies, hlm. 68
Acantopsis dialuzona
Glyptothorax major

Ordo Siluriformes
Ordo Beloniformes
5. Bagridae 9. Zenar-
Bagrid Catfishes chopteridae
9 spesies, hlm. 56 Viviparous Halfbeaks
6 spesies, hlm. 70
Hemibagrus sp.
Zenarchopterus dispar

6. Siluridae 10. Belonidae


Sheatfishes Needlefishes
1 spesies, hlm. 65 2 spesies, hlm. 76
Silurichthys phaiosoma Strongylura sp.

12 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 13


Ordo Syngnathiformes Ordo Synbranchiformes
11. Syngnathidae 15.Mastacembelidae
Pipefishes and Seahorses Spiny Eels
1 spesies, hlm. 78 3 spesies, hlm. 87

Hippichthys spicifer Macrognathus maculatus

Ordo Perciformes Ordo Pleuronectiformes


16. Cynoglossidae
12. Pristolepididae Toungefishes
Mud Perches 1 spesies, hlm. 90
2 spesies, hlm. 79
Cynoglossus waandersii
Pristolepis grootii

17. Soleidae
Soles
13. Osphronemidae 1 spesies, hlm. 91
Gouramis Achiroides leucorhynchos
2 spesies, hlm. 81

Osphronemus goramy

Ordo Tetraodontiformes
18. Tetraodontidae
14. Channidae Puffers
Snakeheads
2 spesies, hlm. 92
4 spesies, hlm. 83
Dichotomyctere nigroviridis
Channa striata

14 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 15


Cyprinidae LC LC Cyprinidae

Anematichthys armatus (Valenciennes, 1842) Barbichthys laevis (Valenciennes, 1842)


Keperas Bentulu

PB sampai 30 cm

Karakter NAMA LAIN


Semua sirip transparan, kecuali sirip dorsal Global: Sucker Barb;
PB sampai 23 cm dan ekor kekuningan dengan tepi kehitaman. Jambi: Mentulu;
Rasio tinggi badan dibandingkan dengan Riau9: Petulu.
Karakter NAMA LAIN
panjang baku 1:3.55.
Memiliki sepasang maxillary barbel kecil Global: - ; Jambi:
DISTRIBUSI GLOBAL
di rahang atas. Terdapat noktah hitam Repang-Repang;
DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong dan
di pangkal ekor. Semua sirip berwarna Punan: Turing; Nanga
D I,8; A I,5; Pv I,8; P I,14; SMB 6.5; Li 36-37. Chao Phraya sampai
kemerahan, kecuali sirip pectoral berwarna Lauk: Kampras, Buin.
Borneo, Sumatera,
kekuningan.
HABITAT dan Jawa.
DISTRIBUSI GLOBAL
Hidup di sungai besar dengan dasar pasir
DESKRIPSI MERISTIK Thailand sampai
hingga berlumpur. POTENSI
D I,8; A I,5; Pv I,9; SMB 6.5; SMBt 8; Li 36. Borneo, Sumatera,
Konsumsi lokal dan
Jawa, dan Filipina.
ikan hias10.
HABITAT
Hidup di pertengahan hingga dasar perairan. POTENSI
Dapat ditemukan di sungai kecil hingga Konsumsi komersial,
besar. tetapi bernilai
rendah.

16 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 17


Cyprinidae LC LC Cyprinidae

Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) Barbodes lateristriga (Valenciennes, 1842)


Tana Kepyur

PB sampai 20 cm
PT sampai 18.6 cm
Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN
Memiliki dua pasang barbel. Mata berwarna Global: Spotted Barb; Memiliki dua pasang barbel. Terdapat 2 bar Global: Spanner
hitam dengan tepi putih kekuningan. Semua Bengkulu11: Tanah; tegak tepat di atas sirip pectoral dan di Barb, T-Barb13;
sirip berwarna kuning kemerahan. Memiliki Sunda12: Beunteur; antara sirip dorsal dengan pelvic. Terdapat Jambi: Klubar;
dua noktah hitam: satu di bawah sirip dorsal Jawa11: Wader Cakul; sebuah garis memanjang dari belakang sirip Sunda: Dokkum11,
dan satu di depan sirip ekor. Pada ikan Punan: Buno. dorsal hingga pangkal ekor. Jari-jari keras Dokun3.
juvenil bintiknya lebih banyak. (pertama) sirip dorsal bergerigi. Terdapat
DISTRIBUSI GLOBAL noktah hitam di atas sirip anal. DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK Myanmar hingga Semenanjung Malaya,
D I,7-8; A 4-5; Pv I,6-7; P I,8-9; SMB 4.5; Filipina, Borneo, DESKRIPSI MERISTIK Sumatera hingga
SMBt 4; Li 22-23. Sumatera, Jawa, D I,8; A I,6; Pv I,7; P I,9-11; SMB 4.5; SMBt Borneo.
Bali, Lombok, dan 4; Li 22-25.
HABITAT Sulawesi. POTENSI
Mampu hidup di berbagai kondisi lingkungan, HABITAT Konsumsi lokal, ikan
dari hulu hingga hilir sungai. Biasanya POTENSI Hidup di sungai berdasar batu hingga lum- hias13.
ditemukan pada bagian tengah hingga dasar Konsumsi lokal. pur. Biasanya ditemukan di sungai kecil hing-
sungai yang dangkal. ga besar dengan arus lemah dan sedang.

18 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 19


Cyprinidae LC NE Cyprinidae

Barbonymus schwanenfeldii (Bleeker, 1854) Crossocheilus cobitis (Bleeker, 1854)


Lampam Nalis

PT sampai 14.8 cm

Karakter NAMA LAIN


Memiliki dua pasang barbel. Terdapat Global: -; Punan:
PB sampai 35 cm
garis hitam tebal dari belakang operculum Ancak; Betawi11:
Karakter NAMA LAIN hingga pangkal ekor. Punggung berwarna Lukas; Jawa3: Lokas.
Badan berwarna keperakan dengan sirip Global: Tinfoil Barb; gelap, sedangkan perut berwarna putih
berwarna kemerahan. Mata besar warna Riau9: Kapiek; Nanga keperakan. Sirip dorsal dan ekor berwarna DISTRIBUSI GLOBAL
hitam dengan tepi kekuningan. Tepi sirip Lauk: Tengadak; merah cenderung gelap, sedangkan sirip DAS Mekong hingga
dorsal serta sirip ekor berwarna kehitaman. Punan: Salap. pectoral, pelvic, dan anal berwarna merah Borneo, Sumatera,
Pangkal sirip ekor berwarna keemasan. kekuningan. dan Jawa.
Rasio tinggi badan dibandingkan dengan DISTRIBUSI GLOBAL
panjang baku 1:2.5. Thailand ke Vietnam DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
hingga Sumatera dan D 8-10; A 7; P 8; SMB 5; SMBt 8. Konsumsi lokal.
DESKRIPSI MERISTIK Borneo.
D III,8; A III,5; Pv I,9; P I,10; SMB 8; Li 34-36. HABITAT
POTENSI Hidup di sungai besar berarus, sering
HABITAT Konsumsi komersial ditemukan di dasar sungai3. Berada di sungai
Hidup di sungai banjiran dan sungai kecil bernilai cukup tinggi banjiran pada musim hujan.
dalam hutan dengan arus lemah. dan ikan hias1.

20 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 21


Cyprinidae LC DD Cyprinidae

Cyclocheilichthys apogon (Valenciennes, 1842) Epalzeorhynchos kalopterus (Bleeker, 1850)


Keperas Selimang

PT sampai 16 cm
PT sampai 28.7 cm
Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN
Tidak memiliki barbel. Terdapat titik-titik Global: Beardless Terdapat 3 pita berwarna hitam-kuning- Global: Flying Fox;
hitam pada sisik yang membentuk garis Barb; Lokal: Repang- hitam pada bagian atas sampai tengah Jambi: Selessur11.
sebanyak 9 baris. Pada bagian tengah badan Repang; Riau: badan yang memanjang dari moncong
titiknya besar dan lebih gelap. Terdapat Sipaku14, Sebahan9; sampai pangkal ekor. Memiliki dua pasang DISTRIBUSI GLOBAL
noktah gelap pada pangkal sirip ekor. Tepi Punan: Turing; Nanga barbel kecil. Memiliki organ penghisap Thailand Selatan
mata warna merah. Sirip berwarna oranye, Lauk: Buin. pada bagian bawah badan untuk menempel sampai Borneo,
kecuali sirip pectoral. Jari-jari keras pada di batu. Rasio tinggi badan dibandingkan Sumatera, dan Jawa.
sirip dorsal bergerigi. Rasio tinggi badan DISTRIBUSI GLOBAL dengan panjang baku 1:3.75.
dibandingkan dengan panjang baku 1:2.4. Myanmar hingga POTENSI
Sumatera dan DESKRIPSI MERISTIK Ikan hias populer.
DESKRIPSI MERISTIK Borneo. D I,7-8; A I,6; Pv I,7; P I,13; Li 35-38.
D I,8; A I,5; Pv I,8; P I,12; SMB 6.5; Li 34-35.
POTENSI HABITAT
HABITAT Konsumsi lokal. Hidup di dasar perairan jernih dengan dasar
Hidup di sungai dan rawa dalam hutan. berbatu. Biasanya ditemukan di sungai
Biasanya ditemukan di sungai ukuran sedang dengan arus deras.
hingga besar dengan arus lemah.

22 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 23


Cyprinidae LC NE Cyprinidae

Hampala macrolepidota Kuhl & Van Hasselt, 1823 Labiobarbus festivus (Heckel, 1843)
Sebarau Terpayang

PB sampai 70 cm PT sampai 33.7 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Memiliki sebuah bar tegak hitam antara Global: Hampala Memiliki dua pasang barbel kecil. Sirip Global: Signal Barb;
sirip dorsal dan sirip pelvic, yang semakin Barb; Riau9: Barau; dorsal lebar: dari ujung sirip pectoral hingga Riau: Mali-Mali14,
samar ketika ikan dewasa. Sirip berwarna Sunda11: Hampal, sirip anal. Dasar sirip dorsal berwarna Motan Siluncing9.
merah kekuningan, kecuali sirip dorsal yang Hampalong; Punan: gelap, tetapi ujungnya bening kemerahan.
berwarna gelap. Bagian tepi ekor berwarna Rungan; Nanga Lauk: Sirip ekor berwarna kekuningan di tengah, DISTRIBUSI GLOBAL
hitam. Barbel lebih panjang daripada diame- Langkung. kemerahan di tepi. Semenanjung Malaya,
ter mata. Pada ikan juvenil terdapat corak Sumatera dan
berbentuk seperti air mata di pipi3. DISTRIBUSI GLOBAL DESKRIPSI MERISTIK Borneo.
DAS Mekong dan DAS D I,21-26; A I,4-5; Pv I,7-8; P I,13; SMB 7.5;
DESKRIPSI MERISTIK Chao Phraya sampai SMBt 6; Li 36-38. POTENSI
D I,8; A I,6; Pv 9; P I,13; SMB 4.5; SMBt 4; Borneo, Jawa, dan Konsumsi lokal.
Li 27. Sumatera. HABITAT
Habitat di sungai jernih hingga berlumpur.
HABITAT POTENSI Biasanya ditemukan di sungai besar berarus
Hidup di sungai, danau dan rawa gambut. Konsumsi komersial lemah.
Biasanya ditemukan di sungai besar berarus bernilai tinggi.
lemah dengan dasar pasir hingga lumpur.

24 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 25


Cyprinidae LC NE Cyprinidae

Labiobarbus leptocheilus (Valenciennes, 1842) Labiobarbus lineatus (Sauvage, 1878)


Ubut-Ubut Nalis

PB sampai 18 cm1
PB sampai 30 cm
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN
Punggung gelap, perut putih, dan lateral Global: -.
Memiliki dua pasang barbel. Maxillary Global: -; Jambi:
line lurus. Terdapat garis-garis hitam pada
barbel selebar diameter mata. Terdapat 9-10 Umbu-Umbu11,
hampir semua baris sisik. Sirip pectoral, DISTRIBUSI GLOBAL
garis memanjang yang terbentuk dari titik- Lambah Pasir11,
dorsal, dan ekor berwarna kemerahan. Rasio Laos, Thailand,
titik hitam di setiap sisik. Badan berwarna Terpayang; Riau14:
tinggi badan dibandingkan dengan panjang Semenanjung Malaya
cenderung gelap di atas dan putih di bawah. Luang; Betawi11:
baku 1:4.5. hingga Borneo,
Pada pangkal ekor terdapat noktah hitam Wadon Gunung.
Sumatera, dan Jawa.
yang besar.
DESKRIPSI MERISTIK
DISTRIBUSI GLOBAL
D 26; A I,4; Pv I,7; P I,13; SMB 6.5; Li 39-41. POTENSI
DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong, Salween
Konsumsi lokal.
D 25; A I,6; Pv I,8; SMB 6.5; SMBt 8; Li 37- dan Chao Phraya
HABITAT
39. sampai Borneo,
Hidup di dasar hingga pertengahan sungai
(D 21-28; Li 35-38)3. Sumatera, dan Jawa.
berarus lemah dalam hutan.

HABITAT POTENSI
Hidup di dasar hingga pertengahan sungai Konsumsi lokal.
dalam hutan yang berarus lemah.

26 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 27


Cyprinidae NE NE Cyprinidae

Lobocheilos falcifer (Valenciennes, 1842) Luciosoma trinema (Bleeker, 1852)


Klarii Seluang Juo

PT sampai 25.5 cm
PT sampai 28.7 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Memiliki dua pasang barbel. Moncong bagian Global: -; Punan: Kepala mendongak ke atas. Badan agak Global15: Apollo
atas lebih panjang dan tebal dan terdapat Ulong; Melayu, melengkung. Atas mata berwarna kuning. Shark; Palembang11:
gerigi. Punggung berwarna gelap dan perut Betawi, Sunda11: Terdapat pita hitam melintang yang samar Djadjuo.
berwarna putih. Bibir bagian bawah memiliki Lehat, Millang. pada pertengahan badan dan makin jelas
organ penghisap. pada pangkal ekor. Terdapat dua garis hitam DISTRIBUSI GLOBAL
DISTRIBUSI GLOBAL di bagian cagak ekor bagian atas dan bawah. Semenanjung Malaya
DESKRIPSI MERISTIK Sumatera, Jawa, dan Pada cagak atas terdapat garis kuning di hingga Borneo dan
D 10-11; A 7-8; Pv 9; P I,12; SMB 5.5; Li 33- Borneo. tepinya. Sumatera.
35.
POTENSI DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
HABITAT Konsumsi lokal. D I,28; A I,6; Pv I,3; P I,13; SMB 7.5; Li 39. Konsumsi lokal dan
Hidup di sungai jernih berarus lemah dengan ikan hias15.
dasar batu hingga pasir. HABITAT
Hidup di arus utama sungai dengan kayu dan
serasah pada dasarnya3.

28 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 29


Cyprinidae LC NE Cyprinidae

Mystacoleucus marginatus (Valenciennes, 1842) Osteochilus kappenii (Bleeker, 1856)


Masai Aro Padi

PT sampai 20 cm

Karakter NAMA LAIN PB sampai 17.5 cm


Punggung gelap. Sirip dorsal dan ekor Global: -; Punan:
berwarna kekuningan dengan ujung hitam. Salap; Sunda: Regis12, Karakter NAMA LAIN
Sedangkan ujung sirip pectoral, pelvic, dan Genggehek11; Jawa11: Punggung gelap dan badan keputihan. Sirip Global: -; Jambi:
anal transparan. Terdapat bercak-bercak Wader Eco. dorsal, sirip ekor, dan sirip anal berwarna Puyou; Nanga Lauk:
hitam pada bagian depan sisik. Pada batang kehitaman, sedangkan sirip pectoral dan Banta.
ekor terdapat noktah gelap. Memiliki dua DISTRIBUSI GLOBAL pelvic berwarna kuning kemerahan.
pasang barbel: rostral pada rahang atas dan Myanmar ke Vietnam DISTRIBUSI GLOBAL
maxillary barbel. sampai Borneo, DESKRIPSI MERISTIK Kalimantan Barat dan
Sumatera, dan Jawa. D 16; Pv I,9; P I,15; SMB 5.5. Sumatera.
DESKRIPSI MERISTIK
D I,8; A I,8-9; Pv I,8-9; P I,11-12; SMB 4.5; POTENSI HABITAT POTENSI
Li 26-29. Konsumsi komersial Hidup di sungai dengan substrat dasar pasir Konsumsi komersial
bernilai cukup tinggi hingga lumpur. Biasanya ditemukan di sungai bernilai cukup tinggi.
HABITAT dan ikan hias16. besar dengan arus lemah.
Hidup di sungai kecil dan besar dalam hutan.
Biasanya ditemukan di sungai jernih berarus
dengan dasar pasir atau batu kecil.

30 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 31


Cyprinidae LC LC Cyprinidae

Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) Osteochilus waandersii (Bleeker, 1853)


Puyou Puyou

*Ilustrasi ikan betina yang


sedang matang gonad. PT sampai 27.6 cm
PB sampai 32 cm
Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN
Memiliki dua pasang barbel kecil. Badan Global: Bonylip Barb; Pada bagian tengah badan terdapat pita Global18: Waandersii’s
keperakan dan terdapat bintik hitam pada Riau: Lelan Botiong14, melintang warna hitam dari operculum Hard-lipped Barb;
pangkal ekor. Sisik besar dan terdapat bintik Paweh9; Palembang17: hingga lekukan ekor. Punggung berwarna Jambi: Kujam Garis;
merah dan hitam di bagian tengah sisik. Kojam; Nanga Lauk: kehitaman. Semua sirip berwarna kekuning- Nanga Lauk: Banta;
Banta; Punan: Unton; an. Bagian pangkal sirip dorsal dan sirip ekor Punan: Unton.
DESKRIPSI MERISTIK Sunda12: Nilem. berwarna kehitaman.
D 17; A 8; Pv I,8; P I,12; SMB 5.5; Li 33. DISTRIBUSI GLOBAL
DISTRIBUSI GLOBAL DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong dan
HABITAT Myanmar sampai D 13; A I,5; Pv I,8; P I,8. Chao Phraya,
Hidup di sungai dengan substrat pasir hingga Vietnam hingga Semenanjung Malaya
lumpur. Ikan dewasa dapat ditemukan di Borneo, Sumatera, HABITAT hingga Sumatera dan
berbagai tipe habitat, namun biasanya dan Jawa. Hidup hampir di semua habitat sungai Borneo.
ditemukan di sungai besar dengan arus dengan dasar lumpur hingga pasir.
lemah3. POTENSI POTENSI
Konsumsi komersial Konsumsi komersial
bernilai cukup tinggi. bernilai cukup tinggi.

32 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 33


Cyprinidae LC LC Cyprinidae

Oxygaster anomalura Van Hasselt, 1823 Parachela hypophthalmus (Bleeker, 1860)


Seluang Ping-Ping Seluang Ping-Ping

PB sampai 20 cm
PT sampai 16.5 cm

Karakter NAMA LAIN


Kepala mendongak ke atas. Bagian atas Global: -; Jambi: Karakter NAMA LAIN
mata berwarna oranye. Bagian punggung Parang-Parang; Badan pipih dan transparan. Mata relatif Global: -; Jambi:
keemasan dan perut keperakan. Ekor ber- Riau14: Sepimping; besar. Vertebra dan isi perut terlihat dari Parang-Parang;
cagak. Terdapat warna hitam dari pangkal Palembang19: Siamis; luar pada saat hidup. Sirip dorsal kecil jika Riau9: Pimping;
hingga ujung ekor. Lateral line melengkung. Nanga Lauk: Lampak; dibandingkan dengan sirip anal. Nanga Lauk: Lampak;
Punan: Lalangfu. Punan: Lalangfu.
DESKRIPSI MERISTIK DESKRIPSI MERISTIK
D I,7; A 28; Pv 8; SMB 12.5; Li 60-64. DISTRIBUSI GLOBAL D 8-10; A 27-28; Pv 7; P I,12; Li 50-57. DISTRIBUSI GLOBAL
Thailand hingga Semenanjung Malaya,
HABITAT Borneo, Sumatera, HABITAT Sumatera dan
Hidup di sungai dalam hutan dengan dan Jawa. Hidup di sungai dan rawa dalam hutan Borneo.
air relatif tenang. Dapat ditemukan di dengan arus lemah. Ditemukan berenang
permukaan sungai yang tertutup kanopi POTENSI berkelompok. POTENSI
hutan3. Konsumsi lokal dan Konsumsi lokal dan
ikan hias. ikan hias.

34 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 35


Cyprinidae LC NE Cyprinidae

Parachela oxygastroides (Bleeker, 1852) Puntigrus tetrazona (Bleeker, 1855)


Seluang Ping-Ping Aji-Aji

PB sampai 20 cm

Karakter NAMA LAIN


Badan keperakan. Mulut menyembul ke atas. Global: Glass
Punggung agak datar. Lateral line sangat Fish; Jambi: PT sampai 7 cm
jelas, mulai dari operculum melengkung Parang-Parang;
Karakter NAMA LAIN
ke bawah hingga pangkal ekor. Sirip ekor Riau9: Pimping;
Tubuh berwarna perak kekuningan dengan Global: Sumatra
berwarna hitam. Sirip ekor bagian bawah Palembang17: Siamis;
empat pita tegak berwarna gelap. Pita yang Barb, Tiger Barb;
lebih panjang daripada bagian atas. Sirip Nanga Lauk: Lampak;
pertama melewati mata dan yang terakhir Jambi: Tumbuk
dorsal kecil. Punan: Lalangfu;
pada pangkal ekor. Bentuk lateral line tidak Pinang; Nama
Banjarmasin11:
sempurna. Rasio tinggi badan dibandingkan perdagangan: Ikan
DESKRIPSI MERISTIK Lalang.
dengan panjang baku 1:2.5. Sumatera; Nanga
D 7; A 28-30; Li 42.
Lauk: Baju-Baju.
DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK
HABITAT Indochina, Thailand
D II,5-6; A 4; Pv I,7; P I,6; Li 22-25. DISTRIBUSI GLOBAL
Hidup di sungai dan rawa dalam hutan sampai Borneo,
Sumatera dan
dengan arus lemah. Jawa, dan Sumatera.
HABITAT Borneo.
Hidup di sungai dan rawa dalam hutan.
POTENSI
Biasanya ditemukan berkelompok di sungai POTENSI
Konsumsi lokal dan
dengan arus lemah sampai sedang. Ikan hias sangat
ikan hias.
populer.

36 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 37


Cyprinidae NE NE Cyprinidae

Rasbora bankanensis (Bleeker, 1853) Rasbora dusonensis (Bleeker, 1850)


Seluang Seluang Batang

PB sampai 6 cm PB sampai 12 cm
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN Badan dan ekor berwarna kekuningan. Global: Rosefin
Badan bagian atas hingga pertengahan Global: -; Punan: Hampir semua sisik dikelilingi warna hitam. Rasbora, Yellow Tail
berwarna cokelat kemerahan, bagian bawah Cipi. Rasbora (aquarium);
berwarna putih keperakan. Semua sirip ber- DESKRIPSI MERISTIK Jambi: Seluang;
warna kekuningan. DISTRIBUSI GLOBAL D 8; A 7; Pv 8; P 15; SMB 4.5; Li 31-33. Riau9: Pantau;
Semenanjung Punan: Beteluh.
DESKRIPSI MERISTIK Malaya, Borneo, dan HABITAT
D 8; A 7; P 9. Sumatera. Hidup di sungai dalam hutan dataran rendah. DISTRIBUSI GLOBAL
Biasanya ditemukan di air mengalir dengan DAS Mekong dan Chao
HABITAT POTENSI arus lemah atau tenang. Phraya,Semenanjung
Hidup di sungai dan rawa dalam hutan. Konsumsi komersial Malaya, hingga
Biasanya ditemukan di air yang mengalir dan ikan hias. Sumatera dan
dengan arus lemah atau tenang. Borneo.

POTENSI
Konsumsi komersial
dan ikan hias.
38 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 39
Cyprinidae LC VU Cyprinidae
.

Rasbora elegans Volz, 1903 Rasbora ennealepis Roberts, 1989


Seluang Seluang

PB sampai 5.2 cm4


PB sampai 20 cm
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN Warna badan bagian atas kekuningan dan Global: -
Badan berwarna kekuningan dengan dua Global: Twospot bagian perut putih. Mata berwarna hitam
noktah hitam di tengah badan dan pangkal Rasbora; Punan: dengan bagian tepi berwarna putih. Bagian DISTRIBUSI GLOBAL
sirip ekor. Pada pangkal sirip anal ada warna Cipi. ujung operculum berwarna cenderung gelap Borneo bagian Barat
kehitaman. Sirip pectoral, pelvic, dan dengan sedikit warna kuning. Sisik relatif dan Sumatera.
anal berwarna kekuningan. Tepi sirip ekor DISTRIBUSI GLOBAL besar. Terdapat pita hitam samar yang
berwarna kehitaman. Semenanjung Malaya, memanjang dari operculum hingga pangkal POTENSI
Singapura, Borneo ekor. Pada pangkal ekor pita berbentuk Konsumsi komersial
DESKRIPSI MERISTIK dan Sumatera. noktah. dan ikan hias.
D 9; A 7; P 13; SMB 6.5; Li 27.
POTENSI DESKRIPSI MERISTIK
HABITAT Konsumsi komersial D 7; Li 24.
Hidup di sungai besar, dari hulu hingga hilir. dan ikan hias.
Ditemukan juga di danau dan rawa gambut. HABITAT
Hidup di sungai dalam hutan dengan air
jernih hingga kecokelatan dengan dasar
berbatu hingga pasir.

40 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 41


Cyprinidae NE NE Cyprinidae

Rasbora rutteni Weber & de Beaufort, 1916 Rasbora sp.


Seluang Seluang

PB sampai 4.3 cm PB sampai 7.8 cm4

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Badan berwarna kekuningan. Sirip dorsal dan Global20: Blue Badan berwarna keperakan. Sirip dorsal Global: -.
sirip ekor berwarna kuning. Sirip pectoral, Cardinal Rasbora; dan sirip ekor berwarna kuning keemasan.
pelvic, dan anal transparan. Terdapat garis Riau14: Sicangga. Sementara sirip pectoral, pelvic dan anal DISTRIBUSI GLOBAL
pita hitam kebiruan yang melintang di transparan dengan sedikit kekuningan. Rasio Sumatera.
pertengahan badan. Pita semakin jelas dari DISTRIBUSI GLOBAL tinggi badan dibanding panjang baku 1:2.8.
bawah sirip dorsal hingga ke pangkal ekor. Borneo dan POTENSI
Sumatera. DESKRIPSI MERISTIK Konsumsi komersial
DESKRIPSI MERISTIK D 7; A 5; Pv 6; SMB 4.5; Li 21-24. dan ikan hias.
D 9; Li 27. POTENSI
Konsumsi komersial HABITAT
HABITAT dan ikan hias. Hidup di areal sungai dalam hutan. Biasanya
Hidup di sungai dalam hutan dengan air ditemukan di sungai kecil dengan dasar
jernih dan berbatu. Biasanya ditemukan kerikil hingga pasir.
di sungai besar dengan arus sedang hingga
kuat.

42 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 43


Cyprinidae NE LC Cyprinidae

Rasbora sumatrana (Bleeker, 1852) Rasbora trilineata Steindachner, 1870


Seluang Seluang Sri Gunting

PT sampai 13 cm PT sampai 13 cm

Karakter NAMA LAIN


Karakter NAMA LAIN Badan transparan: vertebra dan isi perut Global: Three-Lined
Warna badan bagian punggung lebih gelap Global: -. nampak. Bagian atas badan dari kepala Rasbora, Scissortail
daripada bagian perut. Pada sisi badan sampai pangkal ekor berwarna kekuningan. Rasbora; Riau9:
terdapat garis memanjang dari operculum DISTRIBUSI GLOBAL Terdapat garis hitam dengan dasar kuning Pantau Beras; Punan:
hingga pangkal ekor. Garis semakin jelas Thailand hingga keemasan yang memanjang dari operculum Beteluh; Nanga Lauk:
dari belakang sirip dorsal hingga ke pangkal Sumatera dan Bagian hingga pangkal ekor. Garis semakin tegas di Siluang Maram.
ekor. Semua sirip berwarna oranye. Pinggiran Barat Borneo. belakang sirip dorsal. Ekor berwarna kuning
mata dikelilingi warna kuning. dengan ujung berwarna hitam dan putih. DISTRIBUSI GLOBAL
POTENSI Mata berwarna hitam dengan tepi putih. DAS Mekong dan
DESKRIPSI MERISTIK Konsumsi komersial Diameter mata lebih lebar dibandingkan Chao Phraya sampai
D 8; A 7-8; Pv 9; P 14; SMB 4.5; Li 32-33. dan ikan hias. panjang moncong. ke Borneo dan
Sumatera.
HABITAT DESKRIPSI MERISTIK
Hidup di sungai kecil dalam hutan pada D 9; A 8; Li 30. POTENSI
area dataran rendah maupun perbukitan. Konsumsi komersial
Ditemukan di berbagai tipe habitat lain HABITAT dan ikan hias
dengan arus lemah dan tenang, termasuk di Hidup di sungai besar dari hulu hingga hilir. populer.
danau dan gambut. Ditemukan juga di danau dan rawa gambut.

44 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 45


Cyprinidae NE NE Cyprinidae

Thryssocypris sp. Tor soro (Valenciennes, 1842)


Seluang Juo Semah

PT sampai 100 cm
PT sampai 6 cm4
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN Memiliki dua pasang barbel: maxillary yang Global: -; Jambi:
Bentuk badan menyerupai cerutu. Tubuh Global: -. berada di sudut mulut dan rostral yang Punguk; Sunda11:
bagian atas/punggung berwarna cokelat berada di rahang atas. Badan berwarna Soro; Punan: Jaran.
keemasan dari ujung moncong hingga DISTRIBUSI GLOBAL abu kekuningan. Pada bagian atas mulut
pangkal ekor. Terdapat pita hitam di tengah Sumatera. ada tonjolan tulang. Perut berwarna putih. DISTRIBUSI GLOBAL
badan dari operculum hingga pangkal ekor. Semua sirip berwarna sama seperti badan Myanmar, Thailand,
POTENSI tetapi cenderung transparan. Sisik besar Indochina, hingga
DESKRIPSI MERISTIK Konsumsi lokal. dan badan ramping memanjang. Rasio tinggi Borneo, Jawa, dan
D 8; A 15; Li 40. badan dibanding panjang baku 1:3.7. Sumatera.

HABITAT DESKRIPSI MERISTIK POTENSI


Hidup di area hilir sungai dalam hutan D I,9; A I,6; Pv I,8; P I,14; SMB 4.5; Li 24-25. Konsumsi komersial
dengan dasar bepasir. (Li 24-28)1. bernilai tinggi.

HABITAT
Hidup di hulu sungai dalam hutan dengan
kondisi air jernih dan dasar berbatu. Biasa-
nya ditemukan di sungai berarus deras.

46 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 47


Cyprinidae DD NE Balitoridae

Tor tambra (Valenciennes, 1842) Balitoropsis ophiolepis (Bleeker, 1853)


Punguk Ngengai

PB sampai 11.1 cm
PT sampai 100 cm
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN
Sirip pectoral, pelvic, dan sirip anal berada Global: -; Sunda11:
Memiliki dua pasang barbel: maxillary yang Global: -; Sunda11:
di bagian bawah tubuh yang termodifikasi Salusur; Kapuas
berada di sudut mulut dan rostral yang Tambra; Jawa11:
menjadi organ penempel. Memiliki 7-8 bar Hulu3: Susuh Batang.
berada di rahang atas. Maxillary barbel Sengkareng; Punan:
melintang di sepanjang badan. Rasio tinggi
mencapai belakang mata. Punggung hingga Jaran.
badan berbanding panjang total 1:2.9. DISTRIBUSI GLOBAL
area sirip pectoral berwarna gelap. Sisik
Borneo, Sumatera,
besar-besar. Mata berwarna hitam dengan DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK dan Jawa.
tepi kekuningan. DAS Mekong,
D I,8; A 6; Pv 9; P 12; SMB 5.5.
Semenanjung Malaya,
POTENSI
DESKRIPSI MERISTIK Borneo, Jawa, dan
HABITAT Ikan hias.
D I,10; A I,6; P I,12; SMB 3.5; Li 22. Sumatera.
Hidup di hulu sungai berarus cepat dengan
(Li 22-24)1.
air jernih dan dasar berbatu. Sering bersem-
POTENSI
bunyi di bawah kayu atau celah batu. Dapat
HABITAT Konsumsi komersial
menempelkan tubuh dengan sangat kuat di
Hidup di hulu sungai dalam hutan dengan bernilai tinggi.
permukaan batu.
kondisi air jernih dan dasar berbatu. Biasa-
nya ditemukan di sungai berarus deras.

48 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 49


Balitoridae NE NE Balitoridae

Homalopteroides nebulosus (Alfred, 1969) Homalopteroides sp.


Ngengai Ngengai

PB sampai 5.5 cm4


PB sampai 6 cm4
Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN
Terdapat 4-6 noktah pada punggung hingga Global: -; Kapuas Badan berwarna hitam legam. Semua sirip Global: -.
ujung ekor. Sirip pectoral terletak sejajar Hulu3: Susuh Batang. transparan kecuali sirip ekor agak kehitaman
dengan sirip pelvic yang berperan sebagai di bagian bawah. Terdapat bintik-bintik DISTRIBUSI GLOBAL
penempel pada dasar perairan. Memiliki DISTRIBUSI GLOBAL kasar yang membentuk 8-9 garis lurus di Sumatera dan
tiga pasang barbel kecil. Semenanjung sepanjang badan. Memiliki tiga pasang Borneo.
Malaya, Borneo, dan barbel.
DESKRIPSI MERISTIK Sumatera. POTENSI
D 13; Pv 8; P 11. DESKRIPSI MERISTIK Ikan hias.
POTENSI D 11; Pv 8-9.
HABITAT Ikan hias.
Hidup di hulu sungai dalam hutan dengan HABITAT
air jernih dan berbatu. Sering bersembunyi Hidup di hulu sungai dalam hutan dengan
di bawah kayu atau celah batu. Dapat air jernih dan berbatu. Sering bersembunyi
menempelkan tubuh dengan sangat kuat di di bawah kayu atau celah batu. Dapat
permukaan batu. menempelkan tubuh dengan sangat kuat di
permukaan batu.

50 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 51


Nemacheilidae NE DD Nemacheilidae

Nemacheilus kapuasensis Kottelat, 1984 Nemacheilus selangoricus Duncker, 1904


Tali-Tali Tali-Tali

PB sampai 5.9 cm
PB sampai 7.1 cm1
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN
Badan berbentuk silinder dan ekor bercagak. Global: Grey-Banded
Badan berukuran kecil, bentuk silinder, Global: -; Nanga
Badan berwarna keabu-abuan dengan sedi- Loach, Fighting
dan ekor bercagak. Badan berwarna kuning Lauk: Tali-Tali; Iban3:
kit warna kuning kemerahan terutama di Loach; Nanga Lauk:
keemasan. Pada sisi badan terdapat 11-13 Memayur.
kepala. Terdapat 11-12 garis hitam yang Tali-Tali.
garis kecokelatan yang berderet teratur
berderet teratur dari operculum hingga
dari operculum hingga batang ekor. Garis DISTRIBUSI GLOBAL
pangkal ekor. Berbeda dari N. kapuasensis, DISTRIBUSI GLOBAL
memanjang dari punggung hingga perut. Borneo dan
garis hanya mencapai pertengahan badan. Thailand Selatan,
Memiliki tiga pasang barbel. Sumatera.
Memiliki barbel yang relatif panjang hingga Semenanjung Malaya,
mencapai belakang mata. Singapura, hingga
DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
Borneo, Sumatera
D 10; A 8. Ikan hias.
DESKRIPSI MERISTIK dan Belitung.
D 11-13; A 8.
HABITAT
(D 13; A 8)3. POTENSI
Hidup di dasar perairan yang jernih dengan
Ikan hias.
dasar batu dan sedikit pasir. Biasa ditemukan
HABITAT
bersembunyi di balik batu.
Hidup di dasar perairan yang jernih dengan
dasar batu dan sedikit pasir. Biasa ditemukan
bersembunyi di balik batu.

52 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 53


Nemacheilidae NE LC Cobitidae

Nemacheilus spiniferus Kottelat, 1984 Acantopsis dialuzona Van Hasselt, 1823


Tali-Tali Anculong

PB sampai 25 cm

PB sampai 5.5 cm Karakter NAMA LAIN


Memiliki dua pasang barbel. Pada celah Global: Horse-Faced
Karakter NAMA LAIN
hidung terdapat sepasang tanduk lunak yang Loach; Jambi: Ikan
Badan berbentuk silinder dan ekor bercagak. Global: -; Iban3:
bisa keluar masuk. Terdapat dua garis warna Pasir.
Badan berwarna keabu-abuan dengan sedikit Memayur.
hitam dari ujung mulut hingga ke mata.
warna kuning dan hijau terutama di kepala.
Insang transparan. Pada bagian punggung DISTRIBUSI GLOBAL
Terdapat 10-11 garis hitam yang berderet DISTRIBUSI GLOBAL
dari operculum hingga pangkal ekor terdapat Vietnam ke Thailand
dari operculum hingga pangkal ekor. Ekor Bagian Barat
15-17 noktah besar warna gelap. Pada perte- hingga Borneo,
bening kekuningan dan pada pangkal ekor Laut dan Barat
ngahan badan tepat di lateral line terdapat Sumatera, dan Jawa.
terdapat noktah hitam. Barbel mencapai Borneo, serta
14 bercak hitam. Pada celah mulut paling
belakang mata. Sumatera.
bawah terdapat tiga buah alat penghisap POTENSI
untuk menempel di batu. Ikan hias.
DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
D 10-12; A 8. Ikan hias.
DESKRIPSI MERISTIK
D 11; A 6; Pv I,7; P I,8.
HABITAT
Hidup di dasar perairan yang jernih dengan
HABITAT
dasar batu dan sedikit pasir. Biasa ditemukan
Hidup di bagian hilir sungai dengan dasar
bersembunyi di balik batu.
substrat berpasir. Spesies ini sering membe-
namkan diri di pasir.

54 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 55


Bagridae NE LC Bagridae

Bagrichthys macracanthus (Bleeker, 1854) Hemibagrus nemurus (Valenciennes, 1840)


Tinggau Baung Rambe

PB sampai 65 cm

PB sampai 25 cm Karakter NAMA LAIN


Barbel empat pasang. Panjang nasal barbel Global: Asian Redtail
Karakter NAMA LAIN mencapai mata. Panjang maxillary barbel Catfish; Jambi: Baung
Warna hitam gelap. Terdapat garis putih dari Global: Black Lancer mencapai ¾ panjang badan atau mencapai Gantang; Sunda12:
bawah sirip dorsal hingga lekukan sirip ekor. Catfish; Jambi: awal sirip adipose. Sirip adipose berada di Senggal; Nanga Lauk:
Sirip dorsal meninggi di bagian depan. Sirip Baung; Palembang17: tengah-tengah antara sirip dorsal dan sirip Patik Benuo; Punan:
adipose sangat lebar: mulai dari belakang Baung Tikus; Punan: ekor. Pangkal sirip adipose sejajar dengan Cike; Jawa21: Tageh.
sirip dorsal hingga pangkal sirip ekor. Barbel Cike; Nanga Lauk: pangkal sirip anal. Terdapat perpanjangan
mencapai belakang operculum. Patik. jari-jari sirip yang menjuntai 1-2 cm pada DISTRIBUSI GLOBAL
ujung cagak ekor bagian atas. DAS Mekong, Chao
DESKRIPSI MERISTIK DISTRIBUSI GLOBAL Phraya dan Xe
D I,7; A 13. Thailand hingga DESKRIPSI MERISTIK Bangfai sampai
(A 13-14)3. Borneo dan D II,7; A 11; Pv I,6; P I,7. Borneo, Sumatera,
Sumatera. dan Jawa.
HABITAT HABITAT
Hidup di dasar perairan berlumpur pada POTENSI Hidup di sungai jernih hingga keruh. Biasanya POTENSI
sungai kecil. Konsumsi lokal dan ditemukan di sungai berarus lemah dengan Konsumsi komersial
ikan hias. dasar lumpur hingga pasir. bernilai tinggi.

56 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 57


Bagridae NE NE Bagridae

Hemibagrus planiceps (Valenciennes, 1840) Hemibagrus sabanus (Inger & Chin, 1959)
Baung Baung Gantang

PT sampai 33.5 cm
PB sampai 20 cm
Karakter NAMA LAIN
Memiliki empat pasang barbel. Barbel Global: -; Punan: Karakter NAMA LAIN
terpanjang, maxillary barbel mencapai Cike; Nanga Lauk: Barbel terpanjang, maxillary barbel menca- Global: -;
akhir sirip dorsal. Nasal barbel mencapai Patik; Melayu, pai akhir sirip adipose. Sirip adipose lebih Palembang19: Keting.
mata. Sirip adipose posisinya sejajar dengan Betawi: Bawon lebar dibandingkan sirip anal. Kepala dan
sirip anal. Sirip dorsal, adipose, dan ekor Kuning21; Melayu: ekor berwarna gelap, sedangkan badan DISTRIBUSI GLOBAL
berwarna kekuningan dengan ujung hitam. Baung Kuning3. berwarna kekuningan. Panjang kepala di- Sumatera dan
bandingkan dengan panjang baku 1:3.38. Borneo.
DESKRIPSI MERISTIK DISTRIBUSI GLOBAL
D I,7; A 11. DAS Mekong hingga DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
(A 9-11)1. Borneo, Sumatera D I,7; A 10-12. Konsumsi komersial.
dan Jawa. (A 12-13)1.
HABITAT
Hidup di sungai besar dengan warna air POTENSI HABITAT
kecokelatan. Konsumsi komersial. Hidup di sungai besar dengan dasar pasir
hingga lumpur.

58 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 59


Bagridae NE NE Bagridae

Hemibagrus sp. Leiocassis sp.


Baung Baung Tikus

PB sampai 22 cm4
PB sampai 7.5 cm4
Karakter NAMA LAIN
Memiliki empat pasang barbel. Maxillary Global: -. Karakter NAMA LAIN
barbel mencapai sirip adipose. Sirip adipose Badan ramping. Badan bebercak-bercak Global: -; Nanga
posisinya jauh dari sirip dorsal dan sedikit DISTRIBUSI GLOBAL kuning kecokelatan, tetapi umumnya bercak Lauk: Baung Tikus.
lebih lebar dibandingkan dengan sirip anal. Sumatera. berwarna hitam. Sirip pectoral dan pelvic
memilki dasar warna hitam, bagian tengah DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK POTENSI warna putih kekuningan dan hitam. Jari-jari Sumatera.
D I,7; A 9; Pv I,4. Konsumsi lokal. keras (pertama) pada sirip dorsal bergerigi
dengan arah ke bawah. POTENSI
HABITAT Konsumsi lokal.
Hidup di sungai besar dengan dasar substrat DESKRIPSI MERISTIK
lumpur dan pasir. D I,7; A 16; P I,5.

HABITAT
Hidup di sungai jernih dengan dasar berbatu
hingga kerikil. Namun, ditemukan juga di
lahan gambut.

60 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 61


Bagridae NE NE Bagridae

Leiocassis sp. (2) Mystus nigriceps (Valenciennes, 1840)


Baung Tikus Senggiring

PB sampai 11 cm4
PB sampai 19.8 cm
Karakter NAMA LAIN
Badan bercorak kuning kecokelatan dan Global: -; Nanga Karakter NAMA LAIN
hitam. Sirip dorsal berselang seling warna Lauk: Baung Tikus. Badan keperakan. Memiliki sirip adipose Global: Twospot
hitam-kuning. Awal sirip adipose sejajar yang hampir menyatu dengan sirip dorsal. Catfish; Riau9,14:
dengan pertengahan sirip anal. Sirip pelvic DISTRIBUSI GLOBAL Ukuran sirip adipose dua kali lebih lebar Ingir-Ingir; Punan:
lebih kecil dibandingkan sirip anal. Pangkal Sumatera dan daripada sirip dorsal. Maxillary barbel Cike.
ekor hitam, cagak ekor kekuningan. Borneo. panjangnya melampaui lekukan sirip ekor.
DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK POTENSI DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong hingga
D I,3-5; A 12-14. Konsumsi lokal. D I,7; A 9-10; Pv 6. Borneo, Sumatera,
dan Jawa.
HABITAT HABITAT
Hidup di sungai besar dengan dasar pasir Ditemukan di berbagai tipe habitat: sungai POTENSI
hingga lumpur. kecil, rawa, danau, dan sungai besar. Konsumsi komersial
bernilai tinggi.

62 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 63


Bagridae NE NE Siluridae

Mystus sp. Silurichthys phaiosoma (Bleeker, 1851)


Baung Tapa Kero

PB sampai 7.5 cm4 PB sampai 15 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Badan ramping. Warna badan kuning dan Global: -. Badan membengkok dan berwarna merah Global23: Borneo
abu-abu kebiruan. Barbel empat pasang. kecokelatan. Memiliki dua pasang barbel Featherfin Catfish;
Barbel terpanjang, maxillary barbel mele- DISTRIBUSI GLOBAL di bagian rahang atas dan bawah. Maxillary Nanga Lauk: Tapa
wati ujung sirip dorsal. Letak pangkal sirip Sumatera. barbel mencapai setengah panjang badan. Kero; Riau22: Ilu-Ilu
adipose sedikit di depan pangkal sirip anal. Sirip anal menyatu dengan sirip ekor. Sirip Tapa Kero.
Ujung sirip dorsal dan ekor kehitaman. POTENSI dorsal kecil.
Konsumsi lokal. DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong,
D I,7; A 12; Pv 6; P I,8; Li 66. D 4; A 50. Semenanjung
(D 4; A 49-56)1. Malaya, Borneo, dan
HABITAT Sumatera.
Hidup di sungai besar dengan dasar substrat HABITAT
lumpur dan pasir. Hidup di sungai dalam hutan hingga rawa POTENSI
gambut. Biasanya ditemukan di sungai kecil Konsumsi komersial
dengan dasar pasir. dan ikan hias.

64 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 65


Akysidae NE NE Akysidae

Acrochordonichthys rugosus (Bleeker, 1846) Acrochordonichthys sp.


Ngengai Ngengai

PB sampai 11 cm PB sampai 8.5 cm4

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Memiliki empat pasang barbel. Mata kecil. Global24: Asian Banjo Memiliki empat pasang barbel. Memiliki Global: -.
Kulit kasar dan berbintik-bintik yang Catfish; Jambi: Ikan mata kecil. Kulit kasar dan terdapat bintik-
membentuk beberapa deret garis lurus dari Batu; Palembang5: bintik yang membentuk beberapa deret garis DISTRIBUSI GLOBAL
operculum hingga pangkal ekor. Sirip adipose Sapu-Sapu; Jawa3: lurus dari operculum hingga pangkal ekor. Sumatera dan
kecil dengan pangkal di pertengahan sirip Kekel, Jogoripo. Warna badan cokelat kehitaman. Terdapat Borneo.
anal. Warna badan hitam kecokelatan. bercak oranye kecokelatan di belakang sirip
DISTRIBUSI GLOBAL dorsal hingga sirip adipose. Batang ekor POTENSI
DESKRIPSI MERISTIK Thailand hingga hitam kecokelatan. Ikan hias.
D I,5; A 8. Borneo, Sumatera,
dan Jawa. DESKRIPSI MERISTIK
HABITAT D I,6; A 8.
Hidup di dasar perairan berbatu hingga POTENSI
berpasir. Biasanya ditemukan di sungai Ikan hias. HABITAT
jernih berukuran kecil. Spesies ini sering Hidup di dasar perairan berbatu hingga
bersembunyi di bawah batu atau batang berpasir.
kayu yang terendam3.

66 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 67


Sisoridae NT NE Sisoridae

Bagarius yarrelli (Sykes, 1839) Glyptothorax major (Boulenger, 1894)


Lele Gunung Lele Gunung

PB sampai 200 cm
PT sampai 14.4 cm
Karakter NAMA LAIN
Tidak memiliki organ penempel. Badan Global: Goonch. Karakter NAMA LAIN
berwarna kecokelatan dan berbintik-bintik Badan berbentuk pipih dorsoventral, ber- Global: -; Kapuas
kasar. Maxillary barbel memiliki pangkal DISTRIBUSI GLOBAL warna cokelat kemerahan dan berbintik- Hulu3: Kalakotai.
tebal yang melebar dan panjangnya menca- India, DAS Mekong, bintik. Terdapat garis memanjang di tengah
pai operculum. Pangkal sirip pelvic berada Laos hingga Borneo badan dari operculum hingga pangkal ekor. DISTRIBUSI GLOBAL
di belakang jari-jari akhir sirip dorsal3. dan Sumatera. Memiliki organ penempel di area rahang DAS Mekong
bawah. Lebar sirip adipose hampir sama sampai Borneo dan
DESKRIPSI MERISTIK POTENSI dengan lebar sirip anal. Memiliki empat Sumatera.
D I,6; A 11; Pv I,5. Konsumsi lokal. pasang barbel. Pangkal maxillary barbel
tebal. POTENSI
HABITAT Ikan hias.
Hidup di dasar perairan. Ditemukan di sungai DESKRIPSI MERISTIK
besar dengan dasar pasir hingga lumpur. D I,5; Pv 5; P I,7.

HABITAT
Hidup di dasar sungai dengan arus sedang.

68 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 69


Zenarchopteridae NE LC Zenarchopteridae

Hemirhamphodon phaiosoma (Bleeker, 1852) Hemirhamphodon pogonognathus (Bleeker, 1853)


Julung-Julung Julung-Julung

*Ilustrasi ikan jantan


PB sampai 5.8 cm4 PB sampai 10 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Badan putih dengan warna kuning di bagian Global: -; Punan, Ujung moncong bengkok ke bawah. Di bagian Global25: Forest
punggung. Gigi di rahang bawah tersusun Nanga Lauk: bawah moncong kemerahan. Ada garis Halfbeak; Punan,
sampai di depan rahang atas. Tepi mata Kenyulung. merah memanjang di bagian tengah tubuh. Nanga Lauk:
kuning dengan sedikit garis merah di bagian Tepi sirip dorsal kemerahan, sementara tepi Kenyulung.
atas. Tepi sirip dorsal, pelvic, anal, dan DISTRIBUSI GLOBAL sirip pelvic, anal, dan ekor perak kebiruan.
ekor kemerahan. Posisi awal sirip pelvic di Bangka, Belitung, Letak sirip pelvic di depan sirip dorsal. Sirip DISTRIBUSI GLOBAL
belakang awal sirip dorsal. Bagian tengah Borneo, dan dorsal lebih lebar dibandingkan sirip anal. Thailand Selatan
sirip anal meruncing sampai pangkal ekor. Sumatera. Jari-jari sirip anal no. 4 pada ikan jantan hingga Borneo,
Ujung sirip ekor membulat. membesar dan meruncing1. Bentuk sirip Sumatera, dan Jawa.
POTENSI ekor seperti kipas.
DESKRIPSI MERISTIK Ikan hias. POTENSI
D 23; A 14. DESKRIPSI MERISTIK Ikan hias.
(D 21-25; A 13-16)1. D 15; A 8.

HABITAT HABITAT
Hidup di sungai dataran rendah dalam hutan Hidup di permukaan sungai berarus lemah
dan air gambut. Biasanya ditemukan di dalam hutan dataran rendah. Biasanya
permukaan sungai. ditemukan di sungai dalam hutan dengan
vegetasi baik.

70 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 71


Zenarchopteridae NE NE Zenarchopteridae

Hemirhamphodon tengah Collette, 1991 Zenarchopterus buffonis (Valenciennes, 1847)


Julung-Julung Julung-Julung

PB sampai 3.6 cm PT sampai 23 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Posisi awal sirip pelvic di depan sirip dorsal. Global26: Goldstripe Badan berwarna abu-abu gelap. Terdapat Global: Buffon’s
Letak awal sirip anal di pertengahan sirip Halfbeak; Punan, garis warna gelap kemerahan di tengah River-Garfish.
dorsal, di antara jari-jari nomor 4-71. Bagian Nanga Lauk: badan. Sirip ekor dan anal kekuningan.
tengah tubuh berwarna gelap. Ukuran Kenyulung. Rahang bawah lebih lebar daripada rahang DISTRIBUSI GLOBAL
jantan dan betina relatif sama27. Satu- atas. Indo-Pasifik Barat:
satunya spesies di genus Zenarchopteridae DISTRIBUSI GLOBAL Dari India sampai
yang berkembang biak secara ovipar27. Sumatera dan DESKRIPSI MERISTIK Cina hingga Indonesia
Borneo. D 12; A 10. dan Australia di
DESKRIPSI MERISTIK (D 11-13; A 11-12)1. Selatan.
D 14; A 9. POTENSI
Ikan hias. HABITAT POTENSI
HABITAT Hidup di muara sungai. Biasanya ditemukan Ikan hias.
Hidup di perairan dataran rendah dalam berkelompok di permukaan air.
hutan dengan vegetasi masih baik. Biasanya
ditemukan berkelompok di sungai kecil
dengan dasar batu dan kerikil.

72 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 73


Zenarchopteridae LC NE Zenarchopteridae

Zenarchopterus dispar (Valenciennes, 1847) Zenarchopterus sp.


Julung-Julung Julung- Julung

*Ilustrasi ikan betina


PB sampai 22.5 cm4 PB sampai 5.2 cm4

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Badan berwarna perak dengan bagian atas Global: Feathered Badan berwarna putih disertai warna Global: -.
keemasan. Mulut memanjang dan ramping River-Garfish. kemerahan dan kekuningan. Mata hitam
seperti paruh. Ada tonjolan seperti tanduk dengan tepi kuning. Sirip dorsal berbentuk DISTRIBUSI GLOBAL
atau filamen kecil di atas rahang. Jantan DISTRIBUSI GLOBAL segi empat dan lebih lebar daripada sirip Sumatera.
dan betina dapat dibedakan melalui bentuk Indo-Pasifik: anal. Posisi sirip pelvic di depan sirip dorsal.
sirip dorsal dan anal. Pada jantan, jari-jari Mozambique hingga Pangkal sirip anal di belakang pangkal sirip POTENSI
sirip dorsal nomor 4 lebih panjang dua kali Filipina, sampai dorsal. Ikan hias.
lipat daripada jari-jari lain1. Jari-jari sirip Australia dan Samoa
anal no 6 dan 7 juga lebih lebar dan panjang di Selatan. DESKRIPSI MERISTIK
dari jari-jari lainnya1. D 10; A 11.
POTENSI
DESKRIPSI MERISTIK Ikan hias. HABITAT
D 11; A 10. Hidup di areal sungai dalam hutan dengan
dasar pasir dan berbatu.
HABITAT
Hidup di muara dan area hilir sungai. Biasa-
nya ditemukan berkelompok di permukaan
air.

74 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 75


Belonidae NE NE Belonidae

Strongylura sp. Xenentodon sp.


Julung-Julung Julung-Julung

PB sampai 22 cm4 PB sampai 23.5 cm4

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Rahang bawah sedikit lebih panjang daripada Global: -. Badan berwarna perak. Bagian punggung Global: -.
rahang atas. Bagian punggung berwarna ke- hingga pertengahan badan berwarna abu-
emasan. Pangkal sirip anal berada di depan DISTRIBUSI GLOBAL abu keemasan. Letak awal sirip anal sama DISTRIBUSI GLOBAL
pangkal sirip dorsal. Sirip anal lebih lebar Sumatera. dengan awal sirip dorsal. Posisi awal sirip Sumatera.
dari sirip dorsal. Sirip anal transparan. Tepi pelvic jauh dari sirip dorsal. Terdapat noktah
sirip dorsal kekuningan. Ujung ekor seperti POTENSI hitam pada pangkal ekor. POTENSI
kipas. Ikan hias. Ikan hias.
DESKRIPSI MERISTIK
DESKRIPSI MERISTIK D 7; A 14; Pv 6; P 9.
D 6-8; A 11-12; Pv 5-6; P 7.
HABITAT
HABITAT Hidup di perairan dataran rendah dalam
Hidup di sungai kecil dalam hutan dengan hutan. Merupakan indikator hutan yang
dasar berbatu. Merupakan indikator hutan bervegetasi baik karena spesies ini sensitif
yang bervegetasi baik karena spesies ini terhadap perubahan lingkungan. Biasanya
sensitif terhadap perubahan lingkungan. ditemukan berkelompok (2-3 ekor) di bagian
pinggir sungai yang relatif tenang.

76 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 77


Syngnathidae LC LC Pristolepididae

Hippichthys spicifer (Rüppell, 1838) Pristolepis fasciata (Bleeker, 1851)


Tangkur Sepatung

PT sampai 18 cm

Karakter NAMA LAIN PT sampai 21 cm1


Mulut menyatu berbentuk terompet. Badan Global: Bellybared Karakter NAMA LAIN
dilapisi sisik yang keras, terlihat seperti Pipefish, Banded Sirip pelvic mencapai kloaka. Jari-jari keras Global: Malayan
eksoskeleton. Terdapat bintik-bintik hitam Freshwater dan lemah pada sirip dorsal terpisah jelas. Leaffish; Nanga Lauk,
di pertengahan badan dari operculum Pipefish28. Lateral line melengkung sempurna. Terdapat Puan: Patung; Riau9:
sampai pangkal ekor. Panjang ekor hampir perbedaan pola warna pada dewasa dan Katung, Batuang;
sama dengan panjang badan. Ujung ekor DISTRIBUSI GLOBAL juvenil. Rasio tinggi badan dibandingkan Betawi29: Katoprak.
berbentuk kipas. Spesies ini bereproduksi Indo-Pasifik: Pantai dengan panjang baku 1:2.6.
dengan cara ovovivipar3. Jantan membawa Timur Afrika hingga DISTRIBUSI GLOBAL
telur di dalam kantong pengeraman yang Jepang, melewati DESKRIPSI MERISTIK DAS Mekong dan
terdapat di bawah ekor3. Borneo, Sumatera, D XII-XIII,13-14; A III,7-8; Pv I,5; P 12; SMB Chao Phraya hingga
Jawa, Bali, Sulawesi, 4.5; Li 29-32. Borneo, Sumatera,
DESKRIPSI MERISTIK Maluku, Papua dan Jawa.
D 27. sampai Samoa di HABITAT
Selatan. Hidup di rawa-rawa dan sungai berarus POTENSI
HABITAT lemah dalam hutan. Biasanya ditemukan di Konsumsi komersial
Hidup di dasar perairan. Biasanya ditemukan POTENSI antara vegetasi di pinggir sungai3. bernilai rendah dan
di sungai besar dengan dasar berbatu. Ikan hias. ikan hias30.

78 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 79


Pristolepididae NE LC Osphronemidae

Pristolepis grootii (Bleeker, 1852) Osphronemus goramy Lacepède, 1801


Sepatung Gurami

*Ilustrasi ikan dewasa *Ilustrasi ikan dewasa


PT sampai 18.4 cm PT sampai 100 cm
Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN
Perbedaan dengan Pristolepis fasciata pada Global: Indonesian Bibir menyembul ke atas. Jari-jari sirip Global: Giant
sirip pelvic yang tidak mencapai kloaka Leaffish; Nanga pelvic no. 2 termodifikasi seperti rambut/ Gourami; Jambi:
dan profil punggung bagian depan sedikit Lauk, Punan: Patung; filamen. Sirip anal memanjang dari belakang Kalui; Punan, Nanga
mencembung. Terdapat 8-10 pita tegak Riau9: Katung, sirip pelvic hingga pangkal sirip ekor. Pada Lauk: Kaluh.
warna cokelat di sepanjang badan, tetapi Batuang. ikan juvenil ada dua pita warna putih dekat
pada saat dewasa hanya bagian belakang pangkal ekor. DISTRIBUSI GLOBAL
yang nampak jelas. DISTRIBUSI GLOBAL DAS Mekong
Sumatera, Bangka, DESKRIPSI MERISTIK sampai Borneo,
DESKRIPSI MERISTIK Belitung, dan D XII,12; A X,21. Sumatera, dan
D XII,16; A III,8; SMB 4.5. Borneo. Ditemukan (D XI-XIV,12-14; A X-XI,20-23)1. Jawa. Diintroduksi di
juga di Thailand. negara lainnya.
HABITAT HABITAT
Hidup di rawa dan sungai berarus lemah POTENSI Hidup di sungai dan rawa-rawa dengan arus POTENSI
dalam hutan. Biasanya ditemukan di sungai Konsumsi komersial relatif tenang di antara vegetasi dalam air. Konsumsi komersial
dengan dasar kerikil hingga lumpur. bernilai rendah dan Sering bersembunyi di antara rebahan pohon bernilai tinggi dan
ikan hias30. di sungai. ikan hias1.

80 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 81


Osphronemidae NT LC Channidae

Trichopodus leerii (Bleeker, 1852) Channa gachua (Hamilton, 1822)


Sepat Mutiara Gabus

PT sampai 28.8 cm

Karakter NAMA LAIN


Terdapat bercak-bercak yang membentuk Global: Dwarf
PT sampai 12 cm seperti pita miring di sepanjang badan. Tepi Snakehead; Riau9:
sirip dorsal, anal, dan ekor berwarna keputih- Jalai; Jawa: Kotes31,
Karakter NAMA LAIN
an. Sirip pectoral memiliki kombinasi warna Kuto32, Kuto Bengo32;
Badan agak pipih berwarna abu-abu dengan Global: Pearl
hitam-kuning-hitam-kuning. Rasio tinggi ba- Sunda: Bogo12,
totol-totol perak kebiruan seperti mutiara. Gourami; Riau9:
dan dibandingkan dengan panjang baku Boga32.
Terdapat garis hitam melintang dari moncong Sapat, Sepat.
1:4.8.
melewati mata hingga pangkal ekor. Terda-
DISTRIBUSI GLOBAL
pat noktah hitam pada pangkal ekor. DISTRIBUSI GLOBAL
DESKRIPSI MERISTIK Afganistan melewati
Sirip pelvic berwarna oranye kemerahan. Semenanjung Malaya
D 33; A 24; Pv 5; P 15; SMB 3.5; Li 41. Asia Selatan dan Asia
Sirip anal melebar dari pertengahan sirip hingga Sumatera dan
(D 31-35; A 21-24; Li 41-43)1. Tengah sampai ke
pectoral hingga mencapai pangkal ekor. Borneo.
Borneo, Sumatera,
Jari-jari pertama sirip pelvic termodifikasi
HABITAT Jawa, dan Bali.
menjadi rambut panjang hingga melampaui POTENSI
Habitat di perairan dengan aliran deras
sirip ekor. Ikan hias populer dan
hingga sedang pada area tepi hutan. POTENSI
konsumsi komersial
Biasanya ditemukan di dasar sungai yang Konsumsi lokal dan
DESKRIPSI MERISTIK bernilai rendah.
cenderung dangkal dan daerah rawa. ikan hias.
D V-VII,8-10; A XII-XV,25-30; Pv 4.

HABITAT
Hidup di rawa dan rawa gambut.

82 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 83


Channidae LC LC Channidae

Channa lucius (Cuvier, 1831) Channa micropeltes (Cuvier, 1831)


Bujuk Toman

*Ilustrasi ikan dewasa *Ilustrasi ikan dewasa


PB sampai 40 cm PB sampai 130 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Profil kepala agak cembung. Gigi pada Global: Forest Badan berwarna hitam kebiruan. Pada Global: Giant
langit-langit mulut berbentuk taring. Umum- Snakehead; Riau9: rahang atas terdapat gigi-gigi kecil yang Snakehead,
nya memiliki bercak besar di samping badan. Ubuk, Uwan; Nanga rapat dengan gigi taring di tengahnya. Indonesian
Bercak lebih gelap dan berjumlah 6-8 pada Lauk: Ujuk; Punan: Terdapat corak seperti pita melingkar dari Snakehead;
ikan dewasa. Terdapat pita miring di perut Edum; Sunda12: punggung hingga lateral line. Lateral line Palembang17:
yang melewati bercak, namun semakin pu- Jungjung. melengkung. Perut bebercak-bercak putih Troman.
dar ketika dewasa. Badan berwarna gelap dan biru. Semua sirip berwarna hitam
di punggung dan kekuningan di perut. Sirip DISTRIBUSI GLOBAL dengan tepi sedikit kemerahan, kecuali sirip DISTRIBUSI GLOBAL
pectoral kuning dengan titik-titik hitam. Thailand hingga pelvic berwarna putih. Pada juvenil terdapat DAS Mekong dan
Borneo, Sumatera, garis hitam-oranye-hitam yang memanjang Chao Phraya hingga
DESKRIPSI MERISTIK Jawa, dan Sulawesi. dari moncong hingga ekor di bagian tengah Borneo, Sumatera
D 38; A 27-29; Pv 5; P 15; SMB 5.5; SMBt 7.5; badan. dan Jawa.
Li 65-68. POTENSI
Konsumsi lokal. DESKRIPSI MERISTIK POTENSI
HABITAT D 40; A 24; Pv 5; P 17; SMB 5.5; Li 84. Konsumsi komersial
Hidup di perairan dalam hutan. Biasanya (D 42-47; A 25-28; Li 82-95)1. bernilai tinggi.
ditemukan di sungai kecil dan sedang de-
ngan arus lemah. Merupakan indikator hutan HABITAT
bervegetasi baik karena butuh kanopi hutan Hidup di sungai dataran rendah dan rawa.
untuk bertelur dan tempat mencari makan. Biasanya hidup di perairan yang dalam.

84 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 85


Channidae LC NE Mastacembelidae

Channa striata (Bloch, 1793) Macrognathus keithi (Herre, 1940)


Gabus Tilan

*Ilustrasi ikan betina


PB sampai 100 cm PB sampai 22 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Sisik besar terutama di bagian kepala. Sirip Global: Striped Terdapat beberapa tonjolan halus yang sama Global: -; Nanga
dorsal memanjang hingga pangkal ekor Snakehead; Riau: besar di moncong hidung. Pada pertengahan Lauk: Tilan.
tetapi tidak menyatu. Pada rahang bawah Bocek14, Ubuk9, badan terdapat titik-titik kecil berwarna
terdapat gigi taring yang besar dan gigi Uwan9; Palembang19: kuning yang berderet teratur dari operculum DISTRIBUSI GLOBAL
lunak pada rahang atas. Bagian punggung Ruan; Banjarmasin32: hingga pangkal ekor. Awal sirip dorsal sejajar Borneo dan
hingga pertengahan badan berwarna hitam Haruan; Punan: dengan bagian belakang operculum. Sirip Sumatera.
legam. Pertengahan badan hingga perut Delok; Sunda12: Bogo. dorsal dan sirip anal memanjang hingga
berwarna putih. menyatu dengan sirip ekor. Tidak memiliki POTENSI
DISTRIBUSI GLOBAL sirip pelvic. Ikan jantan memiliki papila Konsumsi terbatas
DESKRIPSI MERISTIK Pakistan ke Cina kelamin di depan sirip anal. dan ikan hias.
D 40-42; A 26; Pv 5; Li 55-56. Selatan hingga
Borneo, Sumatera DESKRIPSI MERISTIK
HABITAT dan Jawa. D XXVII,57; A III,56.
Hidup di bagian tengah hingga hulu sungai, Diintroduksi ke (D XXVI-XXVIII, 56-58; A III,56-60)1.
serta rawa-rawa dalam hutan. Biasanya di- beberapa negara dan
temukan di air tenang yang cukup dalam daerah lain. HABITAT
dengan dasar lumpur dan pasir. Hidup di pertengahan hingga dasar sungai
POTENSI dalam hutan dengan substrat dasar kerikil
Konsumsi komersial hingga pasir. Sering bersembunyi di sela-
bernilai tinggi. sela batang pohon yang terendam di sungai.

86 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 87


Mastacembelidae LC LC Mastacembelidae

Macrognathus maculatus (Cuvier, 1832) Mastacembelus erythrotaenia Bleeker, 1850


Tilan Tilan Api

*Ilustrasi ikan dewasa


PT sampai 28 cm PT sampai 100 cm

Karakter NAMA LAIN Karakter NAMA LAIN


Memiliki 18-20 bar yang berderet dari Global: Frecklefin Di sepanjang sisi badan terdapat beberapa Global: Fire Eel;
operculum sampai pangkal ekor. Moncong Eel; Nanga Lauk: baris bintik-bintik kuning yang berderetan Jambi: Tilan.
atas lebih panjang daripada moncong Tilan; Kapuas Hulu dengan warna dasar badan gelap. Semakin
bawah. Terdapat beberapa tonjolan halus (Kalbar)3: Tilan dewasa deretan bintik berubah menjadi DISTRIBUSI GLOBAL
yang sama besar di moncong hidung. Sirip Kapar; Sunda12: seperti pita. Terdapat garis kuning dan Thailand dan
keras pada anal tersusun dengan urutan Sarolet; Jawa33: Sili; hitam di wajah. Sirip pectoral berwarna Kamboja sampai
pendek-panjang-pendek. Betawi34: Berot. hitam-kuning-hitam-kuning. Borneo dan
Sumatera.
DESKRIPSI MERISTIK DISTRIBUSI GLOBAL DESKRIPSI MERISTIK
D XXIII-XXIX,40-50; A III,53; P 8. Kamboja, Vietnam D XXXIII,70; A III,70. POTENSI
sampai Borneo, (D XXXII-XXXV,68-76; A III,68-73)1. Konsumsi terbatas
HABITAT Sumatera, dan dan ikan hias
Hidup di sungai besar dengan arus lemah di Jawa33,34. Mulai sulit HABITAT populer.
dalam hutan. Biasanya ditemukan bersem- ditemukan di Jawa33. Hidup di sungai besar dengan arus lemah da-
bunyi di antara vegetasi di sungai dengan dalam hutan. Biasanya ditemukan bersem-
dasar berbatu dan serasah daun3. POTENSI bunyi di bawah kayu atau batu.
Konsumsi terbatas
dan ikan hias
populer.

88 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 89


Cynoglossidae NE NE Soleidae

Cynoglossus waandersii (Bleeker, 1854) Achiroides leucorhynchos Bleeker, 1851


Ikan Lidah Ikan Lidah

PB sampai 30 cm1

Karakter NAMA LAIN PB sampai 8 cm


Hanya satu sisi tubuh yang berpigmen dan Global: -; Riau22:
sisi lainnya putih. Lateral line dan mata ter- Sebelah. Karakter NAMA LAIN
letak pada sisi berpigmen. Mata di sebelah Badan berbentuk pipih dan oval. Hanya satu Global: -; Nanga
kiri badan. Jarak antara mata lebih kecil dari DISTRIBUSI GLOBAL sisi tubuh yang berpigmen dan sisi lainnya Lauk: Ikan Lidah;
diameter mata1. Memiliki tiga lateral line. Sumatera dan putih. Lateral line dan mata terletak pada Riau14: Sebelah.
Terdapat titik-titik kecil yang mengumpul Borneo. sisi badan berpigmen. Mata terletak pada sisi
membentuk pola yang lebih besar. Sisik kanan. Tidak memiliki sirip pectoral. Sisik DISTRIBUSI GLOBAL
sangat kecil. Sirip dorsal dan sirip anal POTENSI kecil. Sirip dorsal dan sirip anal menyatu Thailand hingga
menyatu dengan sirip ekor. Tidak memiliki Konsumsi terbatas dengan sirip ekor. Tidak ada bercak hitam di Borneo dan
sirip pectoral dan hanya satu sirip pelvic1. dan ikan hias. sekitar mulut pada sisi tak berpigmen1. Sumatera.

DESKRIPSI MERISTIK DESKRIPSI MERISTIK POTENSI


(D 84-95; A 62-70)1. (D 49-55; A 35-38)1. Konsumsi terbatas
dan ikan hias.
HABITAT HABITAT
Hidup di dasar sungai dalam hutan dengan Hidup di dasar sungai dalam hutan dengan
substrat batu hingga pasir. substrat batu hingga pasir.

90 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 91


Tetraodontidae NE LC Tetraodontidae

Dichotomyctere nigroviridis (Marion de Procé, 1822) Pao leiurus (Bleeker, 1850)


Buntal Buntal

PB sampai 16 cm
PT sampai 17 cm
Karakter NAMA LAIN
Karakter NAMA LAIN Terdapat bintik-bintik kecil warna hitam Global: -.
Punggung dan sisi badan memiliki bintik- Global: Spotted di badan. Di bawah sirip dorsal, bintik-
bintik warna hitam yang tersebar hampir Green Pufferfish. bintik tersebut berukuran lebih besar dan DISTRIBUSI GLOBAL
merata tanpa membentuk pola tertentu. membentuk pola seperti mata atau bunga. Thailand hingga
Dasar badan berwarna kuning kehijauan DISTRIBUSI GLOBAL Bagian perut di bawah tubuh berwarna putih. Borneo dan
terutama bagian atas. Bagian perut di Sri Lanka sampai Terdapat gigi tunggal dan kuat di rahang atas Sumatera.
bawah tubuh berwarna putih. Semua sirip Cina di batas Utara dan bawah. Semua sirip transparan kecuali
transparan kehitaman. Sirip ekor berbentuk hingga Sumatera sirip ekor berwarna merah kecokelatan. POTENSI
seperti kipas. dan Borneo di batas Ikan hias. Hampir
Selatan. DESKRIPSI MERISTIK semua jenis buntal
DESKRIPSI MERISTIK D 13-14; A 11. beracun mematikan
D 12-13; A 12. POTENSI jika dikonsumsi.
Ikan hias populer. HABITAT
HABITAT Hampir semua jenis Hidup di dasar perairan jernih dalam hutan
Hidup di dasar perairan jernih dalam hutan buntal beracun dengan arus lemah dan dasar berbatu.
dengan arus lemah. Biasa ditemukan di mematikan jika
dasar sungai yang dangkal dengan substrat dikonsumsi.
batu.

92 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 93


UCAPAN TERIMA KASIH Daftar Istilah
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Peter Pratje Borneo: keseluruhan Pulau Borneo yang mencakup Kalimantan ba-
yang telah mengundang untuk menyusun buku ini dan memberikan gian Indonesia, Malaysia, serta Brunei.
saran untuk sistematika penulisan. Dr. Alexander Moßbrucker yang Barbel atau sungut: organ yang berada di antara mulut ikan (rahang
memeriksa tata bahasa serta isi buku dan memberikan saran untuk atas dan rahang bawah), berbentuk seperti rambut untuk mende-
teksi mangsa atau keberadaan makanan. Biasanya dimiliki oleh ikan-
pencatatan kutipan yang efisien. Prof. Dr. M.F. Rahardjo untuk bantu-
ikan yang hidup di dasar perairan, seperti jenis lele.
annya dalam memeriksa penggunaan istilah morfologi ikan.
DAS: Daerah Aliran Sungai, daerah tangkapan air hujan yang akan
diteruskan ke sungai utama.
Terima kasih kepada Connie Tanujaya, Junaydy M. A. Ginting, Jessie
Dorsoventral: bentuk tubuh ikan yang pipih dari atas (dorsal/pung-
Kartika, dan Zaldi Hamdani yang telah dengan sangat detail meme- gung) sampai ke bawah (ventral/perut), sehingga membentuk profil
riksa kata per kata dan memastikan buku ini mudah dikonsumsi oleh yang datar dan lebar.
semua pihak. Terima kasih juga kepada Kylie Bullo yang telah memer- Eksoskeleton: rangka luar, umumnya dimiliki oleh hewan inverte-
iksa tata bahasa untuk ringkasan dalam Bahasa Inggris. brata dengan kulit yang keras untuk melindungi bagian dalam tubuh,
seperti kelompok crustacea (kepiting, udang, dan sebangsanya).
Kegiatan survei di lapangan sangat terbantukan dengan adanya Filamen: berbentuk seperti rambut atau benang tipis.
pendampingan dari anggota tim Wildlife Protection Unit (WPU) FZS: Indocina: merujuk pada daerah yang dikolonisasi oleh Perancis di ka-
Aben, Mashuri Sofwan, Saiful, Toyo Samudra, Zulkarnaen, dan Hiday- wasan Asia Tenggara pada abad ke-19 dan ke-20, yang saat ini men-
at, yang menunjukkan jalan serta menyiapkan makanan dan kamp. jadi kawasan negara Vietnam, Laos, dan Kamboja.
Juga Musadat dan Indra, asisten penelitian yang membantu dalam Kantong pengeraman (brood pouch): kantong tempat penyimpanan
pengambilan sampel di lapangan. telur. Telur dierami dan dilindungi sampai menetas.
Lateral line atau gurat sisi: organ pada ikan berupa titik-titik me-
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada asisten di la- manjang pasa sisi badan berperan untuk mendeteksi tekanan arus
yang diterima oleh ikan.
boratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Jambi, yaitu: Yeliana dan Julie yang telah membantu Matang gonad: kondisi pada ikan betina ketika terjadi pematangan
telur/ovum. Biasanya badan membengkak bersamaan dengan ovum
mengumpulkan foto-foto ikan untuk dilukis dalam buku ini. yang semakin membesar.
Operculum: penutup insang yang dapat membuka dan menutup, ber-
peran penting pada saat respirasi ikan karena dapat mengatur jum-
lah air yang masuk ke dalam insang. Oksigen terlarut didapat melalui
air yang masuk ke insang.

94 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 95


Ovovivipar: cara perkembangbiakan dengan bertelur dan dipelihara
dalam tubuh, kemudian anak dikeluarkan ketika sudah berkembang Daftar Pustaka
sempurna.
1. Kottelat, M., Whitten, A. J., Kartikasari, S. N. & Wirjoatmodjo, S. Freshwater
Papila kelamin: tonjolan alat kelamin sebagai pembeda jenis kela- Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. (Periplus Edition (HK) Ltd & EMDI
min pada vertebrata tingkat rendah seperti pada pisces (ikan). Project, 1993).
Semenanjung Malaya: bagian paling selatan dari daratan Benua Asia 2. Kottelat, M. & Whitten, A. J. Freshwater fishes of Western Indonesia and Su-
yang merupakan bagian dari Selatan Myanmar, Selatan Thailand, dan lawesi: additions and corrections. (Periplus Edition Ltd, 1996).
Malaysia. 3. Froese, R. & Pauly, D. (Editors). FishBase. World Wide Web electronic publica-
tion. (2017). Available at: www.fishbase.org. (Accessed: 1st November 2017)
Serasah: bahan organik mati seperti batang dan daun. 4. Sukmono, T., Musadat & Indra. Keanekaragaman Ikan di Area Blok I Penyangga
Substrat: tipe media (lumpur, kerikil, batu, dan pasir) yang ada di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Jambi. Laporan Survei Iktiofauna. (Frankfurt
Zoological Society, 2016).
dasar perairan tempat hidup ikan.
5. Sukmono, T., Duryadi, D., Rahardjo, M. F. & Affandi, R. Iktiofauna di Perairan
Vertebra: ruas tulang belakang. Hutan Tropis Dataran Rendah, Hutan Harapan Jambi. Jurnal Iktiologi Indonesia
13(2), 161–174 (2013).
6. Sukmono, T., Philipus & Ardy. Fish Biodiversity of the Village Forests of Punan
Long Adiu, North Kalimantan. Tropical Biodiversity Conservation Center. 10
(2017).
7. Sukmono, T., Atun & Jhoni. Fish Biodiversity of the Village Forests of Nanga
Lauk, West Kalimantan. Tropical Biodiversity Conservation Center.15 (2017).
8. IUCN. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2017-2. (2017). Avail-
able at: http://www.iucnredlist.org. (Accessed: 1st November 2017)
9. Simanjuntak, C. P. H., Rahardjo, M. F. & Sukimin, S. Iktiofauna Rawa Banjiran
Sungai Kampar Kiri. Jurnal Iktiologi Indonesia 6, 99–105 (2006).
10. Huckstorf, V. & Freyhof, J. Barbichthys laevis. The IUCN Red List of Threat-
ened Species 2011: e.T181277A7665778. (2011). Available at: http://dx.doi.
org/10.2305/IUCN.UK.2011-1.RLTS.T181277A7665778.en. (Accessed: 1st No-
vember 2017)
11. Weber, M. & de Beaufort, L. F. The Fishes of the Indo-Australian Archipelago
Vol. III. Ostariophysi: II Cyprinoidea Apodes, Synbranchi. (E. J. Brill Ltd., 1916).
12. Rachmatika, I., Dewantoro, G. W. & Sauri, S. Fauna Ikan di Sungai Cimadur,
Ciujung, dan Ciberang di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun, Kabupaten
Lebak, Banten. Berita Biologi 7, 33–40 (2004).
13. Vidthayanon, C. Barbodes lateristriga. The IUCN Red List of Threatened Species
2015: e.T180977A70034217. (2015). Available at: http://dx.doi.org/10.2305/
IUCN.UK.2015-1.RLTS.T180977A70034217.en. (Accessed: 1st November 2017)
14. Fithra, R. Y. & Siregar, Y. I. Keanekaragaman Ikan Sungai Kampar. Inventarisasi
dari Sungai Kampar Kanan. Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau
2, 139–147 (2010).
15. Elson, G. & Lucanus, O. The Barbs Aquarium: Everything about Natural History,
Purchase, Health, Care, Breeding, and Species Identification. (Barron’s Educa-
tional Series, 2002).

96 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 97


16. Vidthayanon, C. Mystacoleucus marginatus. The IUCN Red List of Threat- Vol. VII. Perciformes (Continued). (E. J. Brill Ltd., 1936).
ened Species 2012: e.T180759A1659643. (2012). Available at: http://dx.doi. 30. Tropical Fish Finder. Leaf fish: Challenging Predators for the Experienced Aquar-
org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T180759A1659643.en. (Accessed: 1st No- ist. Available at: http://www.tropicalfishfinder.co.uk/article-detail?id=106.
vember 2017) (Accessed: 2nd November 2017)
17. Nurdawati, S. & Prasetyo, D. Fauna Ikan Ekosistem Hutan Rawa di Sumatera 31. Adi, C. & Risdianto, M. (Editor). Konservasi Ikan Kotes di Malang Raya. (2017).
Selatan. Jurnal Iktiologi Indonesia 7, 1–8 (2007). Available at: http://wildwaterindonesia.org/konservasi-ikan-kotes-malang/.
18. Vidthayanon, C. Osteochilus waandersii. The IUCN Red List of Threatened Spe- (Accessed: 1st November 2017)
cies 2012: e.T180923A1678461. (2012). Available at: http://dx.doi.org/10.2305/ 32. Weber, M. & de Beaufort, L. F. The Fishes of the Indo-Australian Archipelago
IUCN.UK.2012-1.RLTS.T180923A1678461.en. (Accessed: 21st November 2017) Vol. IV. Heteromi, Solenichthyes, Synentognathi, Percesoces, Labyrinthici, Mi-
19. Ammar, J. A., Kamal, M. M. & Sulistiono. Keragaman Ikan di Danau Cala, Kabu- crocyprini. (E. J. Brill Ltd., 1922).
paten Musi Banyuasin Sumatera Selatan-Fish diversity in Lake Cala, Musi Banyu- 33. Lestari, W. & Sugiharto. Sili di Ujung Tanduk. (2010). Available at: http://www.
asin South Sumatra. Depik 3, 216–220 (2014). trubus-online.co.id/sili-di-ujung-tanduk/. (Accessed: 3rd November 2017)
20. Jensen, J. Rasbora rutteni 1. (2014). Available at: http://www.aquariumphoto. 34. Mongabay. Ikan Berot. (2012). Available at: http://www.mongabay.
dk/index.php/component/joomgallery/fishes/cyprinids-cypriniformes/rasbo- co.id/2012/09/17/kpc-spesies-ikan-asli-sungai-ciliwung-hanya-tersisa-duapu-
ra/rasbora-rutteni-1-7531. (Accessed: 1st November 2017) luhan-jenis-saja/ikan-berot-copy/. (Accessed: 3rd November 2017)
21. Weber, M. & de Beaufort, L. F. The Fishes of the Indo-Australian Archipelago
Vol. II. Malacopterygii, Myctophoidea, Ostariophysi: I Siluroidea. (E. J. Brill
Ltd., 1913).
22. Sukmono, T., Gunaryadi, D., Iqbal, M., Ade, K., Musadat, Junaidi, A., Cahyadi,
G., Dani, A. & Yeliana. Laporan Survei Ikan di Area Restorasi Ekosistem Riau.
(2017).
23. Jensen, J. Silurichthys phaiosoma 1. (2014). Available at: http://www.aquari-
umphoto.dk/index.php/fishing/2014-07-08-13-04-48/fishes/catfish-siluri-
formes/sheatfish/silurichthys-phaiosoma-1-11952#joomimg. (Accessed: 1st
November 2017)
24. Planetcatfish. Acrochordonichthys rugosus. (2010). Available at: http://www.
planetcatfish.com/acrochordonichthys_rugosus. (Accessed: 2nd November
2017)
25. Allen, D. Hemirhamphodon pogonognathus. The IUCN Red List of Threat-
ened Species 2013: e.T181282A1716996. (2013). Available at: http://dx.doi.
org/10.2305/IUCN.UK.2013-1.RLTS.T181282A1716996.en. (Accessed: 21st No-
vember 2017)
26. Jensen, J. Hemirhamphodon tengah 5. (2014). Available at: http://www.aquar-
iumphoto.dk/index.php/fishing/2014-07-08-13-04-48/fishes/halfbeak/hemirh-
amphodon-tengah-5-5745. (Accessed: 1st November 2017)
27. Tan, H. H. & Lim, K. K. P. Three New Species of Freshwater Halfbeaks (Tele-
ostei: Zenarchopteridae: Hemirhamphodon) from Borneo. Raffles Bulletin of
Zoology 61(2), 735–747 (2013).
28. Fritzsche, R., Matsuura, K., Collette, B. B., Nelson, J., Dooley, J., Carpen-
ter, K.E., Bartnick, S., Sorensen, M., Morgan, S.K., Sparks, J.S. Hippichthys
spicifer. The IUCN Red List of Threatened Species 2017: e.T154855A58313126.
(2017). Available at: http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-2.RLTS.
T154855A58313126.en. (Accessed: 21st November 2017)
29. Weber, M. & de Beaufort, L. F. The Fishes of the Indo-Australian Archipelago.

98 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 99


Indeks dispar, Zenarchopterus 74
Djadjuo 29
Genggehek 30
Giant
hypophthalmus, Parachela
35
Dokkum 19 Gourami 81
Dokun 19 Snakehead 85 I
dusonensis, Rasbora 39 Glass Fish 36 Ikan
A Spanner 19 Bogo 83, 86 Dwarf Snakehead 83 Glyptothorax major 69 Batu 66
Spotted 18 Bonylip Barb 32 Goldstripe Halfbeak 72 Lidah 90, 91
Acantopsis dialuzona 55 Sucker 18 Borneo Featherfin Catfish E Goonch 68
Achiroides leucorhynchos Pasir 55
Sumatra 37 65 Eco, Wader 30 goramy, Osphronemus 81 Sumatera 37
91 T 19 Botiong, Lelan 32 Gourami,
Acrochordonichthys Edum 84 Ilu-Ilu Tapa Kero 65
Tiger 37 buffonis, Zenarchopterus 73 Eel, Giant 81 Indonesian
rugosus 66 Tinfoil 20 Buffon’s River-Garfish 73 Pearl 82
sp. 67 Fire 89 Leaffish 80
Waandersii’s Hard-lipped Buin 16, 22 Frecklefin 88 Grey-Banded Loach 53 Snakehead 85
Aji-Aji 37 33 Bujuk 84 grootii, Pristolepis 80
Ancak 21 elegans, Rasbora 40 Ingir-Ingir 63
Barbichthys laevis 17 Buno 18 ennealepis, Rasbora 41 Gunung,
Anculong 55 Barbodes Buntal 92, 93 Lele 68, 69
Epalzeorhynchos kalopterus J
Anematichthys armatus 16 binotatus 18 Wadon 26
anomalura, Oxygaster 34 C 23 Jalai 83
lateristriga 19 erythrotaenia, Mastacembe- Gurami 81
Api, Tilan 89 Barbonymus schwanenfeldii Jaran 47, 48
apogon, Cyclocheilichthys Catfish lus 89 H Jogoripo 66
20 Asian Banjo 66
22 Batang, Julung-Julung 70, 71, 72, 73,
Asian Redtail 57 F Halfbeak,
Apollo Shark 29 Seluang 39 74, 76, 77
armatus, Anematichthys 16 Black Lancer 56 falcifer, Lobocheilos 28 Forest 71 Jungjung 84
Susuh 49, 50 Borneo Featherfin 65 Goldstripe 72
Aro Padi 31 Batuang 79, 80 fasciata, Pristolepis 79 Juo, Seluang 29, 46
Asian Banjo Catfish 66 Twospot 63 Feathered River-Garfish 74 Hampal 24
Batu, Ikan 66 Channa Hampala Barb 24
Asian Redtail Catfish 57 Baung 56, 58, 60, 64 festivus, Labiobarbus 25 K
gachua 83 Fighting Loach 53 Hampala macrolepidota 24
Gantang 57, 59 Kalakotai 69
B Kuning 58
lucius 84 Fire Eel 89 Hampalong 24
micropeltes 85 Haruan 86 kalopterus, Epalzeorhynchos
Bagarius yarrelli 68 Rambe 57 Flying Fox 23 23
striata 86 Forest Hemibagrus
Bagrichthys macracanthus Tikus 56, 61, 62 Cike 56, 57, 58, 63 nemurus 57 Kaluh 81
56 Bawon Kuning 58 Halfbeak 71 Kalui 81
Cipi 38, 40 Snakehead 84 planiceps 58
Baju-Baju 37 Beardless Barb 22 cobitis, Crossocheilus 21 sabanus 59 Kampras 16
Balitoropsis ophiolepis 49 Bellybared Pipefish 78 Fox, Flying 23 Kapar, Tilan 88
Crossocheilus cobitis 21 Frecklefin Eel 88 sp. 60
Banded Freshwater Pipefish Bentulu 17 Cyclocheilichthys apogon Hemirhamphodon Kapiek 20
78 Beras, Pantau 45 22 kappenii, Osteochilus 31
Berot 88 G phaiosoma 70
bankanensis, Rasbora 38 Cynoglossus waandersii 90 pogonognathus 71 kapuasensis, Nemacheilus
Banta 31, 32, 33 Beteluh 39, 45 Gabus 83, 86 tengah 72 52
Barau 24 Beunteur 18 D gachua, Channa 83 Hippichthys spicifer 78 Katoprak 79
Barb binotatus, Barbodes 18 Gantang, Baung 57, 59 Homalopteroides Katung 79, 80
Beardless 22 Black Lancer Catfish 56 Delok 86 Garfish, keithi
dialuzona, Acantopsis 55 nebulosus 50
Bonylip 32 Blue Cardinal Rasbora 42 Buffon’s River 73 sp. 51 Macrognathus 87
Hampala 24 Bocek 86 Dichotomyctere nigroviridis Feathered River 74 Kekel 66
92 Horse-Faced Loach 55
Signal 25 Boga 83 Garis, Kujam 33 Kenyulung 70, 71, 72

100 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 101


Keperas 16, 22 91 N phaiosoma, Rosefin Rasbora 39 Sipaku 22
Kepyur 19 Lidah, Ikan 90, 91 Hemirhamphodon 70 Ruan 86 Snakehead
Kero, Tapa 65 lineatus, Labiobarbus 27 Nalis 21, 27 Silurichthys 65 rugosus, Acrochordonich- Dwarf 83
Keting 59 Loach, Nemacheilus Pimping 35, 36 thys 66 Forest 84
Klarii 28 Fighting 53 kapuasensis 52 Pinang, Tumbuk 37 Rungan 24 Giant 85
Klubar 19 Grey-Banded 53 selangoricus 53 Ping-Ping, Seluang 34, 35, rutteni, Rasbora 42 Indonesian 85
Kojam 32 Horse-Faced 55 spiniferus 54 36 Striped 86
Kotes 83 Lobocheilos falcifer 28 nemurus, Hemibagrus 57 Pipefish S Soro 47
Kujam Garis 33 Lokas 21 Ngengai 49, 50, 51, 66, 67 Banded Freshwater 78 soro, Tor 47
nigriceps, Mystus 63 sabanus, Hemibagrus 59
Kuning, Luang 26 Bellybared 78 Salap 20, 30 sp.
Baung 58 Luciosoma trinema 29 nigroviridis, Dichotomyctere pogonognathus, Hemirham- Acrochordonichthys 67
92 Salusur 49
Bawon 58 lucius, Channa 84 phodon 71 Sapu-Sapu 66 Hemibagrus 60
Kuto 83 Lukas 21 Nilem 32 Pristolepis Homalopteroides 51
Sarolet 88
Kuto Bengo 83 fasciata 79 Leiocassis 61, 62
M O grootii 80
schwanenfeldii, Barbonymus
Mystus 64
L 20
macracanthus, Bagrichthys ophiolepis, Balitoropsis 49 Pufferfish Scissortail Rasbora 45 Rasbora 43
Labiobarbus 56 Osphronemus goramy 81 Spotted Green 92 Sebahan 22 Strongylura 76
festivus 25 Macrognathus Osteochilus Punguk 47, 48 Sebarau 24 Thryssocypris 46
leptocheilus 26 keithi 87 kappenii 31 Puntigrus tetrazona 37 Sebelah 90, 91 Xenentodon 77
lineatus 27 maculatus 88 vittatus 32 Puyou 31, 32, 33 selangoricus, Nemacheilus Zenarchopterus 75
laevis, Barbichthys 17 macrolepidota, Hampala 24 waandersii 33 53 Spanner Barb 19
Oxygaster anomalura 34 R spicifer, Hippichthys 78
Lalang 36 maculatus, Macrognathus Selessur 23
Lalangfu 34, 35, 36 88 oxygastroides, Parachela 36 Rambe, Baung 57 Selimang 23 spiniferus, Nemacheilus 54
Lambah Pasir 26 major, Glyptothorax 69 Rasbora Seluang 38, 39, 41, 43, 44 Spotted Barb 18
Lampak 34, 35, 36 Malayan Leaffish 79
P bankanensis 38 Batang 39 Spotted Green Pufferfish 92
Lampam 20 Mali-Mali 25 Blue Cardinal 42 Juo 29, 46 Sri Gunting, Seluang 45
Padi, Aro 31
Langkung 24 Maram, Siluang 45 dusonensis 39 Ping-Ping 34, 35, 36 striata, Channa 86
Pantau 39
lateristriga, Barbodes 19 marginatus, Mystacoleucus elegans 40 Sri Gunting 45 Striped Snakehead 86
Beras 45
Leaffish, 30 ennealepis 41 Semah 47 Strongylura sp. 76
Pao leiurus 93
Indonesian 80 Masai 30 Rosefin 39 Senggal 57 Sucker Barb 17
Parachela
Malayan 79 Mastacembelus erythrotae- rutteni 42 Senggiring 63 Sumatera, Ikan 37
hypophthalmus 35
leerii, Trichopodus 82 nia 89 Scissortail 45 Sengkareng 48 Sumatra Barb 37
oxygastroides 36
Lehat 28 Memayur 52, 54 sp. 43 Sepat Mutiara 82 sumatrana, Rasbora 44
Parang-Parang 34, 35, 36
Leiocassis Mentulu 17 sumatrana 44 Sepatung 79, 80 Susuh Batang 49, 50
Pasir,
sp. 61 micropeltes, Channa 85 Ikan 55 Three-Lined 45 Sepimping 34 T
sp. (2) 62 Millang 28 Lambah 26 trilineata 45 Shark, Apollo 29
leiurus Motan Siluncing 25 Patik 56, 58 Twospot 40 Siamis 34, 36 Tageh 57
Pao 93 Mutiara, Sepat 82 Benuo 57 Yellow Tail 39 Sicangga 42 Tali-Tali 52, 53, 54
Lelan Botiong 32 Mystacoleucus marginatus Patung 79, 80 Regis 30 Signal Barb 25 Tambra 48
Lele Gunung 68, 69 30 Paweh 32 Repang-Repang 16, 22 Sili 88 Tana 18
leptocheilus, Labiobarbus Mystus Pearl Gourami 82 River-Garfish Siluang Maram 45 Tanah 18
26 nigriceps 63 Petulu 17 Buffon’s 73 Siluncing, Motan 25 Tangkur 78
leucorhynchos, Achiroides sp. 64 Feathered 74 Silurichthys phaiosoma 65 Tapa Kero 65

102 Ikan Air Tawar di Ekosistem Bukit Tigapuluh 103


Dr. Tedjo Sukmono, M.Si
T-Barb 19 Tumbuk Pinang 37 Osteochilus 33
merupakan dosen Biologi di PMIPA FKIP Universitas Jambi serta peneliti
Tengadak 20 Turing 16, 22 Waandersii’s Hard-lipped
tengah, Hemirhamphodon Twospot, Barb 33 taksonomi dan biodiversitas ikan air tawar Indonesia secara morfologi dan
72 Catfish 63 Wader molekular. Beliau aktif meneliti ikan di berbagai wilayah Indonesia sejak
Terpayang 25, 26 Rasbora 40 Cakul 18 tahun 1994. Sejak tahun 2011 banyak melakukan penelitian biodiversitas
tetrazona, Puntigrus 37 Eco 30 ikan air tawar dalam hutan, terutama di areal Restorasi dan Hutan adat.
Three-Lined Rasbora 45 U Wadon Gunung 26 Selain itu, sejak tahun 2015 penulis juga bergabung dengan Tim Barcod-
Thryssocypris sp. 46 Ubuk 84, 86 X ing Indonesian Fish (BIF) yang merupakan kerjasama antara Lembaga Ilmu
Tiger Barb 37 Ubut-Ubut 26
Tikus, Baung 56, 61, 62 Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Institut de Recherche pour le Dével-
Ujuk 84 Xenentodon sp. 77
Tilan 87, 88, 89 oppement (IRD) Perancis untuk meneliti DNA barcoding ikan Indonesia
Ulong 28
Tilan Api 89 Umbu-Umbu 26 Y dan Sundaland.
Tilan Kapar 88 Unton 32, 33 yarrelli, Bagarius 68 Selain menjadi peneliti, saat ini juga menjadi Editor in Chief Jurnal Biospe-
Tinfoil Barb 20 Uwan 84, 86
Tinggau 56 Yellow Tail Rasbora 39 cies terindeks DOAJ dan DOI, menjadi reviewer Jurnal Iktiologi Indonesia
Toman 85 V (terakreditasi), serta aktif menjadi penulis dan narasumber untuk media
Tor Z cetak, elektronik, dan televisi untuk tema yang berkaitan dengan ikan dan
soro 47 vittatus, Osteochilus 32 Zenarchopterus habitatnya.
tambra 48 buffonis 73
Trichopodus leerii 82 W e: sukmonotedjo@gmail.com
dispar 74
trilineata, Rasbora 45 waandersii, sp. 75
trinema, Luciosoma 29 Cynoglossus 90 Mira Margaretha
Troman 85
adalah Communication Manager and Education Specialist untuk FZS Pro-
gram Indonesia. Ia memiliki latar belakang psikologi sosial tetapi selalu
tertarik pada alam, terutama pada satwa liar, ekosistem laut, dan juga
ikan yang yang hidup di terumbu karang. Ia telah menulis beberapa buku
edukasi untuk FZS, tetapi proyek ini merupakan buku identifikasi spesies
pertamanya.
e: mira.margaretha@gmail.com

Franz Anthony
adalah seorang ilustrator dengan latar belakang desain grafis dan seni
lukisan. Setelah beberapa tahun menggarap proyek komersial, ia men-
galihkan perhatian pada ketertarikan lamanya, yakni flora dan fauna. Ia
mendirikan dan memimpin agensi internasional Studio 252MYA yang
menggeluti bidang ilustrasi alam, dengan paleontologi sebagai fokus
utamanya. Ilustrasinya yang bersifat edukasional telah dilibatkan dalam
proyek buku, video, hingga konferensi paleontologi di berbagai negara,
terutama Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
e: franz.anth@gmail.com
104
Ikan Air Tawar
DI Ekosistem Bukit Tigapuluh

Pengetahuan mengenai biodiversitas merupakan kunci untuk menentukan


kawasan hutan yang memiliki nilai konservasi tinggi, yang nantinya akan
berpengaruh pada masa depan kawasan tersebut. Salah satu indikator
dalam menilai keanekeragaman hayati kawasan hutan adalah keragaman
ikan. Namun, buku yang mengungkap tentang biodiversitas ikan dalam
suatu ekosistem hutan masih sangat terbatas.

Berisi 78 spesies ikan yang ditemukan di Ekosistem Bukit Tigapuluh, buku


ini merupakan panduan praktis dalam mengidentifikasi ikan air tawar yang
hidup di ekosistem sungai dalam hutan dataran rendah. Buku ini menjadi
panduan lapangan pertama untuk fauna ikan air tawar di Sumatera bagian
Tengah yang semua spesiesnya dilukis.

Ilustrasi luar biasa yang disertai dengan deskripsi meristik serta morfometrik
akan membuat identifikasi ikan jauh lebih mudah. Karakteristik setiap
spesies dijelaskan, termasuk kondisi perairan tempat hidupnya serta
penyebarannya di dunia. Nama lokal dari berbagai daerah juga akan
melancarkan proses survei pra-penelitian di lapangan. Tersedianya
petunjuk dasar identifikasi ikan berdasarkan karakter morfometrik dan
meristik, memungkinkan setiap pembaca yang tertarik untuk dengan
mudah melakukan identifikasi.

JL. A. Chatib No. 60 RT 14


Kel. Pematang Sulur | Kec. Telanaipura
Jambi 36124 | Indonesia
Tel/Fax: +62 (0) 741 - 61267
www.sumatra.fzs.org

Anda mungkin juga menyukai