Peran Knowledge Creation Dalam Manajemen Bencana Pada Situs Cagar Budaya
Peran Knowledge Creation Dalam Manajemen Bencana Pada Situs Cagar Budaya
K
nowledge Creation atau penciptaan pengetahuan merupakan bagian dari alur
proses refleksi atas proses-proses yang telah terjadi sebelumnya. Konteks
istilahnya lahir dalam disiplin ilmu manajemen tetapi secara luas prinsip-prinsip
berpikirnya bisa diaplikasikan dalam semua lapangan ilmu. Praktek knowlade
creation umumnya hidup dalam dunia perusahaan. Konteksnya bahwa kehidupan perusahaan
terus menerus bersentuhan dengan segala permasalahan dan solusi maka pada satu titik
keseluruhan siklus tersebut di evaluasi dan kemudian didaur ulang menjadi sesuatu point of
view yang baru dan pada akhirnya diharapkan bisa melahirkan ide dan gagasan baru tentang
bagaimana menghadapi probelematika yang dihadapi perusahaan hari ini dan masa depan.
Sebagai contoh, Di kisaran tahun 988, Nonaka, menulis judul "Pembaruan Diri Perusahaan
Jepang dan Strategi Sumber Daya Manusia" terasa empresif dan menjadi tulisan yang memberi
magnet pada pergeseran paradigma di industri Jepang pada kemudian hari. Si penulis berusaha
memperlihatkan substansi bahwa pola produksi massal revolusi industri perlu diabaikan dan di
masa depan justru industri membutuhkan model kreativitas-sentris yang mampu memenuhi
kebutuhan konsumen.
Jika gagasan tersebut di atas dibawa pada konteks penanganan kebencanaan maka model
kreativitas-sentris sangat dibutuhkan dalam memahami sistem hidup kebencanaan. Umumnya,
siklus penanganan kebencanaan dapat dibagi atas:
Peran knowlade creation yang menempatkan kreativitas sentris sebagai gagasan utamanya jelas
akan memberi ruang kebebasan bagi setiap individu untuk melakukan penemuan pengetahuan
kebencanaan. Dalam hal ini, setiap orang dipandang memiliki kesempatan dan peluang
menghasilkan produk-produk pemikiran yang terbaik dalam manajemen kebencanaan.
Dalam isu pelestarian cagar budaya, knowledge creation mencakup isu pelindungan cagar
budaya dimana kegiatannya meliputi: penyelamatan, pengamanan, zonasi, pemeliharaan dan
pemugaran.
Knowledge creation dibutuhkan dalam kegiatan pelestarian cagar budaya khususnya di Situs
Benteng Indrapatra baik itu dimasa kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi maupun
tahapan rekonstruksi. Kemampuan menemukan strategi-strategi yang adaptif dengan koondisi
ancaman akan membuat Situs Benteng Indrapatra akan lebih mampu menghadapi situasi-
situasi buruk saat gempa terjadi.