270225649
270225649
1)
Mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Unija,
email:aandreeputra47@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui keuntungan nelayan tradisional
yang menggunakan alat tangkap payang di Desa Masalima Kecamatan Masalembu
Kabupaten Sumenep, (2) Untuk mengetahui nilai efisiensi nelayan tradisional yang
menggunakan alat tangkap payang di Desa Masalima Kecamatan Masalembu
Kabupaten Sumenep. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja
(Purposive), dengan pertimbangan para nelayan ikan khususnya di Desa Masalima
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pengambilan
sampel dengan menggunakan Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
Random Sampling dimana menurut Sugiyono, 2009 random sampling adalah cara
pengamblan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dan populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Sampel yang dijadikan
responden sebanyak 30 nelayan yang menggunakan alat tangkap payang.. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan, analisis
pendapatan, dan analisis efisiensi usaha (R/C rasio)
Hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan nelayan tradisional alat tangkap payang
Desa Masalima Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep sebesar Rp. 59,320,061
per tahun. Dan usaha nelayan tradisional alat tangkap payang Desa Masalima
Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep efisien dengan nilai R/C Ratio sebesar
1,12
380
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
unsur alam yakni atmosfer, lautan dan Adapun faktor yang dianggap
daratan (iqbal, 2011). Kemudian pulau mempengaruhi pendapatan nelayan.
kecil juga tidak memiliki banyak meliputi tenaga kerja, bahan bakar,
penghasilan yang menyebabkan jenis alat tangkap yang digunakan,
terjadinya keminiman pendapatan di perbekalan, pengalaman nelayan ada
setiap keluarga nelayan. Sehingga juga terdapat faktor lain seperti
masyarakat pulau kecil tersebut besarnya modal, jumlah perahu, dan
memerlukan nafkah tambahan untuk jarak tempuh melaut. Untuk alat
mengantispasi adanya keminiman tangkap yang digunakan nelayan di
pendapatan yang tak menentu. Desa Masalima Kecamatan
Masalembu dalam melaut yaitu
Kondisi yang sama juga terjadi
menggunakan alat tangkap payang.
diwilayah pulau Masalembu yang
Alat tangkap payang ini berbentuk
merupakan pulau kecil multientis
seperti jaring besar penggunaan alat
dengan jumlah penduduk sebanyak
tangkap payang ini bertujuan untuk
20.000 jiwa terdiri dari 75% etnis mendapatkan lebih banyak tangkapan
Madura, 15% etnis Bugis, dan 10% ikan ketika nelayan melaut.
etnis Mandar. (Sugiono dan Alat tangkap payang
ihsanuddin, 2015). merupakan alat tangkap modifikasi
Kondisi perekonomian di pulau yang menyerupai trawl (alat tangkap
Masalembu khususnya di Desa ikan) kecil yang di operasikan
Masalima, masih tergolong ekonomi dipermukaan perairan. Dari segi
rendah dapat dilihat dari warga sekitar kontruksi alat tangkap tersebut hampir
masih menghuni rumah-rumah mirip dengan lampara (sejenis jaring),
bantuan yang diberikan pemerintah yang membedakan adalah tidak
yang sangat sederhana. Keterbatasan digunakannya otter board (pemberat)
modal membuat warga nelayan di dalam pengoperasianya. Payang juga
daerah tersebut masih mengalami mempunyai alat bantu yaitu rumpon
kemiskinan. Menurut Muchlisin (2015) (Andika, dkk. 2017).
keterbatasan modal adalah salah satu Penggunaan alat tangkap
sebab nelayan sulit keluar dari payang di Desa Masalima Kecamatan
lingkaran kemiskinan, selain itu Masalembu sangat banyak bahkan
keterbatasan keterampilan tambahan setiap nelayan menggunakan alat
juga menjadi sebab nelayan kurang tangkap payang ini dalam melaut.
produktif pada masa-masa tidak
melaut.
381
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
METODE PENELITIAN
Metode Pengambilan Sampel
TC Total Biaya ( Total Cost )
Pengambilan sampel dengan TFC Total Biaya Tetap ( Total
menggunakan teknik Random Fixed Cost )
Sampling dimana menurut Sugiyono,
TVC Total Biaya Variabel ( Total
2009 random sampling adalah cara Variabel Cost )
pengamblan sampel secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dan Analisis Penerimaan
Menurut Soekartawi (1995)
populasi memiliki kesempatan yang
penerimaan adalah hasil perkalian
sama untuk dijadikan sampel. Sampel
antara jumlah hasil/produksi dengan
yang dijadikan responden sebanyak 30
harga jual produk. Untuk mengetahui
nelayan yang menggunakan alat
penerimaan nelayan tradisional alat
tangkap payang.
tangkap payang digunakan rumus :
Analisis Data
Analisis data merupakan proses TR = Q x P
Dimana :
pengolahan data untuk dijadikan
sebuah informasi agar data tersebut TR Total Penerimaan ( Total
lebih gampang dipahami dan berguna Revenue )
dalam memecahkan sebuah Q Jumlah Hasil (Quantitas)
permasalahan suatu penelitian. Metode
P Harga ( Price )
analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif terdiri Analisis Keuntungan
dari analisis biaya, analisis penerimaan, Menurut Soekarwati (1995),
analisis keuntungan, dan analisis keuntungan dalam suatu usaha
efisiensi. didapatkan dari perhitungan hasil
pengurangan antara total penerimaan
Analisis Biaya dengan total biaya yang telah
Biaya adalah biaya yang di
digunakan. Dengan rumus sebagai
investasikan selama berlangsungnya
berikut :
suatu usaha atau biaya yang dihitung
antara penjumlahan total biaya tetap Π = TR – TC
(TFC) dengan total biaya variabel Dimana :
(TVC) (Soekartawi, 1995). Untuk Π Keuntungan ( Profit )
mengetahui berapa jumlah seluruh total TR Total Penerimaan ( Total
biaya yang digunakan nelayanm Revineu )
tradisional alat tangkap payang dalam
TC Biaya Total ( Total Cost )
usahanya digunakan rumus :
Analisis Efisiensi
TC = TFC + TVC
Dimana :
382
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
383
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
tersebut. Biaya tetap pada nelayan payang per tahun dapat dilihat pada
yang menggunakan alat tangkap tabel berikut:
Tabel 4.8 Rata-rata Biaya Tetap Per Tahun Pada Penangkapan Ikan Menggunakan
Alat Tangkap Payang Di Desa Masalima Kecamatan Masalembu.
No Jenis Investasi Nilai Rata-rata ( Rp ) Persentase (% )
1 Perahu 25,922,222 75,46
2 Mesin 5,518,333 16,06
3 Payang 2,217,556 6,46
4 Basket 42,500 0,12
5 Jangkar 58,950 0,17
6 Tali Jangkar 56,944 0,17
7 Rumpun 537,500 1,56
Total Investasi 34,354,006 100.00
Sumber : Pengolahan Data Primer 2019
di desa Masalima ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas
dapat dilihat rata-rata biaya Perahu
penyusutannya sebesar Rp. 34,354,006 Perahu yang digunakan oleh
dengan nilai rata-rata tertinggi adalah nelayan payang di Desa Masalima
biaya penyusutan perahu sebesar Rp. terbuat dari kayu dengan ukuran
25,922,222 atau 75,46% kemudian panjang 10 Meter, lebar 120 Centi
rumpun dengan biaya penyusutan meter dan tinggi 3 meter dengan harga
sebesar Rp. 537,500 atau 1,56%. Mesin Rp. 110.000.000, sampai Rp
dengan biaya penyusutan 5,518,333 120.000.000, pada penelitian ini
atau 16,06%, Alat tangkap payang nelayan di Desa Masalima
biaya penyusutan sebesar Rp. menggunakan 1 perahu, yang
2,217,556 atau 6,46%, jangkar dengan menggunakan tenaga mesin untuk
biaya penyusutan sebesar Rp. 58,950 menuju ke daerah penangkapan
atau 0,17%. Tali jangkar dengan biaya tersebut. Rata-rata biaya penyusutan
penyusutan sebesar Rp.56,944 atau per tahun untuk perahu sebesar Rp.
0,17%, dan basket dengan biaya 25,922,222.
penyusutan sebesar Rp. 42,500 atau Mesin
0,12%. Mesin yang digunakan oleh
Untuk lebih jelasnya nelayan alat tangkap payang di desa
komponen jenis investasi dan biaya Masalim yaitu mesin 25 PK dengan
tetap pada nelayan alat tangkap payang merk kubota dengan nilai penyusutan
384
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
rata-rata pertahun Rp. 5,518,333 . isi (kiri dan kanan) mulut payang.
Mesin ini memiliki daya tahan 3 - 5 Kantong payang merupakan bagian
tahun. tempat terkumpulnya hasil tangkapan.
Pada ujung kantong diikat dengan tali
Alat Tangkap (payang)
Jaring payang tergolong untuk menjaga agar hasil tangkapan
kedalam “Pukat Kantong Lingkar”, tidak mudah lolos (terlepas). Bahan
adalah suatu jaring yang terdiri dari kantong dibuat dari benang nilon yang
kantong (bunt or bag), kaki/sayap telah mengalami penanganan
(leg/wing) yang dipasang pada kedua
seperlunya. Badan payang (body/bally) pada saat melakukan penangkapan
merupakan bagian terbesar dari jaring, yang jumlah 1 buahnya di beli dengan
terletak diantara kantong dan kaki. harga Rp. 270,000. Pada penelitian ini
Badan terdiri dari bagian kecil yang rata-rata biaya penuyusutan per tahun
ukuran mata jaringnya berbeda-beda. yang dikeluarkan untuk jangkar sebesar
Bahan badan payang dari benang nilon Rp. 58,950 dan memiliki daya tahan 4-
jaring payang yang digunakan 5 tahun.
berukuran panjang kantong 9 meter dan Rumpun
panjang kaki jaring 20 meter. Harga Rumpun merupakan rumah ikan
alat tangkap payang berkisar antara yang diletakkan pada tempat yang
sebesar Rp. 10.000.000 dengan rata- sudah ditentukan oleh nelayan yang
rata biaya penyusutan per tahun sebesar tebuat dari bahan yang sudah
Rp. 2,217,556 Jaring ini memliki daya ditentukan oleh nelayan seperti batu
tahan 4-5 tahun. sebagai pemberat dan penahan agar
Tali Jangkar rumpun tidak mudah berpindah oleh
Tali jangkar yang digunakan arus, tali nilon sebagai pengikat antara
nelayan yaitu tali nilon no. 8, yang pemberat dan badan rumpun, daun
dibutuhkan oleh nelayan tiap perahu kelapa yang telah di potong sedemikian
adalah 1 gulung. Harganya sebesar Rp. rupa sesuai dengan kebutuhan badan
250.000 per gulung. Pada penelitian ini rumpun, bambu sebagai alat untuk
rata-rata biaya penyusutan per tahun untuk perahu bertengger, kemudian
yang dikeluarkan untuk tali jangkar yang terakhir adalah pelampung yang
sebesar Rp. 56,944 dan memiliki daya dilengkapi oleh bendera yaitu sebagai
tahan 4-5 tahun. penanda posisi pumpun dan sebagai
Jangkar alat bantu penentuan arus. Untuk harga
Jangkar merupakan alat pembuatan rumpun yaitu Rp.
pemberat untuk berlabuh di daerah 25.000.000. Pada penelitian ini rata-
penangkapan yang terbuat dari besi rata biaya penyusutan per tahun yang
agar perahu yang digunakan nelayan dikeluarkan untuk rumpun sebesar Rp.
tidak terbawa oleh arus maupun ombak 537,500 memiliki daya tahan 4-5 tahun.
385
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
386
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
Tabel 4.9 Rata-rata Biaya Variabel Per Tahun Pada Penangkapan Ikan Menggunakan
Alat Tangkap Payang di Desa Masalima Kecamatan Masalembu.
Jenis biaya variabel Nilai Rata-rata Biaya Presentasi %
Variable ( Rp)
1 Biaya 3.417.333 26,46
Pemeliharaan
2 Biaya BBM 2.639.000 20,43
3 Biaya Pembekalan 1.071.933 8,30
4 Tenaga Kerja 12,186,667 44.81
Total 19,314,933 100.00
Sumber : data primer telah diolah 2019
387
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
Tabel 4.11 Keuntungan Pada Penangkapan Ikan Menggunakan Alat Tangkap Payang
Di Desa Masalima Kecamatan Masalembu.
No. Uraian Jumlah
1. Penerimaan 112,989,000
2. Total Biaya 53,668,939
3. Keuntungan 59,320,061
Sumber : Data primer yang telah di olah, 2019
388
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Dalam sebuah anlisis efisiensi nelayan
nelayan yang menggunakan alat tradisional alat tangkap payang di desa
tangkap payang di Desa Masalima masalima dengan membanndingkan
memperoleh hasil penerimaan sebesar antara total penerimaan dengan biaya
Rp. 112,989,000 sedangkan untuk total total yang dikeluarkan selama proses
biaya sebesar Rp. 53,668,939 sehingga melaut. Berikut disajikan dalam tabel
diperoleh keuntungan sebesar Rp. analisis efisiensi nelayan tradisional
59,320,061. alat payang di desa masalima :
Efisiensi
Tabel 4.12 Efisiensi Pada Penangkapan Ikan Menggunakan Alat Tangkap Payang
Di Desa Masalima Kecamatan Masalembu.
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Total Penerimaan 112,989,000
2. Biaya Total 53,668,939
R/C Ratio 1,12
Sumber : Data primer diolah,2019
Untuk nilai efisiensi pada Sumenep efisien dengan nilai R/C
penangkapan ikan nelayan yang Ratio sebesar 1,12 Dengan
menggunakan alat tangkap payang demikian dapat dikatakan bahwa
setiap penggunaan biaya sebesar
sebesar 1,4 dengan kriteria
Rp. 1,00,- akan memperoleh Rp.
pengambilan keputusan apabila nilai 1,12 .
R/C Ratio lebih besar dari 1 maka DAFTAR PUSTAKA
usahatani tersebut efisien. Dengan Adhar, 2012. Analisis Faktor-faktor
demikian dapat dikatakan bahwa setiap yang Mempengaruhi Tingkat
penggunaan biaya sebesar Rp. 1,00,- Pendapatan Usaha Nelayan di
akan memperoleh Rp. 1,12. Kabupaten Bone, Skripsi S1,
KESIMPULAN Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan hasil penelitian
Andika, Rusdi, dkk. 2017. Analisis
dan pembahasan diatas maka dapat
Kelayakan Usaha Penangkapan
disimpulkan sebagai berikut:
Ikan Menggunakan Alat Tangkap
1. Keuntungan nelayan tradisional Payang (SEINE NET) Di Pantai
alat tangkap paying Desa Malabero Kota Bengkulu.
Masalima Kecamatan Masalembu Universitas Bengkulu.
Kabupaten Sumenep sebesar Rp.
59,320,061 per tahun. Arliman, Muhammad. 2013. Pengaruh
2. Usaha nelayan tradisional alat Modal, Jam Kerja, Pengalaman
tangkap payang Desa Masalima
Kecamatan Masalembu Kabupaten Kerjadan Tekhnologi Terhadap
389
Seminar Nasional Optimalisasi Sumberdaya
Lokal di Era Revolusi Industri 4.0
ISBN: 978-602-50605-8-8
390