ISBN 978-602-6428-04-2
ABSTRACT
Cantrang is a fishing gear that is now banned because it can cause a variety of problems, but these types
of fishing gear are still many operated by fishermen. There are various things that cause this fishing gear is still
used by fishermen to catch fish. This paper aims to describe: 1) the reason cantrang still used by fishermen, 2) the
problems due to the use of cantrang, 3) solution in anticipation of problems due to the use of cantrang. This paper
is the result of a literature review and field observations on the use of cantrang in Tegal conducted in 2016. Based
on a literature review and observation show that: 1) the reason cantrang is still used by fishermen cause cantrang
has high productivity in number of catches and diversity, short time in operation, small investment and one ship
could carry 2 or 3 cantrang as backup, 2) problems caused by the use of cantrang is causing fish resources is not
sustainable as a result of the low selectivity and can damage the environment, 3) solution in anticipation of
problems due to the use of cantrang is giving legal sanction firmly on cantrang users who damage the environment
or catching zone setting.
ABSTRAK
Cantrang kini dilarang penggunaannya karena dapat menimbulkan berbagai masalah, namun alat
tangkap ini hingga kini masih banyak dioperasikan oleh nelayan. Ada berbagai hal yang menyebabkan alat tangkap
ini masih digunakan oleh nelayan dalam menangkap ikan. Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan: 1) alasan
cantrang masih digunakan oleh nelayan, 2) masalah yang timbul akibat penggunaan alat tangkap cantrang, dan 3)
solusi dalam mengantisipasi masalah akibat penggunaan alat tangkap cantrang. Tulisan ini merupakan hasil kajian
literatur maupun hasil pengamatan lapang terhadap penggunaan alat tangkap cantrang di PPP Tegalsari yang
dilakukan pada tahun 2016. Berdasarkan hasil kajian literatur dan hasil observasi menunjukkan bahwa: 1) alasan
alat tangkap cantrang masih digunakan oleh nelayan karena alat tangkap ini memiliki produktivitas yang tinggi
baik dalam jumlah hasil tangkapan maupun diversitasnya, waktu pengoperasiannya singkat, investasi kecil dan 1
kapal bisa membawa 2 atau 3 alat tangkap ini sebagai cadangan, 2) masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan
alat tangkap cantrang adalah dapat mengancam kelestarian sumber daya ikan akibat selektifitas yang rendah dan
dapat merusak lingkungan, 3) solusi dalam mengantisipasi masalah akibat penggunaan alat tangkap cantrang
adalah pemberian sangsi hukum tegas pada pengguna cantrang yang merusak lingkungan atau pengaturan zona
penangkapan.
216
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
alat tangkap lainnya adalah cantrang. Alat hal yang terkait dengan bagian-bagian dari
tangkap ini kini menjadi fenomenal karena cantrang, syarat dalam penggunaan cantrang,
meskipun penggunaannya dilarang pemerintah, hasil tangkapan cantrang dan faktor-faktor yang
namun kenyataan di lapangan masih banyak mempengaruhi hasil tangkapan cantrang
nelayan skala kecil atau sedang menggunakan sebagai berikut.
cantrang. Agar nelayan cantrang tetap dapat
BAGIAN-BAGIAN DARI ALAT
mencari nafkah dari hasil menangkap ikan
TANGKAP CANTRANG
dengan tetap menjaga keberlanjutan
sumberdaya perikanan, maka perlu dilakukan
suatu kajian yang mendalam tentang potensi Cantrang merupakan alat tangkap yang
cantrang dalam memberikan keuntungan dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang
sekaligus mengkaji potensinya dalam merusak yang dikaitkan pada ujung sayap, memiliki
ekosistem perairan di tempat sumberdaya ikan bagian utama yang terdiri dari kantong, badan,
berada. sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik
(warp), pelampung dan pemberat. Kantong
CANTRANG SEBAGAI ALAT
pada cantrang merupakan bagian dari jaring
PENANGKAP IKAN
sebagai tempat pengumpulan hasil tangkapan.
Badan cantrang terletak antara sayap dan
Cantrang merupakan alat tangkap
kantong, berfungsi untuk menampung berbagai
menyerupai kantong besar yang semakin
jenis ikan dasar dan udang sebelum masuk
mengerucut yang dioperasikan di dasar perairan
kantong. Sayap cantrang merupakan
dengan target catch ikan demersal. Ikan jenis ini
perpanjangan badan sampai tali salambar,
memiliki nilai ekonomis tinggi (Aji et al.,
berfungsi untuk menghadang dan mengarahkan
2013). Cantrang merupakan hasil modifikasi
ikan agar masuk ke dalam kantong. Mulut
dari alat tangkap jenis trawl. Upaya modifikasi
cantrang terdiri dari bibir atas dan bibir bawah.
ini dilakukan nelayan sebagai akibat reaksi
Pada bagian mulut ini terdapat pelampung,
terhadap pemberlakuan Keppres No.39 tahun
pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah (Subani
1980 tentang Penghapusan Alat Tangkap Trawl
dan Barus, 1989).
di Seluruh Perairan Indonesia. Kenyataannya,
Jaring cantrang umumnya dibuat
hingga saat ini, meskipun cantrang sudah
berdasarkan ukuran kapal dan daerah operasi
dilarang penggunaannya, namun kegiatan
penangkapan ikan. Upaya untuk mendapatkan
penangkapan ikan dengan menggunakan
cantrang masih banyak digunakan nelayan jaring yang sesuai dengan keinginan dilakukan
terutama oleh nelayan skala kecil karena nelayan dengan cara melakukan try and error
penggunaan cantrang dianggap dapat guna menyesuaikan bentuk dan konstruksi
memberikan keuntungan yang besar karena alat cantrang. Akibatnya, di setiap daerah cenderung
tangkap ini memiliki produktivitas yang tinggi memiliki bentuk dan konstruksi cantrang yang
dengan lama melaut yang relatif singkat. Selain berbeda. Hingga kini, pada beberapa daerah,
itu, pada kegiatan penangkapan ikan, alat kemungkinan masih terjadi modifikasi yang
tangkap ini dapat dibawa 2 atau 3 sekaligus berasal dari alat tangkap trawl atau sejenisnya
sebagai cadangan. Hasil penelitian Sutanto menjadi alat tangkap cantrang. Hal ini karena
(2005) mendapatkan bahwa lama melaut dari trawl sudah jelas dilarang dan sudah ada
kegiatan penangkapan ikan dengan aturannya, sedangkan cantrang relatif sedikit
menggunakan alat tangkap cantrang rata-rata lebih ramah lingkungan dibanding trawl
74,40 jam relatif lebih singkat dibanding gillnet
(Sasmita et al., 2012). Hal ini dapat diakibatkan
dengan lama melaut rata-rata 104,60 jam.
ada perbedaan dalam cara pengoperasiannya.
Cantrang banyak dioperasikan nelayan di
Kegiatan penangkapan ikan dengan
Pantai Utara Jawa menggunakan perahu layar
menggunakan cantrang dilakukan dengan cara
atau perahu motor kecil sampai sedang.
jaring ditebar ke perairan, kemudian setelah
Keaktifannya hampir sama dengan trawl. Hal-
217
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
waktu yang telah ditentukan, cantrang ditarik 2) Dasar perairan mendatar, tidak terdapat
dalam keadaan kapal tetap diam atau berjalan perbedaan kedalaman yang mencolok.
lambat. Sedangkan untuk alat tangkap jenis 3) Perairan memiliki daya produktivitas yang
trawl, setelah jaring ditebar, beberapa saat besar dengan resources yang melimpah.
kemudian jaring ditarik dalam kondisi kapal Apabila cantrang dioperasikan di wilayah
berjalan cepat. dengan ketentuan tersebut dengan pengaturan
SYARAT DALAM PENGGUNAAN waktu pengoperasian, maka dampak negatif
CANTRANG yang diakibatkannya dapat sedikit ditekan dan
bahkan harapannya lingkungan mempunyai
Penggunaan alat tangkap cantrang
waktu untuk dapat pulih kembali seperti
dengan cara ditarik ditengarai dapat menyapu
sediakala.
sumber daya perikanan dan merusak
lingkungan perairan tempat cantrang HASIL TANGKAPAN CANTRANG
dioperasikan. Namun demikian, penggunaan
cantrang dapat saja tidak terlalu merusak
Target catch dari penggunaan alat
lingkungan apabila dioperasikan di wilayah tangkap cantrang berupa ikan dasar (demersal),
yang tepat. namun ada ikan jenis lainnya yang ikut
Menurut Ayodya (1975), cantrang dapat tertangkap. Hasil penelitian Subani dan Barus
(1989) mendapatkan hasil tangkapan cantrang
digunakan dengan persyaratan tertentu,
terdiri dari: ikan petek, biji nangka, gulamah,
diantaranya: kerapu, pari, cucut, gurita, bloso dan macam-
1) Jika dasar laut terdiri dari pasir atau lumpur, macam udang. Pada kegiatan penangkapan
tidak berbatu karang, tidak terdapat benda- lainnya didapatkan hasil tangkapan cantrang
benda yang akan tersangkut pada saat jaring yang dilakukan nelayan di TPI Tegalsari pada
ditarik, misalnya kapal yang tenggelam atau bulan april 2014 sebagai berikut.
bekas-bekas tiang.
Tabel 1. Hasil tangkapan cantrang di TPI Tegalsari
Volume Volume
No. Jenis Ikan No. Jenis Ikan
(kg) (kg)
1. Swangi/Mata Goyangan 797,128 14. Ikan Kambing/Etong 64,088
2. Swangi/Coklatan 734,174 15. Buntel 62,096
3. Kuniran 641,504 16. Selok/Gatep/Kwee 61,815
4. Kurisi/Abangan 476,220 17. Selar/Gontor 52,846
5. Kapasan 343,731 18. Ekor Kuning 46,451
6. Pari 251,617 19. Kakap 15,550
7. Cumi 211,118 20. Balong 15,349
8. Beloso 124,137 21. Smadar/Bronang 14,550
9. Campur 109,100 22. Ikan Sebelah/Pihi 11,788
10. Manyung 102,958 23. Rejung 6,704
11. Kacangan/Cendro 77,751 24. Bawal 475
12. Peperek 70,850 25. Tanjan 200
13. Tiga Waja 64,558
Sumber: TPI Tegalsari Tahun 2014 (Ibrahim, 2015)
218
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
219
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
sehingga tidak berpengaruh dalam operasi sedikit atau banyak jumlah Anak Buah
penangkapan. Dengan demikian, kapal Kapal (ABK) tidak berpengaruh terhadap
dengan GT lebih kecil juga bisa memperoleh hasil tangkapan karena pada saat proses
hasil tangkapan lebih banyak dari kapal setting dan towing mesin gardan yang
dengan GT Besar. banyak bekerja.
2. Jumlah nelayan. Meskipun nelayan Gambar berikut ini adalah salah satu
merupakan komponen utama dalam kegiatan contoh dari operasi penangkapan ikan yang
penangkapan ikan, akan tetapi ternyata menggunakan alat tangkap cantrang.
Gambar 1. Nelayan yang sedang menarik alat Gambar 2. Kegiatan penangkapan ikan
tangkap ikan cantrang dengan cantrang (Anonim, 2015)
(Thufail, 2016)
220
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
221
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
berkembang biak menghasilkan individu alat tangkap yang kurang ramah lingkungan
baru. Kondisi ini menyebabkan deplesi stok akan menyebabkan kerugian sebagian besar
atau pengurangan stok sumber daya ikan nelayan skala kecil di Indonesia. Sebagai upaya
yang selanjutnya dapat menyebabkan hasil untuk mencegah dan mengantisipasi hal
tangkapan akan semakin berkurang. tersebut, maka pemerintah telah mengeluarkan
2) Biota yang dibuang akan mengacaukan data Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1980
perikanan karena tidak tercatat sebagai hasil tentang Penghapusan Jaring Trawl untuk
produksi perikanan. Analisis stok sumber menghindari terjadi ketegangan-ketegangan
daya perikanan pun menjadi kurang akurat sosial serta kerugian ekonomi dan ekologi. Hal
sehingga menyebabkan kebijakan ini berarti juga melarang penggunaan cantrang
pengelolaan sumber daya perikanan menjadi karena sebagai produk modifikasi dari alat
tidak sesuai. tangkap trawl. Penegakan aturan yang selama
3) Pengoperasian cantrang yang mengeruk ini masih lemah harus dibayar mahal oleh
dasar perairan dalam dan pesisir tanpa pemerintah sekarang, karena banyak dampak
terkecuali terumbu karang dapat merusak buruk akibat penggunaan cantrang yang harus
lokasi pemijahan biota laut. Meskipun diperbaiki. Menurut Yusuf (2015), kerugian
cantrang menghindari terumbu karang, pengguna cantrang, sama sekali tidak seimbang
tetapi kelompok-kelompok kecil karang dengan kerugian yang telah dialami oleh bangsa
hidup yang berada di dasar perairan akan Indonesia selama ini. Kelestarian sumber daya
ikut tersapu. Hal ini akan mengganggu dan perikanan dan pemanfaatan berkelanjutan untuk
merusak produktivitas dan habitat biota pada kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia
dasar perairan. Habitat ini penting untuk yang seharusnya menjadi pertimbangan
dijaga karena terdiri dari ekosistem terumbu pertama dan utama.
karang, lamun, dan substrat pasir atau SOLUSI DALAM PENGGUNAAN
lumpur. CANTRANG
4) Aktivitas penangkapan ikan dengan
menggunakan cantrang yang padat pada
Cantrang adalah sejenis pukat yang
suatu lokasi tertentu dapat mendegradasi
biasanya digunakan untuk menangkap udang
sumberdaya ikan di perairan tersebut akibat
dan ikan demersal. Menurut beberapa
aktivitas penangkapan dari berbagai daerah
penelitian, cantrang diindikasikan sebagai alat
berpindah-pindah tempat. Fishing
tangkap ikan yang kurang ramah lingkungan
ground (lokasi penangkapan) nelayan akan
karena hampir mirip dengan trawl yang dilarang
ikut berpindah dan menjauh. Hal ini akan
oleh pemerintah karena menangkap ikan
berdampak pula pada biaya operasional
berukuran kecil maupun ikan yang sedang
penangkapan yang semakin tinggi.
matang gonad.
Beberapa penelitian mengenai stok
Sebenarnya selama ini telah terjadi
sumber daya perikanan yang dilakukan di
dilema terkait dengan penggunaan alat tangkap
Indonesia bagian barat dan tengah,
cantrang. Di satu pihak, menguntungkan
menunjukkan telah terjadi penurunan stok ikan
nelayan, namun di lain pihak dapat merusak
demersal dan kerusakan habitat akibat kegiatan
lingkungan dan menimbulkan konflik antar
penangkapan yang merusak. Dampak
nelayan. Menurut Yusuf (2015), apabila dibuat
kerusakan ini telah merugikan bangsa
kebijakan yang membuat penggunaan alat
Indonesia, dan hanya menguntungkan sebagian
tangkap cantrang dilarang dalam kegiatan
kecil pengusaha dan nelayan cantrang (Yusuf,
penangkapan ikan, maka kebijakan pelarangan
2015).
ini sama saja dengan mematikan mata
Dampak kerusakan sumber daya
pencaharian nelayan cantrang. Belum lagi pihak
perikanan yang diakibatkan oleh penggunaan
222
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
lain yang juga terkena imbasnya, yakni: 1) para 3) Pengelolaan sektor perikanan harus
bakul karena mereka tidak akan lagi dibangun berbasis ekosistem dengan
mendapatkan ikan dari nelayan cantrang, 2) memperkuat tata kelola perikanan yang
para pengusaha penyedia bahan dan alat karena efektif.
tidak ada lagi permintaan bahan/alat yang 4) Dibutuhkan pendekatan yang strategis dan
dibutuhkan untuk pengoperasian cantrang implementatif kepada seluruh pemangku
akibat cantrang tidak beroperasi lagi, dan 3) kepentingan.
pengusaha tepung ikan atau pakan ikan karena 5) Pengembangan kapasitas nelayan agar
tidak ada lagi suplai bahan mentah. produk perikanan yang dihasilkan memiliki
Meskipun dilarang, namun hingga kini daya saing dan nilai tambah (Habibi, 2015).
cantrang banyak dipilih dan digunakan nelayan 6) Penyuluhan kepada nelayan cantrang yang
skala kecil dan sedang untuk menangkap ikan memberikan pengetahuan tentang untung
demersal, karena dilihat dari fungsi dan hasil dan rugi penggunaan alat tangkap tersebut
tangkapannya, cantrang memiliki kesamaan dalam kegiatan penangkapan ikan.
dengan jaring trawl. Selain itu, cantrang juga 7) Penegakkan hukum yang tegas bagi
mudah dibuat dan relatif tidak memakan biaya pengguna cantrang yang tidak
tinggi, baik dalam pembuatan maupun mengindahkan kaidah pengoperasian yang
perawatannya. Kondisi ini harus segera tepat hingga merusak lingkungan dan dapat
diantisipasi oleh pemerintah yaitu dengan menyebabkan ketidakberlanjutan
membuat kebijakan yang dapat ketersediaan sumberdaya perikanan.
mengakomodasikan semua kepentingan dalam
pengelolaan sumberdaya perikanan di wilayah KESIMPULAN
pesisir dan laut secara baik dan benar dengan
berazaskan pada kelestarian sumberdaya dan Alat tangkap cantrang merupakan
keberlanjutan kegiatan perikanan. Hal ini untuk modifikasi dari alat tangkap jenis trawl. Alat
menjaga keberlanjutan sumberdaya ikan tangkap cantrang diminati nelayan skala kecil
demersal dan ikan-ikan lainnya. Namun dan sedang karena memberikan keuntungan
demikian, apabila cantrang ingin tetap dapat besar. Hingga kini cantrang masih digunakan
digunakan, maka harus dilakukan pengaturan nelayan skala kecil dan menengah, meskipun
melalui: sudah dilarang oleh pemerintah akibat
1) Penerapan penggunaan alat tangkap pengoperasiannya seringkali menimbulkan
cantrang pada daerah-daerah khusus yang kerusakan lingkungan, penurunan sumberdaya
diduga tidak akan terlalu merusak perikanan dan berpotensi membulkan konflik
lingkungan. antar nelayan.
Menurut Subani dan Barus (1989 dalam Penangkapan menggunakan cantrang
Wardhani et al., 2012 ), apabila kegiatan dapat dilakukan dengan syarat: 1) Dioperasikan
penangkapan ikan oleh nelayan cantrang pada wilayah yang khusus, yakni: pada daerah
dilakukan pada wilayah yang tidak jauh dari yang datar dengan arus laut kecil, dan cuaca
pantai, maka sebaiknya dilakukan pada: terang, 2) mata jaring dibuat selektif, dan 3)
a) Wilayah dengan bentuk dasar perairan pengoperasian tidak dilakukan secara intensif
berlumpur atau lumpur berpasir dengan untuk memberikan kesempatan lingkungan
permukaan dasar rata. perairan dapat pulih kembali.
b) Arus laut cukup kecil (< 3 knot). Agar sumberdaya perikanan tetap terjaga,
c) Cuaca terang tidak ada angin kencang. maka perlu dilakukan upaya penyuluhan kepada
2) Mata jaring dibuat agar menjadi lebih nelayan cantrang tentang untung/rugi dari
selektif lagi. kegiatan penangkapan ikan yang dilakukannya,
Pengelolaan sektor perikanan harus dibangun
223
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
224
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF (SENARI) KE-4 TAHUN 2016
ISBN 978-602-6428-04-2
225