Hello Gank!
ha•laman
2. Info Spesies: Saninten (Castanopsis argentea)
“Pemikiran yang mendalam dan cemerlang mengenai manusia, kehidupan dan alam
semesta adalah faktor utama penentu keseimbangan yang menjadi harapan semua”
Manusia yang visioner adalah manusia yang tidak hanya berorientasi pada
kehidupan di dunia, tetapi juga berorientasi pada kehidupan setelah dunia. Maka,
raihlah keduanya dengan sungguh sungguh, letakkan dunia dalam genggamanmu,
tetapi tidak dalam hatimu.
conservation.id
Nanang Irwanto
W-768 ARA @westjavaconservation
fund@conservation.id
Beberapa puluh tahun lalu, setiap musim buah saninten
tiba, masyarakat di desa-desa yang berbatasan dengan
Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat) biasa aktif
memburu buah ‘rambutan hutan’ nan masyhur itu.
Kala itu, dari satu pohon saja, mereka bisa beroleh 2-3
karung buah untuk dibawa pulang. Lalu mereka
menyangrai biji saninten yang terkenal bergizi dan lezat
dimakan. Mereka menjadikannya sebagai pengganti ketika
nasi sedang tak mudah didapat karena berbagai alasan.
Kini, kenyataannya sudah jauh berbeda. Populasi
Castanopsis argentea, yang tersebar di pegunungan Jawa
bagian barat hingga tengah, terus mengalami penurunan.
Untunglah, di Sumatera, populasi saninten dikabarkan
masih melimpah di Batang Toru dan Bukit Rindingan.
Info selanjutnya ikuti di Instagram WJCTF (ayu)
Desember 2023 2
Wali Hutan: Inventarisasi Aktivitas Antropologis dan Persemaian Bambu
Tim Wali Hutan memiliki tugas rutin dalam konteks perlindungan dan pengamanan kawasan yaitu melaksanakan
pendataan (inventarisasi) aktivitas antropologis di dalam kawasan hutan konservasi. Beberapa hal penting yang tercatat
adalah; keberadaan warga yang memancing, masuknya pemburu bersenapan, pengambilan HHBK seperti kayu bakar,
getah pinus, bambu, rumput pakan ternak, rabuk/humus.
Hasil pendataan pada bulan Desember 2023 adalah sebagai berikut: Tim melakukan pendataan selama 21 hari. Dari
temuan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa tekanan menurun dari bulan sebelumnya. Data rangkuman selama
November 2023, antara lain;
Oleh karena itu, tim membantu dan berupaya dalam program Persemaian Bambu ini yang akan dijalankan pada tahun
2024. Info selanjutnya dapat disimak di Persemaian Bambu Masigit Kareumbi.
Desember 2023 3
Populasi Macan di TBMK Mengkhawatirkan?
Populasi macan di Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi
(TBMK) mengkhawatirkan? Sejauh ini, semua hasil tangkapan
kamera memperlihatkan hanya dua individu macan tutul berjenis
kumbang (hitam) yang teridentifikasi di TBMK. Kedua individu
macan ini berjenis kelamin jantan dan betina. Kehadiran individu
jantan dewasa yang telah dinamai ‘Ebeng’ ini terdeteksi sejak tahun
2016 saat memangsa rusa jawa di dalam kandang.
Dalam paparannya, Agung Ganthar menyebutkan bahwa hasil identifikasi tersebut menimbulkan kekhawatiran
mengenai jumlah pasti individu macan dalam kawasan. Jika benar tidak ada lagi individu lainnya, maka populasi macan
di kawasan merupakan masalah yang sangat fatal dan diperlukan keputusan dari BBKSDA selaku pemangku kawasan.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil pertemuan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) tersebut, tim
masih perlu melakukan pengambilan data (pengulangan) dengan peningkatan kerapatan kamera jebak agar mencakup
lebih banyak grid habitat macan.
Agung Ganthar juga menambahkan bahwa analisis individu macan tutul jawa sampai saat ini masih dilakukan secara
manual, khususnya dengan membandingkan bentuk fisik macan (jenis kelamin, pola tutul, bekas luka, proporsi kepala)
yang tertangkap gambar atau videonya oleh kamera jebak.
Sementara itu, hasil identifikasi mangsa dari macan tutul jawa berdasarkan analisis feses secara makroskopis dan
mikroskopis menunjukan bahwa satwa yang dimakan macan di Kareumbi adalah rusa jawa (Cervus timorensis), luwak
(Paradoxurus hermaproditus), ayam hutan (Gallus sp.), landak (Hystrix javanica), kukang jawa (Nycticebus javanicus), musang
rase (Viverricula indica), dan yang terbanyak adalah babi hutan (Sus scrofa). Keragaman jenis satwa mangsa ini
memperlihatkan bahwa macan merupakan satwa oportunis
generalis, yang bergantung pada ketersediaan, kelimpahan, dan
kesempatan dalam memangsa satwa.
Desember 2023 4
Rentokil: Road To Net Zero Carbon 2040
Taman Buru
Masigit Kareumbi
Desember 2023 5
Taman Buru
Masigit Kareumbi
Patroli rutin Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) menemukan kerusakan
angkur (anchor) pagar, khususnya di area 28 ha, sehingga harus dilakukan pemasangan ulang.
Patroli yang dibantu oleh Tim Wali Hutan akhirnya fokus melakukan pemasangan angkur
di area tersebut, yang sangat berpotensi terkena tekanan dari luar. Pemasangan angkur
memang harus segera dilakukan agar pagar tidak mudah terangkat akibat gangguan hewan
maupun manusia.
Tim Wali Hutan bersama sukarelawan (volunteer) melakukan kontrol pagar dari arah luar dan
membantu operasional, serta mendata beberapa jenis tekanan yang terlihat. Pemasangan
angkur sementara difokuskan di area luaran pagar yang berbatasan langsung dengan jalur
kontrol, karena memang banyak potensi tekanan yang masuk khususnya dari anjing liar.
Selain kerusakan angkur, terdapat juga temuan bekas babi hutan yang
mencoba masuk melalui celah-celah bawah pagar. Perkiraan babi hutan
yang berusaha menerobos pagar setelah tim melihat kondisi tanah di
sekitar pagar. Untunglah, pagar masih dalam kondisi kencang dan tidak memerlukan perbaikan.
Saat ini, angkur di pinggiran kandang 28 ha sudah terpasang di titik yang memang sangat rentan
terhadap gangguan. Titik rawan ancaman di area pagar ini bila dilihat dari jenis kerusakannya diduga
dilakukan oleh mahluk yang sengaja mengangkat area bawah pagar. Apakah itu manusia atau satwa
babi hutan, masih dalam pemantauan. Tekanan gangguan dari manusia memang bisa lebih
membahayakan kondisi Kawasan karena dapat melakukan perusakan dengan menggunakan
berbagai alat.
Proses perbaikan dengan pemasangan kembali angkur cukup sulit karena kondisi tanah yang
gembur dan agak lunak. Angkur susah ditancapkan dan mudah goyah walaupun mudah ditembus
pelat angkur. Akibatnya, pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan cukup banyak waktu agar
angkur terpasang dalam kondisi yang pas.
Pada minggu terakhir Desember 2023, tidak ada temuan yang menonjol berkaitan dengan
kondisi rusa ataupun area pagar. Kondisi terpantau aman dari gangguan. Sedikit temuan
tentang mulai naiknya debit air sungai dari area Sungai Cigumentong dan area Batu Sajadah,
karena memang sudah masuk musim hujan. Temuan lainnya adalah beberapa titik
pembuangan sampah di area jalur jalan makadam. Beberapa temuan sampah juga terdapat di
area luar pagar 28 Ha. (bon).
Desember 2023 7
ORANGE BANDANNA
Dalam perjalanan ke hutan Gunung Kelud, Ryan sempat mampir ke salah satu warung (dekat
posyandu) untuk membeli perbekalan selama mencari burung. Setelah itu, Ryan berangkat
seorang diri dan tidak ada kabar lagi. Hingga Kamis malam, Ryan tak kunjung pulang dan
membuat cemas keluarga. Ibu Ryan mencoba mencari informasi dengan bertanya kepada
Samsul Yudairi (34), teman Ryan yang biasanya bersama-sama mencari burung. Namun,
Samsul pun tidak mengetahui keberadaan Ryan.
Jumat, 24 November 2023 sekitar pukul 13.00 WIB, paman Ryan bersama beberapa anggota keluarga mencoba mencari sampai ke pos
3 jalur pendakian. Mereka menemukan sepeda motor korban sekitar 100 m dari titik nol.
Pada Sabtu 25 November 2023, keluarga korban akhirnya melaporkan kehilangan Ryan kepada petugas pemerintahan desa. Sementara
itu, Samsul Yudairi mencoba melakukan pencarian di area yang biasa dijadikan tempat menjerat burung, tidak ada hasil.
Minggu, 26 November, empat AMW berkumpul di rumah Guntur di Surabaya untuk melakukan persiapan serta pendukungan operasi
SAR. Rochmad, berangkat dari rumahnya di Blitar dan langsung bergerak menuju posko SAR untuk mengumpulkan data dan informasi
berkaitan dengan peristiwa raibnya Ryan. Pencarian dilakukan selama satu minggu dengan berbagai penyisiran di tempat perkiraan Ryan
mencari burung hingga pada akhirnya Ryan ditemukan pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Pada hari penemuan Ryan, sebelum pencarian tim dibagi tiga, yakni; Amri, Lanang, dan Jangkar mengarahkan warga untuk menyisir
sungai sesuai arahan kepala desa. Murad dan Bagas berkoordinasi dengan kapolsek berkaitan dengan video Ryan yang ada di area Gunung
Kelud. Rochmad standby di base-com untuk memantau perkembangan pencarian. Pukul 09.24, tim penyisir sungai menemukan ceceran
berupa sepatu Ryan (112° 17’ 48” BT, 07° 54’ 58” LS) yang ditemukan oleh Amri. Tak lama berselang, pukul 09.26, Ryan ditemukan di
koordinat (112° 17’ 48” BT, 07° 55’ 0” LS) dalam posisi telentang dan hanya menggunakan celana. Ryan ditemukan dalam kondisi
meninggal dunia dengan tulang tengkorak pecah dan lebam dekat ketiak kanan. Setelah dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Ryan,
pukul 11. 27 evakuasi dilakukan. Jasad Ryan dievakuasi ke arah Desa Laharpang untuk selanjutnya dibawa ke RSKK Pare.
Pengajar pada hari pertama adalah Kang M. Saleh Alatas (alumni URal SMA 28
Jakarta, pengelola Mangrove Paddling Center dan Pengurus Sea Kayak
Indonesia). Kang Saleh memaparkan beberapa materi yang berkaitan dengan komunikasi di hadapan publik, pemanduan, dan hospitality.
Sesi hari pertama ditutup oleh Kang Nanang dengan materi pembentukan tim.
Materi hari kedua dibawakan oleh tim ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yaitu Kang
Priyo Utomo (W-0994-TARA) dan Kang Sandi ‘Saprol’ Subandi (W-1026-ELKA). Materi yang
disampaikan seputar pengetahuan dasar mengenai perahu kayak dan simulasi darat. Pada hari
ketiga, tim melakukan praktik eksplorasi dan perjalanan pendek ke Pulau Burung melalui lorong-
lorong mangrove.
Kepala Sekolah Kayak Laut Pesisir Utara Jawa Barat, Nanang Irwanto (W-0768-ARA) berharap
kegiatan ini dapat menumbuhkan dan membangun mindset peserta serta stakeholder (pemerintah,
Wanadri, MUJ, dan lain-lain) untuk bisa berkolaborasi mengembangkan ekowisata di pesisir utara.
Pengembangannya dapat melalui olah raga kayak tanpa menghilangkan kearifan lokal sebagai
wilayah dengan masyarakat yang religius.
Desember 2023 8
Upaya untuk mencapai kebaikan memang tak selalu berjalan mulus.
Seperti mendaki puncak gunung, untuk mencapai kebaikan juga
memerlukan usaha keras dan semangat pantang menyerah. Kondisi
seperti itulah yang muncul ketika Wanadri berusaha membangun
kembali ekosistem Pantai Utara Jawa Barat. Tidak mudah! Berbagai
kendala dan rintangan muncul, baik dari faktor manusia maupun
alamnya.
Secara umum, WJCTF dapat disebutkan sebagai wadah kemitraan penggalangan dana untuk konservasi lingkungan dan
sumber daya di Jawa Barat. Berbagai program konservasi telah dan terus dijalankan oleh WJCTF di berbagai matra.
Salah satunya adalah matra pesisir dan laut di Pesisir Utara Subang Jawa Barat dengan program kolaborasi kemitraan
Wali Mangrove. Berbagai kegiatan pun dilaksanakan untuk menunjang pembangunan ekosistem tersebut, di antaranya
adalah pelatihan patroli pesisir, pembinaan usaha kecil, serta pelatihan-pelatihan lainnya untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat dan menghijaukan kembali hutan mangrove di Pantura Jabar. Sebagai sarana pelatihan, Yayasan Wanadri
dengan bantuan berbagai pihak dan sponsor juga telah mendirikan Rumah Edukasi Mangrove di Desa Mayangan
Kabupaten Subang, yang menjadi basecamp dan sarana belajar bersama.
Basecamp Rumah Edukasi ini menjadi simpul pada saat menjalankan berbagai kegiatan, termasuk menyelesaikan masalah
dan kendala yang muncul. Sebagai contoh, ketika terjadi musibah tanggul empang masyarakat yang jebol dan airnya
membanjiri pemukiman. Jebolnya tanggul dengan panjang ±8 meter dan lebar 2 meter pada sisi timur dekat
permukiman warga. Jebolnya tanggul tersebut juga menjadi kendala untuk pembibitan mangrove.
Peristiwa tanggul jebol itu diduga akibat pasang air laut yang tinggi
didorong oleh angin dari barat, karena memang wilayah Indonesia
sudah memasuki musim angin baratan yang biasa datang pada akhir
tahun. Penyebab lainnya diduga karena area tersebut menjadi akses
pintu keluar-masuk perahu blong/getek warga pencari kerang,
kepiting, ikan, rajungan, dan biota laut lainnya. Hal itu terbukti dengan
tiga kali kejadian yang sama (3 kali tanggul jebol). Alhamdulillah,
walaupun belum tuntas, masalah sudah teratasi pada Desember 2023.
Tim telah membangun kembali tanggul tersebut dengan dibantu oleh
lima warga setempat dan berkolaborasi dengan Kepala Desa
Mayangan, Pak Darto. Perbaikan tanggul masih dikerjakan karena masih ada empat titik tanggul yang jebol dan belum
diperbaiki di sebelah barat bagian luar empang 2 ha tersebut. Perbaikan tanggul tersebut tetap akan dilakukan dengan
bekerja sama Kantor Desa Mayangan.
Kegiatan akan berlanjut pada ploting tanaman mangrove yang sudah ditanam. Kendala yang muncul pada kegiatan ini
adalah banyak mangrove yang mati akibat kondisi lahan yang terendam air pasang tinggi dan kegiatan warga yang hilir-
mudik dengan perahu mereka. Oleh karena itu, tim memandang perlu melakukan pemagaran dengan bambu dan
pemasangan plang himbauan atau larangan melintas ke lahan mangrove. Ploting mangrove juga berguna untuk
menghitung angka tanaman yang hidup dan mati supaya mendapatkan data yang akurat sebagai riset acuan pelaporan
kepada Wali Mangrove yang komprehensif. (sur)
Desember 2023 9
DONASI WJCTF
Saat ini kami sedang mengembangkan fitur donasi rutin untuk memudahkan publik berpartisipasi
mendukung kegiatan lingkungan yang dilakukan di lingkup Yayasan Wanadri dan dikelola oleh
WJCTF.
Donasi rutin adalah upaya pengumpulan dana lestari, salah satu jenis trust fund yang dikelola oleh
WJCTF dan ditujukan untuk Anda yang ingin melakukan kebaikan secara konsisten. Melalui fitur ini,
kami ingin mengajak seluruh kalangan untuk dapat melakukan donasi secara rutin, berapa pun
nilainya, untuk mendukung upaya konservasi. Jumlah nominal dana dan kapan akan berdonasi
dapat disesuaikan dengan keinginan donatur.
BAGAIMANA CARANYA?
Anda dapat menentukan mekanisme donasi rutin yang ingin anda berikan. Untuk memudahkan
proses berdonasi kami menyediakan beberapa metode pembayaran, melalui:
Bank Transfer (Bank BNI dan Bank BJB), Autodebet (BNI mobile banking), Paypal, QRIS dan Cash.
Tertarik untuk mendukung? Daftarkan diri Anda melalui tautan di bawah ini dan terima kasih atas
kontribusi Anda.
Desember 2023 10
LAPORAN AKTIVITAS KEUANGAN WJCTF
Pe ri od e 1 – 31 D e s em b e r 20 23 (notasi dalam juta rupiah)
PENERIMAAN PENGGUNAAN
4. Beban lain-lain
. bank ………………………………………………………. 0,13
Posisi keuangan pada akhir periode bulan ini, dalam tahun berjalan:
Aktiva lancar: 532,26 | Aktiva investasi: 525,00 | Aktiva Aset : 5,21
Catatan:
1. Dana lestari WJCTF adalah manfaat dari dana abadi yang disimpan pada aktiva investasi
2. Penerimaan donasi tidak terikat lain-lain dari: interest fund Ibu SR dan donasi konservasi dari STEFFY. Terima kasih
3. Terima kasih untuk Donasi Wali Pohon dari Lawang Angin Kayu Putih – Redno Djasman
4. Terima kasih untuk Donasi Wali Mangrove dari Yohana Gita
5. Terima kasih untuk Donasi Persemaian Bambu dari PT. Bio Farma (Persero)
Desember 2023 11