Anda di halaman 1dari 11

Nawala Patra

WJCTF NEWSLETTER #21 | VOLUME 02 | ISSUE 12 | Desember 2023 – Januari 2024


unit kerja dari:

Membawa suara dari gunung,


hutan rimba, laut, angkasa,
pesisir, dan sungai kepada Anda,
wahai pelestari alam!

Dokumentasi Perjalanan SAR – Gunung Kelud

Hello Gank!
ha•laman
2. Info Spesies: Saninten (Castanopsis argentea)

“Pemikiran yang mendalam dan cemerlang mengenai manusia, kehidupan dan alam
semesta adalah faktor utama penentu keseimbangan yang menjadi harapan semua”

Kegiatan alam terbuka merupakan kegiatan menyenangkan sekaligus mengandung


bahaya, baik ‘subjective danger’ (bahaya subjektif) karena faktor individu pelaku
maupun ‘objective danger’ (bahaya objektif) yang timbul dari faktor alam. Oleh
karena itu, pelaku kegiatan alam terbuka perlu memiliki kemampuan (skill),
seperti ‘human skill’, ‘physical fitness skill’, ‘environment skill’, ‘knowledge skill
‘untuk mengantisipasi kedua jenis bahaya tersebut. 2. Perkembangan Program Wali
3. Wali Hutan: Persemaian Bambu
Hal berikutnya yang diperlukan adalah manajemen yang baik; terarah dan terukur 4. Inventarisasi Macan Tutul: BBKSDA - Laporan
berkaitan dengan planning, organizing, actuating, dan controlling Akhir Program Matul
(POAC). Dengan demikian kegiatan alam terbuka bisa dilakukan dengan aman, 5. PT Rentokil Menanam Pohon
nyaman, dan menyenangkan walaupun penuh dengan tantangan. 5. Pengukuran Curah Hujan
Selain itu, pemahaman mengenai konservasi alam tidak kalah penting untuk
dikuasai sehingga kegiatan alam terbuka juga memberikan dampak positif bagi
6. Patroli Rutin Masigit Kareumbi
alam sekitar untuk kehiduoan yang berkelanjutan. 7. Penemuan Bangkai Rusa
8. SAR Gunung Kelud
Apabila kita telaah lebih dalam, kegiatan alam terbuka baik ekspedisi, perjalanan 8. Sekolah Kayak Mayangan Subang
kecil, maupun wisata adalah sebuah gambaran perjalanan kehidupan manusia. 9. Jebolnya Tanah Mangrove Mayangan Subang
Setiap kegiatan memiliki tujuan atau visi yang akan dicapai, cara yang akan 10. Donasi Rutin WJCTF
dipakai, dan alat (tools) yang tepat untuk digunakan. Pemahaman mendalam dan
11. Laporan Aktivitas Keuangan WJCTF
cemerlang dari hasil pemikiran terhadap ketiga hal tersebut merupakan penentu
keberhasilan sebuah perjalanan hidup kita.

Manusia yang visioner adalah manusia yang tidak hanya berorientasi pada
kehidupan di dunia, tetapi juga berorientasi pada kehidupan setelah dunia. Maka,
raihlah keduanya dengan sungguh sungguh, letakkan dunia dalam genggamanmu,
tetapi tidak dalam hatimu.

conservation.id
Nanang Irwanto
W-768 ARA @westjavaconservation

fund@conservation.id
Beberapa puluh tahun lalu, setiap musim buah saninten
tiba, masyarakat di desa-desa yang berbatasan dengan
Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat) biasa aktif
memburu buah ‘rambutan hutan’ nan masyhur itu.
Kala itu, dari satu pohon saja, mereka bisa beroleh 2-3
karung buah untuk dibawa pulang. Lalu mereka
menyangrai biji saninten yang terkenal bergizi dan lezat
dimakan. Mereka menjadikannya sebagai pengganti ketika
nasi sedang tak mudah didapat karena berbagai alasan.
Kini, kenyataannya sudah jauh berbeda. Populasi
Castanopsis argentea, yang tersebar di pegunungan Jawa
bagian barat hingga tengah, terus mengalami penurunan.
Untunglah, di Sumatera, populasi saninten dikabarkan
masih melimpah di Batang Toru dan Bukit Rindingan.
Info selanjutnya ikuti di Instagram WJCTF (ayu)

perkembangan program wali


Usaha pelestarian hutan harus dilakukan juga dengan pelestarian kegiatannya. Saat kegiatan
pelestarian berhenti, keutuhan hutan akan terancam. Oleh karena itu, kegiatan Program Wali terus
berlangsung dan pendaftaran dapat dilakukan sepanjang tahun. Salah satu upaya adalah membuka
peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi, seperti menjadikan Wali Pohon sebagai syarat
berkegiatan di Basecamp TBMK dengan ketentuan minimal 10% dari jumlah peserta. Sebagai
contoh, kegiatan dengan peserta 100 orang disarankan mengadopsi minimal 10 pohon.
Pada Desember 2023, mendekati peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia donasi banyak diperoleh dari adopter
program Wali Pohon. Pada kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia itu, Wanadri angkatan Lawang Angin - Kayu
Putih mengadopsi sebanyak 31 pohon serta Redno Djasman mengadopsi sebanyak 5 pohon. Donasi lain untuk
program Wali Mangrove yaitu dari Yohana Gita yang mengadopsi 2 pohon. Kali ini WJCTF memiliki program baru
bernama Persemaian Bambu sebagai upaya dalam mengurangi
tekanan-tekanan yang ada dalam kawasan Masigit Kareumbi.
Program ini mendapatkan perhatian dari PT Bio Farma
(Persero) yang memberikan dukungan sebesar Rp 25.000.000.
Ada juga penanaman dari pihak PT. Rentokil Initial Indonesia.
Info selanjutnya dapat dilihat pada laman
https://fund.conservation.id.

Desember 2023 2
Wali Hutan: Inventarisasi Aktivitas Antropologis dan Persemaian Bambu

Tim Wali Hutan memiliki tugas rutin dalam konteks perlindungan dan pengamanan kawasan yaitu melaksanakan
pendataan (inventarisasi) aktivitas antropologis di dalam kawasan hutan konservasi. Beberapa hal penting yang tercatat
adalah; keberadaan warga yang memancing, masuknya pemburu bersenapan, pengambilan HHBK seperti kayu bakar,
getah pinus, bambu, rumput pakan ternak, rabuk/humus.

Hasil pendataan pada bulan Desember 2023 adalah sebagai berikut: Tim melakukan pendataan selama 21 hari. Dari
temuan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa tekanan menurun dari bulan sebelumnya. Data rangkuman selama
November 2023, antara lain;

a. pemburu sebanyak 19 orang; f. rumput 6 mobil dan 6 karung;


b. pemancing 4 orang; g. kayu bakar 2 mobil dan 33 karung;
c. motocross 15 motor; h. bambu 2 mobil;
d. offroad mobil 9 mobil; i. bambu sapu 20 karung.
e. getah 208 karung;

Mulai Desember 2023, Tim Wali Hutan menyiapkan program baru


yang disebut Bambu Nursery atau Persemaian Bambu. Persemaian atau
nursery adalah area untuk memproses benih (atau bagian lain dari
tanaman) bambu menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Kegiatan persemaian menjadi kegiatan yang paling awal dan
merupakan kunci pertama dalam upaya mencapai keberhasilan
penanaman.

Banyak warga sekitar kawasan TBMK yang menggantungkan


hidupnya dari bambu di dalam kawasan. Secara peraturan perundangan hal ini merupakan pelanggaran dan ancaman
terhadap kelestarian kawasan. BBKSDA Jabar dan Wanadri berupaya memikirkan cara untuk menurunkan tekanan
terhadap kawasan sembari memberikan alternatif pekerjaan kepada masyarakat sasaran tersebut, tetapi tetap berada
pada ranah perbambuan.

Oleh karena itu, tim membantu dan berupaya dalam program Persemaian Bambu ini yang akan dijalankan pada tahun
2024. Info selanjutnya dapat disimak di Persemaian Bambu Masigit Kareumbi.

Desember 2023 3
Populasi Macan di TBMK Mengkhawatirkan?
Populasi macan di Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi
(TBMK) mengkhawatirkan? Sejauh ini, semua hasil tangkapan
kamera memperlihatkan hanya dua individu macan tutul berjenis
kumbang (hitam) yang teridentifikasi di TBMK. Kedua individu
macan ini berjenis kelamin jantan dan betina. Kehadiran individu
jantan dewasa yang telah dinamai ‘Ebeng’ ini terdeteksi sejak tahun
2016 saat memangsa rusa jawa di dalam kandang.

Demikian disampaikan Koordinator Lapangan Program


Inventarisasi Macan Tutul di TBMK, Agung Ganthar pada acara
Pemaparan Laporan Kegiatan Akhir Tahun 2023 di Basecamp KW
Taman Buru Masigit Kareumbi, Kamis (21 Desember 2023).
Program Inventarisasi Macan Tutul merupakan kerja sama antara Yayasan Wanadri – BBKSDA Jabar – PT Biofarma
(Persero).

Dalam paparannya, Agung Ganthar menyebutkan bahwa hasil identifikasi tersebut menimbulkan kekhawatiran
mengenai jumlah pasti individu macan dalam kawasan. Jika benar tidak ada lagi individu lainnya, maka populasi macan
di kawasan merupakan masalah yang sangat fatal dan diperlukan keputusan dari BBKSDA selaku pemangku kawasan.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil pertemuan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) tersebut, tim
masih perlu melakukan pengambilan data (pengulangan) dengan peningkatan kerapatan kamera jebak agar mencakup
lebih banyak grid habitat macan.

Agung Ganthar juga menambahkan bahwa analisis individu macan tutul jawa sampai saat ini masih dilakukan secara
manual, khususnya dengan membandingkan bentuk fisik macan (jenis kelamin, pola tutul, bekas luka, proporsi kepala)
yang tertangkap gambar atau videonya oleh kamera jebak.

Sementara itu, hasil identifikasi mangsa dari macan tutul jawa berdasarkan analisis feses secara makroskopis dan
mikroskopis menunjukan bahwa satwa yang dimakan macan di Kareumbi adalah rusa jawa (Cervus timorensis), luwak
(Paradoxurus hermaproditus), ayam hutan (Gallus sp.), landak (Hystrix javanica), kukang jawa (Nycticebus javanicus), musang
rase (Viverricula indica), dan yang terbanyak adalah babi hutan (Sus scrofa). Keragaman jenis satwa mangsa ini
memperlihatkan bahwa macan merupakan satwa oportunis
generalis, yang bergantung pada ketersediaan, kelimpahan, dan
kesempatan dalam memangsa satwa.

Pada pendataan berikutnya tim perlu melakukan analisis lebih


lanjut mengenai rambut pada sampel feses hingga uji genetik agar
data yang dihasilkan lebih akurat, Bahkan, pada gilirannya nanti,
tim perlu mengumpulkan sampel rambut mamalia hingga unggas
kecil yang menjadi mangsa macan untuk basis data (database) dan
pembanding saat analisis rambut dilakukan.

Keinginan dan harapan untuk melanjutkan program pendataan


ini tentunya bergantung kepada kesediaan semua pemangku kepentingan yang terlibat saat ini. Selain itu, semoga makin
banyak lagi pihak yang terlibat bahu-membahu sehingga program dapat terus berjalan dan kita dapat menjaga
keberlangsungan hidup macan tutul jawa di habitatnya. (tif).

Desember 2023 4
Rentokil: Road To Net Zero Carbon 2040

PT Rentokil Initial Indonesia mengadopsi 800 pohon untuk


ditanam di lokasi hutan konservasi Taman Buru Masigit
Kareumbi (TBMK). Penanaman 800 pohon ditandai dengan
acara penanaman secara simbolis pada Kamis, 21 Desember
2023, di Kawasan yang telah menjadi area Pemulihan
Ekosistem di TBMK.
PT Rentokil Initial Indonesia (PT RII) adalah perusahaan
multi-nasional dengan bisnis Pest Control & Hygiene Service
yang bermoto Protecting People, Enhancing Lives, Preserving Our Planet. Kepeduliannya terhadap kelangsungan kehidupan di planet
bumi diwujudkan dengan upaya-upaya pelestarian seperti Program Penanaman 1.000 Pohon.
Berkaitan dengan program tersebut dan dalam rangka Bulan Menanam Nasional, PT Rentokil Initial Indonesia telah
mengadopsi 800 pohon untuk ditanam dan pelihara di TBMK. Program Penanaman tersebut merupakan perwujudan misi
Perusahaan, yakni mengupayakan kelestarian planet bumi dan berusaha mencapai nol emisi karbon pada 2040.
Selain 30 peserta dari PT Rentokil Initial, yang dipimpin oleh Bapak Heri Susanto selaku Managing Director PT RII. Pada
acara penanaman simbolik itu juga hadir tiga orang pendamping dari Wanadri yang bersama Tim Wali Hutan memaparkan
perihal Program Wali Pohon berikut penghitungan karbon.

Taman Buru
Masigit Kareumbi

Pengukuran Curah Hujan Masigit Kareumbi

Curah hujan di Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK)


meningkat secara fluktuatif. Oleh karena itu, untuk mengukur tingkat
curah hujan pada musim hujan kali ini, Tim Manajemen TBMK telah
melakukan pemasangan tabung pengukur curah hujan.
Tabung pengukur curah hujan tersebut merupakan penunjang
pendataan di Kawasan TBMK. Sebagai catatan, pada minggu terakhir
Desember 2023, curah hujan meningkat. Hujan cukup deras sering
terjadi pada sore hari sampai petang, dengan sedikit angin serta kabut.
Namun, berdasarkan kategori dari BMKG, intensitas hujan rata-rata
sejak 25 Desember 2023 masih terhitung sedang, yakni 48,00 mm.
Berikut adalah data curah hujan di Kawasan TBMK: 25 desember
2023 (22,4 mm) dan 26 desember 2023 (81.1 mm). Perhitungan hari
selanjutnya dilakukan setiap pagi setelah hari sebelumnya terpantau turun hujan.
Pendataan masih dalam proses belajar dan tetap mencari referensi penghitungan, pendataan curah hujan, dan metode
penghitungan tersebut.

Desember 2023 5
Taman Buru
Masigit Kareumbi

Patroli Rutin Masigit Kareumbi Temukan Kerusakan Angkur

Patroli rutin Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) menemukan kerusakan
angkur (anchor) pagar, khususnya di area 28 ha, sehingga harus dilakukan pemasangan ulang.
Patroli yang dibantu oleh Tim Wali Hutan akhirnya fokus melakukan pemasangan angkur
di area tersebut, yang sangat berpotensi terkena tekanan dari luar. Pemasangan angkur
memang harus segera dilakukan agar pagar tidak mudah terangkat akibat gangguan hewan
maupun manusia.

Tim Wali Hutan bersama sukarelawan (volunteer) melakukan kontrol pagar dari arah luar dan
membantu operasional, serta mendata beberapa jenis tekanan yang terlihat. Pemasangan
angkur sementara difokuskan di area luaran pagar yang berbatasan langsung dengan jalur
kontrol, karena memang banyak potensi tekanan yang masuk khususnya dari anjing liar.

Selain kerusakan angkur, terdapat juga temuan bekas babi hutan yang
mencoba masuk melalui celah-celah bawah pagar. Perkiraan babi hutan
yang berusaha menerobos pagar setelah tim melihat kondisi tanah di
sekitar pagar. Untunglah, pagar masih dalam kondisi kencang dan tidak memerlukan perbaikan.

Saat ini, angkur di pinggiran kandang 28 ha sudah terpasang di titik yang memang sangat rentan
terhadap gangguan. Titik rawan ancaman di area pagar ini bila dilihat dari jenis kerusakannya diduga
dilakukan oleh mahluk yang sengaja mengangkat area bawah pagar. Apakah itu manusia atau satwa
babi hutan, masih dalam pemantauan. Tekanan gangguan dari manusia memang bisa lebih
membahayakan kondisi Kawasan karena dapat melakukan perusakan dengan menggunakan
berbagai alat.

Proses perbaikan dengan pemasangan kembali angkur cukup sulit karena kondisi tanah yang
gembur dan agak lunak. Angkur susah ditancapkan dan mudah goyah walaupun mudah ditembus
pelat angkur. Akibatnya, pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan cukup banyak waktu agar
angkur terpasang dalam kondisi yang pas.

Pada minggu terakhir Desember 2023, tidak ada temuan yang menonjol berkaitan dengan
kondisi rusa ataupun area pagar. Kondisi terpantau aman dari gangguan. Sedikit temuan
tentang mulai naiknya debit air sungai dari area Sungai Cigumentong dan area Batu Sajadah,
karena memang sudah masuk musim hujan. Temuan lainnya adalah beberapa titik
pembuangan sampah di area jalur jalan makadam. Beberapa temuan sampah juga terdapat di
area luar pagar 28 Ha. (bon).

November - Desember 2023 6


Taman Buru
Masigit Kareumbi

Penemuan Bangkai Rusa dan Pohon Pinus Tumbang


Dugaan munculnya hewan pemangsa di area kandang rusa terbukti! Penemuan bangkai rusa
dengan tanda gigitan memang telah mengarahkan pada dugaan munculnya lagi hewan pemangsa,
macan tutul. Dugaan tersebut perlu dibuktikan. Oleh karena itu, tim memasang kamera jebak
di tiga lokasi berbeda di area penemuan bangkai rusa. Dari hasil rekaman kamera jebak tersebut,
terbukti bahwa sang predator adalah macan tutul yang kembali untuk menyantap “hidangan
makan malamnya”.
Berdasarkan pengalaman pada kejadian tersebut, Tim TBMK kemudian memasang lagi tiga
kamera di tiga titik potensial jalur yang dilalui oleh macan tutul tersebut. Namun, setelah hampir
seminggu pemasangan, ternyata macan tutul itu tidak kembali pada titik-titik yang diperkirakan
menjadi jalurnya.
Walaupun belum mendapatkan hasil, kamera masih dialihkan dan tetap
dalam pantauan. Tim menduga bahwa macan tutul masih berada di
dalam area kendang umbar rusa, sehingga tim memutuskan untuk tetap
memasang kamera dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
bukti baru keberadaan macan tutul. Sementara itu, dari data
pemantauan selama minggu kedua Desember 2023, hanya sedikit rusa yang tertangkap kamera
di area perbatasan pintu 8 ha dan 9 ha. Ada beberapa jantan di area pintu 28 ha dan 8 ha.
Selanjutnya, pada 13 Desember 2023, pemantauan dalam rutin dilakukan oleh Tim
Menejemen TBMK. Pemantauan kali ini fokus dilakukan di area 8 ha sebagai tindak lanjut
dari temuan terhidunya bau bangkai.
Ternyata benar! Tim menemukan bangkai rusa timorensis di sekitar sungai penghubung area
8 ha dan area 9 ha. Rusa itu masih sangat muda dan boleh terbilang masih berupa anakan.
Selain ukurannya yang kecil, kupingnya pun masih lembek belum mengeras. Rusa mud aitu
diperkirakan mati karena faktor alam, bukan oleh predator. kemungkinan bangkai tersebut
mati karna alam. Tidak ada bekas gigitan ataupun luka di bangkainya.
Dari data tanggal 27 Desember 2023 di tiga lokasi pemantauan, beberapa rusa terdapat
tertangkap kamera jebak, terutama di area perbatasan 8 ha dan 9 ha, serta di pintu perbatasan
28 ha, 9 ha, dan 8 ha. Sementara itu, keberadaan macan kumbang belum terpantau lagi karena tidak ada aktivitas macan
yang tertangkap kamera.
Selain temuan bangkai rusa, tim juga menemukan pohon pinus yang tumbang di area
camping ground B pada Minggu, 10 Desember 2023 pkl. 17:30 WIB. Suara pohon pinus
yang tumbang terdengar hingga ke tempat tim berkumpul. Tim
menduga pohon pinus itu tumbang karena curah hujan yang
tinggi dan kondisi pohon yang tidak sehat setelah mengalami
penydapan.
Berdasarkan beberapa perkembangan di atas, tim melakukan
laporan perkembangan kepada BBKSDA agar selanjutnya
intensitas pemantauan bisa ditingkatkan, khususnya di area-area
yang memiliki tekanan kuat.

Desember 2023 7
ORANGE BANDANNA

OPERASI SAR Gunung Kelud


Kronologis peristiwa bermula pada Kamis, 23 November 2023, pukul 08.00 WIB ketika
Ryan Tri Widodo (33), warga Desa KebonrejoKecamatan Kepung Kabupaten Kediri, pergi
dari rumah untuk menangkap burung. Ryan mencari burung di sekitar jalur pendakian
Gunung Kelud via Laharpang. Ryan tidak menyebutkan kepada keluarganya bahwa dia akan
menginap di tempatnya mencari burung.

Dalam perjalanan ke hutan Gunung Kelud, Ryan sempat mampir ke salah satu warung (dekat
posyandu) untuk membeli perbekalan selama mencari burung. Setelah itu, Ryan berangkat
seorang diri dan tidak ada kabar lagi. Hingga Kamis malam, Ryan tak kunjung pulang dan
membuat cemas keluarga. Ibu Ryan mencoba mencari informasi dengan bertanya kepada
Samsul Yudairi (34), teman Ryan yang biasanya bersama-sama mencari burung. Namun,
Samsul pun tidak mengetahui keberadaan Ryan.

Jumat, 24 November 2023 sekitar pukul 13.00 WIB, paman Ryan bersama beberapa anggota keluarga mencoba mencari sampai ke pos
3 jalur pendakian. Mereka menemukan sepeda motor korban sekitar 100 m dari titik nol.

Pada Sabtu 25 November 2023, keluarga korban akhirnya melaporkan kehilangan Ryan kepada petugas pemerintahan desa. Sementara
itu, Samsul Yudairi mencoba melakukan pencarian di area yang biasa dijadikan tempat menjerat burung, tidak ada hasil.

Minggu, 26 November, empat AMW berkumpul di rumah Guntur di Surabaya untuk melakukan persiapan serta pendukungan operasi
SAR. Rochmad, berangkat dari rumahnya di Blitar dan langsung bergerak menuju posko SAR untuk mengumpulkan data dan informasi
berkaitan dengan peristiwa raibnya Ryan. Pencarian dilakukan selama satu minggu dengan berbagai penyisiran di tempat perkiraan Ryan
mencari burung hingga pada akhirnya Ryan ditemukan pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Pada hari penemuan Ryan, sebelum pencarian tim dibagi tiga, yakni; Amri, Lanang, dan Jangkar mengarahkan warga untuk menyisir
sungai sesuai arahan kepala desa. Murad dan Bagas berkoordinasi dengan kapolsek berkaitan dengan video Ryan yang ada di area Gunung
Kelud. Rochmad standby di base-com untuk memantau perkembangan pencarian. Pukul 09.24, tim penyisir sungai menemukan ceceran
berupa sepatu Ryan (112° 17’ 48” BT, 07° 54’ 58” LS) yang ditemukan oleh Amri. Tak lama berselang, pukul 09.26, Ryan ditemukan di
koordinat (112° 17’ 48” BT, 07° 55’ 0” LS) dalam posisi telentang dan hanya menggunakan celana. Ryan ditemukan dalam kondisi
meninggal dunia dengan tulang tengkorak pecah dan lebam dekat ketiak kanan. Setelah dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Ryan,
pukul 11. 27 evakuasi dilakukan. Jasad Ryan dievakuasi ke arah Desa Laharpang untuk selanjutnya dibawa ke RSKK Pare.

Sekolah Kayak Laut Mayangan 2023


Sekolah Kayak Laut Pesisir Utara Jawa Barat dilaksanakan pada 26 – 28
Desember 2023 di Rumah Edukasi Mangrove, Basecamp Wanadri di Desa
Mayangan Subang Jawa Barat. Peserta terdiri dari sebelas pemuda desa setempat
dengan tim pelatih yang merupakan pegiat kayak laut. Pelatihan ini terselenggara
atas kerja sama Yayasan Wanadri dengan PT Migas Utama Jabar (Perseroda).

Pengajar pada hari pertama adalah Kang M. Saleh Alatas (alumni URal SMA 28
Jakarta, pengelola Mangrove Paddling Center dan Pengurus Sea Kayak
Indonesia). Kang Saleh memaparkan beberapa materi yang berkaitan dengan komunikasi di hadapan publik, pemanduan, dan hospitality.
Sesi hari pertama ditutup oleh Kang Nanang dengan materi pembentukan tim.

Materi hari kedua dibawakan oleh tim ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN) yaitu Kang
Priyo Utomo (W-0994-TARA) dan Kang Sandi ‘Saprol’ Subandi (W-1026-ELKA). Materi yang
disampaikan seputar pengetahuan dasar mengenai perahu kayak dan simulasi darat. Pada hari
ketiga, tim melakukan praktik eksplorasi dan perjalanan pendek ke Pulau Burung melalui lorong-
lorong mangrove.

Kepala Sekolah Kayak Laut Pesisir Utara Jawa Barat, Nanang Irwanto (W-0768-ARA) berharap
kegiatan ini dapat menumbuhkan dan membangun mindset peserta serta stakeholder (pemerintah,
Wanadri, MUJ, dan lain-lain) untuk bisa berkolaborasi mengembangkan ekowisata di pesisir utara.
Pengembangannya dapat melalui olah raga kayak tanpa menghilangkan kearifan lokal sebagai
wilayah dengan masyarakat yang religius.

Desember 2023 8
Upaya untuk mencapai kebaikan memang tak selalu berjalan mulus.
Seperti mendaki puncak gunung, untuk mencapai kebaikan juga
memerlukan usaha keras dan semangat pantang menyerah. Kondisi
seperti itulah yang muncul ketika Wanadri berusaha membangun
kembali ekosistem Pantai Utara Jawa Barat. Tidak mudah! Berbagai
kendala dan rintangan muncul, baik dari faktor manusia maupun
alamnya.

Pembangunan ekosistem tersebut juga tidak bisa dilakukan hanya


dengan kegiatan musiman, tetapi harus dilakukan dengan kegiatan
yang terstruktur dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Wanadri melalui
Yayasan Wanadri dan unit kerja WJCTF (West Java Conservation Trust Fund) membuka peluang berbagai pihak untuk
berkolaborasi melestarikan ekosistem dan mendukung kesejahteraan masyarakat di Pantai Utara Jawa Barat.

Secara umum, WJCTF dapat disebutkan sebagai wadah kemitraan penggalangan dana untuk konservasi lingkungan dan
sumber daya di Jawa Barat. Berbagai program konservasi telah dan terus dijalankan oleh WJCTF di berbagai matra.
Salah satunya adalah matra pesisir dan laut di Pesisir Utara Subang Jawa Barat dengan program kolaborasi kemitraan
Wali Mangrove. Berbagai kegiatan pun dilaksanakan untuk menunjang pembangunan ekosistem tersebut, di antaranya
adalah pelatihan patroli pesisir, pembinaan usaha kecil, serta pelatihan-pelatihan lainnya untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat dan menghijaukan kembali hutan mangrove di Pantura Jabar. Sebagai sarana pelatihan, Yayasan Wanadri
dengan bantuan berbagai pihak dan sponsor juga telah mendirikan Rumah Edukasi Mangrove di Desa Mayangan
Kabupaten Subang, yang menjadi basecamp dan sarana belajar bersama.

Basecamp Rumah Edukasi ini menjadi simpul pada saat menjalankan berbagai kegiatan, termasuk menyelesaikan masalah
dan kendala yang muncul. Sebagai contoh, ketika terjadi musibah tanggul empang masyarakat yang jebol dan airnya
membanjiri pemukiman. Jebolnya tanggul dengan panjang ±8 meter dan lebar 2 meter pada sisi timur dekat
permukiman warga. Jebolnya tanggul tersebut juga menjadi kendala untuk pembibitan mangrove.

Peristiwa tanggul jebol itu diduga akibat pasang air laut yang tinggi
didorong oleh angin dari barat, karena memang wilayah Indonesia
sudah memasuki musim angin baratan yang biasa datang pada akhir
tahun. Penyebab lainnya diduga karena area tersebut menjadi akses
pintu keluar-masuk perahu blong/getek warga pencari kerang,
kepiting, ikan, rajungan, dan biota laut lainnya. Hal itu terbukti dengan
tiga kali kejadian yang sama (3 kali tanggul jebol). Alhamdulillah,
walaupun belum tuntas, masalah sudah teratasi pada Desember 2023.
Tim telah membangun kembali tanggul tersebut dengan dibantu oleh
lima warga setempat dan berkolaborasi dengan Kepala Desa
Mayangan, Pak Darto. Perbaikan tanggul masih dikerjakan karena masih ada empat titik tanggul yang jebol dan belum
diperbaiki di sebelah barat bagian luar empang 2 ha tersebut. Perbaikan tanggul tersebut tetap akan dilakukan dengan
bekerja sama Kantor Desa Mayangan.

Kegiatan akan berlanjut pada ploting tanaman mangrove yang sudah ditanam. Kendala yang muncul pada kegiatan ini
adalah banyak mangrove yang mati akibat kondisi lahan yang terendam air pasang tinggi dan kegiatan warga yang hilir-
mudik dengan perahu mereka. Oleh karena itu, tim memandang perlu melakukan pemagaran dengan bambu dan
pemasangan plang himbauan atau larangan melintas ke lahan mangrove. Ploting mangrove juga berguna untuk
menghitung angka tanaman yang hidup dan mati supaya mendapatkan data yang akurat sebagai riset acuan pelaporan
kepada Wali Mangrove yang komprehensif. (sur)
Desember 2023 9
DONASI WJCTF
Saat ini kami sedang mengembangkan fitur donasi rutin untuk memudahkan publik berpartisipasi
mendukung kegiatan lingkungan yang dilakukan di lingkup Yayasan Wanadri dan dikelola oleh
WJCTF.

Donasi rutin adalah upaya pengumpulan dana lestari, salah satu jenis trust fund yang dikelola oleh
WJCTF dan ditujukan untuk Anda yang ingin melakukan kebaikan secara konsisten. Melalui fitur ini,
kami ingin mengajak seluruh kalangan untuk dapat melakukan donasi secara rutin, berapa pun
nilainya, untuk mendukung upaya konservasi. Jumlah nominal dana dan kapan akan berdonasi
dapat disesuaikan dengan keinginan donatur.

DANA LESTARI DAN PENEMPATAN


Dana lestari dicatat sebagai donasi tidak terikat pada buku keuangan WJCTF, apabila telah mencapai
nilai tertentu akan ditempatkan pada kanal investasi yang tepercaya (tertulis sebagai aktiva investasi
pada laporan keuangan) antara lain: deposito di bank pemerintah yang dijamin LPS, surat utang
negara, obligasi ataupun platform investasi yang berizin dan diawasi OJK. Perolehan manfaat dari
investasinya dicatat sebagai donasi tidak terikat dan digunakan untuk mendukung kegiatan
konservasi.

BAGAIMANA CARANYA?
Anda dapat menentukan mekanisme donasi rutin yang ingin anda berikan. Untuk memudahkan
proses berdonasi kami menyediakan beberapa metode pembayaran, melalui:

Bank Transfer (Bank BNI dan Bank BJB), Autodebet (BNI mobile banking), Paypal, QRIS dan Cash.

Tertarik untuk mendukung? Daftarkan diri Anda melalui tautan di bawah ini dan terima kasih atas
kontribusi Anda.

Daftar Donasi Rutin WJCTF

Desember 2023 10
LAPORAN AKTIVITAS KEUANGAN WJCTF
Pe ri od e 1 – 31 D e s em b e r 20 23 (notasi dalam juta rupiah)

PENERIMAAN PENGGUNAAN

1. Donasi tidak terikat 1. Kesekretariatan


. dana lestari WJCTF ............................ 20,00 . rutin, kampanye ……………….................... 18,14
. lain-lain .................................................. 0,85 . perolehan asset ………………………………….. 0,52

2. Donasi terikat 2. Program & kemitraan


. wali pohon ……......................................... 1,80 . wali pohon …………………………………………… 17,98
. wali mangrove ……................................. 0,05 . wali mangrove ……………………………………. 3,00
. bamboo nursery ................................. 24, 99 . wali hutan ……………………………………………. 5,16
. bamboo nursery ………………………………… 5,00
3. Penerimaan lain-lain . ops basecamp TBMK ……………………… 8,00
. bank ………………………………………………………… 0,34
3. Program Khusus
. inventarisasi macan tutul jawa …… 11,94

4. Beban lain-lain
. bank ………………………………………………………. 0,13

JUMLAH 47,98 JUMLAH 69,87

Posisi keuangan pada akhir periode bulan ini, dalam tahun berjalan:
Aktiva lancar: 532,26 | Aktiva investasi: 525,00 | Aktiva Aset : 5,21

Total Aktiva: 1.062,48

Catatan:

1. Dana lestari WJCTF adalah manfaat dari dana abadi yang disimpan pada aktiva investasi
2. Penerimaan donasi tidak terikat lain-lain dari: interest fund Ibu SR dan donasi konservasi dari STEFFY. Terima kasih
3. Terima kasih untuk Donasi Wali Pohon dari Lawang Angin Kayu Putih – Redno Djasman
4. Terima kasih untuk Donasi Wali Mangrove dari Yohana Gita
5. Terima kasih untuk Donasi Persemaian Bambu dari PT. Bio Farma (Persero)

Informasi lebih lengkap mengenai donasi anda, kunjungi https://fund.conservation.id

KONTRIBUSI NAWALA PATRA


A n d a i n g i n b e r p a r t i s i p a s i d a l a m p r o g r a m a ta u t r u s t Penanggung Jawab : BOD WJCTF
f u n d W J C T F Y a y a s a n W a n a dr i ? Pemimpin Redaksi : BOD WJCTF
H u b u n g i a d m i n W J C T F : S o f i e + 62 8 5 6 - 2 4 0 6 - 02 3 2 Editor : Tendy K. Somantri
Kontributor Tetap : Aries Muzakqier
Sofie N. A
Ayu Wulandari
Hariyanti
Nida Aulia Ulhaq
Donasi Rutin WJCTF Seli Marseliani
Rian ‘Bona’ Hendra L
Bank BNI 129-605-9243 Dian ‘Apung’ Purnama
Yayasan Wanadri/ WJCTF Defriansyah Meirzaniko
Achmad Jerry
Feby Nugraha
Mansur
Kontributor Edisi Ini : Nanang Irwanto
Bank BJB 000-000-013-0876 Hasnul Murad
Yayasan Wanadri/ WJCTF

Redaksi membutuhkan saran, ide, kritik dan


tentunya sumbangan artikel. Kirim melalui:
nawalapatra@conservation.id
https://paypal.me/wjctf

Desember 2023 11

Anda mungkin juga menyukai