Anda di halaman 1dari 59

0

PROPOSAL KEGIATAN

RHINOS STORY
Taman Nasional Ujung Kulon
20-31 Juli 2016

Tim Perjalanan Subdivisi Gunung Hutan


Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha ITB

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

DAFTAR ISI
I.

PENDAHULUAN.
2
1.1 Latar Belakang.2
1.2 Tujuan Kegiatan...4
1.3 Parameter Keberhasilan...5
1.4 Manfaat Kegiatan.6
1.5 Pelaksana Kegiatan..6
1.6 Deskripsi Kegiatan...6
1.7 Batasan Kegiatan.6

II.

GAMBARAN LOKASI..
..7
2.1 Gambar Fisik Lokasi....7
2.2
Gambar
Biologis
Lokasi...
..10
2.3 Fauna..13

III.

TINJAUAN PUSTAKA.
.14
III.1
Gambaran Umum Badak Jawa...
...15
III.2
Habitat Badak
Jawa....16

IV.

METODOLOGI..
.24

V.

SUSUNAN PANITIA.
.24

VI.

TEKNIS LAPANGAN.
...25

VII.

LOGISTIK..
.37

VIII.

RAB
.41

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

IX.

PENUTUP..
.43

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara dengan biodiversitas yang sangat
tinggi, bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan julukan
Megabiodiversity

setelah Colombia dan Brazil dikarenakan oleh kekayaan

hayati yang dimiliki. Salah satu konsekuensinya, Indonesia memiliki banyak


jenis flora dan fauna endemik atau dengan kata lain hanya dapat ditemukan di
Indonesia. Karena hanya tumbuh dan hidup di Indonesia, beberapa spesies
endemik ini terkadang keberadaanya lebih terancam dibandingkan dengan
spesies non-endemik karena jika habitatnya rusak, spesies endemic akan dengan
cepat punah karena tak ada tempat atau negara lain yang memiliki spesies
tersebut. Penyebabnya secara umum dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama
adalah karena kondisi alam itu sendiri, contohnya adalah karena adanya
kompetisi antar spesies yang saling menghilangkan spesies lainnya, bencana
alam yang memusnahkan banyak spesies, dan lain lain. Penyebab kedua adalah
karena ulah manusia atau yang biasa disebut anthropogenic, seperti perburuan
liar, pengalihan fungsi hutan sebagi pemukiman secara berlebihan, dan lain-lain.
IUCN atau International Union for Conservation of Nature merilis sebuah daftar
spesies yang terbagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan tingkat populasinya
di alam. salah satu satwa endemic Indonesia yang masuk kedalam kategori
Critically Endangered (CR) adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Kategori
ini adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang menghadapi
risiko kepunahan di waktu dekat.
Badak Jawa merupakan salah satu mamalia besar terlangka di dunia yang
ada diambang kepunahan. Tercatat hanya sekitar 50 ekor individu Badak Jawa
yang berada di alam liar. Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa
bagi badak Jawa. Populasi badak Jawa di Vietnam telah dinyatakan punah. Status
badak Jawa dilindungi sejak 1931 di Indonesia, yang diperkuat dengan penetapan
Ujung Kulon di barat daya pulau Jawa sebagai taman nasional sejak 1992. Badak
Jawa pernah hidup di hampir semua gunung-gunung di Jawa Barat, diantaranya
berada hingga diatas ketinggian 3000 meter diatas permukaan laut. Pada tahun
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

1960-an, diperkirakan sekitar 20 sd 30 ekor badak saja tersisa di TN Ujung


Kulon. Populasinya meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 1967 hingga
1978 setelah upaya perlindungan dilakukan dengan ketat, yang didukung oleh
WWF-Indonesia. Sejak akhir tahun 1970-an, jumlah populasi Badak Jawa
tampaknya stabil dengan angka maksimum pertumbuhan populasi 1% per tahun.
Sejak tahun 1990-an, perburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung
Kulon sudah mulai hilang. Saat ini, faktor dominan yang mengancam keberadaan
Badak Jawa mengerucut pada 2 hal. Yaitu aspek geografis dan habitat. Dari aspek
geografis, keberadaannya yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau yang
sewaktu-waktu dapat membunuh hampir seluruh populasi Badak Jawa di Taman
Nasional Ujung Kulon sekaligus merusak habitat aslinya. Untuk mengantisipasi
kemungkinan ini, sudah dilakukan peninjauan dan penelitian pada beberapa
lokasi yang berpotensi menjadi habitat kedua bagi Badak Jawa. Salah satu
lokasinya berada di Taman Nasional Halimun-Salak. Faktor berikutnya adalah
faktor yang berasal dari aspek habitat Badak Jawa. Faktor ini berhubungan erat
dengan ketersediaan tumbuhan pakan, ketersediaan wilayah jelajah, serta
kompetisi dengan dengan satwa herbivora lainnya.
Kesuksesan pertumbuhan populasi serta berhentinya aktivitas perburuan
Badak Jawa sejak tahun 1990-an merupakan hasil dari usaha unit-unit yang
bertugas dalam melakukan fungsi pengamanan dan pemantauan Badak Jawa di
Taman Nasional Ujung Kulon. Unit yang melakukan fungsi tersebut merupakan
Rhino Protection Unit (RPU) sebagai pelaksana fungsi pengamanan dan Rhino
Monitoring Unit (RMU) sebagai pelaksana fungsi pemantauan. Tak hanya di
Taman Nasional Ujung Kulon, unit-unit ini sudah melakukan serangkaian
kegiatan pengawasan dan monitoring di 2 wilayah lain, yaitu Taman Nasional
Way Kambas dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sejak tahun 1995.
Segala kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan populasi Badak di
Indonesia.
Kesadaran masyarakat dan mahasiswa akan kondisi Badak Jawa di Taman
Nasional Ujung Kulon serta usaha konservasi yang sudah dilakukan oleh pihakpihak terkait merupakan suatu hal yang sangat penting. Dimulai dari kesadaran,
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

masyarakat dan mahasiswa menjadi lebih peduli untuk ikut berpartisipasi aktif
dalam menyelamatkan populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.
Bagi mahasiswa, salah satu aksi nyatanya adalah melakukan penelitian di Taman
Nasional Ujung Kulon demi tujuan konservasi. Sedangkan aksi nyata yang dapat
dilakukan oleh masyarakat umum adalah dengan memberikan donasi untuk upaya
konservasi Badak Jawa Melalui organisasi terkait seperti WWF.
Atas dasar alasan tersebut, KMPA Ganesha ITB sebagai salah satu unit
kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kepecintaalaman dan lingkungan
hidup tergerak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hal-hal
diatas. Salah satu sarananya adalah adalah mengumpulkan informasi mengenai
Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon beserta informasi mengenai
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan oleh RPU dan RMU dalam upaya
penyelamatan populasi Badak Jawa disana, yang akan dikemas dalam bentuk
booklet. Untuk mendapatkan infromasi mengenai hal tersebut, perlu dilaksanakan
sebuah perjalanan yang berfokus pada pencarian informasi mengenai Badak Jawa,
RPU dan RMU di Taman Nasional Ujung Kulon.
1.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan perjalanan ini adalah :
1. Mendapatkan informasi mengenai:

Kondisi Badak Jawa di TNUK

Kegiatan Konservasi yang rutin dilakukan oleh mitra TNUK


dalam konservasi Badak Jawa seperti RPU, RMU, dll

Manajemen pihak Taman Nasional dalam mengelola kawasan


TNUK

2. Mendokumentasikan kegiatan RPU/RMU selama berpatroli dengan


cara ikut serta dalam kegiatan patroli RPU/RMU
3. Membuat plaster cast jejak Badak Jawa langsung di habitat aslinya
4. Mempublikasikan informasi yang diperoleh melalui website resmi
KMPA G ITB dan booklet

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

1.3. Parameter Keberhasilan


Parameter keberhasilan kegiatan ini adalah:
1. Mendapatkan minimal 1 plaster cast jejak kaki Badak Jawa
2. Mendapatkan informasi mengenai kondisi Badak Jawa di TNUK saat ini,
dengan rincian sbb:

Deskripsi singkat mengenai Badak Jawa

Jumlah Badak Jawa

Perilaku Badak Jawa

Ancaman terhadap keberadaan Badak Jawa

Hubungan antara Badak Jawa-Masyarakat sekitar TNUK

Wacana mengenai habitat kedua Badak Jawa

3. Mendapatkan informasi umum mengenai RPU, RMU dan pihak pengelola


Taman Nasional Ujung Kulon dengan rincian sbb.

Sejarah pendirian

Informasi structural (organigram)

Kegiatan rutin

Pencapaian yang sudah diraih

Perkembangan teknologi yang digunakan

Hubungan dengan NGO internasional yang berkaitan

Kendala yang sering dihadapi

Pengalaman unik yang pernah dialami (subjektif)

Suka duka selama bekerja di RPU/RMU (subjektif)

Evaluasi bagi pemerintah

Harapan dan pesan kepada masyarakat umum dan mahasiswa

4. Informasi dan hasil dokumentasi dapat disajikan dalam bentuk booklet dan
artikel di website KMPA G ITB
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dari berlangsungnya perjalanan ini adalah:
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

1. Bagi Tim sendiri, dapat menjadi sarana untuk pengembangan softskill


dan hardskill yang sudah ada maupun yang baru didapat
2. Bagi KMPA G ITB, dapat menjadi sarana untuk melaksanakan
tujuannya yaitu sebagai organisasi yang bergerak dalam usaha
konservasi lingkungan hidup.
3. Bagi pihak Taman Nasional Ujung Kulon, RPU dan RMU, dapat
menjadi sarana publikasi agar mendapat perhatian dan pengakuan lebih
dari masyarakat luas
4. Bagi masyarakat umum, dapat menjadi sumber informasi mengenai
keadaan Badak Jawa dan Taman Nasional Ujung Kulon beserta unitunit yang bekerja berkatan dengan konservasi Badak Jawa.
5. Bagi Mahasiswa, dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian
ilmiah yang berkaitan dengan Taman Nasional Ujung Kulon ataupun
Badak Jawa.
1.5. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiataan ini terdiri dari anggota penuh dan Gladi Lanjut sub-divisi
Gunung Hutan KMPAGITB.
1.6. Deskripsi Kegiatan
Nama Kegiatan

: Rhinos Story

Waktu Kegiatan

: 20 31 Juli 2016.

Tempat Kegiatan

: Taman Nasional Ujung Kulon, Kecamatan Sumur dan


Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten.

1.7 Batasan Kegiatan


Batasan kegiatan dalam ekspedisi ini adalah :
1. Wawancara pihak pengurus Taman Nasional Ujung Kulon, RPU dan RMU
2. Mencari jejak kaki Badak Jawa dengan pendampingan dari RPU/RMU
3. Mendokumentasikan keberlangsungan kegiatan serta lanskap TNUK yang
dijumpai selama kegiatan
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

II.

GAMBARAN LOKASI
2.1. Gambaran Fisik Lokasi
2.1.1 Letak Geografis

Peta Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon secara geografis terletak pada antara
1020232 - 1053737 BT dan 063043 - 065217 LS. Berdasarkan
SK Menteri Kehutanan No. 284/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992
tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau
Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang, dan Cagar alam Ujung Kulon seluas
78.619 Ha dan Penunjukan perairan laut di sekitarnya seluas 44.337 Ha
yang terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang, Propinsi Dati I
Jawa Barat menjadi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Ujung
Kulon maka luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Ha. Letak taman nasional ini di ujung barat daya Pulau Jawa dan terbagi
atas Semenanjung Ujung Kulon 38.543 ha, Kepulauan Handeuleum 220
ha, Pulau Panaitan 17.000 ha dan perairan laut di sekelilingnya 44.337 ha.
2.1.2 Topografi
Taman Nasional Ujung Kulon di bagian Timur didominasi oleh
daratan pegunungan Honje dengan puncak tertinggi 620m dpl. Di sebelah
barat dipisahkan oleh dataran rendah tanah genting yang merupakan
Semenanjung Ujung Kulon. Semenanjung ini mempunyai topografi datar
sepanjang Pantai Utara dan Timur, bergunung dan berbukit-bukit di sekitar
Gunung Payung dan pantai bagian barat daya dan selatan dengan puncak
tertinggi 480 m dpl. Di semenanjung ini juga terdapat dataran rendah
berawa-rawa yang ditumbuhi bakau di daerah Jamang.
2.1.3 Geologi
Taman Nasional Ujung Kulon yang meliputi Pegunungan Honje,
Semenanjung Ujung Kulon, dan Pulau Panaitan termasuk pegunungan
tersier muda yang menutupi strata pra tersier dan Dangkalan Sunda pada
jaman tersier. Selama masa pleistosen dataran pPegunungan Honje
diperkirakan telah membentuk ujung selatan dari deretan Pegunungan
Bukit Barisan Sumatra yang kemudian terpisah setelah terlipatnya kubah
Selat Sunda. Bagian tengah dan timur Semenanjung Ujung Kulon terdiri
dari formasi batu kapur miosen yang tertutupi oleh endapan alluvial di
bagian utara dan endapan pasir di bagian selatan. Di bagian barat yang
merupakan deretan Gunung Payung terbentuk dari endapan batu meiosen
di bagian timur yang merupakan deretan Pegunungan Honje betuannya
lebih tua tertutup endapan vulkanis dan tufa laut di bagian tengah dan
tertutup oleh batuan kapur dan liat di bagian timur.

2.1.4 Tanah
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

10

Tanah di Semenanjung Ujung Kulon telah mengalami modifikasi


local yang ekstensif mengiringi terjadinya endapan gunung berapi selama
letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Bahan induk tanah di Taman
Nasional Ujung Kulon berasal dari batuan vulkanik seperti batuan lava
merah, marl, tuff, batuan pasir, dan konglomerat. Jenis tanah yang paling
luas penyebarannya di sebagian Gunung Honje, Semenanjung Ujung
Kulon dan sebagian Pulau Peucang adalah jenis tanah kompleks grumusol,
regosol, dan mediteran dengan fisiografi bukit lipatan. Di daerah Gunung
Honje didapati pula tipe tanah regosol abu-abu berpasir di daerah pantai,
tanah podsolik kekuningan dan coklat, tanah mediteran, grumusol, regosol
dan letosol. Sebagian besar tanah di Gunung Honje mempunyai tingkat
kesuburan tanah rendah dengan batuan induk asam dan miskin unsur hara.
Pulau Panaitan umumnya mempunyai tipe tanah alluvial hidromorph,
regosol coklat abu-abu dengan campuran latosol merah-coklat serta miskin
unsur hara (Endang, 2002).
2.1.5 Iklim
Pola curah hujan wilayah Ujung Kulon dipengaruhi oleh posisi
geografis, topografi, dan pengaruh lokal. Musim hujan terjadi pada bulan
Oktober April. Pada periode ini curah hujan tinggi setiap bulan dengan
puncak tertinggi pada bulan Desember. Bulan Mei September curah
hujan rendah karena dipengaruhi oleh angin pasat tenggara yang bersifat
kering. Jumlah bulan hujan dan lama bulan hujan di kawasan ini sangat
bervariasi. Dalam beberapa tahun sering terjadi hujan pada bulan kering,
sementara pada bulan basah tidak turun hujan. Curah hujan rata-rata
pertahun 3.249 mm. Suhu udara rata-rata harian berkisar 26,2 28,7 oC dan
kelembaban udara berkisar 75% - 91% serta intensitas radiasi surya 0,621
0,669 cl/cm2/ml.

2.1.6 Hidrologi
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

11

Di Semenanjung Kulon terdapat pola aliran sungai yang sangat


berbeda, pada daerah berbukit di bagian barat banyak sungai kecil dengan
arus yang umumnya deras berasal dari Gunung Payung dan Gunung
Cikuya yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sungai Cikuya dan
Ciujungkulon mengalirkan airnya ke arah utara. Sungai Cibunar
mengalirkan airnya ke arah selatan dari Gunung Payung dan dataran
Telanca. Di bagian timur Semenanjung Ujung Kulon tidak memiliki aliran
sungai yang baik dan umumnya mengalir ke arah utara, timur, dan selatan
dari dataran telanca dengan muara-muara yang berendapan/gugusan pasir,
sehingga membentuk rawa-rawa musiman. Di bagian ini terdapat sungaisungai Cigenter, Cikarang, Citadahan, Cibandawoh, dan Cikeusik. Di
bagian utara, Sungai Nyawaan, Nyiur, jamang, dan Citelang membentuk
daerah-daerah rawa air tawar yang luas. Di Pantai Selatan dan Barat
umumnya berombak besar dan sangat berbahaya untuk pelayaran kapalkapal kecil. Ombak di perairan ini rata-rata berketinggian 0,5 m 10 m.
ombak teringgi terdapat di Pantai Selatan. Kisaran pasang surut antara 0,5
m 2 m dengan pola pasang surut semi diurnal, yaitu dua kali pasang
dalam satu hari. Salinitas perairan taman nasional ini merupakan salinitas
air laut musim dari 25 sampai 35 persen. Pengaruh air tawar yang berasal
dari aliran sungai tidak mempengaruhi keadaan salinitas tersebut.
Kejernihan perairan sangat baik berkisar dari 5 20 m.
2.2 Gambaran Biologis Lokasi
2.2.1 Ekosistem
TNUK memiliki tiga tipe ekosistem yaitu ekosistem perairan laut,
ekosisem pesisir pantai, dan ekosistem dataran atau terrestrial. Ekosistem
perairan laut terdiri atas habitat terumbu karang dan padang lamun dengan
luas yang ekstensif pada sebagian besar perairan Semenanjung Ujung
Kulon, Pulau Handeuleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan. Ekosistem
pesisir pantai terdiri dari hutan pantai dan hutan mangrove yang terdapat
pada sepanjang pesisir pantai dan daerah mangrove di bagian timur laut
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

12

Semenanjung Ujung Kulon dan pulau di sekitarnya. Ekosistem daratan


umumnya berupa hutan hujan tropika yang masih murni terdapat di
Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, dan Pulau Panaitan. Ketiga
Ekosistem tersebut mempunyai hubungan saling ketergantungan dan
membentuk dinamika proses ekologi yang sangat komplek di kawasan
TNUK.
2.2.2 Flora
Flora di Taman Nasional Ujung Kulon membentuk berbagai
formasi hutan, dicirikan dengan adanya dominasi oleh spesies tertentu.
Ditinjau dari tipe hutan, flora di kawasan ini terdiri dari hutan pantai,
hutan hujan tropika dataran rendah, hutan huja tropika pegunungan, hutan
rawa air tawar, hutan mangrove, dan padang rumput. Formasi hutan yang
cukup lengkap ini mengandung keragaman plasma nutfah dan spesies dari
tumbuhan berguna dan langka yang sangat tinggi.
Beberapa jenis tumbuhan langka di Pulau Jawa yang hanya
terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon ini antara lain ; Batryohora
geniculata, Cleidion spiciflorum, Hentiera percoriacea dan Knema
globularia. Banyak pula berbagai tumbuhan yag telah dimanfaatkan
masyarakat baik untuk kayu pertukangan, obat-obatan, tanaman hias
maupun pangan. Jenis-jenis yang telah dimanfaatkan tersebut antara lain
bayur (Pterospermum javanicum), berbagai jenis rotan (Calamus sp.)
sebagai bahan pertukangan, kayu gaharu (Aquilaria malaccensis),
cempaka (Michelia campaca), jambe (Areca catechu) sebagai bahan obatobatan, anggrek (Dendrobium sp.) sebagai tanaman hias, melinjo (Gnetum
gnemon) dan salak (Zalacca edulis) sebagai bahan pangan.
Hutan pantai memiliki formasi Barringtonia yang terdapat di
sepanjang Pantai Barat dan Timur Laut Semenanjung Ujung Kulon, Pulau
Peucang, sepanjang Pantai Utara dan Teluk Kasuari, serta Pulau Panaitan.
Di hutan pantai ini terdapat jenis-jenis nyamplung (Calophyllum

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

13

inophyllum), butun (Barringtonia asiatica), klampis cina (Hernandia


peltata), ketapang (Terminalia catappa), dan cingkil (Pongamia pinnata).
Hutan mangrove pasang surut terluas terdapat pada jalur sepanjang
sisi utara sampai barat tanah genting, meluas kea rah utara sepanjang
pantai menuju ke Sungai Cikalong. Daerah hutan mangrove yang lebih
sempit terdapat pada sekitar Sungai Cicangkeuteuk. Jenis formasi vegetasi
mangrove yang paling umum adalah padi-padian (Lumnitzera racernosa),
api-api (Avicennia sp.) dan kadang-kadang bercampur dengan pakis rawa.
Hutan rawa air tawar terdapat di bagian yag sempit sekitar Tanjung
alang-alang, Nyiur, Nyawaan, Jamang, dan Sungai Cihandeuleum. Air
menggenangi daerah ini selama musim hujan dan mongering selama
musim kemarau. Daerah hutan rawa air tawar ini ditandai dengan adanya
Thypa angustifolia dan Cyperus sp., serta yang paling umum terdapat
Cyperus pilosus.
Hutan hujan tropika menutup sebagian besar Semenanjung Ujung
Kulon, Pulau Peucang, Pulau Panaitan, dan Gunung Honje. Kemungkinan
hanya sekitar 40% hingga 50% dari seluruh luas Semenanjung Ujung
Kulon dan hanya 50% wilayah Gunung Honje yang masih tertutup hutan
primer. Hutan hujan tropika terbaik terdapat di Pulau Peucang dan
sebagian kecil di sekitar Gunung Raksa Pulau Panaitan. Hutan di
Semenanjung Ujung Kulon dan Gunung Honje ditandai dengan jenis-jenis
palma seperti langkap (Arenga obtusifolia), nibung (Oncosperma
tigillaria) yang berduri, aren (Arenga pinnata), sayar (Caryota mitis), dan
salak (Zalacca edulis). Di Gunung Payung terdapat hutan primer yang
lebat dengan pohon segel (Dillenia excelsa), sogung (Pentae polyantha),
dan Syzigium sp. Jenis-jenis lain yang membentuk tajuk yang tinggi dan
tumbuhan bawah yang terdiri dari palma yang rendah dan rumputrumputan. Di Pantai Selatan terdapat tegakan bambu yang lebat. Belukar
bambu ini hampir dapat dipastikan berasal dari tanaman sekunder pada
daerah yang dulunya pernah dihuni manusia.

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

14

Selain tumbuh-tumbuhan di atas, terdapat pula jenis-jenis


tumbuhan yang dimasukkan ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon
antara lain jambu biji di cigenter, jambu monyet di Cidaun, dan cemara
yang tumbuh subur di Tanjung Alang-alang. Jenis-jenis ini kemungkinan
berasal dari tanaman yang dimasukkan pada waktu kawasan ini dihuni
penduduk.
2.2.3 Fauna
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki keanekaragaman jenis
satwa liar baik bersifat endemik maupun penting untuk dilindungi.
Beberapa diantaranya adalah badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), owa
Jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis aygula), dan anjing hutan
(Cuon alpines javanicus).
Semenanjung Ujung Kulon merupakan habitat penting bagi badak
Jawa yang populasinya diperkirakan hanya mencapai 50-60 ekor, serta
merupakan satu-satunya tempat badak Jawa mampu berkembang biak di
dunia secara alami. Di Taman Nasional Ujung Kulon diperkirakan ada
kurang lebih 30 jenis mamalia yang terdiri dari ungulate seperti badak,
banteng, rusa, kijang, kancil, dan babi hutan. Predator seperti macan tutul,
anjung hutan, macan dahan, luwak, dan kucing hutan. Mamalia kecil
seperti walang kopo, tando, landak, bajing tanah, kalong, bintarung,
berang-berang, tikus, trenggiling, dan jelarang.
Satwa liar reptil dan amphibi darat yang menghuni taman nasional
ini antara lain adalah ular sanca kembang (Phyton reticulatus), ular phyton
India, dan dua jenis buaya muara (Crocodylus porosus). Berbagai katak
diperkirakan banyak menghuni derah hutan mangrove dan hutan rawa.
Ampai saat ini diidentifikasi sebanyak 21 jenis ular dan 17 jeni katak.
Biawak (Varanus salvator) dapat dijumpai dimana-mana, serta mudah
dilihat di Pulau Peucang. Di samping itu pantai-pantai berpasir di bagian
barat, barat daya, dan selatan digunakan untuk bertelur Penyu Hijau
(Chelonia mydas).
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

15

Taman Nasional Ujung Kulon kaya akan beragam jenis burung,


diperkirakan 270 jenis burung baik yang bersifat menetap atau imigrasi.
Pada habitat laut umum dijumpai kelompok burung camar, cikalang, bubie
(Sula sp.), dara laut (Stema sp.), dan petrel badai (Oceanites oceanicus).
Pada habitat pantai terutama pada bulan-bulan tertentu dijumpai burung
migrant seperti erek, trulek, trinil, kuntul, dan bangau. Pada habitat hutan
pantai terdapat jenis burung pemakan buah dan serangga seperti pergam,
punai, burung madu, elang, elang laut putih, dan lain sebagainya. Di hutan
payau dijumpai burung cangak abu-abu (Ardea cinerea), cangak merah
(Ardea purpurea), dan pecuk (Phalacrocorax coradidae). Di hutan hujan
yang merupakan bagian terluas dari taman nasional ini dihuni burung
rangkong, julang, kangkareng, kepodang, kuricang, pelatuk, prenjak
kancilan, paok cacing, dan lain-lain. Di habitat terbuka seperti padang
rumput dihuni jenis-jenis merak (Pavo muticus), ayam hutan bekiko
(Gallus gallus dan Gallus various), puyuh, pipit, dan wallet.
III.

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Gambaran Umum Badak Jawa


3.1.1 Klasifkasi dan Morfologi Badak Jawa
Badak jawa termasuk kedalam golongan binatang berkuku ganjil
atau Perissodactyla. Menurut Lekagul & McNelly (1977) Badak jawa
secara taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub Phylum

: Vertebrata

Super Kelas

: Gnatostomata

Kelas

: Mammalia

Super Ordo

: Mesaxonia

Ordo

: Perissodactyla

Super Famili : Rhinocerotidea


Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

16

Famili

: Rhinocerotidae

Genus

: Rhinoceros Linnaeus, 1758

Spesies

: Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822

Deskripsi ukuran tubuh Badak Jawa


Komponen yang diukur
Tinggi badan

Ukuran

Satuan

Sumber

168-175

cm

Hoogerwerf (1970)

128-160
Panjang badan dari ujung 392

cm
cm

Ramono (1973)
Hoogerwerf (1970)

moncong

cm

Ramono (1973)

kg

Hoogerwerf (1970)

kg
cm
cm
cm

Ramono (1973)
Hoogerwerf (1970)
Hoogerwerf (1970)
Ramono (1973)

hingga

ekor
Berat Tubuh

ujung 251-315
2280

1600-2070
Panjang kepala
70
Rata-rata lebar kaki
27-28
Tapak kaki (dari kuku- 23/25-29/30
kuku paling luar)

Menurut Schenkel & Schenkel-Hulliger (1969) ukuran telapak kaki


mempunyai korelasi positif dengan umur badak jawa. Berikut hubungan
antara ukuran telapak kaki dan umur badak jawa
Kelas
I
II
III
IV
V

Ukuran
Jejak (cm)
<20
20-23
24-25
26-28
29-30

Usia
<1 tahun
1-2 tahun
Dewasa remaja
Dewasa tua

Badak jawa memiliki bibir atas yang lebih panjang dari bibir
bawah dan berbentuk lancip menyerupai belalai pendek yang berfungsi
untuk merenggut makanan. Selain itu, individu badak jawa jantan
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

17

mempunyai cula tunggal yang tumbuh di bagian depan kepala yang sering
disebut sebagai cula melati. Hoogerwerf (1970) menyatakan bahwa
panjang maksimum cula jantan 27 cm dan panjang rata-rata cula jantan
dewasa 21 cm. Individu badak jantan yang baru berumur kira-kira 11
bulan sudah mempunyai cula sepanjang 5 - 7 cm. Individu betina tidak
memiliki cula, tetapi hanya mempunyai benjolan saja yang sering disebut
sebagai cula batok. Kulit badak jawa sangat tebal, kira-kira 25-30 mm
dan berupa perisai yang terbuat dari zat tanduk. Kulit luarnya mempunyai
corak mozaik atau seperti sisik yang tersusun rapi, mempunyai lipatan
kulit pada bagian bawah leher hingga bagian atas yang berbatasan dengan
bahu. Lipatan di atas punggung membentuk sadel dan terdapat lipatanlipatan di dekat ekor dan bagian atas kaki belakang.
3.1.2 Populasi Badak Jawa
Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan mulai tahun 1967 sampai
tahun 2007 maka diketahui bahwa pertumbuhan populasi badak relatif
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil
inventarisasi tahunan badak jawa, pada saat ini konsentrasi penyebaran
badak jawa pada umumnya di daerah bagian selatan Semenanjung Ujung
Kulon, yakni di daerah Cibandawoh, Cikeusik, Citadahan dan Cibunar
sedangkan di sebelah utara terdapat di daerah Cigenter, Cikarang, Tanjung
Balagadigi, Nyiur, Citelanca dan Citerjun. Hasil pemantauan populasi
badak jawa yang dilakukan oleh TNUK dan WWF Ujung Kulon pada
tahun 2001 menemukan tiga individu badak yang baru lahir di daerah
Cikeusik Barat, Citadahan Timur dan Citadahan. Namun demikian, pada
tahun 2003 terjadi kematian satu individu badak jawa yang ditemukan di
padang penggembalaan Cibunar. Berdasarkan hasil otopsi oleh Dinas
Peternakan Propinsi Banten diketahui bahwa kematian badak tersebut
terjadi secara wajar karena usia yang sudah tua. Kelahiran badak jawa
berikutnya diketahui terjadi pada bulan Juli 2006 yang dibuktikan dengan

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

18

ditemukannya empat individu anak badak jawa melalui kamera trap.


Berikut bagan populasi badak jawa dari tahun 1967 sampai tahun 2007.
70
60
50
40
30
20
10
0

3.1.3 Perilaku Badak Jawa


3.1.3.1 Perilaku Makan
Badak jawa tergolong satwa yang memamah biak. Makanannya
adalah pucuk-pucuk daun, tunas-tunas pohon, herba, ranting, liana dan
kulit kayu. Diameter cabang yang dimakan bervariasi antara 10 sampai 17
mm. Diameter pohon yang dicabut dengan akarnya atau dirobohkan
umumnya bervariasi antara 10 - 15 cm. Badak melakukan aktivitas makan
pada malam hari tetapi sering juga dijumpai pada siang hari. Salah satu
kebiasaan membuang kotoran pada badak adalah sebagian besar pada
tempat yang sama atau tertentu. Pada umumnya pohon yang digunakan
sebagai sumber pakan badak tidak mati, melainkan tumbuh kembali
sehingga diduga badak jawa memiliki sifat memelihara. Perilaku makan
badak jawa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun
internal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku makan
adalah jenis pakan, ketersediaan dan distribusi jenis pakan. badak jawa
mempunyai beberapa cara untuk mendapatkan makanannya, yaitu:
1. Memangkas adalah mengambil makanan dengan cara dipangkas dan
biasanya digunakan untuk mengambil jenis-jenis tumbuhan pakan yang

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

19

tingginya sesuai dengan jarak jangkauannya. Cara seperti ini merupakan


cara yang paling sering dilakukan oleh badak jawa.
2. Menarik adalah mengambil makanan dengan cara ditarik dan biasanya
digunakan untuk mengambil jenis-jenis tumbuhan merambat atau liana di
pepohonan.
3. Melengkungkan adalah mengambil makanan dengan cara dilengkungkan
batang pohonnya menggunakan dada dan biasanya digunakan untuk
mengambil jenis-jenis tumbuhan yang cukup tinggi sehingga sulit untuk
dijangkau.
4. Mematahkan adalah mengambil makanan dengan cara dipatahkan untuk
mengambil sebagian dari tumbuhan seperti daun dan ranking. Cara seperti
ini biasanya dilakukan apabila tumbuhan pakannya merupakan jenis
tumbuhan berkayu, baik pada tingkat pancang maupun tiang.
3.1.3.2 Perilaku Sosial
Sebagian besar badak jawa hidup secara soliter kecuali saat musim
kawin, bunting, dan mengasuh anak. satwa jantan dan betina masingmasing mempunyai wilayah jelajah sendiri. Rata-rata panjang pergerakan
badak jawa berkisar antara 15-20 km. umumnya panjang pergerakan badak
jawa harian, tergantung dari jarak tempat berkubang dan sumber
pakannya. Perilaku sosial badak jawa umumnya hanya ditunjukkan pada
masa berkembang biak. Di dalam masa ini akan dijumpai kelompokkelompok kecil yang terdiri dari dua individu, yaitu satwa jantan dan
betina atau tiga individu yang terdiri dari satwa jantan, betina, dan
anaknya. Lama masa berkumpul badak jawa diduga sekitar lima bulan.
3.1.3.3 Perilaku kawin
Menurut Schenkel & Schenkel-Hulliger (1969), biologi reproduksi
badak jawa hampir mirip dengan badak india (Rhinoceros unicornis).
Berdasarkan pengamatan petugas TNUK Bulan perkawinan badak jawa
terjadi pada Agustus dan September. Menurut Gee (1964) dalam Lekagul
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

20

& McNeely (1977), masa kawin badak india diduga berkisar antara 46
sampai 48 hari. Periode menyusui dan memelihara anak berkisar antara 1
sampai 2 tahun dan lama kebuntingan sekitar 16 bulan. Interval
melahirkan adalah satu kali dalam 4-5 tahun dengan jumlah anak yang
dilahirkan satu ekor. Badak betina dapat digolongkan dewasa apabila telah
berumur 3 - 4 tahun, sedangkan jantan sekitar umur 6 tahun. Umur terlama
produktif badak betina adalah 30 tahun.
3.1.3.4 Perilaku berkubang atau mandi
Perilaku berkubang atau mandi merupakan kebutuhan pokok,
selain untuk menjaga kesehatan tubuh dari gigitan serangga juga untuk
beristirahat.

Kubangan badak jawa biasanya merupakan aliran sungai

kecil atau genangan air yang banyak terjadi pada musim hujan. Pada
musim hujan, badak jawa relative lebih sering melakukan aktivitas
berkubang, sedangkan aktivitas mandi lebih banyak dilakukan pada musim
kemarau. Aktivitas berkubang umumnya dilakukan 1-2 kali dalam sehari.
Letak tempat kubangan adalah daerah yang penutupan tajuknya relative
rapat, berudara sejuk, dan tersembunyi. Proses pembuatan kubangan
menurut petugas Taman Nasional Ujung Kulon adalah dengan menginjakinjak permukaan sampai kondisinya memungkinkan untuk berkubang.
Perilaku berkubang adalah dengan merebahkan badan dengan keempat
kakinya menghadap kearah yang sama. Apabila hendak merubah posisi
berkubangnya, maka satwa ini harus berdiri kembali kemudian merubah
posisi rebahnya. Ketika berkubang umumnya satwa ini mengeluarkan
suara yang khas.
Kubangan badak tidak hanya berfungsi untuk berkubang
melainkan untuk mencari minum dan membuang air seni. Pada saat
berkubang biasanya badak jawa akan mengeluarkan air senisnya yang
memiliki bau khas. Air kencing tersebut akan menempel bersama lumpur
di tubuh badak. Kebiasaan menggosok-gosokkan badan sepanjang jalur

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

21

yang dilalui setelah melakukan kegiatan berkubang berfungsi untuk


penandaan jalur dengan bau urine, sehingga dapat dikenali dengan jelas.
3.2 Habitat Badak Jawa
3.2.1 Kondisi Fisik Habitat Badak Jawa
3.2.1.1 Ketinggian
Semenanjung Ujung Kulon sebagai habitat badak jawa mempunyai
ketinggian berkisar antara 0-420 m dpl. Daerah-daerah yang ditemukan
badak jawa seperti Nyawaan, Nyiur, Jamang, Citelang, Cigenter,
Cikabembem, Karang Ranjang, Tanjung Tereleng, Cibandawoh, Cikeusik
sampai Cibunar mempunyai ketinggian 0-75 m dpl. Menurut Muntasib
(2002), perjumpaan dengan badak jawa paling sering ditemukan di daerah
Cibandawoh, Cikeusik dan Citadahan dengan ketinggian 0-150 m dpl.
Badak juga pernah ditemukan di daerah yang agak tinggi seperti Cijengkol
(160 m dpl) dan lereng Gunung Payung sebelah Barat dan Timur (200 m
dpl). Badak jawa jarang atau hampir tidak pernah ditemukan di daerah
perbukitan di TNUK. Berdasarkan jejak maka badak jawa terkonsentrasi
di Cibandawoh (0-75 m dpl), Citadahan Cikeusik (0-150 m dpl) dan
Cigenter (0-75 m dpl). badak jawa di Semenanjung Ujung Kulon
terkonsentrasi di lokasi-lokasi Cigenter (0-100 m dpl), Kalejetan (0-75 m
dpl), Cijengkol (> 250 m dpl), Cibunar (75-160 m dpl), Citadahan dan
Cikeusik. Badak jawa lebih beradaptasi dilingkungan dataran rendah
ketimbang daerah pegunungan, khususnya apabila mereka hidup simpatrik
dengan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) yang lebih beradaptasi
dengan lingkungan pegunungan.
3.2.1.2 Kelerengan
Semenanjung Ujung Kulon mempunyai kelerengan bervariasi dari
0-45%. Namun sebagian besar Semenanjung bagian utara, timur, dan
selatan mempunyai kelerengan 0-8% yaitu dari daerah sebagian
Ciujungkulon, Citerjun, Nyawaan, Nyiur, Jamang, sebelah timur di daerah
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

22

Citelang, Cigenter, Cikabeumbeum, dan sebelah selatan di daerah Karang


Ranjang, Tanjung Tereleng, Cibandawoh, Cikeusik, Citadahan, dan
sebagian Cibunar. Daerah yang mempunyai kelerengan 8-15% adalah
sebagian Ciujungkulon, Cidaun, san sebagian Citerjun serta di bagian
barat daerah Cibom sampai Tanjung Layar sampai Ciramela. Untuk
kelerengan 15-25% terdapat di daerah sebagian Cidaun, Ciujungkulon, dan
sebagian di daerah Gunung Payung. Kelerengan 25-45% hanya terdapat di
daerah Gunung Payung.
3.2.1.3 Air
Air diperlukan oleh satwaliar untuk berbagai proses yaitu
pencernaan makanan dan metabolisme, mengangkut bahan-bahan sisa, dan
untuk pendinginan dalam proses evaporasi. Satwaliar mempunyai tingkat
adaptasi yang berbeda-beda terhadap ketersediaan air. badak termasuk
satwaliar yang hidupnya tergantung pada air untuk proses pencernaan
makanan, mandi dan berkubang. pada musim normal di Semenanjung
Ujung Kulon air tersedia cukup melimpah. Pada musim kemarau sebagian
air sungai masih tersedia sepanjang tahun terutama pada Sungai Cigenter,
Sungai Cibandawoh, Sungai Cibunar, Sungai Ciujung Kulon dan sungai
Citadahan. Bahkan ada beberapa sungai kecil yang mengalir sepanjang
tahun seperti Sungai Cicukanggalih. pH air rata-rata di Semenanjung
Ujung Kulon berkisar antara 6,65-7,80 sedangkan di kubangan badak jawa
lebih bersifat asam (pH 4,8). Berdasarkan salinitasnya maka Sungai
Cikeusik memiliki kandungan garam berkisar antara 0,7-1% pada daerah
muara dan 0-0,5% pada daerah hulu. Sungai Cibandawoh dari hilir sampai
kehulu salinitasnya berkisar antara 0-0,5%. Debit air yang terukur pada
hulu Cikeusik Barat sebesar 3,11 m3/det dan pada daerah hilir sebesar
39,24 m3/det. Pengukuran dilakukan saat musim hujan pada bulan Maret
2000.

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

23

3.2.3 Kondisi Biologis Habitat Badak Jawa


3.2.3.1 Vegetasi Penutupan Lahan
Berdasarkan peta penutupan lahan, Semenanjung Ujung Kulon
sebagian besar ditutupi oleh hutan sekunder jarang yang memanjang dari
Cidaun, Cibunar, Citadahan, Cikeusik, Cibandawoh, Karangranjang,
Cikabembem, Cigenter dan Citelang. Hutan primer sedang dan jarang
pada bagian paling Barat Semenanjung Ujung Kulon yaitu berada di
Gunung Payung sampai ke Ciramea dan Cibom. Hutan mangrove terdapat
di bagian Timur Semenanjung Ujung Kulon dan tidak terlalu luas,
sedangkan hutan pantai hanya terdapat di daerah Cibandawoh, bagian
Selatan Semenanjung dan sedikit di sebelah Utara. Di sekitar Jamang dan
Nyiur banyak ditemukan rawa-rawa air tawar. Pada bagian tengah
semenanjung banyak didominasi oleh hutan sekunder jarang dan sebagian
daerah dipinggir pantai Utara diselingi dengan semak belukar.
3.2.3.2 Pakan Badak
Hoogerwerf (1970) dan Schenkel & Schenkel-Hulliger (1969)
menyatakan bahwa terdapat 150 jenis tumbuhan yang dimakan oleh badak
jawa, sedangkan Amman (1985) menyatakan terdapat 190 jenis. Muntasib
(2002) menyatakan bahwa terdapat 252 jenis pakan badak dari 73 famili.
Jika dibandingkan dengan jumlah seluruh vegetasi di Ujung Kulon
sebanyak 453 jenis dari 92 famili maka sekitar 50% jenis dan 70% famili
dikonsumsi oleh badak jawa. Jenis tumbuhan yang dianggap sangat
penting karena palatabilitas tinggi adalah tepus (Ammomum caccineum),
sulangkar (Leea sambucina), dan kedondong hutan (Spondias pinnata).
Jenis tumbuhan yang dianggap penting adalah segel (Dillenia excelsa),
dan waru (Hibiscus tiliaceus). Jenis yang dianggap cukup penting adalah
lampeni (Ardisia humilis), songgom (Baringtonia macrocarpa) dan bayur
(Pterospermum javanicum).

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

24

3.2.3.3 Satwa Besar Lain


Di TNUK terdapat berbagai jenis satwaliar selain badak jawa
seperti banteng (Bos sondaicus), rusa (Cervus timorensis), mencek
(Muntiacus muntjak) dan kancil (Tragulus javanicus). Banteng dan badak
jawa hidup pada habitat yang sama secara simpatrik. Pusat aktivitas
banteng di Semenanjung Ujung Kulon adalah di padang penggembalaan
terutama untuk makan, kawin, mengasuh dan membesarkan anak serta
interaksi sosial lainnya. Di daerah sekitar padang penggembalaan Cidaon,
yakni daerah Cijungkulon ditemukan 73 jenis tumbuhan yang merupakan
pakan banteng yang terdiri atas 11 jenis rumput, 9 jenis herba, 4 jenis
tumbuhan bawah dan 4 jenis pohon penghasil buah seperti kedondong
hutan (Spondias pinnata), loa (Ficus glomerata), sempur (Dillenia
obovata) dan langkap (Arenga obtusifolia). Banteng yang ada di
Cijungkulon terdiri dari dua kelompok yaitu banteng pemakan rumput
(grazer) dan pemakan tumbuhan bawah/pucuk (browzer), serta kelompok
yang hidup didalam hutan sebagai pemakan tumbuhan bawah/pucuk
(browzer) saja. Banteng biasanya memilih tempat di hutan sekitar padang
penggembalaan yang relatif datar dan bersih dari tumbuhan bawah untuk
tempat istirahatnya.
3.2.4 Kondisi Sosial Habitat Badak Jawa
3.2.4.1 Kegiatan Manusia
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan suatu kawasan
konservasi yang pengelolaannya didasarkan pada zonasi. Zonasi tersebut
terditi dari :
1. Zona inti dimana terdapat badak jawa serta habitatnya serta sumber daya
alam lain yang dilindungi dan tidak diperbolehkan adanya perubahan
apapun oleh aktivitas manusia.
2. Zona rimba yang merupakan bagian dari kawasan taman nasional yang
dapat dilakukan kegiatan secara terbatas termasuk kegiatan manusia.
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

25

3. Zona pemanfaatan adalah bagian dari kawasan taman nasional yang


dijadikan pusat rekreasi dan kunjungan wisata.
4. Zona penyangga adalah kawasan yang menyangga taman nasional dari
berbagai gangguan dari luar taman nasional.
Kegiatan manusia di Taman Nasional Ujung Kulon, terutama adalah
untuk :
1. Patroli bagi petugas TNUK.
2. Wisata untuk melihat keindahan alam TNUK
3. Ziarah ke tempat-tempat yang dianggap keramat di TNUK
4. Pendatang-pendatang lain seperti :
a. Nelayan yang sering berteduh saat melaut
b. Pencari sumberdaya di dalam kawasan, walaupun kegiatan ini
sebenarnya dilarang.
IV.

METODOLOGI

IV.1

Metode

4.1.1

Kondisi Badak Jawa yang berada di TNUK

4.1.2

Melakukan wawancara dengan pihak TNUK

Kegiatan Konservasi yang dilakukan RPU/RMU

melakukan wawancara dengan pihak RPU/RMU

ikut mendokumentasikan kegiatan patroli bulanan RPU/RMU


di area TNUK

4.1.3

V.

Dokumentasi keberadaan Badak Jawa dan lanskap di TNUK

Membuat plaster cast jejak Badak Jawa

Mendokumentasikan lanskap di are TNUK

SUSUNAN PANITIA
Pelindung

: Rektor Institut Teknologi Bandung, Wakil Rektor

Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Lembaga Kemahasiswaan Institut


Teknologi Bandung
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

26

Dosen Pembimbing
Ketua Organisasi

: Dr. Ir. Budi Brahmantyo, M.Sc.


: Iqbal Syarief

Pembimbing Kegiatan : Muhammad Azmi


Ketua

: Haidar Ali Rizqi

Koordinator Lapangan : Irna Jelita Satiti


Sekretaris

: Semeru Gita Lestari

Divisi Perijinan

: Haidar Ali Rizqi

Divisi Logistik

: Faris Fawwaz

Divisi Dapur Umum

: Semeru Gita Lestari

Divisi Dokumentasi

: Faris Fawwaz

Divisi Transportasi

: Semeru Gita Lestari

Divisi Medik

: Semeru Gita Lestari

V.1 Deskripsi Psnitia


Peserta perjalanan yang berjudul Rhinos Story yang bertempat di Taman
Nasional Ujung Kulon ini merupakan anggota unit Keluarga Mahasiswa Pecinta
Alam Ganesha Institut Teknologi Bandung subdivisi gunung hutan yang
berjumlah 5 orang. Berikut biodata masing-masing peserta kegiatan
1. Nama
NIM
Nomor KTP
Nomor anggota
Tempat tanggal lahir
Alamat rumah
Alamat di Bandung
No handphone

: Irna Jellta Estri Satiti


:16015309
: 3323016805970001
: GM 003 XXV
: Temanggung, 28 Mei 1997
: RT 10/03 Ngadisari Bulu, Temanggung
: Jl. Kanayakan Lama no. m61 Dago
: 085624546013

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

27

No handphone wali : 0856433975635


Golongan darah
:O
Riwayat penyakit
:2. Nama :haidar ali rizqi
NIM :12314018
Nomor KTP : 3273202611960001
Nomor Anggota

: G-305-XXIV

Tempat tanggal lahir : Bandung, 26 november 1996


Alamat rumah : Jalan Kuningan XI No. 8
Alamat di Bandung : Jalan Kuningan XI No. 8
No handphone : 08562300103
No handphone wali : 08122348877
Golongan darah : o+
Riwayat penyakit : maag
3. Nama : Semeru gita lestari
NIM : 10614023
Nomor KTP : 3273285508960001
Nomor anggota : GM-018-XXIV
Tempat tanggal lahir : Bandung 15 Agustus 1996
Alamat rumah : Kp buka tanah desa langen sari rt 03 rw 09 Lembang
Alamat di Bandung : Kp Bumi Panyileukan G xi no. 4
No handphone : 085795448297
No handphone wali : 08156210656
Golongan darah : A
Riwayat penyakit : 4. Nama : Muhammad Azmi
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

28

NIM : 11513046
Nomor KTP : 3275062905950015
Nomor anggota : G-302-XXIV
Tempat tanggal lahir : Bekasi, 29 mei 1995
Alamat rumah : Jalan nusa indah x blok mk 20 harapan indah, bekasi
barat
Alamat di Bandung : Asrama itb jatinangor
No handphone : 0813 222 77 547
No handphone wali : 021-88865351
Golongan darah : O
Riwayat penyakit : 5. Nama : Faris Fawwaz
NIM : 12314032
Nomor KTP : 3275051705950014
Nomor anggota : G-304-XXIV
Tempat tanggal lahir : Bekasi, 17 mei 1995
Alamat rumah : Jalan Masjid Al Hidayah no. 8 Rt 7 Rw 1
Alamat di Bandung : Jl. Cisitu Indah Gang Masjid No.21
No handphone : 0881227537
No handphone wali : 085219248514
Golongan darah : O
Riwayat penyakit : maag

5.2 Susunan Panitia


5.2.1 Panitia Pra Perjalanan
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

29

Posisi
Ketua Perjalanan

Nama
Haidar Ali Rizqi

Pj Logistik
Faris Fawwaz
Pj Dapur Umum
Semeru Gita Lestari
Pj Perijinan
Haidar Ali Rizqi
Pj Dokumentasi
Faris Fawwaz
Pj Medik

Semeru Gita Lestari


Pj Transportasi
Semeru Gita Lestari
Bendahara

Semeru Gita Lestari

Job Description
Memastikan segala persiapan yang harus
dilakukan terlaksana dengan baik.
1. Membuat list logistik yang akan dibawa.
2. Memastikan semua logistik terpacking
dengan baik dan benar.
1. Membuat menu makan yang mencukupi
kebutuhan gizi peserta kegiatan beserta cara
memasaknya.
2. Menyiapkan logistik dapur umum aman.
Memastikan
seluruh
perijinan
yang
diperlukan tercover dengan baik.
Memastikan logistik yang diperlukan untuk
dokumentasi aman.
1. Membuat list logistik medik yang akan
dibawa.
2. Memastikan logistik medik aman.
3. Memastikan seluruh peserta kegiatan dalam
keadaan sehat sebelum berangkat.
Menyurvey jalur yang akan dilaui serta akses
transportasi yang diperlukan.
1. Mengatur pengeluaran dan pemasukan dana
untuk perjalanan.
2. Mencatat seluruh pengeluaran dan
pemasukan untuk perjalanan.
3. Mengumpulkan nota pembayaran untuk
setiap transaksi (apabila ada).

Panitia D-day Kegiatan


Posisi
Korlap

Nama
1.
2.
3.
4.
5.

Pj Logistik

Irna Jelita Satiti


Faris Fawwaz

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

1.

Job Description
Memastikan keberlangsungan acara sesuai
dengan rencana.
Mengkoordinir Pj untuk bekerja sesuai
jobdesc.
Menjaga komunikasi dengan seluruh peserta
dan tim basecamp.
Menanggapi kondisi darurat dengan cepat
dan tepat.
Memberikan keputusan berdasarkan hasil
diskusi dengan seluruh tim terhadap situasi
tertentu.
Memastikan semua logistik aman.

30

Pj Wawancara

Irna Jelita Satiti


Pj Perijinan

Haidar Ali Rizqi


Pj Dokumentasi

Faris Fawwaz
Pj Medik
Semeru Gita Lestari
Pj Transportasi

Semeru Gita Lestari


Pj
Umum

Dapur
Shift 1
1. Tim DU 1 :
Azmi
Fawwaz

2. Mengetahui letak dimana barang-barang


logistik dipacking.
3. Mengkoordinir peserta untuk membantu
packing dengan baik dan benar.
1. Mengkoordinir kegiatan wawancara.
2. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan
wawancara.
3. Memastikan terdapat dokumentasi dan
notulensi saat wawancara berlangsung.
1. Memastikan seluruh peserta telah mendapat
ijin melakukan kegiatan oleh orang tua,
dosen .pembimbing, dan lembaga
kemahasiswaan.
2. Memastikan surat perijinan yang diperlukan
terbawa saat melakukan kegiatan.
1. Memastikan logistik dokumentasi aman.
2. Memastikan seluruh kegiatan
terdokumentasi dengan baik.
3. Menjadi koordinator kegiatan yang
berkaitan erat dengan dokumentasi.
1. Menyiapkan seluruh logistik medik
2. Mencegah dan menanggulangi kecelakaan
di lapangan
3. Memantau kondisi peserta
1. Menyiapkan biaya transportasi seluruh
peserta
2. Mengetahui jalur-jalur yang akan dilewati
beserta akses transportasinya.
3. Memastikan peserta dan logistik dalam
keadaan aman selama perjalanan.
1. Memenuhi kebutuhan konsumsi peserta
kegiatan.
2. Mengatur persediaan bahan makanan.
3. Memastikan makanan yang tersaji edible
bagi seluruh peserta.
4. Mengkoordinir peserta untuk memasak dan
mencuci piring sesuai dengan shiftnya

2. Tim Cuci 1 :
Haidar
Jelly
Shift 2
1. Tim DU 2 :
Haidar
Jelly
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Keterangan :

31

2. Tim Cuci 2 :
Meru
Azmi
Shift 3
1. Tim DU 3 :
Meru
Azmi
2. Tim Cuci 3 :
Fawwaz
Haidar
Shift 4
1. Tim DU 4 :
Fawwaz
Haidar

Setelah hari ke 5, rolling kembali dimulai dari


shift 1. Selain mencuci, tim cuci juga bertugas
untuk mengambil air dan pembuatan camp
dibantu peserta yang tidak bertugas. Peserta
yang tidak termasuk dalam tim DU maupun tim
cuci berkewajiban untuk membangunkan
seluruh peserta dipagi hari.

2. Tim Cuci 4 :
Jelly
Meru
Shift 5
1. Tim DU 5 :
Jelly
Meru
2. Tim Cuci 5 :
Azmi
Fawwaz

5.2.2 Panitia Pasca Kegiatan


Posisi
Ketua Pasca

Nama
1.
2.

Pj Booklet

Irna Jelita Satiti


Semeru Gita Lestari

1.
2.
3.

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Job Description
Memastikan seluruh output perjalanan
Rhinos Story rampung dengan baik.
Mengkoordinir seluruh pj untuk
mengerjakan jobdescnya.
Mengkoordinir pengerjaan analisis data dan
hasil wawancara yang diperoleh.
Mengkoordinir pembuatan laporan
perjalanan dan catatan perjalanan.
Memastikan booklet terdesign dan tercetak

32

Pj Dokumentasi

1.
2.
3.
Muhammad Azmi

Pj Plaster Cast

1.
2.
Faris Fawwaz

VI.
Waktu

07.00-08.00

dengan baik.
Memastikan seluruh dokumentasi baik
berupa foto maupun video saat perjalanan
tersimpan dengan baik.
Mengkoordinir pengolahan hasil foto untuk
bahan laporan perjalanan, catatan
perjalanan, dan booklet.
Mengkoordinir pembuatan video
dokumenter perjalanan.
Memastikan plaster cast dibuat dengan rasio
adonan yang tepat
Memastikan plaster cast aman dan tidak
rusak.

TEKNIS LAPANGAN

Kegiatan

Cek Logistik
Terakhir

08.00-08.30

Makan Pagi

08.00 -09.00

Briefing di SEL

PJ
Keterangan
Rabu, 20 Juli 2016 (HARI 1)
korlap

memastikan semua logistik terbawa dan mengambil


logistik yang belum terbawa

PJ

makan pagi dibeli oleh PJ Konsumsi

Konsumsi
Korlap+PJ

Pengerahan mengenai teklap hari pertama + briefing

Transport

transport

Perjalanan Sel
-T.Leuwipanjan

PJ

09.00-09.45

Transport
PJ

09.45-10.00

Menunggu bis
Perjalanan T.

Transport

Leuwipanjang -

PJ

Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

T.Kalideres
Perjalanan

Transport

perjalanan demi keamanan

T.Kalideres -

PJ

Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

T.Labuan
Perjalanan

Transport
PJ

perjalanan demi keamanan


perjalanan menggunakan angkot

10.00-13.00

13.00-16.00
16.00-16.30

Diantar oleh massa KMPA (Motor/Mobil)


-

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

33

T.Labuan Kantor Balai


TNUK
Bertemu dengan

Transport

pihak
TNUK+ramah
16.30-17.00

tamah
Unpacking+Sha

seluruh peserta memperkenalkan diri dengan pihak


Korlap

TNUK

lat
17.00-17.30

(dzuhur+ashar)
Masak + Shalat

Korlap

17.30 - 19.00
19.00-19.30

Maghrib
Makan Malam
Evaluasi

DU
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-1 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-2
Istirahat +

21.00-04.30

Shalat Isya

Kamis, 21 Juli 2016 (HARI 2)

Masak + shalat
04.30-06.00
06.00-06.30

shubuh
Makan pagi
Packing +

DU
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

kantor buka
Mengurus

Korlap

SIMAKSI dan

PJ

berkas perizinan

Perizinan
PJ

Wawancara

Wawancar

topik wawancara: Manajemen TNUK dan Kondisi

pihak TNUK
Pamit kepada

a
Korlap

Badak Jawa
-

menunggu
06.30-09.00

09.00-10.00

10.00-11.00
11.00-11.15

Pihak TNUK +
Menunggu
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

34

Angkot
perjalanan
Kantor Balai
TNUK - Taman
11.15-14.15

Jaya (Mess

PJ

seluruh peserta memperkenalkan diri dengan pihak

Kehutanan)
bertemu dengan

Transport

Mess

+ ramah tamah
Unpacking

Korlap
Korlap
PJ

wawancara

Wawancar

topik wawancara: Kegiatan Konservasi Badak Jawa di

pihak RPU
masak + shalat

TNUK

maghrib
Makan Malam
Evaluasi

DU
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

pihak kehutanan
14.15-15.15
15.15 - 15.30

15.30-17.00
17.00-18.30
18.30-19.00

Kegiatan hari
ke-2 + Briefing
19.00-20.30

hari ke-3
Istirahat dan

20.30-04.30

Shalat Isya

Jum'at, 22 Juli 2016 (HARI 3)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Pergi dan

DU
DU
Korlap

belanja ke
08.00-11.00

pasar
Packing

DU

11.00-12.00
12.00-12.45
12.45-16.00

logistik
Ishoma

Korlap
Korlap
Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli + mencari
jejak Badak Jawa

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

35

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


16.00-19.00
19.00- 19.30

Persiapan camp

Korlap +

+ masak
Makan malam
Evaluasi

DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

kegiatan hari ke
3 + briefing hari
19.30-21.00

ke 4
Istirahat +
shalat magrib

21.00- 04.30

dan isya

Korlap
Sabtu, 23 Juli 2016 (HARI 4)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45

RPU/RMU
Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap
-

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00
21.00-04.30

hari ke-5
Istarahat +

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

36

shalat
(maghrib+isya)
Minggu, 24 Juli 2016 (HARI 5)
Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45

RPU/RMU
Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-5
Istarahat +
shalat

21.00-04.30

(maghrib+isya)

Senin, 25 Juli 2016 (HARI 6)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00
08.00-08.15

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal
-

bersama tim
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

37

RPU/RMU
selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

08.15-12.00
12.00-12.45

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-5
Istarahat +
shalat

21.00-04.30

(maghrib+isya)

Selasa, 26 Juli 2016 (HARI 7)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45
12.45-16.00

RPU/RMU
Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma
Patroli +
mencari jejak

Korlap
Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan
lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

38

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti


Badak Jawa
Persiapan camp
16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


korlap+D
U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-5
Istarahat +
shalat

21.00-04.30

(maghrib+isya)

Rabu, 27 Juli 2016 (HARI 8)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45

RPU/RMU
Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30
19.30-21.00

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

39

hari ke-5
Istarahat +
shalat
21.00-04.30

04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

(maghrib+isya)
Kamis, 28 Juli 2016 (HARI 9)(CADANGAN)
Masak + shalat
shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45

RPU/RMU
Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-5
Istarahat +
shalat

21.00-04.30

04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

(maghrib+isya)
Jum'at, 29 Juli 2016 (HARI 10)(CADANGAN)
Masak + shalat
shubuh
Makan pagi
Packing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

40

Briefing
bersama tim
08.00-08.15

08.15-12.00
12.00-12.45

RPU/RMU

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Badak Jawa
Ishoma

Korlap
Korlap

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

Patroli +

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

mencari jejak

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

12.45-16.00

Badak Jawa
Persiapan camp

Korlap
korlap+D

didiskusikan saat evaluasi kegiatan

16.00-19.00
19.00-19.30

+ Masak
Makan malam
Evaluasi

U
DU

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-4 + Briefing
19.30-21.00

hari ke-5
Istarahat +
shalat

21.00-04.30

(maghrib+isya)

Sabtu, 30 Juli 2016 (HARI 11)

Masak + shalat
04.30-06.30
06.30-07.00
07.00-08.00

shubuh
Makan pagi
Packing
Briefing

DU
DU
Korlap

peserta memasak sesuai shiftnya, shalat bergantian


memastikan tidak ada barang yang tertinggal

Korlap

selama perjalanan, PJ Dokumentasi mengbadikan

bersama tim
08.00-08.15

08.15-14.00
14.00-16.30

RPU/RMU
Perjalanan
Camp - Taman

lanskap yang menarik. Seluruh peserta aktif bertanya

Jaya (Mess

kepada para ranger, hasil perbincangan nanti

Kehutanan)
Ishoma

Korlap
korlap

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

didiskusikan saat evaluasi kegiatan


makanan dibeli disekitar Mess Kehutanan

41

16.30-18.00

Masak

DU

plan B: jika bahan makanan sudah habis, makan

18.00-18.30
18.30-19.00

Makan malam
Shalat maghrib
Evaluasi

DU

malam dibeli disekitar Mess Kehutanan


-

Korlap

Kegiatan hari
ke-11 +
Briefing hari
19.00-21.00

ke-12
Istarahat +

21.00-04.30

shalat isya
Minggu, 31 Juli 2016 (HARI 12)
Masak + shalat

04.30-06.00
06.00-06.30
06.30-07.00

shubuh
Makan pagi
Packing
pamit kepada

DU
DU
Korlap

plan B: jika bahan makanan sudah habis, makan


malam dibeli disekitar Mess Kehutanan
-

Pihak
RPU/RMU +
menunggu
07.00-07.30

angkot
perjalanan

Ketua

Kehutanan) - T.

PJ

Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

Labuan
perjalanan T.

Transport

perjalanan demi keamanan

Labuan - T.

PJ

Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

Kalideres
Shalat

Transport

perjalanan demi keamanan

Taman Jaya
(Mess
07.30-11.00

11.00-14.00

(Dzuhur+Ashar
14.00-14.15

14.15-17.00
17.00-17.30

)
perjalanan T.

Kalideres - T.

PJ

Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

Leuwipanjang
perjalanan T.

Transport
PJ

perjalanan demi keamanan


Saat perjalanan, dibuat suatu sistem jaga selama

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

42

Leuwipanjang 17.30-18.15
18.15-19.00

Sel
Unpacking
Makan malam +

Transport
Korlap

perjalanan demi keamanan


barang langsung dibersihkan dan ditaruh di kanopi

Shalat Maghrib
Evaluasi

DU

makanan dibeli disekitar ITB

Korlap

Kegiatan hari
19.00-20.00

ke-11
VII.

No

Level

IV/Awas

EMERGENCY RESPONSE
Kasus

Satu peserta atau


lebih meninggal
dunia
Satu peserta atau
lebih mengalami
cedera berat yang
mengancam
nyawa

Contoh Kasus

Salah peserta
terkena bisa ular
yang sangat
berbahaya

Terjadi bencana
alam yang
menyebabkan
kecelakaan berat
pada peserta

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Penanganan
Tim Basecamp
Tim Perjalanan
Bandung
Tim segera
Tim basecamp
memberi tahu
memberi tahu
korlap jika tidak
kondisi kepada
sedang bersama
massa KMPA
Korlap langsung
menghubungi
basecamp
Tim basecamp
lapangan,
menghubungi
basecamp
pihak keluarga
Bandung, pihak
peserta yang
TNUK Puskesmas
terkait
terdekat untuk
memanggil
ambulans
Jika handphone
tidak berfungsi,
korlap mengutus 2
orang untuk
memanggil pihak
Saling menjaga
TNUK serta
koneksi kepada
puskesmas
korlap dan pihak
terdekat (jika
TNUK
memungkinkan
mobilisasi
menggunakan
motor)
Tim medis
Saling koordinasi
mengevakuasi tim dengan basecamp
ke tempat yang
lapangan
lebih aman dan
memastikan
keadaan tim tetap
sehat

43

Salah satu peserta


terkena bisa ular
yang cukup
berbahaya

Satu peserta atau


lebih mengalami
cedera ringan
dan tidak bisa
mengikuti
kegiatan >24 jam

Salah satu
peserta tergigit
binatang yang
cukup berbahaya

III/Siaga

Salah satu Peserta


terkena bisa ular
ringan/ter gigit
ular

Satu peserta atau


lebih mengalami
cedera ringan
dan tidak bisa
mengikuti
kegiatan <24 jam

Salah satu
peserta tergigit
binatang ringan

Salah satu
peserta jatuh sakit

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Wakil korlap
mengondisikan
tim tetap tenang
Kegiatan di
berhentikan
Tim segera
memberi tahu
korlap jika tidak
sedang bersama
Korlap langsung
menghubungi
basecamp
lapangan,
basecamp
Bandung, dan
pihak TNUK
untuk pertolongan
medis lanjutan
Tim medis segera
evakuasi korban
ke tempat aman,
teduh, dan landai
dan segera
member
pertolongan
pertama
Tim mengadakan
diskusi untuk
menentukan
keberlanjutan
kegiatan
Tim segera
memberi tahu
korlap jika tidak
sedang bersama
Korlap langsung
menghubungi
basecamp
lapangan,
basecamp
Bandung, dan
pihak TNUK jika
membutuhkan
pertolongan medis
lanjutan
Kegiatan
dilanjutkan setelah
peserta pulih dan
atau dapat
dipastikan aman.

Member tahu
kondisi kepada
massa KMPA

Ikut memberi
arahan ke tim
lapangan dalam
mengambil
keputusan

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA

Memastikan
kondisi tim dapat
melanjutkan
kegiatan

44

II/Mediu
m

Hilang seluruh
logistik kegiatan

Hilangnya satu
atau lebih peserta
>5 jam

Makanan untuk
kegiatan
habis/hilang

Salah satu peserta


terpisah dari tim
dan belum
kembali >5 jam

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Tim segera
memberi tahu
korlap jika tidak
sedang bersama
Korlap langsung
menghubungi
basecamp
lapangan,
basecamp
Bandung, dan
pihak TNUK
Tim medis
mengevakuasi
peserta ke tempat
yang
aman/terdapat
logistik yang
diperlukan
Setelah kondisi
aman, tim
melakukan
pengadaan logistik
Jika logistik
tidak tergantikan
>24 jam, tim
mengadakan
diskusi untuk
menentukan
keberlanjutan
kegiatan
Korban:
Korban tetap
mencoba hubungi
tim yang lain atau
basecamp
lapangan
korban potong
kompas ke arah
utara, hingga
menemukan pantai
dan susuri pantai
ke arah barat
hingga
menemukan
peradaban
Selama
pergerakan,
korban berusaha

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA
Memastikan
kondisi tim dapat
melanjutkan
kegiatan

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA
Berkoordinasi
dengan pihak
TNUK untuk
memastikan tim
tetap lengkap

45

I/Siap

Logistik makanan
hilang atau habis
lebih dahulu
Hilangnya
sebagian logistik
peserta

Hilangnya satu
atau lebih peserta
<5Jam

Terdapat alat
kegiatan yang
hilang

Salah satu peserta


terpisah dari tim
dan belum
kembali <5 jam

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

untuk
meninggalkan
jejak atau sinyal
agar memudahkan
tim pencari
Tim lapangan:
Korlap langsung
menghubungi
/basecamp
lapangan,
basecamp
Bandung, dan
pihak TNUK
Tim meminta
bantuan kepada
pihak TNUK
untuk membantu
mencari korban
Bentuk tim untuk
susur pantai, susur
hutan, dan tim
yang menunggu di
basecamp
Jika sudah lebih
dari 24 jam, Tim
menghubungi
polisi dan pihak
lain yang terkait
Tim segera
memberi tahu
korlap jika tidak
sedang bersama
Tim
menyesuaikan sisa
logistik dengan
teklap kegiatan
Jika sudah tidak
dapat dilanjutkan,
tim evakuasi ke
Pos
Tim melakukan
pengadaan logistik
Korban:
Korban mencoba
hubungi tim yang
lain atau basecamp
lapangan. Jika
tidak ada sinyal,

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA
Memastikan
kondisi tim dapat
melanjutkan
kegiatan

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA
Berkoordinasi
dengan pihak
TNUK untuk
memastikan tim
tetap lengkap

46

coba secara
berkala
Melakukan
backtrack ke jalan
yang telah di lewat
dan kembali ke
tempat yang
diketahui
Jika tidak
mampu, korban
diam di tempat
menunggu tim
pencari
Tim lapangan:
Tim menentukan
tempat pertemuan
Tim dibagi
menjadi 4 tim
pencari
Tim
menghubungi
basecamp
lapangan
Jika lebih dari 5
jam hilang, tim
kembali ke tempat
pertemuan dan
status naik ke
level 3
Tim menghubungi
basecamp
Tim mencek
lokasi dengan
GPS

Tim tersesat saat


berkegiatan

Salah satu tim


lapangan tersesat
saat berkegiatan

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Kembali ke jalan
utama dengan
backtrack
Jika tidak
ditemukan jalur
utama lebih dari 3
jam, lakukan
potong kompas ke
utara dan
menyusuri pantai
ke barat hingga
menemukan
peradaban

Memberi tahu
kondisi kepada
massa KMPA
Berkoordinasi
berkala dengan
pihak TNUK
untuk memastikan
posisi tim

47

VIII. KONTAK PENTING


Rumah sakit terdekat
Daerah Lokasi
ITB - Leuwi panjang

Rumah sakit
RS Boromeus

Alamat Rumah sakit


Keterangan
Jalan Ir. Haji Juanda
No. 100, Bandung,
Jawa Barat
RS Immanuel
Jl. Kopo no. 161, Pintu barat: Jl.Kopo
Bandung, Jawa Barat
Pintu
selatan:
Jl.Lingkar selatan
T. Leuwi panjang RS Hermina
Jl. Kintamani Raya
T. Kalideres
No. 2, RT.1/RW.12,
Kalideres,
Jakarta
Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
Puskesmas Kecamatan Jl.
Satu
Maret,
Kalideres
Kelurahan
Pegadungan,
Kalideres,
Jakarta
Barat
Klinik Ciputra
Jl. Citra 2 Blok J2,
Kompleks Citra 2
Citra Garden City,
Kalideres,
Jakarta
Barat
T. Kalideres T. RSU Pandeglang
Jl. Raya Labuan KM5. Kontak:
0253
Labuan
Cikoneng
200787
RS Citra Medika Jl. Raya Serang Kontak:
0254
Ciruas
Jakarta Km.9
281829
Puskesmas Saketi
Jl. Raya Labuan km.
19
Taman
Nasional Puskesmas Cipeucang Jl. Raya Labuang
Ujung Kulon
km.15
Klinik Difa
Jl.
Raya
Labuan
km.12 Ciputri Menes
Pandeglang

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

48

IX.

ALUR TRANSPORTASI

1. ITB TERMINAL LEUWIPANJANG

2. TERMINAL LEUWI PANJANG TERMINAL KALIDERES

3. TERMINAL KALIDERES TERMINAL LABUAN

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

49

4. TERMINAL LABUAN BALAI TNUK

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

50

5. BALAI TNUK TNUK

X.

LOGISTIK

NO
JUMLAH
NAMA

HARGA
SATUAN

HARGA
TOTAL

KETERANGAN

BUTU
H

MILIK
KMPA

bh
bh
bh

2
1
1
2

X
X
X

2
1
1
2

X
X
X

X
X
X

6000
14000
4000

12000
14000
4000

pak
bh
pak

1
3

X
X
X

1
3

X
X
X

X
X
X

6000
5000
4000

12000
5000
12000

isi 10

12000

12000

obat luka bakar

30000

30000

6000

6000

5000

5000

45000

45000

SATUAN

BELI

SEWA
MEDIK

PINJAM

Obat luka
perdarahan
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11

Plester gulung
Betadine 30ml
Rivanol 100ml
Kasa hidrofil
gulung
Kapas gulung
Hansaplast
Obat Gosok
& Salep
Bioplacenton
15gr
Counterpain
30gr
Minyak kayu
putih
Minyak
Gandapura
Thrombophob
20gr

X
1
bh

1
X

1
bh

1
X

1
bh

1
X

1
bh

1
X

1
bh

1
X

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

51

16
17
18
19
20
21
22
23
24

Balsem otot
Geliga 10gr
Bedak herocyn
Callusol
Kalpanak
Obat dalam
Ponstan
Neozep forte
Paracetamol
Vicks f44
Mylanta
Diapet
Antimo
Tolak Angin
Norit

25
26
27
28

Oralit
Oxycan
CTM
Resochin

12
13
14
15

1
bh
bh
bh
bh

1
1
1

bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh

1
1
1
5
2
1
1
10
2
10

bh
bh
bh
bh

2
1
30

1
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Total

1
1
1
1
1
1
5
2
1
1
10
2
10
2
1
30

N
O
NA
MA

1
2
3
4
5
6
7
8
9

flys
heet
golo
k
rafia
ponc
o
lilin
trash
bag
web
bing
batu
asah
plast

SATU
AN

JUMLAH
BUT
UH

MILI
K
KMP
A

BEL
I

SE
WA

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

7000
6500
24000
8000

7000
6500
24000
8000

6500
2000
10000
1500
5000
2000
4000
1800
5000

6500
2000
10000
7500
10000
2000
4000
18000
10000

X
X
X
X

X
X
X
X

1000
25000

10000
50000

200

6000
332500

HAR
GA
SATU
AN

HARG
A
TOTA
L

PINJ
AM

SHELTER
X
X

1
6

X
4

1
X

X
X

X
X

10000
0

10000
0

1
1

X
X

3
1

X
X

X
X

10000
15000

10000
10000

24500

24500

Bh
Bh
Gulung
Bh
Pak

KETERAN
GAN

milik
KMPA
milik
KMPA
gulung
milik
KMPA
1 pak isi 8
isi 10

Bh
Bh
Bh
Pak

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

milik
KMPA
milik Azmi

obat kutu air


obat nyeri
obat flu
obat demam
obat batuk
obat maag
diare
anti mabuk
keracunan
Kekurangan
cairan
oksigen

52

ik
kres
ek
tend
a
kore
k

1
0
11

Bh
Bungk
us

Total

74500

NO
NAMA

SATU
AN

1
2
3
4

GPS
Baterai
GPS
Peta
topografi
plastik peta

milik
KMPA
milik
KMPA

HARGA
SATUAN

HARGA
TOTAL

JUMLAH
BUTU
H

MILIK
KMPA

BELI

SEWA

PINJAM

GERAK
X

3000

18000

5000

40000

17000

17000
75000

SEWA

Harga
Satuan

Harga
Total

4000

20000

Bh
bh
pak

JUMLAH

1
2
3
4

5
6
7
8

NAMA

Gypsum
Ember +
tutup
Jirigen
Wadah
adonan
plaster cast
Seng
pembatas
Mistar
plastic
Koran
Sikat gigi

SATUAN

BUTUH

MILIK
KMPA

kg

set

bh

bh

BEL
PINJAM
I
PLASTER CAST
X
X

pak

Keterangan

milik massa KMPA

milik massa KMPA

milik massa KMPA

bh

milik massa KMPA

bh

milik massa KMPA

bh
bh

2
2

X
X
Total

X
X

X
X

X
X

0
0

0
0
20000

milik massa KMPA

NO
NAMA

milik massa
KMPA

Bh

Total

NO

KETERANGAN

SATUAN

Harga
Satuan

JUMLAH
BUTUH

MILIK
KMPA

BELI

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

SEWA

PINJAM

Harga
Total

Keterangan

53

1
2
3
4

DSLR
Kamera
digital
Baterai
camera
Baterai
camera
digital

Bh

SLR

Bh

DOKUMENTASI
1
X
X

20000

120000

3000

18000

Bh
Bh
Bh

JUMLAH
NAMA

SATUAN

BUTU
H

MILIK
KMPA

BEL
I

milik massa
KMPA

138000

Total

N
O

milik massa
KMPA
milik massa
KMPA
Ukuran A2

SEWA

Harga Satuan

Harga Total

Keterangan

PINJA
M

LOGISTIK DU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
13

Gas
Kompor
gas
Trangia
Sendok
Piring
Gelas
Pisau
Sunlight
Talenan
Cobek
Misting
Tisu
basah
Tisu
kering
Spirtus

bh

7000

42000

bh

bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh
bh

1
5
5
5
2

1
10
10
8
5

X
X
X
X
X

0
0
0
0
0

X
1
1
2

1
X
X

X
X
X
X
X
X
X
X
X

0
0
0
0
0

1
1
1
2

X
X
X
X
X
X
X
X
X

8000
0
0
0

8000
0
0
0

7500

15000

2
2

x
X

2
2

X
X

X
X

5000
13000

bh
bh
L

10000
26000
101000

Total
NO
NAMA

SATUA
N

Harga
Satuan

JUMLAH
BUTUH

MILIK
KMPA

BELI

SEWA

Harga
Total

PINJAM

DAPUR UMUM
1

Beras

kg

18

Bawang Merah

kg

X
X

18
1

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

X
X

X
X

10000
16000

18000
0
16000

Keterangan

54

3
4
5
6
7
8

Bawang Putih
Cabe Merah
Saori
Kecap
Bumbu Soto
Garam

Gula

10
11
12
13
14
15
16
17
18

Telur
Pindang Tongkol
Kol
Sawi Putih
Buncis
Wortel
Bayam
Kangkung
Tempe

19

Tahu

20

Terigu

21

Bihun

22

Jagung

23

Baso

24

Sosis

25

Minyak

26

Bawang Daun

27

Siomay Kering

28

Tahu Kering

29

Makaroni

30

Abon

31

Tempe Orek

32

Teri kering

33

Cumi kering

32

Mi Telor

33

Jamur Kering

34

Mustafa

35

Tomat

kg
ons
sachet
botol
sachet
kg

1
3
8
1
2
1

X
X
X
X
X
X

1
3
8
1
2
1

X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X

14000
2000
1500
8000
1500
6000

14000
6000
12000
8000
3000
6000

kg

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

14000

0.5
1
1
1
1
1
6
6
2

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

7000

kg
kg
buah
buah
kg
kg
ikat
ikat
balok
bungku
s
kg
bungku
s
kg
bungku
s
toples
liter
ons
bungku
s
bungku
s
bungku
s
bungku
s
bungku
s
kg
bungku
s
bungku
s
bungku
s

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

20000
15000
8000
5000
8000
10000
1500
1500
10000

10000
15000
8000
5000
8000
10000
9000
9000
20000

X
X

X
X

10000

10000

7000

3500

X
X

X
X

2000

20000

8000

4000

X
X
X
X

X
X
X
X

20000

20000

21000
1000

21000
40000
5000

0.5
10

0.5
1
1

2
5

X
X
X
X
X
X
X
X

0.5
1
1
1
1
1
6
6
2
1

0.5
10

0.5
1
1

2
5

20000

1000

1000

10

10000

1000

1000

10

10000

10000

10000

10000

20000

X
X

X
X

X
X

5000

15000

16000

8000

5000

10000

4000

24000

5000

30000

X
X

X
X

10000

20000

10000

5000

0.5
2
6
6

bungk
us

kg

0.5

X
X
X
X
X

0.5
2
6
6

2
0.5

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

500ml

8biji
kol ukuran
sedang
sawi besar

ukuran
kecil

55

36
37
38
38
39
40
41

Jeruk nipis
Bumbu balado
Kacang panjang
Agar
Jahe
Gas
Ayam

buah
kg
kg

sachet
buah
kaleng
ekor

3
1
1
4
2
6
1

X
X
X
X
X
X
X

3
1
1
4
2
6
1

X
X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X

1000
10000
8000
2700
1000
10000
20000

Total

JUMLAH
NO

1
2

NAMA

Set baju ganti


lapangan

set baju tidur

SATUAN

BUTUH

nutryjell

3000
10000
8000
10800
2000
60000
20000
69230
0

Harga Satuan

Harga Total

Keterangan

MILIK BEL
SEWA PINJAM
KMPA
I
LOGISTIK PRIBADI

set

milik
mandiri

set

milik
mandiri

Kaos kaki
cadangan

pasang

13

20000

260000

Topi

Bh

13

3000

39000

Head lamp

Bh

Baterai cadangan
head lamp

Bh

milik
mandiri

Kemeja / Anorak
KMPA

Bh

milik
mandiri

Kompas

Bh

Peluit

Bh

Sendal

pasang

10

Alat solat

set

11

Obat - obatan
pribadi

set

12

Sleeping bag

Bh

13

Matras

Bh

14

Foto kopi
identitas

Bh

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri

milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri
milik
mandiri

56

15

Air minum 1.5 L

Bh

milik
mandiri

16

Note book kecil


dan alat tulis

set

milik
mandiri

17

Alat mandi

set

18

Keresek

pak

19

Plastik zipliock

bh

10

0
0

Total

XI.
No

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Divisi

Keperluan
biaya per item
keterangan

jumlah item

Total

(Rp)

sekretaris dan
bendahara
1 umum

cetak proposal
jilid proposal
cetak laporan
ATK
fotokopi
total

2 Perizinan

cetak surat izin


total

3 dapur umum

makanan berat

transportasi

2
2
2
10

30000
6000
30000
20000
5000

60000
12000
60000
20000
50000

1000

8000
8000

8 hari

692300

Bandung-Ujung

4 PP(x2)

Kulon-Bandung

5 Logistik

medik
shelter
dapur umum

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

320000

1600000

332500
74500
101000

milik
mandiri
milik
mandiri

57

gerak
dokumentasi
7 Plaster cast

bahan plester cast

87000
75000
5kg

4000

20000

Biaya tak
8 terduga
Total

XII.

400000
3,592,300

PENUTUP

Demikian proposal ini kami ajukan, kami mengharapkan dukungan dari


seluruh anggota KMPA G ITB dan berbagai pihak lain yang berkaitan agar dapat
memberi mantuan dalam hal informasi, keleluasaan gerak, dan bantuan dana agar
kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Atas perhatian dan bantuan
yang diberikan kami mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan YME memberi
rahmat-Nya agar kegiatan ini dapat berjalan lancar.
Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha
Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

58

Bandung, Juli 2016

Tim Perjalanan Rhinos Story


KMPA Ganesha ITB

Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha


Institut Teknologi Bandung
Sunken Court W-03
Jl. Ganeca 10, Bandung 40132

Anda mungkin juga menyukai