Anda di halaman 1dari 116

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DAN


TERUMBU KARANG DI PANTAI KONDANG MERAK
KECAMATAN BANTUR, KABUPATEN MALANG

SKRIPSI
PROGRAM STUDI AGRO ISNIS PERIKANAN
JURUSAN SOSIAL EKON AN DAN
KELAUTAN

DE
40

2017
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DAN
TERUMBU KARANG DI PANTAI KONDANG MERAK
KECAMATAN BANTUR, KABUPATEN MALANG

SKRIPSI
PROGRAM STUDI AGRO ISNIS PERIKANAN
JURUSAN SOSIAL EKON AN DAN
KELAUTAN

Sebagai Salah S a Perikanan

Universitas Brawijaya

Oleh:
ORA GRACIA SURYA I SINAG
NIM. 125080400111072

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernag ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali yang tertulis da

Apabila kemudi Skripsi ini hasil

jiplakan (plagi saya bersedia menerima sanksi atas tersebut

sesuai hu g berlaku di

Malang, Januari
Mahasiswa,

DEBOR GRA GA
RINGKASAN

Debora Gracia Suryani Sinaga. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan


Ekowisata Mangrove dan Terumbu Karang di Pantai Kondang Merak,
Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang (dibawah bimbingan Dr. Ir. Harsuko
Riniwati, MP dan Mochammad Fattah, S.Pi, M.Pi).
Pantai Kondang Merak adalah salah satu pantai yang secara administratif
berada di Desa sumberbening, Keca ntur, Kabupaten Malang, Jawa
Timur dan terletak di pesisir ndonesia. Saat ini Pantai
Kondang Merak telah dike owisata bahari dimana
yang menjadi obyek bu karang. Untuk
mencapai keberhasi e owisata m umbu karang
tersebut mak peran masyarak t. Partisipasi t sangat
penting da ewujudkan ujua ek isata itu sendiri. hasilan
pengelol suatu kawasa pada du dan
partisi g diberik
uan pene untuk sumbe
m e dan seba ai yek ek ai Kon
untuk sepsi masyarakat erhada dan un
etahui isis partisipasi masyara kegiata
olaan i Pantai Kondang Merak.
ni adalah penelitian kualitatif dengan
dari data primer dan data sekunder Metode
, w wancara, do umentasi, dan studi
ng unakan ca purposive. Te pe
asi penuh, keterlibatan lan sun cuk
odel alis Miles dan Huberman (
r data, v f asi). Keabsahan data
pe peningkatan ketekunan da am
da eferensi.
an lindung di Kondang Merak
yan antrara lai pohon merangas, t
poho at. Fa a tersebut antara l
rangk n tutul, pelanduk kanci , rusa. ai
terdapa , ek stem amun, ekosi n
ekosistem daerah estua i erdapa ang-
kerangan omis ang dan
kerang dar kanan
yang cukup ng khas
adalah ikan tun
Dari hasil pene ang terdapat di
Kondang Merak adalah Rhizop Sedangkan jenis terumbu
karang yang terdapat di Kondang Merak adalah Acropora sp., Montipora sp.,
Pocillopora sp. Potensi mangrove dan Terumbu Karang dilihat dari indikator
jenis, fungsi, daya tarik, manfaat edukasi dan manfaat ekonomi yang dimiliki.
Dengan adanya fungsi, daya tarik, dan manfaat yang dimiliki mangrove dan
terumbu karang artinya mangrove dan terumbu karang sangat berpotensi
menjadi salah satu obyek ekowisata di Pantai Kondang Merak. Dalam
pemanfaatannya sebagai obyek ekowisata, ekowisata mangrove dan terumbu
karang di Kondang Merak tampil sebagai kawasan wisata alam yang
mengeksploitasi pesona dari keunikan mangrove dan terumbu karang.
Persepsi masyarakat terhadap ekowisata adalah baik karena masyarakat
merasakan manfaat dari ekowisata itu sendiri. Persepsi masyarakat terhadap
ekowisata juga dapat dilihat dari perubahan pola pikir masyarakat yang dulu
belum menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup tetapi sekarang
sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Masyarakat Kondang Merak
antusias terhadap ekowisata di Kondang Merak. Hal tersebut dilihat dari
penerimaan masyarakat terhadap kehadiran lembaga SALAM sebagai Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang i fasilitator masyarakat untuk
kepentingan pengembangan wisata di Kondang Merak.
Partisipasi masyarak di Kondang Merak
melibatkan peran Lem a SALAM sebagai
stakeholder yang asy kan kegiatan
ekowisata. Lem M adalah Lembag Swadaya M LSM) yang
bergerak da ng peduli lingkungan.
Ben tisipasi mas n ekowisata antai
Konda erak, men harus di an
dalam isata dinyatak
WW ernation ri seg pa konserv
ek eduk sata. Tingkat par isipasi ada pa
an ter 5 (lima), artinya masyarak t seca
dalam kowisata di Pantai Kond g Merak
ara at untuk terl bat da am pengemba
hi 2 aspek yaitu kemampuan men
erbukaan terha pengunjung.
hada i dalam kegiatan ekowisata ant
untuk terlibat dalam kegiatan owisata,
asih buruk, urangnya dana da am pe
ek am mensi r ikan kepentingan-kepen
da hadapi keadaan ketika masyarak
atau u merusa alam untuk desakan
hidu
bangan ekowisata di Kondang
peran laku ekowisata yaitu, masyara
pemerin pemerin ah, serta akademisi. a
peran m ah yan terpenting karena keb n
suatu k be gan ung pada du ungan ang
diberikan
Kesim yang
dimiliki Kon dapat
mendukung ke persepsi
yang baik dan posi arakat dilihat
dari 5 (lima) faktor penting owisata diantaranya dari
segi partisipasi masyarakat, segi konservasi, segi ekonomi, segi edukasi, dan
segi wisata, 5)Tingkat partisipasi masyarakat berada pada tingkatan tertinggi
yaitu tingkat 5 (lima).
Saran untuk melengkapi penelitian ini diantaranya 1)Partisipasi masyarakat
dalam kegiatan ekowisata di Pantai Kondang Merak hendaknya ditingkatkan lagi,
2)Perlu adanya promosi ekowisata mangrove dan terumbu karang di Kondang,
3)Pemerintah hendaknya bekerjasama dengan masyarakat dalam kegiatan
ekowisata di Pantai Kondang Merak.
UCAPAN TERIMA KASIH

Keberhasilan penulisan Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh rasa

hormat penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa.


2. Dr. Ir. Harsuko Rini dan Mochammad
Fattah S.Pi, pembi bin meluangkan
waktunya memberikan bimbingan, masukan, da yang
berha am penyelesa
3. Dr us Tjah yu Hand
MBA, M penguji yan t kriti
bagi
ak A uruh masyarakat Kondang Merak em
bagi ilmu dan pengalaman.
Tob ng, Mark da Rachel selaku oran
pernah lelah memberikan kasi sayan
dukun an baik secara materia ataupu

6. g yang ak dapat disebutkan


, dan teman-teman bimbingan
m am penyelesaian laporan skripsi

ang, Januari 2017

Penulis
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur hanya bagiMu Tuhan yang telah melimpakan berkat

penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi yang

berjudul “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ekowisata Mangrove

dan Terumbu Karang di Panta Merak Kecamatan Bantur,

Kabupaten Malang” ini Skripsi ini, disajikan

pokok-pokok baha i ten m mbu karang,

persepsi m terhadap ekowisata, bentuk partisipasi masy dalam

pengel ekowisat , kenda am

pe aan ekow jutan ow g Merak

ulis m hwa dalam penyusu n laporan bany

ri sempurna. Untuk itu penulis men ha

membangun m kesempurnaan Lapo

rap semoga Laporan Skripsi dapa

pe mbaca.

uari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

RINGKASAN...................................................................................................i

UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................iv

DAFTAR ISI.....................................................................................................v

DAFTAR TABE...............................................................................................vii

DAFTAR AR.........................................................................................viii

DAF AMPIR .................

DAHU
ar Bel ................................................................ 1
................................................................
................................................................................................
.............................................................................................

u ................................................................
at ................................................................
pasi ................................................................
akat ................................................................
2. pasi................................................................
2.4 ................................................................
2.5 Partisipasi M arakat ................................
2.6 Fa garuhi Partisipasi ................................
2.7 Per ................................................................
2.8 Pot ................................................................
2.9 Ekow 17
2.9.1 P 17
2.9.2 P 18
2.9.3 Ekow
(Com 19
2.9.4 Ekowisata dan..................................................................................20
2.9.5 Prinsip-prinsip Pengembangan sata
Berbasis Masyarakat dan Konservasi..............................................21
2.9.6 Pengertian Atraksi Wisata................................................................23
2.10 Mangrove.................................................................................................24
2.11 Terumbu Karang......................................................................................26
2.12 Kerangka Berpikir.....................................................................................28

3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................................31
3.2 Jenis Penelitian..........................................................................................31
3.3 Jenis dan Sumber Data..............................................................................32
3.3.1 Data Primer......................................................................................32
3.3.2 Data Sekunder.................................................................................32
3.4 Metode Pengumpulan Data........................................................................33
3.4.1 Observasi.........................................................................................33
3.4.2 Wawancara......................................................................................34
3.4.3 Dokumentasi....................................................................................35
3.4.5 Studi Pustaka...................................................................................35
3.5 Metode Pemilihan Inform...........................................................................36
3.6 Analisa Data...............................................................................................38
3.7 Keabsahan Data........................................................................................41

4. HASIL DA AHASAN
4.1 Keada um Lokasi P.........................................................................45
4.1. grafi dan T ................................
ejarah P ...................
Bentan ............
Sarana a ................................
a. S ................................................................ 50
b. ................................................................
an ai Kondang Merak ................................
Alam................................................................
.........................................................................................
g ................................................................
terhadap Ekowisata ................................
at da am Pengelolaan Ekowisata
pasi Masy at ................................
Masy ................................
arakat untu Terlibat dalam
owisata...............................................................
engelolaan Ekowisata ................................
4.5 K di Pantai Kondang Merak

5. KES AN
5.1 Kesi ................................................................ 88
5.2 Saran ................................ 89

DAFTAR PU 91

LAMPIRAN......................................................................................................95
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian Terdahulu....................................................................................6

2. Daftar Informan............................................................................................38

3. Data yang dikumpulkan................................................................................40

4. Potensi Mangrove........................................................................................61

5. Potensi T arang ................................................................ 61

6. Ken dan Solusi y owisata ......


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jenjang Tingkat Partisipasi..........................................................................12

2. Kerangka Berpikir........................................................................................30

3. Model Analisis Data Miles dan Hube............................................................39

4. Jalan Jalur Lintas Selatan............................................................................45

5. Jalan menuju Pan........................................................................................46

6. Pantai Kon ................................................................ 48

7. Kondi Pantai Konda..........................................................................51

8. R sp. .........................

9. nia sp ................................................................

opora ................................................................ 59

.......................................................................................

.....................................................................................

Mas arakat...........................................................

Masyarakat...........................................................

15 ................................................................

16 norkel ................................

17. K at ................................................................

18. Perpu Merak................................


19. Perahu 76
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara....................................................................95

2. Klasifikasi Mangrove dan Terum..................................................................99

3. Dokumentasi Foto P.....................................................................................101


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata telah menjadi salah satu kegiatan ekonomi global terbesar dan

menjadi industri sipil yang terpenting didunia. Tidak sedikit jumlah tenaga kerja

didunia yang bekerja di sektor Gross Domestic Product)

pada tiap-tiap negara onesia, pariwisata

juga telah m ontr busi yang besa terhada de . Namun

seiring nya waktu, gkan di ne gara

berk telah ra pe arena

t mbu atan pariwisata tersebut prihatink

pun pa erupakan usaha yang san at meng un

al (mass tourism) dapat menimbulkan

an g terlalu rlebihan.

ang dirasakan akibat dari kegiatan

m sata berubah dari pariwisata

ekow hasa aslinya adalah ekoturis

pariw emberi dampak negatif seperti

terpeng al a tidak ter ontrol, an

masyarak bi sy ngan,

budaya dan an dan

dibuktikan oleh para ahl masyarakat dan

pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Karena itu ekowisata lahir dengan konsep

pariwisata yang bertanggung jawab atau pariwisata yang berwawasan

lingkungan.
Pariwisata di Indonesia sendiri telah berkembang dari wisata massal (mass

tourism) menjadi pola berwisata individu atau kelompok kecil, yang lebih fleksibel

dalam perjalanan berwisata dan wisatawan dapat berinteraksi lebih tinggi dengan

alam dan budaya masyarakat. Pergeseran tersebut dilihat dari banyaknya

wisatawan di Indonesia yang mulai meminati ekowisata dengan memanfaatkan

laut, pantai, hutan tropis, sung ntuk-bentuk bentang lahan

(lanskap) lainnya (Fand

Secara kowisata merupa an kegi sata yang

memper aspek kon dayaan sosi aya,

ekon asyarak k pend jaran.

dalam ) mendefenisikan ekow u be

anan w a alami yan dilakukan dengan t se

estarikan kehidupan dan kesejahteraan pe

akuk oleh wisatawan pecinta y

sata tetap utuh dan lestari, disampi

k a tetap terjaga.

erak adalah salah satu pantai yan

berad ng, Kecamatan Bantur, Kab

Tim r da sel tepi amudera Ind ai

Kondang m adi mana

yang menjad karang.

Mangrove dan terum penting dalam

keseimbangan ekosistem pantai. Jadi kelangsungan hidup mangrove dan

terumbu karang sangat harus diperhatikan. Oleh karena itu, adanya ekowisata

mangrove dan terumbu karang dengan tujuan agar para wisatawan tetap bisa
menikmati perjalanan wisata yang memiliki nilai edukasi dan tetap menjaga

kelestarian mangrove dan terumbu karang.

Ekowisata yang tengah dikembangkan di Pantai Kondang Merak bertujuan

untuk menjadikan kawasan wisata Kondang Merak sebagai kawasan ekowisata

bahari yang maju dan memberikan banyak manfaat. Dalam Undang-Undang

Konservasi Hayati (UUKH) pa kan bahwa sumber daya

alam hayati merupak anfaatkan untuk

meningkatkan aan masyarakat da mutu keh du Namun,

keseimba ekosistem ni menjel hwa

dipe esem pada rusaha

aatkan alam termasuk pa wisata anfaa

day yati dan ekosistemnya pat dirasa arak

aupun tidak langsung (Hardjosoemantri

be basis masyarakat adala pola

ukung dan memungkinkan keterliba

m perencanaan, pelaksanaan,

ekow ntungan yang diperoleh (WW

Artiny masyarakat adalah usaha ekow

hak masy dalam engelola keg atan w ang

dimiliki masy n seba

Untuk m grove dan

terumbu karang tersebut asyarakat. Partisipasi

masyarakat sangat penting dalam mewujudkan tujuan ekowisata itu sendiri.

Keberhasilan pengelolaan suatu kawasan ekowisata bergantung pada dukungan

dan partisipasi yang diberikan oleh masyarakat. Menurut Hermantoro (2009)

dalam Nawawi (2013), tidak ada kelompok lain yang mampu menjaga wisata
bahari selain masyarakat (komunitas) lokal karena mereka paling tahu persoalan

dan paling menerima dampaknya, baik positif maupun negatif.

Oleh karena itu, peneliti ingin menggali informasi terkait partisipasi yang

dilakukan oleh masyarakat setempat dalam pengelolaan ekowisata mangrove

dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak sebagai respon masyarakat

setempat terhadap pariwisata asan yang diberikan dan

tindakan nyata yang di

1.2 Rumusan

B kan latar be permasal ang

dir an dalam ah sebagai

Bagai berdaya mangrove da t seba

di Pantai Kondang Merak?

sep masy at terhadap ekowisata di

pasi masyarakat dalam kegiatan peng

Merak?

1.3

T ini adalah berusaha untuk n

masalah peru usan kan

sebelumnya,

1. Mengetahui arang sebagai

obyek ekowisata di Pantai Kondang Merak

2. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap ekowisata di Pantai Kondang

Merak
3. Mengetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam kegiatan

pengelolaan ekowisata di Pantai Kondang Merak

1.4 Kegunaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Bagi masyarakat, penelitian ini apkan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk m kegiatan pengelolaan

ekowisata m dang Merak,

sehingg Kondang Merak dapa menjadi par wisata anjutan

un rasi pene

2. pemerin harapkan satu

rmasi ertimbangan dalam mer enyus

yangku dengan keberlanjutan ek sata

Pantai Kondang Merak

l penelitian ini diharapkan dap enj

a yang terkait dengan pe litian

embangan keilmuan dan men

ada

4. B an ini diharapkan dapa menjad

untu dalam mensukseskan kegiatan ntai

Konda
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Tujuan penelitian terdahulu dicantumkan dalam sebuah penelitian baru

adalah untuk mengetahui bangunan kei yang sudah diletakkan oleh orang

lain sebelumnya. Dengan k ian terdahulu, peneliti

akan dengan mud at. Biasanya

penelitian t yang digunakan adalah penelitian yang angsung

dengan ian yang s

elitian- ah di uk n seb

an ini ah sebagai berikut

ahulu
n Judul Hasil
tot Bentu partisipasi masy kat
pengelolaan obyek wisata alam
arakat Jumog terutama ber pa ti
part pasi tenaga kerja dan pa
un T ngkat partisipasi total m
ob ek wisata Air Terjun Jumo
oso, masih rendah, karena diseb
ar kur gnya kontribusi nyata
kurangnya pembinaan dari
un uk meciptakan keman
k rofesionalan pengelol
k lik antar dua elomp
hak sebag at
ang
ovasi

Perbandingan: peneliti Demartoto, M.Si


mengumpulkan data dengan mengg e ode kuesioner lalu dilakukan
penskoringan sehingga didapatkan hasil partisipasi masyarakat ditiap-tiap
dusun yang di desa Berjo dalam pengelolaan Wisata Alam Air Terjun Jumog,
sedangkan pada penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan
menggunakan metode wawancara secara mendalam kemudian dianalis
menggunakan analis data miles dan huberman sehingga didapatkan hasil
partisipasi masyarakat yaitu masyarakat desa sumberbening yang tinggal
dikawasan Kondang Merak dalam pengelolaan ekowisata mangrove dan
terumbu karanf di Pantai Kondang Merak.
2 Murniati (2008) Partisipasi masyarakat dapat dinilai cukup
Partisipasi Masyarakat tinggi karena telah melakukan usaha-usaha
dalam Pengembangan yang nyata meskipun kadang kala hasilnya
Desa Wisata (Studi tidak seperti yang diharapkan. Hal tersebut
Deskriptif Kualitatif dilakukan baik didalam maupun luar Desa
tentang Partisipasi Wirun. Semua elemen masyarakat juga telah
Masyarakat dalam berusaha untuk mensosialisasikan kebijakan
Pengembangan Desa Bupati Sukoharjo tentang pencanangan Desa
Wisata di Desa Wirun Wirun sebagai Desa Wisata namun belum
Kecamatan Mojolaban maksi kti ada beberapa informan
Kabupaten Sukoharjo) ra detail tentang
wirun. Setelah
hman, partisipasi
k arena yang
ber nisiatif un uk menjadik un
sebagai de wisata adalah piha nsi
Sukoharjo hak

Perband an: pe ukan embahas


pe aran info arak t an ep Sukoh
t penca Wirun sebagai desa men
pasi y n asyarakat dalam peng m Wisa
sedan peneli ian ini penulis membahas arak
elum meneliti partisipasi yang dilakuk
owisata mangrove dan terumbu karang.
2013 Part pasi masyarakat setempa
arakat pengelolaan wisata Pan Dep
n dengan didirikannya Koperasi
ok di Pantai Depok, yang merupak
tis org isasi masyarakat yan
P ai Depok. Hal ini me
koperasi melibatkan masy
berpartisipasi dalam kegi
Pantai Depok. Masyarakat
be partipasi terhadap kebe
dengan pengelolaan sam
da ulang sampa , pen
uasi ngkung h
gk unya
pat

Perbandingan: pe membahas
bagaimana partisipasi masy Wisata Pantai Depok
dikarenakan keberagaman fungsi Pantai Depok memberikan konsekuensi pada
pengelolaannya, yang tidak bisa dibebankan kepada pemerintah setempat atau
pengelola kawasan saja, tapi juga pihak yang paling dekat dengan lingkungan
Pantai Depok, sedangkan dalam penelitian ini penulis membahas partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan ekowisata mangrove dan terumbu karang di
Pantai Kondang Merak dikarenakan keberhasilan pengelolaan suatu kawasan
ekowisata bergantung pada dukungan dan partisipasi yang diberikan oleh
masyarakat.
2.2 Partisipasi Masyarakat

2.2.1 Pengertian Partisipasi

Mubyarto (1984) menjelaskan bahwa partisipasi secara umum berarti

kesediaan untuk membantu keberhasilan suatu program sesuai dengan

kemampuan setiap orang tanpa men orbankan kepentingan diri sendiri.

Sedangkan menurut Sant jo (1994), partisipasi

merupakan keterliba ngan dan rasa

tanggung jaw suatu kegiatan untu mencapai tujua ha yang

bersangk

urut If keadaan orang akan

sipasi

penting bagi mereka

ndap t bahwa ndakan mereka akan m

ai adanya per daan-perbedaan parti

ka untuk sa berpartisipasi

Jad uah keadaan dimana seseoran

orang aksana an sebuah program a

rasa keb nnya untuk m tu.

2.2.2 Penge

Masyarakat ad a cara, dari

wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari

pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia (Iver dan Page,

1961). Sedangkan menurut Linton (1936), masyarakat merupakan suatu

kelompok manusia yang hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu

kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumusan dengan jelas.

Unsur-unsur masyarakat itu sendiri menurut Soekanto (1990) meliputi:

a. Manusia hidup bersama, yaitu jika ada dua orang atau lebih yang hidup

bersama

b. Bercampur untuk wak berkumpulnya manusia

maka akan wat pemikiran-

pemik

c. hwa mere

atu sist sama, yait sama

meng aan, oleh karena tiap k mera

i sama lain

ah suatu em yang terdapat be

pulasi, kebudayaan, hasil-ha keb

lembaga-lembaga sosial serta

m sama dan tinggal dalam satu kaw

2.3 sipasi

m par sipasi yang dikemuk i.

Sugiyah partisipasi m cara

keterlibatan

a. Partisipasi lan

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam

proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat

mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan

keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.


b. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya

pada orang lain.

Pendapat lain disampaikan oleh Subandiyah (1982) yang menyatakan

bahwa jika dilihat dari segi tingkatannya partisipasi dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Partisipasi dalam pengam

b. Partisipasi dalam rogram lain

c. Partisipasi aksanaan.

Le nci Cohen partisipasi adi

empat s yaitu

sipasi a an Keputusan

ama berkai an dengan penentuan

berk itan dengan gagasan atau ide y

. Dalam partisipasi ini masyarakat m

orientasi mbangunan. Wujud

ir rap diskusi, sumbangan

program ang ditawarkan

2. Part anaan

Partisi aa suatu prog m m an

sumber abaran

program.

3. Partisipasi dalam Pengambi

Partisipasi ini tidak lepas dari hasil pelaksanaan program yang telah dicapai

baik yang berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas. Dari segi kualitas,

dapat dilihat dari peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas dapat

dilihat seberapa besar prosentase keberhasilan program.


4. Partisipasi dalam Evaluasi

Partisipasi masyarakat dalam evaluasi ini berkaitan dengan masalah

pelaksanaan program secara menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan untuk

mengetahui ketercapaian program yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan macam partisipasi, yaitu:

a. Partisipasi dalam proses eputusan. (participation

in decision making

b. Partisipasi aksanaan (participati in implementing

c. Parti lam pem

d. pasi dal pation ben

ngkat

91) menjelaskan bahwa partisipasi m

keterlibatan da am proses pene arah

ngunan, (2 keterlibatan dal me

t aksanaan iatan pembangunan

da pembangunan secara berkeadi

gemukakan ada enam tah

antarany

1. Partisipa em rik

2. Partisipasi asi yang

diterima, baik yang dengan syarat

3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan

4. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan

5. Partisipasi dalam menerima kembali hasil-hasil pembangunan dan

6. Partisipasi dalam menilai pembangunan


Terkait dengan partisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan

sumberdaya alam, Borrini-Feyerabend (2000) mengemukakan bahwa partisipasi

efektif dapat dipandang sebagai sebuah kondisi di mana kearifan lokal,

keterampilan, dan sumberdaya lainnya digerakkan dan dilaksanakan secara

totalitas. Partisipasi berarti bahwa masyarakat lokal diberdayakan untuk

menggerakkan kemampuan mere or sosial dalam mengelola

sumberdaya, membuat atan-kegiatan yang

mempengaruhi mereka (Cernea 1985).

W 88) menge katan dalam pasi,

yaitu bar 1):


Supporting Acting together Deciding together Consultation
Information
Substantial Participation

Degree of
control

Jenjang Tingkat Partisipasi (Wilcox

1. M nformation)

2. Kon yaitu menawarkan pendap ar

yang ba m n dalam

implement

3. Pengambilan keput arti memberikan

dukungan terhadap ide, gagasan, pilihan-pilihan, serta mengembangkan

peluang yang diperlukan guna pengambilan keputusan


4. Bertindak bersama (Acting Together), dalam arti tidak sekadar ikut dalam

pengambilan keputusan, tetapi juga terlibat dan menjalin kemitraan dalam

pelaksanaan kegiatannya

5. Memberikan dukungan (Supporting independent community interest) dimana

kelompok-kelompok lokal menawarkan pendapat, nasehat, dan dukungan lain

untuk mengembangkan agen

2.5 Manfaat dan Kerug

Suratm mengemukakan beberapa manfaat par asyarakat

adalah berikut:

yarak masi meng ngunan

ada di

asyarakat akan men ngkat mengen

ban unan da hubungannya

t menyampaikan informasi d pend

ada pihak pem rintah

dapatkan nformasi-informasi da

B sipasi masyarakat adalah sebag

1. k ri masyarakat ber a

ter minat masyara

2. Infor yang

pengetah

3. Jika terjadi perbedaan pe masyrakat, keputusan yang

diambil akan menyebabkan selalu ada masyarakat yang tidak puas

4. Penyimpulan pendapat masyarakat yang dilakukan oleh instansi

masyarakat tidak selalu berpegang pada pendapat terbanyak (mayoritas),


tetapi berdasarkan pendapat atau informasi yang logis dan dapat diterima

secara ilmiah oleh pihak pemerintah

5. Dimanipulasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok yang tidak baik

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

Ada beberapa faktor yang dapat mpengaruhi partisipasi masyarakat

dalam menajalankan suatu sebut dapat mendukung

keberhasilan pelak yang dapat

menghambat lan pelaksanaan keg tan ersebut. M aktor usia,

terbatasn ta benda silan.

(19 bahwa pa umbuh

kat di beberapa faktor. Faktor-f ngar

ng dalam berpar sipasi adalah sebagai

rupa an faktor yang mempe aruhi

an-kegiatan masyarakatan yang

engah ke tas dengan keterika

kat yang lebih mantap, cenderun

mereka yang dari kelompok

2) Jen

Stereot bahwa

pada da ti bahwa

dalam banyak masyara yang terutama adalah

mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama stereotip masyarakat

terhadap perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan

emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.


3) Pendidikan

Pendidikan dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk

berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup

seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi

peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.

4) Pekerjaan dan Penghasil

Pekerjaan dan sama lain karena

pekerjaa g akan menentu an berapa pe yang akan

di nya. Pekerjaa ang baik da kupi

tuhan k berpa

la ke asyarakat. D gan kat partisi

dalam atan ha us didukung oleh suasana

seseorang tingg dalam ling gan

be nterak dengan l ng gan

rtisipasi seseorang. Semakin

maka r memiliki terhadap

partisipasinya yang besar

2.7 Persep

Persepsi nting bagi

manusia dalam meresp a di sekitarnya.

Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan

ekstern. Berbagai ahli telah memberikan defenisi yang beragam tentang

persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut

Sunaryo (2004) persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh
proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, lalu

diteruskan ke otak, dan kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang

dipersepsikan.

Kayam (1985) dalam Entebe (2002) menjelaskan bahwa persepsi adalah

pandangan atau penilaian seseorang t p obyek tertentu yang dihasilkan

oleh kemampuan mengorg utnya persepsi ditentukan

oleh dua faktor dala individu (faktor

eksternal). ernal meliputi kecer san, minat, ndidikan,

pendapat apasitas tor ekt nal puti

pe kelom asa lalu da lakang

Panda aian ini dipengaruhi oleh ebiasa

ang empe garuhi persepsi seseorang

agai be kut:

aitu per an, sikap dan

n dan harapan, perhatian (fo

uan kejiwaan, nilai dan keb

2. Fa belakang kelua oleh,

peng wanan,

pengulan gan suatu

obyek
2.8 Potensi

Potensi ialah segala sesuatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan atau

sumber yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan manusia maupun

yang dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya potensi

dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita.

(Kartasapoetra, 1987). Potensi segala sumber daya alam

yang terdapat di mu aupun yang tidak

dapat diperba

daya al ga berha g

be t bag dup setiap di bum

me mengelola sumberdaya ersebut mamp

gsungan hidupnya. Sumber daya alam

snya. Karena k nekaragamannya tersebut,

dakan menjadi dua yaitu aya

es) dan mber daya alam yang tida

ren

2.9

2.9.1 P

Istilah an seba satawan

ke suatu da mpelajari

tentang alam, sejar meningkatkan

pendapatan ekonomi bagi masyarakata setempat dan nilai konservasi. Menurut

Nugroho (2011), ekowisata adalah sebagian dari sustainable tourism.

Sustainable tourism adalah sektor ekonomi yang lebih luas dari ekowisata yang

mencakup sektor-sektor pendukung kegiatan wisata secara umum, meliputi


wisata bahari,(beach and sun tourism), wisata pedesaan (rural dan agro tourism),

wisata alam (natural tourism), wisata budaya (cultural tourism), atau perjalanan

bisnis (business travel).

Weaver (2001) dalam Higham (2007), memberikan defenisi ekowisata

sebagai suatu bentuk dari wisata yang mengangkat pengalaman belajar dan

apresiasi terhadap lingkungan komponen daripadanya

termasuk konteks k ang berwawasan

lingkungan da daya berkelanjutan serta meng cara untuk

menghar mber daya juan, juga ung

keb ngan da

eberapa pakar dalam bi ng at untu

k la ekowisata sebaiknya meminim ne

dan budaya setempat serta mam

gi masyarakat n meningkatk lai

kowisata

isata di tu kawasan erat kai

dan amnya. Semua potensi tersebut m

ekono dan erupakan med a pend an

lingkunga g atan pengembangan asan

konservasi erhadap

pengembangan usaha dan

kesempatan kerja kepada masy sata (Sumahadi, 1998).

Usman (1999) menjelaskan bahwa pengembangan ekowisata di Indonesia

yang harus diperhatikan adalah keikutsertaan masyrakat setempat dalam setiap

kegiatan kepariwisataan. Konsep pengembangan wisata dengan melibatkan atau

mendasarkan kepada peran serta masyarakat (community based ecotourism),


pada dasarnya adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat yang

tinggal didaerah-daerah yang menjadi obyek dan daya tarik wisata untuk

mengelola jasa-jasa pelayanan bagi wisatawan.

2.9.3 Ekowisata Berbasis Masyarakat (Community-based Ecotourism)

Ekowisata berbasis masyarakat erupakan usaha ekowisata yang

menitikberatkan perak aktif k sarkan pada kenyataan

bahwa masyarakat budaya yang

menjadi poten nilai jual sebagai day tarik wisata, pelibatan

masyara enjadi mut ak arakat m hak

masy at lokal egiatan ang

secara sebagai pengelola. engan ekowisata

kan berarti bahwa masyarak k

ataran implementasi ekowisata perlu

n pembangunan terpadu yang di ukan

( 9).

unci dal ekowisata berba

dijel national (2009) adalah sebagai

1) tuk pa tia atau lembaga untuk

ek dengan dukungan ri pemer sasi

masy

2) Prinsip masyarkat

setempat) diterapkan se p sarana dan prasarana

ekowisata, kawasan ekowisata, dan lain-lain;

3) Hometay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi wisata

4) Pemandu adalah orang setempat;


5) Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi

tanggung jawab masyarakat setempat

Sesuai dengan yang tercantum dalam Guidelines for Community-based

Ecotourism Development (2001) aspek dari komunitas untuk terlibat dalam

pengembangan ekowisata adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan menjadi

b. Keterampilan

c. Keter omputer;

d. pilan peng

eterampil

Keterbu pengunjung

nservasi

70, organisasi onservasi mulai melihat ek

berbasis konservasi karena tida meru

t berdampa negatif terhadap li

bangan. Ekowisata juga dianggap

berk omi dan ngkungan bagi masy

didalam asan konservasi. Namun ap

berkelan on si yang memungkin sata,

mengatur sesuai

visi dan harapan 09).

Ekowisata dihargai dan dikemba gai salah satu program usaha

yang sekaligus bisa menjadi strategi konservasi dan dapat membuka alternatif

bagi masyarakat. Dengan pola ekowisata, masyarakat dapat memanfaatkan

keindahan alam yang masih utuh, budaya, dan sejarah setempat tanpa merusak

atau menjualnya.
2.9.5 Prinsip-prinsip Pengembangan Ekowisata berbasis Masyarakat dan

Konservasi

WWF International (2009) menyebutkan ada lima prinsip pengembangan

ekowisata berbasis masyarakat dan konservasi, yaitu sebagai berikut:

1) Keberlanjutan Ekowisata dari Aspe Ekonomi, Sosial dan Lingkungan

(Prinsip Konservasi da

Ekowisata yan alah ekowisata

yang hi adil (green and fair untuk kepentin bangunan

be utan dan giatan ang

ujuan un ternatif anjutan

asyra yang dilindungi, berb ri up

se a ayak (teruta a bagi m ara at

amnya berada di kawasan yang

da onservasi dengan menin tkan

ap perlindungan bentang lahan y

nilai sejarah yang tinggi.

nstitusi Masyarakat Lokal dan

t)

A n k mbagaan masyarak aan

ekow ci: ntin ssional

dalam g usaha

yang mandiri dan pengembangan

ekowisata. Beberapa contoh dilapangan menunjukan bahwa ekowisata

ditingkat lokal dapat dikembangkan melalui kesepakatan dan kerjasama

yang baik antara Tour Operator dan organisasi masyarakat. Peran

organisasi mayarakat sangat penting oleh karena masyarakat adalah


stakeholder utama dan akan mendapatkan manfaat secara langsung dari

pengembangan dan pengelolaan ekowisata.

3) Ekonomi berbasis Masyarakat (Prinsip Partisipasi Masyarakat)

Homestay adalah sistem akomodasi yang sering dipakai dalam ekowisata.

Homestay bisa mencakup berbagai jenis akomodasi dari penginapan

sederhana yang dikelola keluarga sampai dengan

menginap di rumah an hanya sebuah

pilihan ak ang tidak mem kan moda gi, dengan

sist mestay pem sakan seca sung

aat ek si man

asyara min. S stem homestay nilai ti

sebag eko sata dimana seorang pat

k belajar mengenai alam, budaya ri-

ha di lokasi rsebut. Pihak tur dan

enal an be ajar satu sama l n, dan

ansi n mahaman yang

keramahan orang Indonesia.

mandu adalah orang lokal y

ang li kungan dan alam setem aset

terpen di rikan ang

peman omi dari

ekowisata, tarian alam

dan obyek wisata.

4) Prinsip Edukasi

Ekowisata memberikan banyak peluang untuk memperkenalkan kepada

wisatawan tentang pentingnya perlindungan alam dan penghargaan

terhadap kebudayaan lokal. Dalam pendekatan ekowisata, pusat informasi


menjadi hal yang penting dan dapat juga dijadikan pusat kegiatan dengan

tujuan meningkatkan nilai dari pengalaman seorang turis yang bisa

memperoleh informasi yang lengkap tentang lokasi atau kawasan dari segi

budaya, sejarah, alam, dan menyaksikan acara seni, kerajinan dan produk

budaya lainnya.

5) Pengembangan dan Pen apak dan Kerangka Kerja

Pengelolaan Lok Wisata)

Dalam pe k wasan ekowisata, masal g (carrying

cap perlu diper embanganny isata

mpak spek da

kung y timbangkan ad ah jumla laman

kunjun erap sering lokasi yang rentan s da

ain-lain. Zonasi dan pengaturannya ad

ang kan membantu menjaga lai

aw san ekowisata.

2.9. Wisata

diartikan segala sesuatu yan

wisata k wisatawan untuk berkunjun

Sesuatu wisatawan meliputi benda- am,

hasil ciptaan hi p 1996),

atraksi da a di

a. Site attraction (tem iklim yang nyaman,

pemandangan yang indah dan tempat bersejarah)

b. Event attraction (tempat yang berkaitan dengan pariwisata, misalnya

konferensi, pameran peristiwa olahraga, festival, dan lain-lain)


Yoeti (1996) mendefenisikan bahwa atraksi wisata adalah segala sesuatu

yang terdapat didaerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang

ingin berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata. Adapun jenis-jenis

atraksi wisata diantaranya adalah:

1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta yang dalam

istilah pariwisata disebu ties, yaitu Iklim, bentuk

tanah dan pe ora, pusat-pusat

keseha air mineral, mandi umpur, su be

2. H ptaan man aitu benda ang

arah da amaan

ata cara akat (the way life) Tata onal

suatu merupakan salah satu sumber yan g

a para wisatawan. Bagaimana kebiasa

ua erupakan daya tarik bagi wi an

asal dari kombinasi antara bah

dan ”. Kata mangrove dalam baha

baik han y g tumbuh didaerah jan t

maupun du sies tumbuhan yang tas

tersebut. S untuk

menyatakan i gatakan

komunitas tumbuhan terseb a et al, 2005).

Mangrove merupakan pohon yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut

(intertidal trees), ditemukan disepanjang pantai tropis diseluruh dunia. Pohon

mangrove biasanya dipengaruhi oleh pasang sehingga mangrove memiliki

adaptasi fisiologis secara khusus untuk menyesuaikan diri dengan garam yang
ada didalam jaringannya. Mangrove juga memiliki adaptasi melalui sistem

perakaran untuk menyokong dirinya di sedimen lumpur yang halus dan

mentransportasikan oksigen dari atmosfer ke akar. Sebagian besar mangrove

memiliki benih terapung yang diproduksi setiap tahun dalam jumlah besar dan

terapung hingga berpindah ke tempat baru untuk berkelompok (Lewis, 2004).

Hutan mangrove mer tasi pantai tropis dan

subtropis yang didom mampu tumbuh

dan berkemba aerah pasang surut ntai berl 2001).

M banyak di ndung dari ran

omba n daerah angrove ayah

emilik besar dan de a y bany

du edangkan di wi ayah pesisir ang

e pertumbuhannya tidak optimal. Mangr

al da beromba besar dengan us

k memungkinkan terjadinya pen endapa

y umbuhannya. Hal ini terbukti

man ang umumnya terdapat di Pan

dibat rena mangrove sangat sensit

(Dahuri,

Beb oleh

Bangen (2001

1) Umumnya tumbuh pada nis tanahnya berlumpur,

berlempung, atau berpasir

2) Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun

yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Frekuensi genangan

menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove


3) Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat

4) Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air

bersalinitas payau (2-22 permil) hingga asin (mencapai 38 permil).

Lewis (2004) menjelaskan bahwa hutan mangrove menyediakan sejumlah

manfaat secara ekologi meliputi stabilisasi sepanjang pantai, pereduksi ombak

dan gelombang yang meny ndungan struktur pulau,

pendukung perikanan ung dan tidak

langsung, peny nan dan habitat pe ukung popu ar meliputi

burung pe g maupu

si dan m seperti yan engen (

sebag

m gelombang dan ang n bada , pelind

dan penangkap sedimen

umlah besar detritus dari daun dan ahan

nursery grounds berbagai jen s ikan,

uk bahan onstruksi, kayu bak

lp)

5) P udang n biota laut lainnya

6) Seb

2.11 Terumbu

Terumbu adalah endapan da i bonat yang terutama dihasilkan

oleh karang (filum Cnidaria, kelas Anthozoa, ordo Madreporaria atau scleractinia)

dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organisme-organisme lain yang

dapat mengeluarkan kalsium karbonat (Nybakken, 1992).


Ada empat istilah yang berkaitan dengan kata terumbu karang, yaitu

terumbu karang, karang, batu karang, dan karang batu. Terumbu karang adalah

bangunan kapur besar yang dibentuk dan dihasilkan oleh binatang karang dan

organisme berkapur lainnya, sehingga membentuk suatu ekosistem yang

kompak sebagai habitat bagi biota-biota laut. Karang adalah suatu kelompok

organisme dari filum Coelenterat ama dari ordo Scleractinia

yang merupakan pembe arang batu adalah

karang hidup sus berkapur, biasanya disebut gai karang

hermatipi gkan batu k g sudah mati batu

kapu o, 2011

uharsono elaskan bahwa arang satu

a Cni = jelatang) yaitu keluar be bi me

g dalam sejarah evolusinya adalah biota

a k ur dalam jaring tubuhnya. nida

zoa (bukan merupakan karan pembe

an uk erumbu). Karang (coral) ad

scl anggotanya mempunyai kerangka

skel . Ke ang hermatipik (karang

khususny g pa intensi as cahaya m an

membentu Mak an ganic

yang dihasilk ata) yang

hidup didalam jaring suplai 98% total

kebutuhan makanan bagi hewan karang. Sumber makanan lainnya berasal dari

debris organic atau plankton (Veron (1986).


2.12 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konsep tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antar variabel yang diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan antara

hubungan variabel independen am penelitian ada variabel

moderator dan interv variabel itu ikut

dilibatkan da an. Pertautan an r variabel anjutnya

dirumusk alam bentu karena itu setiap

peny parad rus di angka

ono, 20

osi ove dan terumbu karang merupak a

dapat dijadikan obyek wisata pada k

erak. alam pengembangan da peng

ondang Merak diperluka pe an masy

P rlukan karena masyarakat se

ah tai Kondang Merak dan yang

secar pun bu uk dari kegiatan kepariw

kawasa i.

Untuk owisata

mangrove dan analisa

data. Dalam penelitian ini an ah analisis data Miles

dan Huberman yang dilakukan dalam beberapa langkah yaitu mengumpulkan

data, mereduksi data yang telah diperoleh, menyajikan data tersebut dalam

bentuk teks naratif, dan memverifikasi data tersebut. Sehingga dari hasil analisa

data yang diperoleh tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan


ekowisata mangrove dan terumbu karang dapat memberikan beberapa alternatif

yang dapat diterapkan untuk keberlanjutan ekowisata berbasis partisipasi

masyarakat di Pantai Kondang Merak. Adapun kerangka berpikir dari penelitian

ini dapat dilihat pada Gambar 2.


Pantai Kondang Merak

Potensi Sumberdaya Masyarakat

Mangrove Terumbu Karang Partisipasi

Analisa Data Kualitatif

Partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan Ekowisata Mangrove dan Terumbu Karang

Keberlanjutan Ekowisata berbasis Partisipasi Masyarakat di Pantai Kondang Merak

Kerangk Be
3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan ekowisata mangrove dan terumbu

karang Pantai Kondang Merak, Desa umberbening, Kecamatan Bantur,

Kabupaten Malang Selatan, aan penelitian ini pada

bulan Agustus sampai

3.2 Jenis Pen

penelit an s pene ti

m silkan da s, aitu apa an cara ter

san da aku ang nyata, telit , dan dipe uasan

penelit an kuali atif mengarah kepad

alaman mengenai gambaran kondisi t

ang secara apa adanya.

kan da am penelitian ini adal

M an penca ian fakta dengan inter

bert masa ah-masalah dalam masy

dan si asuk ten ang hubungan, keg ,

pandang g be langsun alisa

tabulasi. (Naz

Pelaksanaan umpulan dan

penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu,

yaitu dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu bila

mengambil studi perbandingan. Riset deskriptif hanya melukiskan keadaan


obyek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk mengambil atau menarik

kesimpulan yang berlaku umum (Marzuki, 1988).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Data primer g per eh langsung di

lapangan ol g yang mela ukan penel an atau yang bersan yang

meme nya. Data ta bar n,

20 edangka uki 5), data

eh da diamati dan dicatat pe am al diperol

n melakukan pengam tan dan penca

cara.

kumpulkan dalam penel ian ni mel

K sumberday pesisi , mangrove da

Kon masyarakat di Pantai Kondang

prasarana Merak.

3.3.2 D

Sing menyeb alah

data yang sudah

dikumpulkan oleh pi ah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oelh orang yang melakukan penelitian dari sumber-

sumber yang ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari

laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia

(Hasan, 2002).
Sedangkan menurut Marzuki (2005), yang dimaksud data sekunder adalah

data yang diperoleh bukan karena diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

peneliti, misalnya dari biro statistik, dokumen perusahaan, surat kabar dan

majalah keterangan-keterangan lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan dalam

penelitian ini meliputi: keadaan umum lokasi penelitian, letak geografis dan

topografi lokasi penelitian, gamba daan masyarakat.

3.4 Metode Pengumpu

Metode umpulan dat dalam penelitian ini dilak an cara

observasi ancara, d

3.4. ervasi

atilim askan bahwa observasi tek

g engaharuskan pene tian turun ang

hal yang be k an dengan tempat, ruan

peri iwa, tujuan, dan perasaan Obse

eks, yan ersusun dari pelbagai pro

psk yang terpenting adalah proses

dan

kan da am penelitian ini melipu ku

masyara tsertaan keg sata

mangrove ktivitas

sehari-hari m njalankan

pekerjaannya.
3.4.2 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan-

permasalahan yang ingin diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau

kecil (Sugiyono, 2004).

Menurut Arism ah satu sumber

informasi stud yang sangat pentin Wawancara ad ya-jawab

dengan orang untuk pendapa ang

sua atau m mewaw pewawan

wer) g diwawancarai diseb en atau

kapan biasa, w wancara ad ah

da i satu orang ke orang lan. Dalam seb

alur diskusi it bolak-balik be h da

wawancara dilakukan kepada

ket setempat, embaga Sahabat A

meng anyaan erbuka yang dapat di

Tujuan cara alah untuk m dapa ntang

sejauh man olaan

ekowisata sel at dalam

rangka pengelolaan ekow k. Untuk membantu

pengumpulan data hasil wawancara dilengkapi alat perekam suara. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi sekecil-kecilnya informasi yang tidak tercatat.


3.4.3 Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang

digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat,

catatan khusus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya (Hasan, 2002).

Dokumentasi ditujukan untuk m g dari tempat penelitian,

meliputi buku-buku kegiatan, foto-

foto, film doku a yang relevan den an penelit an 02).

St umentasi da informan da umum

ten fil ek terumbu dang

-foto engkapi data yan dipe grafi da

y keadaan masyarakat da gam ran

alah t knik pengumpulan da a ngan

u-buku, t ur-literatur, catatan-cata

lap anya dengan masalah yang ak

pust mpulan data atau informasi

buku- ungan dengan pene itian k

menemu n ariabel lain yang dapa m Di

dalam metode erensi,

jurnal dan artik

Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

suatu penelitian. Teori–teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan

diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi pustaka. Selain itu seorang

peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian–penelitian sejenis atau

yang ada kaitan dengan penelitiannya dan penelitian–penelitian yang telah


dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan studi pustaka, peneliti dapat

memanfaatkan semua informasi dan pemikiran–pemikiran yang relevan dengan

penelitiannya.

Kegiatan studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencari

informasi mengenai semua aspek yang t tentang peran serta masyarakat

dalam pengelolaan kawasa biasa disebut dengan

ekowisata berbasis akukan dengan

sumber dari artikel dan jurnal.

3.5 M Pemiliha

enurut ), penelitian ua tatif penel

atif y l ist ah sampel. Dalam penel sampel

atau subyek riset yaitu orang-orang

obse vasi sesuai dengan tujua pene

sub ek pe it an bukan obyek, arena

ak tas, buk sekedar obyek y

kue

da am penelitian ini menggun

Pemiliha pu posive karena pertim ah

menguasai an ol pe bisa

memilih info nelitian.

Informan yang dipil masyarakat

lokal, dan petugas SALAM (Sahabat alam Indonesia).

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

pemilihan informan menurut Spraedley (1997) yaitu dengan beberapa syarat,

meliputi:
1. Enkulturasi Penuh

Enkulturasi penuh maksudnya adalah informan yang dipilih adalah orang

yang mengetahui dan mengerti dengan baik tentang kebudayaan dan

lingkungannya. Dengan memahami latar belakang budaya dan lingkungannya,

maka seorang informan dapat memberikan informasi yang memadai dan akurat.

Informan dalam penelitian ini g sudah lama tinggal di

Desa Sumberbening ana merupakan

lokasi kawasa Pantai Kondang Merak, salah satuny ketua RT

maupun arakat setempat

2. K batan La

eterliba engacu pada kon si dim erupa

gsung dengan asus yang akan di

ahu atau pe h terlibat. Dalam penelit

masyarakat setempat yang ikut secar

k ekowisata mangrove dan terumbu

3. C

dijelaskan oleh Spraedley u.

Maksudny yang dipilih ang

cukup dalam Dalam

penelitian ini m a SALAM

(Sahabat Alam Indonesia) selaku ikut serta dalam kegiatan

pengelolaan kawasan ekowisata di Pantai Kondang Merak saat ini bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan informasi kepada peneliti.

Informan yang diambil dalam penelitian ini adalah informan yang dapat

memberikan informasi mengenai data penelitian. Informan tersebut diantaranya 1


orang ketua RT di Kondang Merak, 7 orang masyarakat yang telah lama tinggal

di Kondang Merak, 2 orang ketua dan anggota lembaga SALAM. Alasan memilih

informan tersebut adalah karena informan tersebut sudah cukup lama tinggal di

kawasan Kondang Merak, ikut serta dalam kegiatan ekowisata sehari-hari, dan

bersedia untuk diwawancarai. Berikut data informan yang telah dimintai informasi

untuk data yang dibutuhkan dal dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Inform


No Nama Pekerjaa
1 Rah 43 tahun Ketua R
2 45 tah
3 Klepuk
4 Riatin rumah an
Ngisi Nelayan
Lazi ahun Nelayan
tahun Pedagang
32 tahun edagang
31 tahun Ketua SALAM
tahun Anggota SALAM

3.6

an bag an terpenting dalam pe

meng emecahkan masalah penelitian a

sebagai jawaban atas ru ang

diperoleh sel akukan

pada saat pen mupulan

data dalam periode tertentu. ta dalam penelitian ini

menggunakan alat analisis data model Miles dan Huberman, dimana Miles dan

Huberman (1984) dalam Sugiyono (2004) menjelaskan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Model analisa data

kualitatif yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman dapat dilihat pada Gambar 3.

ambar 3. Model na dan Huberman

a) P pulan D

gumpu kegiatan mencari info ang a

kan un ab permasa ahan pene an. Hal seb

ran dan kualitas yang dimil kinya. Jika t

aka nformasi dapat mengakiba kan

ul i orm yang tidak ber litas

de sebuah k utusan. Didasarkan

inf dan digal dari dalam organisasi

organ data ang akan dikumpulkan

dapat di
Tabel 3. Data yang dikumpulkan
No Informasi Elemen Sumber Metode
1 Keadaan umum Geografi dan topografi, Informan, Wawancara,
lokasi penelitian sejarah Pantai Pantai studi pustaka,
Kondang Merak, Kondang dokumentasi,
sarana dan prasarana, Merak, observasi
keadaan masyarakat, pustaka lapang
bentang lahan
2 Potensi Kondisi mangr Informan, Wawancara,
sumberdaya terumbu ai studi pustaka,
alam (ind dokumentasi,
observasi
ang
onomi, peluang
usaha) dan kondisi
sumberday

3 ersepsi dan awanca


asyarakat awab pust pustak
erhadap p lingkungan
owisata
Aktifitas masyarakat Info an
dan lembag SALAM Pantai
sehari-hari lam Kondang
ke atan ekow sata, Merak,
ting atan partisipasi pusta
masy kat, kapasitas
masyarakat untuk
bat da m
embangan
owisata, manfaat
n kenda a dalam
ngelolaan ekowisata
5 ya kedepan yang Pustaka,
ek t dilak kan un uk peneliti
Pan emba gan
Merak seb g

b) Reduksi Data

Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas serta

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.


Dimana dalam mereduksi data ini peneliti merangkum, mengambil data yang

pokok dan penting, membuat kategorisasi, serta memilah-milah data yang perlu

diambil dan mana yang harus dibuang karena dianggap tidak penting.

c) Penyajian Data

Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Sugiyono (20 bahwa yang paling sering

digunakan untuk men adalah teks yang

bersifat naratif menyajikan data maka akan kan untuk

memaham ang terjadi, anjutnya ber apa

yang mi tersebu

d) asi

Langk lam analisis kualitatif i adalah mpu

n awal yang dikemukakan masih bersif

k ditemukan bu i-bukti kuat yang endu

kutny e ap bila kesimpulan an

t bukti-bukti yang valid dan konsist

yan akan kesimpulan yang kredibe

pene an temuan baru yang sebel

ada. Te deskri atau gambaran sua a

masih re elas sehin elas,

dapat berup giyono,

2004).

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dilakukan

saat pengumpulan data dan proses analisis data. Jadi keabsahan data pada

penelitian kualitatif adalah data itu sendiri. Keabsahan data berkenaan dengan
kevalidan sebuah data yang diperoleh peneliti dilapangan. Keabsahan data ini

dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat, yaitu dengan

memeriksa ulang hasil penelitian kepada subyek penelitian.

Sugiyono (2004) menyebutkan bahwa dalam menguji keabsahan data

pada penelitian kualitatif menggunakan uji kredibilitas, uji transferability, uji

depenability, dan uji konfir an ini, peneliti menguji

keabsahan data men ercayaan terhadap

data hasil pe kualitatif an ara lain dilakukan de panjangan

pengam ningkatan tian, trian dan

men an baha

erpanjang

n amatan ma sudnya adalah pene

pengamatan awancara lagi, dengan

yan baru. Dengan perpanjang pen

n narasumbe akan semakin erbentu

akrab semakin erbuka, saling mempe

ada bunyikan lagi. Bila telah terbentu

terjad penelit an, dimana kehadir i

menggan pelaj

Berapa sangat

tergantung pa aman artinya

apakah peneliti ingin menggali da tingkat makna. Makna

berarti data dibalik yang tampak. Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi

yang diperoleh. Dalam hal ini setelah peneliti memperpanjang pengamatan,

apakah akan menambah fokus penelitian, sehingga memerlukan tambahan


informasi baru lagi. Data yang pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan

apa yang terjadi.

b) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan tersebut maka kepastian data dan

urutan peristiwa akan dapa dan sistematis. Dengan

meningkatkan ketek iksaan kembali

apakah data ah ditemukan itu salah atau tidak. Demik dengan

mening etekunan deskri i ang

aku sistema g diamati.

ngulasi

pengujian kred bilitas diartikan sebag

er dengan rbagai cara, dan berbag

gulasi sumber, triangulasi tekni peng

1. u untuk menguji kredibilitas da

g t ah dipe oleh melalui bebe

2. Tri un uk menguji kredibiltas data cara

meme ang sama de

3. Triangul kukan

dengan cara asi atau

teknik lain dalam waktu atau situa da.

d) Menggunakan Bahan Referensi

Menggunakan bahan referensi maksudnya adalah adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya data hasil
wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang

interaksi manusia atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto.

Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti kamera, alat

rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah

ditemukan oleh peneliti.


4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Pantai Kondang Merak dibuka pada tahun 1998 sebagai tempat wisata

yang masih jarang dikunjungi karena ak ur yang rusak dan medannya yang

begitu ekstrim dan masyara Pantai Kondang Merak

ini pada tahun 19 tekstur tanah

berbatu sep urang lebih 4 km dari alan utama. Seb alan ini

merupa ur Lintas S an pemban ya

sed jalan antai Kon um memasu

n jalan dilihat pada Gambar 4. suki jal

sulit di empuh la musim hujan k

. Meskipun demikian jalan tanah be

unjung untuk menikmati keindah alam

engunjungi Pantai Kondang Merak

m ransplantasi terumbu karang saj

hany n alamnya tanpa ikut serta m

menjad di i bag beberapa wisatawan

Kondang pada ambar 5.

Gambar 4. Jalan Jalur Lintas Selatan


Gambar 5. Jal ondang Merak

Pantai Kondang n hutan lindung

yang dikelola tani Malang dengan status seb dengan

Tujuan a (LDTI) kel Pengelolaa ervasi

man dan teru sek antai K

sebag owisata dilakukan oleh abat A

esia ( mbaga SALAM berperan besar keg

kan di Pantai Kondang Merak. Lem

un mengembangkan Pantai da

ulai dari mengenalkan kep a m

ek ditimbu kan jika adanya ekspl

masy isipasi am kegiatan konse

terum

4.1.1 G i Lo si Pen itian

Lokasi ning,

Kecamatan B an salah

satu kecamatan yang terdapa Jawa Timur. Wilayah

Kecamatan Bantur terletak pada wilayah dataran tinggi dengan koordinat antara

112°17‟10,90” - 112°57‟00,00” Bujur Timur, 7°44‟55,11” - 8°26‟35,45” Lintang

Selatan. Luas Wilayah Kecamatan Bantur adalah 158,9 Km² atau 15.897 Ha

terletak pada urutan luas terbesar ketiga di Kabupaten Malang dari 33


kecamatan di wilayah Kabupaten Malang terdiri dari 10 Desa, 105 Rukun Warga

(RW) dan 247 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar pada wilayah pedesaan dan

terletak antara 0-300 meter dari permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah

Kecamatan Bantur secara administrasi yaitu;

Sebelah Utara : Kecamatan Pagelaran

Sebelah Timur : Kecam

Sebelah Selatan

Sebelah B : Kecamatan Pa ak

topogra an ren

k an 0-30 pe ukaan t ang an sel

aten ah ni terletak diseb ah sel kap

disi topogra i wilayah ini sebagian besar

sumber air yang kup yang mengalir

nya unt k mengaliri lahan per an . Memil

be anfaat un uk pengembangan

S atan Bantu mempunyai garis pan

membu yakni Pantai Wisata Balek

Konda erbening, dan Pantai Tamanayu

Desa lah satu atan

Bantur. Seca Dusun

Sumberwates, Dusun dimana Pantai

Kondang Merak berada. Desa Sumberbening terletak antara 112°30‟00,00” BT -

112°34‟00” BT dan antara 8°18‟00” LS - 8°25‟00” LS. Batas-batas wilayah Desa

Sumberbening secara geografis, yaitu:


Sebelah Utara : Desa Pringgondani

Sebelah timur : Desa Srigonco, Desa Bantur

Sebelah Selatan : Samudera Hindia

Sebelah Barta : Desa Bandungrejo

4.1.2 Sejarah Pantai Kondang Me

Pantai Kondang an banyak pantai

yang terdapat selatan mengah ap langsun hamparan

perairan ra Indonesi erak ini memil orama

alam sangat umayan

y ang leb ang dapat memb t pen enjelaj

ndah en Malang ini. Pantai ini diberi na Merak

daerah muara yang menjadi pertemuan

erak ambil dar spesies burung ak

eh sebab t masyarakat sete pat m

seb Merak. Namun sekitar tahun

m huni pantai ini telah mulai hilan

mara iar terhadap burung merak i

ini spe ekor menawan ini tidak bisa ai

Kondang erak pat

Gambar 6. Pantai Kondang Merak


4.1.3 Bentang Lahan

Pantai Kondang Merak memiliki pasir putih yang terpisah-pisah oleh bukit

karang. Secara keseluruhan area pantai yang dapat dijelajahi oleh pengunjung

terbagi menjadi 3 area. Sebelah timur terdapat pantai yang berdekatan dengan

pemukiman warga. Area ini memiliki tekstur pasir yang agak kasar dan bewarna

putih. Terdapat pula sungai keci ove serta beberapa pohon

kelapa. Area ini coco dan menikmati

makan siang k dekatan juga dengan warung yang makanan

khas Kon Merak.

selanj di teng Merak

loket hamparan pasir putih area

be han karang. Apabila air laut sedan t

tu sebelum kolom air. Area ini cocok un

dudu menikmati pemandangan ant

ati sunr se. Suasana pad area ini cen

pe n men kmati suasana pantai

pe sedikit leb h jauh ke arah bara

bukit emukan pantai dengan pasir

pohon- ang. anjang pantai ni dari rat

sekitar 1,19

Area te area ini

pengunjung bisa mencoba ekking. Pengunjung

masih bisa menjelajah ke sebelah barat karena masih terdapat 2 pantai dengan

hamparan pasir putih. Bisa juga dilakukan dengan berjalan ke sisi timur setelah

pemukiman warga dengan menjelajah hutan karena masih ada 1 pantai sebelum
Pantai Balekambang (pantai yang berdekatan dengan Kondang Merak) atau

berjalan hingga mencapai Pantai Balekambang.

4.1.4 Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan, sedangk prasarana adalah segala sesuatu

yang merupakan penunjang suatu proses (usaha,

pembangunan, proy lebih ditujukan

untuk benda ang dapat di erakan seperti kompu er n-mesin,

sedangk asarana l a yang ti pat

dig seperti n prasar Merak ad

berik

otor merupakan sarana yan digun

ermudah m itas masyarakat dal

ke semua masyarakat yang ad

Kon endaraan bermotor.

2. Alat

Alat eh masyara ada

pengunjung ah laut.

Harga sewa alat ersewaan

alat snokerling ini dikelola oleh masy

3. Perahu

Perahu yang ada di Pantai Kondang Merak merupakan sarana yang dimiliki

masyarakat nelayan. Biasanya masyarakat mencari uang tambahan jika Pantai


Kondang Merak sepi dari pengunjung dengan menggunakan perahu untuk

menangkap ikan di laut.

4. Tempat Sampah

Tersedia beberapa tempat sampah disekitar kawasan Pantai Kondang

Merak. Pengadaan tempat sampah ini dilakukan oleh masyarakat agar

memudahkan pengunjung Pan tuk membuang sampah.

Dengan adanya bebe dapat membantu

terciptanya kaw isata yan bersih.

b. Prasa

1. K Jalan

an ak ai Kondang Merak adala sejau

al pat ditempuh selama kurang l h

erak. Jalan ini dapat dilalui oleh kenda

an asuk ke Pantai Kondang erak

2. Masjid dan Gereja

Prasarana ibadat yang ada di Pantai Kondang Merak adalah masjid dan

gereja yang dapat digunakan oleh masyarakat ataupun pengunjung Pantai

Kondang Merak untuk beribadah dan sembahyang. Sebagian besar masyarakat

Pantai Kondang Merak beragama islam.


3. Pos Pelayanan Kesehatan

Prasarana yang dimiliki oleh Pantai Kondang Merak salah satunya adalah

pos pelayanan kesehatan. Prasarana ini dapat digunakan oleh masyarakat

ataupun pengunjung Pantai Kondang Merak yang sedang sakit untuk

memperoleh pengobatan.

4. Perpustakaan

Perpustakaan i pak dan ibu-ibu

masyarakat P dang Merak dapat menambah n dengan

membaca ipun seba menempu kan

nam ka masi kaan memba

Umu

oilet salah satu prasarana yang dim ik on

dapat digunakan oleh pengunjung Pant

uang sebesar p 2.000 setel pe

4.1. ondang Merak

ggal di Pantai Kondang Merak

dan r ai ne ayan. Sebagian besar

Merak ad suku j a. Bahasa y g dig sa

nasional. B dupan

sehari-hari ser dengan

pengunjung atau wisataw entu. Tempat tinggal

masyarakat Kondang Merak dinamakan kampung nelayan. Nelayan tersebut

tergabung dalam sebuah Kelompok Bina Karya Mina yang diketuai oleh Bapak

Sriyadi. Selain itu terdapat ketua RT sebagai aparatur desa yang dijabat oleh

Bapak Rahmat. Masyarakat Kondang Merak terdiri dari 30 kepala keluarga.


Beberapa ibu-ibu para istri nelayan bermata pencaharian sebagai pedagang.

Secara keseluruhan terdapat 8 buah warung yang menyajikan masakan berupa

olahan ikan yang berasal dari perairan Kondang Merak sendiri. Salah satu menu

khas pantai Kondang Merak adalah sate ikan tuna.

Tempat tinggal yang dihuni oleh masyarakat tidak boleh dibangun secara

permanen karena tanah yang erhutani. Hal ini juga untuk

kepentingan penataa an area wisata.

Keberadaaan ayan ini dapat men adi obyek w a karena

setiap kat nelayan mempuny has

masi ng. P eman sata yan

embang ambahnya pengunjung a lainn

unt tetapi hal tersebut terkendala ol sed

hanya ada 4 rumah yang menyediak

berangsur-angsur bertambah m adi

warung. Masyarakat j ga ulai t

m berupa kaos, topi, pernak-

mol asin.

arnya mempunyai sumberday

kompet n ke ataan kowisata me sar

hanya lul ). asy emiliki

keterampilan taranya

kemampuan untuk mem golah makanan

atau memasak, kemampuan mengolah ikan, kemampuan mengemudikan kapal,

kemampuan berenang, pengalaman menjelajah hutan, kebudayaan dan

keinginan untuk merubah perekonomian mereka menjadi lebih baik.


4.2 Potensi Sumberdaya Alam

Pantai Kondang Merak merupakan salah satu pantai di Malang Selatan

yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Pantai ini berada didekat

kawasan hutan lindung yang memiliki flora dan fauna khas Kondang Merak.

Hutan tropis dikawasan Kondang Merak adalah hutan lindung yang berada

dalam pengawasan Perhutani nuturan informan terkait

potensi sumberdaya

“Kalo sumbe am disini pastinya melimpah cuma


mangrove karang aja. Karna ma hutan lindun nya
ada n fauna ni floranya
po eranga , perepat.
nya ada an ng, peland
l, rusa sekarang jumlahn sud t yan
p.” (W ap Subagyo, 2016)

rman (Bapak Subagyo) didapatkan inf

alam, selai mangrove dan terumbu k

ni terdapat juga flora yang hidu dalam

di erak antara lain pohon meran

ag eceras corniculatum), palem (Nypa

(Acan (Bruguiera sp), pohon perepat

Fauna ain ang ekor putih (Hal

(Buceroti scrofa), maca tutul ,

pelanduk kan

Peneliti j Pantai

Kondang Merak dan menemukan bahw da ekosistem pantai terdapat

ekosistem estuari, ekosistem lamun, ekosistem mangrove, dan ekosistem

terumbu karang. Pada daerah estuari terdapat banyak kerang-kerangan yang

memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti jenis abalone dan kerang darah.

Padang lamun selain berfungsi sebagai peredam sedimentasi juga memiliki


fungsi sebagai daerah asuhan ikan. Ekosistem laut Kondang Merak

mempunyai potensi perikanan yang cukup tinggi. Hasil tangkapan nelayan

Kondang Merak yang paling khas adalah ikan tuna sirip kuning. Alat tangkap

yang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan sudah menggunakan alat

tangkap yang ramah lingkungan. Alat tangkap yang kini digunakan

masyarakat berupa pancing, bu ring sero.

Selain potensi diatas, yang

menjadi fokus litian ini adalah po ensi sumberday ove dan

terumbu sebagai salah dang Merak. i

mel wawan a inf ali infor

t potensi terumbu karang diliha seper

ungsi manfaa edukasi, dan manfaat k

in orman yang diwawancarai ham

a f gsi, daya arik, manfaat kasi

n terumbu arang di Kondang M

semua angrove dan terumbu karang

Hal pat beberapa informan yang men

“Jen gak hapal Mbak tapi kalo fungsi


yan nggal burung, juga melindungi
Kalo t tem t t nggal ikan ikan,
Banyak nya. D na
tumbuha la bah
pengetahu mbu
karang. Te kami
masyarakat

“Kalo mangrove yang saya tau ada rhizopora, kalo karang yang saya tau
cuma acropora aja Mbak. Kurang paham sih kalo jenis-jenis tapi kalo
manfaatnya banyak Mbak. Fungsi mangrove itu bisa menyerap kalo ada
bahan pencemaran, menahan angin laut. Kalo karang fungsinya buat
tempat berkembang biak dan mencari makan hewan air, melindungi pantai
dan juga rumah penduduk dari gelombang arus. Daya tariknya mungkin
karena tumbuhan yang bisa hidup diperairan laut Mbak. Manfaat
edukasinya buat orang-orang dari kampus kalau mau penelitian kesini.
Manfaat ekonominya ya itu menambah pendapatan masyarakat kalo
mangrove dan karangnya terawat” (Wawancara Bapak Made, 2016)

“Sejauh ini jenis-jenis mangrove yang kami temui disini itu ada Rhizopora
sp., Avicennia sp., kalo karangnya ada Acropora sp., Montipora sp.,
Pocillopora sp. Mbak. Kalo nanya fungsinya apa ya pasti fungsinya pasti
banyak Mbak misalnya mangrove itu sebagai penambah unsur hara,
tempat berlindung burung untuk membuat sarang. Kalo karang itu sebagai
tempat ikan memijah, penyedia makana bagi ikan, pelindung pantai dari
erosi. Daya tariknya mangrove tumbuhan yang unik dan
indah Mbak..apalagi man edukasinya bisa jadi
bahan penelitian mah bisa jadi obat-
obatan alamiah jadi wisata
bawah air bua yang ng n m hat kei bu karang”
(Wawancara ndik, 2016)

B kan penu pat disim

ba asyarak etahui poten rove da

karan kan dengan penuturan be yang

a tarik, manfaa edukasi, dan manf

bu karang. engan adanya potensi

ut a an mendukung kegiatan kow

cara deng informan terkait jen

teru erdapat di Kondang Merak,

masy enyebut an jenis mangrove da

Hal ini rnyataan in orman (Bapak N

yang meny nya.

Namun dari ha embaga

SALAM) didapatkan inform yang terdapat di

Kondang Merak adalah Rhizopora sp., Avicennia sp. Sedangkan jenis

terumbu karang yang terdapat di Kondang Merak adalah Acropora sp.,

Montipora sp., Pocillopora sp.


1. Mangrove

Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang

hidup diantara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat

mangrove seringkali ditemukan ditempat pertemuan antara muara sungai dan air

laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar.

Sungai mengalirkan air tawar pada saat pasang pohon

mangrove dikelilingi ol ).

a. Rhizopora

R a sp. ad mangrov

ter kedal an tropi hytic atau

terha Rhizopora sp. erma famili

iga jenis yang t golong dal R zho

culata dan R stylosa. Jenis-jenis ini

pakan jenis y g umum dan alu

1984). Klasifikasi Rhizpora sp. dapa

lampi

Gambar 8. Rhizopora Wide Images, 2016)


b. Avicennia sp.

Avicennia sp. adalah jenis tanaman mangrove yang memiliki nama lokal

kayu api-api. Avicennia sp. berbentuk belukar atau pohonnya tumbuh tegak

dan menyebar dengan ketinggian pohon bisa mencapai 30 meter. Mangrove

jenis ini memiliki sistem perakaran horizontal yang rumit dan berbentuk pensil

atau berbentuk asparagus, akar memiliki tekstur halus

dengan burik hijau- et al, 2000).

Tumbuhan ap ki kemampuan untuk menempati h pada

berbagai pasang suru sekalipun. ni

merupa salah ang an diha

surut ohyan , 2008). K asifikasi dapa

pada

Avicen a sp. (Ocean Wide Im

2. Terumbu

Istilah yaitu

sekelompok he sebagai

pembentuk utama terumbu, sed dimaksud adalah batuan

sedimen kapur dilaut yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang

menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat

berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah

terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Sebagai hewan
yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya, karang merupakan

komponen yang terpenting dari ekosistem tersebut. Jadi terumbu karang

merupakan ekosistem ekosistem laut tropis yang terdapat diperairan dangkal

yang jernih dan hangat (>22°C), memiliki kadar CaCO3 (kalsium karbonat) tinggi

dan komunitasnya didominasi berbagai jenis hewan karang keras

(Guilcher,1998).

a. Acropora sp.

Acropora a umbuh pada pe airan jeni area dimana

terjadi pe ombak. Bentu pada umumny cabang

dan g jenis entan te

sed asi da nangkapan ikan Koloni pesies

ungi mantel lender tebal y g dapa nar

g bercabang menyediakan perlindung

an ecil serta karang kecil (N A

dapa di hat pada lampiran 2.

b. Montipora sp.

Spesies Montipora sp. berbentuk koloni bervariasi, ada yang submasif,

laminar, menempel ataupun bercabang, ukuran koralit kecil, septa memiliki

dua lingkaran dengan bagian ujung (gigi) muncul keluar apabila disentuh

maka akan terasa tajam, tentakel biasanya keluar pada malam hari. Montipora
sp. sangat bergantung pada kejernihan suatu perairan. Biasanya berada pada

perairan dangkal berkaitan dengan intensitas cahaya yang diperolehnya

dengan bentuk koloni berupa lembaran. Klasifikasi Montipora sp. dapat dilihat

pada lampiran 2.

G ra sp. ( )

opora

ang dikenal sebagai ka ang bunga kol

ntis kolonisasi ang hidup menempel pada

epat (Endean dan Cameron 1990)

erumbu di perairan dangkal hingga

di g yang ke uh hingga periaran

pulau dan didaerah yang bergelomban

pe air enyeb yang luas ini di

kemampu ut un k beradaptasi pada

beragam. K

Gambar 12. Pocillopora sp. (NOOA Coral Reef, 2016)


Untuk melengkapi data terkait potensi mangrove dan terumbu karang,

peneliti juga melakukan studi pustaka untuk menggali dan menyempurnakan

informasi tentang potensi mangrove dan terumbu karang di Kondang Merak

sebagai perbandingan dengan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap

informan. Dari hasil studi pustaka yang dilakukan, peneliti menyatukan informasi

yang diperoleh dengan data ingga dapat diidentifikasi

bahwa potensi mangrov erak secara ringkas

dapat dilihat pa dan tabel 5.

Tabel 4. si Mangro 2016)


Jen Rhizop sp.
Seb i un nya auna sep
bu k membuat saran , meli
si p haya abrasi, penyerap baha
, penahan angina laut, penambah

ben uk tumbuhan yang dimiliki mangrov


an da a tarik te sen ri untuk menjadikan
seba ai obyek w sata berkelanju
r a pendidikan dan peneli an untuk
gkan ilmu pengetahuan, penunjang
sata mela ui kegiatan belajar men
sir atau mengenal ekosistem m
bahan obat-obatan alamiah, ba
k, tanin, pengganti pakan terna
kosmetik, sebagai obyek wisata
Man
ang dapat membantu meningk
ekon
masyarakat pe sir, kawasan hu
di ad n tempat pembibitan

Tabel 5. Poten
Jenis Acropora
Sebagai tempat tinggal ak dan mencari
makan berbagai biota laut, melindungi pantai dan
Fungsi
tempat tinggal masyarakat pesisir dari gelombang arus,
melindungi pantai dari erosi
Keindahan yang dimiliki terumbu karang membuat daya
Daya tarik sebagai kekayaan pariwisata bahari yang berdaya
tarik jual tinggi seperti taman laut, lokasi snorkeling dan
menyelam
Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan
Manfaat penelitian, penunjang kegiatan ekowisata melalui
edukasi kegiatan belajar mengenal ekosistem pesisir atau
mengenal tumbuhan dan hewan laut
Manfaat Biota laut yang hidup pada terumbu karang seperti alga
ekonomi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan kosmetik dan
bahan pembungkus kapsul, bahan antibiotik dan obat-
obatan lainnya, secara tradisional dapat juga digunakan
sebagai bahan bangunan karena mengandung kapur,
berbagai jenis ikan, teripa mput laut yang
hidup pada terumbu an sebagai
bibit untuk budi
berkelanju
perek si

Den anya fungsi, g dimiliki m dan

teru arang n gat berpot

salah ekowisata di Pantai Dal

faatan ai obyek e owisata, ekowisata m eru

Merak tampil sebagai kawasan wi

a da keunikan mangrove dan te umbu k

arget kow sata adalah edukasi dan k

m mbelajaran nyata manfaat m

kar am pesisir Untuk itu, dalam pe

peran dibutuhkan dimana masyarak

pemeli ujuan konomi melainkan di n

ekologis p m gan

itu, ekosiste an lagi

sekedar kawasan ang menarik.

Selama masyarakat mampu menjaga kelestariannya, maka pengembangan

ekowisata mangrove dan terumbu di Pantai Kondang Merak dapat berjalan

dengan baik.
4.3 Persepsi Masyarakat terhadap Ekowisata

Respon manusia terhadap lingkungan hidupnya sangat bergantung pada

bagaimana individu itu mempersepsikan lingkungannya. Manusia menilai

lingkungan berdasarkan dua cara pendekatan yaitu pendekatan konvensional

yang mengganggap bahwa persepsi sebagai kumpulan penginderaan yang

dalam bahasa Inggris disebut si merupakan kesadaran

diri manusia terhada rangsangan alat

indera. Setelah menginderakan ob ek lingkung emproses

hasil pe eraannya itu da ang obyek diri

man rsangk an pe kedua

tan ek enyatakan bahwa persep spo

ngsun holist k (Gibson dalam Sarwono,

pe sepsi adalah suatu penilaian kesan

em ami infor asi tentang ling gan

definisikan persepsi ada ah penilaian

sese ihan, pengorganisasian atau

nfo dari lingkungan.

erhadap pengelolaan ekowisata

erat kai aian asyarakat tentang pe sud

dan tujuan haman

masyarakat t n aspek

nilai tambah yang a perekonomian

masyarakat.

Dari 10 orang informan yang diwawancarai semua menyatakan setuju

dengan adanya kegiatan ekowisata di Kondang Merak karena dari kegiatan


ekowisata tersebut dapat memberi banyak keuntungan bagi masyarakat

setempat. Hal ini tercermin dari pendapat beberapa informan sebagai berikut:

“Saya setuju Mbak kalo Kondang Merak dijadikan kawasan ekowisata


karna sebelum adanya ekowisata ini keadaan disini beda sekali sama yang
dulu. Kalo sekarang lebih terawat lingkungannya” (Wawancara Ibu Riatin,
2016)

“Kalo saya setuju-setuju aja. Kal kemajuan wisata Kondang


Merak ini saya dukung Mba nyak manfaatnya gak
cuma buat lingkunga bisa nambahin
pendapat masyar 2016)

“Ya saya tuju pastinya Apalagi untuk kebaikan ar sini


dan jug mpak baik bu ntuk ha sep ya
men sepenuh min, 20 )

Berdasar an penu nforman lkan

si masy p ekowisata adalah asyarak

n ri ekowisata it sendi i. H ter

an (Ibu Riatin) ang menyatakan adany

ah anya ekow sata di Pantai dan

at terhadap e owisata juga dapat dili

po dulu belum menyadari betap

l ng sekarang sadar akan pentingnya

alam. pernyataan salah satu inform

“Dulu erusak Mbak.. Tapi saya ng


tindaka Dulu kalau ai
potas da ang
lagi, karang -ikan
kecil yang karna
potas yang saya bak karena
sebenarnya ada larang atan saya ini bisa
merusak alam..” (Wawancara Bapak Made, 2016)
Gambar asyarakat

Dari hasil wawancara arakat terhadap

ekowisata da mpulkan bahwa masyarakat Kondang antusias

terhada sata di K lihat da pe aan

masy at terha embaga SA ga Sw

arakat ( enjadi fasilitator asyara enting

an berkelanjutan di Kondang erak.

arakat yang po if tentang ekowisata ini

p-prinsip dalam pengemban ek

m dalam ek isata ada 5 (l ma) faktor

di bangan e owisata berbasis m

daerah partisipasi masyarakat, edukasi,

Hal ini masalahannya yaitu apakah di

Kondang alan sesuai dengan prinsip- ang

ada.

4.4 Partisipasi

Dalam pengembangan ekowisata, partisipasi masyarakat setempat tidak

bisa diabaikan. Masyarakat setempat lebih tahu tentang daerahnya dari pada

orang luar, karena itu keterlibatan masyarakat setempat dalam perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi pembangunan dan pemantaatan hasil ekowisata sangat

diperlukan. Dalam tahap perencanaan diiperlukan keterlibatan masyarakat yang


lebih besar, karena dalam tahap perencanaan ini masyarakat diajak untuk

membuat suatu keputusan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat mempunyai

rasa memiliki sehingga timbul kesadaran dan tanggung jawab untuk turut

mengembangkannya.

Davis (1992) dalam Rivai (2000) menjelaskan bahwa partisipasi adalah

keterlibatan mental, pikiran da seseorang di dalam situasi

kelompok yang mendo epada kelompok

dalam usaha ujuan ser a turut serta bertangg terhadap

usaha y sangkutan. iga unsur dari

parti aitu:

sipasi erupakan suatu keterlibat rasaa

ha mata keterlibatan secar jasmaniah

kan sumbangan kepada usaha mencap

sen g, kesuka elaan untuk me ntu

ab, unsur ini merupakan segi ang m

sipasi masyarakat tidak hanya

masy iatan t tapi lebih lanjut part si

pengert at te t dalam set ap tah atan

sampai de aa cana

dan dapat men

Dalam penelitian i at dikaitkan dengan

kegiatan masyarakat yang menunjukan sering tidaknya masyarakat melakukan

kegiatan yang mendukung usaha pelestarian lingkungan, sering tidaknya

masyarakat melakukan kegiatan sendiri maupun bersama yang berhubungan

dengan pengembangan ekowisata, memperhatikan atau tidaknya masyarakat


dalam menerima informasi tentang pariwisata yang kemudian mentaati dan

melaksanakannya, menerima, memelihara, dan mengembangkan atau tidak hasil

pembangunan ekowisata, memberikan masukan atau penilaian atau tidak

terhadap pelaksanaan ekowisata apakah sudah sesuai dengan rencana dan

dapat meningkatkan ekonomi masyarakat atau tidak.

Partisipasi masyarakat da isata di Kondang Merak

melibatkan peran Lem SALAM sebagai

stakeholder y i fasilator masyarakat dalam m kegiatan

ekowisata. didukung da neliti yang kan

bahw emang ad ga asi di K

mba adalah Lembaga Swadaya Masy )

peduli lingkungan. Lembaga ini erbentu

diri rdasarkan komitmen bersa da

an-kegiatan pelestarian lingkun an khu

M saat ini lembaga SALAM ikut

men owisata Kondang Merak be

masy a sama antara masyarakat de

inilah m bentu nyata partisipasi yang at

dalam keg ng erak turan

informan yan

“Saya merasa senan atan yang ada


disini. Menjadi kepuasan tersendiri ba saya.. Karena kegiatan-kegiatan
yang diadakan SALAM ini memberi banyak manfaat buat masyarakat disini
juga. Pengetahuan saya tentang mangrove dan terumbu karang juga
bertambah atau misalnya apa itu konservasi, saya jadi mengerti Mbak
pelan-pelan.. Saya senang melihat masyarakat juga bisa aktif dalam
pengembangan wisata Kondang Merak ini.. Manfaat lainnya juga dapat
membantu meningkatkan pendapatan masyarakat disini.. Kalau Kondang
Merak ini bisa berkembang tentu akan membuat wisatawan ingin
berkunjung kesini Mbak..” (Wawancara Ibu Wiji, 2016)
Gambar 14. Waw gan Masyarakat

Partisipasi masyarakat dibu arakat untuk mengikuti

setiap kegiatan y didukung oleh

pendapat dar an (Ibu Wij yang menyatakan bahw masy merasa

senang gikuti kegi baga SALA uk

kep an pen Kon ng au kerel

lah y asyarakat untuk dapat r an ba

n untuk terlibat dalam kegiatan ekowisata

bukan deng paksaan.

i Masyarakat

owisata ad 5 (lima) faktor

di bangan e owisata berbasis m

daerah p-prinsip owisata dalam WW

antara arakat konservasi, ekonomi

Untuk m kait bentuk lam

pengelolaan kelima

faktor penting t

1. Segi Partisipasi Masyarakat

Dari segi partisipasi masyarakat, masyarakat Kondang Merak belum ada

membentuk lembaga khusus untuk kegiatan pengelolaan ekowisata. Hal ini

tercermin dari penuturan informan yang menyatakan bahwa:


“Lembaga yang dibuat masyarakat khusus untuk kepentingan wisata disini
belum ada Mbak. Yang ada itu lembaga SALAM yang bantu masyarakat
mengelola wisata Kondang Merak ini. Mereka itu sangat banyak membantu
pengembangan wisata Kondang Merak disini.” (Wawancara Bapak
Rahmat, 2016)

Dalam ekowisata aspek kelembagaan masyarakat merupakan hal penting yang

dapat menciptakan kemitraan yang adil dan mendorong usaha yang mandiri

dalam pengembangan ekowisata. arakat sendiri belum ada

membentuk kelemba tetapi melalui

kesepakatan da ang baik antar embaga asyarakat,

maka ekow ditingkat lokal

amun, akan ka ang memben

k gaan pengelolaan ekowisata di . Ini ak

rong untuk lebih mandiri dalam ba

aan yang dibentuk masyarakat nantiny

ga LAM atau lembaga-lemba sw

sata di Kondang Merak. Tentuny hal ni

da ensukses an ekowisata di Kon

2. arian Lingkungan)

atau pelestarian lingkungan,

dapat di masy kat sehari hari dalam an

lingkungan. selama di rapa

masyarakat daerah

pemukiman penduduk. p pagi dan sore

hari. Masyarakat juga menyediakan banyak tempat sampah yang terbuat dari

ban bekas dan dihias sedemikian rupa agar terlihat menarik. Tempat sampah ini

diletakan dibeberapa tempat sekitar pantai. Dengan tersedianya tempat sampah

ini dapat membantu pengungjung untuk tidak malas membuang sampah pada
tempatnya. Dari hasil pengamatan dilapang peneliti juga menemukan papan

himbauan yang bertuliskan “Jaga Kebersihan” disekitar daerah pantai. Papan

himbauan ini berfungsi untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga

kebersihan.

alam kungan masyarak t juga gun

atau i untuk pengunjung yang ingi m ng

et masih tergolong buruk. Hal ini terli

ko . Air toilet yang kotor ini aren

sang dengan baik pada oilet umum

O ahan ini ha us segera dibenahi

keb bagi pengunjung Pantai Kondang

juga ikut melakukan kegiatan

dan teru ondang Merak. Kegiatan k an

bersama-sa . turan

informan yang

“Kita disini diajari baga am. Kami dilarang


merusak Mbak untuk kepentingan wisata Kondang Merak ini kedepannya.
Saya biasanya ikut nanem mangrove, nanem karang sama-sama dengan
SALAM ini. Pengunjung juga boleh ikutan menanam kalau kebetulan
bibitnya tersedia disini.” (Wawancara Ibu Suryatin, 2016)

Partisipasi masyarakat dari segi konservasi dibuktikan dengan keikutsertaan

masyarakat menanam mangrove dan terumbu karang, melakukan transplantasi


karang, melakukan perawatan, dan tetap menjaga kelestarian mangrove dan

terumbu karang. Ekowisata memang tidak bisa terlepas dari kata konservasi.

Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang menjamin

kelestarian dan kesejahteraan, sementara konservasi merupakan upaya menjaga

kelangsungan pemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu kini dan masa

mendatang. Hal ini sesuai deng at oleh The International

Union for Conservatio (1980), bahwa

konservasi ad manusia untuk memanfaa k e dengan

berusaha rikan hasil untuk gen dan

men

3. konomi

ari , part sipasi masyarak t terliha se

usaha atau melakukan pekerjaan sampi

min ri penuturan beberapa inf an y

an yang buat SALAM, kal


Mbak. Sebagian ikan hasil tan
ntuk dijual. Yang ngerjain istri
yan ancara Bapak Lazimin, 2016)

“Di asyarakat tu sebagian besar


Kalo biasanya bikin cinderama
pengun kunci da i can g.
Disini j TPI keci ..”
(Wawan

“Saya seh buka


persewaan snorkel ing ya buat
nambah-nambah pemasukan. ada beberapa orang
yang buka usaha persewaan snorkel. Ada juga yang membuka penginapan
tapi penginapannya seadanya masih nyatu sama rumah orang”
(Wawancara Bapak Made, 2016)

Dari hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat disimpulkan

bahwa adanya ekowisata di Kondang Merak ini dapat meningkatkan


perekonomian masyarakat karena masyarakat dapat membuka usaha sendiri.

Hal ini didukung dari pernyataan informan (Bapak Made) yang menyatakan

bahwa membuka usaha penyewaan snokel dapat menambah pendapatannya.

Pernyataan tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh WWF

International (2009) tentang ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan

kesempatan kerja bagi masy mengurangi kemiskinan,

dimana penghasilan tuk pengunjung,

fee pemandu, nsportasi, homestay menjual keraj n-lain.

amba 16. Tempa Penyewaan Sno el

masyarakat dari segi e ono i berup

(t kecil-kecilan yang dibuat

warung sajian utama ikan bakar

peng ahat. membuka penyewaan sno

yang ing embuk homestay atau pengi ung

yang ingin na n m erhana

karena peng rti yang

dijelaskan WWF Inte owisata berbasis

masyarakat, sistem homestay mempunyai nilai tinggi sebagai produk ekowisata

dimana seorang wisatawan mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai

alam, budaya masyarakat dan kehidupan sehari-hari di lokasi tersebut.


4. Segi Edukasi

Dari segi edukasi, masyarakat menyatakan pernah menerima sosialisasi

tentang ekowisata dan mengikuti diskusi yang diadakan lembaga SALAM. Hal ini

tercermin dari penuturan informan yang menyatakan bahwa:

“Saya mengikuti sosialisasi yang diadakan SALAM. Biasanya itu sosialisasi


tentang pentingnya menjaga kel am, sosialisasi untuk buat
kerjaan sampingan sepert ada pelatihannya itu,
belajar mengolah ikan s Kondang Merak
itu juga ada pel yarakat lain
juga tertarik ikut atan ini” (Waw cara I

Partisipasi at dari segi edukasi be a keikutsertaan masy dalam

kegiatan alisasi da embag .

K sosial t m ateri

amkan asy at tentang penti nya men arian al

dang Merak, menyadarkan masyaraka

dalam penge ba an wisata Konda

memberikan pelatihan untuk m ingk

S at mendukung kegiatan ekowisata.

g diad an lembaga SALAM

masy pikiran, menuangkan ide-i

kegiatan dari bel ar mengambilan kep n

sampai uasi, dan m atan

ekowisata. n yang

dihadapi masy
Gamba arakat

Selain itu par t dari adanya

perpustakaa ah dibangun oleh masyarakat. Perpust dibangun

dekat man ma masyara tuk

men unya. ni dibang apan

katkan asyarakat. Menging t ren ndidik

at menjadi hambatan dal pelak e

r 18. er satakaan Kondan

Den di pat elatih

masyarakat kowisata

kepada pengunjung P disebutkan oleh

Damayanti dan Handayani (2003) bahwa aspek pendidikan menjadi bagian

utama dalam pengelolaan ekowisata karena membawa misi sosial untuk

menyadarkan keberadaan manusia, lingkungan, dan akibat yang akan timbul bila

terjadi kesalahan dalam manajemen pemberdayaan lingkungan global.


5. Segi Wisata

Dari segi wisata, partisipasi masyarakat dapat dilihat dari adanya atraksi

wisata yang dimiliki oleh Kondang Merak. Pendit (1994) menjelaskan terdapat

tiga kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh suatu daerah untuk menjadi

tujuan wisata adalah memiliki atraksi atau obyek menarik, mudah dicapai dengan

alat transportasi, dan menyed mentara. Atraksi wisata

adalah daya tarik da kesenian suatu

daerah tertent t menarik wisataw atau turi asi berkunjung

menuju pat wisata t Dari hasil ini

ditemu atraksi i ol Merak

berikut

dupa at Nelayan Kondang Merak

tivit masyarakat dimulai pada pukul

macam persiapan sebelum berangk

rahu dan ain sebagainya. S

gkat melaut hingga pukul 7 pagi

Bi g dilakukan para nelayan

melep ang ter erat pada jaring. Ke ya

dilakuk para stri Dari

kegiatan i asyarakat.

Perahu yang digun Gambar 19.


Gamba an

b. Budaya Petik Laut

Sebagi ukiman ne ayan di kawasa atan memiliki

budaya aut yaitu, tepi laut pada ahun

hij emikian j setiap aw

tiba an sy kuran te bu apan

ur kep Yang Maha Esa atas hasil pane perol

khir. Masyarakat mengha kan bebe

apal dan dilepaskan ke laut dengan har

kan panen dan semoga tidak ada aral

sa dijadikan sebagai atraksi ek

jik an datang berkunjung sewakt

ber pene ian berlangsung tida an

peray Merak sehing kan

dokumen

2. Kuliner khas beragam

kuliner unik yang tidak ada ditempat lai erdapat banyak warung di Kondang

Merak yang menyediakan berbagai aneka ikan segar. Salah satu yang

menjadi andalan adalah sate tuna. Selain sate tuna juga ada beragam menu

dengan bahan dasar ikan laut diantaranya gurita asam manis, kuah pedas

kepala ikan laut, dan gurita saus tiram.


3. Penanaman mangrove dan terumbu karang atau transplantasi karang dimana

pengunjung bisa ikut kegiatan menanam mangrove dan terumbu karang atau

ikut kegiatan transplantasi karang yang ada di Kondang Merak. Disamping

menikmati keindahan alam pengunjung dapat menerima edukasi tentang

mangrove dan terumbu karang dari kegiatan wisata ini.

4.4.2 Tingkat Partisipasi Mas

Untuk menilai arakat dalam

pengelolaan sata Pantai ondang Merak, peneliti ntifikasi

partisipa syarakat ai de gan ng

ting rtisipa mukakan aitu seb

arak t Kondan Merak telah menerima

kan oleh lembaga SALAM. I masi

po yang m liki Kondang Merak yan

seb perbedaan wisata massa

pentin at dalam kegiatan ekowisata,

ekowi eningkatkan perekonomian i

tersebut sosialisasi da disk

Tingkat 2. K

Pada tingkat ini in api dengan

baik oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang menyatakan

bahwa persepsi masyarakat terhadap ekowisata adalah baik. Respon tersebut

menjadi perundingan masyarakat untuk memilih terlibat dan menerima kehadiran

lembaga SALAM sebagai fasilitator masyarakat dan memutuskan bekerjasama


dengan lembaga SALAM dalam upaya pengembangan ekowisata di Pantai

Kondang Merak.

Tingkat 3. Keputusan bersama

Pada tingkat ini masyarakat bersama lembaga SALAM menentukan apa yang

hendak dilakukan untuk kegiatan pengelolaan ekowisata. Hal tersebut terlaksana

lewat kegiatan sosialisasi da eh lembaga SALAM dan

dihadiri oleh masyarak dan diskusi ini

masyarakat ide-ide, gagasan, menyatukan u u seperti

keputusa uk pengada di Kon erak,

kepu untuk keputu kuti ke

asi, enu khas Kondang eramat

ntuan asuk kawasan Kondang Merak.

cara bersama sama

kat partisipasi yang lebih nggi.

k ditetapkan be sama tad dilaksanak

yai at melaksanakan kegiatan kon

teru dang Merak, ikut menjaga k

kawasa un sa ana dan prasarana (

umum, mest perpustakaan, info pos

pelayanan khas

Kondang Merak rsewaan

snorkel, melaut untuk men daya petik laut. Pada

tingkat ini masyarakat telah mengambil bagian masing-masing dalam kegiatan

pengelolaan ekowisata mulai dari mengambil keputusan, merencanakan, dan

melaksanakan.
Tingkat 5. Memberi dukungan

Pada tingkat ini masyarakat melakukan evaluasi bersama lembaga SALAM

terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan bersama-sama tadi. Lewat

evaluasi ini masyarakat memberikan dukungan yaitu berupa nasehat, masukan,

dan saran atas kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ekowisata

di Kondang Merak. Dengan m kurangan tersebut dapat

menjadi umpan balik sanaan kegiatan

ekowisata yan . Evaluasi ini tersa urkan lewat kusi yang

diadakan a SALAM kat. Tingk alah

tingk tinggi pasi Wilcox (1

ari urai disimpulkan bahwa ting asyara

pada ert nggi yaitu tingkat 5 ( ima), a ti

da am kegiatan ekowisata di Pantai

an dak mungk n jika kegiatan ow

uai dengan apa yang sudah diren

m erlibat bersama-sama dalam

ekow Merak

4.4.3 untuk terlibat dalam Penge

Sepert sebutk dalam Guide ines ased

Ecotourism dalam

pengembangan

a. kemampuan menjadi tuan ru

b. keterampilan dasar bahasa inggris

c. keterampilan komputer

d. keterampilan pengelolaan keuangan

e. keterampilan pemasaran
f. keterbukaan terhadap pengunjung

Selain aspek-aspek kapasitas yang dinyatakan oleh Guidelines for

Community-based Ecotourism Development tersebut, peneliti melihat aspek lain

dari kapasitas masyarakat yaitu nilai-nilai masyarakat. Kapasitas masyarakat ini

menggambarkan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk terlibat dalam

pengembangan dan pengelol dang Merak. Dari hasil

penelitian ini, dapat terlibat dalam

pengembangan ata hanya dapat emenuhi 2 erti yang

disebutk Guideli cotourism ment

(2001

ampuan Rumah Penginapa

ancara dengan informan dapat

Merak sudah ada yang menyediakan

njun . Masyarakat menuturkan hwa

k asing yang telah menginap di umahny

sek ang dibe ikan masyarakat, ba

ataupu yang ditunjukan oleh masyarak

masy setuju bila pengun ung men

kondisi ayak di ikan suatu pengina

2. Keterbu

Keterbuk an faktor

pendukung yang penting dalam sata. Masyarakat Kondang

Merak memiliki sikap yang relatif terbuka dalam menerima kedatangan

pengunjung. Hal ini terlihat saat peneliti melakukan wawancara dengan

masyarakat dan melakukan observasi di lapang. Masyarakat selalu bersikap

ramah dengan bertegur sapa kepada tiap pengunjung yang datang.


Kapasitas masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekowisata di Kondang

Merak hanya dapat memenuhi 2 (dua) aspek yaitu kemampuan menjadi tuan

rumah penginapan dan keterbukaan terhadap pengunjung. Ini artinya

kemampuan masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan ekowisata di Kondang

Merak masih kurang. Hal tersebut dapat menjadi kendala dalam kegiatan

pengelolaan ekowisaa di Kon itu dibutuhkan adanya

pelatihan bagi masyara sitas masyarakat

untuk dapat terli kegiatan ekowisata sesuai de spek yang

ada. Apa asitas masyara aspek-aspek t maka

kegi owisata g dan

de baik.

enda ngelolaan Ekowisata

e isata past ada manfaat dan kenda

dapat diidentif asi manfaat y da

ai Kondang Merak ini adalah sebagai

1. n masyarakat yaitu, tersedian

gnya usaha-usaha baru yan

m katkan pendapatan masyarak

2. Peni masyarakat dan pe gunjun nya

konserv elal up arakat

dalam men pesisir

Kondang Merak

3. Peningkatan partisipasi masyarakat yaitu, adanya keinginan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan ekowisata di Kondang Merak

4. Berkurangnya ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang ada di

kawasan wisata Kondang Merak sebagai dampak dari kegiatan ekowisata


Selain manfaat yang dapat dirasakan dari kegiatan ekowisata Pantai

Kondang Merak, ada juga kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan

ekowisata Kondang Merak. Hal ini tercermin dari penuturan informan yang

menyatakan bahwa:

“Sebenarnya kita masih kesulitan dalam melaksanakan prinsip-prinsip


ekowisata itu.. Pelaksanaan ekow Kondang Merak juga belum
terlaksana secara maksimal berusaha menyatukan
kepentingan-kepentingan a DKP, Perhutani,
Badan Lingkungan SDA dan lain-
lain. Kita berusa dan butuh
waktu yang ng kita kerjakan saat ini ad yadarkan,
membuka gan stake ho der, wa ga Mbak..Masyar kalau
“kuma untuk dibenah untuk menyad n
men ngi masyar apun yan
un embant embantu
ikan disi S ahasis
i Mba agent change oh.. Ta t Mbak
sed apalagi mahasiswa duli..”
awan ndik, 2016

ngan in orman (Bapak Andik) dapat di

giatan ekowisata Pantai Kondang belum

di iha da i kurangnya kapasitas masyara

da isata sesuai dengan aspek-

di s for Community-based Ecotour

(2001 dasar berbahasa inggris, k

ketera euan an, keterampilan pem n

yang diha kowisata on aitu,

belum tersed jumlah

pengunjung, kete ondisi jalan

masuk ke Kondang Merak yang masih rusak, serta masih kurangnya dana dalam

pengelolaan kawasan ekowisata. Masalah-masalah tersebut sebaiknya segera

diatasi agar kenyamanan pengunjung yang ada di area ekowisata Kondang

Merak tidak terganggu.


Kendala yang dihadapi juga datang dari luar yaitu kesulitan dalam

mensinergikan kepentingan-kepentingan antar dinas seperti Dinas Kelautan dan

Perikanan, Perhutani, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Balai

Besar Konservasi Sumberdaya Alam karena Kondang Merak berada pada lintas

wilayah hutan yang berada di 6 desa. Penting adanya koordinasi antara

pemangku kepentingan dan menentukan pengelolaan

kawasan Kodang M g tepat sangat

menentukan k isata Kondang Merak, ekosis amnya, dan

masyara dang Merak.

la lain hadapi k

k asyarak habit atau keb asaan semul usak al

desak hi keb tuhan hidup. Masyaraka diaw

kebiasaan semula, jika tidak nant nya

aren itu, Pan ai Kondang m tuh

terhadap ngkungan dan si terjun

m engemban n kawasan ekow

tersebut, peneliti mengidentifi

dilakuk gi kenda a-kendala dalam sata

tersebut se pad Tab

Tabel 7. Ken kowisata


Kondang Mera
No Kenda ditawarkan
1 Keterampilan dasar berbahasa Meningkatkan kemampuan SDM
inggris, keterampilan komputer, masyarakat melalui pengadaan
keterampilan pengelolaan keuangan, berbagai macam pelatihan lewat
dan keterampilan pemasaran yang fasilator masyarakat yaitu lembaga
dimiliki masyarakat masih sangat SALAM
kurang
2 Belum tersedianya pemandu wisata, - Pengadaan pemandu wisata oleh
belum adanya batasan terhadap masyarakat sendiri dan
jumlah pengunjung, ketersedian air membatasi jumlah pengunjung
bersih, belum adanya aliran listrik, untuk mewujudkan konsep
kondisi jalan masuk ke Kondang ekowisata yang sesungguhnya
Merak yang masih rusak, serta - Pengadaan aliran air bersih dan
kurangnya dana dalam pengelolaan aliran listrik ke Kondang Merak
kawasan ekowisata. untuk memenuhi kepuasan dan
kenyamanan pengunjung
erbaikan jalan masuk ke
Merak agar arus
enjadi lancar
an dana
pengelol kepada
pemeritah atau m estor
caran pen
g Merak
3 itan dal M yang t
enting a ant pe ngan da
nas m arak kan
peng ol n
kelanjutan i erak
ekosistem didalamny
masyarakat Konda
men hadapi Melakukan pengaw
asyarakat kemba i masyarakat am
an semula kegi e owisata
Merak secara terus
untuk de k
menarik SDM aktiv
hidup yang peduli a
wisata di Kon

4.5 K ta di P tai Kondang Merak

K embang ekow sata Kon gat

ditentukan arakat

lokal, pengunj si. Dalam

pelaksanaannya peran m terpenting karena

keberhasilan pengelolaan suatu kawasan ekowisata bergantung pada dukungan

dan partisipasi yang diberikan oleh masyarakat, seperti yang disebutkan oleh

Hermantoro (2009) dalam Nawawi (2013), tidak ada kelompok lain yang mampu
menjaga wisata bahari selain masyarakat lokal karena mereka paling tahu

persoalan dan paling menerima dampaknya baik positif maupun negatif.

Pengembangan ekowisata Kondang Merak harus memiliki dampak yang

rendah terhadap sumberdaya alam yang dijadikan obyek wisata. Selain itu juga

harus menghormati budaya dan tradisi masyarakat Kondang Merak,

menghasilkan pendapatan yan tan bagi masyarakat dan

menghasilkan pendap an sebagai obyek

wisata, serta ng masyarakat a ar memahami a dalam

pelestari di lingkun erak.

hasil mengide terna if

lakuk njutan pengembangan da ekowisata

u karang di P tai Konda M

ang telah terjadi dilapang yaitu antara lai

susnya sumberdaya mangrove terum

Kondang Merak sangat berpe uang un

sata yang menggabungkan k

y g ada di Kondang Merak dan k

da akat K dang Merak.

2. Kegi prom Pantai Kondang an

secara l ut ke

mulut, baik kegiatan

promosi sebagai medi tidak hanya untuk

kepentingan memperkenalkan Pantai Kondang Merak kepada masyarakat

luas tetapi juga untuk kepentingan mempopulerkan kegiatan ekowisata

sebagai salah satu aset yang dimiliki Kabupaten Malang dalam kegiatan

kepariwisataan.
3. Meningkatkan kemampuan SDM masyarakat melalui pengadaan kegiatan

pelatihan mengingat masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan

kurangnya kemampuan aktor wisata di Pantai Kondang Merak antara lain

dalam hal pemanduan, berbahasa inggris, dan pengelolaan usaha ekonomi.

Keterampilan yang dapat direkomendasikan untuk mendukung keberhasilan

pengelolaan ekowisata berba ah pelatihan-pelatihan yang

bersifat teknis da elolaan berbasis

masyarakat, t berperan seba ai pengel a pelaksana

kegiatan erti keterampi mangrove umbu

k atau tran an cindera

olah ik u mak an, etika pelay emen

am m keberhasilan kegiatan kowisata Mera

prasarana ekowisata sangat diperlukan

ana, prasarana dan fasilitas pendu g ba

bahan yan akan digunakan harusl

n sumberdaya alam hayati da

t kealam annya

5. K Pantai Kondang Merak

men pengun ung berkurang k a

pengad uju ondan akan

agar arus amanan

pengunjung terpenu

6. Kurangnya dana pengelolaan untuk ekowisata di Kondang Merak

menyebabkan pengelolaan wisata agak tersendat dan kurang lancar. Oleh

karena itu lembaga SALAM bersama masyarakat harus berupaya untuk

mengajukan anggaran dana pengelolaan wisata kepada pemeritah ataupun

menarik investor dengan tujuan menutupi kuranganya dana pengelolaan dan


untuk membantu masyarakat yang masih kekurangan modal untuk membuka

usaha. Kerjasama dengan pemerintah daerah terutama diperlukan bagi

pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat di luar kawasan Kondang Merak

guna mendukung kegiatan ekowisata di dalam kawasan Kondang Merak.


5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan ekowisata mangrove dan t karang di Pantai Kondang Merak,

dapat ditarik kesimpulan seb

1. Potensi sumbe m ki K da ya mangrove

dan teru arang dapat mendukun keg atan ekowi owisata

man dan terum sebagai n

alam asi peson grove

mbu m grove yang terdapat di kaw Konda

ora sp., dan Avicennia sp. sedangk

pat di kawasa Pantai Kondang Merak

ocillop ra sp.

erak m persepsi yang baik da

ekowisata di Pantai Kondang

m embaga SALAM

3. Ben arakat dilihat dari 5 (lima)

penge an anya dari se parti segi

konserv

4. Tingkat part tingkat 5

(lima) yang artinya masyarak a penuh dalam kegiatan

ekowisata

5. Kapasitas masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan ekowisata masih

kurang hanya dapat memenuhi 2 aspek saja yaitu kemampuan menjadi tuan

rumah penginapan dan keterbukaan terhadap pengunjung


6. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan ekowisata diantaranya kurangnya

kapasitas masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan ekowisata sesuai

dengan aspek ekowisata, kurangnya dana dalam pengelolaan, kesulitan

mensinergikan kepentingan antar dinas, dan kesulitan menghadapi keadaan

ketika masyarakat kembali kebiasaan semula

7. Keberhasilan pengembangan ng Merak ditentukan oleh

peran dari masin asyarakat lokal,

pengunjung, , embaga non merintah, isi. Dalam

pelaksan a peran m yang terpen rena

k lan pe gantung

gan da ang di ikan oleh masy

aran

pene itian yang telah dilakukan, penulis

at dalam kegiatan ekow sata di Pant

lagi men ingat pada pelaksan

ngan asp k ekowisata dan ag

m ada dapat segera teratasi

2. Kegi ai K dang Merak endak an

mening ALAM

untuk kebe

3. Masyarakat dan lemba h kreatif lagi dalam

pelaksanaan kegiatan ekowisata, sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi

baru untuk ekowisata Pantai Kondang Merak


4. Promosi ekowisata mangrove dan terumbu karang di Kondang Merak

sebaiknya ditingkatkan lagi agar semakin banyak orang yang mengetahui

tentang ekowisata khususnya di Kondang Merak

5. Pemerintah hendaknya bekerjasama dengan masyarakat dalam kegiatan

ekowisata di Pantai Kondang Merak agar kekurangan dana dalam

pengelolaan ekowisata Kon tertutupi dan kegiatan

ekowisata dapat ber


DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Muhammad Afzan. 2006. Upaya Meningkatkan Minat Baca pada Anak.
Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Infromasi Islam
UIN Sunan Kalijaga

Bengen D. 2001. Panduan Teknis Pen nalan dan Pengelolaan Ekosistem


Mangrove. Bogor: PKSP

Cohen and Uphoff. 197 New York: Cornel


University

Crow. 1972. ne of Psycology (Terjemahan Z. Kazij urabaya: PT


u

Dahuri et al. 1996 esisir dan


Secara Pradnya

anti, A ani, T. 2003. Peluang da engelol


E si uara Gembong Kabupaten ah yan
pada Pertemuan Ilmiah Tahunan on
af Indonesi (IGI. Singaraja

ten g Partisi si Masyarakat am


Karang Jati Kecamatan Bal kpapan.
ersitas Mulawarman

D embangan Ekowisata Mangrove


alawan Kecamatan Perbaunga
era U ara. Skripsi. Malan

Entebe, Studi erencanaan Pembang


Aliran sungai Sa’da (Stud an
Toraja, Sul esi S gor
Pertan

Fandeli Cha Alam.


Yog

Hasan, M Iqbal. 2002. Metode pl kasinya. Jakarta: Ghalia


Grasindo

Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Hardjosoemantri, K. 1991. Hukum Perlindungan Konservasi Sumberdaya Alam


Hayati dan Ekosistemnya. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Higham, J. 2007. Critical Issues in Ecotourism: Understanding a Complex
Tourism Phenomenon. Barlington: Elsevier Ltd

Ife, J. 1995. Community Development Creating Community Alternatives Vision,


Analysis and Practice. London: Longman

Iver, Mac. Page, Charles. 1961. Society an Introductory Analysis. London:


Macmilan & Co Ltd

Kartasapoetra. 1987. Teknologi Konservasi nah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta

Krisyantono, R. 2007. Te . Jakarta: Kencana


Prenada M

Kusmana C. et Manual Silvikult Mangrove a. Jakarta:


D en Kehutanan dan Korea International coo gency

Lewis, 04. Ecol Managem and


Restora ering (24
418

Ralph of Man. New Yor App

10 Konservasi Hutan Mangrove Seb


urabaya: Fakultas Teknik Sipi da
Pembangun Nasional “Veteran”

ogi R set (Panduan Penelitian ng


Ekon sia Ka pus Fakultas Ek om U

N 2002. S udi Perilaku Pengunj


Taman Nasional Gunung Hal
anan Institut Pertanian Bogor

Naw asyarakat dalam Pengelolaan


Parangtritis. Jurnal. Yogyak
ersitas Gad ah Mada

Nazir, Muh enelit an. Ja

Ndraha, T ersiapkan
M

NOOA Coral Reef. 2016. G a sp., Pocillopora sp.


Website. Diakses pada tanggal 25 November 2016

Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta:


Pustaka Belajar

Nurtjahjo, Agus T.P. 1994. Partisipasi Masyarakat Sekitar Hutan Lindung dalm
Kegiatan Reboisasi. Tesis S-2 Program Pasca Sarjana. Yogyakarta:
UGM
Nybakken. J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan
oleh H. Muhammad Eidman et al. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka
Utama

Ocean Wide Images. 2016. Gambar Rhizopora sp., Avicennia sp. Website.
Diakses pada tanggal 25 November 2016

Pendit, S Nyoman. 1994 Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta:


PT. Pradnya Paramita

Riduwan. 2002. Skala Pengu bel Penelitian. Bandung:


Alfabeta

Soekanto, Sarjono. ajawali

Spraedly, James. 97. Metode E nografi ( erjemahan Misbah zabeth)


akarta: Tiara

Sub 1982. urikulum


Lokal gah. kripsi

. 20 omite Sekolah da am P Rintisa


S araf In ernasional di Sekolah D Wa
NY Kab Kulon P ogo

ode Penelitian uantitatif, Kualitatif, dan

08 Motivasi dan Pembangunan iri: D


si Ta if . Artikel. h tp://www.ugmc.
Diakses da 21 Maret 2016 p

Suh is Karang di Indonesia. Jakarta:

Suhai Motiva dan Pengemba


bizland.co m/ak-er imotivasi.
20.08 IB

Suhardi. tion Kitab amedia

Sumahadi. katkan
Lapangan Seminar.
Yogyak

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Kesehatan. Jakarta: EGC

Taufik, M. 2007. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Bidang Keperawatan.


Jakarta: CV Infomedika

Tjokroamidjojo. 1991. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES

Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Surabaya: Brilliant


International
Usman, M. 1999. Peluang Pengembangan Ekoturisme Indonesia Sebagai
Andalan Alternatif Kepariwisataan Nasional. Makalah pada Seminar
Prospek dan Manajemen Ekoturisme Memasuki Milenium Ketiga.
Bogor: Departemen Kehutanan

Veron, J.E.N. 1986. Corals of Australia and the Indo Pasific. Sydney Australia:
Angus and Robertson Publishers. 644 pp

Wilcox. 1988. Guide to Effective Partici righton: Delta Press

Winardi, J. 2011. Motivasi P Grafindo Persada

Woodworth, R.S.,

WWF-Indon 09. Prinsip dan Kriteria Ekowisata erba yarakat.


a

Yoet 1996. P ng: Angka


Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Informan

 Identitas Informan
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :

 Informan
Pemerintah
Pemeri esa yang dimaksud adal ketua RT di kaw ondang
Merak an alasan mana kea esa
sek awasan

Pertanyaan

mbaga yang dibentuk oleh masyarakat


ekowisata mangrove dan terumbu karan
rti apa?

saja yang dibangun oleh masyarakat un


aan ekow sata mangrove dan t

akah fasili as sarana dan prasa


bagi kegiatan pengelolaan ekow

4 kah masyaraka setempat ma ris


asing ang sata
m

5 Adak dengan
masyarakat untuk ekowisata mangrove
dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak?

6 Jika ada, siapa yang berinisiatif mengadakan pertemuan tersebut?

7 Menurut anda, apakah adanya ekowisata mangrove dan terumbu


karang ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat?
8 Apakah semua warga Desa Sumberbening ikut berpartisipasi dalam
pengelolaan ekowisata mangrove dan terumbu karang?

9 Selain masyarakat apakah ada pihak lain yang ikut dalam kegiatan
pengelolaan ekowisata mangrove dan terumbu karang? Jika ada,
siapakah pihak tersebut?

10 Menurut anda, apakah ada perubahan dan manfaat dari ekowisata


mangrove dan terumbu syarakat setempat?

11 Apakah ada du pengelolaan


ekowisata umbu ng Merak?

12 Ji ntuk dukunga seperti a yang diber kan

13 urut anda, masyarak diri


am k n ek dan t
karan

t yang dimaksud adalah pe uduk


gan alasan karena penduduk desa
isata Pan ai Kondang Merak

Pertanyaan

1 dan teru bu karang apa saja ya

2 A arang?

3 Apa dan
terumbu ka

4 Apakah masyarakat membentuk lembaga untuk kegiatan pengelolaan


ekowisata mangrove dan terumbu karang?

5 Jika ya, bagaimana pembagian kerjanya?

6 Apakah ada homestay/penginapan yang dibangun oleh masyarakat


sebagai sarana akomodasi wisatawan di Pantai Kondang Merak?
7 Apa saja yang telah dilakukan masyarakat untuk pengadaan fasilitas
sarana dan prasarana pada ekowisata mangrove dan terumbu karang?

8 Apakah masyarakat menyediakan pemandu wisata bagi wisatawan


yang berkunjung ke ekowisata mangrove dan terumbu karang?

9 Apakah dari adanya ekowisata mangrove dan terumbu karang ini


mengakibatkan pergeseran budaya pada masyarakat Desa
Sumberbening?

10 Apakah masyara jika ada


wisataw g dan terumbu
kar

11 pekerjaan anda angrove dan


erumbu a

Apa pe telah adanya ekowisata terum


ka K dang Merak?

a kowisata mangrove dan terumbu karan


an pendapat ekonomi masyarakat dan m

ntuk rom yang dilakukan asyara


ow sata m rove dan terumbu karan

terhadap jumlah wisatawan yan


dan erumbu karang dan ba
isatawan?

16 yan dihada atan


pe

17 Apak
berpartisipasi mangrove dan
terumbu karang?

18 Mengapa anda memilih ikut berpartisipasi/terlibat untuk mengelola


ekowisata mangrove dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak?

19 Bentuk partisipasi apa yang telah anda berikan terhadap ekowisata


mangrove dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak?
20 Apakah anda merasakan langsung manfaat keberadaan ekowisata
mangrove dan terumbu karang ini?

21 Apa saran dan harapan anda terhadap pengembangan kegiatan


ekowisata mangrove dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak?

 Informan
Lembaga SALAM (Sahabat
Lembaga SALAM y SALAM ataupun
anggota lemba karena emb alah lembaga
yang men masyarakat dalam laksanaan eg gelolaan
ekow grove dan t Merak.

Pert yaan

Jen dan erumbu karang ap saja ya ai


k

da, apa fungs angrove dan terumbu kar

ondisi mangrove dan terumbu ka ng di


um adanya ekowisata ini?

emilih untuk ikut berpartisipasi


ove dan te umbu karang di Pant

petugas SALAM memperkenalk


Sumberbening?

6 penge olaan ekowisata man


m ara

7 Apa
masyara

8 Jenis pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh masyarakat?

9 Sanksi apa yang diberikan kepada masyarakat yang melanggar


peraturan tersebut?

10 Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata mangrove


dan terumbu karang?
11 Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
ekowisata mangrove dan terumbu karang baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, menikmati hasil, maupun evaluasi?

12 Apakah ada dukungan dari pihak perhutani terhadap pengelolaan


ekowisata mangrove dan terumbu karang di Pantai Kondang Merak?

13 Jika ada, bentuk dukungan seperti apa yang diberikan?

Lampiran 2. Klasifika

a. Rhizopora

Divisi Spermatop

S si : An

elas alae

es

hor ae

ora

sp.

b.

Divi hyta

Kelas

Ordo

Famili

Genus : Avicennia

Spesies : Avicennia sp.


c. Acropora sp.

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acropridae

Genus : Acropora

Spesies : sp.

d. Monti

K : Ani

ass

tinia

oridae

ra

sp

e.

Ki

Phyl

Class

Ordo

Familis : Pocillop

Genus : Pocillopora

Spesies : Pocillopora sp.


Lampiran 3. Dokumentasi Foto Penelitian

Anda mungkin juga menyukai