2, Agustus 2016
Abstrak Keywords:
Dalam beberapa tahun terakhir para Natural and human resources mobilization,
nelayan di Kecamatan Muncar, Banyuwangi environmental movement, Local NGO
mengalami krisis dalam melakukan Gemuruh
aktivitas di Selat Bali mereka akibat
penggunaan teknik penangkapan ikan
secara desktruktif seperti illegal fishing
yang merusak kesinambungan alam. Untuk Pendahuluan
mengatasi hal tersebut, muncul gerakan
lingkungan di tingkat lokal yang Dalam kurun waktu lima tahun terakhir,
menamakan dirinya, ‘Gemuruh’ atau produksi perikanan laut Kecamatan Muncar
Gerakan Muncar Rumahku. Gerakan ini terus mengalami penurunan. Pada tahun
bukan hanya bertujuan untuk 2009 produksi perikanan laut Kecamatan
memberdayakan para nelayan bagi Muncar dapat mencapai 32.782,997 ton.
peningkatan kehidupan ekonomi mereka Penurunan yang cukup drastis terjadi pada
semata, melainkan juga sebagai tahun 2010, dimana terjadi penurunan
pemberdayaan (literasi melalui produksi sebesar 32,75 persen dari
pengetahuan dan praktik serta produksi tahun 2009 sebesar 32.782,997
berorganisasi) yang ditujukan agar para ton menjadi 22.046,289 ton ditahun 2010.
nelayan memiliki pengetahuan yang Sedangkan pada tahun 2013 terjadi
memadai sehingga dapat memelihara dan kenaikan sebesar 13,98 persen atau naik
menjaga keseimbangan lingkungan hidup sebanyak 1.602,475 ton produksi tahun
yang menjadi sumber mata pencaharian 2011 yaitu 16.526,715 ton menjadi 11.459
mereka. ton ditahun 2012 (BPS, 2015:17). Hal
tersebut dipicu oleh aktivitas nelayan dalam
Kata Kunci: memanfaatkan sumber daya alam melalui
penggunaan alat tangkap yang bersifat
Mobilisasi sumberdaya alam dan manusia, merusak (illegal fishing dan over fishing)
gerakan lingkungan, LSM Gemuruh. dan tidak memperhatikan aspek
berkelanjutan (sustainability) terhadap
lingkugan.
Abstract
For the last decade, the Muncar fisherman Salah satu gerakan lingkungan yang
of Banyuwangi have experiencedcrisis in berkembang tahun 2013-an adalah
fish catching in the Balistrait. It was kelompok yang disebut sebagai Gerakan
particularly triggered by the activities of Muncar Rumahku (Gemuruh). Gemuruh
illegal fishing. In response to the damage merupakan salah satu gerakan sosial yang
caused by the activities of illegal fishing, the berada di Kecamatan Muncar. Gemuruh ini
locals attempt to establish an bergerak dalam upaya penyelamatan
environmental movement called ‘Gerakan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Muncar Rumahku’ (Gemuruh). The (SDKP) di daerah pesisir Kecamatan
movement itself aimed at strategy Gemuruh Muncar. Hal tersebut dikarenakan kondisi
in managing the environmental crisis to use alam kelautan di Kecamatan Muncar
dianggap mengalami kerusakan diakibatkan
1
Joko Suwarno adalah dosen dan peneliti pada karena pemanfaatan sumber daya alam
Departemen Sosiologi, FISIP Universitas Jember, yang tidak ramah lingkungan oleh kalangan
Jawa Timur. masyarakat tertentu.
17
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
Gerakan sosial hadir sebagai sarana dalam reduksi data; penyajian data; dan penarikan
penolakan ketidakadilan dalam upaya kesimpulan atau verifikasi.
menjamin kelangsungan hidup diatas
kerusakan lingkungan yang terjadi. Gerakan
lingkungan merupakan salah satu cara Terbentuknya Gemuruh Sebagai
dalam mewujudkan jaminan kesejahteraan Gerakan Sosial
masyarakat yang terlalu menggatungkan
kehidupannya dari sumber daya yang Kondisi dari penurunan hasil tangkapan
lestari. Memang tidak mudah dalam ikan dipicu dengan adanya eksploitasi
melakukan gerakan lingkungan, karena berlebih yang bersifat merusak (illegal
hasil yang didapatkan dari gerakan sosial fishing) dan penangkapan ikan yang
tidak langsung dirasakan oleh masyarakat berlebih (over fishing) oleh nelayan. Kedua
luas. Selain itu juga, sarana dan prasarana perilaku eksploratif tersebut sebagai
yang digunakan dalam memperjuangkan penyumbang kerusakan SDKP atau natural
kelestarian lingkungan juga tidak mudah resources scarcity yang akan berdampak
didapatkan oleh para aktor gerakan. pada hasil tangkapan nelayan dalam kurun
waktu tertentu. Menurut Kusumah (2015:
Gemuruh yang berawal dari kelompok 52) dengan kata lain maka natural resorcess
nelayan yang sebelumnya berorientasi pada scarcity, yang ditandai dengan kerusakan
profit sekarang telah melakukan lingkungan laut dan semakin menurunnya
penyelamatan dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya ikan merupakan
berbagai sumber daya yang mereka miliki proses panjang sosio-kultural dan ekonomi
guna memperbaiki kerusakan dari SDKP. nelayan.
Hal tersebut tidak lepas dari strategi yang
dilakukan oleh Gemuruh. Gemuruh sebagai Kerusakan terumbu karang2 itu sendiri
gerakan sosial mampu memobilisasi hampir berada disebagian pinggiran pantai.
sumber daya yang dimiliki guna menarik Beberapa tempat di Selat Bali terkenal
simpati dari masyarakat untuk ikut dengan kerusakan terumbu karang
berpartisipasi dalam melestarikan diantaranya adalah Kayu Aking, Teluk Biru,
lingkungan. Selain itu, dalam dinamika Senggrong dan Kapal Pecah. Pada beberapa
menjalankan aksinya juga tidak selalu tempat yang mengalami kerusakan, sekitar
mulus. Terdapat kendala yang dihadapi. 80% dikategorikan dalam rusak parah.
Entah itu kendala yang berdampak besar Dengan terjadinya kerusakan terumbu
maupun kendala yang berdampak kecil. karang, masyarakat mendorong pemerintah
Fakta tersebut mememunculkan dua untuk membuat kebijakan terkait dengan
pertanyaan yaitu pertama, bagaimana peran pembuatan laut lindung (fish sanctuary).
Gemuruh dalam mengatasi kerusakan Kebijakan politik tersebut tertuang dalam
sumber daya kelutan dan perikanan?; Peraturan Daerah Kabaupaten Banyuwangi
Kedua, bagaimana strategi Gemuruh sebagai No.35 Tahun 2003 tentang Penetapan,
gerakan sosial dalam memobilisasi sumber Pelestarian dan Pengelolaan Kawasan Laut
daya. Lindung Perairan Kayu Aking Di Muncar
Kabupaten Banyuwangi.
Metode
18
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
19
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
normative nelayan untuk memberikan hak suatu tujuan yang mungkin bersinggungan
atas jaminan sosial dari lingkungan. dengan pencapaian tujuan yang lainnya.
Meski begitu, taktik berperan penting dalam
Strategi Gerakan Sosial Dalam Mobilisasi kompetisi dan kerjasama antar organisasi.
Sumber Daya
20
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
hubungan antar pribadi anggotanya. Bentuk Hal ini menjadi unik ketika para elit lokal
solidaritas antar anggota Gemuruh bersikap acuh terhadap kerusakan
ditunjukkan dengan komitmen dalam lingkungan. Akan tetapi kalangan pemuda
merintis gerakan sosial. dan nelayan yang antusias dalam merspon
isu kerusakan lingkungan serta berberan
Dalam perjalanannya, Gemuruh aktif dalam penyelamatan kerusakan
mendapatkan banyak dukungan dari lingkungan dalam menciptakan kondisi
kalangan nelayan, pemuda serta sesama SDKP yang lestari di Kecamatan Muncar dan
komunitas yang peduli terhadap perairan Selat Bali. Bahkan dukungan yang
lingkungan. Cara penyadaran oleh Gemuruh di dapatkan tidak hanya dari Muncar saja,
dengan memberikan contoh kegiatan- daerah di luar Kecamatan, Kabupaten
kegiatan yang positif melalui aksi bahkan Provinsi juga berpartisipasi dalam
penyelamatan SDKP. Selain kelompok kegiatan Gemuruh.
nelayan, terdapat juga tambahan dari
kelompok sekitar yang bernama Laros Mobilisasi Cultural Resources
Jenggirat Munstik5. Bahkan kelompok ini
meminta jandwal kegiatan sendiri pada Di Kecamatan Muncar juga terdapat tradisi
setiap hari jum’at dijadikan sebagai hari kebudayaan masyarakat lokal yang
bersih-bersih sampah di pantai. Melalui diselenggarakan pada setiap tahunnya
interaksi dengan kelompok lain, muncul dengan sebutan petik laut7. Kusumah
pula identitas kelompok. Identitas ini tidak menjelaskan (2015: 244) petik laut
bisa diidentikkan sebagai atribut yang dilaksanakan setiap bulan Muharam atau
sama, tetapi lebih mengacu pada perasaan Syuro dalam penanggalan Jawa. Menurut
yang sama dan kadaan yang sama ketika legenda setempat ritual ini dimulai dengan
mereka sama-sama tertekan oleh kelompok kedatangan Sayid Yusuf ketika masuk ke
lain yang dominan atau mayoritas (Silaen, Muncar bersamaan dengan penyebaran
2004: 42). Identitas kelompok bersama ini agama Islam di Blambangan. Tradisi
ditunjukkan dengan kepedualian atas kebudayaan petik laut tersebut merupakan
kerusakan SDKP yang terjadi di Kecamatan suatu bentuk syukur kepada Tuhan yang
Muncar dan perairan Selat Bali. Rasa telah menjamin ketersediaan ikan di laut
tanggung jawab yang bangun sebagai warga Selat Bali. Ritual tersebut disisi lain
negara yang telah memanfaatkan sumber merupakan cara penghormatan masyarakat
daya alam secara berlebih dan tidak lokal terhadap laut. Bentuk pengormatan
memperdulikan aspek berkelanjutan atas laut ditunjukkan dengan serangkaian
merupakan reaksi terhadap peran negara sesajen yang nantinya akan di larung ke
dan swasta yang acuh terhadap kerusakan laut. Gemuruh seringkali melakukan aksinya
SDKP yang terjadi selama ini. dengan ikut berpartisipasi pada ritual petik
Proses legitimasi didapatkan Gemuruh dari laut dengan melakukan penanaman
kalangan nelayan dan pemuda yang peduli terumbu karang beserta rumah ikan.
lingkungan. Hal tersebut berbeda dengan Mereka memanfaatkan momen ritual
Edward dan McCharthy6 dalam jika tahunan petik laut agar aksi mereka dapat
legitimasi didapatkan dari para elit-elit dilihat oleh masyarakat luas dan akan
lokal yang ada pada suatu daerah tersebut. menambah legitimasi, simpati dan
solidaritas dari pihak lain.
5Laros Jenggirat Munstik merupakan singkatan
dari Laros Jenggirat Muncar Suporter Fanatik.
Kelompok ini merupakan pendungkung klub 7Petik laut merupakan tradisi kebudayaan
sepak bola Persewangi yang berdomisili di masyarakat lokal Muncar yang diselenggarakan
daerah Muncar. pada setiap tahunnya. Masyarakat lokal
mempercayai jika petik laut merupakan bentuk
6Baca Edward, Bob dan John D. McCarthy dalam terimakasih atas diberikannya hasil tangkapan
Snow dkk. 2004. Resources and Social Movement ikan. Tujuan dari petik laut agar para nelayan
Mabilization: The Blackwell companion to social agar diberikan keselamatan dan kelancaran saat
movement. United Kingdom: Blackwell melaut serta untuk menjamin tersedianya
Publishing Ltd hal.126 perikanan di Selat Bali yang melimpah.
21
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
Edward dan McCarthy (dalam Snow dkk, Pembentukan struktur organisasi dalam
2004: 126) cultural resources, merupakan gerakan sosial sangat diperlukan. Hal ini
produk kultur yang dimiliki oleh aktor dikarenakan gerakan sosial mudah
gerakan sosial. Sumber daya ini sangat erat mengalami kegagalan. Sehingga dengan
kaitannya dengan konsep stock of adanya akan menjaga eksistensi dari
knowledge yang dimiliki oleh aktor gerakan organisasi gerakan sosial itu sendiri agar
sosial. Kategori ini cultural resources dapat eksis dalam memperjuangkan
termasuk gerakan atau masalah terkait gerakan penyelamatan lingkungan yang
produksi seperti musik, pengetahuan, telah banyak mengalami kerusakan.
majalah, surat kabar, dan film atau video. Kusumah (2015: 237) menjelaskan
Produk budaya seperti ini memfasilitasi pelembagaan atau institusionalisasi adalah
perekrutan serta sosialisasi dari gerakan sebuah konsep sosiologi untuk menjelaskan
baru penganut dan membantu keadilan bahwa sesuatu telah menjadi bagian dari
kepada mereka kesiapan dan kapasitas dunia sosial. Begitu pula dengan Gemuruh
untuk bertindakan.Dengan adanya budaya yang mempunyai struktur oragnisasi
petik laut, para aktor Gemuruh mengetahui sebagai respon terhadap kelangkaan SDKP
adanya arena yang memberikan yang terjadi di Kecamatan Muncar dan
kesempatan untuk meningkatkan legitimasi perairan Selat Bali. Struktur organisasi
dari masyarakat. Gemuruh dengan Gemuruh sendiri dapat dilihat pada gambar
pengalaman para aktornya dalam 2, yang terdiri dari koordinator, sekretaris,
penyelamatan SDKP secara sederhana bendahara, koordinator pengawasan,
membuat prosedur atau cara tersendiri koordinator ekowisata dan, koordinator
dalam penyelamatan SDKP. Penggunaan pelestarian.
bahan-bahan dari alam seperti bambu,
rumbai-rumbai, penyemaian bibit
mangrove merupakan bentuk cultural
resources yang dimobilisasi oleh Gemuruh.
Mobilisasi Social-Organizational
Resources
22
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
23
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
24
Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 2, Agustus 2016
ketertarikan bagi masyarakat luar dengan Oriented Theory Dalam Studi Gerakan Sosial
aksi yang mereka jalan. Baru. Jurnal Sosiologi.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/Pag
eFiles/533771/Laut%20Indonesia%20dala
Daftar Pustaka m%20Krisis.pdf diakses pada 21 Maret
2016 pukul 20.20 WIB
BPS. (2015). Statistik Daerah Kecamatan
Muncar 2015. Banyuwangi: BPS
Kab.Banyuwangi
____. (2003). Perda Kabupaten Banyuwangi
No 35 Tahun 2003 tentang Penetapan,
Pelestarian dan Pengelolaan Kawasan Laut
Lindung Perairan Kayu Aking di Muncar
Kabupaten Banyuwangi.
25