Anda di halaman 1dari 3

Aktivitas manusia di pantai terbagi menjadi beberapa kategori

1. Aktifitas Ekonomi
Penggunaan memiliki potensi yang besar, baik berupa sumber daya hayati
maupun non hayati. Dalam meninjau kondisi ekonominya tidak dapat lepas
dari penggunaan lahan yang ada yang terdiri dari: eksploitasi sumber daya,
infrastruktur, pariwisata, serta konservasi ( Kay dan Alder, 1999). Aktifitas
ekonomi pada kawasan pesisir terdiri dari berbagai jenis yang umumnya
terdiri dari:

Industri kehutanan
Pemanfaatan hutan mangrove digunakan untuk bahan baku konstruksi
Pelabuhan
Keberadaan pelabuhan berfungsi sebagai pergantian moda angkutan.
Pertambangan
Pertambangan yang banyak berkembang di kawasan pesisir adalah
pertambangan pasir dan trumbu karang
Perikanan
Pembuatan tambak baik untuk budidaya ikan maupun untuk
menghasilkan garam.
Pariwisata
Beberapa wilayah pantai telah difungsikan sebagai objek wisata
sehingga membuka peluang pengembangan sector perdagangan dan
jasa
Pertanian
Budidaya perkebunan kelapa dan pegolahan sawah pasang surut

2. Aktifitas Konservasi
Banyak elemen masyarakat yang sekarang masih kurang peka akan
kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya ekosistem pesisir, hal ini apabila
tidak di tanggapi secara serius akan menimbulkan dampak yang cukup
berbahaya ke depannya. Kita tidak mungkin juga hanya bisa menikmati
keindahan suatu tempat tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya bagi
generasi penerus. Berikut merupakan tahapan yang dapat digunakan untuk
perlindungan maupun pelestarian ekosistem pesisir, diantaranya adalah :

Restorasi, dimaksudkan sebagai upaya untuk menata kembali kawasan


pesisir sekaligus melakukan aktivitas penghijuan. Untuk melakukan
restorasi perlu memperhatikan pemahaman pola hidrologi, perubahan
arus laut, tipe tanah.
Rehabilitasi, gerakan rehabilitasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengembalikan peran ekosistem pesisir sebagai penyangga kehidupan
biota laut. Salah satu wujud kongkrit pelaksanaan rehabilitasi yaitu
dengan menjadikan kawasan pesisir sebagai area konservasi yang
berbasis pada pendidikan (riset) dan ekowisata

Responsibility, dimaksudkan sebagai upaya untuk menggalang


kesadaran bersama sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat.

Konstruksi bendungan permeable untuk restorasi pesisir pantai utara Jawas di Desa
Timbul Sloko, Demak, Jateng. Mengurangi banjir rob yang biasa terjadi. Foto :
Wetlands International/ Nanang Sujana

Tsunami 2004 menyebabkan tewasnya 1500 warga dan hilangnya satu dusun
dari tiga dusun yang ada di Desa Gle Jong. Selain itu, tsunami telah
menyebabkan mundurnya garis pantai hingga 500 meter ke darat,
menghancurkan vegetasi hutan pantai dan rawa-rawa, serta mengubah
sawah menjadi rawa baru berair payau. Kawasan ini kini membentuk suatu
hamparan rawa mangrove dimana masyarakat menangkap udang dan ikan
dengan menggunakan jaring anco (liftnet).

Sumber :
http://terangi.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=153%3Aekosistem-pesisir-danpengelolaannya-di-indonesia&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
http://kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/finish/18-presentasi/46pemanfaatan-konservasi-dalam-wilayah-pesisir-pulau-pulau-kecil-6september10
http://perencanaankota.blogspot.co.id/2011/11/aktivitas-ekonomi-kawasanpesisir.html

Anda mungkin juga menyukai