Anda di halaman 1dari 10

PERAN AKTOR DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

RUSUNAWA
Lasmery RM Girsang

Universitas Bunda Mulia


Jl. Lodan Raya No 2, Ancol Jakarta Utara
lgirsang@bundamulia.ac.id

ABSTRAK

Artikel ini membahas peran aktor dalam sebuah komunitas yang merupakan peleburan
dari kelompok-kelompok masyarakat berbeda latar belakang di hunian asal sebelumnya. Adalah
rusunawa Melati Pulogebang—rusun pertama yang menjadi model hunian vertikal—
menampung mayoritas masyarakat program relokasi yang ada di Jakarta. Banyak kendala yang
dihadapi aktor ketika menggagas dan mengeksekusi beragam program demi kemajuan warga
komunitas. Untuk itu, penulis menggunakan teori peran untuk mencermati sejauh mana peran
selaku pemimpin pendapat yang dijalankan sudah diterima oleh komunitas di rusun. Untuk
mendapatkan hasil yang komprehensif, penulis mengandalkan penelitian kualitatif yang
berlandaskan perspektif komunikasi sosial. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan
bahwasanya peran yang dilakukan narasumber sejalan dengan perspektif komunikasi.

Kata kunci : peran, aktor, pemberdayaan, komunitas, rusunawa

ABSTRACT

This article discusses the role of actor in a community which is a place for group of
people from different background. It is ‘Rusunawa’ Pulogebang—the first flat being a vertical
model—accommodating majority of people from the relocation program in Jakarta. Many
obstacles faced by the actor when initiating and executing various programs for building welfare
of ‘rusunawa’ community. For this reason, the author uses role theory to examine the role carried
out—as an opinion leader—has been accepted by the community in ‘rusunawa’. To get
comprehensive results, the author relies on qualitative research based on the perspective of social
communication. From observation and interview, it was found that the actor’s role was in line
with the communication perspective.

Keywords: role, actor, empowerment, community, ‘rusunawa’

1. PENDAHULUAN 720 unit kamar) tersebut diperuntukkan


bagi masyarakat marginal agar tidak ada
Rumah Susun Sederhana Sewa lagi yang hidup/tinggal di pemukiman
atau yang dikenal dengan rusunawa liar. Dalam perkembangannya hingga
merupakan program pemerintah provinsi sekarang, rusunawa diperluas juga bagi
(pemprov) DKI Jakarta yang diinisiasi masyarakat non-relokasi.
oleh Basuki Tjahja Purnama sejak 2015. Salah satu rusunawa yang menjadi
Awalnya, rusunawa yang berkapasitas lokus dalam penelitian ini adalah

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020 103


rusunawa Pulogebang (Jakarta Timur). perusahaan). Berdasarkan hasil
Rusunawa ini merupakan rusun pertama wawancara, sebagian besar kaum pria
yang diresmikan pemerintah provinsi (suami) di dalam keluarga kehilangan
(pemprov) DKI Jakarta. Dalam pekerjaan ketika menjadi korban
operasionalisasinya, rusunawa penggusuran sehingga terpaksa
Pulogebang dipimpin oleh seorang bergantung kepada kaum perempuan
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (istri) yang sebelumnya juga sebagian
(UPRS). besar tidak bekerja. Para perempuan
Adalah Ageng Darmintono dituntut harus bekerja (di sektor
dipercaya mengelola dua rusunawa informal) demi untuk menutupi
sekaligus yakni Rusunawa Mutiara kebutuhan rumah tangga. Di kediaman
Pulogebang (RPG) dan Rusunawa terdahulu, sebagian besar pasangan laki-
Komarudin (Jakarta Timur). Sebagai laki bekerja di rumah, misalnya dengan
bagian dari pekerjaan, ada banyak membuka warung, atau bekerja di dekat
tantangan yang dialami dengan dinamika rumah, misalnya sebagai buruh lepas di
yang terjadi silih berganti di dalam suatu daerah pertokoan, sehingga ketika
lingkungan rusun. Berbasis pada empat dipindahkan dari rumah lamanya ke
pilar yakni “ekonomi kreatif, pertanian rumah susun, jarak yang jauh tidak
tradisional, pengelolaan sampah, dan memungkinkan untuk mempertahankan
usaha kuliner”, pengelola tetap pekerjaannya semula.
berpegang pada visinya. Komitmen Selain itu, yang dirasa sangat
dalam melaksanakan pekerjaan telah memberatkan warga relokasi adalah
menjadi panggilan jiwa sehingga akan korban penggusuran yang menghuni
terus dijalankan. Termasuk memajukan rumah susun mengakui bahwa proses
masyarakat yang tinggal di rusun melalui sosialisasi/musyawarah hampir tidak
berbagai program (pelatihan) yang pernah terjadi ketika mereka akan
melibatkan dinas pemerintah terkait dan digusur. Menurut warga, musyawarah
pihak swasta (melalui pemanfaatkan hanya dipandang sebagai prosedur formal
program Corporate Social oleh pemerintah. Meski warga
Responsibility/CSR perusahaan ternama). menghadiri pertemuan yang diadakan
Publikasi media juga dioptimalkan oleh perwakilan pemerintah untuk
sebagai upaya sosialisasi rusunawa. memberikan masukan terkait dengan
Secara singkat, gambaran umum penataan, pendapat tersebut seringkali
masyarakat/komunitas penghuni rusun tidak didengar dan pemerintah memilih
dideskripsikan melalui ‘peta sosial’ yang untuk tetap melakukan penggusuran.
menjadi bagian dari latar belakang Termasuk di wilayah Kalijodo (Jakarta
komunitas tersebut. Terdapat 14 titik Barat). Warga yang memang memiliki
lokasi relokasi, diantaranya Cengkareng, sertifikat/surat tanah (khususnya di jaman
Waduk Pluit, Kalijodo, Pulo Mas, Belanda namun telah disahkan oleh
Kemayoran, Sumur Batu, Karangtengah, notaris) pun merasakan kerugian materil
Kampung Pulo, Bukit Duri, Penjaringan, yang sangat besar, tanpa mendapatkan
Muara Batang, Muara Karang, Tanah ganti rugi sepeser pun!
Merah, Semper yang menampung warga Selain itu, hubungan/interaksi
multi etnis. sosial turut mengalami pergeseran. Di
Secara demografis, seluruh pemukiman lama, masyarakat menjalani
wilayah tersebut dihuni masyarakat pra- kehidupan kesehariannya secara bebas
sejahtera yang bekerja di sektor informal: (tanpa terikat waktu). Hal demikian
sebagian besar sebagai pedagang (kecil- menyebabkan tingginya ikatan dalam
kecilan dan menengah); hanya sebagian masyarakat tersebut. Perasaan simpati
kecil yang bekerja di sektor formal (di dan empati mudah tumbuh di kalangan

104 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020


warga dikarenakan tidak adanya lalang (naik-turun) jika tidak ada
sekat/pemisah di arena pemukiman keperluan rutin/mendesak. Termasuk
horisontal padat penduduk sebelumnya. kehidupan bertetangga pun tidak sekuat
Selanjutnya, apa yang terjadi saat ketika masih di arena lama. Dibatasi unit-
masyarakat relokasi menempati rusunawa unit yang kecil, hunian vertikal
Pulogebang? Penulis merangkum membentuk karakter individual bagi
gambaran peta sosial baru bagi penghuni warga yang lebih nyaman mencari “titik
rusun. Memulai kembali hidup baru kumpul” di lapangan/area terbuka di
dengan modal “nol”, masyarakat harus dasar lantai. Namun sejak 2015 dibuka,
beradaptasi dengan sistem di secara fisik rusunawa Pulogebang terus
lingkungan/arena baru. Menghidupi dibenahi seperti yang terlihat pada
keluarga—terutama untuk warga gambar berikut.
perempuan sebagai orangtua tunggal dan
sekaligus sebagai pencari nafkah—
bukanlah persoalan yang dapat
diselesaikan dalam waktu singkat.Tidak
heran jika didapatinya banyaknya
tunggakan sewa kamar hingga puluhan
juta yang disebabkan belum adanya
pekerjaan tetap para warga program
relokasi. Namun dari interaksi yang
dilakukan, warga rusun memang belum
semuanya memiliki kesadaran penuh
terkait kewajiban membayar sewa unit
masing-masing. Mendapatkan fasilitas
yang layak huni tidak lantas membuat
warga rusun tersadar untuk
memprioritaskan kewajiban sebagai
penghuni. Hal miris terjadi manakala
warga berani memiliki barang/kendaraan Gambar 1: Rusunawa Melati Pulogebang
pribadi dengan cara menyicil (kredit) Jakarta Timur
sementara belum/tidak pernah membayar
sewa unit, bahkan sejak pertama kali
tinggal di rusun. Situasi di arena baru di rusunpun
Sebenarnya secara bertahap, tidak luput dari usaha para anggota
pemerintah turut menyediakan kebutuhan komunitas dalam melibatkan diri lebih
warga rusun. Tersedianya BPJS, KJP, lagi dari sebelumnya pada aktivitas sosial
kupon sembako, pelatihan keterampilan yang diselenggarakan pengelola rusun.
(jangka pendek) merupakan sarana yang Semakin sering/intensifnya pelatihan
menyasar pada kesejahteraan warga keterampilan digalakkan, akhirnya
rusun. Namun di lapangan, ditemui semakin menumbuhkan kemauan untuk
ketidakmerataan dimana masih ada merubah nasib. Beberapa
penghuni yang belum mendapatkan pencapaian/prestasi ditorehkan warga
haknya sehingga berujung timbulnya rasa rusun menuju perubahan sosial yang
ketidakadilan. diidamkan.
Situasi lain yang berimbas dari Oleh karenanya, segala kemajuan
hunian vertikal adalah berkurangnya yang terus/telah berjalan tidak tercipta
kepekaan sosial diantara warga rusun. begitu saja. Ada peran besar yang
Terutama bagi warga yang tinggal di dijalankan agar masyarakat/komunitas di
lantai teratas (lantai 5), segan untuk lalu- dalam rusun terus berkembang. Dalam
perspektif sosiologi dan komunikasi,

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020 105


peran yang dilakukan seorang opinion cara pemahaman akan makna, norma,
leader inilah selanjutnya yang akan peran dan peraturan yang dijalankan
dibahas dalam penelitian ini. secara interaktif dalam komunikasi.
Dengan sifat interaktif tersebutlah, tradisi
2. METODOLOGI sosiokultural berpusat pada bentuk-
bentuk interaksi antarmanusia dimana
Penelitian ini dirancang dengan interaksi menjadi proses dan tempat
menggunakan metode kualitatif. Seperti makna, peran, peraturan, serta nilai
diketahui, kata “kualitatif” menyiratkan budaya yang dipraktikkan Littlejohn &
penekanan pada proses dan makna yang Foss, 2011).
tidak dikaji secara ketat atau belum Oleh karenanya, tidak salah jika
diukur (jika memang diukur) dari sisi menyimak pendapat berikut (Miller,
kuantitas, jumlah, intensitas atau 2005):
frekuensinya. Para peneliti kualitatif “Society would be impossible without
menekankan sifat realita yang terbangun communication. By the same token,
secara sosial, hubungan erat antara communication would be impossible for
peneliti dengan subjek yang diteliti dan severely limited in the absence of shared
tekanan situasi yang membentuk patterns of action and meaning that
penyelidikan. Juga, lebih mementingkan enable mutual understanding—that is—in
sifat penyelidikan yang sarat nilai dengan the absence of society and a common
mencari jawaban atas pertanyaan- culture.”
pertanyaan yang menyoroti cara Sedangkan prosedur penelitian,
munculnya pengalaman sosial sekaligus peneliti mengandalkan observasi
perolehan maknanya (Denzin & Lincoln, langsung/berpartisipasi serta wawancara
2011: 6; 595). mendalam sebagai langkah/tahapan
Lebih lanjut, Salim (2006: 105) pengumpulan data. Observasi
menekankan kata kunci dalam berpartisipasi sangat diperlukan agar
penggunaan metode kualitatif adalah peneliti mendapatkan gambaran dan
adanya pergeseran yang cukup berarti pemahaman yang riil dari fenomena yang
dari aspek-aspek ontologi, epstemologi diamati. Dalam penelitian kualitatif,
dan metodologi dalam ilmu periset memiliki hubungan
pengetahuan.Alur berfikir dalam metode (emosional/perasaan) dengan para pelaku
kualitatif bersifat historis, interaksional yang diamati. Suparlan lebih rinci
dan struktural. Metode tersebut berupaya menguraikan beberadaan peneliti
mengidentifikasikan keragaman yang kedalam: keterlibatan pasif; keterlibatan
melekat pada setiap kajian, baik yang setengah-setengah; keterlibatan aktif;
berbentuk pengujian terhadap masalah serta keterlibatan penuh atau lengkap
utama, isu personal sampai dengan (dalam Salim, 2006).
masalah pribadi yang dibatasi oleh fakta Terkait wawancara, penulis
historis. Secara singkat, proses tersebut mengutamakan wawancara mendalam
memunculkan apa yang dinamakan seperti dirinci (West & Turner, 2010)
kesadaran diri (self-consciousness) berikut:
dimana terjadi ‘tarik-menarik’ antara “Pertama: wawancara mendalam
pengalaman yang dimiliki dan sumber kebanyakan dibuat semi terstruktur oleh
penelitian bagi peneliti untuk berfikir pewancara. Kedua: wawancara
reflektif, historis dan biografis. mendalam biasanya dilakukan antara satu
Dalam hal ini, peneliti berpijak sampai tiga jam”.
pada gagasan utama dari perspektif Kemudian, penulis menggunakan
tradisi sosiokultural. Dijelaskan bahwa analisis data yang mengacu pada Miles
sociocultural tradition menekankan pada dan Huberman (dalam Denzin & Lincoln,

106 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020


2011). Model tersebut dinamakan sebagai seseorang yang mempunyai peran
‘Three Steps of Water Model’ yang tertentu.
terdiri atas reduksi data, penyajian data b. Norma merupakan salah satu
dan konklusi/verifikasi. bentuk harapan berupa meramalkan
(anticipatory) dan normatif (role
3. LANDASAN TEORI expectation). , yaitu keharusan yang
menyertai suatu peran
Teori Peran 3. Kedudukan orang-orang dalam
Teori peran adalah sebuah teori perilaku.
Kedudukan adalah sekumpulan orang
yang digunakan dalam dunia sosiologi,
yang secara bersama-sama (kolektif)
psikologi dan antropologi yang diakui perbedaannya dari kelompok-
merupakan perpaduan berbagai teori, kelompok yang lain berdasarkan sifat-
orientasi maupun disiplin ilmu. Teori sifat yang mereka miliki bersama,
peran berbicara tentang istilah “peran” perilaku yang sama-sama mereka
yang biasa digunakan dalam dunia teater, perbuat, dan reaksi orangorang lain
dimana seorang aktor dalam teater harus terhadap mereka bersama
bermain sebagai tokoh tertentu dan 4. Kaitan antara orang dan perilaku.
dalam posisinya sebagai tokoh itu ia Biddle dan Thomas mengemukakan
diharapkan untuk berperilaku secara bahwa kaitan (hubungan) yang dapat
tertentu. Posisi seorang aktor dalam dibuktikan atau tidak adanya dan dapat
teater dianalogikan dengan posisi diperkirakan kekuatannya adalah kaitan
antara orang dengan perilaku dan
seseorang dalam masyarakat, dan
perilaku dengan perilaku.
keduanya memiliki kesamaan posisi
(Sarwono, 2015).
Sementara, Biddle dan Thomas
Komunikasi Sosial
membagi peristilahan dalam teori peran
dalam empat golongan, yaitu:
Adapun perkembangan
1. Orang-orang yang mengambil bagian komunikasi sebagai sebuah seni memang
dalam interaksi sosial. Orang-orang sudah lama dikenal. Namun sebagai
yang mengambil bagian dalam suatu penelitian ilmiah (inquiry), masih
interaksi sosial dapat dibagi dalam tergolong baru. Salah satunya ialah
dua golongan sebagai berikut : komunikasi sosial. Dari beragam definisi
terkait komunikasi, penulis menekankan
a. Aktor atau pelaku, yaitu orang pendapat Hovland yang menyatakan
yang sedang berprilaku menuruti bahwa (dalam Craig & Muller, 2007):
suatu peran tertentu. “Communication as the process by which
b. Target (sasaran) atau orang lain, an individual (the communicator)
yaitu orang yang mempunyai transmits stimuli (usually verbal
hubungan dengan aktor dan symbols) to modify the behavior of other
perilakunya individuals (communicates).”
2. Perilaku yang muncul dalam Lebih lanjut, Hovland
interaksi tersebut. menjelaskan bahwasanya setidaknya
Setidaknya, terdapat lima indikator terdapat empat tujuan dari definisi
tentang perilaku dalam kaitannya tersebut yang diturunkan kedalam empat
dengan peran sebagai berikut: faktor yakni:
a. Harapan tentang peran a. The communicator who transmits the
(expectation) Harapan tentang peran communication
adalah harapan- harapan orang lain b. The stimuli transmitted by the
tentang perilaku yang pantas, yang communicator
seharusnya ditunjukkan oleh

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020 107


c. The individuals who respond to the rusun khususnya pembangunan
communication manusianya. Hal ini menjadi prioritas
d. The responses made to the pengelola dikarenakan para warga masih
terdampak trauma pasca direlokasi.
communication by the communicatee.
Kondisi mental warga memang belum
Pada akhirnya, secara singkat pulih seutuhnya yang tentu saja
komunikasi sosial ditransmisikan ke membutuhkan waktu yang tidak singkat.
dalam berbagai tipe dari struktur sosial Dengan latar belakang masyarakat
yang dimana individu dan kelompok prasejahtera, sebagian besar cara berfikir
bersifat ketergantungan satu sama lain. (mindset) dan perilaku warga masih
‘bawaan’ dari kehidupan sebelumnya.
Proses kesadaran (sosial) juga dirasa
Komunitas sangat lambat untuk membangun
kehidupan yang lebih baik.
Hovland (dalam Craig & Muller, Adapun peran pertama yang
2007) menjelaskan bahwa komunitas dijalankan opinion leader adalah di
sedikit berbeda dengan kolektivitas. bidang pendidikan. Kenyataan di
Komunitas merupakan komunitas yang lapangan menunjukkan masih banyaknya
berkembang yang terdiri dari satu sama warga rusun yang terdata putus sekolah
lain dari sejumlah orang dalam kuantitas yang disebabkan penggusuran, korban
yang besar. Jika kolektivitas terorganisir banjir dan kebakaran.
dengan kehadiran personal, maka Seperti yang dikutip dari hasil
komunitas lebih menekankan pada wawancara 6 Juli 2017 berikut:
kehidupan yang ditinggali satu sama lain.
“Kami kan gini. Banyak anak putus
State of the Art sekolah atau ijazahnya hilang atau
Untuk memperkuat penelitian ini, sebagainya, sementara dalam usia
penulis sebelumnya telah melakukan produktif, mau melanjutkan kuliah gak
penelitian sejenis, yakni yang berjudul: bisa, kira-kira. Sehingga ada program,
apa namanya…. Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat itu yang dikelola Dinas
a. Opini perempuan sebagai bagian Pendidikan dan Duren Sawit. Nah saya
kelompok masyarakat pascaprogram dengan Pak Sakti membuka PKBM Paket
penertiban pemukiman Kampung A, B,C D.”
Pulo dan Kalijodo di Jakarta
(Girsang, 2017) Peran di bidang pendidikan
b. Indonesian Women’s Struggle tersebut digagas narasumber yang
berangkat dari rasa keprihatinan dan
towards Transformation: A Case
kepedulian yang tinggi. Sebagai seorang
from ‘Rusunawa’ Community opinion leader di tengah
(Girsang, 2018) warga/komunitas/masyarakat yang
dipimpinnya, narasumber bertanggung
5. HASIL DAN PEMBAHASAN jawab untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas hidup jangka
Pada bagian ini, penulis panjang. Seperti diketahui, pendidikan
memaparkan hasil observasi dan formal masih mendominasi di Indonesia.
wawancara yang telah dilakukan Oleh karenanya, keterbatasan
khususnya bersama narasumber kunci warga relokasi harus diatasi dengan
(key informant). solusi yang tepat. Dalam hal ini,
Terkait peran yang dijalankan, pendidikan non-formal—yang juga
narasumber membenahi lingkungan

108 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020


diakui pemerintah—dirasa dapat menjadi selangkah lagi lulus SMA. Macem-
sarana bagi warga putus sekolah. Selain macem alasannya. Saya gak mau tahu!”
menggagas, dalam operasionalnya,
Ageng Darmintono Ternyata tindakan/perilaku aktor
mengerahkan/memberdayakan warga tersebut sangat beralasan jika dikaitkan
yang berpotensi di bidang masing- dengan bidang lain. Nyatanya, kegiatan
masing. Beberapa warga tersebut antara di bidang olahraga sebelumnya juga
lain Mestikasari, Wardoyo dan sempat memiliki sedikit kendala.
Nurkhasanah yang diamanatkan menjadi
pengurus di PKBM untuk menjalankan “Jakarta Rusun Festival, kami juara 2 di
program ‘Paket A, B, C, D” di rusun. tahun 2015. Salah satu persyaratannya
Menguatkan teori yang adalah ijazah.”
digunakan dimana disebutkan bahwa Belajar dari pengalaman sebelumnya,
seorang aktor dalam teater harus bermain sebenarnya warga rusun berpotensi untuk
sebagai tokoh tertentu dan dalam maju. Namun tidak dapat dipungkiri
posisinya sebagai tokoh yang diharapkan bahwa akan tetap ada pertimbangan lain
untuk berperilaku secara tertentu. Hal untuk menunjang suatu
tersebut sejalan dengan hasil wawancara keberhasilan/prestasi, salah satunya ialah
berikut: ijazah yang didapatkan melalui lembaga
pendidikan.
“Kalo disini bersih. Kalo di kecamatan, Akan tetapi, dalam menjalani
ada data statistik: jumlah anak putus suatu peran, tetap ada rintangan. Hal ini
sekolah, data kemiskinan dan lain-lain. turut dialami narasumber. Demi
Tapi saya malu, kalo gitu mengedepankan pendidikan informal di
pak…dipampangin data statistik begitu. dalam rusun, aktorpun berjuang hingga
Lebih baik action menjadikan Pusat otoritas di atasnya. Hal tersebut
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tergambar dari kutipan wawancara
jumlah anak yang sudah lulus”. berikut:

Nyatanya, dari hasil observasi, “Sempat kemarin kita mau angkat, tapi
pun penulis melihat pemberitahuan rupanya mereka nge-‘les’ (menghindar).
kelulusan peserta didik ditempel di papan Ini kan gratis. Tapi ini kan
pengumuman yang terletak di depan ketertarikannya pada jangkauannya, gitu
kantor pengelola secara berkala seiring kan. Sebenarnya pendidikan masyarakat
dengan selesainya program di tiap ini kan boleh dikatakan belum popular,
periode. Tidak hanya menggagas dan ini kan hanya untuk petugas, apa
memonitor, aktor turut aktif terlibat pengawas. Jadi ekstra-lah. Nah jadi ini
langsung menggerakkan warga untuk dianggap, ada oknum-oknum yang
mengikuti kegiatan PKBM. Bahkan, jika memanfaatkan ini sebagai sebuah ekstra
dirasa tidak membantu sama sekali, aktor income, nah kan gitu. Pas Ahok aktif
bertindak tegas sesuai kewenangan yang kembali, saya ada jamuan makan siang
dimiliki. Berikut salah satu kejadian yang itu nilai nominal yang dibutuhkan
tersebut: itu. Tapi itu kan ya karna ada kasus
seperti ini jadi ya tidak. Tapi,
“Saya marah. Anaknya itu karena telat, alhamdulilah sudah teratasi dapat
karna tidak diantar akhirnya tidak ikut bantuan dari BAZIS dan peralatan. Ada
ujian. Artinya, ee..bapak gimana sih, kursi kuliah, 40”
coba ngerti dulu. Bapak itu kerja untuk
siapa? Untuk anak. Anaknya tinggal “Kalo saya dorong, saya kan bukan pihak
audit, yang jadi korban kan takutnya

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020 109


mereka. Jangan sampe kita berantem, Salah satunya yang diterapkan
pendidiknya jadi pelanduk kan? Gitu… pertama kali di rusun adalah koperasi.
Cuma, ini kan hak masyarakat/warga. Ya Peran aktor turut mewarnai aktivitas
alhamdulillah sih, sudah selesai.” koperasi meskipun mengalami dinamika
(‘mati-hidup’) dalam pelaksanaannya.
Alhasil, dalam 3 tahun terakhir Menarik menyimak hasil wawancara
(2016-2018), upaya pemberdayaan berikut ketika ditanyakan bagaimana
masyarakat di bidang pendidikan peran narasumber memulai gerakan
informal tersebut telah membuahkan koperasi di lingkungan rusun:
hasil nyata seperti tertera pada tabel
berikut (Girsang, 2018): “Enggak..saya justru mau membantu
pun, tolong pak Sakti, silahkan
berhubungan dengan pihak gubernur.
Karena saya tidak mau. Istilahnya juga
Tabel 1: Peserta PKBM akan timbul pertanyaan, ini apa nih
pengelola juga mau? Ini kan hibah
Tahun Peserta Peserta Lulus masyarakat. Dan saya pun, setiap kali
2016 66 63 ada investasi masuk—contoh dari
perusahaan—saya maunya itu, begitu
2017 68 42 ada berapa persen, silahkan pak
2018 19 masih berjalan berhubungan dengan pihak koperasi.
Dari Djarum, tapi saya punya 1 juta.
Silahkan, saya gak mau bersentuhan
Jika dicermati, pernyataan- dengan uang. Artinya apa? Ya itulah
pernyataan tersebut termuat kedalam sebagai upah jerih payah untuk
salah satu golongan (Biddle dan Thomas) masyarakat, untuk memotivasi. Kalo ada
yakni kedudukan orang-orang dalam pak Sakti, dapat 50 juta jangan dihabisin
perilaku dapat membantu/mempercepat semua. Buat beli kapur, susu”.
peran yang dijalankan.
Tidak cukup di PKBM, aktor Upaya pemberdayaan yang terus
bergerak untuk mengembangkan sisi lain. menerus dilakukan juga merambah ke
Di kesempatan tatap muka pada 26 Juli bidang lainnya. Salah satunya adalah
2018, narasumber menyatakan bahwa Gerbang Muda Indonesia (Gerakan
target di tahun pertama (2016) yang Membangun Pemuda Indonesia) yang
digarap kepala UPRS adalah kaum pria diarahkan ke pelajar remaja yang ada di
tapi ternyata tidak bergerak. Kemudian rusun. Program tersebut menitikberatkan
tahun ke-2 (yakni 2017), kaum kegiatan sosialisasi terkait pemberdayaan
perempuan yang digerakkan. Aktor bagi anak muda. Tidak berhenti sampai
menggalakkan pemberdayaan yang di kegiatan sebelumnya, aktor cukup
menyasar pada semua lini kegiatan. aktif bergeliat di bidang sosial dengan
Selain pendidikan, prioritas lain program-program seperti BKB (Bina
yang tidak terlepas dari gagasan 4 pilar Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga
yang dinyatakan sebelumnya: “ekonomi Remaja) serta BKL (Bina Keluarga
kreatif, pertanian tradisional, Lanjut Usia).
pengelolaan sampah, dan usaha
kuliner”. Bidang pertama yakni ekonomi Selanjutnya sebagai wujud dari
kreatif terus dicanangkan dan diupayakan pilar ke-4 yakni usaha kuliner,
melalui program-program riil yang dapat narasumber juga membuka kerjasama
merangsang minat warga. dengan perusahaan-perusahaan untuk
bermitra. Salah satunya dengan PT. HM
Sampoerna dengan membuka kelas-kelas

110 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020


pelatihan di bidang ekonomi kerakyatan Griffin, Em., Ledbetter, Andrew., and
dan UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Sparks, Glenn. (2015). A first
Menengah). Mayoritas peserta adalah ibu look at communication theory.
rumah tangga yang mendapatkan Ninth Edition. International
pengetahuan dan keterampilan praktis Littlejohn, Stephen W., and Foss, Karen
untuk membuka usaha di bidang pangan. A. (2016). Ensiklopedia teori
Bahkan, PT. HM Sampoerna sudah komunikasi. Jilid 1 & 2. USA.
melakukan dua kali (2017-2018) Sage Publications.
inagurasi untuk pelaksanaan event/bazar Miller, Katherine. (2005).
dibidang usaha ekonomi kreatif. Communication theories.
Dengan demikian, sejalan Perspectives, processes and
dengan pernyataan dan perilaku yang contexts. Second edition.
telah terpapar, sosok narasumber juga Singapore: McGraw Hill
berperilaku sesuai dengan peran yang Neuman, W. Lawrance. (2013).
dijalani sekalipun tidak semua harapan Metodologi penelitian sosial:
terwujudkan. Pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Edisi 7. Jakarta: PT
6. KESIMPULAN Indeks.
Ritzer, George. (2014). Teori sosiologi
Dari hasil penelitian, penulis modern. Edisi Ketujuh. Jakarta:
menyimpulkan bahwa peran aktor dalam Kencana Prenadamedia Group
memberdayakan masyarakat rusun telah Salim, Agus. (2006). Teori dan
berjalan memadai dalam perspektif paradigma penelitian sosial. Edisi
komunikasi sosial yang menekankan Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana
pada proses antara komunikator Sarwono, S.W. (2015). Teori-teori
mengaktualisasikan pesan yang psikologi sosial, Jakarta: Rajawali
mempengaruhi perilaku komunikan. Pers.
Soekanto, Soejono. (2001). Sosiologi
DAFTAR PUSTAKA sebagai pengantar. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Craig, Robert T & Muller, Heidi L (eds.). Soekanto, Soerjono & Sulistyowati,
(2007). Theorizing Budi. Sosiologi: Suatu pengantar
Communication. Readings (Edisi revisi). 2011. Rajawali
Across Traditions. SAGE Pers.
Publication. Los Angeles. West, Richard., and Turner, Lynn H.
Creswell, John W. (2015). Penelitian (2010). Teori komunikasi.
kualitatif & desain riset (Memilih analisis dan aplikasi. Buku 2
diantara lima pendekatan). Edisi 3. Jakarta: Salemba
Pustaka Pelajar. Yogyakarta Humanika
Creswell, John W. (2016). Research http://www.ccsenet.org/journal/index.php
design. Pendekatan metode /ass/article/view/0/36986
kualitatif, kuantitatif dan m.liputan6.com/news/read/2159895/ini-
campuran. Edisi keempat. 5-target-penertiban-pemprov-dki-
Pustaka Pelajar. Yogyakarta di-tahun-2015
Denzin, Norman K., and Lincoln, http://nasional.republika.co.id/berita/nas
ional/jabodetabek-
Yvonna S. (ed.). (2018). The
nasional/17/08/15/ouq57o330-
SAGE handbook of qualitative ada-kebijakan-khusus-penghuni-
research. 5thedition. USA: SAGE
rusunawa-hasil-relokasi
Publications, Inc.

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020 111


http://news.metrotvnews.com/metro/nbw1
B4DK-98-penghuni-rusunawa-
pulogebang-menunggak
http://nasional.republika.co.id/berita/nas
ional/jabodetabek-
nasional/17/08/15/ouq57o330-
ada-kebijakan-khusus-penghuni-
rusunawa-hasil-relokasi
http://pknk.org/index.php/PKNK/article/v
iew/54

112 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 2 Bulan Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai