Disusun Oleh:
Risna Nur Shapira
(E1021221068)
1
Judul Strategi Partisipatif Pembangunan Sosial di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang.
Participatory Strategy for Social Development in Penyengat Island, Tanjungpinang
City
Nama Civitas Consecratio
Jurnal
Vol. & Hal. Volume 1 Nomor 1 Hal : 43–55
Tahun 2021
Penulis Mahadiansar Mahadiansar & Fedro Romadhan
Tanggal 30 Juni 2021
Reviewer Risna Nur Shapira
Link Jurnal/ https://www.researchgate.net/publication/
DOI 354499151_Strategi_Partisipatif_Pembangunan_Sosial_di_Pulau_Penyengat_Kota_
Tanjungpinang
Abstrak Jurnal yang berjudul, “Strategi Partisipatif Pembangunan Sosial di Pulau Penyengat
Kota Tanjungpinang” ini berisi tentang kondisi kekinian yang terjadi dipulau
penyengat sebagai wilayah yang strategis. Penulis menuturkan bahwa untuk
mendukung strategi inovasi pembangunan sosial disana, diperlukan peningkatan
kualitas sumber daya manusia agar masyarakat bisa berperan aktif di lima sektor
(infrastruktur, kesehatan, budaya, sosial dan lingkungan) yang menjadi fokus utama
dalam mendorong inovasi. Diharapkan dengan adanya strategi tsb, masyarakat
dapat merasakan dampak positif untuk kesejahteraan hidup mereka.
Secara keseluruhan abstrak ini langsung menuju topik bahasan utama terkait poin-
poin dari jurnal yang dimaksud. Selain itu, abstrak yang disajikan penulis
menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami jurnal tsb.
Pada awal paragraf, penulis menegaskan bahwa pentingnya intervensi dari
Pendahuluan partisipasi masyarakat sebagai strategi untuk mengekspor masalah-masalah terkait
pembangunan sosial yang ada di sekitar mereka. Partisipatif memiliki potensi untuk
menghasilkan nilai sosial yang cukup besar di masyarakat setempat sehingga dapat
menghasilkan dampak positif yang nantinya akan dirasakan oleh mereka sendiri.
Penulis juga memaparkan bahwa menggali konsep partisipatif pembangunan sosial
bersama masyarakat tempatan merupakan logika logis untuk mendorong
implementasi dari konsep partisipatif tsb. Untuk mengukur dan memantaunya
secara berkelanjutan juga merupakan aspek penting yang harus difungsikan sesuai
dengan penempatannya dan harus ditunjukkan dengan aksi nyata.
2
Akan tetapi, Pulau Penyengat yang berada di wilayah pesisir ini berbatasan
langsung dengan negara tetangga. Risikonya, dapat menyebabkan sebuah peristiwa
atau kondisi berefek negatif yang signifikan bagi beberapa kelompok masyarakat
disana. Letak Pulau Penyengat yang dikelilingi laut juga menyulitkan
keterjangkauan jalur aksesibilitas.
Maka dari itu, strategi partisipasi pembangunan sosial harus fokus terhadap
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Disinilah pentingnya keterlibatan
pengabdian masyarakat sebagai bentuk kontribusi dan juga pemberian solusi dalam
konteks bermasyarakat. Mengingat pulau penyengat merupakan peninggalan
warisan dunia dari zaman dahulu sehingga perlu dijaga serta dipertahankan kultur
dan budaya masyarakat setempat.
1. Pengembangan partisipatif pembangunan sosial memproyeksi antara hubungan
Kajian masyarakat Baik secara kelompok maupun secara individu yang
Pustaka mementingkan kondisi lingkungan agar berperan aktif memberikan kontribusi
dalam pembangunan (Kelly & Westoby, 2018)
2. Pentingnya intervensi partisipasi masyarakat sebagai bentuk strategi dalam
mengekspor masalah-masalah pembangunan sosial yang lebih efektif dan ideal
dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat (Belaid dkk., 2021).
3. Partisipatif memiliki potensi untuk menghasilkan nilai sosial yang cukup besar
di masyarakat setempat (Fadil, 2013; Wahyudi, 2012).
4. Dengan menghasilkan hasil positif di antara kelompok masyarakat tersebut
dalam pembangunan sosial, maka potensi untuk berkontribusi pada
pengembangan pembangunan sosial memberikan dampak pada kesejahteraan
masyarakat (Midgley, 1999).
3
sosial dalam mempertahankan kultur dan budaya kehidupan sosial disana sangatlah
penting.
Metode pengabdian kepada masyarakat ini dikemas dalam bentuk observasi dan
analisa terhadap kondisi di Pulau Penyengat. Dalam rangka menguraikan semua
sektor partisipasi pembangunan sosial, diperhatikanlah bentuk identifikasi
permasalahan melalui diskusi bersama Narasumber yang melibatkan tokoh agama,
sejarawan pulau penyengat, serta pemangku kepentingan untuk membuat solusi
yang relevan sesuai dengan fakta di lapangan.
Secara umum, Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti adalah sebuah
Pembahasan/ pulau kecil di Kota Tanjungpinang dan kini telah menjadi salah satu objek wisata di
Hasil Kepulauan Riau. Pulau ini dapat ditempuh kurang lebih 15 menit dari pusat Kota
Penelitian Tanjungpinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong.
Sejak tanggal 19 Oktober 1995, Pulau Penyengat dengan sederet lintas sejarah
telah dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu Situs Warisan Dunia.
Kedudukannya penting dalam peristiwa jatuh bangun Imperium Melayu selama 120
tahun sehingga daya tarik dari Pulau Penyengat ada pada peninggalan bangunan
sejarah. Namun, Pulau Penyengat sebagai salah satu kebanggaan Tanjungpinang
juga tidak luput dari beberapa masalah sosial.
Masalah kedua, yaitu Kesehatan. Masalah ini juga perlu diperhatikan pemerintah.
Pemerintah masih beranggapan bahwa akses antara Pulau Penyengat dengan Kota
Tanjungpinang bisa dengan mudah dilalui menggunakan transportasi laut. Padahal,
4
pelayanan kesehatan di Pulau Penyengat masih jauh dari kata layak, seperti ketika
ada penyakit yang membutuhkan penanganan cepat tidak bisa dilakukan dengan
maksimal karena kendala transportasi yang mengharuskan menyebrang ke kota.
Lalu, dokter yang ditugaskan juga tidak menetap sehingga menyulitkan masyarakat
untuk berobat. Selain itu, disana juga belum terdapat posyandu untuk para lansia.
Masalah ketiga, yaitu Pengelolaan Sampah. Sebagai salah satu destinasi wisata
unggulan, keindahan Pulau Penyengat yang menjadi daya tarik wisatawan haruslah
menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat setempat. Keindahan yang
sepatutnya dijaga, kerapkali malah terlupakan, seperti permasalahan sampah.
Pasalnya, sampah terlihat berserakan di tempat-tempat umum yang menjadi lintasan
wisatawan. Faktornya juga dikarenakan minimnya ketersediaan tempat sampah
yang membuat pengunjung tidak jarang membuang sampah di laut. Dengan
demikian, diperlukan fasilitas untuk menyaring sampah bawaan agar tidak merusak
pemandangan.
Masalah kelima, yaitu Sosial Budaya. Kendalanya ada pada minimnya minat baca
seni Al-qur’an disana padahal hal tsb merupakan ciri khas dari Pulau Penyengat.
Selain itu, diperlukan juga ketersediaan alat-alat musik tradisional marawis, sebab
hal ini berbading terbalik dengan antusias masyarakat disana yang tinggi pada
bidang itu.
Menggali potensi yang ada di pulau penyengat adalah sebuah keharusan dalam
aspek kajian pembangunan partisipatif. Ditemukan di lapangan mengenai sebuah
potensi, diantaranya ialah, Potensi sebelah utara pelabuhan yang dapat membentuk
pasar terapung, Potensi masjid sebagai kajian, Perpustakaan dimanfaatkan sebagai
pusat pembelajaran sejarah Pulau Penyengat, Balai adat yang digunakan sebagai
sarana tempat bertransaksi sentra oleh-oleh, Lapangan dalam upaya pengembangan
sarana dan prasarana olahraga, Perkebunan penyedia akan kebutuhan untuk
meningkatkan hasil panen, dan Tumbuhan daun mangkok yang dihidangkan
sebagai pelengkap makanan tradisional khas Melayu.
Kesimpulan Merealisasikan partisipasi masyarakat untuk pengembangan pembangunan sosial di
Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang adalah dengan mengidentifikasikan masalah
yang ingin diamati, solusi yang ingin dilakukan, dan metode yang hendak dipakai.
Dari hasil pengabdian masyarakat, dapat disimpulkan penemuan masalah di Pulau
Penyengat terdapat pada masalah pendidikan, kesehatan, pengelolaan sampah,
infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi. Sebagai pulau bersejarah, walaupun
secara geografis pulau ini kecil, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan
keterbelakangan yang terjadi dengan bersinergi bersama masyarakat setempat dalam
6
menyelesaikan permasalahan yang ada di Pulau Penyengat.
1. Terdapat keselarasan antara tujuan jurnal dan hasil dari kesimpulan yang
diperoleh.
Kelebihan 2. Metode penelitian yang lengkap dan masalah diterangkan secara detail.
3. Hasil dari penelitian signifikan.
4. Mengangkat topik yang penting dan terdapat banyak contoh konkret yang relevan
di masyarakat.