Anda di halaman 1dari 5

Edukasi Sadar Bencana Melalui Sosialisasi Kebencanaan Sebagai

Upaya Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami pada Masyarakat


Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Pacitan

Linda Novitasari
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Pacitan
E-mail: lindanvtsr1807@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP
PGRI Pacitan yang menempatkan mahasiswanya di Kelurahan Sidoharjo Kecamatan
Pacitan Kabupaten Pacitan. Pelaksanaan KKN di Kelurahan Sidoharjo dilaksanakan
selama 1 bulan, dari tanggal 8 Februari-8 Maret 2022.
Kata Kunci:

Disaster Awareness Education Through Disaster Socialization as an


Effort for Earthquake and Tsunami Disaster Mitigation in the
Communities of Sidoharjo Village, Pacitan District

Abstract
Keywords:

PENDAHULUAN
Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang terletak di ujung barat daya
Provinsi Jawa Timur. Secara gografis wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten
Ponorogo di sebelah utara, Kabupaten Trenggalek di sebelah timur, Samudera
Indonesia di sebelah Selatan, dan Kabupaten Wonogiri di sebelah barat. Dengan
wilayah administrasi terdiri dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan, dan 166 Desa (Data
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan). Kabupaten Pacitan memiliki banyak
potensi sumber daya baik dari sisi ekonomi, pariwisata, dan kebudayaannya.
Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur
Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa. Pacitan dikenal
dengan nama Kota Seribu Satu Goa karena kekayaan pariwisatanya yang sungguh
luar biasa. Pariwisata di kabupaten Pacitan sendiri terdiri dari wisata goa, wisata
pantai, wisata pegunungan dan wisata sejarah. Kondisi geogafis Pacitan
menjadikan Pacitan menjadi daerah rawan bencana dengan potensi bencana alam
gempa bumi dan tsunami.
Gambar 1. Peta Desa Pesisir dengan Potensi Gempa dan Tsunami

Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,


bencana adalah peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam/non alam maupun faktor
manusia, sehingga timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
keugian harta benda dan dampak psikologis. Gempa bumi adalah getaran yang
terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi disebabkan oleh adanya
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Sedangkan Tsunami berasal dari bahasa
Jepang, tsu (pelabuhan) dan nami (gelombang), sehingga tsunami dapat diartikan
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan dasar laut secara tiba-tiba.
Tsunami dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah, gempa
tektonik bawah laut, letusan gunung berapi, longsor bawah laut, dan meteor yang
jatuh ke bumi (BMKG).
Peningkatan pengetahuan untuk sadar terhadap kesiapsiagaan bencana
dapat dilakukan dengan sosialisasi dengan tujuan untuk mengedukasi
(Pahleviannur, 2019). Hal tersebut selaras dengan kegiatan yang dilakukan oleh
BNPB, bahwa sosialisasi sadar bencana sangat penting dilakukan untuk
mengurangi dampak saat terjadi bencana. Target sasaran sosialisasi peneliti adalah
masyarakat Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Edukasi
sadar bencana memiliki manfaat penting yaitu agar masyarakat secara dini dapat
menyerap pengetahuan jenis bencana dan bagaimana penanggulangannya.
Edukasi sadar bencana melalui sosisalisasi sangat perlu dilakukan sebagai
pembelajaran dan pekenalan awal pada mitigasi bencana yang diharapkan dapat
menambah pengetahuan bidang bencana dan siap dalam menghadapi bencana dan
mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi

TUJUAN
Tujuan diadakannya penelitian ini antara lain:

METODE
Metode penelitian yang kami lakukan merupakan metode penelitian
kualitatif. Creswell menjelaskan penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu
pendekatan atau penelusuran untuk meng-eksplorasi dan memahami suatu gejala
sentral. Data yang dikumpulkan, dianalisis secara kualitatif dengan model Miles
and Huberman. Menurut Mile dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010), aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus menerus sampai
tuntas yang digambarkan dalam empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi
data collecting (pengumpulan data), data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan
verifikasi).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 s.d 30 September 2021
bersamaan dengan pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan II STKIP
PGRI Pacitan. Sedangkan untuk lokasi penelitian adalah di SD Negeri
Pucangsewu. Analisis data dan sumber yang diperoleh dari penelitian ini didapat
dengan cara observasi. Adapun subjek penelitian dalam artikel ini adalah kelas I
SD Negeri Pucangsewu.
Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2019: 203) dalam Riduwan (2012)
menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang
tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Instrumen observasi
digunakan sebagai alat pelengkap instrument lain, termasuk kuisioner dan
wawancara. Kalau kuisioner dan wawancara selalu berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Dalam observasi peneliti lebih sering menggunakan salah satu inderanya yaitu
indera penglihatan. Di dalam penelitian ini observasi digunakan untuk meneliti
pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan di kelas I SD Negeri
Pucangsewu.

HASIL DAN PEMBAHASAN


KESIMPULAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penyusunan artikel
ilmiah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah ikut serta
membantu. Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, maka pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Mukodi, M.S.I selaku Ketua STKIP PGRI Pacitan.
2. Ibu Mega Isvandiana Purnamasari, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Bapak/Ibu Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN).
4. Ibu Dwi Cahyani Nur Apriyani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
5. Bapak Darmaji, SH., M.Si selaku Kepala Kelurahan Sidoharjo yang sudah
berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kelurahan yang beliau pimpin.
6. Seluruh masyarakat kelurahan Sidoharjo yang ikut terlibat dalam
penyelenggaraan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
7. Rekan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah bersama-sama
melaksanakan KKN di kelurahan Sidoharjo.

DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai