Anda di halaman 1dari 10

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat

Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Di Kelurahan


Arjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang

Rike Rakhmawati
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
keke_rahma@yahoo.com

Martinus Legowo
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
m_legawa@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini tentang Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat
Di Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang. Dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Di
Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang. Teori yang digunakan adalah teori
perubahan sosial. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Pada tahap pengumpulan data melalui wawancara mendalam,
observasi partisipatif, dan dokumentasi. Penetapan informan menggunakan teknik snowball.
Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif meguraikan data tersebut dalam bentuk
analisis deskriptif. Dari temuan data diperoleh hasil penelitian bahwa dampak sosial
ekonomi pembangunan perumahan bagi masyarakat yaitu adanya Alih fungsi lahan,
komunitas berpagar, segregasi, hubungan individu dengan kelompok, stratifikasi, peluang
usaha baru, dan perubahan mata pencaharian.

Kata kunci : dampak sosial ekonomi, pembangunan perumahan, masyarakat.

Abstract

This study on the Impact of Socioeconomic Development of Housing for People in Sub
Arjosari Blimbing district of Malang. In this study aims to determine the Socio-Economic
Impact of Housing for People in Sub Arjosari Blimbing district of Malang. The theory used
is the theory of social change. The method in this study used a qualitative approach with
descriptive research. At the stage of collecting data through in-depth interviews, participant
observation, and documentation. Determination of informants using the snowball technique.
Data were analyzed using qualitative methods meguraikan such data in the form of
descriptive analysis. Data obtained from the research findings that the socioeconomic impact
of the construction of housing for the community that is the transformation of land, gated
communities, segregation, the individual's relationship with the group, stratification, new
business opportunities, and changes in livelihoods.

Keywords: socio-economic impacts, the construction of housing, community.

PENDAHULUAN
Kebutuhan hidup manusia yang mendasar diartikan sebagai kebutuhan manusia untuk
secara umum yaitu kebutuhan akan sandang, memiliki tempat tinggal yang dapat digunakan
pangan dan papan. Kebutuhan akan papan disini sebagai tempat berteduh dan sebagai tempat

1
Paradigma Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016

membangun keluarga, kebutuhan akan papan ini lingkungan yang terstruktur.Perumahan dan
juga sering disebut dengan kebutuhan primer permukiman memiliki fungsi dan peranan yang
yang tidak dapat diabaikan, karena dengan sangat penting dalam kehidupan manusia.
adanya tempat tinggal manusia dapat Indonesia adalah negara yang sedang
bermasyarakat sekaligus dapat membina berkembang, salah satu ciri dari negara yang
kepribadiannya. Tempat tinggal pada umumnya sedang berkembang itu adalah tingginya angka
dalam bentuk rumah walaupun pada saat ini pertambahan penduduk. Konsekuensi logis dari
banyak bentuk lain yang dijadikan sebagai pertambahan penduduk ini adalah semakin
tempat tinggal oleh sebagian masyarakat seperti tingginya juga kebutuhan akan perumahan
Apartemen dan Rumah susun, tetapi konsep untuk penduduk tersebut.. Meningkatnya
dasarnya tetap disebut dengan rumah. penduduk merupakan isyarat yang sama akan
Namun kenyataannya tidak mudah pemenuhan akan sarana hunian mereka.
bagi kebanyakan orang untuk bisa mempunyai Jalan Teluk Pelabuhan Ratu
rumah yang layak terutama di daerah-daerah Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing
berpenduduk padat dimana nilai rumah dan Malang merupakan daerah kota yang
tanah relatif tinggi. Begitu sulitnya mereka, mengalami pembangunan perumahan, terjadi
khusunya golongan kelas menengah kebawah alih fungsi lahan pertanian menjadi area
untuk memperoleh sebidang tanah sekedar perumahan. Hal ini tentu berdampak pada sosial
untuk tempat tinggal atau dijadikan sumber ekonomi masyarakat setempat yang sebagian
hidup. Demikian pula mereka sangat rentan bekerja di sektor pertanian. Pada periode
terhadap faktor-faktor yang mengakibatkan sebelum tahun 2014, Jalan Teluk Pelabuhan
mereka kehilangan hak menguasai atau Ratu Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing
memiliki tanah. Menyadari dengan semakin Malang belum ada pembangunan perumahan.
meningkatnya pertambahan penduduk, Kemudian pada tahun 2014, terjadi
memberikan pengaruh terhap kebutuhan akan pembangunan kompleks perumahan yang
perumahan, apalagi masyarakat yang ada di mengalihkan fungsi lahan persawahan. Saat ini
perkotaan yang semakin lama jumlah perumahan tersebut sedang dalam proses
penduduknya semakin banyak, sedangkan untuk pengembangan dan sebagian sudah beberapa
membangun rumah tersebut tidak semua tahun dihuni.Jalan Teluk Pelabuhan Ratu
masyarakat dapat melakukannya. Maka salah Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing
satu solusi yang terbaik bagi masyarakat yang Malang kini sudah menjadi kawasan yang
ingin memiliki rumah dengan dana terbatas mulai padat penduduk, jalur lalulintas ramai
adalah dengan disediakannya perumahan, yang dilewati kendaraan. Salah satu penyebab
saat ini sedang dikembangkan baik oleh pihak padatnya penduduk di Teluk Pelabuhan Ratu
pemerintah maupun pihak swasta. Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing
Lingkungan perumahan adalah Malang adalah adanya urbanisasi yang kini
kawasan perumahan yang mempunyai batas- menempati kawasan perumahan. Urbanisasi
batasdan ukuran-ukuran yang jelas dengan adalah perpindahan pendudukdari desa ke kota.
penataan tanah dan ruang, prasarana sertasarana Urbanisasi merupakan masalah yang cukup

2
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat

serius bagi kita semua. Jumlah peningkatan kelurahan arjosari kecamatan blimbing kota
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung malang.
dan di imbangi dengan jumlah lapangan Tipe penelitian yang di gunakan dalam
pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak penelitian ini adalah penelitian deskriptif
hukum, perumahan, penyediaan pangan dan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti berusaha
sebagainya tentu menjadi masalah yang harus menyajikan gambaran tentangdampak soial
segera dicarikan jalan keluarnya. ekonomi pembangunan perumahan bagi
Pembangunan perumahan di Jalan masyarakat di kelurahan arjosari kecamatan
Teluk Pelabuhan Ratu Kelurahan Arjosari blimbing kota malang.
Kecamatan Blimbing Malang, memiliki Dari data sekunder maupun primer
pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi yang diperoleh, akan dianalisis secara kualitatif.
masyarakat setempat. Dengan keberadaan Pengambilan data dari subjek penelitian dengan
perumahan-perumahan ini dan pengaruhnya menggunakan wawancara secara mendalam
bagi pembentukan pola pikir masyarakat (indept interview). Diharapkan dari metode ini
setempat sendiri masih menjadi sebuah dapat di peroleh data dan gambaran (deskripsi)
permasalahan. Oleh karena itulah maka penulis yang jelas dan lengkap dengan analisis yang
PHUDVD WHUWDULN XQWXN PHQJNDML ³'DPSDN 6RVLDO komprehensif tentang dampak sosial ekonomi
Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi pembangunan perumahan bagi masyarakat di
Masyarakat Di Kelurahan Arjosari Kecamatan kelurahan arjosari kecamatan blimbing kota
Blimbing Kota Malang´ LQL malang
Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil lokasi di Malang. Tepatnya diJalan
METODE
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Teluk Pelabuhan Ratu Kelurahan Arjosari

dan memahami tentang ³GDPSDN VRVLDO HNRQRPL Kecamatan Blimbing KotaMalang. Peneliti

pembangunan perumahan bagi masyarakat di memilih meneliti di daerah tersebut karena di

kelurahan arjosari kecamatan blimbing kota daerah tersebut yang pada awalnya belum ada

malang ´ 'DODP PHODNXNDQ SHQHOLWLDQ LQL perumahan kini telah di bangun komplek

peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan perumahan dan banyak masyarakat pendatang

menggunakan pendekatan fenomenologi, yaitu dari berbagai kota yang menempati perumahan

peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia tersebut sehingga memberi dampak sosial

konseptual para subjek yang diteliti sedemikian ekonomi bagi masyarakat lokal.

rupa sehingga peneliti mengerti apa dan Teknik yang digunakan dalam

bagaimana suatu pengertian yang pemilihan subjek penelitian yaitu dengan cara

dikembangkan oleh peneliti di sekitar peristiwa Snow Ball, di mana peneliti mencari subjek

dalam kehidupan sehari-hari subjeknya penelitian yang dianggap cukup tahu dalam

(Moleong, 2002:9). Dimana peneliti melihat dan kegiatan tersebut dan kemudian dari subjek

menganalisis adanyadampak sosial ekonomi penelitian tersebut diambil lagi subjek penelitian

pembangunan perumahan bagi masyarakat di yang terlibat di bawahnya. Teknik seperti ini
digunakan oleh peneliti karena diharapkan data

3
Paradigma Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016

yang akan diperoleh benar-benar dari subjek Pengelompokkan data ini dilakukan dengan
penelitian dengan menggunakan pertanyaan- tujuan agar dalam proses pemaparan dan
pertanyaan yang mendalam dan terperinci. analisis data dapat dilakukan dengan mudah dan
Sehingga, jawaban-jawaban dan data yang sistematis. Kemudian meredusir data-data yang
diperoleh juga akurat dan valid. Hal tersebut tidak dibutuhkan. Tahap selanjutnya adalah
dimaksudkan agar nantinya peneliti dapat menganalisis dengan menggunakan teori yang
membongkar dan sesuai dengan rumusan dan relevan dengan permasalahan dan meguraikan
tujuan masalah yang disusun (Moleong, data tersebut dalam bentuk analisis deskriptif
2002:14) yang dibuat dalam laporan penelitian (Moleong,
Teknik pengumpulan data dalam 2002:6).
penelitian ini, yaitu dengan cara wawancara atau
intervew. Di mana yang terlibat dalam proses
wawancara tersebut adalah pewawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
(peneliti) dengan orang yang diwawancarai Setiap kehidupan masyarakat manusia
(informan). Peneliti berperan sebagai seseorang senantiasa mengalami suatu perubahan.
yang tidak mengetahui apapun sedangkan Perubahan-perubahan pada kehidupan
informan sebagai sumber informasi atas segala masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial
yang ingin diketahui oleh peneliti. yang wajar, oleh karena setiap manusia
Teknik wawancara yang dilakukan mempunyai kepentingan yang tak terbatas.
akan mempermudah peneliti menanyakan Perubahan-perubahan akan nampak setelah
berbagai pertanyaan pada subjek penelitian yang tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang
telah ditentukan. dalam wawancara secara lama dapat dibandingkan dengan tatanan dan
mendalam, langkah-langkah yang akan kehidupan masyarakat yang baru. kehidupan
dilakukan oleh peneliti adalah melakukkan masyarakat kota di kelurahan Arjosari dapat
getting in, berupa adaptasi peneliti agar bisa dibandingkan antara sebelum dan sesudah di
diterima dengan baik oleh subjek penelitian. bangun perumahan.
Dalam proses ini peneliti menciptakan suatu Dalam pembangunan perumahan perlu
suasana non formal atau secara kekeluargaan. diperhatikan kondisi dan pengembangan nilai-
Dengan demikian penelitian dapat mendapatkan nilai sosial ekonomi masyarakat. Banyak sekali

trust (kepercayaan) agar tidak ada lagi jarak permasalahan-permasalahan yang muncul akibat
antara peneliti dengan subjek penelitian dari pembangunan perumahan. Selain itu,
(Moleong, 2002:12) hadirnya masyarakat menghuni perumahan,
Teknik analisis data yang dilakukan membawa pengaruh terhadap perubahan sosial
adalah dengan metode kualitatif yang berusaha ekonomi masyarakat setempat.
memahami kehidupan sehari-hari. Dengan cara
memaparkan data yang diperoleh melalui
wawancara mendalam dan observasi secara 1. Alih fungsi lahan
naratif. Data yang diperoleh dikelompokkan Lahan pertanian merupakan bagian
dengan persamaan dan perbedaan karakteristik. yang penting bagi kehidupan masyarakat

4
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat

terutama yang bekerja sebagai petani.Sektor dengan akses terbatas yang membuat ruang
pertanian merupakan salah satu sektor yang publik menjadi privat. Akses dikendalikan oleh
mempengaruhi perekonomian masyarakat pembatas fisik, dinding atau pagar, dan gerbang
Namun lahan pertanian di perkotaan cenderung atau penjaga pintu masuk. Komunitas berpagar
digunakan sebagai lahan untuk pembangunan, mencakup pembangunan perumahan baru dan
salah satunya adalah perumahan. Hasil temuan daerah permukiman lama yang dikelilingi oleh
data menunjukkan bahwa faktor yang paling barikade dan pagar. Masyarakat berpagar
berpengaruh terhadap alih fungsi lahan di menghalangi akses publik seperti jalan, trotoar,
Kelurahan Arjosari yaitu harga jual lahan taman, ruang yang sebelumnya terbuka untuk
pertanian. Harga jual lahan yang tergolong umum dan dapat diakses oleh semua warga
tinggi menjadikan daya tarik tersendiri bagi suatu daerah.
pemilik lahan untuk menjual lahan pertaniannya Komunitas berpagar dapat
dialihfungsikan penggunaan lahannya menjadi diklasifikasikan dalam tiga kategori utama
perumahan. Sedangkan faktor yang paling berdasarkan motivasi utama penghuni. Kategori
berpengaruh terhadap alih fungsi lahan di pertama adalah komunitas gaya hidup, di mana
Kelurahan Arjosari bagi Developer yaitu lokasi terdapat gerbang kemanan dan terdapat
lahan pertanian. dengan lokasi lahan pertanian pemisahan antara kegiatan warga di perumahan
yang strategis sehingga menjadi daya tarik bagi dengan warga diluar perumahan (Warga
peruntukan penggunaan lahan non pertanian kelurahan Arjosari). Kategori kedua adalah
yaitu perumahan, sehingga alih fungsi lahan komunitas elit, di mana gerbang melambangkan
sulit untuk dihindari. perbedaan dan prestise dan keduanya
menciptakan dan mengamankan tingkatan sosial
2. Komunitas Berpagar tertentu. Kedua kategori tersebut adalah contoh
Berkurangnya perasaan aman, klasifikasi yang didorong oleh keinginan untuk
munculnya batas-batas lingkungan, dan berinvestasi dan mengendalikan masa depan
munculnya keinginan untuk membentuk lewat rancangan yang terukur untuk
kelompok eksklusif di lingkungan hunian dapat memaksimalkan kehidupan internal
memicu tumbuhnya komunitas berpagar (gated penghuninya. Tujuan lainnya juga membuat
community). Di dalam gated community komunitas yang artifisal, homogen, di mana
terdapat fasilitas hunian seperti tersedianya keamanan fisik dan keamanan sosial
sarana dan prasarana, keamanan, pagar ditingkatkan karena adanya persamaan dan
pembatas, yang menjadi ciri-ciri dari akses yang dapat dikendalikan.Kategori ketiga
lingkungan hunian ini. Komunitas berpagar ini adalah komunitas zona keamanan, di mana rasa
mulai ditemukan di perumahan-perumahan di takut akan kejahatan dan faktor orang luar
Kota malang khususnya perumahan Ratu adalah motivasi utama untuk membuat
Resident yang berada di Jalan Teluk Pelabuhan pertahanan. Lingkungan ini memasang gerbang
Ratu Kelurahan Arjosari Kecamatan Blimbing atau barikade.
Kota Malang. Komunitas berpagar (gated Pembangunan permukiman baru dalam
community) adalah kawasan permukiman bentuk perumahan mewah oleh pihak developer

5
Paradigma Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016

perumahan cenderung menciptakan komunitas sosial.Segregasi dapat dianalogkan dengan


berpagar (gated community). Fenomena pemisahan yang dapat menimbulkan berbagai
komunitas berpagar yang terus dibangun oleh kelompok (clusters). Segregasi ini ditimbulkan
pengembang perumahan tentunya memberikan karena perbedaan suku, perbedaan pekerjaan,
dampak segregasi sosial yang berimplikasi pada perbedaan strata sosial, perbedaan tingkat
problematika sosial, terutama yang menyangkut pendidikan dan masih beberapa sebab-sebab
disparitas status ekonomi antara golongan yang lainnya.Segregasi menurut mata pencaharian
berduit dengan masyarakat biasa. Sekarang ini dapat dilihat pada adanya kompleks perumahan
banyak kehidupan yang disebut komunitas pegawai, buruh, industriawan, pedagang dan
berpagar yang mengkhawatirkan. Mereka para seterusnya, sedangkan menurut perbedaan strata
penghuni perumahan elit dengan kehidapan sosial dapat dilihat adanya kompleks golongan
yang eksklusif, membatasi interaksi sosial berada.
dengan masyarakat sekitar. Segregasi ini tidak akan menimbulkan
masalah apabila ada saling pengertian, toleransi
3. Segregasi antara masyarakat lokal dengan masyarakat baru
Akibat dari mamaraknya urbanisasi penghuni perumahan. Segregasi ada dua bentuk
yang ragam akan budaya dan juga ideologi, yaitu segregasi sengaja dan segregasi tidak di
perbedaan agama dan ikatan emosional (suku) sengaja. Disengaja dalam hubungannya dengan
menjadikan kehidupan di kota menjadi perencanaan.
heterogen. Bagi kalangan yang tidak dapat Segregasi terjadi karena penyekatan
melakukan pluralisme sosial tentu akan gaya hidup di komplek perumahan yang
mendapati berbagai persoalan ketika harus terkesan eksklusif dibandingkan kawasan
berinteraksi secara sosial. Yang terjadi adalah sekitarnya, ditandai dengan sekuritas tinggi
segregasi sebagai upaya pengelompokan sosial serta kelengkapan fasilitas dan infrastruktur
sesuai dengan kelasnya. Umumnya ikatan yang seperti fasilitas yang menunjang kemanan
menjadikan segregasi sosial adalah suku, agama penghuni berupa gerbang dan pos keamanan,
dan ideologi hingga kelas ekonomi. Segregasi CCTV pada akhirnya beresiko menciptakan
modern adalah berkumpulnya kelas menengah penyekatan-penyekatan keruangan secara sosial
atas di perumahan elit dengan gaya hidup dan ekonomi, baik di lingkungan masyarakat
ekslusif. Segregasi sosial yang membentuk lokal maupun di lingkungan perumahan.
kelompok manusia tertentu menjadikan sosial Keberadaan permasalahan ini justru menjadi
budaya di lingkungannya juga membentuk bukti masyarakat pendatang yang menghuni
budaya baru, struktur sosial dan pola hidup perumahan telah gagal dalam meningkatkan
baru. hubungan kekerabatan antar masyarakat lokal di
Urbanisasi adalah penyebab dari kelurahan Arjosari
segregasi sosial, dengan ragam budaya dari
daerah asal, ideologi yang berbeda, agama yang 4. Hubungan individu dengan kelompok
berbeda dan gaya hidup baru yang berbeda Hubungan-hubungan sosial yang
maka akan berkibat pada segregasi terjadi secara dinamis yang menyangkut

6
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat

hubungan antara individu dengan individu, matang terhadap masyarakat lainnya guna untuk
individu dengan kelompok, atau kelompok tercapainya suatu aktivitas-aktivitas yang lebih
dengan kelompok dan berhubungan satu dengan bermanfaat untuk semua masyarakat dan
yang lain disebut dengan interaksi sosial. menjalain silaturahmi yang lebih erat. Aktivitas
Interaksi sosial merupakan hubungan yang interaksi sosial di masyarakat Perumahan
tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang bertujuan untuk membangun interaksi sosial
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang kompleks, baik dalam individu maupun
yang berlaku dalam masyarakat. Bila interaksi kelompok untuk mewujudkan hubungan yang
itu berdasarkan pada tindakan yang sesuai lebih baik sesama warga, maka dalam hal ini
dengan nilai dan norma yang berlaku, maka perlu adanya jalinan hubungan timbal balik
kecil kemungkinan hubungan tersebut berjalan antar warga guna menjalankan sebuah aktivitas
lancar. sosial yang lebih matang, dengan adanya
Kompleks perumahan adalah suatu hubungan timbal balik ini, warga. Perumahan
bangunan perumahan yang di kelilingi oleh harus mampu membangun kerja sama antar
tembok di mana manusia tinggal di dalamnya warga yang lainnya untuk menjacapai tujuan
dan melangsungkan hidupnya. Di samping itu, bersama. Interaksi sosial di dalam perumahan
rumah juga merupakan tempat di mana pada umunya pasti kurang berjalan dengan
berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang lancar, entah perumahan manapun atau di
individu diperkenalkan kepada norma dan adat '¶5DWX 5HVLGHQW VHQGLUL
kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat, juga tempat individu untuk 5. Stratifikasi sosial
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Stratifikasi sosial adalah pembedaan
Kompleks perumahan yang umumnya dihuni pemduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas
masyarakat dari beragam latar belakang yang secara bertingkat (secara hierarkis).
memaksa penghuninya untuk tetap menjaga Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas tinggi
jarak dengan warga sekitar. Mereka tidak saling dan kelas-kelas yang lebih rendah. Dalam
kenal sebelumnya sehingga belum saling kehidupan masyarakat biasanya selalu terdapat
percaya. Mereka sukar bertamu atau menerima perbedaan status antara orang satu dengan orang
tamu kecuali untuk keperluan tertentu. yang laingnya, antara kelompok satu dengan
Hubungan yang terjalin hanya konsekuensi logis lainnya. Ada yang mempunyai status sosial
dari persinggungan yang tidak disengaja. yang tinggi dan ada pula yang mempunyai
Sedangkan tradisi tegur sapa, senda gurau dan status yang paling rendah dalam kehidupan
kerja sama tidak terbentuk karena mereka masyarakat, sehingga kalau dilihat dari
merasa mandiri secara ekonomi, pandangan bentuknya seakan-akan status manusia dalam
seperti ini sering dianggap terjadi di kompleks masyarakat itu berlapis-lapis dari atas ke bawah.
perumahan. Interaksi sosial masyarakat Menurut konsep status sosial bahwa di dalam
perumahan di dalamnya harus bisa memainkan sekelompok masyarakat tertentu pasti di
peran dan fungsinya secara optimal untuk dalamnya terdapat beberapa orang yang lebih
membangun sebuah proses sosial yang lebih dihormati daripada orang lainnya. Status

7
Paradigma Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016

ekonomi biasanya juga ada beberapa orang yang status agama yang dianut. Dengan status
memiliki faktor ekonomi yang lebih tinggi dari seseorang dapat berinteraksi dengan baik
pada yang lainnya begitu seterusnya bagi status- terhadap sesamanya bahkan banyak dalam
status lain yang berhubungan dengan kehidupan pergaulan sehari-hari seseorang tidak mengenal
masyarakat. Pemilikan atas kekayaan yang orang lain secara individu melainkan hanya
bernilai ekonomis dalam berbagai bentuk dan mengenal statusnya saja.
ukuran artinya strata dalam kehidupan Pada awalnya pembangunan
masyarakat dapat dilihat dinilai dari nilai perumahan mewah berpagar dibangun dengan
kekayaan seseorang dalam masyarakat. tujuan untuk membatasi diri dari persoalan
Hadirnya masyarakat kelas bawah yang sosial maupun keamanan lingkungan. Akan
secara geografis tinggal bersama warga tetapi konsep perumahan berpagar dewasa ini
setempat, dan masyarakat kelas atas yang tidak lagi hanya persoalan keamanan
menghuni perumahan, membawa pengaruh lingkungan akan tetapi sudah mengarah pada
tersendiri terhadap perubahan tatanan sosial simbol masyarakat kelas atas, fenomena ini
masyarakat setempat. Salah satu contohnya dapat dilihat perumahan berpagar dalam
adalah dalam proses gotong royong kebersihan prosesnya membentuk masyarakat berpagar
lingkungan, mulanya warga terbiasa gotong yang dihuni oleh mereka golongan kaya yang
royong bersama. Tapi kemudian, warga kelas mempunyai kecenderungan konsumsi dan gaya
atas di perumahan jarang terlibat di kegiatan hidup mewah.
gotong royong. warga setempat menganggap
penghuni perumahan sering beralasan saat 6. Peluang usaha baru
diajak gotong royong, penghuni perumahan Didalam membangun sebuah usaha,
lebih memilih tidak terlibat dengan kegiatan- seorang entrepreneur atau yang sering kita sebut
kegiatan masyarakat setempat, namun mereka dengan seorang wirausaha harus mampu
memberikan konvensiasi berupa uang kepada membaca tempat yang paling strategis untuk
masyarakat setempat. menunjang kelangsungan usaha yang akan
Dalam kehidupan kelompok dibangun. Dalam membuat rencana bisnis,
masyarakat, seseorang senantiasa memiliki pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang
suatu status sosial, yaitu merupakan kedudukan perlu dipertimbangkan. Dalam hal ini karena
individu dalam pergaulan hidup manusia dalam rumah pemilik minimarket sangat berdekatan
masyarakat. Status sosial seseorang ,merupakan dengan komplek perumahan, maka lokasi yang
aspek statis yang berupa drajat atau tingkat strategis ini sangat cocok untuk membuka usaha
kedudukan seseorang dalam masyarakat serta dibidang perdagangan yaitu minimarket yang
memiliki ciri serta perbedaan yang jelas dengan menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Lokasi
status-status sosial yang lain.Status sosial strategis menjadi salah satu faktor penting dan
biasanya didasarkan pada berbagai unsur sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
kepentingan manusia dalam kehidupan Banyak hal yang harusdipertimbangkan dalam
bermasyarakat, yaitu status pekerjaan, status memilih lokasi, sebagai salah satu faktor
dalam sistem kekerabatan, status jabatan dan mendasar, yang sangat berpengaruh pada

8
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat

penghasilan dan biaya. Lokasi usaha juga akan termasuk salah satu dari tujuh unsure
berhubungan dengan masalah efisiensi kebudayaan universal, dimana setiap unsur
transportasi, sifat bahan baku atau sifat tersebut dalam wilayah yang berbeda secara
produknya, dan kemudahannya mencapai geografis dapat terlihat perbedaan-
konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap perbedaannya. Dalam teori determinisme yang
kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan memberikan penilaian berbeda bahwa
Anda sebagai pemilik usaha. lingkungan alam bukanlah faktor yang
Perkembangan zaman dan dinamika memaksakan suatu struktur sosial tertentu
masyarakat mengarahkan pada suatu masa yang melainkan hanya kemungkinannya. Pada
sering disebut sebagai era modern. Gejala akhirnya manusialah yang akan memutuskan
modernisme dan kehidupan modern diantaranya apa yang harus dilakukannya dalam mengelola
ditandai dengan semangat mengedepankan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.
efektivitas dan efisiensi. Selain itu, pada tata Pada umumnya penduduk yang
kehidupan modern juga dituntut mobilitas yang bermata pencaharian buruh tani atau petani
tinggi, semua fasilitas serta produk-produk sebagai unit ekonomi mereka terus berusaha
penunjang kehidupan modern diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
sedemikian rupa yang salah satunya adalah mempertahankan hidupnya. Bagi buruh tani
untuk menciptakan kemudahanadanya yang tidak mempunyai tanah, mereka dapat
minimarket dekat dengan komplek perumahan, memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara
secara langsung memberikan kemudahan- bekerja di sektor lain yaitu menjadi kuli
kemudahan bagi masyarakat baik masyarakat bangunan sementara bagi petani yang
lokal maupun masyarakat yang ada di mempunyai tanah, ketika tanahnya dijual
perumahan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka cenderung membuka usaha baru dari
sehari-hari. hasil penjualan tanah tersebut. Ketika
7. Perubahan Mata Pencaharian pembangunan berhasil dilakukan maka yang
Setiap masyarakat selama hidupnya dibutuhkan adalah sumberdaya manusia yang
pasti mengalami perubahan-perubahan. Ada memiliki spesifikasi tertentu, dan buruh tani
perubahan yang menarik perhatian orang, ada setelah keluar dari pekerjaanya maka ia akan
yang pengaruhnya luas, ada yang terjadi lambat, dihadapkan dengan model kerja yang lebih
adapula yang terjadi cepat. Perubahan- spesifik. Persaingan merupakan konsekuensi
perubahan di masyarakat dapat berupa terpenting dari kesempatan yang diberikan, dan
perubahan norma-norma, pola-pola perilaku buruh tani selalu menjadi terbelakang akibat
seseorang, bahasa, mata pencaharian, ilmu modal pendidikan serta pengalamanya yang
pengetahuan, organisasi, susunan dan minim menjadikan petani tidak mampu bersaing
stratifikasi masyarakat, dan juga mengenai dengan masyarakat lainnya.
lembaga kemasyarakatan.
Perubahan mata pencaharian PENUTUP
merupakan perubahan pada struktur fungsional Kesimpulan
masyarakat. Aktivitas mata pencaharian

9
Paradigma Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016

Perubahan-perubahan akan nampak setelah Paulus Hariyono, Drs. M.T. 2007. Sosiologi
Kota Untuk Arsitek.Jakarta : Bumi Aksara.
tatanan sosial dan kehidupan masyarakat yang
Purwono.(2004). Studi Implikasi Spasial dan
lama dapat dibandingkan dengan tatanan dan
Sosial Perkembangan Komunitas berpagar
kehidupan masyarakat yang baru. kehidupan dan Prospek Penatalaksanaan Ruangnya,
Studi Kasus Yogyakarta.Dalam Maharika
masyarakat kota di kelurahan Arjosari dapat
dkk.Lemlit UniversitasIslam Indonesia.
dibandingkan antara sebelum dan sesudah di
bangun perumahan. Hasil penelitian
Radjimo Sastro Wijoyo. 2013. Modernitas
menunjukkan bahwa dampak sosial ekonomi Dalam Kampung (Pengaruh Kompleks
pembangunan perumahan bagi masyarakat yaitu Perumahan Sompok Terhadap Pemukiman
Rakyat di Semarang Abad ke-20)Jakarta :
adanya Alih fungsi lahan, komunitas berpagar, LIPI Press Anggota Ikapi
segregasi, hubungan individu dengan kelompok,
stratifikasi, peluang usaha baru, dan perubahan Ritzer, G. dan Goodman, D. 2004.Teori
mata pencaharian. Sosiologi dari Sosiologi KlasikSampai
Perkembangan Mutakhir Teori Sosial
Postmodern. Bantul: Kreasi Wacana

Saran
Singarimbun, Masri dan effendi,S.2006.Metode
Pemerintah harus bertindak tegas akan perilaku Penelitian Survei. Jakarta: pustakaLP3ES.
para developer perumahan yang membangun
perumahan di lahan pertanian.
Suwarsono, Alfin Y. So. 2006. Perubahan
Sosial dan Pembangunan. Jakarta: LP3ES

DAFTAR PUSTAKA
Syahrin, Alvi. 2003. Pengaturan Hukum dan
Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori,
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan
dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Permukiman Berkelanjutan. Medan: Pustaka
Bangsa Press
Adon Nasrullah Jamaludin, Dr. M.Ag. 2015.
Sosiologi Perkotaan Memahami
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan
Masyarakat Kota dan Problematikanya.
Sosial. Jakarta: Prenada
Bandung: Pustaka Setia

Bambang Panudju, Dr. Ir. M. Phil. 1999.


Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran
Serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Bandung: Alumni

Koentjaraningrat.1977. Metode-Metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta: gramedia
pustaka.

Lexy J. Moleong. 2002. Metode penelitian


kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai