ABSTRACT
This study aims to (1) Know the concept of applying rainbow village in bekelir village; (2)
Knowing the impact caused after the implementation of the concept of Kampung Pelangi in Bekelir
village from the physical sector of the building, neighborhood, social and economic behavior in the
bekelir village of the city of Tangerang.
In this research method the researcher uses a qualitative and quantitative research
approach, the purpose of which is to make a factual, accurate description of the facts, properties,
and relationships between the phenomena investigated which are diagrams and numerical analyzes.
There are two instruments used in this study, namely using structured interviews and documentation.
The results showed that the concept of implementing rainbow villages in Bekelir was coloring
and painting houses, as well as the concept of repairing and adding environmental infrastructure
such as repairing village roads, repairing village waterways, adding village lights, adding green plants
along the village road, open a nursery, and make a village garbage bank.
Then the results of the data analysis of the impacts caused after the application of the
rainbow concept, gave a good and positive impact for the residents of Bekelir village. from several
study sectors, such as the physical sector of buildings, neighborhoods, social and economic
behavior, bekelir villagers feel the dominant positive impact on the residential environment sector.
They argue that the changes that have taken place are very significant, which was once a slum
village now after the application of the concept of the rainbow environment to be clean, neat and
green.
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
1
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
2
ISSN: 2088-8201
juga menceritakan tentang Kampung Wisata Gambar. kampung warna warni Rio de
Jodipan di Kota Malang, Jawa Timur. jainero Brazil
Kampung jodipan dikenal sebagai Kampung sumber: Kompas.com 2016
warna-warni yang dulu merupakan
'permukiman kumuh' sekarang menjadi lokasi 2. METODOLOGI
yang banyak dikunjungi wisatawan. Tiap akhir
pekan diperkirakan jumlah pengunjung yang Pada metode penelitian ini peneliti
datang mencapai ratusan orang, melihat menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
Sekitar 107 rumah warga yang dicat dengan dan Kuantitatif, Machmud (2016) menjelaskan
17 warna, dengan gambar yang dilukis oleh bahwa pendekatan kualitatif adalah
komunitas mural. pendekatan penelitian yang dalam menjawab
Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan, memerlukan pemahaman
pembahasan landasan teori sebagaimana secara mendalam dan menyeluruh mengenai
yang harus diketahui adalah konsep program obyek yang diteliti guna menghasilkan
penerapan kampung pelangi untuk perbaikan kesimpulan-kesimpulan dalam konteks waktu
lingkungan sedang menjadi trending dan situasi yang bersangkutan. Sedangkan
dikalangan masyarakat indonesisa Pendekatan Kuantitatif Menurut Sugiyono
khususnya di Kawasan- Kawasan (2013:13) dapat diartikan sebagai metode
permukiman buruk. Dengan alasan dampak penelitian yang berlandaskan pada filsafat
yang diraih dari hasil penerapan konsep positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kampung pelangi menimbulkan pengaruh populasi atau sampel tertentu, teknik
yang positif bagi permukiman. pengambilan sempel pada 47 umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data
KONSEP KAMPUNG PELANGI menggunakan instrumen penelitian, analisis
Konsep kampung pelangi adalah data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
program perbaikan permukiman dengan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
mewarnai elemen- elemen permukiman Tujuan dari penelitian dengan
dengan cat dan seni mural atau grafiity. pendekatan campuran ini adalah untuk
Konsep kampung pelangi sudah ada di kota- membuat deskripsi atau gambaran secara
korta negara luar, seperti Brasil yang punya sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta,
Kickstarter di Rio de Janeiro dan Italia punya sifat, serta hubungan antara fenomena yang
Cinque Terre. Di Indonesia saat ini punya diselidiki yang bersifat analisis diagram dan
banyak kawasan berwarni-warni yang tak angka. Ada dua instrument yang digunakan
kalah menarik. Antara lain Kampung Code di dalam penelitian ini yaitu menggunakan
Yogyakarta, Kampung Warna-Warni dan Tridi wawancara terstruktur, dan dokumentasi.
di Malang, Jawa Timur, dan Kampung Pelangi Kemudian data yang diperoleh bisa digali
di Semarang, Jawa Tengah. Masih banyak lebih menyeluruh dan rancangan penelitian ini
lagi kampung di daerah lain yang dikonsep dirasa sesuai dikarenakan pendekatan ini
seperti ini. bersifat fleksibel, luwes dan terbuka, sehingga
Tujuan Pengecatan kampung awalnya dalam perjalanannya penelitian ini bisa
dilakukan untuk mengubah wajah kampung menyesuaikan dengan perubahan yang
atau permukiman agar terlihat tidak kumuh terjadi di lapangan.
dan kusam. Namun timbul tujuan lainnya yang
juga ingin menyosialisasikan masalah sanitasi METODE PENGUMPULAN DATA
dan mengubah perilaku masyarakat yang Metode Pengumpulan data yang
kurang peduli terhadap kualitas digunakan dalam penelitian ini menggunakan
lingkungannya sendiri. wawancara.
1. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto
(2002:206) metode dokumentasi adalah
mencari data yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah
cara pengumpulan data melalui peninggalan
tertulis terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
3
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
4
ISSN: 2088-8201
babakan yang kumuh dipersolek menjadi warga, data yang diperoleh hasil dari
penuh warna – warni dan Kini lokasi nya wawancara terstruktur, dan dokumentasi.
bernama kampung bekelir dan menjadi Jumlah Sample sebanyak 45unit
destinasi wisata yang populer di Tangerang. rumah didapat bedasarkan persentase
sebanyak 15% dari jumlah rumah yang ada di
Kondisi gambaran lokasi kampung bekelir : kampung bekelir sebenyak 300 rumah.
Sample dibagi per Rt dengan rincian:
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
5
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
6
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
7
ISSN: 2088-8201
sekarang sudah peduli sama lingkungan, dulu masuk halaman rumah bila menginginkan foto
kurang saling sapa sekarang kita warga saling yang bagus.
sapa dan sering berkumpul” tutur seorang
warga kampung
“selain itu warga kampung juga
mendapat program PHBS yaitu program
“Prilaku Hidup Sehat Dan Bersih” yang
bertujuan agar para warga bisa menjaga
lingkungan kampung tetap bersih dan sehat
sehingga kampung akan selalau terlihat rapih
dan bagus” Lanjut ketua RW 01 Muhammad
Kholiq.
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
8
ISSN: 2088-8201
0
Perubahan fisik bangunan
PERUBAHAN FISIK
Atap Gambar 13. Contoh rumah dengan
pewarnaan dan lukisan full
Sumber: Data pribadi
Atap dan dinding
53% 40
27% 35
30
25
20
Tabel & chart 1. Data perubahan fisik 15
bangunan 10
Sumber: Data pribadi
5
Responden dari dampak yang di 0
timbulkan dari penerapan konsep kampung perubahan lingkungan permukiman
pelangi pada sektor fisik bangunan yang
dirasakan hanya pada pengecatan atau lingkungan bersih lingkungan rapih
pewarnaan dan pelukisan bagian – bagian lingkungan hijau lingkungan menarik
rumah seperti atap, dinding, pagar, pintu,
jendela rumah.
Yang menjadi catatan tidak semua
rumah di cat dan dilukis secara keseluruhan,
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
9
ISSN: 2088-8201
25
20
15
100% 10
5
Tabel & chart 2.Data perubahan lingkungan
permukiman 0
Sumber: Data pribadi perubahan prilaku sosial
Gotong royong
Responden dari dampak yang di
timbulkan dari penerapan konsep kampung Tertib buang sampah
pelangi pada sektor lingkungan permukiman Rajin bersih lingkungan
yang dirasakan sangat positif mengarah pada
perubahan yang lebih baik, merka saling menghormati
berpendapat lingkungan perkampungan
bekelir sudah baik dengan lingkungan
permukiman yang bersih, rapih, hijau yang DAMPAK PERUBAHAN
banyak tumbuh - tumbuhan dan lingkungan
yang menarik utnuk dilihat. PRILAKU SOSIAL
Salah seorang Responden
Perubahan ke Arah yang lebih Positif
berpendapat bahwa dahulu lingkungan
kampung ini tidak teratur dan kotor, namun
dengan muncul konsep kampung warna
perlahan – lahan mulai ada perbaikan
penataan lingkungan, warga berkumpul
Bersama menggarap jalanan kampung,
membersihkan selokan, menertibkan barang
– barang yang mengganggu jalan.
Walau kini lingkungan permukiman
sudah baik, namun masih tetap akan
adaperbaikan baik dari segi tanaman atau
penghijauan, sarana penerangan, pengectan 100%
ulang jalan2 yang sudah luntur catnya
maupun jalur air atau selokan yang masih Tabel & chart 3.Data perubahan prilaku
terus di garap agar terhindar dari banjir dan air social
yang menggenang. Sumber: Data pribadi
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
10
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
11
ISSN: 2088-8201
Untuk jumlah data warga sebanyak Dari beberapa dampak positif yang
73% mereka tidak mengalami perubahan ditimbulkan, peneliti juga menanyakan
pada sektor ekonomi karena meraka masih tanggapan para warga kampung bekelir
bekerja diluar kampung. Dan tidak membuka tentang dampak yang paling dirasakan
usaha jajanan atau yang laiinya dirumah. dengan adanya penerapan kampung pelangi
Jadi dampak pada sektor ekonomi tersebut. Hasilnya sebanyak 67% dari mereka
dari penerapan konsep kampung pelangi berpendatap bahwa dampak yang paling
dapat dirasakan pada mereka yang mambuka dirasakan adalah pada sektor lingkungan
usaha sendiri sebagai tanggapan dengan permukiman. Mereka beralasan bahwa selain
adanya wisatawan yang berkunjung ke mewarnai kampung mereka juga
kampung wisata. menampilkan lingkungan yang baik sebagai
pendukung warna yang ada dalam kampung
Data Responden Mengenai Dampak Yang mereka. Dan hasilnya kini merka meraskan
paling dirasakan perubahannya lingkungan perkampungan yang bersih, rapih,
hijau dan menarik untuk di lihat.
DAMPAK PERUBAHAN YANG Data Responden Terkait saran
PALING DIRASAKAN penggunaan konsep kampung pelangi
RESPON MENYARANKAN
Fisik Bangunan PENGGUNAAN KONSEP
Lingkungan Permukiman
KAMPUNG PELANGI
Prilaku Sosial Menyarankan 100%
Ekonomi 7%
11%
15%
67%
100%
Chart 5.Sektor perubahan yang paling Chart 6.Respon saran terhadap penggunaan
dirasaka konsep kampung pelangi
Sumber: Data pribadi Sumber: Data pribadi
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
12
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
13
ISSN: 2088-8201
Ekonomi yang ada di kampung bekelir Sosial Budaya yang ada di Kampung
Bekelir
Seperti yang di katakana oleh Cohen,
bahwa adanya tempat pariwisata dan adanya Pendidikan sosial adalah suatu
masyarakat yang berusaha mencari proses yang diusahakan oleh orang dewasa
pendapatan perekonomian yang lebih dari terhadap anak, secara sengaja dalam
sebelum adanya tempat tersebut, unsur yang masyarakat untuk mendidik, membina,
ada pertama di sana adalah smart people membangun individu dalam lingkungan sosial
masyarakat yang tinggal di dalam kota upaya ditengah-tengah masyarakat kelak
tersebut harus mendukung konsep ini. Untuk anak mampu bergaul dan berperilaku yang
mewujudkan konsep ini, masyarakat dituntut baik terhadap sesama. Tentunya selalu
untuk ikut berpartisipasi dalam kepentingan berpegang pada akidah dan keimanan yang
publik menjaga pluralitas etnik maupun sosial, kokoh.
serta memiliki pemikiran yang open minded Adapun unsur-unsur pendidikan
dalam kehidupan di perkampungan yang sosial yang ada di masyarakat dan harus
mempunyai objek wisata. diterapkan adalah:
Dari hasil wawancara dengan warga a. Sikap toleransi
membuktikan bahwa perekonomian yang adil b. Solidaritas sosial
di daerah bekelir dapat meningkatkan c. Saling menghargai, dan
perekonomian yang adil di sana dikarenakan d. Tolong menolong
tempat tersebut sudah menjadi sebuah
tempat pariwisata. Manusia sebagai makhluk sosial ada
Warga kampung bekelir juga dorongan untuk berinteraksi dengan orang
menjalankan open minded sehingga mereka lain. Dalam konteks sosial yang disebut
mampu berpartisipasi dalam meningkatkan masyarakat, setiap orang akan mengenal
kesejahteraan bersama untuk orang lain melalui perilaku manusia tersebut
mengembangkan daerah mereka, dan juga selalu terkait dengan orang lain, dari sinilah
mampu untuk tetap menjaga sikap sosial yang makna atau pengertian dari pendidikan sosial
sudah ada di daerah mereka, tanpa adanya yang tumbuh dan berkembang serta menjadi
perpecah belahan yang ada setelah mereka keseharian orang dalam bermasyarakat.
mampu mengembangkan daerah mereka. Dalam konteks kampung Bekelir di
Jika dikaitkan dengan unsur ekonomi sini bermasyarakat bukan hanya dengan
maka Kota Tangerang yang berpotensi sesama tetangga kiri kanan dan orang-orang
sangat besar dalam hal pengembangan yang sudah di kenal, melainkan
tempat pariwisata, begitupun dengan adanya bermasyarakat disini adalah mampu
wisata kampung bekelir ini, karena secara menerapkan unur-unsur sosial tadi dengan
tidak langsung di tempat pariwisata ini pengunjung atau wisatawan yang ada di
menciptakan tempat perdagangan, dalam kampung bekelir tersebut.
bentuk apapun itu, bisa dari bentuk kuliner, Adapun makna toleransi yang ada
maupun berdagang barang-barang dari atau di maksud disini adalah kita tidak
masyarakat kampung bekelir sendiri. mengikuti urusan orang lain dan tidak cuek
Warga di kampung bekelir dari segi dengan orang sekitar kita. Untuk bersikap
ekonomi dan segi manusia sudah dapat saling menghormati dan saling menghargai
terlihat jelas dimana mereka dapat berfikir dan antara sesama orang lain, sangat diperlukan
bekerja sama untuk mengelola tempat adanya sikap toleransi supaya terbina
sehingga dapat memperbaiki kualitas kerukunan hidup anatra manusia satu dengan
ekonomi masyarakat di sana. yang lain.
Namun banyak juga warga yang Sikap sosial yang kedua adalah sikap
masih bekerja diluar kampung sendiri, dengan solidritas sosial, Manusia tidak dapat hidup
alasan gaji yang masih besar dan sudah tanpa masyarakatnya, sekian banyak
banyak yang berjualan dikampung. pengetahuan yang diperolehnya melalui
masyarakat seperti: bahasa, adat istiadat,
sopan santun dan sebagainya. Seseorang
bisa berhasil itu tidak mungkin dengan
sendirinyadan diwujudkan dengan mandiri.
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
14
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang
15
ISSN: 2088-8201
Ardi Wahid Saputra, Dampak Penerapan Konsep Kampung Pelangi di Permukiman Kumuh
Kampung Bekelir Kota Tangerang.
16